Nomor 9 Tambahkan hasil bacaan rontgen, BTA dan geneexpert ke dlm hal 7-8 (penunjang)
Nomor 11 Cari indikator rumah sehat kita itu berdasarkan apa (dinkes kah kemkes kah atau apa) beri
judul atasnya di fortofolio, lalu tabel indikator yang ad adi hal trkhir fortofolio copas ke hal paling
belakang lapsus/setelah dapus sbagai lampiran 1
LAMPIRAN 2
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI. Pedoman teknis ini disusun berdasarkan
Kesehatan Perumahan.
Dapus (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI,
2007).
KOMPONEN
NO NILAI BOBOT
RUMAH YG KRITERIA
DINILAI
KOMPOEN
I RUMAH 31
SARANA
25
II SANITASI
Jamban (saran
2 pembua- a. Tidak ada. 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada 1
ngan kotoran). tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada
tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic
tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
Sarana a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
3 Pembuangan teratur di halaman 0 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari
Air Limbah (SPAL) sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air <
10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari
sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk 4
diolah lebih lanjut.
Saran
4 Pembuanga a. Tidak ada 0
n
Sampah/Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada
Sampah tutup 1 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
PERILAKU
III PENGHUNI 44
Mebersihkan rumah
3 a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari 2
Agent
Agent dapat berasal dari berbagai unsur seperti unsur biologis yang disebabkan oleh
makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan, unsur kimiawi yang disebabkan
karena bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri (karbon monoksida, obat-obatan,
arsen, pestisida, dll), unsur fisika yang disebabkan oleh panas, benturan, dll, serta unsur psikis
Pada kasus kali ini, agen disebabkan oleh agen biologi yaitu bakteri Microbacterium
Host
Host atau penjamu ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga menjadi faktor
risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik. Faktor
penjamu yang biasanya menjadi faktor timbulnya suatu penyakit sebagai berikut:15
a. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentan untuk terkena penyakit keganasan, jantung dan lain-
lain dari pada yang usia muda. Pada kasus ini pasien merupakan balita yang merupakan umur
yang rentan terhadap penyakit infeksi jika sering terpapar dengan orang dewasa dengan
b. Jenis kelamin (seks).Misalnya, pada laki-laki penyakit TB Paru lebih tinggi dibandingkan
pada perempun karena kebiasaan laki-laki yang sering merokok dan mengkonsumsi
minuman beralkohol yang dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh. Pada kasus ini pasien
berjenis kelamin laki-laki namuntidak ada data yang menyebutkan lebih tinggi pada laki-laki
karena pada saat usia balita perempuan dan lak-laki beraktivitas yang sama.
c. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda
d. Genetik (hubungan keluarga). Pada kasus ini tidak terdapat hubungan genetic dengan
e. Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll. Pada laporan kasus kali ini didapatkan
status gizi pasien baik, dimana didapatkan Z Score WHO -2SD sd 2 SD (Normal). Akan
tetapi dari status nutrisi ada kemungkinan pasien ini kurang dalam hal asupan nutrisi yang
dapat dilihat dari hasil darah rutin dan MDT (morfologi darah tepi) yang menunjukkan
bahwa pasien ini mengalami anemia mikrositik hipokromik derajat sedang (Hb 7.9 g/dl).
Kondisi ini diduga besar akibat anemia defisiensi besi. Status sosial ekonomi yang rendah
h. Keadaan imunitas dan responsimunitas. Pada kasus ini pasien merupakan balita usia 1 tahun
9 bulan yang masih rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuh yang tidak sekuat orang
dewasa.
j. Penyakit yang diderita sebelumnya, pada laporan kasus ini pasien mengelu hkan batuk
berulang, sehingga akan berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang terganggu saat itu
k. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri. Pada kasus ini pasien memiliki
interaksi yang cukup sering dengan beberapa keluarga pasien yang merupakan lansia
memiliki keluhan serupa dengan pasien namun tidak pernah memeriksakan diri danberobat.
Karakteristik host terbagi menjadi 3 yaitu
b. Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun
alamiah
c. Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada
orang lain. Pada kasus ini pasien berusia 1 tahun 9 bulan tidak memiliki resiko menularkan
penyakit yang diderita kepada orang lain. Namun pada kasus TB pada anak diduga kuat
ditularkan oleh orang dewasa yang terinfeksi TB. Oleh karena itu pada laporan kasus kali ini
juga dilakukan screening terhadap keluarga pasien yang tinggal di rumah yang sama dengan
pasien dan dilakukan intevensi untuk mencegah penularan lebih lanjut dari pasien kepada
orang-orang disekitarnya.13,14,15
Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit, hal
ini karena faktor ini datangnya dari luar atau bisa disebut dengan faktor ekstrinsik. Faktor
Vektor pembawa penyakit tumbuhan dan binatang sebagai sumber bahan makanan, obat dan
lainnya. Pada kasus ini tidak terdapat hubungan lingkungan biologis dengan penyakti yang di
derita.
b. Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah yang berwujud geografik dan musiman.
Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air sebagai sumber
hidup dan sebagai sumber penyakit, zat kimia atau polusi, radiasi, dll.
Yang termasuk dalam faktor lingkungan sosial ekonomi adalah sistem ekonomi yang
berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan yang akan
berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang menjadi masalah yang cukup besar
adalah terjadinya urbanisasi yang berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah
tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi
Menurut Pedoman Imunisasi Indonesia (2011), bahwa BCG (Bacille Calmette Guerin)
adalah vaksin yang dibuat untuk menimbulkan kekebala terhadap bakteri Mycobacterium
Tuberculosis, dimana bakteri tersebut menimbulkan penyakit TB. Imunisasi BCG terbukti
mengurangi morbiditas sampai 74%. Balita yang sudah mendapatkan imunisasi BCG
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi kuman/bakteri TB. Imunisasi BCG sangat
berguna dan penting bagi anak. Karena dengan imunisasi BCG anak tidak mudah terserang TB
paru, walaupun tidak memberikan kekebalan sempurna pada anak tetapi kekebalan tubuh anak
lebih baik dibandingkan anak yang tidak mendapatkan imunisasi BCG. Hal tersebut didukung
oleh peneliitian dari Imarruah (2014) yang menyatakan bahwa anak dan balita yang tidak di
imunisasi BCG lebih berisiko terkena tuberkulosis paru dibandingkan dengan anak dan balita
yang mendapat imunisasi BCG tepat waktu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari
Hadinegoro (2011), bahwa anak balita rentan terhadap infeksi bakteri TB, maka dari itu penting
untuk mendapatkan imunisasi BCG dengan tujuan mencegah penyakit TB pada anak.