Anda di halaman 1dari 10

MAKANAN KHAS PERNIKAHAN MAKASAR

1. Cucuru Bayao

Cucuru bayao memiliki aroma dan rasa yang begitu kuat. Campuran bahan yang terdiri dari
puluhan kuning telur, kenari, dan sejumlah gula pasir murni, membuat rasa manis penganan
ini terasa istimewa.

Cucuru bayao yang sangat manis adalah simbolisasi harapan bagi pasangan yang menikah
agar kelak mereka bisa mengarungi kehidupan pernikahan dengan penuh kebahagiaan.
Adapun mitos yang mengatakan, bagi perempuan yang memakan cucuru bayao di sebuah
pesta pernikahan, maka jodohnya akan segera datang juga.

(Foto: Kue tradisional Makassar dalam adat pernikahan)

2. Bannang-bannang

annang-bannang terlihat seperti benang kusut berbentuk persegi panjang. Rasanya yang gurih
dan manis, cocok untuk dijadikan kudapan saat menyeruput teh atau kopi pada saat pesta
perkawinan. Bannang-bannang terbuat dari tepung beras dan gula merah.

Masyarakat tradisional Makassar dan sekitarnya menganggap bahwa Bannang-bannang


adalah simbol kekekalan dan ketakputusan. Hal ini bermakna, bahwa dalam pernikahan,
pasangan suami istri harus selalu bersama dalam hubungan yang tak henti, meski dalam
kondisi yang tidak mampu pasangan tersebut terka.

Bannang-bannang juga adalah simbol bersatunya keluarga dari kedua pihak mempelai yang
disahkan dalam prosesi nikah dan ijab qobul.

(Foto: Kue tradisional Makassar dalam adat pernikahan)


3. Ajoa

Ajoa adalah alat yang dipasang pada dua leher kerbau yang digunakan membajak sawah.
Tiruan dari alat inilah yang dibuat dalam bentuk kue kering yang rasanya manis, lembut, dan
renyah

ue ini adalah simbol kerjasama antara dua orang yang berpasangan. Dalam menjalani bahtera
rumah tangga, Ajoa mengingatkan pasangan suami istri untuk selalu bisa saling membantu
dan saling mendukung.

(Foto: Kue tradisional Makassar dalam adat pernikahan)

4. Se’ro – se’ro’

Kue kering ini manis dan gurih. Campuran resepnya yakni gula , tepung beras pulut, telur,
dan tepung kanji. Bentuknya menyerupai timba yang terbuat dari daun nipah, dalam bahasa
makassar disebut se’ro.

Menurut beberapa referensi, Sero-sero dalam adat pernikahan Makassar bermakna antara
kedua mempelai akan saling melayani. Dalam ceritanya dahulu, pasangan suami istri yang
baru menikah mesti bergantian saling menimbakan air di sumur. Suami akan menimba air
buat istri demikian pula sebaliknya. Sehingga kehadiran kue sero-sero sebagai simbolisasi
agar saling mengisi antara perempuan dan laki-laki.
(Foto: Kue tradisional Makassar dalam adat pernikahan)

5. Sikaporo

Sikaporo memiliki tekstur yang lembut, Bahan utamanya adalah tepung beras, santan, dan
sedikit gula pasir. Sikaporo tidak begitu manis. Rasanya gurih dan nikmat dengan aroma khas
pandan yang wangi.

Sikaporo adalah doa dan simbolisasi kelembutan juga kesederhanaan yang yang terbina
dalam hubungan rumah tangga. Sebab, sikap lembut dan kasih sayang adalah pilar utama
keberlangsungan sebuah keluarga dalam keyakinan orang Makassar.(*)

(Foto: Kue tradisional Makassar dalam adat pernikahan)


MAKANAN KHAS AGAMA MAKASAR

1. Coto Makassar.

Coto Makassar, juga dikenal sebagai Coto Mangkasar, adalah sup kental khas yang terdiri
dari jeroan sapi seperti jantung, babat, otak, paru-paru, hati, dan usus.

Sumber foto wikipedia

Apa yang membuat kaldu ini gelap adalah kacang tanah, air beras, dan rempah-rempah.
Biasanya dimakan dengan Burasa, sejenis Ketupat, kue beras terkompresi yang dibungkus
dengan daun kelapa.

Untuk meningkatkan rasa, sambal tauco sering ditambahkan.

2. Sop Konro.

Konro.. Beef ribs soup.

Apakah Anda penggemar Iga?

Jangan lewatkan mencicipi Sop Konro yang lezat. Saus sup yang kehitaman meningkatkan
sensasi beraroma dan daging sapi.

Selain itu, rasa kuat muncul karena campuran rempah-rempah yang kaya seperti keluwak (di
bidang ilmiah, itu disebut Pangium edule), ketumbar, serai, dan kunyit.

Variasi lainnya adalah Konro Bakar atau Konro panggang.


3. Barongko

Makassar juga terkenal dengan makanan ringan pisang yang dikukus di Bugis, bernama
Barongko.

Sumber gambar: Cookpad

Pisang tanah dicampur dengan beberapa bahan dasar seperti gula, susu kental, telur, garam,
dan bubuk vanila.

Campuran dibungkus daun pisang, lalu dikukus selama sekitar 25 menit. Makanan penutup
yang manis bisa dimakan panas dan dingin.

4. Pisang Epe

Pisang Epe adalah camilan manis khas yang menyoroti kenikmatan pisang panggang.

Sumber Foto: Detik Food

Buah kuning tropis ini diratakan, diminyaki dengan margarin, dan dipanggang selama sekitar
5 menit.

Kemudian disiram dengan saus gula kelapa coklat. Jika Anda ingin mencoba variasi lainnya,
Anda bisa mencoba rasa cokelat, selai dan keju.
Untuk mendapatkan jenis makanan ini sangat mudah, cukup datang ke Pantai Losari di
malam hari.

5. Es Palu Butung

Es Palu Butung adalah makanan penutup khas yang sangat mirip dengan Pisang Ijo (makanan
manis khas Makassar lainnya dengan bahan dasar pisang).

Sumber foto Liputan 6

Untuk membuat saus vla keputihan, tepung beras dimasak dengan santan, daun pandan, gula,
garam, dan bubuk vanila.

Sentuhan terakhir adalah menambahkannya ke pisang kukus, sirup merah, dan beberapa es
batu. Makanlah selagi masih dingin.

6. Pallu Basa.

Pallu Basa adalah sejenis sup kental yang bahan dasarnya adalah daging sapi dan organ sapi,
seperti jantung, usus, limpa, dan babat.

Sumber Okezone

Semuanya dicampur dengan rempah-rempah lokal seperti jinten, jahe, cengkeh, kayu manis,
lengkuas, dan serai.
Sentuhan terakhir adalah menambahkan air asam, gula aren, dan parutan kelapa. Kuliner ini
sering ditambahkan bersama dengan kuning telur mentah.

7. Buras

Buras bisa dibilang makanan pokok Makassar.

Sumber foto Wikipedia

Hidangan seperti lontong terbuat dari nasi yang dibungkus daun pisang muda.

Selalu disajikan dengan kelapa parut kering pedas atau pendamping Coto Makassar atau Pallu
Basa.

Untuk menemukan hidangan lengket ini, yang biasa dimakan selama acara-acara tradisional
dan perayaan keagamaan, sangat mudah – tekan saja pasar tradisional setempat.

8. Palu Mara

Penasaran dengan hidangan laut dari Makassar?

Sumber foto

Anda tidak boleh melewatkan Palumara, sejenis hidangan ikan dengan kaldu kekuningan.

Daging yang digunakan untuk membuat makanan ini biasanya ikan susu, ikan kakap, dan
tuna.

Apa yang membuatnya begitu kaya rasa dan menyenangkan adalah bumbu yang terdiri dari
daun jeruk purut, daun bawang, cabe, dan asam.
Untuk meningkatkan kepedasan, tambahkan air jeruk nipis dan bawang goreng.

9. Jalangkote.

Jalangkote adalah sejenis camilan mirip pastel yang dibungkus tebal dan berbagai isian
seperti kentang potong dadu, wortel, daun bawang, kacang polong, dan telur rebus.

Sumber foto

Bahan-bahan tersebut ditumis dengan bawang putih, bawang merah, dan merica.

Pilihan lain adalah daging sapi cincang. Untuk menikmati hidangan goreng, biasanya
dicelupkan ke dalam saus cuka.

10. Sop Sodara.

Berasal dari Kabupaten Pangkep, sup tradisional ini menggunakan daging sapi, paru-paru
sapi goreng, bihun beras, dan bola kentang.

Berasal dari Kabupaten Pangkep, sup tradisional ini menggunakan daging sapi, paru-paru
sapi goreng, bihun beras, dan bola kentang.

Keistimewaan makanan ini biasanya disajikan dengan ikan bakar, telur rebus, dan yang
paling esensial, nasi yang dikukus.

Cocok juga dilengkapi dengan bumbu yang bisa berupa saus kacang pedas dan irisan
mentimun.
11. Putu Cangkir.

Putu dikenal sebagai camilan khas Indonesia yang dapat ditemukan di berbagai lokasi.

Di sepanjang Jalan Mesjid Raya, Anda dapat menemukan deretan kios-kios malam yang
menjual putu cangkir.

Ini secara luas dikenal sebagai makanan berbasis beras ketan, yang disajikan sebagai
makanan ringan atau makanan penutup.

Seperti kue putu umumnya, kue di sini dimasak dengan uap yang keluar dari lubang-lubang
kecil.

Campuran tersebut terdiri dari tepung beras, tepung beras ketan dan gula merah, dimasukkan
dalam cetakan dan diisi dengan parutan kelapa.

Setelah diisi, kemudian ditutup dengan kain dan dimasak selama sekitar 2 menit. Hanya
bedanya bentuknya yang unik menyerupai cangkir.

12. Buroncong.

Di Jalan Pasar Ikan, ada kios pinggir jalan yang menjual Buroncong.

Ini adalah salah satu kue tradisional dari Makassar dan terbuat dari parutan kelapa dan
tepung, dimasak di bawah arang api.

Kue ini dapat ditemukan di Pantai Losari dan di pasar Bacan di Chinatown di pagi hari.

13. Kapurung.

Kapurung adalah hidangan unik dan lezat lainnya dari Makassar. Ini adalah sup ikan
tradisional dengan bayam, kemangi lokal, dan cabai.

Sesuatu yang membuat hidangan ini unik adalah karena hidangan ini tidak disajikan dengan
nasi putih tapi dengan bola sagu.

Makanan Ini sangat unik, dan pengalaman yang menarik untuk makan tang yuan dalam sup
yang gurih. Ikan mairo goreng juga sangat lezat!

14. Es Pisang Ijo

Es Pisang Ijo berarti “Es Pisang Hijau”. Dinamakan demikian karena komponen utama dalam
penyajian ini adalah pisang yang dibungkus dengan kulit hijau yang terbuat dari tepung.

Satu porsi Es Pisang Ijo juga terdiri dari santan, sirup, parutan balok es, dan bubur putih
manis yang terbuat dari tepung.

Es Pisang Ijo mudah ditemukan karena ada banyak kios atau restoran yang menjualnya.
Tetapi yang paling populer adalah tribun di Jalan Andalas dan Jalan Indrapura.
15. Sarraba

Sarabba adalah minuman hangat tradisional dari Makassar. Ini terbuat dari santan, jahe,
kuning telur, gula aren, dan bubuk lada.

Sarabba sangat efektif untuk menghangatkan tubuh Anda. Ini juga membantu untuk
menyembuhkan flu atau perut yang mengandung gas.

Beberapa pria asli Makassar minum Sarabba untuk memulihkan stamina mereka ketika
mereka merasa lelah. Terkadang, sarabba ditambahkan dengan bahan tambahan seperti telur
utuh atau susu.

Anda mungkin juga menyukai