Anda di halaman 1dari 9

BULLYING DALAM AL-QUR’AN

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Tafsir”

Dosen Pengampu:

M. Bik Muhtaruddin, M.Th.I

Oleh:
Dwi Putri Fauzia Rizky (932202619)
Jihan Aribah Rahma (932202819)
Tadris Bahasa Inggris /F
JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI 2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bullying tidak asing lagi untuk didengar di Negara ini. Kasus ini juga
terjaadi di negara-negara besar seperti negara Amerika, Skandinavia
maupun Inggris. Bullying bahkan tidak pernah diartikan kedalam bahasa
indonesia. kekerasan sepertinya tidak cukup menggambarkan makna dari
bullying itu sendiri. Disamping itu sendiri, bullyng tidak serta merta hanya
sebatas tekanan fisik dan mental. Melainkan bisa meninggalkan trauma
yang amat sangat mendalam bagi korban kasus bullying.
Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi. Kasus bullying
biasanya pelakunya akan mengintimidasi atau mengejek korbanya
sehingah korbanya mesara jengkel atau lebih parah lagi seperti mengalami
depresi hingga timbul rasa ingin bunuh diri.
Sedangkan dalam islam bullying itu sendiri merupakan suatu perbuatan
yang tidak terpuji dan tidak disukai oleh Allah.
Dari persoalan ini penulis akan menyampaikan kepada pembaca tentang
bullying menurut islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Devinisi Bullying?
2. Apa Dampak Bullying?
3. Bagaimana Devinisi Bullying dalam AL Quran?
C. Tujuan
1. Mengetahui Devinisi dari Bullying
2. Mengetahui Dampak Bullying
3. Mengetahui Penjelasan Bullying Dalam Al Quran

2
BAB II

ISI MAKALAH

1. Definisi Bullying

Bullying berasal dari kata bully yaitu suatu kata yang mengacu pada
penggertian andanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain
yang (yang umumnya lebih lemah atau rendah dari pelaku), yang menimbulkan
ganguan pesikis bagi korbanya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa
stres (yang muncul dalam bentuk ganguan fisik ketakutan, rendah diri, depresi,
cemas dan lainya). Apa lagi bully bisanya berlangsung dalam waktu yang lama
sehinggah sanggat mungkin mempengruhi korban secara psikis. Sebenarnya
selain perasaan-perasaan diatasseorang korban bully juga merasah marah dan
kesal dengan kejadian yang menimpa mereka.

Bullying adalah bentuk-betuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan


secara psikologis ataupun fisik terhadap seorang atau sekelompok orang yang
lebih “lemah” oleh seorang atau sekelompok orang. Pelaku bullying sering
mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja
terhadap korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang
lemah, tidak berdaya dan selalu merasa terancam oleh bully.

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja terjadi


berulang-ulang untuk menyerang seseorang target atau korban yang lemah, mudah
dihina dan tidak bisa membela diri sendiri. Bullying juga didefinisikan sebagai
kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan seseorang atau
kelompok, terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam
situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat
dia tertekan.1

1
Abd Rahman Assegaf, “Penanggulangan Bullying dalam Perspektif Pendidikan Islam”, (Januari,
2017), 7-8

3
Bullying merupakan perilaku agresif tipe proaktif yang didalamnya terdapat
aspek kesengajaan untuk merekomendasi, menyakiti, atau menyingkirkan, adanya
ketidakseimbangan kekuatan baik secara fisik, usia, kemampuan kognitif,
ktrampilan, maupun status sosial, serta dilakukan secara berulang-ulang oleh satu
atau beberapa anak terhadap anak lain.

Bullying adalah perilaku negatif seorang atau lebih kepada korban bullying yg
dilakukan secara berulang-ulang dan terjadi dari waktu ke waktu. Selain itu
bullying juga melibatkan kekuatan atau kekuasaan yan tidak seimbang. Sehingga
korban berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif
untuk melawan tinakan negative yang diterima koban.2

Berikut ini adalah contoh tindakan yang termasuk kategori bullying pelaku
baik individual maupun group secara sengaja mengakiti atau mengancam korban
dengan cara:

1. Menyisihkan seorang dari pergaulan


2. Menyebarkan gosip, membuat julukan yang bersifat ejekan
3. Mengerjai seseorang untuk mepermalukanya
4. Mengintimidadi atau mengancam korban
5. Melukai secara fisik
6. Melakukan pemalakan/ perampasan.3

2
Abd Rahman Assegaf, “Penanggulangan Bullying dalam Perspektif Pendidikan Islam”, 2017, 21
3
Abd Rahman Assegaf, “Penanggulangan Bullying dalam Perspektif Pendidikan Islam”, 2017, 22

4
2. Dampak Bullying

Korban bullying akan mengalami permasalahan kesulitan dalam membina


hubungan interpersonal dengan orang lain sehinga akan sulit untuk bergaul
dengan orang lain sehinggah akan sulit untuk bergaul dengan orang lain dan
hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.

Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak mungkin sedang
mengalami bullying.

a. Kesulitan untuk tidur


b. Tidak nafsu makan
c. Tidak tertarik pada aktifitas sosial
d. Perubahan drastis pada sikap Atau cara berpakaian
e. Adanya lecet maupun luka

ketika menggalami bullying korban akan merasakan banyak emosi negatif


seperti marah. Kesal. Tertekan. Takut. Malu. Dan sedih. Yang paling ektrim
dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya ganggunan
psikologis pada korbal bullying seperti rasa cemas berlebihan. Selalu merasa
takut. Depresi. Inging bunuh diri gejala-gejala gangguan stres pasca trauma
(post tromaticstress disorder) orang yang menjadi korban bullying atau
kekerasan fisik akan mengalami trauma besar dan depresi yang akhirnya bisa
menyebabkan gangguan mental dimasa yang akan datang.4

4
Katyana Wardhana, Buku Panduan Melawan Bullying, (Jakarta : Sudah Dong, 2014), 9

5
Beberapa hal yang menjadi tanda-tanda orang korban bulyying

a. Kesulitan dalam bergaul


b. Depresi
c. Kesehatan fisik dan mental (jangka pendek/panjang) akan terpengaruh

semakin tahun perilaku bullying semakin meninggkat baik secara verbal, fisik
maupun psikologi. Bullying merupakan tindakan intimidasi yang dilakukan
oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah. Salah satu faktor
dari perilaku bullying adalah dikarenakan empati yang rendah5

Surah Al-Hujurat ayat 11

‫سٰى أ َ ْْن يَ ُُكوُنُوا ََخْيْرا ِم ْن ُه ْم‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل يَ ْسخ َْر قَ ْو ٌم ِم ْن قَ ْوم‬
َ ‫َع‬
َ ُ‫سٰى أ َ ْْن يَ ُُك َّن ََخْيْرا ِم ْن ُه َّن َو ََل َت َ ْْل ِِم ُُزوا أ َ ُْنُف‬
‫س ُُك ْم َو ََل‬ َ ِ‫َو ََل ُن‬
َ ِ‫سا ٌء ِم ْن ُن‬
َ ‫ساء ََع‬
‫اْن ۚ َو َم ْن لَ ْم يَتُبْ فَأُولَ ِئ َك‬ ِ ْ َ‫وق َب ْعد‬
ِ ‫اْلي َِم‬ ُ ‫س‬ُ ُ‫س ِاَل ْس ُم ْالُف‬ ِ ‫َتَنَا َب ُُزوا ِب ْاْل َ ْلقَا‬
َ ْ‫ب ِبئ‬
َّ ‫ُه ُم‬
َ‫الظا ِل ُِموْن‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka
mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang zalim.”6

5
Katyana Wardhana, Buku Panduan Melawan Bullying, (Jakarta : Sudah Dong, 2014), 9
6
Subhi As-Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1990), 32

6
3. Bullying Dalam Islam

Dalam islam kata bullying sama dengan kata mengganggu dan menyakiti
orang lain. Kedua hal ini merupakan kejahatan yang serupa dalam pengertian
menggangu orang lain dngang menghinanya melalui kata-kata ataupun
pebuatan. Meyakiti orang lain adalah tindakan membahayakan orang lain.
Dalam segala hal, kedua kejahatan ini menempatkan posisi yang bertentangan
sepenuhnya dengan yang diupayakan manusia dalam membentuk masyarakat,
yaitu hidup yang lebih mudah dan ketentraman batin. Sesuai deng hal itu,
hukum islam sangat mementingkan kesejahteraan masyarakat. Islam melarang
kedua kejahatan ini. Allah swt berfirman:

‫احت َ َِمْلُوا بُ ْهتَاُنا‬ ِ ‫َوالَّذِينَ يُؤْ ذُوْنَ ْال ُِمؤْ ِمنِْينَ َو ْال ُِمؤْ ِمنَا‬
َ َ ‫ت بِغَْي ِْر َما ا ْكت‬
ْ ‫سبُوا فَقَ ِد‬
‫َو ِإثِْما ُم ِبْينا‬
“Dan orang-orang yang meyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa
kesalan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah meminggkul
kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Ahzab: 58).

Rasullulah saw telah bersabda,

“Barang siapa yg menyakiti hati orang-orang muslim telah menyakiti hatiku,


dan barang siapa yang telah menyakiti hatiku berarti menyakiti allah. Orang
seperti itu telah dikutuk dalam Taurat, Injil, Al quran.”

“Jika seorang memandang seorang muslim dengan pandangan yang menakut-


nakuti, maka allah akan menakut-nakutinya di hari Kiamat.”7

7
Alamah Sayyid Muhammad Husain Thabatabai, Inilah Islam, (Jakarta : Sadra Press, 2011), 223

7
BAB III

KESIMPULAN

Bullying berasal dari kata bully yaitu suatu kata yang mengacu pada
penggertian andanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain
yang (yang umumnya lebih lemah atau rendah dari pelaku), yang menimbulkan
ganguan pesikis bagi korbanya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa
stres (yang muncul dalam bentuk ganguan fisik ketakutan, rendah diri, depresi,
cemas dan lainya). Apa lagi bully bisanya berlangsung dalam waktu yang lama
sehinggah sanggat mungkin mempengruhi korban secara psikis. Sebenarnya
selain perasaan-perasaan diatasseorang korban bully juga merasah marah dan
kesal dengan kejadian yang menimpa mereka.

Korban bulying akan mengalami permasalahan kesulitan dalam membina


hubungan interpersonal dengan orang lain sehinga akan sulit untuk bergaul
dengan orang lain sehinggah akan sulit untuk bergaul dengan orang lain dan hal
tersebut dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.

Dalam islam kata bullying sama dengan kata mengganggu dan menyakiti
orang lain. Kedua hal ini merupakan kejahatan yang serupa dalam pengertian
menggangu orang lain dngang menghinanya melalui kata-kata ataupun pebuatan.
Meyakiti orang lain adalah tindakan membahayakan orang lain. Dalam segala hal,
kedua kejahatan ini menempatkan posisi yang bertentangan sepenuhnya dengan
yang diupayakan manusia dalam membentuk masyarakat, yaitu hidup yang lebih
mudah dan ketentraman batin.

8
DAFTAR PUSTAKA
Katyana Wardhana, Buku Panduan Melawan Bullying, (Jakarta : Sudah Dong, 2014)

Alamah Sayyid Muhammad Husain Thabatabai, Inilah Islam, (Jakarta : Sadra Press, 2011)

Subhi As-Shalih, Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1990)

Abd Rahman Assegaf, “Penanggulangan Bullying dalam Perspektif Pendidikan Islam”,


(Januari, 2017)

Anda mungkin juga menyukai