LK CKS
LK CKS
I DENGAN DIAGNOSA
CIDERA KEPALA SEDANG
DI RUANG ANAK LANTAI DASAR RSUP Dr. KARIADI
SEMARANG
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Skoliosis merupakan penyakit gangguan tulang punggung biasanya terjadi
pada anak remaja, kebanyakan pengidap scoliosis adalah remaja perempuan
dibandingkan remaja laki-laki dengan persentase 40-60% (Zein, HR., 2017).
Penyakit tersebut dapat mengganggu beberapa sistem yang ada dibagian tubuh
seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem syaraf dan sistem
kardiovaskular (Tan, 2008). Gangguan tersebut akan mengganggu pula pada
aktivitas sehari-hari dari penderinya seperti gangguan nyeri, keterbatasan gerak
dan mengganggu keseimbangan gerak tubuh (Rahayussali, 2007).
Gangguan tersebut dapat diminimalisir dengan penggunaan brace scoliosis
dan dilakukannya prosedur pembedahan pemasangan skrup pada bagian tulang
belakang untuk mereposisi tulang belakang (Lauv, K., 2012). Dampak dari
pembedahan biasanya menyebabkan nyeri akut, hambatan mobilitas fisik dan
risiko nfeksi pasca operasi. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada An N dengan
Diagnosa Medis Skoliosis di Ruang Anak Lantai Dasar RSUP Dr. Kariadi Kota
Semarang”
B. Web of Cautions
Terlampir
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. I DENGAN DIAGNOSA CIDERA
KEPALA SEDANG
DI RUANG ANAK Lt. DASAR RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/Pasien
a. Tanggal Pengkajian : 11 November 2019
b. Tanggal masuk : 9 November 2019
c. Ruangan : Anak Lt. Dasar
d. Identitas
Nama : An. I
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : CKS
Penanggung jawab : Ny. Y
2. Orangtua / Penanggung jawab
Ibu
a. Nama : Ny. Y
b. Umur : 38 tahun
c. Hub. Dengan klien : Ibu
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Demak
Ayah
a. Nama : Tn.S
b. Umur : 36 tahun
c. Hub. Dengan klien : Ayah
d. Pendidikan :-
e. Pekerjaan :-
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Demak
B. Riwayat Klien
1. Keluhan Utama
An. N mengatakan pusing dan nyeri pada bagian kepala
P : riwayat jatuh
Q : pusing
R : kepala
S : skala 5
T : hilang timbul, nyeri hebat dirasakan bila digerakkan
Pasien meringis dan menahan sakit saat pindah posisi .
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Tn S mengatakan anak I jatuh dari sepeda motor saat dibonceng temannya
setelah pulang dari acara kemah. Anak I tidak menggunakan helm saat jatuh
dan posisi anak I jatuh dengan posisi jatuh kebelakang sehingga kepala
belakang anak I terbentur jalan. Anak I sempat dibawa di RS Sunan Kalijaga
dan mendapatkan perawatan, karena anak I membutuhkan Ct Scan kepala
maka anak I dirujuk ke RSUP DR Kariadi pada tanggal 9/11/2019. Saat
dirumah RSUP anak I langsung dilakukan CT Scan dan dirawat di ruang
anak lantai dasar untuk proses perawatan.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
Tn S mengatakan sebelumnya anak I belum pernah dirawat di rumah sakit
dan tidak memiliki riwayat jatuh.
4. Riwayat alergi
An. I tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mempunyai riwayat penyakit keganasan
seperti kanker, penyakit keturunan dan penyakit menular. Keluarga pasien
pun tidak ada yang menderita skoliosis seperti yang di alami pasien An. N.
2. Genogram
Keterangan :
: perempuan : pasien/klien
G. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS : Gangguan Trauma kepala
An. I mengeluh pusing dan sakit di perfusi jaringan
kepala cerebral
P : saat bergerak
Q : pusing dan sakit
R : pada kepala
S : skala 5
T : hilang timbul
DO :
An. I meringis menahan nyeri,
gelisah
GCS = E3M5V3=13
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,1oC
RR : 20 x/menit
2 DS : Nyeri akut Agen cedera fisik
An. I mengeluh pusing dan sakit di
kepala
P : saat bergerak
Q : pusing dan sakit
R : pada kepala
S : skala 5
T : hilang timbul
DO :
An. I meringis menahan nyeri,
GCS = E3M5V3=13
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,1oC
RR : 20 x/menit
2 DS : Hambatan Gangguan fungsi
DO : Mobilitas Fisik kognitif
An I riwayat jatuh, GCS =
E3M5V3=13, klien gelisah
Monitor Tekanan
Intrakranial (TIK)
Berikan informasi
kepada pasien dan
keluarga/orang
penting lainnya
Rekam pembacaan
tekanan TIK
Monitor kualitas
dan karakteristik
gelombang TIK
Monitor tekanan
aliran darah otak
Monitor status
neurologis
Ambil sampel
pengeluaran CSF
Monitor suhu dan
jumlah WBC
Monitor pasien TIK
dan reaksi
perawatan
neurologis serta
rangsang
lingkungan
Jaga posisi ruang
koleksi CSF, seperti
yang diperintahkan
Periksa pasien
terkait ada tidaknya
gejala kaku kuduk
Petahankan
sterilisasi system
pemantauan
Monitor tekanan
selang untuk
gelembung udara,
puing – puing, atau
darah beku
Monitor intake dan
output
Berikan antibiotic
Letakkan kepala
dan leher pasien
dalam posisi netral ,
hindari fleksi
pinggang yang
berlebihan.
Sesuaikan kepala
tempat tidur untuk
mengoptimalkan
perfusi serebral
Monitor efek
rangasangan
lingkungan pada
TIK
Monitor jumlah
nilai, dan
karakteristik
pengeluaran cairan
serebrospinal (CSF)
Berikan agen
farmakologis untuk
mempertahankan TIK
dalam jangkuan
tertentu
Berutahu dokter
untuk peningkatan
TIK yang tidak
bereaksi sesuai
peraturan perawat
2 Nyeri akut 9/ 11/ Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
berhubungan 2019 tindakan keperawatan nyeri secara
dengan selama 3x24 jam, pasien komprehensif
agens cedera tidak mengalami nyeri, termasuk lokasi,
fisik dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
Mampu mengontrol frekuensi, kualitas
nyeri (tahu penyebab dan faktor
nyeri, mampu presipitasi
menggunakan tehnik 2. Observasi reaksi
nonfarmakologi nonverbal dari
untuk mengurangi ketidaknyamanan
nyeri, mencari 3. Gunakan teknik
bantuan) komunikasi
Melaporkan bahwa terapuetik untuk
nyeri berkurang mengetahui
dengan menggunakan pengalaman nyeri
manajemen nyeri pasien
Mampu mengenali 4. Bantu pasien dan
nyeri (skala, keluarga untuk
intensitas, frekuensi mencari dan
dan tanda nyeri) menemukan
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,1oC
RR : 20 x/menit
3 Memberikan terapi DS : -
farmakologi sesuai instruksi DO : pasien kooperatif saat diberi
dokter injeksi obat terapi
GCS = E3M5V3=13
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,1oC
RR : 20 x/menit
A : Gangguan perfusi jaringan serebral
P : lanjutkan intervensi
GCS = E3M5V3=13
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,1oC
RR : 20 x/menit
A : Gangguan perfusi jaringan serebral
P : lanjutkan intervensi
12/11/2019 Nyeri akut S : An. I masih mengeluh nyeri
berhubungan P : saat bergerak
dengan agens Q : seperti tertusuk-tusuk
cedera fisik R : pada kepala
S : skala 5
T : hilang timbul
O:
TTV : Nadi: 88 x/menit
Suhu: 36,4oC
RR: 20 x/menit
GCS E3M5V3=13
A : nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
P : Lanjutkan intervensi
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapuetik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/
dingin
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
sesuai indikasi
12/11/2019 Hambatan S:
mobilitas fisik O: klien gelisah, banyak gerakan tidak terkontrol
berhubungan A: hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
dengan gangguan fungsi kognitif
gangguan P : Lanjutkan intervensi
fungsi kognitif Monitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan pasien, keluarga atau tenaga
kesehatan lain tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika diperlukan
13/11/2019 Gangguan S:
perfusi An. I mengeluh pusing dan sakit di kepala
jaringan
P : saat bergerak
cerebral
Q : pusing dan sakit
berhubungan
R : pada kepala
dengan trauma
S : skala 5
kepala
T : hilang timbul
O:
GCS = E3M5V3=13
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,1oC
RR : 20 x/menit
A : Gangguan perfusi jaringan serebral
P : lanjutkan intervensi
13/11/2019 Nyeri akut S : An. I masih mengeluh nyeri
berhubungan P : saat bergerak
dengan agens Q : seperti tertusuk-tusuk
cedera fisik R : pada kepala
S : skala 3
T : hilang timbul
O:
TTV : Nadi: 88 x/menit
Suhu: 36,4oC
RR: 20 x/menit
GCS E3M5V3=13
A : nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
P : Lanjutkan intervensi
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapuetik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/
dingin
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
sesuai indikasi
13/11/2019 Hambatan S:
mobilitas fisik O: klien gelisah, banyak gerakan tidak terkontrol
berhubungan A: hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
dengan gangguan fungsi kognitif
gangguan P : Lanjutkan intervensi
fungsi kognitif Monitoring vital sign sebelum/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan pasien, keluarga atau tenaga
kesehatan lain tentang teknik ambulasi dan
perubahan posisi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika diperlukan
Berikan dukungan positif dalam latihan
mobilisasi