DISUSUN OLEH :
OKY UNTORO PUTRA
12/333265/TP/10495
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL............................................................................................................... 8
1. Air ...................................................................................................................... 19
2. Es ....................................................................................................................... 19
2. Thawing ............................................................................................................. 22
3. Sortasi ................................................................................................................ 23
4. Penimbangan ..................................................................................................... 23
5. Pencucian I ........................................................................................................ 24
6. Penyisikan.......................................................................................................... 24
7. Filleting ............................................................................................................. 25
9. Trimming ........................................................................................................... 26
2.3 Standar Mutu Bahan Baku, Proses, dan Produk Akhir ........................................... 35
A. Sanitasi .............................................................................................................. 55
B. Hygiene ............................................................................................................. 57
A. Latar Belakang................................................................................................... 64
A. Peramalan .......................................................................................................... 66
B. Metodologi ........................................................................................................ 67
8 Kaci-kaci Plectorhincus sp
11 Kapasan Gymnocranicus
grandoculis
2.19 Labeling
21. Penyimpanan produk
Tahap ini dilakukan pada suhu rendah dengan tujuan mempertahankan
mutu produk selama jangka waktu yang dikehendaki. Masa penyimpanan
pada PT ILUFA paling lama adalah selama 6-10 bulan. PT ILUFA
memiliki 3 gudang penyimpanan beku.Produk beku disimpan dalam cold
storage dengan suhu paling rendah -20°C.
22. Proses Export (Stuffing)
Stuffing merupakan proses pemuatan produk ikan fillet beku ke
container berpendingin. Sebelum diisi, container harus didinginkan
terlebih dahulu (pre-cooling) sampai mencapai suhu -20℃ dalam waktu 4
jam untuk mengetahui container bekerja dengan baik dan normal.
Penataan produk dalam container harus memperhatikan adanya sirkulasi
udara dingin berjalan dengan baik dan tidak melebihi tanda batas muatan
untuk sirkulasi udara. Produk dimuat sesuai daftar pengiriman (packing
list).
Stuffing harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah produk
rusak, kotor dan patah. Lama waktu stuffing tidak boleh melebihi 2 jam.
Setelah proses stuffing selesai kemudian di dalam container dimasukan
alat pencatat suhu dalam perjalanan dan disegel untuk mencegah
kerusakan produk yang disebabkan oleh pihak ketiga yaitu perusahaan
pengiriman yang tidak dapat menjaga suhu dalam container
.
Gambar 2.14 Proses Stuffing
Satuan ukuran untuk satu kali proses pembuatan ikan fillet beku adalah
satu keranjang, dimana satu keranjang terdapat 60 ikan.
2.2 Spesifikasi Produk
Nama produk : ikan kakap merah
Nama latin : Lutjanus malabaricus
Nama dagang : Red Snapper
Jenis : Skin on dan Skinless
Bentuk : Natural dan Portion
2.3 Standar Mutu Bahan Baku, Proses, dan Produk Akhir
Standar mutu yang ditetapkan PT. Inti Luhur Fuja Abadi meliputi standar
mutu bahan baku, proses produksi dan produk akhir.
A. Standar Mutu Bahan Baku
1. Lapisan es : Lapisan es tidak rata dan bagian yang
meleleh melebihi 20-30%.
2. Perubahan warna : Ikan banyak mengalami perubahan warna
kehitaman pada permukaan produk
sebanyak 20-30%.
3. Kenampakan : Ikan masih dalam keadaan utuh, tidak cacat
dan warna cemerlang
4. Bau : Bau khas ikan segar
5. Daging :Warna daging spesifik jenis ikan yaitu putih
dan cemerlang, tekstur daging padat,
kompak dan elastis.
6. Mikrobiologi : E-Coli dan koliform kurang dari 3MPN/g.
Table 2.1 Standard Mutu Bahan Baku
Bahan Baku
Parameter Standar
1. Suhu fresh Max 40C
2. TPC 5 x 105 CFU/g
3. E. Coli < 3 MPN/g
4. Coliform < 3 MPN/g
5. Salmonella sp Negative / 25 g
6. Vibrio cholera Negative / 25 g
7. Histamin 100 mg/kg
8. Staphylococcus 10CFU/g
aureus
9. Merkury (Hg) 0,5 mg/kg
10. Cadmium (Cd) 0,05 mg/kg
11. Plumbu, (Pb) 0,3 mg/kg
Penampungan dan pengolahan limbah PT. Inti Luhur Fuja Abadi berada diluar
ruang proses produksi. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pembekuan
ikan kakap merah adalah limbah padat dan cair. Limbah padat yang dihasilkan
dapat berupa daun-daun kering, kerikil dan ikan-ikan kecil lain yang terbawa
namun bukan ikan kakap merah. Limbah padat ini hanya dibuang begitu saja
karena bukan merupakan limbah yang berbahaya. Namun untuk ikan kecil lain
selain ikan kakap merah biasanya dibeli oleh pedagang lokal.
Penanganan limbah cair berbeda dengan penanganan limbah padat karena sifat
limbah cair yang dapat mengkontaminasi lingkungan dan volumenya yang besar
sehingga memerlukan pengananganan secara khusus seperti pada lampiran 5.
Penanganan limbah cair adalah sebagai berikut:
1. Air kotor dari proses produksi dialirkan ke saluran pembuangan
2. Air limbah dilewatkan kawat kasa yang berada pada saluran pembuangan
untuk menyaring limbah padatan.
3. Air limbah dilewatkan pada pasir dan ijuk untuk menyaring benda-benda
yang tersuspensi agar mengurangi kekeruhan air limbah.
4. Air limbah diendapkan pada sumur-sumur penampungan.
5. Bau air limbah dihilangkan dengan melewatkan air limbah ke sistem aerasi
dengan pompa.
6. Air limbah dilewatkandalam saluran yang berkelok untuk mengendapkan
padatan yang mungkin belum mengendap pada proses sebelumnya.
7. Air limbah diberi klorin untuk mematikan organisme dan bakteri patogen.
8. Air limbah dilewatkan ke ijuk, pasir kerikil, arang dan batu zeolit/tawas
untuk menghilangkan bau, klorin, warna keruh air dan menyaring padatan
yang mungkin belum tersaring pada proses sebelumnya.
9. Terakhir air limbah dibuang ke sungai yang terletak dibelakang
perusahaan.
Limbah cair yang dibuang ke lingkungan ini diuji secara berkala oleh
Departemen Perindustrian dan Perdagangan melalui Balai Penelitian dan
Pengembangan Industri Surabaya.Air limbah yang dibuang ke lingkungan harus
memiliki standar minimum yaitu BOD 100mg/L dan TSS 100mg/L. Air limbah
diuji dengan menggukan alat DO meter sehingga BOD dapat diketahui sebelum
dibuang kelingkungan.Pengolahan limbah cair di PT. Inti Luhur Fuja Abadi sudah
baik karena air yang dibuang kelingkungan sudah aman dan tidak membahayakan
lingkungan.
Berdasarkan hasil dari IPAL masih di bawah dari standard baku mutu limbah cair
yang telah ditetapkan. Hasil pengujian limbah cair PT. ILUFA dapat di lihat pada
Tabel 4.3
6.1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu industri saat ini tidak hanya diukur dari besar kecilnya
dimensi tempat , ataupun dari segi penggunaan teknologi untuk mendukung
aktivitas industri, tetapi kemajuan suatu industri juga dapat diukur dari
kemampuan mereka dalam melakukan perencanaan produksinya. Untuk
mengoptimalkan pemakaian bahan baku, penghematan biaya produksi dan
bersaing secara kompetitf dalam era perdagangan bebas ini, maka diperlukan
adanya suatu perencanaan proses produksi. Semua kegiatan industri pada
dasarnya memiliki tujuan untuk mencapai kuantitas dan kualitas terbaiknya
dengan melalui pemanfaatan sumber daya yang terbatas dan biaya yang
minimal.
Proses produksi suatu industri sangat dipengaruhi oleh faktor antara lain
manusia, bahan baku, mesin dan peralatan yang sebagian besar semua faktor
tersebut dikatakan sebagai suatu sumber daya yang terbatas baik jumlah
,kemampuan dan kapasitasnya juga selain itu dibutuhkan biaya yang cukup
besar. Oleh sebab itu penggunaannya membutuhkan rencana yang matang.
Perencanaan produksi adalah salah satu hal sekaligus langkah yang tepat untuk
mewujudkan dan mencapai optimalnya suatu proses produksi dalam industri
khususnya di PT. Sumber Pangan Jaya sebagai industri yang bergerak di
bidang pangan.
PT. Sumber Pangan Jaya memilki kendala yang sering dihadapi salah
satunya ketidakseimbangan produksi yang berupa kelebihan ataupun
kekurangan produksi, ketika Surat Perintah Produksi (SPP) ditetapkan oleh
kantor pusat dan personel PPIC mengedarkannya, serta produksi dijalankan
seringkali penggunaan bahan baku tidak efisien seperti kehabisan bahan baku
121pendukung dan utama ketika pembuatan produk sosis formula tertentu,
selain itu proses produksi tidak dapat memenuhi Surat Perintah Produksi
(SPP) dikarenakan melebihi kapasitas produksinya. Semua kendala tersebut
berdampak pada membengkaknya biaya produksi dan keuntungan perusahaan.
Dengan dilakukannya perencanaan agregat terhadap produksi sosis di PT.
Sumber pangan Jaya melalui beberapa strategi diharapkan dapat ditemukan
solusi biaya dari hasil perbandingan strategi perencanaan agregat. Perlu
diketahui bahwa produk sosis bockwurst adalah salah satu produk spesial
sekaligus icon di PT. Sumber Pangan Jaya dan sosis bockwurst selalu
diproduksi setiap hari, maka diperlukan perencanaan agregat terhadap
produksi sosis bockwurst agar dapat memenuhi baik permintaan maupun
kepuasan konsumen untuk memperoleh keuntungan penjualan yang
semaksimal mungkin.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat
6.2 LANDASAN TEORI
A. Peramalan
dsaf
6.3 METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
B. Metodologi
C. Diagram Alir Penelitian
6.4 Hasil dan Pembahasan
6.5 PENUTUP