Anda di halaman 1dari 12

1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA NY. M DENGAN ASMA
DI DESA SUNGKAI BARU

NAMA: ERVINA OKTAVIANI


NPM : 1814201210021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN ALIH JENIS
TAHUN 2019/2020
2

Nama Mahasiswa : Ervina Oktaviani


Tempat Praktek : Desa Sungkai Baru, Kec. Simpang Empat Kab. Banjar
Tanggal Pengkajian : 30 Desember 2019
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
Nama kepala keluarga (KK) : Ny. M (39 tahun)
Alamat : Desa Sungkai Baru Kec. Simpang 4 RT
02
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Tipe Keluarga : The Single Parent Family
Agama Islam : Islam
Komposisi keluarga :
Status Imunisasi
No Nama JK Hub Umur Ket
BCG Polio DPT Hep Cam

1 Ny M P Kepala 39 th - - - - - TL
Keluarga
2 An. W P Anak 15 th √ √ √ √ √ L
3 An. M P Anak 8 th √ √ - - - TL
4 An. N P Anak 4 th √ √ - - - TL

Genogram :
3

Keterangan :
= laki-laki = klien
= perempuan = serumah
= hubungan dengan keluarga = Cerai hidup
= meninggal

1. Status sosial ekonomi keluarga


Ny. M sudah berpisah dengan suaminya sehingga harus menjadi
tulang punggung keluarga dan membiayai ke-3 anaknya yang
masih tinggal serumah. Ny. M bekerja sebagai Buruh Tani dengan
penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya kurang lebih
200.000 s.d 500.000 rupiah per bulan.
2. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang mealakukan rekreassi karena kondisi keuangan
yang tidak memungkinkan. Biasanya keluarga sering berkumpul
sambil duduk-duduk di sore hari dengan tetangga yang mana
beberapa juga keluarga.
3. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga berada pada tahap III yaitu keluarga
dengan anak pra sekolah. Tidak terdapat tugas perkembangan yang
belum terpenuhi.
4. Riwayat keluarga inti
Ny. M
Sering merasakan nyeri dada yang terasa sampai ke belakang
hingga terkadang disertai sesak nafas. Pernah memeriksakan diri ke
puskesmas dikatakan bahwa sakit jantung, kemudian disarankan
untuk melakukan rontgent dan pemeriksaan lebih lanjut di rumah
sakit namun terkendala biaya karena tidak memiliki jaminan
kesehatan. Saat nyeri kambuh Ny.M hanya meminum atibiotik dan
beristiraha
4

An. S
Sering mengeluh sakit kepala. Anak juga tidak mau makan nasi,
dan beberapa ikan, seringkali makan mie dan minum susu.
An M
Sejak kelas 1 SD hingga saat ini anak sangat sering mengeluh
pusing. Ibunya mengatakan pernah di rontgent, diberitahu bahwa
anak mengalami penipisan saluran pernafasan dan kekurangan
oksigen ke otak. Ibu mengatakan tidak mendapat penjelasan
penyebabnya, dan belum ada melakukan pengobatan lebih lanjut.
Anak memiliki penyakit asma yang sering kambuh jika cuaca
terlalu dingin atau terlalu panas, atau saat kelelahan. Jika asma
kambuh, anak hanya beristirahat dan rutin meminum air putih
hangat. Beberapa hari ini anak mengeluh pendengarannya
berkurang.
An. N
Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan An.N
5. Riwayat keluarga sebelumnya
Sebelumnya didalam keluarga An. S pernah mengalami radang
paru-paru pada usia 2,5 bulan sampai usia 12 tahun.

II. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
` Dapur
4M

Kamar Ruang
tidur keluarga

Ruang tamu

4M
5

Rumah Ny. M baru saja roboh, dan baru saja mendirikan rumah
yang masih berdinding kalsiboard bekas yang hanya menutup
sebagian rumahnya dan sebagian lagi ditutup dengan hambal bekas.
Rumah terdiri dari ruang tamu, 1 kamar tidur, dapur, dan kamar
mandi yang berada dibelakang rumah. Cara pengaturan perabot
masih berantakan. Ukuran rumah 4x4 M tipe rumah semi
permanen, atap terbuat dari seng, lantai kayu dan terdapat ventilasi
dan selalu dibuka dan kondisi ruangan tidak pengap. Air untuk
MCK dan konsumsi sehari-hari menggunakan air sungai.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan, lingkungan tetangga
umumnya penduduk warga asli desa dan hubungan antara tetangga
cukup baik. Beberapa juga adalah keluarga sendiri.
3. Mobilitas geografis keluarga
Rumah Ny. M merupakan daerah pedesaan yang dekat dengan
sungai. Akses jalan yang dilalui untuk menuju rumah Ny. M adalah
jalan kecil bebatuan, namun tidak terlalu jauh ke jalan raya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Kegiatan keluarga dengan masyarakat biasanya adalah acara
yasinan atau undangan tertentu yang diadakan tetangga di sekitar
rumah. Ny. M juga sering duduk-duduk bersama tetangga saat sore
hari.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga saling merawat anggota keluarga yang sakit.

IV. Struktur keluarga


1. Struktur peran (formal & informal)
Ny. M adalah single parent, sehingga perannya adalah seorang ibu
sekaligus seorang ayah. Ny. M yang mencari nafkah, mengatur
keungan, serta merawat anak-anaknya. Anak pertama sudah
6

menikah, anak kedua dan ketiga masih bersekolah, dan anak


terakhir dalam tahan pra sekolah.
2. Nilai & norma keluarga
Dalam budaya Banjar, orang yang lebih tua harus dihormati.
Keluarga Ny. M selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang
berhubungan dengan agama dan masyarakat.
3. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga
bebas mengungkapkan pendapatnya masing masing. Keluarga juga
terbuka dan kooperatif dengan mahasiswa yang datang berkunjung
ke rumah dan mau mengikuti saran yang dianjurkan mahasiswa.
4. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan dengan
musyawarah, namun seringkali keputusan diambil oleh Ny. M
karena anggota keluarganya masih anak-anak.

V. Fungsi keluarga
Fungsi Afektif : keluarga saling mendukung satu sama lain. Semua anak-
anaknya diusahakan untuk sekolah dan dengan pakaian yang layak.
Fungsi sosialisasi : keluarga mendidik anak dengan nilai dan norma
dalam agama islam
Fungsi Repreduksi : Anak pertama sudah menikah dan memiliki 2 orang
anak. Sedangkan Ny. M sendiri adalah seorang janda.
Fungsi Ekonomi : keluarga memiliki sumber penghasilan dari Ny.M
yaitu dengan bekerja sebagai buruh Tani.
Perawatan Kesehatan : keluarga memfasilitasi keluarga yang sakit

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Pendek : keluarga mencemaskan penyakit jantung yang
dideritanya, serta penyakit yang diderita anak-anaknya.
7

b. Panjang: Saat ini keluarga memikirkan biaya pendidikan anak-


anaknya.
2. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap situasi dan stresor
Keluarga Ny.M selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan
masalah baik dalam lingkungan keluarga atau masyarakat dan saling
menghargai pendapat maupun keputusan yang diambil.
3. Strategi koping yang digunakan
Pada keluarga adalah problem focused coping yaitu mengurangi gejala
pada penyakit dan berfikir positif.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam menghadapi masalah selalu berusaha dan berdoa tapi pada
akhirnya Tuhan yang menentukan.
5. Harapan Keluarga
Keluarga berharap semua anggota keluarga selalu diberikan kesehatan
dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Ny. M juga berharap
semua anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya.
8

VII. Pemeriksaan Fisik


Pemeri Ny. M An. S An. M An. N
ksaan
Fisik
TD 140/90 mmHg 110/70 mmHg - -
Kepala Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan,
tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi.
Mata Simetris, Simetris, Simetris, konjungtiva Simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak tidak anemis dan konjungtiva tidak
anemis dan sklera anemis dan sklera sklera tidak ikterik, anemis dan sklera
tidak ikterik, tidak ikterik, penglihatan baik tidak ikterik,
penglihatan baik. penglihatan baik. penglihatan baik
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penghidung baik penghidung baik penghidung baik penghidung baik
Teling Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih, tidak Simetris, bersih,
a tidak ada nyeri dan tidak ada nyeri dan ada nyeri dan tidak ada nyeri dan
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran sedikit pendengaran baik,
tidak menggunakan tidak menggunakan berkurang dalam tidak menggunakan
alat bantu alat bantu beberapa hari alat bantu
terakhir, tidak
menggunakan alat
bantu
Leher Terdapat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid sejak 2 bulan kelenjar tiroid tiroid tiroid
yang lalu
Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
perkembangan dada perkembangan dada perkembangan dada perkembangan dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
sesak nafas, tidak sesak nafas, tidak sesak nafas, tidak sesak nafas, tidak
terdengar kelainan terdengar kelainan terdengar kelainan terdengar kelainan
suara nafas, suara suara nafas, suara suara nafas, suara suara nafas, suara
jantung S1 S2 jantung S1 S2 jantung S1 S2 jantung S1 S2
Tunggal, ictus Tunggal, ictus Tunggal, ictus cordis Tunggal, ictus
cordis tidak tampak. cordis tidak tampak. tidak tampak. cordis tidak tampak.
Klien mengeluh
sering nyeri pada
bagian dada
menjalar hingga ke
belakang
Perut Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
nyeri dan tidak ada nyeri dan tidak ada nyeri dan tidak ada nyeri dan tidak ada
nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak
asites, tidak teraba asites, tidak teraba asites, tidak teraba asites, tidak teraba
massa. massa. massa. massa.
Ekstre Tidak ada Tidak ada Tidak ada kelemahan Tidak ada
mitas kelemahan kelemahan kelemahan
9

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data

No Data Fokus Masalah Penyebab

1 Data subjektif Resiko Ketidakmamp


- Ny. M mengatakan anaknya yang ketiga tinggi terjadi uan keluarga
memiliki penyakit asma. komplikasi mengambil
- Ny. M mengatakan anaknya sering mengeluh keputusan
pusing. untuk
- Ny. M mengatakan jika sakit, anaknya hanya melakukan
beristirahat dan minum air hangat. tindakan yang
- Ny. M mengatakan anaknya tidak dilakukan tepat
pengobatan lebih lanjut karena terkendala
biaya.

Data Obyektif :
- Anak dapat beraktivitas dan bermain dengan
teman sebaya nya.

3.3 Diagnosa Keperawatan


3.3.1 Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

3.4 Skoring data masalah keperawatan keluarga


3.4.2 Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah. 2 1 2/3x1=1 Ny. M mengatakan anaknya yang


Skala : Resiko ketiga memiliki penyakit asma.

Kemungkinan 2 2 2/2x 2=2 Ny. M mengatakan anaknya tidak


2 masalahdapat diubah. dilakukan pengobatan lebih lanjut
Skala : sebagian karena terkendala biaya.

Potensial masalah
untuk dicegah 2 1 2/3x1=1 Ny. M mengatakan anaknya sering
3 Skala : cukup mengeluh pusing.

Menonjolnya masalah.
Skala : masalah berat Anak dapat beraktivitas dan
harus segera di 2 1 2/2x1=1 bermain dengan teman sebaya nya.
4 tangani
Jumlah skor 5
10

3.5 Diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah :

3.5.1 Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

3.6 Rencana Keperawatan


Diagnosa Rencana Intervensi
No Tujuan Umum Tujuan Khusus
Keperawatan Kriteria Intervensi
1 Risiko tinggi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal: dapat 1. Menjelaskan tentang
komplikasi tindakan pertemuan 1 x 30 menyebutkan penyakit asma:
berhubungan keperawatan menit diharap pengertian, pengertian, penyebab,
dengan keluarga selama 1 keluarga : penyebab, gejala, perawatan dan
ketidakmampua minggu, keluarga 1. Mempunyai gejala, pengobatan di rumah
n keluarga mampu motivasi untuk perawatan dan 2. Mendiskusikan dengan
mengambil mengambil mendapatkan pengobatan keluarga pilihan
keputusan untuk keputusan untuk pelayanan asma di rumah terbaik untuk
melakukan melakukan kesehatan. perawatan An.M
tindakan yang tindakan yang 2. Menggunakan Verbal: dapat 3. Motivasi keluarga utuk
tepat tepat. dan mengambil mendapatkan
memanfaatkan keputusan pelayanan kesehatan
fasilitas pilihan 4. Anjurkan tidur dengan
kesehatan pelayanan posisi semi fowler saat
3. Mendemonstras kesehatan asma kambuh
ikan cara 5. Anjurkan agar
merawat membatasi kegiatan
anggota dan makanan yang
keluarga yang dapat menyebabkan
sakit di rumah kekambuhan.
4. Dapat merawat
anggota
keluarga
dengan asma

3.7 Implementasi Keperawatan


No Hari/tanggal Diagnosa Implementasi
keperawatan
1 selasa/ 3 Des Risiko tinggi 1. Menjelaskan tentang penyakit asma:
2019 komplikasi pengertian, penyebab, gejala, perawatan
17.00.WITA- berhubungan dan pengobatan di rumah
selesai dengan 2. Mendiskusikan dengan keluarga pilihan
ketidakmampuan terbaik untuk perawatan An.M
keluarga 3. Meotivasi keluarga utuk mendapatkan
mengambil pelayanan kesehatan
keputusan untuk 4. mengnjurkan tidur dengan posisi semi
melakukan fowler saat asma kambuh
tindakan yang 5. Menganjurkan agar membatasi kegiatan
tepat dan makanan yang dapat menyebabkan
kekambuhan.
11

3.8 Catatan Perkembangan dan Evaluasi

No Hari/tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


keperawatan
1 Rabu/ 4 Des Risiko tinggi S
2019 komplikasi - An. M mengatakan merasa pusing
17.00.WITA- berhubungan lagi saat di sekolah
selesai dengan - Ny. M mengatakan tidak
ketidakmampuan memeriksakan anaknya ke
keluarga pelayanan kesehatan
mengambil
keputusan untuk O
melakukan - Ny M mampu menyebutkan gejala
tindakan yang asma
tepat - Keluarga tampak belum bisa
membawa An. M untuk berobat

A
Keluarga belum mampu mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat

P
Lanjutkan intervensi nomor 2 dan 3

No Hari/tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


keperawatan
2 Kamis/ 5 Des Risiko tinggi S
2019 komplikasi - An. M mengatakan merasa pusing
17.00.WITA- berhubungan lagi saat di sekolah
selesai dengan - Ny. M mengatakan tidak
ketidakmampuan memeriksakan anaknya ke
keluarga pelayanan kesehatan
mengambil
keputusan untuk O
melakukan - Ny M mampu menyebutkan gejala
tindakan yang asma
tepat - Keluarga tampak belum bisa
membawa An. M untuk berobat

A
Keluarga belum mampu mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat

P
Lanjutkan intervensi nomor 2 dan 3
12

No Hari/tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


keperawatan
3 Jumat/ 6 Des Risiko tinggi S
2019 komplikasi - An. M mengatakan merasa pusing
17.00.WITA- berhubungan lagi saat di sekolah
selesai dengan - Ny. M mengatakan tidak
ketidakmampuan memeriksakan anaknya ke
keluarga pelayanan kesehatan
mengambil
keputusan untuk O
melakukan - Ny M mampu menyebutkan gejala
tindakan yang asma
tepat - Keluarga tampak belum bisa
membawa An. M untuk berobat

A
Keluarga belum mampu mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat

P
Lanjutkan intervensi nomor 2 dan 3

No Hari/tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


keperawatan
4 Sabtu/ 7 Des Risiko tinggi S
2019 komplikasi - An. M mengatakan merasa pusing
17.00.WITA- berhubungan lagi saat di sekolah
selesai dengan - Ny. M mengatakan tidak
ketidakmampuan memeriksakan anaknya ke
keluarga pelayanan kesehatan
mengambil
keputusan untuk O
melakukan - Ny M mampu menyebutkan gejala
tindakan yang asma
tepat - Keluarga tampak belum bisa
membawa An. M untuk berobat

A
Keluarga belum mampu mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepat

P
Lanjutkan intervensi nomor 2 dan 3

Sungkai Baru, Desember 2019

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(…………………………...) (…..……..…….………….)

Anda mungkin juga menyukai