Anda di halaman 1dari 70

BAB 5

PENJUALAN CICILAN

A. JAMINAN BAGI PIHAK PENJUAL


Dengan periode-periode penagihan, yeng berkisar sampai 3tahun atas
penjualan harta benda gerak dan sampai 30tahun atas penjualan harta benda tak gerak,
pihak penjual biasanya berusaha melindungi diri dan memperoleh jaminan kalau
pihak pembeli gagal untuk menyelesaikan pembayaran menurut kontrak. Apabila
hartabenda gerak atau hartabenda takgerak dijual, maka risiko kerugian karena
kegagalan pihak pembeli menyelesaikan kontrak dapat diperkecil dengan pemilikan
kembali hartabenda demikian. Kontrak penjualan, untuk menjamin pemilikan kembali
hartabenda dalam hal pihak pembeli tidak memenuhi kewajibannya, bisanya meliputi
salah satu dari persetujuan yang berikut :
1) Kontrak Penjualan Bersyarat. Hak atas hartabenda dapat ditahan oleh pihak
penjual sampai seluruh harga beli dibayar oleh pihak pembeli. Persetujuan
demikian dikenal sebagai Kontrak Penjualan Bersyarat (conditional sales
contract). Akan tetapi untuk tujuan-tujuan pembukuan, persetujuan demikian
diperlakukan sebagai penjualan dan penyerahan hartabenda.
2) Penyerahan Hak Atas Hartabenda Yang Terkena Hak Pegang Atau Hipotik. Hak
atas hartabenda yang terkena hak pegang hipotik untuk bagian dari harga jual
yang belum dibayar dapat diserahkan kepada pihak pembeli. Jika pihak pembeli
gagal memenuhi pembayaran-pembayaran yang disetujui, maka hak pegang atau
hipotik ini menetapkan penyerahan-kembali hak ini kepada pihak penjual.
3) Penyerahan Haka Kepada Trustee (Wali). Hak atas hartabenda dapat diserahkan
kepada suatau trustee atau wali sampai pembayaran-pembayaran menurut kontrak
diselesaikan. Pada waktu pihak penjual menerima pembayaran terakhir, hak atas
hartabenda ini diserahkan oleh trustee kepada pihak pembeli. Alat yang menjadi
dasar untuk persetujuan semacam ini disebut surat perjanjian trust (trust identure)
atau akte trust (trust deed)
4) Persetujuan Beli-Sewa. Harta benda dapat dikontrak sewakan sampai seluruh
harta beli diabayar oleh pihak pembeli. Setelah dibayar, maka hak atas harta benda
ini beralih kepihak pembeli. Sarana ini disebut Persetujuan Beli-Sewa.

Kendati pihak penjual mampu memiliki kembali hartabenda yang dimaksud


dalam hal kontrak tidak dibayar oleh pihak pembeli, namun kerugian-kerugian

1
dalam menyelenggarakan kontrak-kontrak penjualan (dengan) cicilan dapat besar.
Kontrak penjualan cicilan, yang menyangkut persetujuan-persetujuan kredit yang
longgar, dapat menarik banyak konsumen, yang resiko kreditnya tinggi. Disamping
itu, dengan pembayaran-pembayaran suatu periode yang panjang, mungkin timbul
perubahan dalam kemampuan konsumen (atau pelanggan) dalam membayar.
Penyusutan atau pun keusangan barang –barang yang dijual dapat melebihi jumlah
pembayaran-pembayaran yang dilakukan, dan barang-barang yang terkena
pemilikan-kembali mungkin nilainya tidak sebesar saldo kontarak yang belum
dibayar. Pemilikan-kembali itu sendiri dapat menjadi suatu proses yang
mahal.lagipula. Penjualan dengan dasar cicilan berarti pengeluaran biaya
pembukuan dan penagihan terus-menerus, dan dalam hal-hal tertentu, biaya
pelayanan dan reparasi yang harus ditanggung oleh pihak penjual mungkin besar
jumlahnya. Itulah faktor-faktor yang harus diperyimbangkan oleh pihak penjual
dalam menetapkan kebijaksanaan penjualan cicilan.
Dalam upaya untuk mengurangi atau menghindari kerugian pemilikan-
kembali, pihak penjual harus mempertimbangkan tindakan-tindakan pencegahan yang
berikut :
1) Uang muka yang ditetapkan harus cukup besar untuk menutup penurunan nilai
suatu barang karena perubahannya dari barang “baru” menjadi barang “bekas”
2) Periode-periode pembayaran cicilan antara tidak harus terlampau atau panjang,
sebaiknya tiap bulan.
3) Pembayaran-pembayaran cicilan berkala tidak harus melebihi penurunan nilai
suatu barang yang terjadi antara pembayaran-pembayaran berkala. Apabila nilai
barang ini melebihi saldo kontrak yang belum dibayar, maka pihak pembeli segan
untuk tidak memenuhi kontrak.

B. METODE-METODE PENETAPAN LABA BRUTO PADA PENJUALAM


CICILAN
Ada dua ancangan atau pendekatan umum yang dapat diambil pada penetapan
laba bruto atas penjualan cicilan :
1) Laba bruto dapat dikaitkan dengan periode penjualan, atau
2) Laba bruto dapat dikaitkan dengan periode penagihan per kas atas kontrak cicilan
Penetapan Laba Bruto Dalam Periode Penjualan. Penjualan cicilan dapat
dipandang sebagai transaksi dengan penanganan seperti penjualan biasa. Laba bruto
dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat di mana barang-barang ditukarkan

2
dengan tuntutan yang yuridis dapat dipaksakan terhadap pelanggan atau konsumen.
Prosedur demikian membutuhkan penetapan semua biaya yang menyangkut
penyelenggaraan penjualan cicilan dan yang menyangkut ketidak dibayaran kontrak
dan piutang sanksi, pada saat penjualan. Hal ini dilakukan dengan jalan mendebet
perkiraan-perkiraan biaya yang bersangkutan dan dengan mengkredit sisihan-sisihan
(allowances) untuk biaya-biaya yang dapat diharapkan. Biaya-biaya yang diharapkan
ini akan tergantung pada masing-masing pengalamanya yang tersendiri dalam
kontrak-kontrak cicilan. Penetapan laba bruto atas penjualan cicilan dalam periode di
mana penjualan terjadi ini relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori.

Penetapan Laba Bruto Dalam Periode Penagihan Per Kas


Penjualan cicilan dapat dipandang sebagai transaksi khusus dengan
penanganan laba bruto dalam periode-periode penagihan piutang cicilan dilakukan
dan bukan dalam periode-periode di mana piutang ini timbul. Arus uang kas,
kemudian menjadi kriteria penetapan pendapatan. Pada penggunaan pendekatan ini,
kita dapat menempuh beberapa prosedur alternative. Kebijaksanaan penjualan cicilan
yang harus ditempuh, harus dipertimbangkan dengan seksama untuk memilih
prosedur pengukuran pendapatan neto yang memuaskan.
Prosedur- prosedur penetapan laba bruto dalam periode-periode panagihan per kas
ialah :
1) Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali haga pokok. Penagihan-
penagihan per kas atas kontrak penjualan cicilan menyatakan terutama perolehan
kembali harga pokok. Setelah harga pokok diperoleh kembali, maka semua
penagihan berikutnya dianggap sebagai laba. Prosedur ini dalam banyak hal
sangat konsrvatif. Dapat didukung hanya apabila timbul keraguan mengenai setiap
nilai yang dapat diperoleh kembali baik bekaitan dengan saldo atau sisa kontrak
cicilan maupun yang berkaitan dengan barang-barang yang terkena pemilikan
kembali.
2) Penagihan dipandang sebagai realisasi laba. Penagihan-penagihan dianggap
sebagai realisasi laba bruto atas kontrak penjualan cicilan. Setelah seluruh laba
atas transaksi ditetapkan, maka semua penagihan per kas berikutnya dianggap
sebagai perolehan kembali harga pokok. Prosedur ini dalam banyak hal dipandang
tidak begitu konservatif ditilik dari kemungkinan, bahwa ketidak dibayaran

3
(default) dan pemilikan kembali atas masa laku kontrak akan mengganggu marjin
laba semula.
3) Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba.
Tiap penagihan atas kontrak penjualan cicilan dianggap baik sebagai perolehan
kembali harga pokok maupun sebagai realisasi laba dalam rasio di mana kedua
faktor ini terdapat dalam harga jual semula.
Metode ini dimaksudkan untuk membagikan laba bruto atas masa laku kontrak
penjualan cicilan. Biaya terus-menerus atas suatu kontrak cicilan dibandingkan
dengan laba bruto, yang ditetapkan dalam periode-periode berturut-turut, kegagalan
yang mungkin untuk merealisir seluruh jumlah laba bruto dalam hal tidak dibayar
oleh pihak pembeli, harus diperhitungkan.
Metode tersebut pada nok tah (3) diatas, yang mengharuskan penetapan laba bruto
sebanding dengan penagihan-penagihan, disebut sebagai akunting dengan metode
atau dasar cicilan. Apabila laba bruto dipandang sebagai tergantung pada penagihan
per kas, maka penetapan laba bruto atas keseluruhan periode penagihan dapat
didukung dibandingkan dengan prosedur- prosedur alternative tersebut.

C. METODE CICILAN
Pada penggunaan metode cicilan dalam perkiraan-perkiraan, selisih antara
harga jual kontrak dan harga pokok penjualan dibukukan sebagai laba bruto
tangguhan (laba bruto yang ditangguhkan, deferred gross profit). Saldo ini ditetapkan
sebagai pendapatan, yang secara berkala membandingkan penagihan-penagihan uang
kas terhadap harga jual. Dengan kata lain prosentase laba bruto semula atas penjualan
diperhitungkan pada penagihan-penagihan berkala untuk menentukan jumlah jumlah
yang harus ditetapkan sebagai pendapatan. Paa tiap akhir periode, saldo laba bruto
tangguhan yang masih terdapat dalam buku-buku sama dengan prosentase laba bruto
yang diperhitungkan atas saldo piutang cicilan pada tanggal itu.
Penangguhan laba bruto pada dasarnya, menyatakan penangguhan hasil
penjualan yang disertai dengan penangguhan harga pokok penjualan yang berkaitan
dengan penjualan demikian. Penangguhan laba bruto menyatakan penangguham biaya
yang dikeluarkan dalam promosi penjualan cicilan. Akan tetapi praktek ini biasanya
sulit dipertahankan. Meskipun laba bruto dianggap sebagai tergantung pada
penagihan, namun hal ini tidak dapat dikatakan bahwa, biaya telah dikeluarkan.
Konservatifme yang dicapai dalam penetapan pendapatan akan dirusakan atau

4
dibatalkan oleh posisi non-konservatif berkaitan dengan biaya. Disamping itu,
kesulitan-kesulitan penting akan kita jumpai dalam memilih biaya yang harus
ditangguhkan dan dalam menetukan prosedur-prosedur pembebanan yang harus
ditempuh dalam pos-pos transitoris (pos-pos tangguhan) demikian. Perlu ditegaskan
bahwa, pendapatan atas penjualan cicilan tidak bebas dari biaya, biaya tertentu akan
teus membebani biaya-biaya pembukuan, penagihan dan pelayanan prduk (product
servicing) misalnya, dan sementara itu biaya lainnnya akan dikeluarkan pada
tenggang-tenggang waktu yang berbeda. Kerugian-kerugian yang berkaitan dengan
ketidak dibayaran, pemilikan kembali dan piutang sanksi. Akunting metode cicilan
biasanya berarti penangguhan laba bruto tetapi penetapan biaya dalam periode
pengeluarannya.
Metode cicilan yang melaporkan laba bruto dapat kita gunakan untuk tujuan-
tujuan pajak pendapatan (federal) oleh agen-agen penjual (dealers) dalam harta benda
gerak yang secara teratur melakukan penjualan dengan cicilan. Metode cicilan juga
dapat digunakan oleh wajib pajak dalam memilih hal-hal yang berikut : 1) atas
penjualan insidentil harta bedna gerak yang lain daripada persediaan apabila harga
jualanya melebihi jumlah $ 1.000 dan uang muka (atau pembayaran pendahuluan)
tidak melebihi 30 prosen dari harga jual, dan 2) atas setiap penjualan atau penempatan
harta benda tak gerak apabila uang muka tidak melebihi 30 prosen dari harga jual.
Biaya-biayanya, untuk tujuan-tujuan pajak, tak dapat ditangguhkan.
Pos-pos jurnal yang dibutuhkan untuk penetapan penjualan cicilan
digambarkan dibawah ini. Akunting metode cicilan digambarkan lebih dulu lewat
contoh sederhana mengenai penjualan harta benda tetap (harta benda tak bergerak)
dan kemudian diketengahkan contoh-contoh yang menyangkut penjualan barang
dagangan.

D. PENJUALAN BARANG TAK GERAK DENGAN DASAR CICILAN


Kita misalkan, bahwa pada tanggal 1 Oktober 1976, Westwood Realty Co
menjual harta benda miliknya yang nilai bukunya $30.000, kepada saudara SF West
dengan harga sebesar $50.000. Perusahaan ini menerima per kas $10.000 pada tanggal
itu untuk penjualan ini dan wesel hipotik sebesar $40.000 yang dapat dibayar dalam
20 kali cicilan semesteran @$2.000 ditambah bunga sebesar 6 prosen atas pokok yang
belum dibayar. Komisi dan atas penjualan lainnya atas penjualan ini berjumlah $1.500
dan jumlah ini dibayar. Cicilan regular pokok dan bunga atas wesel hipotik diterima

5
oleh pihak penjual dalam tahun berikutnya, tahun 1977. Pembukuan-pembukuan atau
pos-pos jurnal tersebut dibawah ini akan tercantum dalam buku-buku perusahaan
(buku-buku pihak penjual), jika 1) laba bruto ditetapkan dalam periode penjualan, dan
jika 2) laba bruto ditetapkan berkala sebanding dengan penagihan-penagihan. Di sini
kita asumsikan, bahwa periode fiscal perusahaan adalah tahun almanak.
Jika cicilan-cicilan ditagih secara berkala sampai wesel itu dibayar lunas,
maka pos-pos jurnal harus terus dibuat dengan cara seperti ditunjukan diatas. Metode
akunting untuk penjualan cicilan tidak mempengaruhi pos-pos jurnal yang disusun
untuk membukukan jumlah-jumlah yang diperoleh tiap tahun sebagai bunga. Akan
tetapi laba neto atas penjualan harta benda ini ditetapkan berbeda dibawah dua macam
metode : penetapan laba dalam periode penjualan menghasilkan laba dalam tahun
1976 sebesar $18.500 ($20.000-$1.500); sedangkan penetapan laba berkala sebanding
dengan penagihan menghasilkan laba dalam tahun 1976 sebesar $2.500 ($4.000-
$1.500) dan laba dalam tiap tahun berikutnya untuk waktu 10 tahun adalah sebesar
$1.600 (40 prosen dari $4.000)masing-masing.

6
Pos Jurnal
Transakasi Penetapan Laba Dalam Periode Penetapan Laba Berkala Sebanding
Penjualan Dengan Penagihan
1 Oktober 1976 Piutang dari SF West …….. $5.000 Piutang dari SF West …….. $5.000
dijual harta benda tak gerak Pada harta benda Pada harta benda
(persil) A), nilai buku $30.000, tak gerak (Persil A) ………. $30.000 tak gerak (Persil A) ………. $30.000
dengan harga $50.000 pada laba atas penjualan pada laba bruto
(Persil A) ………………… 20.000 tangguhan (Persil A) …….. 20.000
diterima uang muka (pembayaran Kas ……………….. $10.0000 Kas ……………….. $10.0000
pendahuluan) $10.000 dan wesel Wesel hipotik ……. 40.000 Wesel hipotik ……. 40.000
hipotik untuk sisanya sebesar Pada piutang dari SF Pada piutang dari SF
$40.000 West ……………. $50.000 West ……………. $50.000
Dibayar biaya-biaya atas Biaya penjualan …. $1.500 Biaya penjualan …. $1.500
penjualan sebesar $1.500 Pada kas ……………………… $1.500 Pada kas ………………… $1.500
31 Desember 1976 Bunga akanan atas wesel Bunga akanan atas wesel
Unutk menyesuaikan perkiraan- Hipotik ……………….. $600 Hipotik ……………….. $600
perkiraan untuk 1) Bunga akanan Pada pendapatan bunga $ 600 Pada pendapatan bunga $ 600
(yang masih harus diterima) atas Laba bruto tangguhan
wesel hipotik $40.000 sebesar (Persil A) …………. $4.000
6prosen untuk 3 bulan $600 2). Pada laba bruto yang
(Pelaporan dengan metode direalisir (Persil A) …. $ 4.000
cicilan). Laba bruto yang
direalisir : tingkat laba bruto
Untuk menutup perkiraan- Laba atas penjualan Laba bruto yang direalisir
perkiraan nominal. (Persil A) ……… $20.000 (Persil A) …………. 4.000
Pendapatan Bunga ………….600 Pendapatan Bunga ………… 600
Pada biaya penjualan $1.500 Pada biaya penjualan … $1.500
Pada laba dan rugi 19.100 Pada laba dan rugi ……….. 3.100
1 Januari 1977 Pendapatan Bunga ……… $600 Pendapatan Bunga ……… $ 600
Untuk mengimbangi Pada bunga akanan Pada bunga akanan
(reverse)bunga akanan, yang Atas wesel hipotik $600 Atas wesel hipotik $ 600
ditetapkan pada akhir periode
sebelumnya
1 April 1977 Kas …………….. $ 3.200 Kas ……………. $ 3.200
Diterima cicilan semesteran atas Pada wesel hiptoik $ 2.000 Pada wesel hiptoik $ 2.000
wesel hipotik, $2.000, dan bunga Pada pendapatan bunga ….. 1.200 Pada pendapatan bunga 1.200
atas pokok $40.000 @6 prosen
untuk 6bulan $1.200
1 Oktober 1977 Kas ……………. $ 3.140 Kas ……………. $ 3.140
Diterima cicilan atas hipotik, Pada wesel hiptoik $ 2.000 Pada wesel hiptoik $ 2.000
$2.000, dan bunga atas pokok Pada pendapatan bunga $ 540 Pada pendapatan bunga 1.140
$38.000 @ 6 prosen untuk 6
bulan, $1.140

7
31 Desember 1977 Bunga akanan atas Bunga akanan atas
Untuk menyesuaikan perkiraan- wesel Hipotik $ 540 wesel Hipotik ………….. $ 540
perkiraan untuk 1) bunga akanan pada pendapatan bunga $540 pada pendapatan bunga $ 540
atas wesel hipotik, $36.000, Laba bruto tangguhan
@6prosen untuk 3 bulan, $540. (Persil A) ………… $ 1.600
2) Pelaporan dengan metode Pada laba bruto yang
cicilan) laba bruto yang direalisir: direalisir (Persil A) ……… $ 1.600
tingkat laba bruto 40 prosen dari
$4.000, atau $1.600
Untuk menutup perkiraan- Laba yang direalisir $ 2.280 Laba bruto yang direalisir
perkiraan nominal. Pada laba dan rugi $ 2.280 (Persil A) …………. $ 1.600
Pendapatan Bunga ………… 2.280
Pada laba dan rugi ……….. $3.880

Jika ternyata pembayaran – pembayaran kontrak tidak dipenuhi, maka pihak


penjual mengambil tindakan memiliki kembali harta benda yang telah dijual. Pos
jurnal yang harus di susun pada pemilikan kembali harta benda tergantung pada
metode yang digunakan semula dalam membukukan laba atas penjualan. Jika laba
atas penjualan ditetapkan pada waktu penjualan terjadi, maka pos jurnal harus
menunjukan perolehan kembali harta benda ini dengan nilai pasar layaknya sekarang (
present fair market value ), pembatalan saldo tuntutan terhadap pihak pembeli, dan
laba atau rugi atas pemilikan kembali harta benda ini. Jika laba ditetapkan dengan
metode cicilan, maka pembatalan saldo tuntutan terhadap pihak pembeli disertai
dengan pembatalan saldo laba bruto tangguhannya; harta benda masih dibukukan
dengan nilai pasar layaknya, akan tetapi laba atau rugi atas pemilikan kembali diukur
dengan selisih antara pos harta benda yang ditetapkan dan saldi (saldo – saldo)
kontrak cicilan yang dibatalkan.
Kita misalkan dalam contoh diatas, bahwa pihak pembeli gagal memenuhi
cicilan yang harus dibayar pada tanggal 1 April 1978. Pihak penjual menyerahkan
wesel hipotik dengan saldo yang belum dibayar sebesar $ 36.000 dan memiliki-
kembali harta benda itu. Penilaian harta benda pada tanggal ini menunjukannilai pasar
layak sebesar $28.500. Pos-pos jurnalnya di bawah masing masing metode berbunyi
pada halaman 229
Pada masing-masing metode di atas ini, pos jurnal yang ke dua juga
dibutuhkan untuk menghapuskan bunga akanan $540 sebagai kerugian atas wesel

8
hipotik, yang ditetapkan pada akhir tahun 1977 tetapi yang ternyata tak dapat ditagih
dalam tahun 1978.

Angka-angka rugi dan laba pada masing-masing metode di atas dapat kita
buktikan dengan kalkulasi-kalkulasi sebagai berikut :

Transaksi Pos Jurnal


Penetapan Laba Dalam Penetapan Laba Berkala
Periode Penjualan Sebanding Dengan Penagihan
Harta benda tak gerak yang Harta benda Tak gerak Harta Benda Tak gerak
diperoleh kembali (PersilA) (Persil A)…$28.500 ( Persil A) … $28.500
yang dinilai sebesar Rugi Atas Pemilikan Laba Bruto Tangguhan
$28.500;wesel Kembali ( Persil A) … $7.500
( Persil A) $ 14.400
hipotik yang diserahkan Pada wesel Hipotik $ 36.000 Pada wesel Hipotik.. $36.000

dengan saldo yang belum Pada Laba Atas Pemilikan


dibayar sebesar $36.000. Kembali ( Persil A) 6.900

Penetapan Laba Dalam Penetapan Laba Berkala


Periode Penjualan Sebanding Dengan
Penagihan

Total yang ditagih dan diterima……………………………….. $14.000 $14.000


Rugi dalam nilai harta benda yang
dimiliki kembali :
Dasar semula………………………… $30.000
Nilai pasar layak atas perolehan kembali 28.500 1.500 1.500

Laba Neto …………………………………………………….. $12.500 $12.500


Laba yeng ditetapkan sebelum pemilikan kembali 20.000 5.600

Laba (rugi) atas pemilikan kembali …………………………… ($ 7.500 ) $ 6.900

Apabila untuk pelaporan laba kita menggunakan metode cicilan dan dalam pada itu
penjualan harta benda-harta benda dilakukan dengan tingkat-tingkat laba bruto yang
berlainan selama tahun itu, maka kita dapat menyelenggarakan perkiraan-perkiraan tersendiri

9
untuk menunjukan laba bruto tangguhan atas masing-masing penjualan. Ikhtisar-ikhtisar pada
akhir tahun dari jumlah-jumlah yang ditagih (dan diterima) atas masing-masing kontrak
menjadi dasar untuk menghitung masing-masing laba neto yang telah direalisir.

10
E. PENJUALAN BARANG DAGANGAN BERDASARKAN DAGANGAN

Prosuder-prosuder yang digunakan dalam akunting untuk penjualan barang


dagangan dengan cicilan sama dengan prosedur-prosedur yang digambarkan diatas
tadi. Dalam pembukuan transaksi-tansaksi, kita perlu membedakan antara penjual
regular (biasa) dan penjualan dengan cicilan, disamping itu kita perlu memberika
data-data yang lain sebagai akibat dari penagihan-penagihan atas piutang-piutang
cicilan.
Untuk menjelaskan akunting penjualan barang dagangan dengan cicilan, kita
misalkan bahwa, (daftar neraca ) untuk Konten Sales Co pada tanggal 1 Januari 1977
berbunyi sebagai berikut :
Kas …………………………………… $ 25.000 Utang dagang …… $ 40.000
Persediaan barang dagangan ….. 100.000 Laba bruto tangguhan atas
Penjualan cicilan, tahun 1976 22.800
Piutang dagang (biasa) …………… 15.0000 Laba bruto tangguhan atas
Penjualan cicilan, tahun 1975 7.000
Piutang dagang cicilan, Modal saham ……………… 100.000
Tahun 1976 ……………………… 60.000
Piutang dagang cicilan, Pendapatan sisihan …………… 50.200
Tahun 19765……………………… 20.000
Total Aktiva ……………. $ 220.0000 Total pasiva dan modal …… $ 220.000

Penjualan cicilan dalam tahun 1976 dan tahun 1975 dilakukan dengan tingkat
laba bruto masing-masing sebesar 38 prosen dan 35 prosen. Pada tanggal 1 Januari
1977, dengan piutang dagang cicilan pada tahun 1976 sebesar $ 60.000 yang masih
ada (daftar neraca) melaporkan laba bruto tangguhan sebesar 38 prosen dari jumlah
ini, yakni sebesar $ 22.800, dengan piutang dagang cicilan tahun 1975 yang
berjumlah sebesar $ 20.000, (daftar neraca) melaporkan laba bruto tangguhan sebesar
35 prosen dari jumlah ini, atau sebesar $ 7.000
Transaksi-transaksi dan pembukuan-pembukuan (pos-pos
jurnal) untuk Kenton Sales Co. berkaitan dengan penjualan biasa
dan penjualan cicilan yang dilakukannya untuk tahun 1977 adalah
sebagai berikut:

Transaksi Pos Jurnal


1 Januari – 31 Desember
(1) Penjualan biasa, yang tersiri dari Kas ……………………………$250.000

11
penjualan per kas (tunai) $250.000, Piutang Dagang (biasa)
dan penjualan dengan kresit 200.000
$200.000; penjualan cicilan sebesar Pada penjualan (biasa)
$150.000. $450.000

Piutang Dagang Cicilan.


1977 …………………………..$150.000
Pada penjualan cicilan
$150.000
(2) Pembelian barang dagangan Pembelian …………………….$425.000
dengan Kredit sebesar $425.000. Pada Utang Dagang
$425.000
(3) Penerimaan-penerimaan dari Kas …………………. $325.000
piutang dagang biasa dan piutang Pada Piutang Dagang
dagang cicilan: (biasa)……
Piutang dagang biasa $190.000
$190.000
Piutang dagang cicilan
1977 …………………. 80.000 pada Piutang Cicilan.
Piutang dagang cicilan
1977 ……………… 80.000
1976 …………………. 40.000
Piutang dagang cicilan pada Piutang Cicilan.
1975 …………………. 15.000
Cicilan 1976……….
40.000
pada Piutang Cicilan.
Cicilan 1975……….
15.000
(4) Pembayaran-pembayaran untuk:
Utang dagang $435.000 Utang Dagang ………….. $435.000
Dikurangi Biaya Usaha ……………. 120.000
Potongan
Pada potongan pem-
Yg. ambil 5.000
$430.000 belian ……………………
Biaya usaha …… 120.000 $5.000
pada Kas …………………
550.000
Penyesuaian dan penutupan per 31 Harga Pokok Penjualan $90.000
Desember pada pengiriman Atas
(5) Untuk membukukan harga pokok penjualan cicilan …..
barang-barang yang berkaitan $90.000
dengan pejualan cicilan, $90.000.
(6) Untuk menutup perkiraan-perkiraan Hasil Penjualan Cicilan $150.000

12
penjualan cicilan dan harga pokok Pada Harga Pokok Pen
penjualan cicilan dan untuk jualan Cicilan …………… $ 90.000
membukukan laba bruto atas Pada Laba Bruto Tangguhan Atas
penjualan cicilan untuk tahun itu, Penjualan Cicilan, 1977……………
$60.000 (40% dari penjualan 60.000
cicilan).
(7) Untuk membukukan laba bruto Laba Bruto Tangguhan
yang direalisir sebagai akibat Atas Penjualan Cicilan,
penagihan-penagihan atas piutang 1977 ………………$ 32.000
dagang cicilan tahun-tahun 1977, Laba Bruto Tanguhan
1976 dan 1975 sebagai berikut: Atas Penjualan Cicilan,
Piutang dagang cicilan 1976…………………15.200
Tahun 1977 , 40%
Dari $80.000 …………..$
32.000 Laba Bruto Tangguhan
Atas Penjualan Cicilan
Piutang dagang cicilan 1977 ……………….$ 5.250
Tahun 1976, 38% Pada Laba Bruto Yang
Dari $40.000 ………….$ Direalisir Atas Penjualan
15.200 cicilan,1975 1977 …… $ 52.450
Piutang dagang cicilan
Tahun 1975, 35%
Dari $15.000 ………… $
5.250
(8) Untuk menutup perkiraan-perkiraan Laba Dan Rugi ………………$430.000
persediaan awal, Pembelian, Pengirimsn Penjualan
potongan pembelian, dan Cicilan ………………………… 90.000
pengiriman penjualan cicilan pada Potongan Pembelian ………….. 5.000
perkiraan Laba Dan Rugi, yang Pada Persediaan Barang
dengan demikian, mengikhtisarkan Dagangan, 1 Januari
barang-barang yang tersedia untuk 1977 ……................................
penjualan biasa ($310.000) $100.000
Pada Pembelan …………………
425.000

(9) Untuk mencatat persediaan akhir Persediaan Barang


yang, dengan demikian, Dagangan, 31 Desember

13
mengikhtisarkan harga pokok 1977 …………….. $120.000
barang-barang yang berkaitan Pada Laba Dan Rugi
dengan penjualan biasa $120.000
($310.000).
(10) Untuk menutup penjualan biasa Hasil Penjualan (Biasa) $450.000
pada perkiraan Laba Dan Rugi yang Pada Laba Dan Rugi
dengan demikian, mengikhtisarkan $450.000
laba bruto atas penjualan biasa
(140.000).
(11) Untuk menutup Laba Bruto yang Laba Yang Direalisir Atas
direalisir atas penjualan cicilan Penjualan Cicilan,
tahun yang berjalan dan tahun- 1975 1977 $ 52.450
tahun sebelumnya pada perkiraan Pada laba dan rugi $52.450
Laba Dan Rugi yang dengan
demikian meringkaskan total laba
bruto ($192.450)

(12) Untuk menutup biaya usaha pada Laba Dan Rugi ……..$120.000
perkiraan Laba Dan Rugi yang, Pada Biaya Usaha …............
ndengan demikian meringkaskan $120.000
pendapatan neto sebelum pajak
pendapatan ($72.450).
(13) Untuk membukukan utang pajak Pajak Pendapatan ……….$28.980
pendapatan (atau pajak Pada Utang Pajak
pendapatan yang masih harus Pendapatan (atau Pajak
dibayar) sebesar 40% dariu Pendapatan Yang
pendapatan neto sebelum pajak Masih Harus Dibayar)…..$ 28.9880
$72.450, atau sebesar $28.980.
(14) Untuk menutupi pajak pendapatan Laba Dan Rugi …………$ 28.900
pada perkiraan Laba Dan Rugi yang Pada Pajak Pendapatan ………..$
dengan demikian, mengikhtisarkan 28.980
pendapatan neto ($43.470)
(15) Untuk memindah bukukan Laba Dan Rugi ………….$ 43.470
pendapatan neto pada perkiraan Pada Pendapatan Sisihan ………
Pendapatan Sisihan $43.470

14
Harus kita amati, bahwa kita perlu menyelenggarakan catatan
mengenai harga pokok barang dagangan yang dikirimkan berkaitan
dengan penjualan cicilan, kecuali apabila laba bruto atas penjualan
biasa dan atas penjualan cicilan sama besarnya. Harga pokok ini
dicatat (atau dibukukan)dengan jalan mendebet perkiraan Harga
Pokok Penjualan Cicilan dan mengkredit perkiraan Pengiriman Atas
Penjualan Cicilan akan ditetapkan sebagai pos pengurangan dari
total persediaan awal dan pembelian dalam penetapan barang-
barang yang tersedia untuk penjualan biasa. (Sebagai ganti
mengkredit perkiraan Pengiriman Atas penjualan Cicilan, kita dapat
juga mengkredit perkiraan pembelian. Akan tetapi penggunaan
perkiraan pengiriman yang tersendiri sebagai lawan atas jumlah
persediaan awal dan pembelian memelihara informasi mengenai
total pembelian untuk periode itu). Persediaan akhir yang
dikurangkan dari barang-barang yang tersedia untuk penjualan
biasa menghasilkan harga pokok penjualan biasa.
Pada contoh diatas,harga pokok penjualan cicilan ditetapkan
sebesar $90.000; dan, dengan demikian, laba bruto atas penjualan
ini adalah sebesar $60.000, atau 40 prosen dari penjualan cicilan
sebesar $150.000. dalam menghitung harga pokok barang-barang
yang berkaitan dengan penjualan biasa atau regular, jumlah barang-
barang yang tersedia untuk penjualan biasa demikian harus
ditetapkan lebih dulu. Jumlah ini adalah sebesar $430.000 – yakni
total persediaan awal sebesar $100 dan pembelian sebesar $5.000
dan pengiriman atas penjualan cicilan sebesar $90.000. harga
pokok barang-barang yang berkaitan dengan penjualan biasa
adalah sebesar $310.000 – yakni barang-barang yang tersedia
untuk dijual di atas ini dikurangi persediaan akhir sebesar $120.000.
Apabila sistem persediaan terus-menerus (lebih tepat:sistem
administrasi persediaan permanen, perpetual inventory system)
diselenggarakan, maka pembelian-pembelian dibukukan langsung
pada perkiraan persediaan. Pos-pos jurnal untuk harga pokok
penjualan cicilan dan harga pokok penjualan biasa dibuat pada saat

15
penjualan terjadi dengan mendebet perkiraan Harga Pokok
penjualan Cicilan atau perkiraan Harga Pokok Penjualan Biasa dan
mengkredit perkiraan persediaan.
Seringkali timbul hal-hal di mana tingkat laba bruto sangat
berbeda di beberapa departemen (atau bagian) dari suatu
perusahaan tertentu. Apabila tingkat-tingkat laba bruto berlainan
akan tetapi dalam pada itu rasio penagihan terhadap penjualan
untuk masing-masing departemen hamper sama tiap periode, maka
dapat digunakan tingkat laba bruto rata-rata atas total penagihan
untuk tiap periode dalam penetapan laba bruto yang direalisir; akan
tetapi, apabila rasio-rasio penagihan tidak sama, maka untuk dapat
mengukur dengan memuaskan laba bruto yang direalisir, kita harus
mengikhtisarkan tersendiri penjualan, harga pokok, dan penagihan
untuk masing-masing departemen. Angka-angka penjualan dan
harga pokok penjualan menurut departemen akan menunjukkan
tingkat laba bruto masing-masing departemen, dan tingkat-tingkat
ini dapat kita gunakan pada penagihan-penagihan yang ditetapkan
pada masing-masing departemen guna penetapan laba bruto yang
direalisir.
Prosedur Alternatif Untuk Menghitung laba Bruto Yang
Direalisir. Dalam contoh di muka, laba bruto yang direalisir
dihitung dengan menggunakan prosentase laba bruto untuk tahun
di mana penjualan-penjualan cicilan menghasilkan jumlah-jumlah
yang ditagih atas penjualan-penjualan demikian. Laba bruto yang
direalisir juga dapat ditentukan dengan menghitung jumlah laba
bruto tangguhan pada akhir periode dan mengurangkan perkiraan
laba bruto tangguhan dari saldo ini.
Dengan menggunakan data-data untuk Kenton Sales Co. di muka
itu, prosedur ini ditempuh sebagai berikut:

Tahun 1977 Tahun 1976 Tahun


1975

16
Saldo laba bruto tangguhan sebelum penye-
Suaian……………… $ 60.000 $22.800 $7.000
Laba bruto tangguhan pada akhir tahun 1977:
Atas piutang dagang cicilan tahun 1977,
40% dari saldo yang belum ditagih
$70.000 ………………………….. 28.000
Atas piutang dagang cicilan tahun1976,
38% dari saldo yang belum ditagih $20.000 ……….. 7.600
Atas piutang dagang cicilan tahun1975,
35% dari saldo yang belum ditagih $5.000 …………………………………………..
1.750
Pengurangan dalam saldp laba bruto tang-
guhan pada akhir tahun 1977 laba bruto
yang direalisir sebagai akibat penagihan-penagihan selama
tahun1977…………………………………….. $32.000 $15.200
$5.250

Pengunaan Buku-buku Khusus Pada Pencatatan


Penjualan Cicilan. Transaksi transaksi penjualan biasa dan
penjualan cicilan biasanya icatat dalam buku-buku khusus untuk
penjualan per kas dan penjualan dengan cicilan dengan maksud
untuk mengelompokkan dan mengikhtisarkan tersendiri penjualan
biasa, penjualan cicilan, dan penagihan dari masing-masing jenis
penjualan. Buku penjualan biasanya memuat lajur-lajur khusus untuk
penjualan per kas, penjualan biasa dengan kredit, dan penjualan
cicilan. Buku penerimaan kas memuat sebuah lajur untuk penagihan-
penagihan dari piutang dagang biasa dan juga lajur-lajur khusus
untuk penagihan-penagihan dari piuatang dagang cicilan untuk
periode yang berjalan (peride sekarang) an periode-periode
sebelumnya. Apabila laba bruto harus ditentukan menurut
departemen, maka buku-buku khusus dapat dimaksudkan untuk
memungkinkan pengelompokan lebih lanjut penjualan, harga pokok
penjualan, dan piutang dating cicilan serta penagihan-penagihan oleh
masing-masing departemen.

17
Penetapan Umur Piutang Dagang Dalam Pembukuan
Metode Cicilan. Dalam contoh di muka, perkiraan-perkiraan
diselenggarakan baik untuk piutang dagang cicilan maupun untuk
laba brutotangguhan menurut tahun; penagihan-penagihan dikaitkan
dengan piutang-piutang dagang yang dikelompokan menurut tanggal
penjualan semula. Kita dapat juga mengunakan sebuah perkiraan
kendali tunggal (single controlling account) dan sebuah buku besar
pembantu (atau sub buku besar, subsidiary ledger) untuk semua
piutang dagang cicilan dan meringkaskan total laba bruto tangguhan
dalam sebuah perkiraan tunggal. Akan tetapi, apabila kita menempuh
cara ini, pada tiap akhir periode kita perlu menganalisa dan
mengelompokkan piutang dagang cicilan sesuai dengan tahun
penjualan semula. Kemudian prosentase-prosentase laba bruto yang
tepat dapat ditetapkan pada total-total piutang dagang cicilan
menurut tahun untuk menetapkan saldo laba bruto tangguhan.
Prosedur di atas ini dapat diikuti untuk dapat menghindari pekerjaan
tambahan yang berkaitan dengan penggunaan sejumlah perkiraan
kendali dan buku besar pembantu (sub buku besar) untuk piutang-
piutang dagang cicilan dan juga pekerjaan-pekerjaan khusus dalam
menganalisa penagihan-penagihan dan dalam mengaitkan
penagihan-penagihan ini terhadap piutang-piutang dagang cicilan
sesuai dengan periode penjualan semula.

F. PENYUSUNAN DAFTAR-DAFTAR KEUANGAN PADA


PENGGUNAAN METODE CICILAN
Perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan cicilan
menyusun (daftar) neracanya dengan cara biasa; akan tetapi neraca
ini mencakup piutang dagang cicilan dan saldo laba bruto
tangguhan atas penjualan cicilan.
Apabila aktiva-aktiva lancer yang dipegang mencakup
kekayaan-kekayaan yang “layak diharapkan dapat dicairkan
menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumir selama lingkaran
kegiatan normal perusahaan”, maka piutang dagang cicilan

18
memenuhi syarat dicantumkan sebagai piutang lancer terlepas dari
panjang waktu yang dibutuhkan untuk penagihannya. Dalam
melaporkan piutang dagang cicilan sebagai piutang lancer,
pengungkapan tanggal jatuh tempo kontrak-kontrak penjualan
cicilan akan memberikan penilaian dan gambaran yang lebih baik
kepada para pembaca neraca mengenai posisi keuangan
perusahaan; tanggal-tanggal jatuh tempo ini harus diungkapkan
dalam tanda kurung ataupun dalam canai (catatan kaki) atau dapat
juga kita cantumkan piutang-piutang demikian menurut tanggal-
tanggal jatuh tempo tahunannya.
Berkaitan dengan pengelompokan yang tepat saldo laba bruto
dalam (daftar) neraca, akuntan-akuntan telah mengambil beberapa
sikap dan pendapat yang bertentangan. Telah dikemukakan bahwa
saldo laba bruto ini harus dicantumkan sebagai:

(1)Sebuah pos pasiva yang harus dimasukkan di bawah judul


pendapatan tangguhan.
(2)Sebuah perkiraan penilaian aktiva yang harus dikurangkan dari
piutang dagang cicilan.
(3)Sebuah pos modal yang harus dimasukkan sebagai bagian dari
pendapatan disisihkan untuk ditahan di dalam perusahaan,
retained carnings.
Laba bruto tangguhan atas penjualan cicilan pada umumnya
dilaporkan dalam neraca pada sekpsi pasiva sebagai pendapatan
tangguhan. Akuntan-akuntan yang menempuh praktek ini
berpendapat, bahwa penjualan cicilan sebenarnya telah
meningkatkan posisi modal kerja perusahaan; akan tetapi
penetapan penambahan dalam modal kerja ini harus menunggu
sampai piutang dagang cicilan dicairkan menjadi uang kas.
Akan tetapi posisi atau pendapat ini mendapat tantangan
keras. Jika ditanyakan, bahwa prosedur penjualan cicilan diikuti
karena tidak ada jeminan mengenai realisasi pendapatan di luar
jumlah yang ditetapkan sekarang, maka saldo laba bruto tangguhan
lebih tepat kiranya dipandang sebagai sebuah perkiraan penilaian

19
dan, dengan demikian memungkinkan penetapan pendapatan
dalam periode-periode berikut sesudah penjualan.
Sebaliknya, apabila penagihan atas piutang-piutang dagang
cicilan cukup terjamin, maka dapat ditetapkan, bahwa penjualan
cicilan telah menimbulkan laba bruto sebagaimana halnya dengan
penjualan biasa kecuali, bahwa laba tidak harus ditetapkan sebagai
terkena sepenuhnya pajak pendapatan atau tersedia untuk dividen
sampai penagihan-penagihan dilakukan. Pendekatan atau ancangan
demikian menyatakan pengelompokan kembali laba bruto
tangguhan ke dalam tiga elemen yang berikut :
(1)Suatu sisihan (allowance) untuk biaya terus-menerus, yang
masih diharapkan dalam penagihan piutang dagang cicilan, yang
meliputi biaya-biaya yang timbul dari ketakdibayaran (default)
dan pemilikan-kembali. Sisihan demikian akan dikurangkan dari
saldo piutang dagang cicilan.
(2)Suatu kewajiban untuk pajak pendapatan atas bagian dari laba
bruto yang belum ditetapkan dalam laporan pajak (surat
pemberian tahu pajak, tax return). Kewajiban pajak pendapatan
demikian tidak akan disatukan dengan saldo yang melaporkan
pajak pendapatan menjadi pos akanan karena jumlah ini akan
menjadi jumlah yang harus dibayar hanya apabila piutang
dagang cicilan itu direalisir menjadi uang kas dalam periode-
periode berikutnya.
(3)Saldo, yang menyatakan pendapatan neto yang ditetapkan pada
kontrak penjualan cicilan. Jumlah ini dapat dilaporkan sebagai
saldo pendapatan sisihan, yang tidak harus digunakan sebagai
dasar untuk deviden sampai piutang dagang cicilan ditagih (dan
diterima).
Dengan pengelompokkan kembali saldo laba bruto tangguhan
demikian, maka laba atas penjualan cicilan akan ditetapkan sebagai
pos akanan (pos antidsipasi) untuk tujuan-tujuan daftar keuangan
(atau laporan keuangan, financial statement, RAF), kendali untuk
tujuan-tujuan pajak pendapatan harus ditetapkan sebagai pos
tangguhan (pos transitoris). Dalam contoh-contoh yang

20
diketengahkan pada bab ini, laba bruto tangguhan dilaporkan
sebagai pendapatan tangguhan sesuai dengan praktek yang
umumnya ditempuh perusahaan.
Dalam menyusun suatu daftar *) untuk sebuah perusahaan
yang melakukan penjualan biasa dan penjualan cicilan, perincian
yang meringkaskan laba bruto untuk masing-masing jenis penjualan
dapat diberikan secara tersendiri (terpisah) dalam sebuah lajur
total. Data-data mengenai penagihan-penagihan atas piutang-
piutang dagang cicilan, mengenai tingkatan-tingkatan laba bruto
yang ditetapkan pada penagihan-penagihan demikian, dan
mengenai kalkulasi-kalkulasi laba bruto yang direalisir dilaporkan
dengan menggunakan suatu daftar pendukung.
Suatu neraca, suatu ikhtisar rugi-laba, dan sebuah daftar yang
memberikan analisa laba bruto atas penjualan cicilan untuk
perusahaan contoh kita, Kenton Sales Co yang disusun pada akhir
tahun 1977 diperlihatkan di bawah ini.

G. PENJUALAN CICILAN DENGAN TUKAR TAMBAH (TRADE-IN)


Dalam penjualan tertentu yang dilakukan berdasarkan cicilan,
perusahaan-perusahaan akan menerima barang tukar tambah
sebagai pembayaran sebagian atas kontrak penjualan cicilan baru.
Apabila jumlah yang ditetapkan atas barang-barang.

Kenton Sales C
Neraca
31 Desember 1977

21
Aktiva Pasiva dan Kekayaan Saham
Aktiva Lancar : Pasiva
Kas……………………… $ Pasiva lancar :
50.000 Utang dagang ……$ 30.000
Piutang dagang biasa …… Utang pajak
pendapatan*)…....... 28.980 $
25.000
58.980
Piutang dagang cicilan :
Pendapatan tangguhan:
1977 $70.000
Laba bruto tangguhan atas
1976 20.000
Penjualan cicilan:
1975 5.000
1977 ………… $ 28.000
1976 ………… 7.000
95.000
1975 ………… 1.750 $
Persediaan barang dagangan
37.350

120.000 Total pasiva…………………… $


96.330

Kekayaan Saham
Modal saham ……………... $ 100.000
Pendapatan sisihan:
Saldo, 1 Januari $ 50.200
Ditambah pen-
dapatan neto
untuk tahun
1977 $ 43.470
93.670
Total kekayaan saham……...
193.670
Total pasiva dan kekayaan

Total aktiva Saham ……………………… $


290.000
$290.000

22
yang ditukarkan merupakan suatu nilai, yang akan
memungkinkan perusahaan merealisir laba bruto normal atas
penjualannya kembali, maka tidak akan timbul suatu problema
khusus; barang tukar tambah dibutuhkan dengan nilai yang
ditetapkan atas barang ini, perkiraan kas didebet dengan setiap
pembayaran yang menyertai pertukaran-tambah, perkiraan Piutang
Dagang Cicilan didebet untuk saldo harga jual, dan perkiraan
Penjualan.
Kenston Sales Co.
Daftar Pendapatan
Untuk Tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 1977
Penjualan Penjuala Total
Cicilan n Biasa
$150.000 $450.00 $600.0
Hasil
0 00
penjualan………………………………….
Harga pokok penjualan
Persediaan barang dagangan
1 Januari 1977……………………
$100.000
Pembelian ……………$425.000
Dikurangi potongan pem-
Belian ………………..... 5.000
420.000

90.000
Barang dagangan yang ter-
310.000 40.000
sedia untuk dijual ………………
$520.00
$600.000 $140.00 $200.0
Dikurangi persediaan barang
0 00
dagangan
31 Desember 1977 …………....
28.000
120.000
28.000

Laba Bruto……………………………. $32.000 $140.00 $172.0

23
Dikurangi laba bruto tangguhan atas 0 00
pen-
jualan cicilan tahun 1977 (lihat daftar
20.450
laba bruto)……………………………..
$192.4
Laba bruto yang direalisir atas
50
penjualan tahun
120.00
berjalan……………………………………
0
Ditambah laba bruto yang direalisir $72.45
atas penjualan-penjualan cicilan tahun- 0
tahun sebelumnya (lihat daftar laba bruto) 28.980
…………………………… $43.47

Total laba bruto yang 0

direalisir………….....
Biaya usaha ……………………………….
Pendapatan neto sebelum pajak
pendapatan…..
Pajak
pendapatan…………………………….
Pendapatan
neto………………………………
Cicilan dikredit sebesar jumlah penjualan. Pada pertukaran
tambah seringkali diberikan nilai tukar-lebih (overallowance).
Pemberian nilai tukar-lebih demikian berlaku sebagai perangsang
penjualan dan sebenarnya merupakan pengurangan harga jual, dan
perkiraan-perkiraan harus melaporkan kenyataan ini.

Kenston Sales Co.


Analisa Laba Bruto Atas Penjualan Cicilan
Daftar Untuk Mendukung Ikhtisar pendapatan
Untuk Tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 1974
Tingkat Laba Bruto atas penjualan cicilan tahun 1977:
Laba bruto $60.000: penjualan cicilan $150.000 ………………………….
40%

24
Laba bruto tangguhan atas penjualan cicilan tahun 1977 :
Piutang dagang cicilan $150.000, dikurangan penagihan-penagihan
$80.000, sama dengan $70.000 x 40% …………………………………….
$ 28.000

Laba bruto yang direalisir (dicairkan):


1977 1976
1975
Penagihan atas piutang dengan cicilan ……… $80.000 $40.000
$15.000
Prosentase laba bruto atas penjualan cicilan …… 40% 38%
35%
Laba bruto yang direalisir $32.000 $15.200 $ 5.250

dengan tetap. Dalam hal demikian, barang tukar-tambah harus


dibubuhkan dengan harga beli taksirnya; selisih antara nilai tukar-
tambah dan nilai beli taksirnya bagi perusahaan harus dilaporkan
baik sebagai biaya pada sebuah perkiraan nilai tukar lebih maupun
sebagai pengurangan dalam perkiraan Penjualan Cicilan. Dalam
masing-masing hal ini, laba bruto atas penjualan cicilan harus
dipandang sebagai selisih antara harga pokok penjualan dan hasil
penjualan neto – total hasil penjualan cicilan dikurangi setiap nilai
tukar-lebih yang diberikan.
Untuk menjelaskan penerapannya, kita misalkan bahwa sebuah
barang tertentu dengan harga pokok sebesar $675 dijual dengan
harga $1.000. sebuah barang bekas-pakai diterima sebagai
pembayaran pendahuluan (down payment, istilah kontinentalnya:
aanbetaling), dengan nilai tukar-tambah sebesar $300. Perusahaan
menaksir biaya perbaikan barang bekas-pakai ini sebesar $20 dan
harga jualnya setelah diperbaiki sebesar $275. Perusahaan biasanya
mengharapkan laba bruto sebesar 20 prosen atas penjualan barang
bekas-pakai.

25
Nilai barang tukar-tambah dan jumlah nilai tukar-lebih dihitung
sebagai berikut:

Jumlah yang ditetapkan pada pertukaran


tambah……………………………………… $ 300
Nilai barang-tukar tambah :
Nilai penjualannya…………………………………………………. $ 275
Dikurangi: biaya perbaikan……………………………… $ 20
Laba bruto yang harus dicairkan atas
Penjualannay kembali, 20% dari $275 55 75
200
Nilai tukar lebih ………………………………………………………………………………
$ 100

Sekarang penjualan cicilan dengan tukar-tambah ini dapat kita


bukukan sebagai berikut:

Barang-tukar-tambah …………………………………………………………….. $
200
Nilai Tukar-Lebih Atas Penjualan Cicilan Dengan Tukar-Tambah
100
Piutang Dagang Cicilan, Tahun 1977………………………………………….
700
Pada Penjualan Cicilan ………………………………………………………….. $
1.000
Harga Pokok Penjualan Cicilan ……………………………………………….. $
675
Pada Barang-Baru ………………………………………………………………... $
675

Prosentase harga pokok atas penjualan cicilan dengan tukar-


tambah ini dihitung sebagai berikut: harga pokok $675; hasil
penjualan neto $1.000, dikurangi nilai tukar-lebih $100, sama dengan
$900; prosentase harga pokok 675/900, atau sebesar 75 prosen. Laba
bruto atas penjualan cicilan, dengan demikian adalah sebesar 25

26
prosen, dan 25 prosen dari $200 (pembayaran pendahuluan atas
penjualan cicilan dengan tukar-tambah), dapat dipertimbangkan
sebagai telah direalisir atau dicairkan sampai dengan tanggal itu.
Barang tukar-tambah dibukukan dengan nilai sebesar $200. Harga
pokok taksir sebesar $200 ini, apabila naik dengan biaya
perbaikannya, mengukur kegunaan barang bekas-pakai ini bagi
perusahaan dan memungkinkan perusahaan memperoleh laba bruto
atas penjualannya kembali.
Dimisalkan dalam contoh di atas ini, bahwa perusahaan
menggunakan sistem administrasi persediaan permanen untuk
barang dagangan. Akan tetapi apabila perusahaan ini menggunakan
sistem administrasi persediaan berkala (periodic inventory system),
maka barang-tukar-tambah dibukukan dalam sebuah perkiraan
tersendiri dan saldo ini ditambahkan pada pembelian-pembelian
dalam mengikhtisarkan (meringkaskan) harga pokok penjualan pada
akhir periode.

H. KETAKDIBAYARAN DAN PEMILIKAN-KEMBALI


Ketakdibayaran (default, istilah kontinentalnya: onbetaling)
atas suatu kontrak penjualan cicilan dan pemilikan-kembali barang
yang telah dijual membutuhkan sebuah pos jurnal dalam buku-buku
pihak penjual, yang melaporkan barang dagangan yang diperoleh-
kembali, yang membatalkan atau menghapuskan piutang dagang
cicilan beserta saldo laba bruto tangguhannya,dan yang mecatat
laba atau rugi atas pemilikan kembali barang ini. Sebagaimana
halnya dengan barang yang diperoleh-kembali pada penjualan
cicilan dengan tukar-tambah,barang yang dimiliki-kembali karena
tidak dibayar harus dibukukan dengan suatu nilai, yang
memungkinkan perusahaan memperoleh laba bruto normal atas
penjualannya kembaliu.
Untuk menjelaskan prosedur yang harus kita tempuh dalam
hal terjadi ketakdibayaran dan pemilikan-kembali, kita misalkan data-
data berikut:

27
Total penjualan cicilan dalam tahun 1977……… $100.000
Tingkat laba bruto atas penjualan cicilan dalam tahun 1977….. 36%.
Dalam tahun 1978, seorang pelanggan (customer) tidak
membayar kontrak penjualan cicilan sebesar $600, yang berasal dari
transaksi dalam tahun 1977. Total yang telah ditagih dan diterima
dalam tahun 1977 sebelum ketakdibayaran sebesar $250. Barang
yang telah dijual kepadanya diambil dan dimiliki kembali; nilainya
bagiperusahaan sebesar $180, suatu jumlah yang ditetapkan sebagai
biaya perbaikan dan laba bruto normal atas penjualannya kembali.
Maka pos jurnal untuk membukukan ketakdibayaran dan pemilikan
kembali ini adalah sebagai berikut:
Barang Pemilikan-Kembali ………………………… $ 180
Laba Bruto Tangguhan, Tahun 1977……………….. 126
Rugi Atas Pemilikan-Kembali……………………… 44
Pada Piutang Dagang Cicilan,Tahun 1977…………. $ 350
Perlu diperhatikan, bahwa pembatalan (penghapusan) saldo
piutang dagang cicilan sebesar $350 dibarengi dengan pembatalan
laba bruto tangguhan sebesar $126 (36 prosen dari $350). Barang
dagangan yang dimiliki-kembali dilaporkan dengan nilai sebesar
$180. Kerugian sebesar $44 yang ditetapkan atas barang yang
dimiliki kembali sebesar $180
Apabila sistem administrasi persediaan permanen
diselenggarakan,maka barng yang dimiliki-kembali dibebankan pada
saldo persediaan; dalam hal diselenggarakan administrasi persediaan
berkala, pemilikan-kembali dibukukan dalam sebuah perkiraan
nominal tersendiri dan saldo ini ditambahkan pada pembelian-
pembelian dalam menghitung harga pokok penjualan. Apabila barang
dimiliki-kembali dalam tahun dimana penjualan terjadi dan sebelum
prosentase laba bruto dihitung, maka kita perlu mengasumsikan
suatu prosentase laba bruto dalam membukukan laba atau rugi atas
pemilikan-kembali. Suatu pos jurnal koreksi dibuat pada akhir tahun
pada waktu laba buto sebenarnya ditetapkan.

28
Sekiranya barang yang dimiliki-kembali dalam contoh di atas
tadi dibukukan dengan nilai yang lebih tinggi daripada $224, maka
selisih antara saldo dalam perkiraan piutang dagang cicilan dan saldo
dalam perkiraan laba bruto tanguhan, akan dilaporkan sebagai laba
atas pemilikan-kembali. Akan tetapi konservatifme menyatakan,
bahwa selisih antara saldo piutang dagang cicilan dan saldo laba
bruto tanguhan tidak boleh lebih tinggi dari pada harga pokok yang
belum diperoleh kembali. Dengan demikian, tidak ada laba yang
harus dilaporkan pada waktu pemilikan kembali terjadi penetapan
setiap laba harus menunggu sampai barang yang dimiliki kembali itu
dijual.
Setiap laba atau rugi atas ketakdibayaran dan pemilikan
kembali biasanya dicantumkan dalam daftar pendapatan sebagai
suatu penambahan pada atau pengurangan dari lababruto yang
dicairkan atas penjualan cicilan.

I. PENGGUNAAN METODE CICILAN


Dalam membukukan (akunting untuk, accounting for) penjualan cicilan,
akuntan dihadapkan pada pertanyaan ini: Apakah laba bruto harus dikaitkan dengan
periode dimana penjualan terjadi ataukah harus dikaitkan dengan periode-periode
dimana harga jual direalisir menjadi uang kas? Dalam menjawab pertanyaan ini,
akuntan harus mempertimbangkan semua keadaan yang ia jumpai dalam situasi
tertentu. Kemudian ia harus memilih alternatif yang ia anggap akan menunjukan
dengan sejujur mungkin kegiatan dan posisi keuangan perusahaan.

Pernyataan tersebut di bawah ini menyangkut penetapan laba dan dibuat oleh
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam perangkat
peraturannya semula yang digunakan kemudian:

Laba dianggap sebagai terealisir apabila suatu penjualan dalam kegiatan


biasa perusahaan dipengaruhi kecuali apabila keadaan-keadaan adalah sedemikian
rupa sehingga penagihan harga jual tidak cukup terjamin. (Accounting Research
Terminologi Bulletins,1961).

29
Tidak ada referensi langsung pada metode cicilan yang dibuat oleh panitia-
panitia AICPA sampai tahun 1967 ketika Accounting Principles Board dalam Opinion
no.10 mengulangi pernyataan tersebut diatas dan melanjutkan:

Dewan (APB) memperkuat pernyataan ini; dewan yakin bahwa pendapatan


biasanya harus ditetapkan pada waktu suatu transaksi dirampungkan, dengan sisihan
yang layak untuk piutang sanksi (uncollectible accounts). Dengan demikian, dewan
menyimpulkan bahwa apabila keadaan-keadaan semacam itu tidak muncul, maka
metode cicilan untuk penetapan pendapatan tidak dapat diterima.

Dalam menjelaskan keadaan-keadaan di mana metode cicilan dapat


dibenarkan penggunaanya, dibuat pengamatan sebagai berikut:

Dewan menetapkan bahwa ada hal-hal pengecualian dimana piutang-piutang


dagang dapat ditagih dalam jangka panjang dank arena syarat transaksi dan kondisi-
kondisi lainnya, tidak ada dasar yang layak untuk menaksir tingkat daya tagih
(collectability). Apabila keadan-keadaan demikian timbul, dan sepanjang keadaan–
keadaan ini timbul. Maka baik metode cicilan maupun metode perolehan kembali
harga pokok dapat digunakan. (Pada metode perolehan kembali harga pokok ,
pendapatn dan biaya dalam jumlah-jumlah yang sama ditetapkan sebagai
penagihan-penagihan sampai semua harga pokok diperoleh kembali, dengan
menangguhkan setiap penetapan laba sampai waktu tersebut tiba. (opinion of
accounting principles board no. 10, “Omnibus Opinion”-1966).

American Accounting Assocition Committee on Consepts and Standards


Underlying Corporate Reports telah memperingatkan agar metode cicilan jangan
digunakan keculi apabila timbul kondisi-kondisi yang membenarkan sepenuhnya
penggunaan metode ini. Panitia ini telah memberikan yang berikut:

Undang-undang pajak cukup ruwet dan secara tidak sengaja cenderung


mempengaruhi pengembangan akunting perseroan demikian rupa, sehingga konsesi-
konsesi legislatif dalam mengukur pendapatan kena pajak telah digunakan dalam
praktik akunting tanpa dapat dibenarkan pada dasarnya . Contoh dari hal ini ialah
penggunaan metode cicilan dalam pelaporan pendapatan, apabila pendapatan ini
dianggap direalisir atas suatu periode. Tidak ada alas an akunting yang sehat untuk
penggunaan metode cicilan bagi tujuan-tujuan daftar keuangan apabila penagihan

30
atas transaksi-transaksi yang ditutup tergantung pada keberlaluanwaktu dan
kemungkinan realisasinya dinilai secara tepat. Menurut pendapat Panitia,
pendapatan demikian merupakan pos akanan dan harus dicantumkan dalam daftar-
daftar keuangan, sungguh pun pendapatan ini merupakan pos tangguhan untuk
tujuan-tujuan pajak (Accounting and Reporting Standards for Corporate Financial
Statements and Preceding Statements and Supplements, Supplementary Statement
No.4, “Accounting Principles and Taxable Income”,1952).

Penggunaan metode cicilan dapat didukung apabila barang tak gerak dijual
dengan pembayaran pendahuluan (uang muka) dalam jumlah yang kecil dan cicilan-
cicilannya mencangkup sejumlah tahun dan ada kemungkinan besar akan timbul
ketidakbayaran oleh perubahan dalam kondisi pasar atau ketakmampuan atau
ketidakbersediaan pihak pembeli untuk menyelesaikan kontrak penjualan cicilan.
Akan tetapi dalam penjualan cicilan secara konvensionil harta benda gerak mungkin
timbul hal-hal di mana penggunaan metode cicilan yang dapat dibenarkan jarang
terjadi.

Agen penjual (dealer) yang menjual harta benda bergerak yang menjual harta
benda gerak berdasarkan cicilan dan menetapkan keseluruhan laba bruto dalam
periode penjualan dalam daftar-daftar keuangannya masih dapat memilih penggunaan
metode cicilan untuk tujuan pajak sebagai cara untuk menangguhkan penetapan
pendapatan sampai penagihan-penagihan cicilan dilakukan dan uang kas yang ada
benar-benar digunakan untuk memenuhi kewajiaban pajak.

Dalam penggunaan metode cicilan hanya untuk tujuan pajak pendapatan,


mungkin akan timbul selisih antara pendapatn neto yang dilaporkan dalam surat-surat
pemberitahu pajak berturut-turut dan pendapatan neto seperti dilaporkan dalam buku-
buku. Kemudian pembayaran pajak berkala dapat berbeda dari jumlah yang dapat
dikenakan pada pendapatn neto yang tercantum dalam buku. Misalnya, dalam tahun
ini dimana metode cicilan digunakan untuk pertama kalinya, pajak pendapatan yang
dibayar akan lebih kecil daripada jumlah yang dapat dikenakan pada pendapatan buku
mengingat, bahwa pendapatan atas penjualan sekarang merupakan pos tangguhan
untuk tujuan pajak. Dalam periode berikutnya, pajak yang dibayar dapat lebih besar
daripada jumlah yang dapat dikenakan pada pendapatan buku tergantung pada selisih
antara jumlah pendapatan atas penjualan periode yang lalu yang ditetapkan dan

31
jumlah pendapatan atas penjualan periode yang lalu yang ditetapkan dan jumlah
pendapatan atas penjualan sekarang yang ditanggunhkan untuk tujuan pajak. Selisih
antara pelaporan keuangan dan pelaporan pajak untuk penjualan cicilan menyatakan
penggunaan prosedur alokasi pajak pendapatan antar periode yang memungkinkan
penyesuaian berkala untuk membebankan pajak pendapatan pada saldo yang dapat
dikenakanpada pendapatan neto seperti dilaporkan dalam buku-buku.

Untuk menggamabarkan penerapan ini, misalkan bahwa Kenston Sales Co,


dalam contoh dimuka melaporkan laba bruto atas penjualan cicilan dalam periode
penjualan untuk tujuan daftar keuangan tetapi melaporkan laba bruto dengan metode
cicilan untuk tujuan pajak. Pendapatan neto untuk tahun 1977 sebelum pajak akan
dilaporkan dalam daftar pendapatan sebesar $ 80.000 penjualan biasa dan penjualan
cicilan sebesar $600.000 dikurangi harga pokok penjualan sebesar $ 400.000 dan
biaya usaha sebesar $ 120.000. Saldo piutang dagang perlu dianalisa untuk
menetapkan saldo laba bruto tangguhan untuk tujuan pajak. Pendapatan neto per buku
akan dinilai kembali menjadi pendapatan neto untuk tujuan pajak pendapatan dengan
penyesuian sebagai berikut:

Pendapatan neto sebelun pajak pendapatan

Per buku-buku…………………………………………………. $ 80.000

Ditambah laba bruto tangguhan pada akhir

Tahun 1976……………………………………………………. $ 29.800

$ 109.000

Dikurangi laba bruto tangguhan pada

akhir tahun 1977……………………………………………. ($ 37.350)

Pendapatan netto dengan metode cicilan $ 72.450

Dengan memisalkan tarif pajak pendapatan sebesar 40%, maka Kenston Sales
Co. dalam membebankan pajak pendapatan pada pendapatan neto untuk tahun 1976
akan menetapkan utang pajak tangguhan sebesar 40% dari $ 29.800, atau sebesar
11.920. Dalam menyesuiakan perkiraan pada akhir tahun 1977, sebuah pos jurnal untuk
menetapkan pajak pendapatan dalam buku-buku akan berbunyi sebagai berikut:

32
Pajak pendapatan (40% dari $80.000 pendapatan neto

per buku-buku)………………………………………………………….. $ 32.0000

pada Utang Pajak Pendapatan (40% dari $ 72.450,

pendapatan neto per surat pemebritahuan pajak)………………………… $ 28.980

pada Utang Pajak Pendapatan Tangguhan (40% dari

$ 7.550, kenaikan dalam saldo pendapatan bruto

Tangguhan………………………………………………………………. $ 3.020

Dalam menggunakan dasar cicilan untuk tujuan-tujuan pajak pendapatn


sementara penetapan seluruh laba bruto atas penjualan cicilan dan juga beban pajak
yang dapat dikenakan pada laba demikian menurut buku-buku, Kenston Sales Co. akan
melaporkan kegiatan-kegiatan untuk tahun 1977 sebagai berikut :

Hasil penjualan………………………………………………………….. $ 600.000

Hasil pokok penjualan………………………………………………….. $ 400.000 -

Laba Bruto……………………………………………………………… $ 200.000

Biaya Usaha……………………………………………………………... $ 120.000 -

Pendapatan neto sebelum pajak pendapatan…………………………….. $ 80.000

Pajak Pendapatan……………………………………………………….. $ 32.000 -

Pendapatan neto………………………………………………………… $ 48.000

J. BUNGA ATAS KONTRAK PENJUALAN CICILAN


Kontrak-kontrak penjualan cicilan seringkali menetapkan suatu biaya untuk
bunga atas jumlah pokok yang terutang. Biaya bunga biasanya dapat dibayar bersama-
sama dengan pembayaran cicilan yang mengurangi jumlah pokok.

Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala pada umumnya mengambil


salah satu dari bentuk-bentuk yang berikut:

33
1. Bunga dihitung atas saldo pokok yang terutang antara periode-periode cicilan.
Bunga yang dihitung dengan cara ini kadang-kadang disebut bunga jangka
panjang (long-end interest).

2. Bunga dihitung atas masing-masing cicilan yang harus dibayar, dari tanggal
kontrak penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayaran cicilan.
Bunga yang dihitung dengan cara demikian disebut bunga jangka pendek (short-
end interest).

3. Pembayaran-pembayaran berkala dalam jumlah-jumlah yang sama dan


menyatakan bunga atas saldo pokok yang terutang antara periode-periode cicilan,
sisanya merupakan pengurangan dalam saldo pendek.

4. Bunga sepanjang periode pembayaran dihitung atas pokok semula.

Untuk menjelaskan pola-pola pembayaran diatas, kita misalkan, bahwa pada


tanggal 30 juni, perlengkapan (equipment) dijual dengan cicilan sebesar $ 400.
Syarat penjualan menharuskan pembayaran pendahuluan (atau uang muka )
sebesar $ 100, dan sisanya harus dibayar dalam 6 kali cicilan bulanan dengan
bunga sebesar 6 %. Pembayaran-pembayarn menurut masing-masing pola itu
diuraikan dibawah ini :

1. Bunga Berkala Atas Saldo Pokok Yang Terutang Antara Periode-periode Cicilan.

Jika pembayaran-pembayaran pokok bulanan 6 kali @ $50 harus dilakukan


bersama-sama dengan bunga yang harus dibayar atas saldo pokok yang terutang
antara tanggal-tanggal cicilan, maka pembayaran-pembayaran akan dilakukan seperti
terlihat dalam table di bawah ini :

Bunga Atas Saldo Pembayaran Total Pembayaran Saldo Pokok Yang


Yang Terutang Cicilan Yang Jatuh Terutang
Tanggal
(1/2% dari 1% Per Tempo
Bulan

30 juni………… $400.00

30 Juni………… $100.00 $100.00 $300.00

34
31 Juli………… $1.50 50.00 51.50 250.00

31 Agustus……. 1.25 50.00 51.25 200.00

30 September… 1.00 50.00 51.00 150.00

31 Oktober…... 1.75 50.00 50.75 100.00

30 November…. 0.50 50.00 50.50 50.00

31 Desember….. 0.25 50.00 50.25 0

$5.25 $400.00 $405.25 _

Pembukuan-pembukuan atau pos-pos jurnl untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

Transaksi Dalam Buku-buku Pihak Pembeli Dalam Buku-buku Pihak Penjual

30 Juni Perlengkapan $400.00 Piutang Dagang Cicilan $400.00

Untuk mencatat penjualan Pada Utang Dagang Cicilan Pada Penjualan Cicilan $400.00
cicilan $400, dan $400.00
Kas $100.00
pembayaran pendahuluan
Utang Dagang Cicilan $100.00
(uang muka) $100. Pada Piutang Dagang

35
Pada Kas $100.00 Cicilan $100.00

31 Juli Utang Dagang Cicilan $50.00 Kas $51.50

Untuk membukukan Biaya Bunga $ 1.50 Pada Piutang Dagang


pembayaran cicilan pertama
Pada Kas $51.50 Cicilan $50.00
$50 dan bunga 6% untuk 1
bulan atas saldo yang Pada Pendapatan Bunga $ 1.50
terutang sebesar $300.

31 Agustus Utang Dagang Cicilan $50.00 Kas $ 51.25

Untuk mencatat pembayaran Biaya Bunga $ 2.50 Pada Piutang Dagang


cicilan kedua $50 dan bunga
Pada Kas $51.25 Cicilan $50.00
6% untuk 1 bulan atas saldo
yang terutang sebesar $250. Pada Pendapatan Bunga $ 1.25

Untuk pembayaran-pembayaran cicilan berikutnya disusun pos-pos jurnal yang sama

2. Bunga Berkala Atas Masing-masing Cicilan Yang Jatuh Tempo.

Kita misalkan fakta-fakta yang sama kecuali, bahwa bunga harus dibayar
berkala, atas cicilan yang jatuh tempodari tanggal kontrak penjualan cicilan
sampai dengan tanggal pembayaran cicilan. Pembayaran-pembayaran akan terjadi
seperti yang terlihat dalam tabel berikut:

Tanggal Bunga dari Tanggal Pembayaran Total Pembayaran Saldo Pokok Yang
penjualan Sampai Cicilan Yang Jatuh Terutang
Dengan Tanggal Tempo
Pembayaran (1/2%
dari 1% Per Bulan)

30 Juni $400.00

30 Juni $0.25 $100.00 $100.00 300.00

31 Juli 0.50 50.00 50.25 250.00

36
31 Agustus 0.75 50.00 50.50 200.00

30 September 0.75 50.00 50.75 150.00

31 Oktober 1.00 50.00 51.00 100.00

30 November 1.25 50.00 51.25 50.00

31 Desember 1.50 50.00 51.50 Nol.

$5.25 $ 400.00 $405.25

Perlu kita catat, bahwa pembayarn-pembayaran bunga disini tidak sesuai


dengan bunga yang masih harus dibayar sebenarnya atas pokok yang belum dibayar.
Dengan memisalkan bahwa daftar-daftar keuangan (atau laporan-laporan keuangan
RAF) disusun tiap bulan, maka bunga akanan yang didasarkan pada saldo pokok
harus ditetapkan pada tiap akhir bulan. Kemudian jumlah bunga yang dibayar dapat
diimbangi dengan saldo ini.

Pos-pos jurnal yang mencatat bunga akanan (bunga yang masih harus dibayar,
RAF) dan pembayaran-pembayaran cicilan

Pada akhir bulan juli dan agustus terbaca sebagai berikut :

Transaksi Dalam Buku-buku Pihak Dalam Buku-buku Pihak


Pembeli Penjual
31 Juli Biaya Bunga......$ 1.50 Bunga Akanan Atas Piutang Dagang
Untuk membukukan bunga yang Pada bunga akanan atas Cicilan ................$ 1,50
harus dibayar (bunga akanan)sebesar Utang dagang cicilan $1.50 Pada pendapatan bunga ...... $ 1,50
67 untuk 1 bulan atas saldo
yangterutang sebesar $ 300.
Untuk mencatat pembayaran cicilan Utang dagang cicilan...$50.00 Kas...........................$ 50,25
pertama $ 50 dan bunga 67 untuk 1 Bunga akanan atas utang Pada piutang dagang cicilan $50,00
bulan atas pembayaran cicilan Dagang cicilan ...........$0.25 Pada bunga akanan atas piutang

37
pertama $ 50. Pada kas......................$ 50,25 dagang cicilan..........................$ 0,25
31 Agustus Biaya bunga ................$ 1,25 Bunga akanan atas piutang
Untuk mencatat bunga akanan 67 Pada bunga akanan atas utang Dagang cicilan...........$ 1,25
untuk 1 bulan atas saldo yang Dagang cicilan........$1.25 Pada pendapatan bunga.......$ 1,25
terutang sebesar $ 250

Untuk membukukan pembayaran Utang dagang cicilan.....$ 50,00 Kas.................................$ 50,50


cicilan kedua $50 dan bunga 67 Bunga Akanan Atas Utang Pada piutang dagang cicilan....$ 50,00
untuk 2 bulan atas pembayaran Dagang Cicilan..............$ 0,50 Pada bunga akanan atas piutang
cicilan kedua $50 Pada Kas........................$ 50,50 dagang cicilan.......................$ 0,50

Kendati beban-beban untuk bunga lebih besar dari pada pembayaran-


pembayaran untuk bunga dalam pos-pos jurnal tersebut diatas,namun beban-beban
bunga ini menurun berkala dan sementara itu pembayaran-pembayarannya semakin
naik.setelah pembayaran yang terakhir ,total pembayaran untuk bunga akan sama
dengan total beban yang ditetapkan.perubahan-perubahan dalam saldo bunga akan
diringkas sbb:

Tanggal Kenaikan Untuk Kenaikan Untuk Saldo Bunga Akanan


Bunga Akanan Pembayaran (Debet) Atas Utang Penjualan
(Kredit) Cicilan (Kredit)
31 Juli $ 1.50 $ 0.25 $ 1.25
31 Agustus 1.25 0.50 2.00
30 September 1.00 0.75 2.25
31 Oktober 0.75 1.00 2.00
30 Nopember 0.50 1.25 1.25
31 Desember 0.25 1.50 Nol.

38
(3) Pembayaran-pembayaran Berkala Dalam Jumlah-jumlah yang Sama,Yang
Menyatakan (a) Bunga Atas Saldo Pokok antara Tanggal-tanggal Bunga Dan (b)
Pokok.

Apabila pembayaran-pembayaran berkala harus sama jumlahnya dan


menyatakan bunga atas pokok yg belum dibayar dan suatu jumlah yang harus
ditetapkan pada pokok,maka pembayaran-pembayaran atas jumlah-jumlah yg sama
diperoleh dg kalkulasi-kalkulasi aktuaris (actuarial calculation).dengan meggunakan
tabel-tabel Aktuaris dapat kita tetapkan,bahwa kewajiban sebesar $300 dg bunga
akanan 6 prosen dipenuhi dengan 6 kali pembayaran cicilan bulanan @ $50.88. ($300
adalah nilai tunai = nilai sekaraang = present value dari suatu anuitas biasa 6 kali sewa
dengan bunga ½ prosen dari 1 prosen. Kalkulasi sewa berkala dari jumlah-jumlah yang
sama,yang akan menyelesaikan utang pokok dan yang akan membayar bunga
akanan,akan diuraikan dalam bab mengenai bunga majemuk dan nilai tunai dalam
bukujilid 3 nanti).Suatu tabel yang menunjukan pembayaran-pembayarsn dan alokasi
pembayaran-pembayaran demikian antara bunga dan pokok diperlihatkan sbb :

Tanggal Pembayaran Bagian Dari Saldo Pembayaran Saldo Pokok


Cicilan Yang Pembayaran Yang Yang Menyatakan Yang Terutang
Jatuh Tempo Menyangkut Bunga Pengurangan
Akanan atas Pokok Dalam Pokok Yang
(1/2% dari 1% Per Terutang
Bulan)
30 Juni $ 400.00
30 Juni $ 100.00 $ 100.00 300.00
31 Juli 50.88 $ 1.50 49.38 250.62
31 Agustus 50.88 1.25 49.63 200.99
30 September 50.88 50.88 1.00 49.88 151.11
31 Oktober 50.88 0.76 50.12 100.99
30 November 50.86*) 0.50 50.38 50.61

39
31 Desember 0.25 50.61 Nol.

$ 405.26 $ 5,26 $ 400.00

*) Pembayaran akhir hanya sebesar $ 50.86 dibutuhkan untuk menghapuskan


bunga untuk bulan yang terakhir bersama-sama dengan pokok yang belum dibayar
sampai dengan tanggal ini.

Harus ditegaskan, bahwa pembayaran-pembayaran digunakan lebih dulu pada


bunga akanan atas pokok sampai dengan tanggal pembayaran dan kemudian
digunakan pada penguranagan dalam jumlah pokok yang terutang.pos-pos jurnal
untuk membukukan pembayaran-pembayaran berkala dalam jumlah-jumlah yang
sama pada akhir bulan-bulan Juli dan Agustus ditunjukan di bawah ini.

(4) Bunga Berkala Ya ng Dihitung Atas Pokok Semula.Dengan menggunakan fakta-


fakta yang sama kecuali,bahwa :

Transaksi Dalam Buku-buku Pihak Pembeli Dalam Buku-buku Pihak Penjual


31 Juli Biaya bunga........$1.50 Kas...................$ 50.88
Untuk membukukan pembayaran Utng dgg cicilan…49.38 Pada Pendapatan Bunga......$ 1.50
cicilan reguler pertama $ Pada Kas ............$ 50.88 Pada Piutang Dgg Ciciln….49.38
50.88.yang menyatakan
pembayaran bunga akanan
sampai dg tgl ini $ 1.50 (1/2%
dari 1% dari $ 300).dan pokok $
49.38.
31 Agustus Biaya Bunga ......$ 1.25 Kas.....................$ 50.88
Untuk membukukan pembayaran Utang dgg cicilan 49.63 Pada pendapatan bunga...$ 1.25
cicilan reguler kedua $ Pada Kas.................$ 50.88 Pada Piutang Dgg cicilan…49.63
50,88.yang menyatakan
pembayaran bunga akanan
sampai dengan tanggal ini $ 1,25

40
(1/2% dari 1% dari $ 250.62),dan
pokok sebesar $ 49.63.

Pembayaran-pembayaran bunga berkala dilanjutkan dengan 6 prosen dari


pokok semula selama kontrak penjualan cicilan berlaku. Maka pembayaran-
pembayaran dilakukan seperti terlihat pada tabel sbb :

Tanggal Bunga Yang Pembayaran Total Pembayaran Saldo Pokok


Didasarkan Atas Cicilan Yang
Pokok Semula Jatuh Tempo
(1/2% dari 1%
Per Bulan)
30 Juni $ 400.00
30 Juni $ 100.00 $ 100.00 300.00
31 Juli $ 2.00 50.00 52.00 250.00
31 Agustus 2.00 50.00 52.00 200.00
30 September 2.00 50.00 52.00 150.00
31 Oktober 2.00 50.00 52.00 100.00
30 November 2.00 50.00 52.00 50.00
31 Desember 2.00 50.00 52.00 Nol.
$ 12.00 $ 400.00 $ 412.00

Meskipun masing-masing dari ketiga metode yang pertama itu menghasilkan


bunga 6 porsen per tahun ,namun metode keempat di atas ini menghasilkan bunga
efektif yang sebenarnya lebih dari pada dua kali lipat tingkat 6 porsen.Sementara
jumlah rata-rata yang terutang selama masa laku kontrak penjualan sebesar $175 [($300
ditambah $50) dibagi 2],beban bunga untuk periode 6 bulan berjumlah sebesar $
12,yang menghasilkan tingkat bunga mendekati 14 prosen ($24 bunga per tahun dibagi
$175 jumlah rata-rata yang terutang).

Metode manapun yang digunakan dalam pembebanan bunga,penggunaan


metode cicilan menetapkan,bahwa hanya bagian dari suatu pembayaran yang
mengurangi saldo pokok piutang dagang dengan cicilan sajalah yang harus
dipertimbangkan dalam menghitung laba bruto yang direalisir.

41
P E R T AN YAAN

1. Sebutkan dua pendekatan dasar yang dapat diambil ke arah penetapan laba bruto
atas penjualan yang dilakukan atas dasar cicilan. Kemukakanlah teori yang
melandasi masing-masing pendekatan atau ancangan ini.
2. Sebutkan tiga macam prosedur yang dapat diikuti apabila penetapan laba bruto
harus dikaitkan dengan uang kas yang dicairkan atas piutang dagang
cicilan.Nilailah masing-masing prosedur dan tunjukkan keadaan-keadaan dimana
masing-masing prosedur dapat dipertimbangkan sebagai sangat sesuai.
3. Metode-metode apa yang dapat digunakan oleh pihak penjual untuk menjamin
dirinya dalam perolehan kembali barang-barang yang dijual dalam hal terjadi
ketakdibayaran oleh pihak pembeli ?
4. Praktek-praktek apa yang harus diikuti jika kerugian atas pemilikan kembali barang
yang sudah dijual hendak diperkecil ?
5. Apakah anda akan menganjurkan agar biaya yang berkaitan dengan penjualan
cicilan ditangguhkan ? Kemukakanlah alasan-alasan anda.
6. (a) Uraikan akunting metode cicilan . (b) Tunjukanlah dua macam metode untuk
kalkulasi berkala laba bruto yang direalisir.
7. Uraikanla bentuk sebuah buku penerimaan kas,yang dapat kita gunakan untuk
mencatat penagihan-penagihan atas piutang dagang biasa maupun piutang dagang
cicilan yang mencakup periode 3 tahun .
8. Bandingkan daftar-daftar keuangan (atau laporan-laporan keuangan) untuk sebuah
perusahaan yang tidak melakukan penjualan cicilandengan daftar-daftarkeuangan
untuk perusahaan yang melakukan penjualan cicilan.
9. Kemukakanlah bagaimana masing-masing saldo tersebut di bawah ini akan di
kelompokkan dalam daftar-daftar keuangan (laporan-laporan keuangan) : (a)
piutang dagang cicilan, (b) barang dagangan yang dimiliki kembali, (c) nilai tukar
lebih (overallowance) atas transaksi tukar tambah, dan (d) rugi atas pemilikan
kembali.
10. Uraikanlah posisi-posisi yang dapat diambil dalam melaporkan laba bruto
tangguhan atas penjualan cicilan dalam neraca .Posisi mana yang anda cenderungi ?
Mengapa ?
11. Saudara-saudara Bruke dan Baggett menggunakan metode cicilan dalam perkiraan-
perkiraan dan melaporkan seluruh saldo laba bruto tangguhan sebagai bagian dari
modal perusahaan. Apakah anda merasa berkeberatan terhadap prosedur demikian ?
12. Saudara LP Monarch ingin menggunakan metode cicilan untuk penetapan laba atas
penjualan akan tetapi ingin menyelenggarakan perincian tata buku seminim

42
mungkin dengan menginakan sebuah buku besar pelanggan tunggal.prosedur-
prosedur khusus apa yang dibutuhkan untuk mengikuti cara demikian ?
13. (a) Dengan nilai berapa akan anda sarankan barang-barang tukar tambah
dicantumkan dalam buku-buku ?
(b) Bagaimana akan anda menangani nilai tukar lebih dalam perkiraan-perkiraan
? bagaimana nilai tukar lebih demikian harus ditetapkan dalam menentukan
laba bruto atas penjualan cicilan?

14. Markham Company melaporkan selisih antara saldo piutang dagang cicilan dan
saldo laba bruto tangguhan yang dibatalkan dengan pemilikan kembali sbgai harga
pokok barang yang dimiliki kembali.Dibawah keadaan-keadaan apa. Jika ada,anda
akan berkeberatan terhadap prosedur demikian ?

15. Uraikanlah empat metode bunga yang dapat kita jumpai dalam kontrak penjualan
cicilan.

LAT I H AN

1. Pada akhir tahun 1997,R.A.Brady menjual harta benda dgn harga sebesar
$10.000;hRT benda ini diperoleh tahun 1970 dengan harga sebesar $4.250.syarat
penjualan adalah pembayaran pendahuluan (atau uang muka) $4.000 dan saldonya
harus dibayar dalam cicilan tahunan @ $1.000.tunjukannlaba yang harus ditetapkan
olehnya dalam tahun 1977 dan dalam masing-masing tagihan selama 6 thn
berikutnya,dgn asumsi bhwa :
(a) Penagihan-penagihan atas piutang dgg cicilan dipertimbangkan lebih dulu sebagai
perolehan kembali harga pokok harta benda;setelah perolehan kembali harga
pokok ini,penagihan-penagihan berikutnya dianggap sebagai laba.
(b) Penagihan-penagihan dipertimbangkan terlebih dulu sbg realisasi laba atas
kontrak penjualan cicilan;setelah penetapan laba ini ,kemudian penagihan-
penagihan berikutnya dianggap sebagai perolehan kembali harga pokok.
2. Dalam bulan Juli 1977,CP Walters menjual harta benda takgerk (hrta benda tetap)yg
harga pokoknyabagi dia sebesar $9.000 dgn harga sebasar $24.000,dgn menerima
uang kas sebesar $3.500 dan selembar wesel hipotik untuk sisanya yang dapat
dibayar dalam cicilan bulanan.cicilan-cicilan yang diterima dalam tahun 1977

43
mengurangi pokok wesel menjadi saldo $20.000.Pada awal tahun 1978,pihak
pembeli tidak membayar wesel ini.
Dan karena itu, barang yang telah dijual itu diambil dan dimiliki kembali. Nilai

taksirnya waktu dimiliki kembali adalah sebesar $ 16.500. buatlah pos-pos jurnal

dalam buku-buku pihak penjual dalam tahun 1977 dan dalam tahun 1978, dengan
asumsi, bahwa (a) seluruh laba ditetapkan pada waktu penjualan terjadi dan, bahwa
(b) laba bruto atas penjualan ditetapkan sebanding dengan penagihan-penagihan
berkala.
3. Fuller Sales Company melaporkan laba atas cicilan. Administrasi persediaan
permanen diselenggarakan untuk persediaan yang ada. Penjualan selama tahun
1977 diringkaskan di bawah ini. Buatlah pos-pos jurnal untuk membukukan
transaksi-transaksi ini dan untuk menutup perkiraan tahun 1977.
a) Penjualan berdasarkan cicilan $ 250.000
b) Penagihan-penagihan atas piutang dagang cicilan $ 120.000
c) Pengiriman barang-barang atas penjualan cicilan; harga pokoknya $ 200.000
d) Pemilikan-kembali barang-barang dengan cicilan; piutang-piutang dagang yang

cicilan yang dibatalkan $ 20.000; barang-barang yang dimiliki-kembali

dinilai $ 14.500

e) Biaya-biaya yang dibayar $ 16.000

4. Saudara JC. Clendenin menetapkan penjualan cicilan dengan melaporkan


pendapatan lewat perbandingan penagihan-penagihan terhadap harga jual. Pada
tanggal 31 Desember 1977, buku-bukunya menunjukkan saldo perkiraan-perkiraan
sebagai berikut:

Piutang dagang cicilan

1975 ......... $ 10.000 Laba bruto tangguhan

1975 ......... $ 8000


1976 ......... 40.000

1976 ...........26.000
1977. ......... 90.000
1977 ........105.00

44
Tingkat-tingkat laba bruto : Tahun 1975, 35%, tahun 1976; 30%, tahun 1977,
40%.

(a) Pos-pos jurnal penyesuaian (atau pos-pos jurnal pendahuluan, adjusting


entries, RAF) apa yang dibutuhkan pada tanggal 31 Desember 1977?
(b) Berapa yang ditagih (dan diterima) dalam tahun 1977 atas piutang dagang
cicilan dari masing-masing tahun itu?

5. charles B. Craft Store menetapkan penjualan cicilan denganmetode cicilan. Pada


awal tahun 1977, perkiraan-perkiraan buku besar meliputi saldi (saldo-saldo) yang
berikut:

Piutang dagang cicilan, tahun 1975 ................................................. $ 15.000

Piutang dagang cicilan, tahun 1976 .................................................. 48.000

Laba bruto tangguhan, tahun 1975 ................................................... 6300

Laba bruto tangguhan, tahun 1976 ................................................... 18.000

Pada akhir tahun 1977, saldi perkiraan sebelum penyesuaian untuk laba bruto
yang direalisir atas penjualan cicilan adalah :

Piutang dagang cicilan, tahun 1975 ................................................. tidak ada

Piutang dagang cicilan, tahun 1976 ................................................. $ 12.000

Piutang dagang cicilan, tahun 1977 .................................................. 65.000

Laba bruto tangguhan, tahun 1975 ................................................... 6.300

Laba bruto tangguhan, tahun 1976 ................................................... 18.000

Laba bruto tangguhan, tahun 1975 ................................................... 30.000


Penjualan cicilan dalam tahun 1977 dilakukan dengan 66 2/3 di atas
harga pokok penjualan. Pos-pos jurnal apa yang harus disusun untuk
membukukan laba bruto yang direalisir dalam tahun 1977?

6. Buku-buku Donald Murphy menunjukkan saldi per 31 Desember 1977 sbb:

Piutang dagang ............................................................................ $ 627.500

Laba bruto tangguhan (sebelum penyesuaian) .............................76.000

Analisa dan penetapan umur piutang dagang menunjukkan :

Piutang dagang biasa .................................................................... $ 415.000

Piutang dagang tahun 1976 .......................................................... 32.500

Piutang dagang tahun 1977 .......................................................... 180.000

Penjualan cicilan dalam tahun 1976 dilakukan dengan 30% di atas harga
pokok penjualan; dalam tahun 1977, dengan 33 1/3% di atas harga pokok
penjualan. Buatlah pos-pos jurnal yang diperlukan untuk menyesuaikan perkiraan
laba bruto tangguhan pada akhir tahun 1977.

7. Cook Trading Company menetapkan laba atas penjualan dalam buku-bukunya


pada saat penjualan persis seperti penetapan laba atas penjualan biasa. Untuk
tujuan-tujuan pajak pendapatan, perusahaan ini melaporkan laba dengan metode
cicilan. Daftar pendapatan untuk tahun 1977 yang disusun oleh perusahaan ini

dari perkiraan-perkiraannya menunjukan pendapatan netto sebesar $ 12.000.

Data-data terssebut dibawah ini ditetapkan pada akhir tahun 1976 dalam rangka
penyusunan laporan pajak (surat pemberitahuan pajak):

Piutang per 31 Desember meliputi :


Piutang dagang cicilan tahun 1975 sebesar $ 40.000 ; laba bruto tangguhan

$ 12.000 dianggap berkaitan dengan saldo ini .

Piutang dagang cicilan tahun 1976 sebesar $ 80.000; laba bruto tangguhan

$ 26..000 dianggap berkaitan dengan saldo ini .

Data-data tersebut dibawah ini diperoleh pada akhir tahun 1977:

Piutang dagang per 31 Desember 1977 meliputi:

Piutang dagang cicilan tahun 1975 sebesar $ 12.500

Piutang dagang cicilan tahun 1976 sebesar $ 25.000

Piutang dagang cicilan tahun 1975 sebesar $ 60.000

Penjualan cicilan dalam tahun 1977 dilakukan dengan hampir 66 2/3% di atas
harga pokok penjualan.

Hitunglah dari data-data di atas, pendapatan netto yang harus dilaporkan dalam
laporan pajak pendapatan, yang menunjukkan bagaimana jumlah ini
dikembangkan.

8. Walsh Co menjual kendaraan mobil baru. Penjualan sebuah kendaraan mobil baru

yang harga pokoknya $ 2.500 dengan harga sebesar $ 3.600 dilakukan dalam

tahun 1977, dengan menerima sebuah kendaraan mobil tua sebagai pembayaran

pendahuluan dengan nilai tukar tambah $ 1.500.

Biaya perbaikan mobil ini diharapkan sebesar $ 150 dan harga jualnya kembali
diharapkan sebesar $ 1.400. Penjualan mobil bekas ini diharapkan

menghasilkan laba bruto 25%. Buatlah pos-pos jurnal yang dibutuhkan untuk
membukukan penjualan mobil ini, untuk menyesuaikan dan menutup perkiraan-
perkiraan dan untuk menetapkan laba bruto atas pejualan dengan metode cicilan.

9. Weiss and Company menjual lemari pendingin dengan harga 20 prosen diatas
harga pokoknya dan perkiraan-perkiraan penjualan diselenggarakan dengan
metodde cicilan. Dalam tahun 1977 dilakukan pemilikan kembali atas saldi
piutangdagang cicilan $15.000. Unit-unit yang dimiliki kembali punya nilai jual
sebesar $13.500. Perusahan membukukan pemilikan-kembali ini dengan suatu
nilai, yang memungkinkan diperoleh marjin normal atas penjualan. Buatlah pos-
pos jurnal untuk mengiktisarkan pemilikan-kembali untuk tahun 1977.

10. dalam bulan oktober 1977, phillips Co, mengambil dan memiliki-kembali sebuah
piano yang telah dijual dalam tahun 1976 dengan laba bruto45 prosen. Piutang
dgang cicilan yang tidak dapat ditagih pada tanggal pemilikan-kembali sebsar
$800. Dlam tahun 1977 telah ditagih (dan diterima ) $300, termasuk bunganya
$40; penagihan-penagihan telah dibukukan dengan tepat. Pemilikan-kembali ini
dibukukan dengan mendebet perkiraan Ritur Penjualan dan mengkredit Piutang
Dagang Cicilan sebesar $800, yang menutup perkiraan yang terahir. Nilai piano
itu pada tanggal pemilikan-kembali $380. Perusahaan menetapkan pendpatan
dengan metode cicilan. Pos jurnal atau pos-pos jurnal apa yang perlu disusun
pad tanggal 31 Desember 1977 untuk mengoreksi dan menyesuaikan perkiraan-
perkiraan ?

11. pada tanggal 31 Oktober 1977, Paul A Barnes menjual harta benda yang harga
pokoknya $60.000 dengan harga sebesar $75.000. ia menerima pembayaran
pendahuluan $20.000; sisanya Harus dibayar dengan bulanan, dengan
pembayaran cicila pertama yang jatuh pada tanggal terahir bulan November.
Paul A Barnes memutuskan untuk melaporkan laba atas penjualan ini dengan
metode cicilan. Pos-pos jurnal apa yang harus dibuat untuk penjualan ini, untuk
penerimaan pembayaran cicilan pada akhir bulan November 1977, dengan
asumsi bahwa :

a) Pembayaran cicilan bulanan terdir dari $400 untuk pokok dan bunga prosen
ats saldo yang belum dibayar
b) Pembayaran cicilan bulanan sama jumlahnya @$400 yang meliputi bunga 6
prosen atas jumlah kewajiban yang belum bibayar, dengan setiap kelebihan
yang mengurangi jumlah pokok yang terutang.

SOAL

Soal 5-1

Warren Furniture Company melaporkan pendapatan dengan metode cicilan


dan menggunakan perkiraan-perkiraan persediaan permanen. Data-data yang
tersedia adalah sebagai berikut:

Penjualan Prosentase Piutang Jumlah yang Piutang


dalam tahun laba bruto dagang per 1 ditagih dagang cicilan
januari 1997 daalam tahun per 31/12/97
1977
1975 46% $30.000 $30.000
1976 42% 50.000 34.000 $16.000
1977 40% 60.000 140.000

Diminta :

Susunlah semua pos jurnal untuk tahun 1977 yang dibutuhkan untuk data
tersebut termasuk pos-pos jurnal yang dibutuhkan untuk penetapan laba bruto
pada akhir tahun.

Soal 5-2

Lawrence Appliance Co. Membukukan penjualan cicilan sebesar $600.000


dalam tahun 1977. Untuk penjualan macam-macam barang diselenggarakan
catatan denga metode cicilan. Pada akhir tahun, total harga pokok penjualan
dengan cicilan dihitung sebesar $405.000. Total penagihan atas penjualan cicilan
untuk tahun itu sebesar $360.000. nilai taksir barang dagangan yang dimiliki-
kembali sebesar $24.000, dan saldi yang yerutag ats pemilikam kembali sebesar
$40.000. tidak diselenggarakan perkiraan persediaan permanen.

Diminta :

Susunlah pos-pos jurnal yang dibutuhkan untuk data tersebut di atas,


termasuk pos-pos jurnal untuk penetapan laba bruto yang dapat direalisir pada
akhir tahun, untuk pemilikan kembali dan untuk membukukan laba bruto yang
dicairkan.

5-3

Wabash Appliance Co. Melaporkan laba bruto dengan metode cicilan. Data – data
yang tersedia bagi anda adalah sebagai berikut:

Tahun 1975 Tahun 1976 Tahun 1977


Penjualan cicilan $ 240.000 $ 250.000 $ 300.000
Harga Pokok Penjualan – 180.000 181.200 216.000
Penjualan Cicilan
Laba Bruto $60.000 68.750 $ 84.000
Penagihan :
Piutang dagang cicilan tahun $ 45.000 $ 75.000 $ 72.500
1975
Piutang dagang cicilan tahun 47.500 80.000
1976
Piutang dagang cicilan tahun 62.500
1977
Ketidakbayaran
Saldo piutang dagang cicilan $ 12.500 $ 15.000
tahun 1975 yang tidak dibayar
Nilai yang ditetapkan atas 6.500 6.000
barang yang tidak dimiliki
kembali
Saldo piutang dagang cicilan 16.000
tahun 1976 yang tidak dibayar
Nilai yang ditetapkan atas 9.000
barang yang tidak dimiliki
kembali

Diminta :

Buatlah semua pos jurnal untuk tahun 1977 yang dibutuhkan untuk
membukukan penjualan cicilan, penagihan-penagihan, ketidakbayaran dan
pemilikan-pemilikan kembali, dan perkiraan persediaan permanen.

Soal 5-4

Pada tanggal 30 September 1977, AC Barr membeli sebuah mobil dengan


harga sebesar $ 3.600. ia memberikan pendahuluan pembayaran sebesar $ 1.600
dan sisanya cicilan pertama dilakukan pada akhir bulan Oktober.

Diminta:

(1) Dengan asumsi bahwa AC Barr membayar cicilan bukanan sebesar $ 200
ditambah dengan 6 prosen atas saldo yang belum dibayar. Maka susunlah
suatu tabel yang menunjukkan pembayaran-pembayaran pokok dan bunga
dan jumlah pokok yang terutang setelah masing-masing pembayaran.
(2) Dengan asumsi AC Barr membayar cicilan bulanan sebesar $ 200 ditambah
dengan bunga atas masing-masing cicilan untuk seluruh waktu pembayaran
yang terutang. Maka susunlah suatu tabel dengan lajur-lajur yang
menunjukkan
a. Bunga yang dibayar
b. Pokok yang dibayar
c. Total pembayaran
d. Bunga akanan atas saldo pokok antara tanggal – tanggal bunga
e. Saldo pokok
f. Saldo bunga
(3) Dengan asumsi bahwa AC Barr membayar cicilan bulaanan, yang terdiri dari
bunga atas pokok yang belum dibayar sebesar 6% dan sisanya sebagai
pengurangan dalam pokok. Pembayaran-pembayaran yang sama dihitung
berjumlhah $ 205.54 . Maka susunlah suatu tabel yang menunjukkan
pembayaran pembyaran , bunga, dan pokok dari masing-masing pembayaran,
dan jumlah pokok yang terutang setelah masing-masing pembayaran.
(4) Berapa tingkat bunga tahunan yang mendekati tingkat bunga efektif jika
pembayaran cicilan bulanan sebesar $200 ditambah dengan bunga 6prosen
yang dibebankan pada jumlah pokok semula sebesar $3.600 ?

5-5

Weber Sales Co. Membeli mesin tanggal 31 juli 1997 dengan harga
$60.000. Pembayaran pendahuluan sebesar $12.000 dan sisanya dibayar berupa
wesel dengan 48 kali cicilan bulanan. Pembayaran cicilan bulanan pertama jatuh
tanggal 31 Agustus

Diminta:

(1) Dengan asumsi bahwa bunga 6 prosen atas saldo pokok diitambahkan pada
pembayaran-pembayaran cicilan bulanan reguler $1.000. maka susunlah pos-
pos jurnal untuk perolehan mesin itu dan untuk pembayaran cicilan pada
akhir bulan Agustus, September, Oktober 1997.
(2) Dengan asumsi bahwa bunga 6 prosen atas masing-masing pembayaran
hanya dari tanggal pembelian sampai degan tanggal pembayaran
ditambahkan pada pembayaran bulanan sebesar $1.000. maka susunlah pos-
pos jurnal untuk penyesuaian bunga dan pembayaran bulanan pada akhir
Agustus, September, Oktober 1977
(3) Dengan asumsi bahwa pembayaran bulanan sama jumlahnya sebesar
$1.127.28 seperti dihitung secara aktuaris, yang menyatakan bunga 6 prosen
atas pokok yang belum dibayar dan sisanya merupakan pengurangan pokok
yang terutang, maka susunlah pos-pos jurnal untuk pembayran bulana pada
ahir bulan Agustus, September, Oktober 1977

Soal 5-6

Harmony Instrumen, Inc menjual sebuah piano yang harga pokoknya


$1.000 pada tanggal 30 September 1977. Pembayaran pendahuluan $160, dan
pembayaran dalam jumlah yang sama harus dilakukan pada tiap akhir bulan
berikutnya. Bunga dibebankan pada saldo yang belum dibayar sebesar ½% dari
1% per bulan, pembayaran dipertimbangkan lebih dulu sebagai bunga akanan
(bunga yang masih harus diterima) dan sisanya sebagai pengurangan pokok.

Setelah membayar dengan total sebesar $640, dan kemudian pihak


pembeli tidak membayar sisanya. Piano itu diambil dan dimiliki kembali dalam
bulan Februari 1978. Ditaksir, bahwa nilai piano ini sebesar $560 berdasarkan
harga pokok yang disusutkan. Perusahaan menggunakan perkiraan-perkiraan
persediaan permanen dan membukukan total laba bruto tangguhan pada saat
penjualan terjadi.

Diminta :

Buatlah pos-pos jurnal untuk membukukan:

(1) Penjualan cicilan


(2) Penagihan – penagihan bulanan
(3) Penetapan laba bruto yang direalisir pada akhir tahun 1977
(4) Pemilikan – kembali dalam tahun 1978

Soal 5-7

FA. Sloan membeli dua buah petak tanah dengan luas masing-masing75
kaki yang berdampingan dalam tahun 1972. Petak tanah No. 2 dibeli kemudian
dalam tahun itu juga dengan harga sebesar $24.000. Kedua petak tanah ini
dipecah menjadi 3 petak tanah @50 kaki dengan mengambil 25kaki dari masing-
masing petak tanah semula menjadi petak tanah no.3 . Harga pokok ketiga petak
ini ditentukan dengan membebankan sebagian dari harga pokok dua petak tanah
semula. Kemudian FA Sloan membangun sebuah toko di Petak tanah No. 3
dengan biaya sebesar $36.000. toko ini selesai dibangun tanggal 30 Juni 1977, dan
umumnya ditaksir 20 tahun.

Ketiga petak tanah ini dijual dalam tahun 1977 dengan syarat sebagai berikut:

Petak Harga Jual Tanggal Pembayaran Pembayaran Cicilan


tanah Penjualan Pendahuluan Dalam Jumlah Yang Sama
no
1 $36.000 31 Oktober $ 7.200 $ 1.200 setiap 2 bulan
2 40.000 31 Maret 3.600 1.600 setiap 3 bulan
3 84.000 30 Juni 12.000 4.000 setiap 6 bulan

Masing-masing pembayaran cicilan harus diperhitungkan lebih dulu


sebesar bunga akanan atas jumlah pokok yang terutang sebesar 6 prosen dan
sisanya sebagai pengurangan pokok.

Pihak pembeli Petak Tanah No. 3 tidak memenuhi kontrak penjualan


cicilan, gagal memenuhi cicilan yang jatuh tempo tanggal 30 Juni 1978, dan
hartabenda ini diambil untuk dimiliki.

Diminta:

1. Susunlah pos-pos jurnal untuk membukukan transaksi-transaksi 1977 dalam


buku-buku FA.Sloan.
2. Susunlah pos jurnal untuk mencatat laba bruto yang dicairkan pada waktu
buku-buku ditutup tanggal 31 Desember 1977.
3. Bukukanlah pemilikan kembali petak tanah No.3 dalam tahun 1978.
(Asumsikan, bahwa tanah petak ini pada waktu dimiliki kembali dibukukan
dengan harga pokoknya semula; bangunan took diatasnya,dengan harga pokok
semula dikurangi penyusutan sampai dengan tanggal ituu didasarkan pada
taksiran semula).

Soal 5-8

Sebuah neraca saldo (trial balance)yang disusun untuk Western


Equipmen,Inc. pada tanggal 31 Desember 1977 diperlihatkan dibawah ini.

Perkiraan Debet Kredit


Kas 27500
Piutang dagang Cicilan, tahun 1977 55000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1976 12000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1976 3000
Piutang dagang 17000
Persediaan, 31 Desember 1976 52000
Aktiva lainya 40000
Utang dagang 40000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1976 45000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1975 9600
Modal saham 100000
Pendapatan Sisihan 68400
Penjualan 125000
Penjualan cicilan 320000
Pembelian 350000
Harga Pokok Penjulan Cicilan 232000
Pengiriman Atas Penjulan Cicilan 232000
Biaya Usaha 151500

Jumlah 940000 940000


Persediaan barang dagangan per 31 Desember 1977 sebesar $ 60.000

Saldi perkiraan tersebut dibawah ini tercantum dalam neraca saldo setelah
penutupan yang disusun pada tanggal 1 Januari 1977 :

Piutang dagang cicilan tahun 1976 $ 150.000

Piutang dagang cicilan tahun 1975 30.000

Laba Bruto Tangguhan Tahun 1976 45.000

Laba Bruto Tangguhan Tahun 1975 22.500

Diminta :

1. Hitunglah prosentase-prosentase laba bruto atas penjualan cicilan untuk


tahun-tahun 1975,1976 dan 1977.
2. Susunlah sebuah neaca dan ikhtisar laba rugi, dengan sebuah daftar
pendukung yang menunjukan analisa laba bruto atas penjulan cicilan.
3. Susunlah pos-pos jurnal penyesuaian (pendahuluan) dan pos-pos jurnal
penutup.

Soal 5-9

Sebuah neraca saldo yang disusun untuk Grossett Sales Corporation per 31
Desember 1977 terlihat dibawah ini :

Saldo perkiraan tersebutdibawah ini terdapat dalam neraca saldo setelah


penutupan yang disusun pada awal tahun 1977:

Piutang Dagang Cicilan Tahun 1976 $ 240.000


Piutang Dagang Cicilan Tahun 1975 50.000

Laba Bruto Tangguhan Tahun 1976 96.000

Laba Bruto Tangguhan Tahun 1975 22.500

Persediaan barang dagangan baru dan yang dimiliki kembali per 31


Desember 1977 sebesar $ 35.00

Perkiraan Debet Kredit


Kas 25000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1977 80000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1976 20000
Piutang dagang Cicilan, tahun 1976 5000
Piutang dagang 40000
Persediaan, 31 Desember 1976 30000
Aktiva lainya 52000
Utang dagang 75000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1976 96000
Laba bruto Tangguhan Tahun 1975 22500
Modal saham 100000
Pendapatan Sisihan 44500
Penjualan 192000
Penjualan cicilan 500000
Pembelian 455000
Harga Pokok Penjulan Cicilan 10000
Pengiriman Atas Penjulan Cicilan 310000
Rugi Atas Pemilikan Kembali 13000
Biaya Usaha 300000
Jumlah 1340000 1340000

Pada akhir bulan desember sebelum neraca saldo disusun piñata buku
membuat pos jurnaltak lengkap sebagai berikut:
Pemilikan kembali barang dagangan $10.000

Rugi atas pemilikan kembali $13.000

Pada piutang dagangan tahun 1977 $5.000

Pada piutang dagangan tahun 1976 $10.000

Pada piutang dagangan tahun 1975 $8.000

Diminta :

1. Hitunglah prosentase-prosentase laba bruto atas penjualan cicilan tahun-


tahun 1975,1976 dan 1977.
2. Susunlah pos jurnal koreksi untuk pemilikan kembali.
3. Susunlah suatu neraca dan suatu ikhtisar laba rugi,dengan sebuah daftar
pendukung yang menunjukan analisa laba bruto atas penjualan cicilan.
4. Susunlah pos-pos jurnal penyesuaian (pendahuluan ,RAF,dan penutup)

Soal 5-10

Wilson Corporation yang bekerja dengan tahun kalender membeli


tanah untuk perusahaan dengan harga sebesar $100.000 per kas pada
tanggal 30 juni 1972. Nilai taksir tanah ini sebesar $10.000 dan sisa umur
bangunan diatasnya adalah 50 tahun. Penyusutan akumulatif telah
dilakukan dengan metode garis lurus (penyusutan dengan prosentase tetap
dari harga beli.

Pada tanggal 30 Juni 1976,harta benda ini (tanah dan bangunan )


dijual dengan harga sebesar $ 150.000, yang untuk pembayaranya diterima
sebagai berikut:

1. Per kas $ 25.000 pada tanggal penjualan,.


2. Empat lembar wesel tanpa bunga yang jatuh tempo sebagai berikut ;

$ 30.000 – 30 juni 1977

$ 30.000 – 30 juni 1978


$ 50.000 – 30 juni 1979

$ 15.000 – 30 juni 1980

Perusahaan pmembukukan laba atas penjualan harta benda ini dengan


metode cicila, sebab penangguhan piutang ini tidak cukup terjamin.

Diminta :

1. Susunlah pos-pos jurnal yang dibutuhkan dan juga kalkulasi-kalkulasi


yang dibutuhkan untuk membukukan penjualan pada tanggal 30 Juni
1976 itu.
2. Selesaikanlah pos-pos jurnal dan kalkulasi-kalkulasi yang dibutuhkan
untuk membukukan penagihan wesel tagihan itu pada tanggal-tanggal
jatuh temponya.
3. Tunjukanlah seksi-seksi dalam neraca dimana saldo perkiraan pada
tanggal 31 desember 1976 harus dicantumkan (AICPA diubah).

Soal 5-11

Four Star Investmen Company berdiri dan mulai bekerja dalam


bulan Januari 1977. Perusaahn ini bergerak dibidang jual beli tanah, tanah
yang belum diperbaiki dibeli dan kemudian dijual sebagai tempat
kedudukan rumah setelah dibagi menjadi beberapa petak. Menyadari
bahwa proyek ini bersifat spekulatif, maka perusahaan memutuskan untuk
menetapkan laba atas penjualan petak petak tanah( setelah dikurangi
komisi untuk tenaga penjual ) dalam bandingan uang kas yang ditagih (dan
diterima) tiap tahun terhadap harga jual. Transaksi – transaksi yang terjadi
dalam tahun 1977 adalah sebagai berikut:

a. Dibeli 120 are tanah untuk dibagi lebih lanjut dengan harga sebesar $
48.000 yang dapat dibayar perkas, dan tanah ini dibagi menjadi petak-
petak tanah @ luas 100 kaki dan kadalaman 120 kaki, dengan jumlah
310 petak tanah. Sisa bidang tanah digunakan untuk jalan dan tujuan-
tujuan lainya. Harga jual petak-petak tanah disesuaikan dengan
letaknya sebagai berikut: petak-petak tanah A ditetapkan dengan harga
jual @ $1.500, petak-petak tanah B terdiri dari 80 petak, kelompok
terdiri dari 100 petak, dan kelompok c terdiri dari 130 petak.
b. Biaya dan pengeluaran yang terdiri dalam tahun 1977 adalah sebagai
berikut :
Biaya yuridis untuk pembelian tanah,
Biaya survey dsb $ 6.000
Kontrak pemetakan tanah $22.500
Kontrak system pengairan dan selokan $ 18.490
Kontrak pengerasan jalan $ 26.630
Pembangunan rumah yang ditawarkan
Untuk dijual dan diharapkan menguntungkan $ 13.500
Iklan dan publikasi $ 7.300
Biaya kantor umum yang seperempatnya dianggap
dapat dibebankan pada periode setelah pengembangan
petak-petak tanah yang telah diselesaikan $23.600
Gaji Manajer Penjualan $ 9.000
Komisi penjualan $ 2.210
c. Penjualan selama tahun 1977 ( semuanya dengan harga tersebut diatas
tadi ) sebagai berikut:
Petak tanah A 26 petak, petak tanah B 32 petak,petak tanah C 12
petak).
Semua petak tanah yang terjual dilakukan dengan pembayaran
pendahuluan (atau uang muka ) ¼ bagian kecuali 6 petak tanah A yang
ditagih penuh. Wesel –wesel tagih yang diambil dapat dibayar 3 kali
cicilan setelah satu tahun dari tanggal penjualan. Bunga atas wesel-
wesel sampingkan saja.

Diminta :

Susunlah suatu daftar, yang didukung dengan semua penghitungan


yang dibutuhkan dalam bentuk yang baik, yang menunjukan laba neto
untuk tahun 1977.

(AICPA diubah)

Soal 5-12
Blodsoe Sales Co. menjual barang-barang dan penjualan demikian
ditetapkan dengan system cicilan. Tiap akhir tahun perusahaan ini
menetapkan laba bruto atas penjualan-penjualan ini dalam tahun
penagihan dan bukan dalam tahun penjualan dan mempertimbangkan
masing-masing penagihan sebagai terdiri dari unsure-unsur dan harga
pokok dan laba bruto.

Saldo perkiraan –perkiraan kendali pada piutang-piutang dengan cicilan


pada awal dan akhit tahun 1977 adalah :

1 Januari 1977 31 Desember


1977

Piutang dengan cicilan :


$ 24.020
Tahun 1975
$344.460
Tahun 1976
$ 410.090
Tahun 1977

Pada waktu dilakukan penagihan, perkiraan kas didebet dan


perkiraan piutang dagangan cicilan dikredit. Selama tahun 1977, segera
setelah ada pelanggan yang tidak membayar cicilan, barang dagangan
yang telah dijual untuk diambil dan dimiliki kembali taksiran nilai jual beli
kembali barang dagangan yang dimiliki kembali selama tahun 1977
sebesar $ 1.700. dari dalam penjualan tahun 1976 sebesar $ 5.400 telah
ditagih dan ditagih dan diterima $ 3.200 sebelum pelanggan-pelanggan itu
tidak memenuhi kewajiban mereka. Perusahaan ini membukukan ketidak
dibayaran dan pemilikan kembali dengan mendebet perkiraan Peresediaan
Barang Pemilikan Kembali dan mengkreit perkiraan Piutang Dagang
Cicilan Tahun 1976 d saldo yang tidak dapat ditagih.
Penjualan dan harga pokok penjualan untuk waktu 3 tahun
diringkaskan sebagai berikut :

Tahun 1975 Tahun 1976 Tahun 19


Hasil penjualan neto $ 380.000 $ 432.000 $ 602.000
Harga pokok Penjulan $ 247.000 $ 285.000 $379.260

Diminta:

1. Susunlah pos-pos jurnal untuk mencatat pada tanggal 31 desember 197,


penetapan laba dan setiap penyesuaian lainya yang timbul; dari data-data
tersebut diatas. Kemukakan penjelasan-penjelasan yang lengkap dalam
mendukdung pos-pos jurnal yang anda buat.
2. Kemukakanlah satu ,etode alternative yang dapat diterima untuk
penanganan pemilikan kembali dan tunjukanlah keuntungan alternative
metode yang digunakan pada noktah (1) diatas ini dan metode
alternative yang anda anjurkan penggunaanya.

Soal 5-13

Wallace Sales co. memulai usahanya pada tanggl 1 Januari 1976.


Untuk penjulan cicilan dan penjualan per kas (penjulan tunai )
diselenggarakan perkiraan-perkiraan tersendiri. Akan tetapi perusahaan ini
tidak menyelenggarakan persediaan persediaan permanen. Sayarat
pembayaran penjualan cicilan adalah pembayaranya 1/3 nya dan sisanya
dapat dibayar dalam 18 kali cicilan bulanan. Pada setiap akhir tahun
perusahaan menyesuaikan buku-bukunya terhadap ”metode cicilan “ dengan
menggunakan sebuah laba bruto tangguhan. Apabila piutang-piutang dagang
cicilan ternyata kemudian tidak dibayar maka saldo yang tidak dibayar
dibebankan pada sebuah perkiraan biaya pada sebuah piutang sangsi, dan
penjualan barang dagangan yang dimiliki kemnbali dikredit pada perkiraan
ini. Perkiraan biaya ini disesuaikan pada akhir tahun untuk menggambarkan
kerugian yang diderita sebenarnya.
Informasi mengenai transaksi yang dilakukan oleh perusahaan ini
adalah sebagai berikut :

Tahun 1976 Tahun 1977


Penjualan :
Barang dagangan baru per kas $21.348 $29.180
Barang dangangan baru dengan cicilan
(termasuk pembayaran perkas 1/3) 188.625 265.320
Pemilikan kembali barang dagangan 600 700
pembelian 154.000 173.585

Persediaan fisik per 31 desember :

Barang dagangana baru dengan harga pokok 36,400 48,010

Pemilikan kembali dengan nilai yang dapat dicairkan 150 160

Saldi yang tidak dibayar atas kontrak penjualan cicilan yang tidak dibayar :

Penjualan tahun 1976 $2.865 $3.725

Penjualan tahun 1977 3.010

Penagihan –penagihan per kas atas kontrak-kontrak penjualan cicilan diluar


pembayaran pendahuluan :

Penjualan tahun 1976 42.493 61.385

Penjualan tahun 1977 55.960

Diminta :

1. Hitunglah prosentase-prosentase laba bruto untuk tahun-tahun 1976dan


1977.
2. Susunlah kembali dalam bentuk perkiraan T,perkiraan-perkiraan buku
besar untuk piutang cicilan.
3. Hitunglah rugi neto atas putang dagang cicilan yang tak dibayar untuk
tahun 1976.
4. Susunlah sebuah daftar yang menunjukan laba bruto yang direalisir
untuk tahun 1977yang harus dilaporkan dalam daftar pendapatan.
(AICPA diubah)

Soal 5-14

Parker Furniture Company mulai menjalankan usahanya pada


tanggal 1 januari 1976. Semua penjualan dilakukan dengan cicilan dan
untuk persediaan diselenggarakan untuk admisnistrasi persediaan berkala.
Piutang-piutang dagang cicilan dibukukan tersendiri menurut tahun. Pada
tiap akhir tahun penyesuaian-penyesuaian untuk laba bruto yang direalisir
dan yang tidak direalisir melalui penggunaan sebuah perkiraan laba bruto
tangguhan atas penjualan cicilan. Piutang-piutang dagang cicilan yang tak
dibayar dibukukan dengan mendebet perkiraan rugi atas piutang dagang
cicilan yang tak dibayar dan mengkredit perkiraan piutang dagang cicilan
yang bersangkutan untuk jumlah yang tidak dibayar pada waktu cicilan ini
tidak dibayar. Semua barang dagangan yang dimiliki kembali dan barang
tukar tambah dicacat dengan nilai-nilai yang dapat dicairkan. Informasi bagi
anda, yang dikutip dari perkiraan-perkiraan perusahaan ini, adalah sebagai
berikut :

Tahun 1976 Tahun 1977

Pitang dagang cicilan (saldo yang tidak dibayar) :

Piutang dagang cicilan tahun 1976.................$ 62.425 $ 3.175

Piutang dagang cicilan tahun 1977................. 101.375


Penjualan cicilan................................................138.675 220.925

Pembelian..........................................................160.000 154.600

Persediaan barang dagangan baru per 31 Desember

Dengan harga pokok.......................................60.154 73.042

Rugi atas ketakdibayaran................................... 5.000

Informasi tambahan

Dalam proses odit ( audit, pemeriksaan buku_buku) yang anda lakukan,


anda mendapatkan, bahwa pos-pos tersebu di bawah ini tidak di masukaan
dalm persediaan yang di inventarisir pada tanggal 31 desember 1997

(1) barang dagang yang di terima sebagai barang tukar-tambah pada tanggal
15 desember 1997 ,yang untuk ini di tetapkan nilai tukar-tambah. Nilai
yang dapt di realisir,untuk barang daga ngan dagangan ini sebesar
$500,yang menyatakan nilai tuklar-tambah yang di berikan. Tidak di
buat pos jurnal dalm buku-buku untuk mencatat barang dagangan pada
waktu di terima
(2) barang dagangan yang di miliki kembali, yang semula di jual dalam
tahun 1976 merupakan satu-sayunya ketak di bayaran dan pemilikan
kebali oleh perusahaan sampai engan tanggal itu, dengan nilai yang dapt
di cairn kan sebesar $2000 pada waktu pemelikan kaembali dan pada
tanggal 31 desember 1977. Tidak di buat pos jurnal untuk mencatat
kepemilikan-kembali barang dagangan ini

Di minta

(1) susunan pos jurnal penyesuaian( pos jurnal pendahuluan ) untuk


membukukan barang tukar tambah itu
(2) hitunglah prosentase-prosentase laba briyto untuk tahun-tahun
1976dan1977
(3) susunlah perkiraan laba bruto tangguhan atas penjualan menurut tahun
smapai dengan tanggal 31 desember 1997, yang mennujukkan. Dalam
bentuk yang baik, smua kalkulasi untuk jumlah jumlah yang di bukukan
dalam perkiraan in
(4) susun lah pos jurnal yang di buthkan untuk menyesuaikan perkiraan rugi
atas yang ketak dibyaran

Soal 5-15

ladero sales companya di dirikan pada tanggal tanggal 31 juli1975 dan


bergerak dalam penjualan alat-alat rumah tangga secra eceran berdasarkan
pembayaran cicilan.

Informasi tersebut di bawah ini di kutip dari perkiraan-perkiraan


perusahaan pada kahir tahun

31 juli
1997 1976

Piutang dagang cicilan

Piutang dagang cicilan tahun 1976 $4.000 $63.000

Piutang dagang cicilan tahun 1977 $80.000

Penjualan 250.000 150.000

Persediann barang dagang baru,

dengan harga pokok 42.000 32.250


Pembelian 155.000

Biaya penjualan dan administrasi 70.000

Rugi atas kontrak (penjualan cicilan )


yang tak di bayar 8.550 500

Sisihan untuk kontrak( penjualan

cicilan) yang tak di bayar 4.500 4.500

Odit yang dilakukan oleh akuntan pada tanggal 31 juli 1997,


mengungkap kan hal2 yang berikuit
(1) apa bila suatu kontrak( penjualan cicilan ) tak di bayar, maka barang
dagang yang tak bersangkutan di miliki_ kembali dan kontrak ini di
hapus kan pada perkiraan rugi atas kontrak(penjualan cicilan).
Informasi mengenai barang dagang yanh di milki kembali di
selenggarakn sebagai memo dan tidak di catat dalm buku-buku. Setiap
pendapatan yang di peroleh dari penjualan barang dagangan ini di
kredit pada perkiraan rugi atas kontrak yang tak di byar. Tidsk ada
barang dagangan yang di miliki kembali yang di jual dalm tahun 1976
atau dalm tahu 1977 dengan harga lebih tinggi dari pada sldo yang
tidak di byar dari kontrak semula. Analisa rugi ats oerkiraan kontrak
yang tak di bayr sebgai berikut;

kontrak-kontrak( penjualn cicilan )yang di hapuslkan :

piutang dagang cicilian tahun1976 $7.500


piutang dagang cicilan tahun1977 3.000

$ 10.500
Di kurangi barang dagangan yang di miliki kembali:
Piutang dagang cicilan tahun 1976 $1.600
Piutang dagang cicilin tahun 1977 350 1950

Saldo $8.550

Nilai pasar persidiaan pemilikan kembali barang dagngan yang ada


per 32 juli 1977 sebsar$400, smuanya di miliki kembali dari kontrak
kontrak tahun 1976.tidak ad pemilikan kembali barang dagangan
selam tahun yang berahir per 31 juli 1976.
Saldo sebesar$4000 dari piutang oiutang dagang cicilan tahun
19976 dianggap dapt di tagih .

(2) rasio laba bruto untuk tahun 1976 sebesar 40%.


(3) Ikhtasar keuangan (laporanlaporan keuangn) perusahhan di susun
dengan dasar dasar akanan (atau dasar antisipasi),dan metode cicilan
untuk pelaporan pendapatan digunakan untuk tujuan-tujuan pajak
pendapatan. Perusahaan ini menggunakan metode penghapusan untuk
kerugian-kerugian atas kontrak-kontrak (penjualan cicilan) yang tak
dibayar untuk tujuan-tujuan pajak pendapatan.

Diminta :

(1) Susunlah sebuah daftar untuk menghitung penyesuaian terhadap saldo


perkiraan sisihan untuk kontrak yang tak dibayar, yang akan
dianjurkan oleh akuntan pada tanggal 31 juli 1977. Tingkat kerugian
piutang sangsi piutang untuk tahun 1977 diharapkan sama dengan
tingkat yang dialami untuk tahun 1976 yang didasarkan pada (hasil)
penjualan.
(2) Susunlah suatu daftar, yang menunjukan perhitungan pendapatan kena
pajak dengan metode cicilan untuk tahun yang berakhir per 31 juli
1977. Daftar-daftar pendukung yang harus disusun dalam bentuk yang
baik ialah :

Perhitungan margin laba bruto yang direalisir atas penjualan tahun


1976.

Perhitungan rugi atas kontrak-kontrak tahun 1976 dan 1977 yang tak
dibayar.

(AICPA diubah)

Soal 5 – 16
Jackson Appliance Company memulai usahanya pada tanggal 1
januari 1977. Untuk penjualan per kas dan penjualan dengan cicilan
diselenggarakan perkiraan-perkiraan tersendiri,
Akan tetapi tidak diselenggarakan administrasi persediaan permanen.

Harga untuk penjualan cicilan ditetapkan sebesar 106 prosen diatas harga
penjualan per kas. Kontrak penjualan cicilan ditetapkan Dengan suatu
standar yang mengharuskan pembayaran pendahuluan ( atau uang muka )
¼ bagian, sedangkan sisanya dapat dibayar dalam 15 kali cicilan bulanan
dalam jumlah yang sama.( biaya bunga per bulan sebesar 1 prosen dari
ekuivalen harga penjualan per kas yang tidak di bayar pada tiap cicilan ).

Piutang dagang cicilan dan penjualan cicilan di bukukan dengan harga


kontrak. Apabila kontrak – kontrak (penjualan cicilan) tak dibayar, maka
saldi yang tak dibayar di bebankan pada perkiraan Biaya Piutang Sangsi.
Penjualan barang dagangan yang tak di bayar di kredit pada perkiraan
Biaya Piutang Sanksi

Penjualan :

Penjualan per kas ..................................................................$126.000

Penjualan cicilan .....................................................................265.000

Pemilikan kembali penjualan .......................................................230

Persediaan, 1 Januari 1997 :

Persediaan barang dagangan ..................................................58.060

Persediaan tahun 1997 :

Barang dagangan baru ..........................................................203.300

Persediaan fisik 31 Desember 1997 :


Barang dagangan baru ..........................................................33.300

Persediaan pemilikan kembali barang dagangan ......................180

Penagihan – penagihan per kas atas kontrak – kontrak

Penjualan cicilan tahun 1997 :

Pembayaran pendahuluan (atau uang muka)......................66.250

Cicilan berikutnya ..............................................................79.341

(cicilan bulanan rata – rata 6 kali atas semua kontrak kecuali atas kontrak –
kontrak yang tak di bayar).

Lima kontrak penjualan cicilan dengan total sebesar @1.060 tak


dibaya, masing – masing setelah 3 kali cicilan bulanan.

Bunga harus di tetapkan dalam periode perolehannya.

Diminta :

(1) Hitunglah prosentase laba bruto untuk tahun 1977.


(2) Susunlah suatu daftar, yang menunjukan, menurut pembayaran untuk 7
bulan yang pertama : ekuivalen harga penjualan per kas, saldo kontrak,
jumlah perolehan bunga, dan uang kas yang di tagih (dan diterima)atas
kontrak penjualan cicilan sebesar $1.060.
(3) Hitunglah laba atau rugi neto atas kontrak – kontrak yang tak di bayar
selama tahun 1977.
(4) Hitunglah laba bruto yang direalisir untuk tahun 1977.

(AICPA diubah)

Anda mungkin juga menyukai