Disusun Oleh :
Bismillahirrahmanirohim
assalamu allaikum wrwb
Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat
dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga keluarganya,
sahabatnya serta seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya.
Makalah ini berisi tentang “aspek hukum gadai syariah ” yang terkait dengan
Fiqih gadai syariah . Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan
mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang produksi dalam mikro
ekonomi dengan melalui beberapa cara seperti, berdiskusi dan sebagainya.
Karena itu sangat diharapkan bagi Mahsiswa(i) jurusan Ekonomi syariah &
perbankan syariah untuk memahami semua yang berkaitan dengan Fiqih gadai
syariah . Terima kasih tak lupa dihaturkan untuk kerja sama dan kekompakan
teman kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih atas bantuan selama makalah ini
dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang
tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
penyempurnaannya.
Waalaikum salam wrwb
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..............................................................................................................................I
Daftar Tabel..........................................................................................................................II
Daftar isi ...............................................................................................................................III
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
.................................................................................................................................... ............IV
BAB II
Pembahasan............................................................................................................................1
A. Pengertian Gadai Syariah (ar-Rahn)...........................................................................2
B. Landasan Hukum Gadai Syariah (Ar-Rahn)...............................................................3
C. RUKUN GADAI SYARIAH
1. Ar – Rahin ( yang menggadaikan )
2. Al – Murtahin ( yang menerima gadai )
3. Al – Marhun / barang
4. Al – Marhun bih
5. Sighat, Ijab dan Qabul.......................................................................................................4
D. SYARAT GADAI SYARIAH
a. Shighat
b. Pihak-pihak yang berakad cakap menurut hukum
c. Utang (marhun bih)Utang (marhum bih)
d.Marhun................................................................................................................................5
E. BARANG JAMINAN.......................................................................................................6
F. KETENTUAN GADAI BARANG...................................................................................7
G. AKAD PERJANJIAN GADAI
1. Akad al – Qardul Hasan
2. Akad al – Mudharabah
3. Akad Ijarah......................................................................................................................8
H . Pemanfaatan Barang Gadai......................................................................................9
F. Analisis dan Aplikasi Gadai Syariah (ar-Rahn) dalam Perbankan
a. Gadai dipakai sebagai produk pelengkap
b. Merupakan produk.....................................................................................................10
J. ASPEK PENDIRIAN PEGADAIAN SYARIAH
1. Aspek legalitas
2. Aspek permodalan
3. Aspek sumber daya manusia
4. Aspek kelembagaan
5. Aspek sistem dan prosedur
6. Aspek
pengawasan.........................................................................................................................11
BAB III
PENUTUP............................................................................................................................V
Daftar Pustaka.....................................................................................................................VI
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Ratusan tahun sudah ekonomi dunia di dominasi oleh sistem bunga. Hampir
semua perjanjian dibidang ekonomi dikaitkan dengan bunga. Banyak negara
yang telah dapat mencapai kemakmurannya dengan sistem bunga ini di atas
kemiskinan negara lain sehingga terus – menerus terjadi kesenjangan.
Pengalaman di bawah dominasi perekonomian dengan sistem bunga selama
ratusan tahun membuktikan ketidakmampuannya untuk menjembatani
kesenjangan ini. Di dunia, diantara negara maju dan negara berkembang
kesenjangan itu semakin lebar dan di dalam negara berkembang kesenjangan
itupun semakin dalam.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam kaitan dengan kesenjangan ekonomi yang terjadi, para ahli ekonomi
tidak melihat system bunga sebagai sebuah permasalahan. Karena luput
dari pengamatan, pemerintah di negara manapun dibikin repot dengan ulah
sistem bunga yang build – in concept – nya memang bersifat kapitalistik dan
diskriminalistik. Karena ketidaksadaran akan besarnya kelemahan sistem bunga,
pemerintah di negara – negara itu menjadi sibuk menambalnya dengan berbagai
kebijaksanaan dan peraturan yang memaksa para pelaku ekonomi yang di
untungkan sistem bunga agar menaruh peduli kepada pelaku ekonomi yang
dirugikan sistem bunga itu. Tetapi para pelaku ekonomi yang diuntungkan
sistem bunga dan telah menjadi konglomerat itu kebanyakan lebih
merasakannya sebagai paksaan daripada kewajiban, sebaliknya para
penyandang gelar ekonomi lemah korban sistem bunga lebih merasakannya
sebagai belas kasihan dari pada hak.Namun di Indonesia, kita patut bersyukur
bahwa sejak diundangkannya Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1992 dengan
semua ketentuan
pelaksanaannya baik berupa Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri
Keuangan, dan Edaran Bank Indonesia, pemerintah telah memberi peluang
berdirinya lembaga – lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil.
C. TUJUAN
Sebagian umat islam di Indonesia yang mampu mensyukuri nikmat Allah itu
mulai memanfaatkan peluang tersebut dengan mendukung
berdirinya bank syariah, asuransi syariah, dan reksadana syariah dalam bentuk
menjadi pemegang saham, menjadi penabung dan nasabah, menjadi pemegang
polis, menjadi investor, dan sebagainya.Dari pengalaman
mendirikan bank syariah dan asuransi syariah, serta reksadana syariah,
diperlukan pengkajian yang mendalam terlebih dahulu, sehingga dengan
demikian untuk berdirinya pegadaian
syariahpun diperlukan pengkajian terhadap berbagai aspeknya secara luas dan
mendalam.Salah satu prinsip dan tujuan hukum Islam adalah kemaslahatan dan
untuk mewujudkan kemaslahatan itu dengan adanya perintah saling
membantu (ta'awun)antara sesama manusia. Saling membantu dapat
diaplikasikan berupa pemberian tanpa ada pengembalian, seperti zakat, infak
dan shadaqah dan dapat berupa pinjaman yang harus dikembalikan kepada
pemberi pinjaman.lembaga pemerintah.
BAB II
Pembahasan
عنَ ي َرة َ هه َري أَبِي َ ضِ عنهه للاه َرَ قَا َل: سو هل قَا َل
صلى للاِ َر ه َ علَي ِه للا َ سل َم
َ الظه هر َو
ب الد ِر َولَ َب هن َمر ههونا َكانَ ِإذَا بِنَفَقَتِ ِه ه
يرَ َك ه
ب علَى َمر ههونا َكانَ ِإذَا ِبنَفَقَتِ ِه يهش َر ه َ َو
ب الذييرَ َك ه َ ب )داود وأبو والترمذى البخارى رواه( النفقَةه َو َيش َر ه