Anda di halaman 1dari 125

TUGAS TERSTRUKTUR

PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI PANGAN

“STUDI KELAYAKAN INDUSTRI CREAM OF COCONUT


CV LANALIKA PRATAMA”

Disusun oleh:
Kelompok 12
Anggun Rizqiyah A1F017021
Etika Islamica A1F017057
Vidia Amanu Hawariyyin A1F017091

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki laju
pertumbuhan penduduk yang cukup besar. Berdasarkan proyeksi Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk Indonesia
pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta
jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan (Bappenas, 2018). Besarnya
jumlah penduduk tersebut, memiliki pengaruh nyata terhadap meningkatnya
konsumsi pangan. Hal ini akan berdampak positif terhadap sektor industri
khususnya food and beverage yang memiliki prospek sangat baik untuk
dikembangkan di Indonesia, karena food and beverage dapat berkontribusi
besar dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat serta merupakan sektor
utama dalam perekonomian di Indonesia. Sektor industri food and
beveragemerupakan salah satu sektor usaha yangterus mengalami
pertumbuhan. Seiring meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di
Indonesia, volume kebutuhan terhadap food and beverage pun terus
meningkat.
Selain itu, salah satu tren gaya hidup masyarakat modern saat ini yaitu
lebih senang mengonsumsi makanan yang bersifat praktis, ekonomis, mudah
dalam penyajiannya serta sekaligus memiliki cita rasa yang enak. Tren ini
muncul seiring berkembangnya zaman dan pola gaya hidup masyarakat.
Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan produk pangan ready
to serve. Ready to serve food merupakan makanan yang telah dimasak dan
disimpan dengan menggunakan pengawet ataupun dengan berbagai metode
penyimpanan. Contoh produk makanan ready to serve salah satunya yaitu
olahan makanan berupa cream. Cream merupakan sediaan setengah padat
berupa emulsi, mengandung air kurang dari 60%, dengan bahan baku berupa
susu, dimana produk ini berfungsi sebagai pelengkap makanan ataupun
minuman (Depkes, 1979).
Seiring dengan semakin berkembangnya zaman serta semakin
banyaknya variasi dari cream sebagai pelengkap makanan dan minuman
untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat yang menginginkan segala
sesuatu yang efektif, efesien, ready to serve serta ready to eat maka semakin
banyak pula perusahaan-perusahaan yang memproduksi berbagai macam
produk cream sejenis. Selain itu berbagai macam produk pengganti yang
memiliki fungsi yang sama dengan cream tersebut juga semakin banyak
bermunculan dan semakin menjamur dipasaran seperti selai, keju oles,
mayonnaise dan lain-lain. Pada umumnya cream dari bahan berupa gula,
susu, air, garam, emulsifier, xathan gum (thickener agent), preservative
agent, serta asam sitrat (acidity regulator). Dimana kebanyakan produk
cream tersebut memiliki komposisi gula yang cukup tinggi serta bahan yang
tinggi kalori, sehingga kurang cocok untuk kesehatan apabila dikonsumsi
dalam jumlah banyak serta kurang baik untuk penderita diabetes.
Oleh karena itu, berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan diatas,
perusahaan kami berinovasi untuk membuat cream dengan bahan baku utama
berupa kelapa. Produksi buah kelapa di daerah tropis jumlahnya sangat
melimpah. Di Indonesia produksi buah kelapa rata-rata 15,5 milyar butir
kelapa pertahun (Agustian et al., 2003; Nur et al., 2003; APCC, 2003).
Produk yang kami buat merupakan cream olahan daging kelapa yang
bernama “Momona Loa” cream of coconut. Momona Loa adalah salah satu
produk cream of coconut yang memiliki rasa manis dan creamy dengan
bahan dasar berupa daging kelapa lembut. Produk ini merupakan salah satu
produk cream lezat dan siap santap serta cocok sebagai topping, pelengkap
desert, pelengkap beveragesproduct dan lain-lain.
Selain itu produk kami juga dikemas dalam tube botol plastik sehingga
lebih ekonomis dalam kemudahan handling bila dibandingkan dengan
kemasan rigid ataupun kemasan kaca yang mudah pecah. Dalam pembuatan
“Momona Loa”, kami menggunakan bahan baku berupa daging kelapa yang
memiliki beberapa manfaat seperti kaya akan serat, mengandung zat
antioksidan, dan dapat memperbaiki metabolisme tubuh.Bahan preservative
dalam produk kami tidak menggunakan bahan pengawet yang berbahaya,
sehingga aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan baik mulai dari
anak-anak sampai lansia. Adapun salah satu bahan preservative yang kami
gunakan adalah natural rosemary extract yang memiliki berbagai manfaat,
diantaranya yaitu daunnya yang kaya akan serat dan hanya memiliki 131
kalori per 100 gr sehingga tidak mengandung kolesterol. Daun rosemary juga
kaya akan vitamin A, B, dan C. Sebagaimana vitamin A sangat baik untuk
penglihatan dan juga berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit. Selain itu,
vitamin B baik untuk sintesis dan memperbaiki DNA serta RNA yang dapat
mencegah adanya kelahiran bayi cacat bagi ibu hamil, serta vitamin C yang
dapat menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh atau antibodi. Selain itu
pemanis yang terdapat dalam produk kami merupakan pemanis alami berupa
gula tebu alami yang memiliki indeks glikemik sekitar 43, dimana nilai ini
tergolong rendah sehingga relatif lebih menyehatkan serta mengandung
sedikit kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Jenis
olahan ini juga memiliki harga yang ekonomis serta cocok dikonsumsi untuk
semua kalangan mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga para orang tua
lanjut usia. Selain itu “Momona Loa” cream of coconut juga mudah dan
praktis dalam konsumsinya, sehingga mendukung gaya hidup masyarakat
yang semakin hari membutuhkan segala sesuatu yang efektif serta efesien,
sehingga produk “Momona Loa” cream of coconut sangatlah potensial untuk
dipasarkan kepada konsumen karena berbagai keunggulan sebagai nilai
tambah produk tersebut dibandingkan dengan produk lainnya.

I.2 Tujuan
Membuat studi kelayakan proyek industri “Momona Loa” cream of
coconut PT Lanakila Pratama berdasarkan aspek pasar, aspek pemsaran,
aspek teknis dan teknologis, aspek penanganan limbah, aspek organisasi,
serta aspek ekonomi dan finansial.
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Aspek Pasar


2.1.1. Produk Sejenis dan Pengganti
2.1.1.1 Produk Sejenis

Dalam studi kelayakan industri cream of coconut terdapat beberapa


produk sejenis yang dapat menjadi produk pesaing dari produk cream of
coconut tersebut. Industri cream of coconutdalam kemasan kaleng maupun
botol (plastik) yangdapat menjadi produk pesaing karena produknya dikatakan
sejenis. Berikut pada Tabel 1 disajikan beberapa macam produk yang sejenis
dengan cream of coconut.

Tabel 1.Daftar Produk Sejenis


Produsen /
No. Nama Produk Foto Ukuran Harga
perusahaan

Coco Reὰl Reὰl


1. Cream of 623 gram Rp 39.300 Cocktail
Coconut Ingredients

Coco Lόpez
2. Real Cream of 425 gram Rp 98.600 Coco Lόpez
Coconut
Jajά Cream of
3. 425 gram Rp 32.600 Jajά
Coconut

Opies Cream
4. 520 gram Rp 52.200 Opies
of Coconut

Costamar Cre
5. am of 426 gram Rp 36.900 Costamar
Coconut

Thai
6. Thai Kitchen 386 gram Rp 42.800
Kitchen

Goya
7. CocoCream 425 gram Rp 63.400 Goya
of Coconut
Grace Pure
Grace
8. Cream 141 gram Rp 24.500
Kennedy
Coconut

Creamed
Coconut
9. 198 gram Rp 15.800 Pride

Cream
OfCoconut Coco
10. Beverage 290 ml Rp 44.800
Colado

2.1.1.2. Produk Pengganti

Terdapat beberapa industri yang dapat dijadikan sebagai pengganti


produk cream of coconutyakni berbagai jenis produk cream lain yang
dihasilkan oleh kelapa ataupun bahan lain dalam kemasan lainnya, seperti
coconut butter, coconut cheese, selai, whipped cream, dan lain-lain. Berikut
disajikan pada Tabel 2 beberapa contoh produk pengganti untuk cream of
coconut.
Tabel 2. Daftar Produk Pengganti
Produsen /
No. Nama Produk Foto Ukuran Harga
Perusahaan

Coconut Matakana
1. 500 gram Rp 145.000
Butter superfood

Frezzofood Pr
PT Bez
emium 1000
2. Rp 75.000 Makmur
Whiipz gram
Indonesia
Quality

PT
Cheesy
3. 240 gram Rp 26.800 Dairygold
Olesan
Indonesia

Organic
4. 335 g Rp 122.500 Cocofina
coconut butter
Organic
Coconut Butter
5. 200g Rp 65000 Cocoland
Spread

PT
Morin Astaguna
170 gram Rp 22.000
Wisesa
6. Chocolate
Company
Peanut

Kraft Cream
Kraft
7. Cheese 235 gram Rp 172.000
Foods Inc
Spread 235 g

Vegan
8. 240 gram Rp 60.000 Dr will's
mayonnaise

Organic
Carawmel -
Raw Vegan
9. Caramel 200 gram Rp 111.000 My raw joy
Spread
PT Pondan
Pondan Whip Pangan
10. 150 gram Rp 27.500
Cream Makmur
Indonesia

2.1.1.3. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Industri Sejenis atau Pengganti

Berikut laju pertumbuhan dari industri sejenis atau pengganti cream of


coconut dalam 5 tahun terakhir, dimana laju pertumbuhan industri
menunjukan pesaing – pesaing yang ada di pasar. Hasil pengolahan data dari
berbagai sumber didapatkan data industri penghasil selai sebagai produk
pengganti sebagaimana yang disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah dan Laju Pertumbuhan


No Tahun Jumlah Pertumbuhan Industri
1 2014 9
2 2015 10
3 2016 11
4 2017 11
5 2018 12
Sumber : Kementrian Perindustrian, 2018.
Perhitungan Laju Pertumbuhan Industri :

9−9
Laju Pertumbuhan tahun 2014 = × 100 % = 0%
9
10−9
Laju Pertumbuhan tahun 2015 = × 100 % = 11,11%
9
11−10
Laju Pertumbuhan tahun 2016 = × 100 % = 10%
10
11−11
Laju Pertumbuhan tahun 2017 = × 100 % = 0%
11
12−11
Laju Pertumbuhan tahun 2018 = × 100 % = 9,09%
11
0+11,11+10+0+9,09
Rata-rata laju pertumbuhan industri selama 5 tahun = =
5

6,04%

Grafik 1.Laju PertumbuhanIndustri

Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa rata-rata laju


pertumbuhan industri selai selama 5 tahun trakhir (2014-2018) adalah sebesar
6,04 %. Dimana jumlah pertumbuhan industri selai selama 5 tahun terakhir
mengalami kenaikan jumlah tiap tahunnya. Adapun dari grafik laju
pertumbuhan industri yang memproduksi produk pengganti dapat diketahui
bahwa laju pertumbuhan industri selai mengalami perubahan yang fluktuatif
setiap tahunnya, namun secara garis beras mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun. Dilihat dari grafik laju pertumbuhan industri tersebut dapat diketahui
bahwa, industri selai merupakan salah satu industri yang cukup prospektif. Hal
ini ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah dan laju pertumbuhan
industri dari tahun 2014 sampai 2018. Laju pertumbuhan tersebut memberikan
peluang terhadap produsen untuk berkembang menjadi industri yang maju
karena minat konsumen yang tinggi terhadap produk pengganti tersebut.
Selain itu, dapat dilihat bahwa jarangnya industri yang bergerak dalam
produksi selai akan membuka peluang pasar yang prospektif pula bagi industri
pengganti lainnya yang memiliki nilai fungsi yang sama seperti cream of
coconut, dimana produkini memiliki bahan baku yang cukup melimpah di
Indonesia serta cukup diminati oleh masyarakat umum.

2.1.2. Produk Sejenis dan Pengganti


2.1.2.1. Data Permintaan Produk Coconut of Cream dalam 3 tahun terakhir
Potensi pasar dan kebutuhan produk olahan kelapa khususnya cream of
coconut memiliki nilai permintaan konsumen yang cukup tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari data permintaan produk yang terus mengalami kenaikan selama 3
tahun terakhir (2016-2018).

Tabel 4. Data Permintaan Produk


Tahun Permintaan (ton)

2016 1470,74

2017 1595,61

2018 1728,72

Sumber : Badan Pusat Statiska, 2018


Grafik 2. Data Permintaan Produk Cream of Coconut

Data Permintaan Produk Cream of Coconut


1750
y = 128,9x + 1340 1728.72
1700 R² = 0,999
Jumlah Permintaan

1650

1600 1595.61

1550

1500
1470.74
1450
2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5
Tahun
Berdasarkan garafik data permintaan produk cream of coconut diatas,
dapat dilihat bahwa permintaan konsumen terhadap produk tersebut
mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Permintaan yang
semakin meningkat menunjukan antusias pasar yang akan menguntungkan
produsen saat memasarkannya, karena produk tersebut telah diminati oleh
konsumen.

Jika diproyeksikan dengan sebuah rumus dan grafik linier maka


didapatkan prediksi tahun 2019 akan terjadi peningkatan permintaan sebesar:

y = 128,9 x + 1340

y = 128,9 (4)+ 1340

y = 1855,6 ton.

Jadi pada tahun (2019) data penawaran diprediksikan akan mencapai


1855,6 ton.

2.1.2.2. Data Penawaran Produk Sejenis

Berikut merupakan data penawaran produk sejenis yang dapat menjadi


produk pesaing dari produk cream of coconut dalam satu tahun terakhir.

Tabel 5. Data Penawaran Produk Sejenis


Bulan Jumlah Cream of Coconut (ton)
4 272
8 285,9
12 297,26
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018
Grafik 3. Data Penawaran Produk Sejenis

Data Penawaran Produk Cream of Coconut


Jumlah Penawaran

300
y = 3,157x + 259,7 297.26
290
R² = 0,996
280 285.9

270 272
0 2 4 6 8 10 12 14
Bulan
Meningkatnya penawaran dari produsen menunjukan tingginya peluang
pasar saat perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Penawaran
yang semakin meningkat menunjukan tingginya permintaan pasar yang akan
menguntungkan produsen saat memasarkan karena produknya telah dinanti
oleh konsumen.

Jika diproyeksikan dengan sebuah rumus dan grafik linier maka


didapatkan prediksi tahun 2019 akan terjadi peningkatan penawaran sebesar:
y = 3,157 x + 259,7
y = 3,157 (16) + 259,7
y = 310,212

Jadi pada tahun (2019) data penawaran diprediksikan akan mencapai


310,212 ton.

2.1.3. Profil Konsumen Target


2.1.3.1. Profil Konsumen Target
Peluang terbesar bagi pertumbuhan produk olahan kelapa khususnya
cream of coconut adalah jumlah populasi penduduk yang kian meningkat.
Kaum remaja dan orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan merupakan
populasi yang produktif serta mempunyai gaya hidup yang konsumtif, apalagi
para pelajar, mahasiswa dan orang yang sudah memiliki penghasilan sendiri.

Karakteristik profil konsumen dibedakan berdasarkan usia, jenis


kelamin, penghasilan, dan lokasi potensial.

a. Umur
Dilihat dari target usia konsumen, target terbesarnya adalah umur produktif
yaitu 15-45 tahun. Dikalangan tersebut konsumen memiliki kecenderungan
mengkonsumsi produk olahan yang instan, yang serba cepat dan praktis.
Prosentase umur dilihat dari target konsumen yaitu umur 15-22
(remaja/mahasiswa) 40%, umur 23-30 (pegawai/karyawan) 20%, umur 30-
40 (ibu rumah tangga) 30%, dan di atas umur 40 sebesar 10%.
Konsumen Target Persentase Penjualan
Remaja/ Mahasiswa 40%
Pegawai/ Karyawan 20%
Ibu rumah tangga 30%
Dan lain-lain 10%

Persentase Konsumen Target

10%

Remaja/Mahasiswa
40%
Karyawan/Pegawai
30%
Ibu rumah tangga
Dan lain-lain

20%

b. Jenis kelamin
Produk cream of coconut merupakan salah satu jenis olahan pangan berupa
cream yang sehat serta rendah kalori dan tentunya merupakan produk yang
praktis dan siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini menjadikan
produk cream of coconut memungkinkan disukai oleh laki-laki maupun
perempuan. Dengan prosentase 65% perempuan dan 35% laki-laki.
c. Penghasilan
Dengan harga Rp 39.000, target utama kami adalah untuk orang-orang
berpenghasilan ≥ Rp 2.000.000. Dimana harga tersebut dinilai masih
terjangkau dan relatif murah
d. Lokasi potensial
Lokasi potensial kami tentukan berdasarkan beberapa pembagian
status/pekerjaan. Untuk target konsumen mahasiswa/remaja lokasi
potensial yang kami tentukan adalah kampus/sekolah, caffe, mall, tempat
wisata, dan taman kota. Untuk target konsumen karyawan/pegawai lokasi
potensial yang kami tentukan adalah kantin, caffe, mall, tempat wisata, dan
taman kota. Untuk target konsumen ibu rumah tangga lokasi potensial yang
kami tentukan adalah rumah, mall, tempat wisata, dan taman kota.

2.1.3.2. AsumsiJumlahKonsumen Target


Produk Momona loa cream of coconutditargetkan akan dipasarkan di
wilayah Banyumas dan sekitarnya. Dalam penentuan asumsi jumlah target
konsumen diperlukan data mengenai jumlah penduduk di wilayah target.
Berikut adalah tabel jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis
kelamin di Kabupaten Banyumas Tahun 2016.

Tabel 6. Data Penduduk Banyumas Tahun 2016

Jenis Kelamin
Rasio Jenis
Kelompok Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan Kelamin

1 2 3 4 5

0-4 70.768 66.457 137.225 106.49


5-9 70.615 66.194 136.809 106.68
10-14 67.788 64.375 132.163 105.30
15-19 66.923 62.267 129.19 107.48
20-24 61.407 58.755 120.162 104.51
25-29 54.164 54.517 108.681 99.35
30-34 56.146 58.737 114.883 95.59
35-39 60.886 63.18 124.066 96.37
40-44 57.371 59.194 116.565 96.92
45-49 55.406 58.464 113.87 94.77
50-54 50.654 54.474 105.128 92.99
55-59 46.808 48.175 94.983 97.16
60-64 37.811 35.408 73.219 106.79
65-69 26.811 26.54 53.351 101.02
70-74 17.643 19.435 37.078 90.78
75+ 23.516 29.736 53.252 79.08

Jumlah 824.717 825.908 1,650,625 99.86


0-14 209.171 197.026 406.197 106.16
15-64 547.576 553.171 1,100,747 98.99
65 + 67.97 75.711 143.681 89.78

Angka Ketergantungan 50.61 49.30 49.95

Sumber : BPS Kab. Banyumas, Hasil Proyeksi Penduduk

Perusahaan kami akan mentargetkan pemasaran produk cream of


coconut ini di wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Berdasarkan
hasil sensus penduduk di Kabupaten Banyumas pada tahun 2016, diketahui
jumlah keseluruhan penduduk adalah 1.650.625 jiwa dengan penduduk laki-
laki berjumlah 824.717 dan jumlah perempuan 825.908. Produk Momona loa
cream of coconut memiliki target pasar untuk konsumen berusia produktif
yaitu pada rentang usia 15-45 tahun, dimana pada usia tersebut konsumen
memiliki kecenderungan gaya hidup yang konsumtif,dan cenderung ingin
mengkonsumsi produk yang serba praktis. Pada pangsa pasar yang cukup
besar ini, kami merasa optimis untuk melakukan penjualan produk Momona
loa cream of coconut.

2.2. Aspek Pemasaran


2.2.1. Produk
2.2.1.1. Spesifikasi produk
a. Penjelasan mengenai produk
Momona Loa adalah salah satu produk cream of coconut yang
memiliki rasa manis dengan bahan dasar berupa daging kelapa lembut.
Produk ini merupakan salah satu produk cream lezat dan siap santap
serta cocok sebagai topping, pelengkap desert, pelengkap beverages
product dan lain-lain. Momona Loa merupakan versi manis krim kelapa
yang diproduksi secara komersial serta dicampur dengan proporsi yang
tepat dari gula tebu alami. Produk ini dikemas dengan menggunakan
tube plastik, jadi produk aman, tidak mudah pecah dan juga dapat
ditutup kembali jika tidak habis dalam satu kali pemakaian.
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat cream of
coconutyaitu gula tebu, kelapa, air, garam, emulsifier: polysorbate 60,
sorbitan monostearat, mono dan digliserida, xathan gum (thickener
agent), preservative: potasium sorbatedannatural rosemary extract,
asam sitrat (acidity regulator).
Pada proses pembuatan cream of coconut dimulai dengan sortasi
buah kelapa yang sesuai dengan mutu yang diinginkan. Setelah buah
kelapa selesai disortasi, langkah selanjutnya yaitu pengupasan kulit ari
kemudian kelapa yang telah dikupas dicuci hingga bersih. Kelapa yang
telah dicuci bersih kemudian dihaluskan hingga menjadi pulp untuk
selanjutnya dijadikan santan dengan menambahkan air. Setelah kelapa
menjadi santan kemudian dilakukan pemisahan dengan cara santan
disentrifuge untuk memisahkan antara krim kelapa dengan air sisa
santan yang tidak mengendap. Krim kelapa yang telah dipisahkan
kemudian dikocok dan selanjutnya ditambahkan dengan bahan-bahan
yang lain, yaitu gula tebu, garam, polysorbate 60, sorbitan monostearat,
mono dan digliserida, xathangum, potasiumsorbate,natural rosemary
extract, dan asam sitrat, kemudian semua bahan tersebut dimixing dan
dihomogenisasi. Setelah menjadi homogeny, produk cream of coconut
kemudian di lanjut ke proses selanjutnya yaitu packaging.
b. Atribut menarik dari produk
Produk kami, “Momona Loa” merupakan produk cream of
coconut yang dikemas dalam tube botol plastik sehingga lebih
ekonomis dalam kemudahan handling bila dibandingkan dengan
kemasan rigid ataupun kemasan kaca yang mudah pecah. Selain itu
dalam pembuatan “Momona Loa”, kami menggunakan bahan baku
berupa daging kelapa yang memiliki beberapa manfaat seperti kaya
akan serat, mengandung zat antioksidan, dan dapat memperbaiki
metabolisme tubuh. Bahan preservative dalam produk kamitidak
menggunakan bahan pengawet yang berbahaya, sehingga aman untuk
dikonsumsi oleh berbagai kalangan baik mulai dari anak-anak sampai
lansia. Adapun salah satu bahan preservative yang kami gunakan adalah
natural rosemary extract yang memiliki berbagai manfaat, diantaranya
yaitu daunnya yang kaya akan serat dan hanya memiliki 131 kalori per
100 g sehingga tidak mengandung kolesterol. Daun rosemary juga kaya
akan vitamin A, B, dan C. Sebagaimana vitamin A sangat baik untuk
penglihatan dan menjaga kesehatan kulit. Vitamin B baik untuk sintesis
dan memperbaiki DNA dan RNA agar mencegah adanya kelahiran bayi
cacat bagi ibu hamil, serta vitamin C yang dapat menjaga dan
meningkatkan kekebalan tubuh atau antibodi. Selain itu pemanis yang
terdapat dalam produk kami merupakan pemanis alami berupa gula tebu
alami yang memiliki memiliki indeks glikemik sekitar 43, dimana nilai
ini tergolong rendah sehingga relatif lebih menyehatkan serta
mengandung sedikit kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita
diabetes.

2.2.2. Price
2.2.2.1. Harga Produk Sejenis

Hargamerupakan komponen penting dari suatu produk, karena akan


berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi
pertimbangan konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan
khusus untuk menentukan harga tersebut. Berikut merupakan
perbandinganharga dari beberapa produk sejenis.

Tabel 7. Perbandingan harga beberapa produk sejenis

No. Nama Produk Harga Harga / 100 gram

1. Coco Reὰl Cream of Coconut Rp 6.308


Rp 39.300
623 gram
2. Coco Lόpez Real Cream of Rp 23.200
Rp 98.600
Coconut 425 gram
3. Jajά Cream of Coconut 425 Rp 7.670
Rp 32.600
gram
4. Opies Cream of Coconut 520 Rp 10.038
Rp 52.200
gram
5. Costamar Cream of Coconut Rp 8.662
Rp 36.900
426 gram
6. Thai Kitchen 386 gram Rp 42.800 Rp 11.088

7. Goya Coco Cream of Coconut Rp 14.918


Rp 63.400
425 gram
8. Grace Pure Cream Coconut Rp 17.375
Rp 24.500
141 gram
9. Creamed Coconut 198 gram Rp 15.800 Rp 7.980

10. Cream Of Coconut Beverage Rp 44.800 Rp 15.448


290 gram
11. Momona Loa Cream of Rp 39.000 Rp 9.176
Coconut 425 gram

2.2.2.2. Posisi Produk diantara Produk Sejenis

Berdasarkan daftar kisaran harga kita dapat mengetahui margin harga


dari setiap produk. Sehingga kita dapat melihat kondisi produk pesaing
dan memposisikan prediksi harga produk kita dengan mudah. Untuk
membantu menentukan harga dapat dilihat pada Grafik 4 mengenai
sebaran harga dari setiap produk sejenis sebagai berikut.

Grafik 4. Sebaran harga dari berbagai produk sejenis

Sebaran Harga
120000

100000 98600

80000

60000 63400
52200
42800 44800
40000 39300 36900 39000
32600
24500
20000
15800
0
A B C D E F G H I J K
Keterangan:
A = Coco Reὰl Cream of Coconut
B = Coco Lόpez Real Cream of Coconut
C = Jajά Cream of Coconut
D = Opies Cream of Coconut
E = Costamar Cream of Coconut
F = Thai Kitchen
G = Goya Coco Cream of Coconut
H = Grace Pure Cream Coconut
I = Creamed Coconut
J = Cream Of Coconut Beverage
K = Momona Loa Cream of Coconut
Berdasarkan grafik diatas harga cream of coconut yang paling tinggi
adalah Coco Lόpez Real Cream of Coconut dan yang rendah adalah Coco
Reὰl Cream of Coconut.Harga produk kami ditentukan dengan cara
membandingkan dengan produk sejenis dan menghitung modal yang
diperlukan dalam membuat produk per kemasan.

2.2.2.3. Harga Produk yang Akan Dijual

Berdasarkan pertimbangan dengan melihat kondisi produk pesaing


maka produk Cream of Coconut Momona Loa kami dijual dengan harga
Rp 9.176/100gram. Penentuan tersebut dipilih karena melihat produk
pesaing yang paling mendekati produk Cream of Coconut Momona Loa
yaitu dengan harga Rp 8.662/100gram. Kami menentukan harga tersebut
lebih tinggi daripada produk Costamar Cream of Coconut karena produk
kami memiliki keunggulan yaitu dengan menggunakan gula tebu alami
dan natural rosemary extract. Kemudian kami mengemas produk Cream
of Coconut Momona Loa untuk dipasarkan menggunakan kemasan tube
botol plastik dengan volume 425 gram. Untuk setiap kaleng kami menjual
dengan harga Rp 39.000.
2.2.3. Place
2.2.3.1. Saluran Distribusi yang digunakan oleh produk benchmark (PT
Pondan Pangan Makmur Indonesia)
Keputusan pendistribusian sebuah perusahaan menentukan
bagaimana produk-produknya mudah diakses oleh para pelanggan.
Menurut Madura (2007), perusahaan harus mengembangkan strateginya
untuk memastikan agar produk-produknya didistribusikan ke para
pelanggan melalui tempat–tempat yang memberi kemudahan bagi mereka.
Macam-macam saluran distribusi adalah saluran langsung, saluran satu
tingkat, dan saluran dua tingkat. Perusahaan kami akan memproduksi
cream of coconut yang mana sebelumnya telah ada produk cream of
coconut yang lebih dulu dikenal (benchmark) yaitu produk cream of
coconut dari PT Pondan Pangan Makmur Indonesia yaitu Pondan Whip
Cream.
Pondan Whip Cream merupakan salah satu produk cream of coconut
yang memeliki tekstur dan jenis yang mirip dengan yang akan kita buat
serta fungsinya cocok sebagai pelengkap desert. Namun produk kami
menggunakan gula tebu alami sebagai pemanis serta bahan tambahan
lainnya yang aman bagi tubuh dan kesehatan. PT Pondan Pangan Makmur
Indonesia adalah produsen makanan siap pakai premix seperti adonan kue,
adonan kue kering, adonan es krim, adonan makanan penutup, adonan
puding dan lain-lain. PT Pondan Pangan Makmur Indonesia telah memiliki
perantara yang berperan dalam menjalankan saluran distribusinya. Produk
PT Pondan Pangan Makmur Indonesia secara luas didistribusikan ke
seluruh bangsa, berkat kerjasama yang baik dengan distributor di semua
bidang. Mereka adalah cabang dari distributor yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia
Saluran distribusi yang mereka gunakan adalah:
• Saluran Langsung
Saluran langsung yaitu ketika produsen melakukan transaksi secara
langsung dengan pelanggan dan tidak ada keterkaitan pihak perantara
pemasaran. Hal ini dilakukan oleh PT Pondan Pangan Makmur
Indonesia. Keuntungan dari saluran ini adalah produsen mudah
mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen. Hal ini
memungkinkan produsen memberikan respon yang jauh lebih cepat
untuk setiap keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya. Umpan balik
pelanggan juga memberikan informasi bagi produsen atas setiap potensi
masalah yang muncul mengenai produk tersebut, sehingga
memungkinkan dilakukannya perbaikan. Lewat saluran langsung, dapat
dilakukan penawaran produk cream of coconut ke supermarket dan
membuat akun di sosial media untuk mengiklankan produk tersebut
sehingga konsumen dapat memesan langsung pada akun tersebut.
• Saluran Dua Tingkat
Saluran distribusi dua tingkat yaitu terdapat dua perantara
pemasaran di antara produsen dan konsumen. PT Pondan Pangan
Makmur Indonesia memiliki distributor di beberapa provinsi dan di luar
negeri untuk memasarkan produknya ketoko-toko ritel maupun toko
oleh-oleh di wilayah tersebut sertabekerja sama dengan restoran dan
usaha waralaba makanan cepat saji.

2.2.3.2. Saluran Distribusi yang akan digunakan Momona Loa


Salah satu aspek pemasaran adalah distribusi. Distribusi dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
Sulitnya memprediksi kebutuhan pasar, serta persaingan bisnis yang
semakin ketat, khususnya industri cream of coconut sehingga manajemen
harus dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat guna memberikan
pelayanan yang baik serta kepuasan kepada konsumen maupun menjaga
konsisten produknya dipasar. Dalam hal ini produsen mempunyai 3
alternatif distribusi yaitu :
• Distribusi Insentif
Distribusi ini dapat digunakan oleh para produsen yang menjual
komponen perusahaan yang berusaha meggunakan penyalur terutama
pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati para konsumen. Usaha
ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen,
semakin cepat para konsumen terpenuhi kebutuhannya, maka semakin
cepat pula terpenuhi kepuasannya.
• Distribusi selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha memilih
jumlah pedagang besar atau pengecer, agen yang terbatas dalam suatu
daerah. Saluran ini biasanya digunakan untuk memasarkan suatu produk
baru, apabila distribusi ini menguntungkan dari distribusi insentif maka
jumlah pengecer atau agen yang digunakan akan terbatas.
• Distribusi ekslusif
Saluran ini dilakukkan oleh perusahaan dan hanya menggunakan
pedagang besar atau pengecer dalam daerah tertentu. Jadi produsen
hanya menjual produknya kepada suatu pedagang besar saja dengan
menggunakan satu penyalur, maka produsen akan mudah dalam
mengadakan pengawasan pada tingkat harga eceran maupun usaha kerja
sama dengan penyalur dalam periklanan. Pemilihan distribusi
merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab keterlambatan
barang-barang sampai ketangan konsumen dapat mengurangi
keuntungan yang diterima oleh perusahaan.
Dari referensi diatas, kami memilih metode distribusi ekslusif untuk
diterapkan pada produk kami, karena produk kami merupakan produk baru
yang masih membutuhkan keperluan untuk membangun industri
kedepannya, menjaga harga dari produk serta cakupan distribusi kami
untuk awal mula akan ditargetkan untuk dipasarkan di wilayah Pulau
Jawa. Selain itu, mengacu pada PT Pondan Pangan Makmur Indonesia,
untuk pengembangan pendistribusian selanjutnya kami akan
mendistribusikan produk “Momona Loa” lewat distributor yang tersebar di
beberapa wilayah di Indonesia dan kemudian mendistribusikan ke toko-
toko ritel seperti supermarket dan minimarket. Selain itu perusahaan akan
memanfaatkan agen untuk bertemu perwakilan peritel besar dan
meyakinkan peritel tersebut untuk menjual produk “Momona Loa” di
toko-tokonya. Hal ini dilakukan karena pada awal produksi, perusahaan
kami mungkin tidak menerima pesanan dari gerai-gerai ritel sehingga
apabila peritel besar setuju untuk menjual produk “Momona Loa” di toko-
tokonya, perusahaan akan mendistribusikan produk melalui distributor.

2.2.3.3. Distribusi dan Penyimpanan


Distribusi barang merupakan bagian dari kegiatan perusahaan yang
mana pada tahap ini merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk
menjual produknya secara maksimal. Strategi itu sendiri merupakan
bagian dari strategi marketing setiap perusahaan dalam memasarkan
produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting yang
mana tanpa penjualan yang bagus maka suatu perusahaan tidak akan bisa
bertahan. Ada beberapa faktor yang sangat menentukan optimalisasi
sistem distribusi diantaranya adalah karakteristik produk, tingkat
standarisasi, dan lain-lain.
“Momona Loa” didistribusikan dan diangkut dengan mengggunakan
mobil box untuk mengangkut produk kami sehingga sampai ketarget yang
kami targetkan yaitu agen-agen besar yang akan menyalurkan produk
kami ke supermarket, retailer, seperti alfamart, indomaret, serta toko-toko
yang menjual produk olahan cream of coconut lainnya. Kemasan
“Momona Loa” yang menggunakan tube botol plastik juga akan
mempermudah handling saat proses pendistribusian sehingga
kemungkinan produk rusak selama proses distribusi juga akan berkurang.
Setelah produk kami sampai ke tangan konsumen atau retailer, “Momona
Loa” dapat dilakukan penyimpanan pada suhu ruang dengan keadaan
sejuk dan kering serta dapat disimpan pada tempat pendingin dengan suhu
2-4°C.
2.2.4. Promosi
Umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang
melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen, karena
perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang. Di
dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan dicapai melalui
kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan
keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu.
Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana
yangmenjabarkanekspektasiperusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas
atau programpemasaranterhadap permintaan produk atau lini produknya di
pasar sasarantertentu.Programpemasaran meliputi tindakan-tindakan
pemasaran yang dapat mempengaruhipermintaanterhadap produk,
diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan,
merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan
sebagainya.

2.2.4.1. Branding Produk


a. Merk dan Logo
Merk produk coconut of cream kelompok kami yaitu “Momona
Loa”, dimana Momona Loa berasal dari bahasa Hawai yang memiliki
arti yaitu “Lezat”. Berikut adalah logo untuk kemasan Momona Loa
Cream of Coconut

Gambar 1. Logo Momona Loa Cream of Coconut


Logo Momona Loa terdapat ikon buah kelapa dimana produk

Momona Loa ini berbahan dasar buah kelapa yang berkualitas baik.

Dibawah ikon buah kelapa terdapat tulisan Cream of coconut yang

memberi informasi kepada konsumen tentang jenis produk kami.

Diatas ikon buah kelapa terdapat tulisan Momona Loa sebagai merk

dari produk kami dan terdapat ikon pancaran sinar matahari yang kami

artikan bahwa produk kami akan selalu dan paling bersinar diantara

produk sejenis lainnya. Untuk logo pita yang menopang tulisan

Momona Loa kami artikan sebagai simbol hubungan atau ikatan yang

kuat antara konsumen dan perusahaan kami, serta ikatan antara

perusahaan kami dengan perusahaan yang terkait.

Berikut adalah contoh kemasan yang kami gunakan untuk produk

cream of coconut dan untuk kemasan distribusinya kami menggunakan

karton yang akan diisi sebanyak 30 buah botol.

Gambar 2. Kemasan Momona Loa Cream of Coconut


b. Tagline
Produk “Momona Loa” ini merupakan salah satu produk olahan
kelapa dalam bentuk cream yang hadir untuk melengkapi berbagai
makanan seperti desert, sandwich dan minuman. Perusahaan baru kami
ini memiliki tagline yang cukup menarik yaitu Creamy Yummy Tasty!!

2.2.4.2. Metode promosi produk benchmark


Menurut Kotler (2002), menyatakan bahwa promosi adalah

berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan

keistimewaan-keistimewaan produknya untuk membujuk konsumen

sasaran agar membelinya. Sedangkan menurut Tjiptono (1997) dalam

buku strategi pemasaran, strategi promosi penjualan adalah suatu rencana

kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan permintaan dari para

pemakai atau konsumen akhir yang bertujuan untuk meningkatkan omset

penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen secara langsung. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa strategi promosi penjualan adalah

perencanaan atau kegiatan dari suatu organisasi/perusahaan agar dapat

mencapai sasaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.

Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam yakni

merangsang permintaan, meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba

produk, membentuk goodwill, meningkatkan pembelian konsumen, juga

bisa mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak serta

meminimimkan perilaku berganti-ganti merek, atau mendorong konsumen

untuk mencoba pembelian produk baru. Tujuan lainnya juga bisa berupa

untuk mendorong pembelian ulang produk, dapat menarik pelanggan baru,


mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, menyerang

aktifitas promosi pesaing. Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang

tanggapan pembeli yang cepat (quick buying response) yang antara lain

adalah perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon, dan

potongan harga untuk konsumen.

Tujuan promosi adalah untuk mempengaruhi suatu konsumen

dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan volume penjualan, di

segi lain ada juga dari tujuan promosi yaitu menjual suatu barang atau

jasa. Dalam promosi, kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun

menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang

mampu menciptakan suasana/keadaan dimana para pelanggan bersedia

memilih dan memiliki produk.

Sebelumnya, telah ada produk cream of coconut yang lebih dulu

dikenal (benchmark) yaitu produk cream of coconut dari PT Pondan

Pangan Makmur Indonesia yang memiliki sistem promosi yang baik dan

terorganisir, sehingga memiliki wilayah pemasaran yang luas baik didalam

dan luar negri. Untuk mendukung kegiatan pemasaran, PT Pondan Pangan

Makmur Indonesia memiliki tim pemasaran yang ditempatkan di kota-kota

besar di Indonesia, yang bekerja sama dengan tim penjualan untuk

menjual dan mendistribusikan produk PPMI. Pemasaran produk dan

produksi PONDAN Food-PPMI saat ini masih mendominasi pasar 80%

dari pasar domestik dan ekspor adalah 20%. Produk ekspor dibuat untuk
negara-negara seperti Belanda, Amerika Serikat, Suriname,

Persemakmuran Australia dan Kepulauan Vanuatu.

Metode benchmark pada produk PONDAN Food-PPMI, diantaranya yaitu:

a. Personal selling

PT Pondan Pangan Makmur Indonesia dalam promosinya

membuka sistem customer service untuk menjaga kepercayaan

masyarakat melalui website resminya. Selain itu, juga menggunakan

website dan social media sebagai sarana penjualan online. PT Pondan

Pangan Makmur Indonesia menggunakan website sebagai sarana

informasi yang tidak hanya berisi tanya jawab konsumen, tetapi juga

mengenai penjelasan tentang berbagai produk perusahaan tersebut yang

memilliki 3 merk dagang, juga terdapat berbagai resep mengenai kreasi

cara pembuatan beberapa macam produk makanan dengan

menggunakan produk PT Pondan Pangan Makmur Indonesia.

b. Mass selling

PT Pondan Pangan Makmur Indonesia memanfaatkan berbagai

media seperti televisi serta berbagai akun sosial media seperti instagram

dan twitter untuk mempromosikan berbagai jenis produk mereka. Sosial

media membuat proses pengenalan ini menjadi lebih mudah

dibandingkan dengan metode sebelumnya. Selain itu, melalui sosial

media kini bisa mengetahui dengan terperinci mengenai siapa saja

konsumen produk tersebut, bahasa yang mereka gunakan, rentang usia,


bahkan jenis kelamin dari sosial media. Informasi ini dapat membantu

proses branding dan promosi kepada target konsumen yang tepat

melalui sosial media, sebagai acuan dalam memilih chanel promosi

serta dengan target konsumen yang tepat dapat memberikan keuntungan

lebih besar.

Metode promosi produk Momona Loa diantaranya yaitu :


Salah satu elemen dalam strategi pemasaran yang cukup penting
adalah promosi. Promosi adalah kegiatan mengomunikasikan informasi
dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku. Promosi disebut juga saluran
distribusi. Semakin besar informasi yang diterima pelanggan, semakin
besar kemungkinan pelanggan membeli produk.
Sebagai pengusaha baru yang bergerak di bidang pengolahan
kelapa target produk Momona Loa Cream Of Coconut ialah seluruh
lapisan masyarakat terutama kalangan remaja, ibu rumah tangga, dan
anak-anak. Untuk itu diperlukan kegiatan promosi, dimana dalam
mempromosikan produk Momona Loa Cream Of Coconut kami
menggunakan 4 metode promosi, diantaranya sebagai berikut :
a. Pasar Swalayan
Promosi di pasar swalayan ini merupakan peluang besar karena
salah satu konsumen kami adalah ibu rumah tangga. Dimana pasar
swalayan sering didatangi oleh ibu rumah tangga untuk berbelanja
kebutuhan rumah tangga. Kami akan menawarkan Momona Loa
Cream Of Coconutpada supermarket-supermarket yang berada di
kawasan Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap hingga
Kebumen seperti Indomart, Alfamart, Moro, Rita, dan lain
sebagainya. Selain itu kami juga akan menawarkan di berbagai pasar
tradisional disekitar Banyumas. Untuk mengenalkan masyarakat
terhadap produk kami, akan didirikan stand untuk menawarkan
produk dengan tester terlebih dahulu.

b. Media Cetak
Promosi yang kedua ini lebih ditujukan untuk orang dewasa,
karena orang dewasa lebih sering membaca. Promosi melalui media
cetak ini akan dilakukan melalui koran, pamflet dan selebaran yang
kami buat untuk meningkatkan konsumen agar membeli produk
kami.Pamflet tersebut nantinya akan diberikan kepada agen.
Kemudian kami mengarahkan agen tersebut untuk menempelkan
pamflet tersebut sebagai salah satu tanda agen resmi produk kami.

c. Media Sosial
Promosi melalui media sosial ini lebih di tujukan kepada
remaja. Dimana para remaja memiliki tingkat yang relatif tinggi
untuk memakai media sosial yaitu internet, instagram, facebook, line
dan lainnya. Dengan begitu promosi produk Momona Loa ini akan
dipromosikan melalui media sosial tersebut agar para remaja sampai
orang dewasa dapat mengetahui produkMomona Loa Cream Of
Coconutdengan mudah.

d. Agen atau Reseller


Agen atau reseller yang bergabung dengan kami akan
mendapat keuntungan berupa potongan harga apabila memesan
minimal 500 kemasan dalam perminggunya. Dari semua reseller
yang bergabung akan kami berikan sertifikat sebagai tanda menjadi
agen resmi dan terdapat doorprize kepada reseller yang beruntung.
III. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS

3.1. Formulasi

Pada proses pembuatan cream of coconut terdapat dua macam bahan


yang dibedakan berdasarkan kebutuhannya, yaitu bahan baku (utama) dan
bahan penolong. Bahan baku (utama) adalah bahan mentah utama yang
diperlukan untuk membuat barang hasil produksi, dimana bahan tersebut
diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang
lain. Sedangkan bahan penolong adalah bahan yang diperlukan untuk proses
produksi, tetapi hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi saja.
Bahan utama yang digunakan pada pembuatan cream of coconut
adalah kelapa, air, gula tebu, garam. Sedangkan bahan penolong pada
pembuatan cream of coconut adalah polysorbate 60, sorbitan monostearat,
mono dan digliserida, xanthan gum, potassium sorbate, natural rosemary
extract, dan asam sitrat.
Selain bahan utama dan bahan penolong, hal yang harus diperhatikan
saat mempersiapkan formulasi untuk cream of coconut adalah komposisi dari
masing-masing bahan, harga dan porsi dari bahan. Berikut tabel yang
menjelaskan tentang rincian formulasi bahan.

Tabel 9. Formulasi Bahan

Nama Bahan Komposisi/Jumlah Harga Spesifikasi


A. Bahan Utama
Krim kelapa 255 gram Rp 3.000/butir Krim kelapa
yang digunakan
merupakan krim
yang kami olah
sendiri dari
kelapa
Gula tebu 59,5 gram Rp 12.000/kg Gula tebu yang
digunakan
menggunakan
gulaku
Garam 12,75 gram Rp 12.000/kg Garam yang
digunakan
menggunakan
gara meja daun
B. Bahan Penolong
Polysorbate 60 8,5 ml Rp 40.000/liter Polysorbate 60
yang digunakan
dari merek 1004
Laboratory
Sorbitan 8,5 gram Rp 60.000/kg Sorbitan
monostearat monostearat
yang digunakan
merupakan
emulsifying
agent yang
berasal dari
sorbitol dan
stearic acid
Mono dan 8,5 gram Rp 20.000/kg Mono dan
digliserida digliserida yang
digunakan
merupakan
bahan kimia
makanan yang
diproduksi oleh
produsen
profesional
Xanthan gum 21,25 gram Rp 100.000/kg Xanthan gum
yang digunakan
merupakan
thickener dan
filler material
untuk food grade
Potassium 12,75 gram Rp 100.000/kg Potassium
sorbate sorbate yang
digunakan
merupakan
pengawet
makanan non
ragi
Natural 29,75 gram Rp 160.000/kg Natural
rosemary rosemary extract
extract yang digunakan
merupakan
preservative
herbal yang
dipakai untuk
makanan
Asam sitrat 8,5 gram Rp 25.000/kg Asam sitrat yang
digunakan
menggunakan
sitrun cap gajah

Dalam 1 batch menghasilkan produk cream of coconut sebanyak


1.267.950 gram atau sebanyak 2980 pcs.

3.2. Kebutuhan Bahan Baku


Salah satu faktor produksi yang penting untuk dikaji dalam studi
kelayakan pendirian industri adalah kebutuhan bahan baku. Kebutuhann
bahan baku yang baik dapat menjaga kelancaran proses suatu industri. Selain
itu kajian bahan baku dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana peluang
ketersediaan bahan baku untuk masa yang akan datang. Kebutuhan bahan
baku disesuaikan dengan kapasitas input produksi, peluang pasar, dan
ketersediaan bahan baku.
Bahan baku merupakan bahan utama yang diperlukan untuk membuat
bahan hasil produksi. Dimana, bahan pokok ini harus diolah melalui sebuah
proses untuk dijadikan ke bentuk lainnya. Baik menjadi produk jadi, maupun
setengah jadi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
3.2.1. Ketersediaan Bahan Baku Utama
Kelangsungan proses produksi didalam suatu perusahaan akan
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, modal, teknologi, persediaan
bahan baku, persediaan barang jadi dan tenaga kerja. Persediaan (inventory)
sebagai elemen modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan
berputar. Persediaan juga merupakan elemen-elemen aktiva lancar yang
yang selalu dianggap liquid dibandingkan dengan elemen-elemen aktiva
yang lain misalnya, kas, piutang, dan marketable securities.
Meskipun demikian masalah inventory dianggap sangat penting bagi
perusahaan, khususnya dibidang industri dan perdagangan, selain bidang
tersebut persediaan juga mempunyai pengaruh pada fungsi bisnis terutama
fungsi operasi pemasaran dan keuangan, selain itu persediaan juga
merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam
operasi bisnis dalam pabrik (manufacturing) yaitu salah satunya persediaan
bahan baku. Persediaan bahan baku yang cukup dapat mempelancar proses
produksi serta barang jadi yang dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas
kegiatan pemasaran, yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan, karena
apabila barang tidak tersedia maka perusahaan kehilangan kesempatan
merebut pasar dan perusahaan tidak dapat menyuplai barang pada tingkat
optimal.
Dengan melihat ketersediaan bahan baku kelapa yang cukup banyak
maka perusahaan kami dapat memenuhi permintaan produk. Ketersediaan
bahan baku industri kelapa “Momona Loa” cream of coconut dikaji
berdasarkan potensi hasil perkebunan yang berada di daerah Banyumas. Hal
ini berkaitan dengan perencanaan awal pendirian industri olahan kelapa
“Momona Loa” cream of coconut dengan menggunakan daging kelapa
sebagai bahan baku utamanya. Di Kabupaten Banyumas, beberapa
komoditas penting dari sub perkebunan salah satunya adalah perkebunan
kelapa. Tanaman kelapa terdiri dari kelapa dalam dan kelapa deres.
Untuktanaman kelapa dalam tanaman tersebar di hampir seluruh kecamatan
dengan areal tanam12.785,24 ha dengan produksi kelapa ±5.143,46 ton,
sementara tanaman kelapa deres pada arealseluas 13.367,76 dengan produksi
51.663,39 ton (Pemda Banyumas, 2017).
Tabel 9. Presentase Produksi Jenis Kelapa

Jumlah kelapa
Jenis Kelapa Presentase (%)
(ton/tahun)
Kelapa Dalam 5.143,46 9,054
Kelapa Deres 51.663,39 90,946
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2017
Pemasok atau petani yang terlibat dalam industri “Momon Loa” cream
of coconut merupakan petani kelapa dalam. Adapun, kami memenuhi
ketersediaan bahan baku berupa kelapa dalam yang berasal dari 3 wilayah
kecamatan di Kabupaten Banyumas sebagai berikut :
1. Petani kelapa Kecamatan Cilongok
2. Petani kelapa Kecamatan Ajibarang
3. Petani kelapa Kecamatan Pekuncen
Tabel 10. Wilayah Penghasil Kelapa
Jumlah kelapa
Asal kelapa Presentase (%)
(ton/tahun)
Petani kelapa Kecamatan
Cilongok 2333,15 45,361

Petani kelapa Kecamatan


Ajibarang 1495,29 29,072

Petani kelapa Kecamatan


Pekuncen 1315,02 25,567

Sumber: Dinas Perkebunan 2017 (diolah)


Jumlah Kelapa (ton/tahun)

25,567 %
Cilongok

29,072 % Ajibarang
45,361 % Pekuncen

3.2.2. Perkiraan Jumlah Bahan Baku Utama Yang Digunakan Oleh


Industri Lain

Beberapa industri atau komoditi yang menggunakan bahan baku utama


berupa kelapa dalam yang berasal dari wilayah Banyumas adalah sebagai
berikut :

a. Insdustri Es Lilin Brasil


Es lilin brasil merupakan UMKM yang memproduksi es lilin dari
santan kelapa yang terletak di Jl. Soepardjo Rustam Sokaraja, Banyumas,
Jawa Tengah. UMKM ini dalam memenuhi kebutuhan bahan baku santan
dalam pembuatan es lilin, menerima pasokan kelapa dalam dari petani
kelapa di daerah Cilongok. Kelapa yang digunakan UKMK tersebut untuk
pembuatan santan sebesar 36 ton kelapa/tahun atau 1,54% dari hasil panen
perkebunan petani kelapa di daerah Cilongok.
b. Sari Pangan Makmur
Merupaka industri penghasil nata de coco yang berada di Jl. Kota
Baru Raya 12, Salatiga, Jawa Tengah. Industri ini memenuhi kebutuhan
bahan baku kelapa dalam pembuatan nata de coco dengan menggunakan
pemasok kelapa dalam yang berasal dari petani daerah Cilongok sebesar
600 ton kelapa/tahun atau sebesar 25,72% dari hasil panen perkebunan
petani kelapa di daerah Cilongok.
c. VCO Purworejo
Pemanfaatan buah kelapa yang banyak tumbuh di Kabupaten
Purworejo menjadi salah satu produk andalan khas daerah tersebut yaitu
VCO (Virgin Coconut Oil). Produk tersebut selama ini telah dipasarkanke
berbagai daerah bahkan diekspor ke Cina, Jepang, dan Australia. Untuk
pemenuhan bahan baku berupa kelapa UKM Koperasi Wanita (Kopwan)
Srikandi, Kelurahan Cangkrep Kidul, Purworejo mengadakan kerjasama
dengan beberapa petani yang ada didaerah Banyumas. Pemasok kelapa
untuk pembuatan VCO Purworejo diantaranya yaitu petani kelapa daerah
Cilongok sebesar 1435 ton kelapa/tahun atau sebesar 62,15% dari hasil
panen perkebunan petani kelapa di daerah Cilongok serta 607 ton
kelapa/tahun dari petani kelapa daerah Pekuncen atau sebesar 46,16% dari
hasil panen perkebunan petani kelapa di daerah Pekuncen. Dimana dari
100 butir kelapa dapat dihasilkan sekitar 7 kg VCO.
d. Gula Kristal Purworejo
Kapasitas produksi gula kristal Kopwan Srikandi hingga 100 ton per
bulan. Sehingga untuk pemenuhan bahan baku utama berupa kelapa, UKM
tersebut memasok kelapa dari beberapa petani kelapa, diantaranya yaitu
petani kelapa daerah Pekuncen dan Ajibarang. Dari petani kelapa daerah
Pekuncen, terpenuhi kebutuhan kelapa sebesar 600 ton kelapa/tahun atau
sebesar 45,63% dari hasil panen perkebunan petani kelapa di daerah
Pekuncen. Serta pemenuhan kelapa sebesar 620 ton kelapa/tahun atau
sebesar 41,436% dari hasil panen perkebunan petani kelapa di daerah
Ajibarang.

e. HCO Kebumen
Pemanfaatan buah kelapa yang banyak tumbuh di Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah menjadi salah satu produk andalan khas daerah
tersebut yaitu HCO (Health Coconut Oil). Pemasok kelapa untuk
pembuatan VCO Kebumen diantaranya yaitu petani kelapa daerah
Ajibarang sebesar 800 ton kelapa/tahun atau sebesar 53,50% dari hasil
panen perkebunan petani kelapa di daerah Ajibarang serta 70 ton
kelapa/tahun dari petani kelapa daerah Pekuncen atau sebesar 5,32% dari
hasil panen perkebunan petani kelapa di daerah Pekuncen.

Tabel 11. Jumlah Bahan Baku Utama yang digunakan Industri Lain:

Jumlah Bahan
Nama
No Baku Kelapa Presentase Asal Pemasok
Industri
(ton/tahun)
Industri Es
1. 36 1,54% Cilongok
Lilin Brasil
Sari Pangan
2. 600 25,72% Cilongok
Makmur
VCO
3. 1435 61,50% Cilongok
Purworejo
607 46,16% Pekuncen
Gula Kristal
4. 600 45,63% Pekuncen
Purworejo
620 41,436% Ajibarang
HCO
5. 800 53,50% Ajibarang
Kebumen
70 5,32% Pekuncen

3.2.3. Jumlah Bahan Baku Utama yang dapat digunakan

Berdasarkan data diatas, maka asumsi total jumlah bahan baku utama
yang dapat digunakan untuk proses pembuatan “Momona Loa” cream of
coconut adalah sebagai berikut :

• Kebutuhan bahan naku utama yang diperlukan industri “Momona Loa”


cream of coconut:
Jumlah kebutuan kelapa dalam sehari = 1020 kg
Jumlah kebutuan kelapa dalam setahun = 1020 kg x 30 x 12
= 367.200 kg
= 367,2 ton kelapa/tahun
• Sisa bahan baku utama dari industri lain
a. Bahan baku kelapa dari Cilongok
Total ketersediaan kelapa = 2333,15 ton
Dipakai oleh industri lain =
➢ 36 ton (Industri Es Lilin Brasil)
➢ 600 ton (Sari Pangan Makmur)
➢ 1435 ton (VCO Purworejo)
Sisa bahan baku = Total ketersediaan kelapa – Total pemakaian
olehindustri lain
= 2333,15 – ( 36 + 600 + 1435)
= 262,15 ton
b. Bahan baku kelapa dari Pekuncen
Total ketersediaan kelapa = 1315,02 ton
Dipakai oleh industri lain =
➢ 607 ton (VCO Purworejo)
➢ 600 ton (Gula Kristal Purworejo)
➢ 70 ton (HCO Kebumen)
Sisa bahan baku = Total ketersediaan kelapa – Total pemakaian oleh
industri lain
= 1315,02 – ( 607 + 600 + 70)
= 38,02 ton
c. Bahan baku kelapa dari Ajibarang
Total ketersediaan kelapa = 1315,02 ton
Dipakai oleh industri lain =
➢ 620 ton (Gula Kristal Purworejo)
➢ 800 ton (HCO Kebumen)
Sisa bahan baku = Total ketersediaan kelapa – Total pemakaian oleh
industri lain
= 1495,29 – ( 620 + 800)
= 75,29 ton
Berdasarkan perhitungan diatas, maka total sisa bahan baku utama
yang dapat digunakan adalah sebanyak = 262,15 ton + 38,02 ton +
75,29 ton = 375,46 ton. Sehingga total sisa bahan baku utama >Jumlah
kebutuan kelapa dalam produksi setahun = 375,46 ton >367,2 ton.
Dikarenakan kebutuhan bahan baku utama yang digunakan untuk
pembuatan “Momona Loa” cream of coconut berada dibawah sisa
bahan baku utama yang digunakan industri lain, maka dapat
disimpulkan bahwa ketersediaan bahan baku utama dari ke-3 tempat
tersebut berpeluang untuk memenuhi kebutuhan kelapa yang akan
digunakan untuk produksi “Momona Loa” cream of coconut.

3.3. Proses Pengolahan dan Diagram Alir

3.3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Cream of Coconut

Input Proses Output


Persiapan alat
dan bahan

Limbah padat:
Kelapa Sortasi Potongan kelapa
yang tidak rusak

Limbah padat:
Kelapa Pengupasan
Kulit ari

Limbah cair:
Kelapa Pencucian
Air sisa
prncucian
Kelapa Penghalusan

Limbah padat:
Pembuatan
Pulp kelapa
santan Ampas kelapa

Limbah cair:

Santan Pemisahan Sisa air santan


yang tidak
mengental

Krim kelapa, Pengocokkan,


gula tebu, Mixing dan
garam, homogenisasi
polysorbate 60,
sorbitan
monostearat,
mono dan Packaging
gliserida,
xanthan gum,
potassium
sorbate,
natural
rosemary
extract, asam
sitrat

3.3.2. Penjelasan Proses Tahap Demi Tahap

1. Persiapan alat dan bahan

Mempersiapakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan


cream of coconut. Alat dan mesin yang digunakan adalah rubber spatula,
timbangan, gelas takar, mini truck dumper, keranjang, peeling machine,
coconut washing machine, feed hummer mill for coconut hulk, mesin
pemeras santan, wadah, centrifuge machine, stainless steel mixing tank,
tube labeling machine, conveyor, dan tube filling machine for pasta or
cream. Bahan-bahan yang dipersiapkan terdiri darikelapa, gula tebu,
garam, polysorbate 60, sorbitan monostearat, mono dan gliserida, xanthan
gum, potassium sorbate, natural rosemary extract, dan asam sitrat. Yang
pertam disiapkan yaitu penerimaan buah kelapa dari supplier yang
membutuhkan waktu 60 menit untuk pengangkutannya.

2. Sortasi

Sortasi adalah pemisahan produk atau bahan menjadi bermacam-macam


mutu atas dasar sifat-sifat fisik. Buah kelapa yang telah diterima dari
supplier kemudian disortasi sesuai dengan mutu yang diinginkan. Waktu
yang diperlukan pada proses sortasi selama 60 menit.

3. Pengupasan

Pengupasan adalah operasi pra proses yang bertujuan untuk memisahkan


kulit dari bahan, dimana kelapa yang telah disortasi kemudian dikupas
untuk memisahkan kulit ari dengan buah daging kelapa. Pada proses
pengupasan dibutuhkan waktu selama 60 menit.

4. Pencucian

Pencucian adalah proses pembersihan suatu benda dengan jalan


menghilangkan partikel atau pengotor yang tidak diinginkan dari benda
tersebut, dimana daging buah kelapa dicuci untuk menghilangkan sisa-sisa
kulit ari yang masih menempel. Waktu yang butuhkan untuk mencuci
buah kelapa selama 60 menit.
5. Penghalusan

Penghalusan adalah proses pengecilan ukuran dari bahan. Kelapa yang


telah dicuci bersih kemudian di haluskan hingga menjadi pulp. Proses ini
membutuhkan waktu selama 3 jam.

6. Pembuatan santan

Proses pembuatan santan dilakukan setelah daging kelapa menjadi pulp,


kemudian pulp kelapa ditambahkan dengan air dengan perbandingan yang
sama. Proses ini membutuhkan waktu selama 60 menit.

7. Pemisahan

Pemisahan adalah proses yang digunakan untuk mendapatkan dua atau


lebih produk. Dimana santan yang sudah dibuat kemudian dimasukkan ke
mesin centrifuge untuk memisahkan antara krim kelapa dengan air sisa
santan yang tidak mengendap. Waktu yang butuhkan dalam proses ini
selama 3 jam.

8. Pengocokkan, mixing dan homogenisasi

Pengocokkan, mixing dan homogenisasi dilakukan untuk membuat bahan


tercampur sehingga dapat bergabung menjadi suatu homogen yang bersifat
seragam dan memiliki penyebaran yang sempurna. Krim kelapa yang telah
didapatkan saat proses pemisahan kemudian dikocok agar adonan krim
lebih padat, setelah itu bahan-bahan yang lain dimasukkan ke dalam
mixing tank bersama dengan krim kelapa untuk dicampurkan menjadi satu
dan menjadi homogen. Bahan yang ditambahkan terdiri dari gula tebu,
garam, polysorbate 60, sorbitan monostearat, mono dan gliserida, xanthan
gum, potassium sorbate, natural rosemary extract, dan asam sitrat. Waktu
yang butuhkan dalam proses ini selama 55 menit.
9. Packaging

Packaging adalah proses yang dilakukan dengan membungkus produk


yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim,
disimpan atau dijajakan. Produk cream of coconut yang telah melewati
proses-proses sebelumnya kemudian di packaging dengan menggunakan
mesin tube labeling machine dan tube filling machine for pasta or crea.
Waktu yang dibutuhkan pada proses packaging selama 45 menit.
3.3.3. Neraca Bahan

Penerimaan
Pengupasan Pembuatan Pengocokan, mixing,
Proses Buah Sortasi Pencucian Penghalusan Pemisahan Packaging
kulit ari santan dan homogenisasi
Kelapa
Sentrifuge : 2 - 3
jam
Waktu 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 3 jam 60 menit 55 menit 45 menit
Pendinginan : 24
jam
Krim kelapa 928 kg,
gula tebu 119 kg, garam
25,5 kg, polysorbate 60
Daging
Pulp kelapa 17 kg, sorbitan Cream of
Buah kelapa kelapa
Buah Daging Buah 1019,75 kg monostearat 17 kg, coconut
Bahan yang sudah Buah kelapa tanpa kulit Santan 1325,675
Kelapa 2550 Kelapa bersih dan air mono dan gliserida 1.267.950 gr ,
Masuk tua 2600 2600 butir ari 2550 kg
butir 1.020 kg sebanyak 17kg, xanthan gum 42,5 tube botol
butir butir, air
1019,75 liter kg, potassium sorbate 2980 pcs
400 liter
25,5 kg, natural
rosemarry extract 59,5
kg, asam sitrat 17 kg
Buah kelapa Buah kelapa Daging Daging
Bahan yang sudah yang sesuai kelapa tanpa kelapa Pulp kelapa Santan santan Cream of coconut Cream of
Endapan santan
Keluar tua 2600 standar kulit ari bersih 2550 1019,75 kg 1325,675 kg 1.267.950 gr coconut
butir 2550 butir 2550 butir butir
Buah yang pulp yang Substrat yang
Air 380 liter
tidak sesuai Kulit ari 50 menempel Ampas kelapa 30% mengendap Sisa bahan di dalam
Sisa - dan kotoran -
standar 50 kg pada mesin 713,825gram di bawah alat mixer tank 50 gram
kelapa 3 kg
butir 250 gram seberat 397,675
3.4. Alat atau Mesin
3.4.1. Alat atau Mesin Utama
Alat Keterangan
Nama alat Mini truck dumper
Mengangkut atau memindahkan
Fungsi material pada jarak menengah
sampai jarak jauh (> 500 m).
Dengan gerakan dumping
yang berprinsip kerja sistem
hidrolis tersebut, muatan akan
dengan mudah meluncur ke bawah.
Saat memiringkan muatan tersebut
Prinsip
system hidrolis didapatkan dari
mesin penggerak kemudian
diteruskan pada mekanisme roda
gila untuk menggerakkan pompa
hidrolik.
Negara
China
Pembuat
Kapasitas Maksimal 2000 kg
Ukuran 3700x1750x1850 mm
Bentuk Kotak
Harga Rp. 87.931.500
Nama alat Peeling machine
Mengupas kulit ari kelapa secara
Fungsi otomatis dengan waktu yang relatif
lebih cepat.
Motor penggerak yang
menggerakan kelapa dengan
memutar, kemudian motor juga
menggerakan pisaunya secara
vertical, sensor akan memeriksa
Prinsip apakah kulit arikelapa sudah bersih
atau belum. Jika sudah bersih maka
akan selesai pengelupasan kulit ari,
tetapi jika belum bersih maka mesin
akan melakukan pengelupasan kulit
ari kembali.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 360 butir/jam
Ukuran 1000x800x1000mm
Bentuk Kubus
Harga Rp. 2.100.000
Nama alat Coconut washing machine
Sebagai alat untuk membersihkan
Fungsi
kelapa dari kotoran
Kelapa dijalankan dengan elevator
serta dengan pengumpan untuk
Prinsip
berjalan maju lalu akan disemprot
dengan gelembung air.
Negara
China
Pembuat
Kapasitas 2000 buah/jam
Ukuran 1200x500x1300 mm
Bentuk Persegi panjang
Harga Rp. 50.000.000
Nama alat Feed hammer mill for coconut husk
Menggiling atau menghaluskan
Fungsi
kelapa menjadi pulp.
Kelapa masuk melewati lubang atas
kemudian masuk ke dalam dan
digiling oleh ulir-ulir yang ada di
Prinsip
dalam kemudian kelapa yang sudah
menjadi pulp keluar melalui lubang
yang ada di bawah.
Negara
China
Pembuat
Kapasitas 84 butir/jam
Ukuran 1750x920x1550mm
Bentuk Persegi panjang
Harga Rp. 40.000.000
Nama alat Mesin Pemeras Santan LZ-25
Untuk mengambil sari pati kelapa
dengan memeras parutan kelapa
Fungsi
menjadi santan yang siap digunakan
untuk banyak jenis masakan.
Prinsip Memasukkan hasil dari mesin parut
kelapa menjadi santan. Mesin ini
juga bekerja otomatis memisahkan
antara ampas kelapa dan santan
yang sudah jadi serta bekerja
dengan metode spiral yaitu
menggerakkan pemprosesan santan
dengan cara spiral sehingga
membuat proses lebih cepat dengan
memiminalkan gesekan sehingga
mesin lebih awet
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 1800 sampai 2200 kg/jam
Ukuran 220x60x156 cm
Bentuk Persegi panjang
Harga Rp. 8.500.000
Nama alat Centrifuge machine
Memisahkan sampel berdasarkan
berat jenis pada kecepatan
tinggi. Sampel yang mempunyai
Fungsi berat jenis lebih tinggi akan dipaksa
terkumpul di dasar wadah, sedangkan
yang mempunyai berat jenis rendah
akan naik ke atas.
Centrifuge bekerja menggunakan
prinsip sedimentasi, di mana
percepatan sentrifugal menyebabkan
zat padat dan partikel untuk pindah
Prinsip ke luar dalam arah radial. Percepatan
radial menyebabkan partikel-partikel
padat dipaksa bergerak ke bagian
bawah wadah karena adanya gaya
gravitasi.
Negara
China
Pembuat
Kapasitas 480 kg
Ukuran 2350x1850x1450 mm
Bentuk Tabung
Harga Rp. 212.800
Nama alat Stainless steel mixing tank
Fungsi Alat pencampur dalam sistem
emulsi sehingga menghasilkan
suatu dispersi yang seragam atau
homogeny.
Alat pencampur ini terdiri dari
tempat untuk menampung bahan
dan as stainless steel. As stainless
steel yang bercabang tegak lurus
berfungsi untuk mencampurkan
bahan baku yang berputar akibat
adanya puli penggerak. Batang-
Prinsip
batang pengaduk tersebut akan
memecah dan mengaduk bahan
dengan meningkatkan pengacakan
dan distribusi bahan, sehingga
terjadi pencampuran. Campuran
tersebut akan membentuk adonan
yang kompak dan uniform.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 50 sampai 10000 liter
Ukuran 1100x1100x1220 mm
Bentuk Tabung
Harga Rp 19.000.000
Nama alat Tube labeling machine
Mesin kemasan cetak otomatis yang
mampu menghasilkan merek
Fungsi dagang berupa informasi produk
dengan lebih cepat dan hasilnya
sangat berkualitas.
Ketika botol terdeteksi oleh sensor,
sekrup botol mulai beroperasi dan
mendorong botol, lalu botol masuk
ke unit inti dari label lengan sistem.
Ketika lengan mata listrik
Prinsip merasakan bahwa ada botol yang
datang, ia akan segera mengirimkan
informasi ke pusat kendali PLC,
dan secara berurutan serta terus
menerus mengeluarkan instruksi
melalui PLC.
Negara
China
Pembuat
Kapasitas 40 kemasan / menit
Ukuran 2330x1320x1310 mm
Bentuk Kubus
Harga Rp 50.000.000
Tube Filling Machine for Paste or
Nama alat
Cream
Pengisi (atau mesin pengisi)
otomatis yang digunakan untuk
mengisi botol atau kantong, dimana
Fungsi produk tersebut memiliki tekstur
kental seperti produk cair dan pasta
yang membutuhkan peralatan
pengisian khusus
Mempunyai pengontrolan secara
otomatis untuk mengatur proses
pengisian dan pengemasan agar
tetap optimal dan efisien sehingga
Prinsip memberikan hasil pengisian dan
pengemasan yang baik. Dilengkapi
juga dengan dua lampu sistem
pendeteksi photoelectric yang
handal dan stabil.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 40 kemasan / menit
Ukuran 1700x1020x1200 mm
Bentuk Kubus
Harga Rp 12.900.000
3.4.2. Alat/Mesin Penolong

Alat Keterangan
Nama alat Conveyor
Untuk mengangkut material baik
yang berupa “unit load” atau “bulk
Fungsi
material” secara mendatar ataupun
miring.
Mentransport material yang ada di
atas belt, dimana umpan atau inlet
pada sisi tail dengan menggunakan
chute dan setelah sampai di head
material ditumpahkan akibat belt
berbalik arah. Belt digerakkan oleh
Prinsip drive / head pulley dengan
menggunakan motor penggerak.
Head pulley menarik belt dengan
prinsip adanya gesekan antara
permukaan drum dengan belt,
sehingga kapasitasnya tergantung
gaya gesek tersebut.
Negara
China
Pembuat
Kapasitas 0,8 m/s
Ukuran 8000x600x400 mm
Bentuk Persegi panjang
Harga Rp 12.650.000
Nama alat Keranjang Plastik
Tempat penyimpanan kelapa hasil
Fungsi
sortasi
Keranjang akan menampung kelapa
Prinsip yang telah melewai proses sortasi
dari conveyor.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 50 kg
Ukuran 619x427x200 mm
Bentuk Kotak persegi
Harga Rp 73.500 / pcs
Nama alat Wadah alumunium
Menampung bahan yang telah
Fungsi terbentuk menjadi endapan selama
proses sentrifugasi.
Wadah alumunium akan
menampung endapan kelapa yang
Prinsip
berada pada bagian atas / permukan
centrifuge.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 50 L
Ukuran 755x470x420 ml
Bentuk Tabung
Harga Rp 75.000
Nama alat Timbangan duduk digital
Sebuah alat yang digunakan untuk
menimbang benda dengan kapasitas
tertentu dengan bentuk seperti
bangku yang memiliki plat untuk
Fungsi
meletakkan benda dan memiliki
tiang yang tersambung dengan plat
untuk menghubungkan timbangan
dengan indikator.
Mengatur terlebih dahulu
(adjustment) pada timbangan atau
dengan melakukan kalibrasi.
Kemudian menaruh benda pada
Prinsip
plat timbangan maka angka beban
yang dimiliki oleh benda tersebut
akan muncul di layar indikator
timbangan.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas 150 kg
Ukuran Besar alas 30 x 40 cm
Bentuk Persegi
Harga Rp 999.999
Nama alat Rubber Spatula Stainless Steel
Untuk membersihkan atau
mengambil bahan-bahan yang
Fungsi
tertinggal atau tersisa pada alat
produksi berukuran kecil.
Dengan megambil serta membersih
Prinsip sisa bahan yang tertinggal pada
sela-sela alat.
Negara
Indonesia
Pembuat
Kapasitas -
Ukuran 13,5 inch
Bentuk Persegi panjang
Harga Rp 50.000
3.4.3. Gambar Skema Alat dan Ukuran

Proses Penerimaan Buah Kelapa Sortasi Buah Kelapa Pengupasan kulit ari Pencucian Penghalusan Pembuatan santan Pemisahan pengocokan , mixing dan homogenisasi Packaging

Alat dan Mesin Pemeras Santan LZ-25 dan Tube labeling machine, Conveyor, Tube
Mini truk dumper Conveyor, keranjang dan pekerja Peeling machine dan keranjang Coconut washing machine Feed hammer mill for coconut husk Centrifuge machine dan wadah Stainless steel mixing tank
Mesin wadah Filling Machine for Paste or Cream

Gambar Alat
dan Mesin

Labeling 2330*1320*1310mm,
Ukuran Alat Conveyor 8000*600*400mm, keranjang Mesin 1000*800*1000 mm, Keranjang : 619 x 427 x Mesin 1200*500*1300 mm, Keranjang Mesin 220*60*156 cm, Wadah Centrifuge machine 2350*1850*1450 mm,
Mesin 1750*920*1550 mm Mixing tank 1100*1100*1220 mm Conveyor 300x50 mm, Filling machine
dan Mesin 3700*1750*1850mm 619x427x200mm 200 mm : 619*427*200 mm 755*470*420 mm Wadah 755*470*420 mm
1700*1020*1200mm
Kecepatan: 40 kemasan / menit. mesin
Kecepatan conveyor 0,8 m/s , keranjang Mesin 2000 buah/jam, keranjang Mesin ini berkapasitas 1800 sampai
Kapasitas Maksimal 2000 kg Mesin 360 butir/jam, keranjang maksimal 50 kg 84 butir/jam Mesin 480 kg, wadah 50 liter Berkapasitas 50 sampai 10000 liter labeling dengan kecepatan : 40
maksimal 50 kg maksimal 50 kg 2200 kg/jam, wadah 50 liter
kemasan/menit
Luas ruang
Mesin pemeras: 1,98 m² Wadah: 0,532 Centrifuge machine: 6,52125 m² Wadah: Labeling: 4,6134 m² Conveyor: 0,0225
yang di 9,7125 m² Conveyor: 7,2 m² Keranjang: 0,396 m² Peeling machine: 1,2 m² Keranjang: 0,396 m² Washing machine: 0,9 m² Keranjang: 2,415 m² Mixing tank: 1,815 m²
m² 0,532 m² m² Filling machine: 2,601 m²
butuhkan 0,396 m²

Jumlah 2 mesin pengemas , 2 mesin labeling ,


1 Conveyor 1 buah, 10 pekerja, 10 keranjang Mesin 7 buah , keranjang 7 Mesin 2, keranjang 10 11 mesin dan diulang sebanyak 3 kali Mesin 1 buah , wadah 5 buah Mesin 1 buah, wadah 5 buah 1 mesin
Mesin 2 conveyor
3.5 Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan salah satu tolak ukur yang penting dari
suatu perusahaan. Kapasitas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya
dapat diproduksi oleh sebuah perusahaan guna mencapai keuntungan maksimal.
Penentuan kapasitas produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah
pekerja, ketersediaan bahan baku, kapasitas teknologi proses, ketersediaan
modal, kemampuan teknis dan lain sebagainya (Putri et al., 2015).
Selain berdasarkan pada pertimbangan ketersediaan bahan baku,
kemampuan mesin dan peralatan yang digunakan serta waktu produksi yang
tersedia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penentuan kapasitas
produksi. Dalam manajemen operasi dan produksi, kapasitas produksi perlu
ditentukan dan direncanakan dengan baik sehingga dapat memenuhi permintaan
pelanggan. Proses perencanaan kapasitas produksi ini sangat penting untuk
dilakukan karena dengan perencanaan kapasitas produksi ini manajemen dapat
menentukan pemanfaatan sumber daya yang optimal serta membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kapasitas produksi seperti penambahan fasilitas produksi, modifikasi lini
produksi, penambahan tenaga kerja, pembelian mesin dan peralatan kerja serta
lain sebagainya.
Dalam proses produksi “Momona Loa” cream of coconut ini,
menggunakan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha, kondisi
finansial, serta kemampuan pekerja dalam mengoperasikannya, yang bertujuan
agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan
produktivitas yang tinggi. PT Lanakila Pratama akan memproduksi sebanyak
2.980 tube botol “Momona Loa” cream of coconut setiap harinya dengan berat
425 gr/tube. Adapun komposisi/jumlah dari bahan baku yang dibutuhkan dalam
satu hari produksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Rencana Kapasitas Produksi “Momona Loa” cream of coconut dalam
satu hari.
Nama Bahan Komposisi/Jumlah
Kelapa 1.020 kg
Air 1019,75 liter
Gula tebu 177,31 kg
Garam 37,995 kg
Polysorbate 60 25,33 liter
Sorbitan monostearat 25,33 kg
Mono dan digliserida 25,33 kg
Xanthan gum 63,325 kg
Potassium sorbate 37,995 kg
Natural rosemary extract 88,655 kg
Asam sitrat 25,33 kg
3.6. Perancangan Tata Letak
3.6.1. Diagram Keterkaitan Antar Ruang (ARC)

Activity Relationship Chart


Derajat Hubungan
A Mutlak penting berdekatan
E Sangat penting berdekatan
I Penting berdekatan
U Tidak jadi masalah
V Tidak penting
X Sangat tidak penting

Kode Alasan
1 Uraian aliran kerja
2 Menggunakan orang yang sama
3 Menggunakan peralatan yang sama
4 Memudahkan pengawasan
5 Menggunakan catatan yang sama
6 Derajat hubungan kerja
7 Untuk fasilitas tenaga kerja
8 Tidak berkepentingan
9 Faktor keselamatan kerja
10 Kebisingan dan getaran
11 Kotor, berdebu dan bau
12 Merusak bahan
3.6.2. Tata Letak Mesin atau Alat

TATA LETAK ALAT

Layout Pabrik Momona Loa

Kode Nama mesin/alat ukuran


A Konveyor 8x1m
B Peeling machine 1,8 x 0,8
m
C Washing mashine 1,5 x 0,5
D Hammer mill 1,5 x 1 m
E Mesin pemeras 1,5 x 1m
santan
F Mesin sentrifuse Diameter
2m
G Mixing tank Diameter
1,5 m
H Filling machine 1,5 x 0,5
m
I Mesin labeling 2x1m
J Keranjang 0,6 x 0,4
m
K Wadah Diameter
0,7 m
L Meja 0,5 x 0,5
m
M Pipa cream kelapa 1m
N Pipa air kotor 2m
3.6.3. Tata Letak Pabrik (Final Layout)

Layout keseluruhan

Keterangan
A. Pembuangan limbah, 8 x 8 m 64
B. Ruang kontrol listrik, 5 x 5 m 25
C. Ruang mekanik, 7 x 6 m 42
D. Gudang produk jadi, 10 x 8 m 80
E. Ruang QA/QC, 7 x 7 m 49
F. Gudang bahan baku, 8 x 5 m 40
G. Kantor, 20 x 12 m 240
H. Kantin, 10 x 8 m 80
I. Mushola, 7 x 7 m 49
J. Pos satpam, 2 x 2 m 4
K. Ruang meeting, 6 x 4 m
L. Ruang produksi, 26,4 x 24,3 m
641,52
M. Toilet, 4 x 2,5 m 10
N. Ruang ganti karyawan, 4 x 3 m
24
O. Ruang loker karyawan, 4 x 3 m
24
P. Parkiran, 10 x 8 m
Q. Taman, 39 x 8 m
3.6.4 Perhitungan Ruang Luas Produksi, Perhitungan Luas Non Produksi, dan
Luas Total
a. Ruang produksi

Ruang produksi pabrik kami merupakan bagian penting dari industri kami
untuk memproses bahan baku menjadi suatu produk cream of coconut. Alat
yang di gunakan untuk proses pembuatan cream of coconut yaitu :
Nama mesin Luas alat (m2) Dimensi (x150%)
Mini truk dumper 6,475 9,7125
Conveyor 4,8 7,2
Keranjang 0,2643 0,369
Peeling machine 0,8 1,2
Washing machine 0,6 0,9
Hammer mill 1,61 2,415
Mesin pemeras santan 0,0132 1,98
Wadah 0,354 0,532
Mixing tank 1,21 1,815
Centrifuge machine 4,3475 6,52125
Labeling machine 3,0756 4,6134
Filing machine 1,734 2,601

b. Ruang non produksi

Ruang non produksi terdapat di luar ruang produksi yang tidak berkaitan
langsung dalam proses pembuatan cream of coconut. Berikut ruangan yang
termasuk non produksi :
Nama Ruangan Ukuran PxL (m) Luas (m2)
Pembuangan limbah 8x8 64
R. kontrol listrik 5x5 25
R. mekanik 7x6 42
Gudang produk jadi 10x8 80
R. QA/QC 7x7 49
Gudang bahan baku 8x5 40
Kantor 20x12 240
Kantin 10x8 80
Mushola 7x7 49
Pos satpam 2x2 4
Ruang meeting 6x4 24
Ruang produksi 26,4x24,3 641,52
Toilet 4x2,5 10
R. ganti karyawan 4x3 12
R. loker karyawan 4x3 12
Parkiran 10x8 80
Taman 39x8 312
Total 1764,52

Jadi perkiraan kebutuhan luas lahan keseluruhan perusahaan yaitu :


No. Pusat aktivitas Luas lahan (m2)
1 Bangunan produksi 641,52
2 Bangunan non produksi 1764,52
Total 2406,04

3.7 Penentuan Lokasi Pabrik


Penentuan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam
mendirikan suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dapat berpengaruh terhadap
kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan keberlangsungan
perusahaan.Lokasi pabrik yang ideal menentukan terhadap biaya produksi dan
distribusi yang dikeluarkan minimal. Memilih lokasi pabrik, harus
mempertimbangkan beberapa faktor yang didukung dengan sarana dan
prasarana, letak pasar yang dituju, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja,
listrik, air, fasilitas transportasi, dan lain sebagainya.
Dalam pemilihan lokasi pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tiap
faktor tersebut memiliki kriteria yang berbeda-beda, serta pada prakteknya
berbeda penerapannya antara satu pabrik dengan pabrik lainnya sesuai dengan
dengan produk yang dihasilkan serta kriteria lain yang mendukung kinerja
usaha tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
pabrik “Momon Loa” cream of coconutmeliputi jarak pabrik dengan sumber
bahan baku, harga tanah, kemudahan akses transportasi, UMR, serta sarana dan
prasarana. Dari beberapa kriteria tersebut diperoleh alternatif lokasi yang
memungkinkan untuk didirikan industri “Momona Loa” cream of coconut yang
terdiri dari 3 pilihan tempat yang berada di wilayah Banyumas, yaitu
Purwokerto, Ajibarang, dan Cilongok.
Setelah ditentukan beberapa alternatif mengenai lokasi yang akan
digunakan, maka diperlukan analisis dari setiap alternatifnya dengan
menggunakan Metode Skoring Perencanaan Bisnis Industri “Momona Loa”
cream of coconut. Dalam metode ini dilakukan penilaian perbandingan antara
beberapa lokasi yang direkomendasikan terhadap parameter-parameter yang
menjadi dasar acuan. Perencanaan lokasi industri “Momona Loa” cream of
coconutmetode pembobotan dapat dilihat pada tabel bawah ini.

Berikut adalah tabel nilai bobot pemilihan lokasi pabrik serta parameter dari
tiap kriteria.

Tabel 11. Nilai Bobot Pemilihan Lokasi Pabrik

Kriteria Bobot Purwokerto Ajibarang Cilongok


(B)

Nilai(N) (BxN) Nilai (N) (BxN) Nilai(N) (BxN)

Jarak 0,15 4 0,6 4 0,6 5 0,75


pabrik
dengan
sumber
bahan baku

Harga 0,3 1 0,3 5 1,5 5 1,5


Tanah

Kemudahan 0,2 5 1 4 0,8 4 0,8


akses
transportasi
UMR 0,15 4 0,6 4 0,6 4 0,6

Sarana 0,2 5 1 4 0,8 3 0,6


Prasarana

Total 100% 3,5 4,3 4,25

Keterangan Parameter Kriteria


A. Jarak pabrik dengan sumber bahan baku
5: Sangat dekat ( ≤ 10 km)
4: Dekat (10-15 km)
3: Sedang (15-20 km)
2: Jauh ( 20 -25 km)
1: Sangat jauh ( ≥ 25 km)

B. Harga Tanah
5: Sangat murah
4: Murah
3: Agak murah
2: Mahal
1: Sangat mahal

C. Kemudahan akses transportasi


5: Sangat mudah terjangkau (Dapat dijangkau oleh berbagai akses transportasi
darat yang berukuran kecil – besar, dan terdapat akses
transportasi umum)
4: Mudah terjangkau (Dapat dijangkau oleh berbagai akses transportasi
darat yang berukuran kecil – sedang, dan terdapat
akses transportasi umum)
3: Agak terjangkau (Dapat dijangkau oleh berbagai akses transportasi
darat yang berukuran kecil – sedang, jarang terdapat
akses transportasi umum)
2: Sulit terjangkau (Dapat dijangkau oleh berbagai akses transportasi
darat yang berukuran kecil – sedang, sangat jarang
terdapat akses transportasi umum)
1: Sangat Sulit terjangkau (Dapat dijangkau oleh berbagai akses transportasi darat
yang berukuran kecil, tidak terdapat akses transportasi
umum)

D.UMR
5: Sangat Tinggi ( ≥ Rp 1.750.000 )
4: Tinggi ( Rp 1.500.000 – Rp 1.750.000 )
3: Sedang ( Rp 1.300.000 – Rp 1.499.000 )
2: Rendah ( Rp 1.000.000 – RP 1.299.000
1: Sangat rendah ( ≤ Rp 1.000.000)

E. Sarana dan Prasarana


5: Sangat lengkap
4: Lengkap
3: Cukup lengkap
2: Kurang lengkap
1: Sangat kurang lengkap
IV. ASPEK PENANGANAN LIMBAH

4.1. Diagram Alir Proses dan Limbah

Diagram alir proses pembuatan cream of cococnut serta limbah yang


dihasilkan.

Input Proses Output


Persiapan alat dan
bahan

Limbah padat:
Kelapa Sortasi
Potongan kelapa
yang tidak rusak

Limbah padat:
Kelapa Pengupasan
Kulit ari

Limbah cair:

Air sisa pencucian


Kelapa Pencucian
Limbah padat:

Kotoran kelapa 3 kg

Limbah padat:
Kelapa Penghalusan
Pulp yang menempel
di mesin
Limbah padat:
Pulp kelapa Pembuatan santan
Ampas kelapa

Limbah cair:
Santan Pemisahan
Sisa air santan yang
tidak mengental

Krim kelapa, Limbah padat:


Pengocokkan,
gula tebu, garam,
polysorbate 60, mixing dan
Sisa adonan di dalam
sorbitan homogenisasi
mixer
monostearat,
mono dan
gliserida,
Packaging
xanthan gum,
potassium
sorbate, natural
rosemary extract,
asam sitrat

4.2. Jenis dan Jumlah Limbah Padat dan Penanganannya

Menurut UU RI nomor 39 tahun 2009, limbah merupakan sisa suatu usaha


dan/atau kegiatan. Dalam proses produksi cream of coconut, sangat mungkin
menghasilkan limbah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Adapun
limbah yang dapat terbentuk diantaranya yaiu limbah padat, limbah cair, dan
limbah gas.

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur
atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan.Limbah padat yang
dihasilkan selama proses produksi cream of coconut dapat dilihat pada tabel
seperti di bawah ini:

Tabel 12. Jenis dan Metode Pengolahan Limbah Padat

No. Jenis Limbah Kuantitas per hari Metode Pengolahan


1. Potongan kelapa 50 butir Diolah menjadi kopra,
yang rusak crude coconut oil (CCO),
dan minyak goreng
2. Kulit ari 50 kg Diolah sebagai bahan
tambahan untuk pembuatan
semi virgin oil, coco shake,
dan pakan ternak ikan nila
3. Kotoran kelapa 3 kg Diolah di tempat
pembuangan akhir (TPA)
4. Pulp yang 250 gram Diolah di tempat
menempel di mesin pembuangan akhir (TPA)
5. Ampas kelapa 713,825 kg Diolah menjadi bahan baku
pembuatan biodesel
6. Sisa adonan di 50 gram Diolah di tempat
dalam mixer pembuangan akhir (TPA)
7. Plastik pengemas 30 kg Didaur ulang atau dijual ke
bahan tambahan pengrajin
8. Karung gula dan 5 buah Didaur ulang atau dijual ke
garam pengrajin
4.3. Jenis dan Jumlah Limbah Cair dan Penanganannya

Limbah cair yaitu bahan-bahan pencemar yang berbentuk cair. Limbah


cair yang dihasilkan selama proses produksi cream of coconut dapat dilihat pada
tabel seperti di bawah ini:

Tabel 13. Jenis dan Metode Pengolahan Limbah Cair

No. Jenis Limbah Kuantitas per hari Metode Pengolahan


1. Air sisa pencucian 380 liter Diolah dibagian IPAL
2. Sisa air santan yang 397,675 kg Diolah sebagai bahan
tidak mengental masakan

4.4. Instalasi Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan dari produksi cream of coconut yaitu limbah


padat dan cair. Untuk limbah pada pengolahan yang dilakukan yaitu dengan
menjual ke pengrajin dan langsung diolah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sedangkan untuk limbah cair diperlukan pengolahan di instalasi pengolahan air
limbah (IPAL). IPAL adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang
limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk
digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL untuk pengolahan air
limbah industri yaitu digunakan untuk mengolah limbah cair dari aktivitas
manufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitas
pertambangan. Berikut gambar instalasi yang digunakan untuk produk cream of
coconut.
4.5. Perhitungan Biaya Instalasi Pengolahan Limbah

Menurut Kaswinarni (2007), IPAL merupakan singkatan dari Instalasi


pengolahan air limbah. Pembuatan Unit IPAL membutuhkan biaya investasi
awal dan biaya pengoperasian IPAL, yaitu biaya untuk tenaga operator, listrik,
pemeliharaan dan perawatan. Selain itu juga membutuhkan lahan yang luas.
Biaya yang dikeluarkan untuk operasional dan pemeliharaan tergantung dari
berapa jumlah limbah cair yang dihasilkan per hari. Untuk satu liter dikenakan
biaya Rp100,-. Untuk operasional IPAL sehari-hari diberikan panduan
pengoperasian dan dilakukan oleh operator. Biaya operasional yang dibutuhkan
untuk sarana dan prasarana pengolahan limbah dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Rincian Biaya Operasional IPAL


Jenis Investasi Pengolahan
No. Keterangan Biaya
Limbah
Kapasitas: Rp 7.490.000/
1. Pembangunan Sistem IPAL
20.000 liter pembangunan
Rp 400.000/
2. Tenaga Kerja Operator 1 orang
bulan
3. Tenaga Listrik 5508 kWH Rp 3.000.000/
bulan
Rp 1.000.000/
4. Perawatan 2 kali 1 bulan
bulan
Pengecekan Suhu 1 kali 6 bulan Rp 500.000/ 6
5.
bulan
Biaya Operasional (Rp/ bulan) Rp 12.840.000
Rp 1.140.000/
6. Limbah Cair Per Bulan 380 liter/hari
bulan
Biaya Operasi limbah ( limbah/bulan) Rp 1.140.000
TOTAL Biaya Operasional (Rp/bulan) Rp 13.980.000

Dengan adanya keberadaan IPAL maka diharapkan dapat mengurangi


pencemaran terhadap lingkungan, terutama untuk air dan udara serta diharapkan
masyarakat dapat mengambil keuntungan dan tidak merasa terganggu dengan
keberadaan IPAL tersebut.
V. ASPEK YURIDIS

Aspek Yuridis merupakan salah satu aspek, disamping aspek-aspek lain yang
harus dipertimbangkan dalam menganalisa suatu permohonan kredit. Analisa yuridis
atas suatu permohonan kredit terutama menyangkut analisa aspek hukum/status
debitur/pemilik agunan/penjamin dan analisa legalitas usahanya.

5.1. Bentuk Badan Usaha

Pemilihan bentuk badan usaha harus ditetapkan pada saat perusahaan akan
didirikan atau akan mulai melaksanakan operasinya. Bentuk badan usaha yang kami
dirikan adalah berupa CV (Commanditaire Vennootschap), dengan nama perusahaan
kami yaitu CV Lanakila Pratama. CV adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan
yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana beberapa anggotanya memiliki
tanggung jawab yang tak terbatas dan sebagian anggota lainnya memiliki tanggung
jawab yang terbatas. Commanditaire Vennootschap, yaitu jenis badan usaha
persekutuan yang belum memiliki badan hukum. Pendirian CV atau Persekutuan
Komanditer adalah menggunakan akta dan harus didaftarkan. Para pemilik modal
pada CV atau Persekutuan Komanditer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sekutu
aktif dan sekutu pasif.

• Sekutu aktif (komplementer), yaitu sekutu yang menjalankan perusahaan dan


memiliki hak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
• Sekutu pasif (komanditer), yaitu sekutu yang hanya menyerahkan modal dalam
persekutuan dan tidak turut campur dalam kepengurusan, maupun kegiatan
perusahaan.

Ketentuan-ketentuan tentang Persekutuan Komanditer (CV) diatur dalam Pasal


19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang yang bunyinya: “Persekutuan secara
melepas uang yang dinamakan persekutuan komanditer didirikan antara satu orang
atau beberapa sekutu yang secara tanggung-menanggung bertanggungjawab untuk
seluruhnya pada pihak satu dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uangpada pihak
lain”.
Adapun bentuk dari CV yang kami dirikan merupakan bentuk CV bersaham.
CV bersaham merupakan bentuk persekutuan komanditer yang mengeluarkan saham
namun saham tersebut tidak dapat di perjual belikan dimana sekutu komplementer
dan sekutu komanditer akan mengambil satu saham atau lebih. Saham tersebut di
keluarkan dengan alasan untuk mencegah terjadinya kebekuan modal karena dalam
CV ini tidak mudah untuk menarik modal yang sudah di serahkan.

Selain itu terdapat beberapa faktor lainnya juga dalam pemilihan bentuk usaha
kami berupa CV, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sebuah perusahaan yang dapat dibentuk oleh dua orang atau lebih, sehingga
dalam CV, ada dua macam anggota, yaitu: anggota aktif dan anggota pasif.
2. Proses untuk pendirian CV relatif lebih mudah dan cepat.
3. Biaya yang dibutuhkan lebih murah, dimana dalam pendirian CV tidak ada
ketentuan minimal modal dasar, selain itu modal kami berasal dari bank
sehingga kami akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman.
4. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut
dalam berbagai kegiatan
5. CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya
6. Bebas menggunakan nama untuk CV tanpa persetujuan terlebih dahulu dr
Menteri/Instansi terkait.
7. Anggaran Dasar CV hanya membutuhkan pengesahan dari Pengadilan Negeri
dan tidak memerlukan pengesahan dari Menteri seperti pendirian PT.
8. Salah satu pendiri dapat hanya menanamkan modalnya saja tanpa harus ikut
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan usaha.
9. Salah satu pendiri berkeinginan memiliki tanggungjawab penuh melaksanakan
kegiatan usaha;
10. Pada kebiasaannya CV berawal dari usaha perorangan, atau usaha keluarga
yang ingin berkembang dan memiliki legalitas untuk dapat melaksanakan
kegiatan usaha secara aman dimata hukum.
11. Dikarenakan CV didirikan atas usaha keluarga, biasanya pendiri CV juga
merupakan Anggota keluarga atau kerabat terdekat.
12. Jenis kegiatan usaha tidak mengharuskan berbadan hukum seperti halnya PT.
13. Dapat membuka rekening perusahaan sekalipun bukan badan hukum.
14. Permintaan dari pihak ketiga atau mitra kerja yang menuntut adanya badan
usaha. Misalnya, beberapa penyelenggara lelang mewajibkan pesertanya
berbadan usaha.
15. Perubahan anggaran dasar lebih mudah dan tidak perlu dilaporkan atau
mendapatkan persetujuan Menteri seperti halnya PT.
16. Direksi CV dapat lebih cepat mengambil suatu keputusan tanpa harus
mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
layaknya PT. Sebagai contoh, dalam hal CV hendak menjaminkan aset untuk
pengajuan pinjaman ke lembaga keuangan/Bank.
17. Pembagian keuntungan diberikan pada sekutu komanditer dan tidak kena pajak
penghasilan.

5.2. Persyaratan Pendirian Usaha

Dalam proses pendirian Commanditaire Vennootschap (CV) ini diperlukan


beberapa langkah, yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

A. Pembuatan Akta dan Pendirian CV


Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, dengan menyerahkan:

- Fotokopi KTP Direktur dan Persero Pasif (Komisaris)


- Fotokopi NPWP Direktur dan Persero Pasif (Komisaris)
- Nama CV
- Penjelasan mengenai bidang usaha
- Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah

B. Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan


Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat
perusahaan dengan persyaratan:

- Pengisian formulir pengajuan SKDP


- Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian & SK Menkumham)
- Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
- Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
- Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
- Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
- Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam

C. Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu
NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak
dengan persyaratan :

- Pengisian formulir pengajuan NPWP


- Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham &
SKDP)
- Fotokopi KTP, NPWP & KK Direktur

D. Pembuatan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)


Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan
SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan
Propinsi dengan persyaratannya:
- Pengisian formulir pengajuan SIUP
- Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham, SKDP
& NPWP)
- Pas foto direktur perusahaan ukuran 3×4 (2 lembar) berwarna.

E. Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan


Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat
perusahaan dengan persyaratan:

- Pengisian formulir pengajuan SKDP


- Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian & SK Menkumham)
- Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
- Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
- Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
- Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
F. Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupatcn
domisili perusahaann :

- Pengisian formulir pengajuan SIUP


- Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham, SKDP,
NPWP & TDP)
- Pas foto direktur perusahaan ukuran 3×4 (2 lembar) berwarna.
Perizinan usaha dapat dilihat pada PERMEN Industri No.4/M-
IMD/PER/6/2008 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Industri.Dari hasil survey kepada Bapak Sukmana, Kepala Seksi Pelayanan Perizinan
dan Non Perizinan EkonomiPelayanan Terpadu Satu Pintu Banyumas diperoleh data
untuk izin pendirian usaha dianatarnya adalah sebagai berikut.
Persyaratan Pendirian Usaha:
• NIB (Nomor Induk Berusaha)
• Izin Usaha Industri : NPWP, Perizinan Tata Ruang, Izin Lokasi IMB
• Izin Lingkungan
Dokumen Izin Lingkungan: SPPLH, UPL-UKL, Izin AMDAL

Perijinan : Industri Kecil hanya sampai SPPLH


Industri menengah sampai UPL-UKL
Industri besar sampai izin AMDAL
- Perizinan usaha yang tersebut di atas gratis, calan pendiri usaha hanya
perlumembayar IMB (biaya per m2 bangunan usaha).
- Dokumen ijin AMDAL bisa mencapai 30 juta rupiah tergantung dari dampak
yang ditimbulkan ke lingkungan.
VI. ASPEK ORGANISASI

Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang


saling ketergantungan atau berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang
telah di tentukan (Soewarno Handayaningrat, 1981). Analisis aspek organisasi dan
manajemen diperlukan oleh industri pengolahan “Momona Loa” coconut of cream,
untuk melaksanakan tindakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan,
serta pengevaluasian jalannya usaha. Hasil dari analisis aspek tersebut merupakan
suatu simpulan yang dapat menentukan apakah pendirian industri pengolahan
coconut of cream ini memiliki keteraturan organisasi dan manajerial serta didukung
oleh ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, sehingga dinyatakan layak
untuk didirikan.

5.1 Tenaga Kerja


Sebuah organisasi memerlukan rancangan jabatan. Rancangan jabatan berisi
spesifikasi, kualifikasi, wewenang, deskripsi tugas, serta tanggung jawab setiap
karyawan. Peningkatan produktivitas dapat dipacu dengan penempatan tenaga kerja
yang sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasinya. Penyusunan spesifikasi dan
kualifikasi tenaga kerja dilakukan dengan mempertimbangkan skala usaha, jenis
usaha, serta ruang lingkup pekerjaan. Kualifikasi dan spesifikasi kebutuhan tenaga
kerja dapat dilihat pada Tabel15 dibawah ini.
Kualifikasi dan Spesifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja

Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah

- Minimal S2
- Manajemen
- Teknik Industri 1
Direktur Utama
- Ilmu dan Teknologi
Pangan
- Teknik Industri Pertanian
- Minimal5tahun sebagai
manager
- Minimal S1
- Teknologi Pertanian
Manager - Manajemen 1
- Ilmu dan Teknologi Pangan
- Teknik Kimia
- Minimal 5 tahun sebagai
supervisor
- Minimal S2
Kepala bagian - Ilmu dan Teknologi Pangan 1
produksi - Teknik Kimia
- Minimal 4 tahun sebagai
staff produksi
Staffproduksi
(Bagian - S1/fresh graduate 12
pengolahan) - Ilmu dan Teknologi Pangan
- Teknik Kimia

- S1
Staff QC - Ilmu dan Teknologi Pangan
- Teknik Kimia 1
- Minimal 1 tahun sebagai
supervisor
- Minimal S1
Kepala teknisi - Teknik Mesin 1
mesin - Minimal3 tahun sebagai
karyawan teknis
Staffteknisi - S1/D3/fresh graduate 1
mesin - Teknik Mesin
- Minimal S1
Kepala - Akuntansi 1
keuangan - Minimal 3 tahun sebagai
staff keuangan
- S1/D3/fresh graduate 1
Staffkeuangan
- Akuntansi
- Minimal S1
Kepala bagian - Akuntansi 1
pemasaran - Minimal 3 tahun sebagai
staff pemasaran
- Minimal S1 / 2
Staffpemasaran freshgraduated
- Marketing
- S1/D3
- Semua jurusan 1
Staff personalia
- Minimal 1 th / fresh
graduated
- Minimal SMA / SMK / 1
Staff gudang
fresh graduated
dan administrasi
- Semua jurusan
- Minimal SMA / SMK / 2
Distributor fresh graduated
- Marketing / semua jurusan
Teknisi - S1/D3/fresh graduate 1
AMDAL - Teknik Mesin
- Minimal SMA / SMK 2
Satpam
- Semua jurusan
Cleaning - Minimal SMA / SMK 2
Service - Semua jurusan
32 Pekerja
Jumlah Pekerja

5.2 Deskripsi Kerja

1. Direktur Utama

Direktur utama merupakan pemimpin perusahaan yang memiliki wewenang


dan tanggung jawab terhadap semua aktivitas produksi dan operasi perusahaan,
serta bertugas memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
kegiatan penyelenggaraan perusahaan. Direktur juga bertugas mengelola sumber
daya manusia untuk mendapatkan SDM yang produktif, menentukan jumlah
tenaga kerja, dan mengembangkan sistem yang dapat memotivasi karyawan.
2. Manager

Manajer menjalankan fungsi manajemen, yaitu merencanakan,


mengorganisasi, mengoordinasi, dan mengendalikan. Atau biasa juga dengan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
3. Kepala bagian produksi
Kepala bagian produksi bertanggung jawab dalam mengatur kesiapan
produksi yang dalam hal ini termasuk pengecekan efektivitas mesin produksi dan
tenaga kerja, dan mengefisiensikan penggunaan bahan termasuk salah satunya
sumber energi listrik. Dalam melakukan pekerjaannya, kepala bagian produksi
dibantu oleh divisi QC, kepala teknisi mesin, serta kepala gudang produksi.
4. Staffproduksi
Bagian produksi terdiri dari beberapa orang yang terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu:
a. Bagian bahan baku
Bagian ini terdiri dari 1 orang pekerja yang bertugas menerima bahan baku
untuk disimpan di gudang, dan sekaligus mengirimkan bahan baku ke ruang
persiapan dan ke ruang produksi.
b. Bagian persiapan pengolahan bahan baku
Bagian ini terdiri dari 5 orang pekerja yang terdiri dari bebeberapa bagian.
Bagian tersebut meliputi 3 orang pada bagian sortasi buah kelapa, 2 orang
pada bagian pengupasan kulit ari dari daging kelapa yang selanjutnya akan
dilakukan pencucian buah kelapa dengan menggunakan mesin.
c. Bagian ruang produksi
Bagian ini terdiri dari 3 orang pekerja dalam proses penghalusan buah
kelapa, 1 orang pekerja yang bertugas dalam pembuatan santan, 1 orang yang
bertugas dalam proses pemisahan santan, pengocokan, mixing dan
homogenisasi.
d. Bagian pengemasan
Bagian terdiri dari 1 orang pekerja yang bertugas mengemas dan
menyegel minuman kelapa berkarbonasi kedalam pengemas sekunder yaitu
kardus.
5. Staff QC(Quality Control)
Bagian ini bertangung jawab untuk mengendalikan mutu bahan baku, bahan
bantu maupun hasil produksi, melakukan komplain terhadap penyimpangan
kualitas bahan bantu maupun penyimpangan pada proses produksi ke rekan atau
bagian terkait, melakukan pengawasan terhadap kualitas hasil akhir dari produk
sesuai dengan standar, serta bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
6. Kepala teknisi mesin
Kepala teknisi mesinbertangung jawab untuk mengatur para teknisi dalam
menjaga kesiapan dan efisiensi mesin produksi, mengawasi pemeliharaan mesin-
mesin dan peralatan, fasilitas umum serta fasilitas genset utility power pabrik.
Kepala teknisi mesin bertanggung jawab kepada kepala produksi.
7. Staffteknisi mesin
Staffteknisi mesin bertugas menangani aktivitas pemeliharaan mesin dan
keteknikan untuk memastikan semua sistem dari proses produksi berjalan dengan
baik. Staffteknisi mesin bertanggung jawab untuk menjamin operasi dari mesin
dan pemeliharaannya secara benar dan efisien, serta menjaga agar jadwal produksi
tidak terganggu sehingga operasi produksi berjalan dengan efisien.
8. Kepala keuangan
Kepala keuangan bertugas untuk menata sistem manajemen yang dapat
menunjang tercapainya tujuan organisasi, termasuk mengatur cash flow
perusahaan, pembuatan anggaran belanja dan laporan analisa penyimpangan,
pembuatan laporan neraca untuk kepentingan intern maupun ekstern, perencanaan
pembelian alat, perencanaan dan pengendalian perpajakan.
9. Staffkeuangan
Staff keuangan mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan aktivitas yang
berkenaan dengan administrasi, purchasing, data, processing, dan analisa
keuangan. Batasan tanggung jawab dari staff administrasi keuangan adalah
mempertanggungjawabkan aktivitas bagian administrasi keuangan kepada kepala
keuangandan mengatur keuangan perusahaan.
10. Kepala bagian pemasaran
Kepala bagian pemasaran bertugas untuk menyusun business plan tahunan
dalam pemasaran produk. Selain itu, kepala bagian pemasaran juga bertugas
menyusun dana pemasaran dalam kaitannya dengan jumlah promosi, menetapkan
ketentuan tentang harga, program promosi, sistem distribusi dan pengembangan.
Kepala bagian pemasaran juga bertugas mengawasi kinerja tenaga sales dan
marketing dalam pemasaran produk dari CV kami.
11. Staff pemasaran
Tugas dari staff pemasaran adalah merealisasikan target penjualan, serta
mempromosikan produk perusahaan.
12. Staff personalia
Staff personalia memiliki ruang lingkup tanggung jawab dalam
memaksimalkan kemampuan tenaga kerja yang direkrut, melakukan kebijaksanaan
perusahaan termasuk hubungan kerja perusahaan dengan karyawan, bertugas
melakukan pengadaan dan penarikan tenaga kerja, melakukan kebijakan-kebijakan
mengenai ketenagakerjaan, seperti masalah gaji, keselamatan dan kesejahteraan
tenaga kerja.
13. Staff gudang dan administrasi
Bertanggung jawab untuk mengatur kelancaran dan kebenaran barang-barang
yang masuk dan keluar gudang meliputi penyimpanan dan keamanan barang-
barang selama disimpan, menjaga kebenaran cara penyimpanan barang di gudang
sehingga tidak mengubah kualitas barang yang disimpan, menjaga kebersihan dan
kearapihan gudang serta bertanggung jawab kepada bagian produksi serta
mencatat dan mengatur administrasi persediaan barang.
14. Distributor
Distributor bertugas sebagai orang atau perusahaan yang menjual barang dari
produsen ke konsumen tanpa memodifikasinya dan langsung menjualkan dengan
menawarkan ke toko.
15. Teknisi AMDAL
Teknisi AMDAL bertanggung jawab untuk menjamin operasi dari mesin dan
pemeliharaannya secara benar dan efisien untuk memastikan semua sistem dari
proses penanganan limbah berjalan dengan baik.
16. Satpam
Satpam bertugas mengamankan lingkungan pabrik terhadap tindak kriminal
yang dapat merugikan perusahaan.
17. Cleaning Service
Cleaning sevice bertugas menyapu, mengepel lantai, membuang sampah, dan
membersihkan langit-langit.

5.3 Penggajian
Berdasarkan PP. Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan, menyebutkan
bahwa upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja atau buruh
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja atau buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Menurut Asriyani (2005), pada dasarnya sistem penggajian di berikan pada
karyawan perusahaan yang bersifat tetap. Jadi karyawan tersebut bekerja secara terus
menerus dan melakukan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenang yang
di berikan kepada mereka.
Berdasarkan PP Nomor 78 tahun 2015 tetang Pengupahan pasal 14 ayat 1
disebutkan bahwa penetapan besarnya upah berdasarakan satuan waktu dengan
berpedoman pasa struktur dan skala upah. Kemudian pada ayat 2, struktur dan skala
upah sebagaimana dimaksud wajib disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan
golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi.
Dikarenakan CV. Lanakila Pratama didirikan di daerah Kabupaten Banyumas,
maka penetapan gaji mengacu pada keputusan besarnya UMK 2019 di tiap wilayah di
Jateng yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jateng No. 560/68
Tahun 2018 tertanggal 21 November 2018 tentang Upah Minimum Kabupaten Kota
di Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dari salinan UMK yang ditetapkan, telah
disebutkan dalam salinan tersebut UMK 2019 Kabupaten Banyumas sebesar Rp
1.750.000.
Berdasarakan hal tersebut maka rincian gaji pokok karyawan CV. Lanakila
Pratama dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini. CV. Lanakila Pratama memiliki
total karyawan sebanyak 32 orang, yang dapat dilihat mengenai rincian dan jumlah
dari tiap bidangnya pada tabel 13. Sistem kerja yang digunakan yaitu sistem satu
shift, dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00, istirahat pukul 12.00 sampai
13.00, serta hari kerja dalam satu bulan 25 hari.
Manajemen penggajian di CV. Lanakila Pratama disesuaikan dengan pangkat
dan jabatan dalam perusahaan. Pembayaran untuk karyawan digaji secara bulanan.
Karyawan mendapat gaji sebanyak 12 kali gaji bulanan selama setahun. Manajemen
penggajian di CV. Lanakila Pratamaini mempertimbangkan beberapa hal terkait
dengan struktur organisasi, beban tugas serta wewenang yang dirancang sebelumnya.
Tabel 16. Rincian Gaji Pokok Karyawan CV. Lanakila Pratama
Harga per Kebutuhan
Total per Total per
No Jabatan Satuan satuan per bulan
Bulan (Rp) Tahun (Rp)
(Rp) (Rp)
1. Direktur Orang 10.000.000 1 10.000.000 120.000.000
2. Manajer Orang 7.000.000 1 7.000.000 84.000.000
Kepala
3. bagian Orang 5.000.000 1 5.000.000 60.000.000
produksi
4. StaffProduksi
Penerimaan
Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
bahan baku
Sortasi Orang 3.000.000 3 9.000.000 108.000.000
Pengupasan
Orang 3.000.000 2 6.000.000 72.000.000
bahan baku
Penghalusan Orang 3.000.000 3 9.000.000 108.000.000
Pembuatan
Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
santan
Pemisahan
santan,
pengocokan , Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
mixing dan
homogenisasi
Pengemasan Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
5. Staff QC Orang 4.000.000 1 4.000.000 48.000.000
Kepala
6. Orang 5.000.000 1 5.000.000 60.000.000
teknisi mesin
Staff teknisi
7. Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
mesin
Kepala
8. Orang 5.000.000 1 5.000.000 60.000.000
keuangan
9. Staffkeuangan Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
Kepala
10. bagian Orang 5.000.000 1 5.000.000 60.000.000
pemasaran
Staffbagian
11. Orang 3.000.000 2 6.000.000 72.000.000
pemasaran
Staff
12. Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
personalia
Staff gudang
13. Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
dan
administrasi
14. Distributor Orang 2.500.000 2 5.000.000 60.000.000
Teknisi
15. Orang 3.000.000 1 3.000.000 36.000.000
Amdal
16. Satpam Orang 2.000.000 2 4.000.000 48.000.000
Cleaning
17. Orang 1.750.000 2 3.500.000 42.000.000
service
Jumlah 32 110.500.0000 1.326.000.000
VII. ASPEK FINANSIAL

Analisis finansial merupakan suatu analisis yang membandingkan antara biaya


dan manfaat untuk menentukan apakah suatu bisnis akan menguntungkan selama
umur bisnis. Tujuan menganalisis aspek finansial dari suatu studi kelayakan proyek
adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat
yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti
ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan proyek untuk membayar kembali
dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan
dapat berkembang terus. Aspek finansial meliputi biaya penggunaan modal,
penyusutan, aliran kas, pajak penghasilan, dan metode penilaian investasi. Dari sisi
investor, investasi akan menarik apabila menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari
berapa besarnya keuntungan/profit yang akan didapat.
Analisis finansial dalam kerangka evaluasi proyek lebih bersifat analisis tentang
arus dana. Studi kelayakan dari aspek finansial dapat diteliti dari penilaian aliran kas
dari suatu investasi. Dana investasi bagi suatu perusahaan akan bersumber dari
perusahaan itu sendiri yang berupa dana penyusutan dan laba yang ditahan, dan dari
luar perusahaan yang dapat berupa kredit bank, penjualan obligasi, dan sebagainya.
Metode yang digunakan dalam penilaian aliran kas suatu investasi adalah: 1)
metode net present value (NPV), 2) internal rate of return (IRR), 3) profabilitas index
(PI), dan 4) payback period (PBP). Metode tersebut dilakukan untuk mengetahui
kelayakan investasi dari aspek finansial (Suliyanto, 2010).

1. Metode Net Present Value


Metode Net Present Value merupakan metode yang dilakukan dengan cara
membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceeds) dengan nilai
sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays). Rumus yang digunakan
untuk menghitung Net Present Value (NPV) adalah sebagai berikut :
NPV = PVB – PVC

Dimana :
NPV = Net Present Value
PVB = Present Value of Benefit
PVC = Present Value of the Cost

Kriteria penilaian :
Jika NPV < 0, maka usulan proyek layak dilaksakan
Jika NPV > 0, maka usulan proyek tidak layak dilaksanakan
Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek dilaksanakan ataupun tidak
dilaksanakan
Berdasarkan analisis usaha dari CV. Lanakila Pratama didapatkan nilai Net
Present Value normal adalah 37.919.936.183 dari hal tersebut dapat ditarik
kesimpulan nilai NPV > 0 (positif), maka dapat disimpulkan CV. Lanakila Pratama
Nusantara merupakan industri yang layak untuk didirikan. Namun selain NPV ada
faktor lain yang mempengaruhi kelayakan usaha suatu Industri yakni PBP dan IRR.

2. Metode Internal Rate of Return


Praktik menghitung tingkat IRR dilakukan dengan menggunakan metode
interpolasi di antara tingkat discount rate yang lebih rendah (yang menghasilkan
NPV positif) dengan tingkat discount yang lebih tinggi (yang menghasilkan NPV
negatif). IRR dapat dihitung dengan rumus:

Dengan :
i1= tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif
i2 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 = NPV yang bernilai positif
NPV2 = NPV yang bernilai negatif

Kriteria penilaiannya adalah jika IRR yang didapat ternyata lebih besar Rate of
Return yang ditentukan maka investasi dapat diterma.
Hasil analisis dari CV. Lanakila Pratama didapatkan nilai IRR > dari suku bunga
yang digunakan berkiblat pada suku Bank BTPN 7,39%, nilai IRR yang diapatkan
dalam keadaan normal adalah 88,08% > 7,39% hal tersebut menunjukan proyek
usaha yang direncanakan oleh CV. Lanakila Pratama dapat diterima.

3. Metode Payback Period


Payback period merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama
periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari
aliran kas masuk (proceeds). Apabila proceeds setiap tahun jumlahnya sama maka
payback period (PBP) dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi
jumlah investasi dengan proceeds tahunan (Suliyanto, 2010). Rumus yang digunakan
untuk menghitung payback period (PBP) jika arus kas per tahun jumlahnya sama
adalah sebagai berikut:
Investasi kas bersih
𝑝𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 1 tahun
Aliran kas masuk bersih

Sedangkan jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda maka rumus periode
pengembaliannya yaitu :
PBP = n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi
mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Kriteria penilaiannya adalah jika proyek payback period lebih pendek waktunya
dibandingkan periode payback maksimum maka usulan investasi layak diterima.
Hasil yang didapatkan berdasarkan analisis finansial CV. Lanakila Pratama
payback periode 0,51 tahun menunjukan bahwa pengembalian uang yang telah
diinvestasikan CV. Lanakila Pratama dapat dikembalikan dalam jangka waktu 0,51
tahun.
Dalam analisa finansial perlu dilakukan perhitungan terhadap beberapa hal dan
keadaan yang mungkin terjadi kedepannya. Diantaranya adalah:
a) Analisis Sensitivitas
Ketidakpastian dalam menganalisis perkiraan arus kas di masa datang
disebabkan variabel-variabel dalam suatu usaha mudah mengalami perubahan, antara
lain dalam biaya produksi dan harga jual produk. Analisis sensitivitas bertujuan untuk
melihat pengaruh dari beberapa perubahan tersebut.
Berdasarkan perhitungan analisis finansial CV. Lanakila Pratama diketahui
bahwa sensitivitas analisis finansial tersebut cukup rendah karena tidak mudah
mengalami perubahan apabila biaya produksi dan harga jual produk berubah.
b) Perkiraan Biaya Proyek
Biaya Proyek pendirian industri Lanakila Pratama ini terdiri dari biaya investasi
dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang muncul selama tahap
pendirian industri hingga industri beroperasi. Hasil biaya investasi yang didapatkan
berdasarkan analisis finansial CV. Lanakila Pratama adalah Rp4.241.044.299
Biaya Operasional adalah biaya yang muncul selama industri beroperasi hingga
umur proyek habis. Biaya operasional terdiri dari biaya tidak tetap (variabel) dan
biaya tetap (overhead). Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dipengaruhi oleh
jumlah kapasitas produk atau merupakan biaya yang sifatnya tidak tetap dari tahun ke
tahun. Jenis biaya ini terdiri dari biaya pengadaan bahan baku, pengemas dan biaya
lainnya. Sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang tetap dikeluarkan dengan
jumlah yang sama walaupun jumlah kapasitas produksi yang dihasilkan berbeda.
Yang merupakan biaya tetap yakni gaji dari pegawai industri, pajak, perawatan alat-
alat, biaya untuk kebutuhan listrik, dan lainnya. Hasil biaya tidak tetap (variable)
yang didapatkan berdasarkan analisis finansial CV. Lanakila Pratama adalah
Rp2.002.800.000. Sedangkan hasil biaya tetap (overhead) yang didapatkan adalah
Rp19.060.173.600

c) Proyeksi Pendapatan
Pendapatan CV. Lanakila Pratama diperoleh dari penjualan produk Momona
loa Cream of Coconut dengan ukuran 425 gram dan harga perkemasan Rp39.000,00.
Selain itu, dalam industri juga memanfaatkan limbah untuk diolah sehingga
menghasilkan pendapatan tambahan. Sehingga total pendapatan per tahun CV.
Lanakila Pratama Rp32.076.720.000 Dengan pendapatan tersebut, dalam pendirian
CV. Lanakila Pratama dapat mengembalikan modal dalam 0,51 tahun.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan aspek penentu kelayakan industri pada analisis


finansial CV. Lanakila Pratama didapatkan hasil Net Present Value (NPV) normal
37.919.936.183, dianggap layak karena NPV > 0. IRR normal 89,08% yang mana hal
ini menunjukan layak karena bernilai diatas suku bungan yang digunakan. Sedangkan
nilai PI normal adalah 3,98. Sehingga dari ketiga aspek penentu tersebut menunjukan
bahwa CV. Lanakila Pratama merupakan industri yang layak untuk didirikan. Dalam
analisis finansial ini juga dilakukan perhitungan PBP, dimana diperoleh hasil 0,51
tahun. Nilai ini menunjukan bahwa uang yang diinvestasikan CV. Lanakila Pratama
dapat dikembalikan dalam jangka waktu 0,51 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A., S. Friyatno, Supadi dan A. Askin. 2003. Analisis pengembangan


agroindustri komoditas perkebunan rakyat (kopi dan kelapa) dalam mendukung
peningkatan daya saing sektor pertanian. Makalah Seminar Hasil Penelitian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor. T.A.
2003. Hal 38.
APCC. 2003. Coconut statistical yearbook 2002. Asia Pasific Coconut Community.
Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah. 2017. Jawa Tengah Dalam Angka
Tahun 2017. Semarang : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2018. Survei Sosial Ekonomi Nasional. Badan
Pusat Statistik, Jakarta Pusat.
BAPPENAS. 2018. Laporan Proyeksi Penduduk Indonesia 2018. Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Jakarta.
Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran Edisi 1. Andi,
Yogyakarta.
Departemen Kesehatan. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi ketiga, 591. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dinas Perkebunan. 2017. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Komoditi
Kelapa Tanaman Tahunan Kabupaten Banyumas. (Online)
www.sumbarprof.go.id. Diakses 29 Oktober 2019.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia . 2018. Perkembangan Jumlah Unit
Usaha Industri Besar dan Sedang Indonesia.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Prenhalindo, Jakarta.
Madura, Jeff. 2007. Introduction To Business. Edisi Keempat. Salemba Empat,
Jakarta.
Nur, I.I, Kardiyono, Umar, dan A. Aris. 2003. Pemanfaatan limbah debu sabut
kelapa dalam usahatani padi pasang surut. Kelembagaan Perkelapaan di Era
Otanomi Daerah. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan 22 –
24 Oktoner 2002. Pp.160– 165.
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. 2017. Masterplan Pengembangan
Investasi Kabupaten Banyumas Tahun 2011 – 2017. BPMPP Kabupaten
Banyumas.
Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran edisi kedua. Andi offset, Yogyakarta.
Lampiran 1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Satuan Jumlah


1 Periode Proyek Tahun 5
2 Bulan kerja per tahun Bulan 12
3 Hari kerja per bulan Hari 23
4 Produksi cream of coconut per bulan pcs 68,540.00
5 volume penjualan per bulan pcs 68,540.00
6 rendemen produk % 85
7 Tenaga kerja bersifat tetap Orang 32
8 Discount rate/suku bunga % 7.39
9 Proporsi kredit
Kredit % 50
Modal sendiri % 50
10 Jangka waktu kredit investasi Tahun 5
11 Jangka waktu kredit modal sendiri Tahun 2
Lampiran 2. Kebutuhan Biaya Investasi
Harga/ Satuan Umur Penyusutan/ Tahun Nilai Sisa Tahun
No Jenis Biaya Satuan Jumlah (Rp) Total Biaya (Rp) (tahun) (Rp) ke 5
Rp Rp Rp
Perizinan
1 1,175,000.00 5 - -
Rp Rp Rp Rp
Tanah / lahan
2 m2 1722 700,000 1,205,400,000 - -
Rp Rp Rp Rp
Bangunan m2 1400
3 1,000,000 1,400,000,000 15 93,333,333 933,333,333
Rp Rp Rp Rp
Mobil unit 1
4 270,000,000 270,000,000 10 27,000,000 135,000,000
Mini truck Rp Rp Rp Rp
unit 1
5 dumper 87,931,500 87,931,500 10 8,793,150 43,965,750
Rp Rp Rp Rp
unit 7
6 Peeling machine 2,100,000 14,700,000 5 2,940,000 -
washing Rp Rp Rp Rp
unit 2
7 machine 50,000,000 100,000,000 5 20,000,000 -
Rp Rp Rp Rp
Hammer mill unit 11
8 40,000,000 440,000,000 5 88,000,000 -
Rp Rp Rp Rp
Pemerah santan unit 1
9 8,500,000 8,500,000 5 1,700,000 -
sentrifuge Rp Rp Rp Rp
unit 1
10 mesin 212,800 212,800 5 42,560 -
Rp Rp Rp Rp
Mixing tank unit 1
11 19,000,000 19,000,000 5 3,800,000 -
tube labelling Rp Rp Rp Rp
unit 2
12 machine 50,000,000 100,000,000 5 20,000,000 -
tube filling Rp Rp Rp Rp
unit 2
13 machine 12,900,000 25,800,000 5 5,160,000 -
Rp Rp Rp Rp
conveyor unit 3
14 12,650,000 37,950,000 5 7,590,000 -
keranjang Rp Rp Rp Rp
unit 4
15 plastik 73,500,000 294,000,000 5 58,800,000 -
wadah Rp Rp Rp Rp
unit 5
16 alumunium 75,000 375,000 5 75,000 -
timbanagan Rp Rp Rp Rp
unit
17 duduk 1 999,999 999,999 5 200,000 -
Rp Rp Rp Rp
unit
18 Spatula 2 50,000,000 100,000,000 5 20,000,000 -
Rp Rp Rp Rp
unit
19 Ember 3 10,000,000.0 30,000,000 2 15,000,000 15,000,000.0
Rp Rp Rp Rp
unit
20 Sapu 3 15,000,000.0 45,000,000 2 22,500,000 22,500,000.0
Rp Rp Rp Rp
21 Alat pel unit 2 30,000,000.0 60,000,000.0 1 60,000,000 60,000,000.0
Rp Rp Rp
Jumlah 4,241,044,299.0 454,934,043.1 1,209,799,083.3
Lampiran 3. Kebutuhan Biaya Operasional (Biaya Variabel)

No Uraian Satuan Harga Per Satuan (Rp) Jumlah Kebutuhan / bulan Total Per Bulan (Rp) Total Per Tahun (Rp)

Bahan Baku

1 Kelapa Butir Rp 3.000 59800 Rp 179.400.000 Rp 2.152.800.000

2 Gula tebu Kg Rp 12.000,00 4094 Rp 49.128.000 Rp 589.536.000

3 Garam Kg Rp 1.200,00 874 Rp 1.048.800 Rp 12.585.600

4 Air Liter Rp 850,00 23460 Rp 19.941.000 Rp 239.292.000

5 Sorbitan monostearat Kg Rp 60.000,00 598 Rp 35.880.000 Rp 430.560.000

6 Mono dan digliserida Kg Rp 20.000,00 598 Rp 11.960.000 Rp 143.520.000

7 Xanthan gum Kg Rp 100.000,00 1472 Rp 147.200.000 Rp 1.766.400.000

8 Pottasium sorbate Kg Rp 100.000,00 874 Rp 87.400.000 Rp 1.048.800.000


Natural rosemary
9 extract Kg Rp 160.000,00 2047 Rp 327.520.000 Rp 3.930.240.000

10 Asam sitrat Kg Rp 25.000,00 598 Rp 14.950.000 Rp 179.400.000

11 Polysorbate 60 Liter Rp 40.000,00 598 Rp 23.920.000 Rp 287.040.000

12 Tube 425 gr pcs Rp 10.000 69000 Rp 690.000.000 Rp 8.280.000.000

Jumlah Total 164013 Rp 1.588.347.800 Rp 19.060.173.600


Lampiran 4. Kebutuhan Biaya Overhead (Biaya Tetap)
No Uraian Satuan Harga Per Satuan (Rp) Jumlah Kebutuhan Total Per Bulan (Rp) Total Per Tahun (Rp)
Tenaga Kerja
1 Direktur orang 10.000.000 1 10.000.000 Rp 120.000.000
2 Manajer orang 7.000.000 1 7.000.000 Rp 84.000.000
3 Kepala bagian produksi orang 5.000.000 1 5.000.000 Rp 60.000.000
4 Staff Produksi
Penerimaan bahan baku orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
Sortasi orang 3.000.000 3 9.000.000 Rp 108.000.000
Pengupasan bahan baku orang 3.000.000 2 6.000.000 Rp 72.000.000
Penghalusan orang 3.000.000 3 9.000.000 Rp 108.000.000
Pembuatan santan orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
Pemisahan santan, pengocokan ,
orang 3.000.000 1 3.000.000
mixing dan homogenisasi Rp 36.000.000
Pengemasan orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
5 Staff QC orang 4.000.000 1 4.000.000 Rp 48.000.000
6 Kepala teknisi mesin orang 5.000.000 1 5.000.000 Rp 60.000.000
7 Staff teknisi mesin orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
8 Kepala keuangan orang 5.000.000 1 5.000.000 Rp 60.000.000
9 Staff keuangan orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
10 Kepala bagian pemasaran orang 5.000.000 1 5.000.000 Rp 60.000.000
11 Staff bagian pemasaran orang 3.000.000 2 6.000.000 Rp 72.000.000
12 Staff personalia orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
13 Staff gudang dan administrasi orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
14 Distributor orang 2.500.000 2 5.000.000 Rp 60.000.000
15 Teknisi Amdal orang 3.000.000 1 3.000.000 Rp 36.000.000
16 Satpam orang 2.000.000 2 4.000.000 Rp 48.000.000
17 Cleaning service orang 1.750.000 2 3.500.000 Rp 42.000.000
Jumlah Tenaga Kerja 32 110.500.000 Rp 1.326.000.000
18 Listrik bulan 1.500.000 1 1.500.000 Rp 18.000.000
19 Air bulan 1.000.000 1 1.000.000 Rp 12.000.000
20 Telepon bulan 400.000 2 800.000 Rp 9.600.000
21 Transportasi hari 150.000 15 51.750.000 Rp 621.000.000
22 Perawatan alat/mesin bulan 500.000 1 500.000 Rp 6.000.000
23 Perawatan bangunan bulan 200.000 1 200.000 Rp 2.400.000
24 Perawatan kendaraan bulan 200.000 1 200.000 Rp 2.400.000
25 Pajak bumi dan bangunan bulan 75.000 1 75.000 Rp 900.000
26 Retribusi bulan 25.000 1 25.000 Rp 300.000
27 Asuransi bangunan bulan 150.000 1 150.000 Rp 1.800.000
28 Administrasi bulan 200.000 1 200.000 Rp 2.400.000
Jumlah Total 166.900.000 Rp 2.002.800.000

Lampiran 5. Pengembalian Kredit Investasi pada Industri Momona Loa


Periode Kredit Investasi Angsuran Pokok Angsuran Bunga Total Angsuran Saldo Awal Saldo Akhir
Tahun Rp Rp Rp
0 2.120.522.150 2.120.522.150 2.120.522.150
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 1 35.342.036 13.058.882 48.400.918 2.120.522.150 2.085.180.114
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan2 35.342.036 12.841.234 48.183.270 2.085.180.114 2.049.838.078
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 3 35.342.036 12.623.586 47.965.622 2.049.838.078 2.014.496.042
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 4 35.342.036 12.405.938 47.747.974 2.014.496.042 1.979.154.006
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 5 35.342.036 12.188.290 47.530.326 1.979.154.006 1.943.811.970
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 6 35.342.036 11.970.642 47.312.678 1.943.811.970 1.908.469.935
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 7 35.342.036 11.752.994 47.095.030 1.908.469.935 1.873.127.899
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 8 35.342.036 11.535.346 46.877.382 1.873.127.899 1.837.785.863
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 9 35.342.036 11.317.698 46.659.734 1.837.785.863 1.802.443.827
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
10 35.342.036 11.100.050 46.442.086 1.802.443.827 1.767.101.791
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
11 35.342.036 10.882.402 46.224.438 1.767.101.791 1.731.759.755
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
12 35.342.036 10.664.754 46.006.790 1.731.759.755 1.696.417.720

Tahun- Rp Rp Rp
1 424.104.430 142.341.816 566.446.246
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 1 35.342.036 10.447.106 45.789.142 1.696.417.720 1.661.075.684
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 2 35.342.036 10.229.458 45.571.494 1.661.075.684 1.625.733.648
Bulan 3 Rp Rp Rp Rp Rp
35.342.036 10.011.810 45.353.846 1.625.733.648 1.590.391.612
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 4 35.342.036 9.794.162 45.136.198 1.590.391.612 1.555.049.576
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 5 35.342.036 9.576.514 44.918.549 1.555.049.576 1.519.707.540
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 6 35.342.036 9.358.866 44.700.901 1.519.707.540 1.484.365.505
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 7 35.342.036 9.141.218 44.483.253 1.484.365.505 1.449.023.469
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 8 35.342.036 8.923.570 44.265.605 1.449.023.469 1.413.681.433
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 9 35.342.036 8.705.921 44.047.957 1.413.681.433 1.378.339.397
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
10 35.342.036 8.488.273 43.830.309 1.378.339.397 1.342.997.361
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
11 35.342.036 8.270.625 43.612.661 1.342.997.361 1.307.655.326
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
12 35.342.036 8.052.977 43.395.013 1.307.655.326 1.272.313.290

Tahun Rp Rp Rp
2 424.104.430 111.000.499 535.104.929
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 1 35.342.036 7.835.329 43.177.365 1.272.313.290 1.236.971.254
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 2 35.342.036 7.617.681 42.959.717 1.236.971.254 1.201.629.218
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 3 35.342.036 7.400.033 42.742.069 1.201.629.218 1.166.287.182
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 4 35.342.036 7.182.385 42.524.421 1.166.287.182 1.130.945.146
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 5 35.342.036 6.964.737 42.306.773 1.130.945.146 1.095.603.111
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 6 35.342.036 6.747.089 42.089.125 1.095.603.111 1.060.261.075
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 7 35.342.036 6.529.441 41.871.477 1.060.261.075 1.024.919.039
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 8 35.342.036 6.311.793 41.653.829 1.024.919.039 989.577.003
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 9 35.342.036 6.094.145 41.436.181 989.577.003 954.234.967
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
10 35.342.036 5.876.497 41.218.533 954.234.967 918.892.931
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
11 35.342.036 5.658.849 41.000.885 918.892.931 883.550.896
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
12 35.342.036 5.441.201 40.783.237 883.550.896 848.208.860

Tahun Rp Rp Rp
3 424.104.430 79.659.182 503.763.612
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 1 35.342.036 5.223.553 40.565.589 848.208.860 812.866.824
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 2 35.342.036 5.005.905 40.347.941 812.866.824 777.524.788
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 3 35.342.036 4.788.257 40.130.293 777.524.788 742.182.752
Bulan 4 Rp Rp Rp Rp Rp
35.342.036 4.570.609 39.912.645 742.182.752 706.840.716
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 5 35.342.036 4.352.961 39.694.997 706.840.716 671.498.681
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 6 35.342.036 4.135.313 39.477.349 671.498.681 636.156.645
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 7 35.342.036 3.917.665 39.259.700 636.156.645 600.814.609
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 8 35.342.036 3.700.017 39.042.052 600.814.609 565.472.573
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 9 35.342.036 3.482.369 38.824.404 565.472.573 530.130.537
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
10 35.342.036 3.264.721 38.606.756 530.130.537 494.788.502
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
11 35.342.036 3.047.073 38.389.108 494.788.502 459.446.466
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
12 35.342.036 2.829.424 38.171.460 459.446.466 424.104.430

Tahun Rp Rp Rp Rp
4 424.104.430 48.317.864 472.422.294 459.446.466
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 1 35.342.036 2.611.776 37.953.812 424.104.430 388.762.394
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 2 35.342.036 2.394.128 37.736.164 388.762.394 353.420.358
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 3 35.342.036 2.176.480 37.518.516 353.420.358 318.078.322
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 4 35.342.036 1.958.832 37.300.868 318.078.322 282.736.287
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 5 35.342.036 1.741.184 37.083.220 282.736.287 247.394.251
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 6 35.342.036 1.523.536 36.865.572 247.394.251 212.052.215
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 7 35.342.036 1.305.888 36.647.924 212.052.215 176.710.179
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 8 35.342.036 1.088.240 36.430.276 176.710.179 141.368.143
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 9 35.342.036 870.592 36.212.628 141.368.143 106.026.107
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
10 35.342.036 652.944 35.994.980 106.026.107 70.684.072
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
11 35.342.036 435.296 35.777.332 70.684.072 35.342.036
Bulan Rp Rp Rp Rp Rp
12 35.342.036 217.648 35.559.684 35.342.036 (0)

Tahun Rp Rp Rp Rp Rp
5 424.104.430 16.976.547 441.080.977 35.342.036 (0)

Lampiran 7. Perkembangan Harga Produk


No Jenis Produk Satuan Harga Tahun Ke-1 Harga tahun Ke-2 Harga Tahun Ke-3 Harga Tahun Ke-4
2016 2017 2018 2019
Cream of Rp Rp Rp
1 pcs Rp 37.500
coconut 37.500 38.000 39.000

Lampiran 8. Proyeksi Penjualan Produk


Volume Total Penjualan Per
No Jenis Produk Satuan Harga/ Satuan (Rp) Total Penjualan Per Bulan (Rp)
(pcs) Tahun (Rp)
Cream of Rp Rp
1 pcs 68.540,00 Rp 2.673.060.000
coconut 39.000 32.076.720.000,00
Rp
Jumlah (Kg) 68540 Rp 2.673.060.000
32.076.720.000,00

Lampiran 9. Proyeksi Rugi Laba Usaha


Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
85% 90% 100% 100% 100%
Penerimaan
A
Penjualan
Rp Rp Rp Rp Rp
Total penjualan
27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 32.076.720.000

B Pengeluaran
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya variabel
16.201.147.560 17.154.156.240 19.060.173.600 19.060.173.600 19.060.173.600
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Tetap
2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Depresiasi
454.934.043 454.934.043 454.934.043 454.934.043 454.934.043
Angsuran Rp Rp Rp Rp Rp
Bunga 292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.547
Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
Distribusi 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Promosi
35.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000 35.000.000

Total Rp Rp Rp Rp Rp
C
Pengeluaran 19.016.203.859 19.840.586.612 21.662.566.825 21.596.225.507 21.564.884.190

R/L sebelum Rp Rp Rp Rp Rp
D
pajak 8.249.008.141 9.028.461.388 10.414.153.175 10.480.494.493 10.511.835.810
Rp Rp Rp Rp Rp
Pajak (0,5 %)
41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179

Laba Setelah Rp Rp Rp Rp Rp
E
Pajak 8.207.763.100 8.983.319.081 10.362.082.409 10.428.092.020 10.459.276.631

F Profit on Sale 30,103% 31,117% 32,304% 32,510% 32,607%


Profit on Sale 31,728%
rata rata

Rp Rp Rp Rp Rp
G BEP : Rupiah
4.935.506.919 4.935.506.919 4.935.506.919 4.935.506.919 4.935.506.919

Lampiran 10. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha


No Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
A ARUS MASUK
i. Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 32.076.720.000,00
ii. Kredit
Rp
- Investasi - - - - -
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - - -
10.531.486.800
iii. Modal sendiri
Rp
- Investasi
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - -
10.531.486.800
Rp
iv. Nilai Sisa
1.209.799.083,33
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total arus masuk
4.241.044.299 48.328.185.600 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 33.286.519.083,33
Arus masuk untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR - 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 33.286.519.083,33

B ARUS KELUAR
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
i. Biaya investasi
4.241.044.299 - 60.000.000 75.000.000 - -
ii. Angsuran Tetap Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 1.740.540.280 2.632.871.700 424.104.430 424.104.430 424.104.429,90
iii. Bunga Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.546,91
Rp Rp Rp Rp Rp
iv. Biaya Variabel
16.201.147.560 17.154.156.240 19.060.173.600 19.060.173.600 19.060.173.600,00
Rp Rp Rp Rp Rp
v. Biaya tetap -
2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000,00
vi. Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
-
Distribusi 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
vii. Pajak -
41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179,05
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total Arus Keluar
4.241.044.299 20.308.055.136 22.088.666.576 21.723.807.977 21.617.798.367 21.586.613.755,86
Arus Keluar Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Menghitung IRR 4.241.044.299 18.275.192.601 19.292.098.547 21.220.044.366 21.145.376.072 21.145.532.779,05

Arus Bersih (Net Rp Rp Rp Rp Rp Rp


C
Cash Flow) - 28.020.130.464 6.780.381.424 10.352.912.023 10.458.921.633 11.699.905.327,48
Cash Flow untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR (4.241.044.299) 8.990.019.399 9.576.949.453 10.856.675.634 10.931.343.928 12.140.986.304,28
Discount Factor Rp
0,931185399 0,867106247 0,807436677 0,751873244 0,700133387
7,39% 1

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
D Present Value
(4.241.044.299) 8.371.374.801 8.304.232.701 8.766.078.096,32 8.218.985.022 8.500.309.861,25

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
E Cummulatif
(4.241.044.299,00) 4.130.330.502,47 12.434.563.203,63 21.200.641.299,95 29.419.626.321,85 37.919.936.183,10
Rp
NPV 7,39%
37.919.936.183,10
IRR 89,08206537
Net B/C 3,978191095
PBP (Tahun) 0,506612682

Lampiran 11. Proyeksi Arus Kas Penjualan Turun 3%


No Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
A ARUS MASUK
i. Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan 26.447.255.640 28.002.976.560 31.114.418.400 31.114.418.400 31.114.418.400,00
ii. Kredit
Rp
- Investasi - - - - -
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - - -
10.531.486.800
iii. Modal sendiri
Rp
- Investasi
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - -
10.531.486.800
Rp
iv. Nilai Sisa
1.209.799.083,33
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total arus masuk
4.241.044.299 47.510.229.240 28.002.976.560 31.114.418.400 31.114.418.400 32.324.217.483,33
Arus masuk untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR - 26.447.255.640 28.002.976.560 31.114.418.400 31.114.418.400 32.324.217.483,33

B ARUS KELUAR
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
i. Biaya investasi
4.241.044.299 - 60.000.000 75.000.000 - -
ii. Angsuran Tetap Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 1.740.540.280 2.632.871.700 424.104.430 424.104.430 424.104.429,90
iii. Bunga Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.546,91
Rp Rp Rp Rp Rp
iv. Biaya Variabel
16.201.147.560 17.154.156.240 19.060.173.600 19.060.173.600 19.060.173.600,00
Rp Rp Rp Rp Rp
v. Biaya tetap
2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000,00
vi. Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
-
Distribusi 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
vii. Pajak
41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179,05
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total Arus Keluar
4.241.044.299 20.308.055.136 22.088.666.576 21.723.807.977 21.617.798.367 21.586.613.755,86
Arus Keluar Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Menghitung IRR 4.241.044.299 18.275.192.601 19.292.098.547 21.220.044.366 21.145.376.072 21.145.532.779,05
Arus Bersih (Net Rp Rp Rp Rp Rp Rp
C
Cash Flow) - 27.202.174.104 5.914.309.984 9.390.610.423 9.496.620.033 10.737.603.727,48
Cash Flow untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR (4.241.044.299) 8.172.063.039 8.710.878.013 9.894.374.034 9.969.042.328 11.178.684.704,28
Rp
Discount Factor 7,39 0,931185399 0,867106247 0,807436677 0,751873244 0,700133387
1

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
D Present Value
(4.241.044.299) 7.609.705.782 7.553.256.745 7.989.080.490,23 7.495.456.196 7.826.570.382,84

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
E Cummulatif
(4.241.044.299,00) 3.368.661.483,00 10.921.918.227,90 18.910.998.718,13 26.406.454.914,18 34.233.025.297,02

Rp
NPV 7,39%
34.233.025.297
IRR 89,81106908
Net B/C 3,639734715
PBP (Tahun) 0,557320404

Lampiran 12. Proyeksi Arus Kas Penjualan Turun 4%


No Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
A ARUS MASUK
i. Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan 26.174.603.520 27.714.286.080 30.793.651.200 30.793.651.200 30.793.651.200
ii. Kredit
Rp Rp
- Investasi - - - -
2.120.522.150 -
Rp Rp
- Modal Kerja - - -
10.531.486.800 -
iii. Modal sendiri
Rp
- Investasi
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - -
10.531.486.800
Rp Rp
iv. Nilai Sisa
- 1.209.799.083,33
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total arus masuk
4.241.044.299 47.237.577.120 27.714.286.080 30.793.651.200 30.793.651.200 32.003.450.283,33
Arus masuk untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR - 26.174.603.520 27.714.286.080 30.793.651.200 30.793.651.200 32.003.450.283,33

B ARUS KELUAR
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
i. Biaya investasi
4.241.044.299 - 60.000.000 75.000.000 - -
ii. Angsuran Tetap Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 1.740.540.280 2.632.871.700 424.104.430 424.104.430 424.104.429,90
Rp Rp Rp Rp Rp
iii. Bunga (KI+KMK) -
292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.546,91
Rp Rp Rp Rp Rp
iv. Biaya Variabel
16.201.147.560 17.154.156.240 19.060.173.600 19.060.173.600 19.060.173.600,00
Rp Rp Rp Rp Rp
v. Biaya tetap
2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000,00
vi. Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
-
Distribusi 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
vii. Pajak
41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179,05
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total Arus Keluar
4.241.044.299 20.308.055.136 22.088.666.576 21.723.807.977 21.617.798.367 21.586.613.755,86
Arus Keluar Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Menghitung IRR 4.241.044.299 18.275.192.601 19.292.098.547 21.220.044.366 21.145.376.072 21.145.532.779,05

Arus Bersih (Net Rp Rp Rp Rp Rp Rp


C Cash Flow) - 26.929.521.984 5.625.619.504 9.069.843.223 9.175.852.833 10.416.836.527,48
Cash Flow untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menhitung IRR (4.241.044.299) 7.899.410.919 8.422.187.533 9.573.606.834 9.648.275.128 10.857.917.504
Rp
Discount Factor 7,39% 0,931185399 0,867106247 0,807436677 0,751873244 0,700133387
1

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Present Value
D (4.241.044.299) 7.355.816.109 7.302.931.426 7.730.081.288 7.254.279.921 7.601.990.557

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Cummulatif
E (4.241.044.299) 3.114.771.810 10.417.703.236 18.147.784.524 25.402.064.445 33.004.055.002

Rp
NPV 7,39%
33.004.055.002
IRR 90,09372231
Net B/C 3,526915922
PBP (Tahun) 0,576556596

Lampiran 13. Proyeksi Arus Kas Biaya Produksi Variabel Naik 4%


No Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
A ARUS MASUK
i. Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 32.076.720.000
ii. Kredit
Rp
- Investasi - - - -
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - -
10.531.486.800
iii. Modal sendiri
Rp
- Investasi
2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja - - -
10.531.486.800
Rp
iv. Nilai Sisa
1.209.799.083
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total arus masuk
4.241.044.299 48.328.185.600 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 33.286.519.083,33
Arus masuk untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR - 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 33.286.519.083,33
B ARUS KELUAR
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
i. Biaya investasi
4.241.044.299 - 60.000.000 75.000.000 - -
ii. Angsuran Tetap Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 1.740.540.280 2.632.871.700 424.104.430 424.104.430 424.104.429,90
iii. Bunga Rp Rp Rp Rp Rp
-
(KI+KMK) 292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.546,91
Rp Rp Rp Rp Rp
iv. Biaya Variabel
16.849.193.462 17.840.322.490 19.822.580.544 19.822.580.544 19.822.580.544
Rp Rp Rp Rp Rp
v. Biaya tetap
2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000,00
vi. Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
-
Distribusi 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
vii. Pajak
41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179,05
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total Arus Keluar
4.241.044.299 20.956.101.039 22.774.832.826 22.486.214.921 22.380.205.311 22.349.020.700
Arus Keluar Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Menghitung IRR 4.241.044.299 18.923.238.503 19.978.264.797 21.982.451.310 21.907.783.016 21.907.939.723

Arus Bersih (Net Rp Rp Rp Rp Rp Rp


C
Cash Flow) - 27.372.084.561 6.094.215.174 9.590.505.079 9.696.514.689 10.937.498.383
Cash Flow untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menhitung IRR (4.241.044.299) 8.341.973.497 8.890.783.203 10.094.268.690 10.168.936.984 11.378.579.360
Discount Factor Rp
0,931185399 0,867106247 0,807436677 0,751873244 0,700133387
7,39% 1
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
D Present Value
(4.241.044.299) 7.767.923.919 7.709.253.659 8.150.482.767 7.645.751.640 7.966.523.305

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
E Cummulatif
(4.241.044.299) 3.526.879.620 11.236.133.280 19.386.616.047 27.032.367.686 34.998.890.992

Rp
NPV 7,39%
34.998.890.991,59
IRR 89,64586528
Net B/C 3,710040762
PBP (Tahun) 0,545968826

Lampiran 14. Proyeksi Arus Kas Biaya Produksi Variabel Naik 5%


No Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
A ARUS MASUK
i. Penerimaan Rp Rp Rp Rp
Penjualan 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 Rp 32.076.720.000,00
ii. Kredit
Rp
- Investasi 2.120.522.150 - - - - -
Rp
- Modal Kerja 10.531.486.800 - - - -
iii. Modal sendiri
Rp
- Investasi 2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja 10.531.486.800 - - -
iv. Nilai Sisa Rp 1.209.799.083,33
Rp Rp Rp Rp Rp
Total arus masuk 4.241.044.299 48.328.185.600 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 Rp 33.286.519.083,33
Arus masuk untuk Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR - 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 Rp 33.286.519.083,33

B ARUS KELUAR
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
i. Biaya investasi 4.241.044.299 - 60.000.000 75.000.000 - -
ii. Angsuran Tetap Rp Rp Rp Rp Rp
(KI+KMK) - 1.740.540.280 2.632.871.700 424.104.430 424.104.430 424.104.429,90
Rp Rp Rp Rp Rp
iii. Bunga (KI+KMK) - 292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.546,91
Rp Rp Rp Rp Rp
iv. Biaya Variabel - 17.011.204.938 18.011.864.052 20.013.182.280 20.013.182.280 20.013.182.280
Rp Rp Rp Rp
v. Biaya tetap - 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 Rp 2.002.800.000,00
vi. Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
Distribusi - 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
vii. Pajak - 41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179,05
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total Arus Keluar 4.241.044.299 21.118.112.514 22.946.374.388 22.676.816.657 22.570.807.047 22.539.622.436
Arus Keluar Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Menghitung IRR 4.241.044.299 19.085.249.979 20.149.806.359 22.173.053.046 22.098.384.752 22.098.541.459

Arus Bersih (Net Rp Rp Rp Rp Rp Rp


C Cash Flow) - 27.210.073.086 5.922.673.612 9.399.903.343 9.505.912.953 10.746.896.647
Cash Flow untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menhitung IRR (4.241.044.299) 8.179.962.021 8.719.241.641 9.903.666.954 9.978.335.248 11.187.977.624
Discount Factor Rp
7,39% 1 0,931185399 0,867106247 0,807436677 0,751873244 0,700133387

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
D Present Value (4.241.044.299) 7.617.061.199 7.560.508.899 7.996.583.935 7.502.443.294 7.833.076.666

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
E Cummulatif (4.241.044.299) 3.376.016.900 10.936.525.799 18.933.109.733 26.435.553.027 34.268.629.694

Rp
NPV 7,39% 34.268.629.694
IRR 89,80321024
Net B/C 3,643003179
PBP (Tahun) 0,556782227
Lampiran 15. Proyeksi Arus Kas Biaya Investasi Naik 4%
No Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
A ARUS MASUK
i. Penerimaan Rp Rp Rp Rp Rp
Penjualan 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 32.076.720.000,00
ii. Kredit
Rp
- Investasi 2.120.522.150 - - - - -
Rp
- Modal Kerja 10.531.486.800 - - - -
iii. Modal sendiri
Rp
- Investasi 2.120.522.150
Rp
- Modal Kerja 10.531.486.800 - - -
Rp
iv. Nilai Sisa 1.209.799.083,33
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total arus masuk 4.241.044.299 48.328.185.600 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 33.286.519.083,33
Arus masuk untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menghitung IRR - 27.265.212.000 28.869.048.000 32.076.720.000 32.076.720.000 33.286.519.083,33

B ARUS KELUAR
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
i. Biaya investasi 4.410.686.071 - 60.000.000 75.000.000 - -
ii. Angsuran Tetap Rp Rp Rp Rp Rp
(KI+KMK) - 1.740.540.280 2.632.871.700 424.104.430 424.104.430 424.104.429,90
iii. Bunga Rp Rp Rp Rp Rp
(KI+KMK) - 292.322.256 163.696.329 79.659.182 48.317.864 16.976.546,91
Rp Rp Rp Rp Rp
iv. Biaya Variabel - 17.011.204.938 18.011.864.052 20.013.182.280 20.013.182.280 20.013.182.280
Rp Rp Rp Rp Rp
v. Biaya tetap - 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000 2.002.800.000,00
vi. Pemasaran/ Rp Rp Rp Rp Rp
Distribusi - 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp
vii. Pajak - 41.245.041 45.142.307 52.070.766 52.402.472 52.559.179,05
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total Arus Keluar 4.410.686.071 21.118.112.514 22.946.374.388 22.676.816.657 22.570.807.047 22.539.622.436
Arus Keluar Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Menghitung IRR 4.410.686.071 19.085.249.979 20.149.806.359 22.173.053.046 22.098.384.752 22.098.541.459

Arus Bersih (Net Rp Rp Rp Rp Rp Rp


C Cash Flow) (169.641.772) 27.210.073.086 5.922.673.612 9.399.903.343 9.505.912.953 10.746.896.647
Cash Flow untuk Rp Rp Rp Rp Rp Rp
menhitung IRR (4.410.686.071) 8.179.962.021 8.719.241.641 9.903.666.954 9.978.335.248 11.187.977.624
Discount Factor Rp
7,39% 1 0,931185399 0,867106247 0,807436677 0,751873244 0,700133387

Rp Rp Rp Rp Rp Rp
D Present Value (4.410.686.071) 7.617.061.199 7.560.508.899 7.996.583.935 7.502.443.294 7.833.076.666
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
E Cummulatif (4.410.686.071) 3.206.375.128 10.766.884.027 18.763.467.961 26.265.911.255 34.098.987.922

Rp
NPV 7,39% 34.098.987.922
IRR 89,75809161
Net B/C 3,502887672
PBP (Tahun) 0,569464946

Lampiran 16. Asumsi Kemungkinan yang Terjadi


Uraian NPV IRR Net B/C PBP (Tahun)
Normal Rp 37.919.936.183 89,08206537 3,978191095 0,506612682
Biaya Penjualan turun 3% Rp 34.233.025.297 89,81106908 3,639734715 0,557320404
Biaya Penjualan turun 4% Rp 33.004.055.002 90,09372231 3,526915922 0,576556596
Biaya variabel naik 4% Rp 34.998.890.992 89,64586528 3,710040762 0,545968826
Biaya variabel naik 5% Rp 34.268.629.694 89,80321024 3,643003179 0,556782227
Biaya investasi naik 4% Rp 34.098.987.922 89,75809161 3,502887672 0,569464946

Anda mungkin juga menyukai