Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN

KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. N DENGAN


NON REASSURING FETAL STATUS PADA G5P1A3
GEMELLI 34 MINGGU DI PAV. ASTER ATAS
RSUD KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2022

Disusun Oleh:

HASAN BASRI NASUTION


220210183

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2022
LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS ASUHAN
KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny. N DENGAN NON
REASSURING FETAL STATUS PADA G5P1A3 GEMELLI 34 MINGGU
DI PAV. ASTER ATAS RSUD KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2022

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggung jawabkan


dihadapan Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan/CI Program Studi Ners (Profesi)
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, 9 Januari 2023

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Dian Puspitasari Effendi, S.Kp., M.Kep) (Hj. Eli H, S.ST, M.Kes)


ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

I. PENGKAJIAN
Nama mahasiswa : Hasan Basri Nasution
NPM : 220210183
Ruang/RS : Pav. Aster RSUD Kabupaten Tangerang
Tgl/jam pengkajian : Senin, 2 Januari 2023
Pukul 09.00 – 10.00 WIB
Pengkajian ini dilakukan dengan cara Allo Anamnesa
II. IDENTITAS
A. Identitas Klien
1. Initial Klien : Ny. N
2. Usia : 36 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status Perkawinan : Menikah
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Pendidikan Terakhir : SMA
7. Alamat : Tangerang
8. Diagnosa Medis : Non Reassuring Fetal Status Pada G5P1A3
Gemelli 34 Minggu
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Initial Keluarga Klien : Tn. S
2. Usia : 38 Tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Hub. Dengan Klien : Suami
5. Pekerjaan : Pedagang
6. Pendidikan Terakhir : SMA
9. Alamat : Tangerang
III. KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama/Alasan klien
Pasien mengeluh perutnya terasa mulas sejak 2 hari yang lalu.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 Januari 2023 pukul
09.00 WIB pasien mengatakan perutnya mulas sejak masuk rumah sakit
pada 1 Januari 2023 pukul 20.41 WIB. Pasien juga mengatakan ia diare,
sudah BAB ± 6 kali sejak semalam. Pasien mengatakan konsistensi
feses cair. Hasil observasi pasien tampak pucat, bibir kering,
konjungtiva anemis, dan CRT > 2 detik. Hasil pemeriksaan TTV
menunjukkan TD: 130/100 mmHg, N: 113 x/menit, RR: 18 x/menit,
Suhu: 36oC dan SaO2: 98%.
Pada tanggal 3 Januari 2023 pukul 09.00 WIB dilakukan
pengkajian kembali. Pasien mengatakan diare sudah berhenti sejak
semalam. Saat ini pasien mengeluh ia merasa cemas karena akan
dilakukan operasi pukul 13.00 WIB. Pasien mengatakan ia takut terjadi
sesuatu pada dirinya dan bayinya. Pasien tampak cemas, tidak fokus
dan sering menanyakan seperti apa operasi yang akan ia jalani. Hasil
pemeriksaan TTV menunjukkan TD: 140/100 mmHg, N: 98 x/menit,
RR: 20 x/menit, Suhu: 36,3oC dan SaO2: 98%.
Pada tanggal 3 Januari 2023 pukul 16.00 WIB dilakukan
pengkajian kembali. Pasien mengatakan nyeri dengan hasil pengkajian
nyeri sebagai berikut:
P: Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut yang dilakukan operasi.
Q: Pasien mengatakan nyeri berdenyut dan seperti ditusuk-tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri menyebar hingga ke bagian pinggang
S: Pasien mengatakan skala nyeri 7
T: Pasien mengatakan nyeri terasa terus menerus
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah dirawat di RS sebelumnya karena
operasi SC. Pasien mengatakan ia memiliki riwayat penyakit hipertensi.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi dan jantung.

IV. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Pemeriksaan TTV
a. TD : 130/100 mmHg
b. Suhu : 36 oC
c. Nadi : 113 x/menit
d. RR : 18 x/menit
e. SpO2 : 98 %

A. Pemeriksaan Fisik
1. Breathing
a. Gerakan dada : Simetris
b. Irama Nafas : Normal
c. Pola Nafas : Teratur
d. Retraksi otot dada: Tidak ada
e. Sesak Nafas : Tidak ada RR : 18 x/mnt
f. Saturasi Oksigen : 98%
g. Keluhan Lain : Tidak ada
h. Suara nafas : Vesikuler
Keterangan : -
2. Circulation
a. TD : 130/100 mmHg
b. N : 113 x/menit
c. Suhu : 36 oC
d. Denyut nadi : Kuat
e. Conjungtiva : Anemis
f. Kulit : Akral teraba dingin terutama ekstremitas
g. CRT ekstremitas bawah > 2 detik
h. Edema : Tidak ada
Keterangan : Kondisi anemis dan akral dingin terjadi akibat diare
yang dialami oleh pasien sejak sebelum masuk rumah sakit dan
telah diberikan anti diare serta rehidrasi yang adekuat.
Masalah : -
3. Sistem integumen
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dibagian kulit.
4. Reproduksi dan seksualitas
Pasien mengatakan perutnya mulas sejak semalam dan
akan dilakukan operasi SC pada 3 Januari 2023 pukul 13.00 WIB.
Pasien mengatakan selama hamil ia jarang melakukan hubungan
seksual dengan suaminya karena kondisi kehamilan gemeli
sehingga pasien merasa tidak nyaman.
5. Eliminasi Fekal
Pernyataan Iya Tidak
Klien mengatakan belum BAB sejak masuk

Rumah Sakit
Klien mengatakan BAB dalam seminggu tidak

> 2 kali
Klien mengeluh pengeluaran feses lama dan

sulit
Klien mengatakan saat defekasi ia selalu

mengejan
Feses tampak keras √

Peristaltik usus menurun √

Distensi pada abdomen √

Teraba massa pada rektal √

Keadaan umum klien tampak lemah √


Keterangan:
Pasien mengatakan ia diare, sudah BAB ± 6 kali sejak
semalam. Pasien mengatakan konsistensi feses cair. Hasil
observasi pasien tampak pucat, bibir kering, konjungtiva anemis,
dan CRT > 2 detik

V. DATA PENUNJANG
1. Daftar obat
Nama obat Dosis Waktu Pemberian Terakhir
Pre Op
Molagit 2 tablet, Oral Setiap setelah BAB
Post Op
Dexamethason 10 mg, IV 3 x sehari
Ketorolac 10 mg, IV 3 x sehari

2. Hasil Laboraturium
TEST RESULT REFERENCE UNITS
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,4 11.7 – 15.5 g/dl
Lekosit 26.50 3.60 – 11.00 x10^3/ul
Hematokrit 32 35 – 47 %
Trombosit 285 140 – 440 x10^3/ul

KIMIA
Albumin 4.2 3.8 – 5.1 g/dl
VI. ANALISA DATA

Hari/Tgl Data Penyebab Masalah

Senin/2 DS: Faktor infeksi Diare


Januari  Pasien mengatakan ia
2023 diare, sudah BAB ± 6 Toksin, bakteri
kali sejak semalam. dan virus

 Pasien mengatakan
konsistensi feses cair. Mukosa usus

DO: Diare
 Pasien tampak pucat,
bibir kering,
konjungtiva anemis,
dan CRT > 2 detik
 Akral teraba dingin
terutama bagian
ekstremitas
 Pasien tampak lemas
 TD: 130/100 mmHg
N: 113 x/menit
RR: 18 x/menit
Suhu: 36oC
SaO2: 98%.

Selasa/3 DS: Pre Operasi Ansietas


Januari  Pasien mengeluh ia
2023 merasa cemas karena Kurang
akan dilakukan operasi pengetahuan
SC pukul 13.00 WIB.
 Pasien mengatakan ia Ansietas

takut terjadi sesuatu


pada dirinya dan
bayinya.

DO:
 Pasien tampak cemas,
tidak fokus dan sering
menanyakan seperti apa
operasi yang akan ia
jalani.
 TD: 140/100 mmHg
N: 98 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,3oC
SaO2: 98%.

Selasa/3 DS: Prosedur Nyeri akut


Januari  P: Pasien mengatakan pembedahan
2023 nyeri pada bagian perut
yang dilakukan operasi. Terdapat luka

 Q: Pasien mengatakan insisi

nyeri berdenyut dan


seperti ditusuk-tusuk Stimulasi serabut
saraf
 R: Pasien mengatakan
nyeri menyebar hingga
Merangsang
ke bagian pinggang
mediator nyeri
 S: Pasien mengatakan
skala nyeri 7
Nyeri akut
 T: Pasien mengatakan
nyeri terasa terus
menerus

DO:
 Pasien tampak meringis
kesakitan dan menahan
nyeri
 Pasien tampak
berkeringat dingin
 TD: 140/100 mmHg
N: 98 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,3oC
SaO2: 98%.

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur pembedahan)
VIII. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan
No.
Keperawatan Tujuan Intervensi

1. Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare


dengan proses infeksi asuhan keperawatan 3x24 jam di Obervasi
harapkan eliminasi fekal membaik  Identifikasi penyebab diare
dengan kriteria hasil:  Identifikasi riwayat pemberian makanan
 Kontrol pengeluaran feses  Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
meningkat (5)  Monitor tanda dan gejala hipovolemia
 Keluhan defekasi lama dan Terapeutik
sulit meningkat (5)  Berikan asupan cairan oral
 Mengejan saat defekasi  Berikan cairan intravena
meningkat (5) Edukasi
 Konsistensi feses membaik  Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
(5)  Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan
 Frekuensi defekasi membaik mengandung laktosa
(5) Kolaborasi
 Peristaltik usus membaik (5)  Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
 Kolaborasi pemberian obat pengeras feses

2. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas


berhubungan dengan asuhan keperawatan 3x24 jam Obervasi
krisis situasional diharapkan tingkat ansietas  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
menurun, dengan kriteria hasil:  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Konsentrasi meningkat (5)
 Pola tidur meningkat (5)  Monitor tanda-tanda ansietas
 Perilaku gelisah menurun (5) Terapeutik
 Verbalisasi kebingungan  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
menurun (5)  Pahami situasi yang membuat ansietas
 Verbalisasi khawatir akibat  Dengarkan dengan penuh perhatian
kondisi yang dihadapi  Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
menurun (5) Edukasi
 Perilaku tegang menurun (5)  Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
 Latih teknik relaksasi
.

3. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri


berhubungan dengan asuhan keperawatan 3x24 jam Obervasi
agen pencedera fisik diharapkan tingkat nyeri menurun,  Indetifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri.
(prosedur dengan kriteria:  Indetifikasi skala nyeri
pembedahan)  Frekuensi nadi membaik (5)  Indetifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Pola nafas membaik (5)  Monitor keberhasilan terapi komplementer
 Keluhan nyeri menurun (5) Terapeutik
 Meringis menurun (5)  Berikan tehnik nonfarmakologis untuk pereda nyeri (relaksasi nafas
 Gelisah menurun (5) dalam)
 Kesulitan tidur (5) Edukasi
 Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Tanggal dan
Implementasi Evaluasi Paraf
Dx Waktu

1. 2 Januari Obervasi S: Hasan


2023  Mengidentifikasi penyebab diare  Pasien mengatakan diare
10.15-10.45 E/F: Diare disebabkan adanya infeksi bakteri berkurang tiap selesai minum obat
WIB  Mengidentifikasi riwayat pemberian makanan O:
E/F: Pasien mengatakan ia tidak makan makanan yang  Pasien tampak pucat, bibir kering,
kotor ataupun yang menimbulkan diare sebelumnya konjungtiva anemis, dan CRT > 2
 Memonitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi
detik
tinja
E/F: Pasien mengatakan urine berwarna kuning, volume  Akral teraba dingin terutama
banyak, frekuensi ±6 kali dan konsistensi cair bagian ekstremitas
 Memonitor tanda dan gejala hipovolemia
 Pasien tampak lemas
E/F: Pasien tampak pucat, akral dingin, konjungtiva
anemis A:
Terapeutik Masalah keperawatan diare belum
 Memberikan asupan cairan oral teratasi
E/F: Pasien banyak minum.
P:
 Memberikan cairan intravena
Lanjutkan intervensi: Manajemen
E/F: Terpasang IVFD RL 20 tpm
Edukasi diare
 Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering
E/F: Pasien menghabiskan porsi makan dan beberapa
cemilan
 Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas,
pedas dan mengandung laktosa
E/F: Pasien makan makanan yang disediakan rumah
sakit
Kolaborasi
 Memberikan obat anti-diare
E/F: Telah diberikan molagit 2 tablet tiap kali sesudah
BAB
2. 3 Januari Obervasi S: Hasan
2023  Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah  Pasien mengatakan ia masih
09.30-10.00 E/F: Pasien semakin cemas setiap membahas operasi yang merasa cemas
WIB akan dijalani  Pasien mengatakan ia khawatir
 Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan dengan kondisi dirinya dan
E/F: Pasien mampu memutuskan sesuatu
bayinya
 Memonitor tanda-tanda ansietas O:
E/F: Pasien tampak gelisah dan banyak bertanya
 Pasien tampak cemas, tidak fokus
Terapeutik
 Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan dan sering menanyakan seperti apa
E/F: Pasien ditemani oleh suami operasi yang akan ia jalani
 Memahami situasi yang membuat ansietas
E/F: Pasien merasa cemas karena akan menjalani operasi SC A:
Edukasi
 Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin Masalah keperawatan ansietas belum
dialami
E/F: Informasi telah disampaikan teratasi
 Menginformasikan secara faktual mengenai diagnosis, P:
pengobatan, dan prognosis
Lanjutkan intervensi: Reduksi ansietas
E/F: Informasi telah disampaikan
 Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
E/F: Suami tetap menemani pasien
 Melatih teknik relaksasi
E/F: Pasien mampu melakukan teknik relaksasi

3. 3 Januari Obervasi S: Hasan


2023  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,  P: Pasien mengatakan nyeri pada
16.15-16.30 intensitas nyeri
bagian perut yang dilakukan
WIB E/F: Didapatkan keluhan nyeri PQRST
 Mengidentifikasi skala nyeri operasi.
E/F: Skala nyeri 7  Q: Pasien mengatakan nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer
E/F: Nyeri berkurang saat menerapkan terapi berdenyut dan seperti ditusuk-
komplementer tusuk
Terapeutik
 R: Pasien mengatakan nyeri
 Memberikan teknik non farmakologi untuk meredakan nyeri
berupa teknik relaksasi napas dalam menyebar hingga ke bagian
E/F: Pasien telah diajarkan teknik relaksasi napas dalam
pinggang
Edukasi
 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
E/F: Pasien telah diajarkan teknik relaksasi napas dalam  S: Pasien mengatakan skala nyeri 7
Kolaborasi
 T: Pasien mengatakan nyeri terasa
 Melakukan kolaborasi dalam pemberian analgetik terus menerus
E/F: Telah diberikan ketorolac O:
 Pasien tampak meringis kesakitan
dan menahan nyeri
 Pasien tampak berkeringat dingin
 TD: 130/90 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,5oC
 SaO2: 98%.
A:
Masalah keperawatan nyeri akut
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi: Manajemen
nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE I

No Tangga/
Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf
. Waktu
1. Diare 3 Januari 2023 S: Hasan
 Pasien mengatakan diare sudah berkurang
berhubungan 09.00 WIB
 Pasien mengatakan BAB hanya 2 kali dan
dengan proses konsistensi sudah membaik
infeksi O:
 Pasien tampak lebih segar, mukosa bibir
lembab dan konjungtiva ananemis
 Akral hangat
A:
Masalah keperawatan diare telah teratasi
P:
 Identifikasi penyebab diare
 Identifikasi riwayat pemberian makanan
 Monitor warna, volume, frekuensi dan
konsistensi tinja
 Monitor tanda dan gejala hipovolemia
 Berikan asupan cairan oral
 Berikan cairan intravena
 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
 Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan mengandung
laktosa
 Berikan obat anti-diare
I:
 Mengidentifikasi penyebab diare
 Mengidentifikasi riwayat pemberian
makanan
 Memonitor warna, volume, frekuensi dan
konsistensi tinja
 Memonitor tanda dan gejala hipovolemia
 Memberikan asupan cairan oral
 Memberikan cairan intravena
 Menganjurkan makanan porsi kecil dan
sering
 Menganjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan mengandung
laktosa
 Memberikan obat anti-diare
E:
Pasien banyak minum dan makan
R:
Anjurkan pasien untuk terus melakukan hidrasi
dengan banyak makan dan minum

2. Ansietas 4 Januari 2023 S: Hasan


berhubungan  Pasien mengatakan sudah tidak cemas
10.00-10.10
dengan krisis karena operasi berjalan dengan lancar serta
situasional WIB bayinya dalam kondisi sehat
O:
 Pasien tampak lebih tenang dan fokus
A:
Masalah keperawatan ansietas telah teratasi
P:
Hentikan intervensi
I:
-
E:
Pasien lebih tenang karena kondisinya baik-
baik saja
R:
-

3. Nyeri akut 4 Januari 2023 S: Hasan


 P: Pasien mengatakan nyeri pada bagian
berhubungan 10.10-10.30
perut yang dilakukan operasi.
dengan agen WIB
pencedera  Q: Pasien mengatakan nyeri seperti

fisik (prosedur ditusuk-tusuk

operasi)  R: Pasien mengatakan nyeri sudah tidak


menyebar
 S: Pasien mengatakan skala nyeri 6
 T: Pasien mengatakan nyeri terasa hilang
timbul
O:
 Pasien tampak menahan nyeri
A:
Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P:
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer
 Berikan teknik non farmakologi untuk
meredakan nyeri berupa teknik relaksasi napas
dalam
 Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik
I:
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, intensitas nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer
 Memberikan teknik non farmakologi untuk
meredakan nyeri berupa teknik relaksasi napas
dalam
 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
 Melakukan kolaborasi dalam pemberian
analgetik
E:
Pasienn telah mempraktikkan teknik relaksasi
napas dalam
R:
Anjurkan pasien untuk selalu menerapkan
teknik relaksasi napas dalam apabila nyeri
muncul

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE II

Tangga/
No. Diagnosa
Waktu
Catatan Perkembangan Paraf
1. Nyeri akut 5 Januari 2023 S: Hasan
 P: Pasien mengatakan nyeri pada bagian
berhubungan 13.00-13.30
perut yang dilakukan operasi.
dengan agen WIB
pencedera  Q: Pasien mengatakan nyeri seperti

fisik ditusuk-tusuk

(prosedur  R: Pasien mengatakan nyeri sudah tidak

operasi) menyebar
 S: Pasien mengatakan skala nyeri 5
 T: Pasien mengatakan nyeri terasa hilang
timbul
O:
 Pasien tampak meringis dan menahan nyeri
A:
Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P:
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer
 Berikan teknik non farmakologi untuk
meredakan nyeri berupa teknik relaksasi napas
dalam
 Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik
I:
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, intensitas nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer
 Memberikan teknik non farmakologi untuk
meredakan nyeri berupa teknik relaksasi napas
dalam
 Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
 Melakukan kolaborasi dalam pemberian
analgetik
E:
Pasienn telah mempraktikkan teknik relaksasi
napas dalam
R:
Anjurkan pasien untuk selalu menerapkan
teknik relaksasi napas dalam apabila nyeri
muncul

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE III

Tangga/
No. Diagnosa
Waktu
Catatan Perkembangan Paraf
1. Nyeri akut 6 Januari 2023 S: Hasan
 Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
berhubungan 09.00-09.15
yang dilakukan operasi sudah banyak
dengan agen WIB
berkurang
pencedera
fisik  Q: Pasien mengatakan nyeri berdenyut

(prosedur  R: -

operasi)  S: Pasien mengatakan skala nyeri 4


 T: Pasien mengatakan nyeri sudah jarang
timbul
O:
 Pasien tampak lebih rileks
A:
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
P:
Hentikan intervensi
I:
-
E:
-
R:
-

Anda mungkin juga menyukai