BAB I
PENDAHULUAN
1
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 2
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
UAV adalah instrumen pesawat tanpa awak yang membawa sebuah kamera
untuk pemetaan dari udara. Data foto udara tersebut dapat menghasilkan data point
cloud yang merepresentasikan objek dengan baik dalam waktu yang relatif singkat.
Kelebihan dari metode pengukuran menggunakan foto udara UAV adalah biaya
operasional yang lebih murah daripada biaya operasional menggunakan TLS dengan
data hasil pengolahan yang sama yakni berupa point cloud. Kegiatan penelitian ini
mengambil objek stockpile batu bara pada PLTU Paiton 9. Penelitian ini bertujuan
untuk menghitung perbedaan hasil perhitungan volume stockpile dari data foto udara
UAV yang akan dibandingkan dengan hasil perhitungan volume dari data TLS.
3. Registrasi scan world data TLS menggunakan perangkat lunak Faro Scene 5.5.0
dan perhitungan volume menggunakan perangkat lunak Leica Cyclone 6.0.
4. Pengolahan data foto udara UAV menggunakan perangkat lunak Agisoft
Photoscan Professional dan perhitungan volume data foto udara UAV
menggunakan perangkat lunak Leica Cyclone 6.0.
5. Kerangka titik kontrol terdiri dari lima titik kontrol pemetaan menggunakan
kerangka peta yang sudah ada.
6. Nilai volume pada hasil perhitungan menggunakan alat ukur TLS dijadikan
sebagai nilai volume acuan.
7. Uji ketelitian geometri dengan perbandingan koordinat dilakukan dengan
membandingkan koordinat point cloud yang dihasilkan oleh TLS dengan koordinat
point cloud yang dihasilkan oleh data foto udara UAV.
8. Uji ketelitian pengukuran volume dilakukan dengan menghitung perbedaan
perhitungan volume antara data TLS dengan data UAV.
I.6. Manfaat
Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi ilmu pengetahuan adalah memberikan
gambaran mengenai perbedaan perhitungan volume yang dihasilkan dari penggunaan
alat UAV untuk pengukuran stockpile batu bara, dan manfaat bagi masyarakat adalah
sebagai acuan dalam perhitungan volume stockpile batu bara.
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 4
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
di platform tersebut (Eisenbei, 2009). UAV dikendalikan oleh seorang atau lebih
operator dari permukaan tanah menggunakan kontroler. UAV dapat membawa kamera
dan atau sensor yang digunakan untuk melakukan pengambilan foto dari udara. Foto
yang didapatkan dari hasil pemotretan menggunakan wahana UAV merupakan foto
udara format kecil non-metrik. Dari data foto ini bisa didapatkan nilai posisi tiga
dimensi di permukaan bumi dengan menerapkan suatu persamaan tertentu dengan
syarat harus terlebih dulu diketahui parameter-parameter berikut, yaitu : sudut
kemiringan pemotretan, posisi pemotretan, dan ketinggian wahana UAV ketika
pengambilan foto (Hafid, 2014).
UAV merek DJI Phantom 4 termasuk jenis UAV drone yang mudah
diterbangkan, mudah dioperasikan, dengan kamera yang dapat menghasilkan kualitas
gambar dan video seperti drone dengan kamera DSLR. Sensor kamera pada
multicopter DJI Phantom 4 menggunakan 1/2.3
megapiksel. Lensa FOV 94 2.8. Ukuran foto
yang dihasilkan sekitar 4000x3000 piksel. Multicopter DJI Phantom 4 dapat
menghasilkan video hingga format HD ukuran 1280x720p 24/25/30/48/50/60. Saat
pemotretan udara, multicopter DJI Phantom 4 dapat mencapai kecepatan maksimum
sebesar 20 m/s dengan mode ATTI dan tidak ada angin.
Kamera pada DJI Phantom 4 ini menggunakan sensor Complementary Metal
Oxide Semiconductor (CMOS). Sensor ini dapat meredam noise, lebih efisien, dapat
bersinergi secara dinamis serta menggunakan daya yang lebih rendah daripada sensor
Charge-Coupled Devices (CCD). Pada sensor CMOS, sinyal muatan gambar akan
dibaca satu baris pada satu waktu seperti mengakses memori secara acak
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 7
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
menggunakan rangkaian baris dan kolom terpilih. Pembacaan akses acak tersebut
memberikan potensi pembacaan berkecepatan tinggi dengan konsumsi daya yang
rendah (Gamal dan Eltoukhy, 2005).
Pengukuran menggunakan TLS terdapat dua kategori, yakni statik dan dinamis
(Quintero, 2008). Kategori statik adalah pengukuran TLS dengan menempatkan alat
TLS pada media yang tidak bergerak, seperti permukaan bumi. Kategori dinamis
adalah metode pengukuran TLS dengan menempatkan alat TLS pada media yang
bergerak seperti mobil atau pesawat. Dengan keuntungan yang dapat diberikan saat
pengukuran menggunakan alat TLS, seperti akurasi tinggi dan akuisisi data yang cepat,
disiplin ilmu lain mulai tertarik menggunakan alat TLS untuk mengembangkan
ilmunya. Bidang lain yang mengadaptasi teknologi TLS ditunjukkan pada Gambar I.4.
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 8
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
TLS merupakan pemindai aktif yang mengukur beda waktu antara dua kejadian.
Pada penelitian ini, TLS menggunakan prinsip pemindaian Pulse Based, yaitu
pengukuran yang didasarkan pada waktu tempuh gelombang laser sejak dipancarkan
sampai diterima kembali oleh penerima laser (Quintero, 2008). Jarak objek ke alat
dapat diketahui berdasarkan kecepatan gelombang sinar laser yang digunakan dengan
waktu tempuh kembali sinar laser yang dipancarkan. Prinsip kerja alat TLS
diilustrasikan pada Gambar I.5.
Pada Gambar I.5 terdapat persamaan (I.1) sebagai berikut (Quintero, 2008):
D=½xcx (I.1)
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 9
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Data yang dihasilkan dari hasil pemindaian laser scanner memiliki sistem
koordinat lokal berdasarkan berdiri alat. Sumbu Y+ searah dengan arah scanner,
sumbu X+ tegak lurus dengan sumbu Y+ ke arah kanan sedangkan sumbu Z+ tegak
lurus terhadap bidang XY (Prasetyo, 2016). Origin pada sistem koordinat ini berhimpit
dengan sistem koordinat alat laser scanner. Sistem koordinat lokal pada alat laser
scanner diilustrasikan pada Gambar I.6.
Pada Gambar I.6 dijelaskan bahwa Ra merupakan jarak antara titik yang
dianggap objek dengan origin scanner
yang dianggap objek tersebut akan memiliki koordinat X,Y,Z dalam sistem koordinat
lokal. Proses transformasi koordinat diperlukan untuk mengubah sistem koordinat
lokal alat TLS, yakni koordinat polar, ke sistem koordinat kartesi 3 dimensi dilakukan
persamaan sebagai berikut , 2005) :
xa = Ra
y
za = Ra x
Keterangan : R : jarak antara titik yang dianggap objek dengan origin.
objek.
vertikal objek.
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 10
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Proses georeferensi yang dilakukan pada data TLS bertujuan untuk mengubah
koordinat lokal pada data awal menjadi koordinat tanah dengan sistem proyeksi UTM.
Proses georeferensi memerlukan dua titik ikat yang telah diketahui koordinatnya dan
besaran sudut azimut antara kedua titik tersebut. Besaran sudut azimut diantara dua
titik dapat dicari menggunakan persamaan (I.2) sebagai berikut :
AB = arctan((xB xA)/(yB
Perhitungan volume objek membutuhkan data yang detail agar perhitungan volume
yang dilakukan menghasilkan data yang akurat.
Metode target to target ini mencari enam parameter transformasi koordinat dari
enam koordinat titik yang tersebar pada tiga target yang tidak berada dalam satu garis
pada scan world yang saling bertampalan (Reshetyuk, 2009). Ilustrasi mengenai
proses registrasi metode target to target ditunjukkan pada Gambar I.9.
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 12
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Berdasarkan Gambar I.9, terdapat tiga target yang sama yakni T1, T2, dan T3
yang terpindai oleh TLS pada dua scan world yang berbeda, yakni Scan 1 dan Scan 2.
Proses registrasi akan mengetahui posisi yang sama dari ketiga target tersebut sehingga
masing-masing scan akan tergabung berdasarkan pendekatan posisi ketiga target.
I.8.5.2. Metode cloud to cloud
Metode cloud to cloud tidak menggunakan target untuk registrasi data, namun
menggunakan point cloud yang sama antar scan world yang saling bertampalan atau
overlap. Metode ini menjadikan luasan area overlap antar scan world sebagai
parameter kualitas registrasi, semakin luas area overlap antar scan world maka
semakin baik kualitas registrasi yang dihasilkan. Overlap yang disarankan untuk
menghasilkan data yang tergolong baik adalah 30% pada masing-masing scan world
(Reshetyuk, 2009). Ilustrasi registrasi metode cloud to cloud dapat dilihat pada
Gambar I.10.
Pada Gambar I.11, penyatuan point cloud dilakukan dengan terlebih dulu
menjadikan salah satu point cloud sebagai acuan, misal point cloud biru. Point cloud
hijau akan menyesuaikan bentuk dan posisi sehingga menyerupai bentuk dan posisi
dari point cloud biru dengan proses iterasi. Semakin banyak iterasi yang dilakukan,
hasil registrasi akan semakin baik. Garis merah pada Gambar I.11 menunjukkan proses
iterasi yang menjadikan point cloud hijau semakin mendekati bentuk dan geometri
point cloud biru. Proses iterasi dilakukan sebanyak tiga kali dan menghasilkan
registrasi yang paling baik seperti gambar paling kanan.
I.8.5.3. Metode kombinasi
Metode registrasi kombinasi merupakan metode gabungan dari metode target to
target dengan metode cloud to cloud pada satu data yang sama. Metode ini digunakan
saat target yang digunakan untuk registrasi target to target tidak dapat terdeteksi oleh
perangkat lunak, sehingga perlu dilakukan registrasi metode cloud to cloud agar data
tetap menyatu. Tujuan dari metode ini adalah untuk menyatukan seluruh scan world
yang terkendala dengan adanya target sphere yang tidak terdeteksi.
Gambar I.13 Proses akuisisi data untuk pengolahan menggunakan teknik SfM
(Sumber : Micheletti et al., 2015)
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 15
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
G H
F I
J L
K
Gambar I.14 Perhitungan metode borrow pit
Dari Gambar I.14 volume satu segitiga dapat diperoleh dengan persamaan (I.5) :
V=Ax (I.5)
V=Ax )
Pada Gambar I.15 terlihat bahwa perhitungan volume berdasarkan luas bidang
proyeksi (Ai) dengan tinggi yang dihasilkan dari jarak antar pusat massa dari dua
segitiga TIN yang terbentuk (di). Rumus untuk menghitung volume metode cut and
fill dilihat pada persamaan (I.7) dan persamaan (I.8).
V = Ai x di )
di .... (I.8)
t= 9)
Keterangan : t : t-hitung
D : selisih antara kedua data
: nilai yang diharapkan = 0
PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME STOCKPILE BATU BARA MENGGUNAKAN DATA
TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS) 19
DAN DATA FOTO UDARA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
RACHMADHIYA SALSABILA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
C= (I.10)
I.9. Hipotesis
Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh ASTM dalam perhitungan tonase batu
bara, perbedaan hasil perhitungan tonase stockpile batu bara antara data terukur dengan
data acuan tidak diperbolehkan lebih dari 2,78 %. Dari standar perhitungan tersebut,
hipotesis yang dapat diperkirakan adalah :
1. Perbedaan perhitungan volume antara hasil pengolahan data TLS dengan data
UAV tidak berbeda secara signifikan dan masih memenuhi standar yang
disyaratkan ASTM.
2. Perbedaan ketelitian geometri dengan perbandingan koordinat menunjukkan
bahwa tingkat ketelitian kedua data tidak berbeda secara signifikan.