TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 52 tahun
Berat Badan : 73 kg
Tinggi Badan : 163 cm
Dx. Medis : illeus obstruksi
Unit Rawat : IGD
Masuk RS : 23 Desember 2019
Tgl pengkajian : 23 desember 2019
2. Riwayat Keperawatan
Klien datang dengan keluhan sakit perut sudah 2 hari, sudah 2 hari tidak dapat BAB.
Nyeri pada seluruh abdomen seperti ditusuk-tusuk, skala 7 tidak tentu. TTV TD: 74/44
mmHg, N: 124 x/menit, T: 38,3 C, RR: 32 x/menit, saturasi: 97 %, tidak ada alergi,
tidak ada obat rutin
3. Kesadaran
Compos mentis
4. Airway
Bebas/paten
5. Breathing
Suara nafas vesikuler tanpa ada bunyi nafas tambahan, RR: 32x/menit saturasi: 97%.
6. Sirkulasi
Bunyi jantung S1 dan S2 Normal, Gallop dan Murmur tidak di jumpai, Tekanan darah
74/44 mmHg, dengan frekuensi jantung 124 X/mnt. Tidak terdapat distensi vena
jugularis. Pulsasi nadi ulnaris dan dorsalis pedis teraba lemah, dengan CRT lebih dari
2 detik, tidak terdapat edema baik di ekstremitas atas dan bawah. Tidak terdapat distensi
vena jugularis. Akral hangat, CRT < 3 detik
7. Disabiliti
GCS 15 ( E4 V5 M6), pupil isokor, konjingtiva anemis, diameter pupil 2mm, reflek
cahaya (+) respon sensorik motoric normal
8. Exposure
tidak ada jejas
9. Eliminasi
Elektrolit tanggal 23 Desember 2019
Na 132 mmol/L
K 4,6 mmol/L
Cl 93 mmol/L
Belum dapat BAB, bising usus 6 x/mnt tidak ada hemoroid tidak ada nyeri tekan di
semua kuadran abdomen.
Berat badan 70 Kg tinggi badan 163 cm IMT
10. Terapi
IVFD RL 300cc
Ketorolac 1 ml
PCT 1 gr
Ondansentron 2ml
B. Data Fokus
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
C. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS : Resiko ketidakseimbangan Hipomobilitas
Klien mengatakan mual elektrolit
DO:
Residu lambung
berwarna hijau tua, 300
cc
Bising usus 6x/ menit
Klien tampak adanya
distensi abdomen
Hasil rontgen abdomen
23 desember 2019
kesan tampak gambara
ileus obstruksi (curiga
pada ileum distal)
pada abdomen
P: saat kaki di gerakan
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: daerah abdomen
S: 6
T: tidak tentu
DO:
Klien tampak meringis
Klien tampak takut jika
kaki di Gerakan
Klien tampak gelisah
TD: 74/44 mmHg, N:
124 x/menit, T: 38,3 C,
RR: 32 x/menit,
saturasi: 97 %.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi motilitas gastroinstetinal berhubungan dengan infeksi pencernaan
2. Hipertermia berhubungan dengan laju metabolisme
3. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisiologis
4. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan hipomobilitas
E. Intervensi Keperawatan
Rencaana Keperawatan
Diagnosa
keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
Rencaana Keperawatan
Diagnosa
keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
2. Hipertermia Setelah dilakukan askep
berhubungan selama 1x6 jam 1. Identifikasi
dengan laju penyebab 1. Untuk mengetahui
metabolisme hipertemia penyebab
2. Monitor suhu hipertermi
tubuh 2. Untuk memantau
3. Monitor kadar keadaan suhu
elektrolit tubuh pasien
4. Monitor 3. Mencegah
komplikasi dehidrasi pada
akibat pasien
hipertermi 4. Untuk mencegah
5. Anjurkan tirah terjadinya
baring komplikasi pada
6. Kolaborasi hipertermi
pemberian 5. Untuk
cairan dan mempertahankan
elektrolit suhu tubuh dalam
intravena batas normal
6. Untuk mengurangi
hipotermi dan
dehidrasi
Rencaana Keperawatan
Diagnosa
keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
Rencaana Keperawatan
Diagnosa
keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional
Hasil
F. IMPLEMENTASI
Jumat, 11 Desember 2019
No Diagnosa Implementasi
DX 1 Jam 08.00
Hasil :
DX 2 Jam 08.00
Hasil :
DX 3 Jam 08.00
Hasil :
DX 4 Jam 08:00
G. EVALUASI
2019
NO DX EVALUASI
DX 1 S:
Disfungsi motilitas O:
gastroinstetinal
berhubungan dengan A:
infeksi pencernaan
P:
DX 2 S:
Hipertermia O:
berhubungan
A:
dengan laju P :
metabolisme
DX 3 S:
Nyeri berhubungan O :
dengan agen cidera
A:
fisiologis
P:
DX 4 S:
Resiko O:
ketidakseimbangan
A:
elektrolit
berhubungan P:
dengan
hipomobilitas