Anda di halaman 1dari 2

A.

Terapi Psikofarmaka
1. Pengertian Psikofarmaka
Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada
Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan
perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf
kualitas hidup klien (Hawari, 2001).
Ada empat peran perawat dalam pemberian obat yaitu:
a. Sebagai pelaksana
Perawat berperan langsung dalam pemberian obat, menjaga keefektifan obat dan
mengobservasi efek samping dan alergi yang mungkin terjadi.
b. Sebagai pengelola
Perawat berperan dalam menyimpan, menyiapkan dan menjamin keamanan obat.
Perawat harus tahu tata cara penyimpanan obat yang benar karena penyimpanan yang
salah dapat merusak struktur kimia maupun efek obat. Perawat juga harus merawat
kadaluwasrsa dan cara pemberian obat.
c. Sebagai pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam mendidik klien keluarga dan masyarakat.
Peran ini dapa berupa penyuluhan tentang manfaat obat, efek samping dan cara
mengatasi cara reaksi obat yang ditimbulkan, cara pemberian, waktu pemberian dan
prinsip 6 benar dalam pemberian obat, pada akhirnya setiap anggota masyarakat
bertanggung jawab terhadap kesehatan jiwa.
d. Sebagai peneliti
Perawat diharapkan mengidentifikasi dan mengobservasi terhadap masalah
pengobatan yang terjadi, menerapkan rencana dan metode penelitian serta hasil
penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperwatan jiwa.

B. Terapi Somatik
Terapi somatik adalah terapi yang diberikan kepada klien dengan tujuan merubah
perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif dalam melakukan tindakan
dalam bentuk perlakuan fisik.
1. Restrain
Restrain adalah terapi yang menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk
membatasi mobilitas fisik klien. Alat tersebut meliputi penggunaan mantest untuk
pergelangan tangan atau kaki dan kain pengikat. Restrain harus dilakukan pada kondisi
khusus, hal ini merupakan intervensi yang terakhir jika perilaku klien sudah tidak dapat
di atasi atau dikontrol dengan strategi perilaku maupun modifikasi lingkungan
2. Seklusi
Seklusi adalah bentuk terapi yang mengurung klien dalam ruangan khusus. Klien
tidak dapat meninggalkan ruangan tersebut secara bebas. Bentuk siklusi dapat berupa
pengurungan diruangan tidak terkunci sampai pengurungan dalam ruangan yang terkunci
dengan kasur tanpa seprei, tergantung dari tingkat kegawatan klien.
3. ECT (Electro Convulsif Therapie)
ETC adalah suatu tidakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan
menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik. Tindakan ini adalah
bentuk terapi pada klien dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang
ditempelkan pada plipis klien untuk membangkitkan kejang grandmall.
4. Foto terapi
Foto terapi atau sinar adalah terapi somatik pilihn. Terapi ini diberikan dengan
memaparkan klien pada sinar terang (5-20 kali lebih terang dari sinar ruangan). Klien
disuruh duduk dengan mata terbuka 1,5 meter, didepan klien diletakkan lampu
flouresen spektrum luas setinggi mata.
5. Terapi derivat tidur
Terapi derivat tidur adalah terapi yang diberikan kepada klien dengan cara
mengurangi jumlah waktu tidur klien. Terapi ini sangat tepat diberikan pada klien
depresi. Dari hasil penelitian ditetmukan 60% klien depresi mengalami perbaikan
setelah jam tidur dikurangi selama 1 malam.

Anda mungkin juga menyukai