Disusun oleh:
Kelompok 6:
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
Landasan Teori
Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. Jamban yang baik dan
memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu :
1. Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit
2. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang aman.
3. Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit.
4. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
Menurut data yang dipublikasikan oleh World Health Organisatio, yang
diperoleh dari sensus tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia berada diurutan ke-
dua di dunia sebagai negara dengan jumlah terbesar masyarakat yang melakukan
buang air besar sembarang (WHO : 2012). Sekitar 17 persen rumah tangga pada tahun
2010 atau sekitar 41 juta orang masih buang air besar di tempat terbuka
(UNICEF:2012).
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi Indonesia yang memiliki tingkat
permasalahan kesehatan yang cukup tinggi, terutama masalah sanitasi yang layak.
Menurut profil kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 2014, Jawa Barat
merupakan provinsi yang memiliki tingkat sanitasi paling rendah di pulau Jawa
dibandingkan Provinsi lainnya. Selain itu dari data Riskesdas Tahun 2013, di Provinsi
Jawa Barat masih terdapat permasalahan sanitasi. Kabupaten Garut masuk kedalam 5
kabupaten terendah dalam masalah akses terhadap fasilitas sanitasi Improved.
Cakupan akses sanitasi di kota Garut sendiri menurut aplikasi STBM Smart sebesar
57,46%, serta salah satu desa dengan akses sanitasi yang rendah adalah desa
Sukamaju kecamatan Talegong sebesar 22,61%. Jamban merupakan suatu bangunan
yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran/najis manusia
yang lazim disebut kakus atau WC, sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman. Kotoran manusia yang dibuang dalam praktek sehari-hari
bercampur dengan air, maka pengolahan kotoran manusia tersebut pada dasarnya
sama dengan pengolahan air limbah.
B. Implikasi dan Saran
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran