Anda di halaman 1dari 4

Kebudayaan merupakan bagian yang utuh dengan kehidupan manusia yang berkaitan

dalam kebutuhan hidupnya. Kebudayaan merupakan pacuan bagi sikap dan perilaku manusia
sebagai anggota yang hidup bersosial, betumbuh dan berkembang.

Manusia dapat dikategorikan dalam tiga garis besar yaitu, biologis, social, dan
psikologis. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bias jauh dari kerumunan, tempatnya
masyarakat menjadi individu yang tak terpisahkan dan telah diwariskan berupa gagasan yang
berpola kepada anggotanya tentang kebenaran.

Dari sudut pandang yang luas dalam kebutuhannya, manusia dapat dilihat melalui
dimensi yang menyangkut kebutuhan manusia sebagai individual, social, dan moral,
ketiganya selalu berkaitan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.

A. Kedudukan Ekonomi Antropologi

Antropologi ekonomi adalah sebuah bidang kajian dalam antropologi social-budaya yang
memusatkan studi pada gejala ekonomi dalam kehidupan masyarakat manusia. Bidang kajian
umumnya terbentuk dari kesatuan obyek studi, beda dengan pendekatan dibangun
berdasarkan kesamaan prinsip berfikir.

Studi antropologi ekonomi pada masyarakat tradisional, tak jarang harus menyinggung
masalah religi yang merupakan obyek kajiannya adalah religi. Biasanya studi antropologi
ekonomi dan antropologi ekologi mengalami konvergensi. Konvergensi adalah
penggabungan media-media yang diarahkan ke satu tujuan.

Karya di bidang antropologi ekonomi hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan rakyat-
rakyat . Mengingat keterlibatan antropologi ekonomi dengan antropologi lainnya relatif tidak
intensif.

Masalah pendekatan didalam antropolog ekonomi terbagi menjadi dua, pendekatan umum
dan pendekatan spesifik. Pendekatan umum adalah aliran teori yang ada pada daerah
antropologi umum dan arena minat tertentu, membahas gejala ekonomi. Sedangkan spesifik
adalah aliran teori yang dikembangkan khusus untuk menyelesaikan problem-problem
antropologi ekonomi.

B. Sejarah Ringkas Antropologi Ekonomi


Pencetus pertama Antropologi Ekonomi adalah Thorstein Veblen (1899) yang
memncetuskan gejala-gejala ekonomi tidak sepenuhnya ditentukan oleh factor-faktor
ekonomi. Factor-faktor non ekonomi, social-budaya, yang dimaksudkan sangat
mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat modern. Namun hal tersebut banyak dilupakan
oleh orang, dianggap mainstream, dan membosankan sehingga pandangan Veblen ini
ditinggalkan banyak orang.

Malinowski, mempunyai pandangan bahwa masyarakat Trobriand tidak memiliki motif


ekonomi dalam melaksanakan aktivitas produksi dan distribusi mereka.

Firth (1964) yang merupakan murid dari Malinowski memberi pendapat dari pandangan
modern dan menilai bahwa tulisan ekonomi yang melulu deskriptif dan mengabaikan factor-
faktor ekonomi, seperti harga, supply, dan demand dibalik aktivitas produksi orang Trobriand.
Namun pemikiran tersebut diraguan kebenarannya.

Pada tahun sekitar 1940an Firth, Goodfellow, dan Herskovits mengeluarkan buku berisi
konsep-konsep ilmu ekonomi modern yang berlaku universal, karena dapat dipelajari tata
ekonominya oleh masyarakat primitive dan tradisional. Menurut mereka manusia tradisional
dan manusia primitive merupakan sama dengan manusia modern.

Goodfellow : Adat istiadat tidak mengatur perilaku ekonomi masyarakat ekonomi


masyarakat non modern. Sebaliknya melalui adat istiadatlah proses ekonomisasi
dilangsungkan yang bersifat universal.

Firth : Untuk menguji bagaimana cara ekonomi bekerja dalam konteks social dan budaya.
Teori ilmu ekonomi dikembangkan berdasarkan fakta dan kerangka berfikir masyarakat
dengan system ekonomi industrial kapitalistik.

Herskovits : Prinsip-prinsip memaksimalkan kepuasan dengan latihan kesadaran untuk


memilih antara kekayaan yang sedikit sangat valid karena bukti bahwa hal ini terjadi
diseluruh lapisan masyarakat.

Tahun 1944, Polanyi ahli sejarah ekonomi dalam bukunya The Great Transformation,
mengungkapkan perbedaan ekonomi menurut arti formal dan substansial. Arti formal adalah
ekonomi yang diterangkan oleh ahinya sebagai proses maksimisasi. Substansial adalah
ekonomi sebagai upaya manusia memenuhi kebutuhan hidupnya di lingkungan alam dan
social.
Tahun 1961 George Dalton, menyetujui pendapat Polanyi tentang ekonomi modern tidak
dapat dipelajari oleh masyarkat tradisional dan primitive. Ekonomi formal hanya eksis pada
masyarakat dengan system ekonomi pasar.

Robbins Burlings (1968) menyerang basis definisi Polanyi dan Dalton, Burlings
membedakan ekonomi secara substansial dan formal, dan sedikit yang memiliki penggunaan
alternative.

Muncullah Frank Cancian menjadi penengah dengan ungkapannya “Tidak ada


kontradiksi antara ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang penghematan.
Penghematan adalah alokasi sumberdaya kekayaan yang sedikit diantara tujuan alternative,
dan ekonomi merupakan proses yang baru dibentuk.

Setelah itu muncul lagi K.Schneider tokoh formalis yang ikut ambil bagian mengenai
pandangannya, menurutnya teori ekonomi mikro sangat penting bagi antropologi ekonomi ,
karena dianggap berlaku universal dan cocok disegala lapis masyarakat.

Perdebatan formalis-substantivis mereda sendiri pada 1970an. Pada saat itu pula muncul
antropologi ekonomi menjadi dua aliran. Yang pertama gagasan Marx, antropologi ekonomi
baru. Yang kedua, aliran ekonomi personalisme. Ide-ide formalisme, hidup dalam pendekatan
kultural materialisme.

Pada awal tahun 1960an gerakan keilmuan mencoba mengunggah kembali gagasan Karl
Marx dan menjadikannya dasar-dasar pembentukan suatu pendekatan.

Antropologi ekonomi memiliki ciri utama, yaitu mendapat inspirasi dari gagasan Marx
ternyata pecah menjadi, sedikitnya tiga golongan yang saling bersitegan pendapat. Gagasan
Marx dipaakai oleh antropologi ekonomi baru umumnya adalah doktrin determinasi
infrastrukur, konsep mode produksi, dan konsep eksploitasi.

Sistem ekonomi bagi para pemikir ini cenderung dianalisis sebagai suatu gejala yang
lekat dengan kehidupan kesehatan manusia.

C. Organisasi Studi

Secara social salah satu bagian dari tulisan ini adalah topik yang sangat tidak disukai,
antropologi ekonomi yang mengambil inspirasi dari teori-teori Marx. Keberadaan tersebut
perlu dipelajari justru agar orang dapat membedakan antara pemikiran Marxis dan bukan
Marxis. Topik ini ditulis dalam hal kepentingan ilmu pengetahuan, untuk menunjukan
bahwa aliran pemikiran didalam antropologi ekonomi yang dipengaruhi Marxisme itu ada.

Anda mungkin juga menyukai