Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A
DENGAN RETENSIO URINE ec PROSTAT HYPERTROPHY
DI RSD GUNUNG JATI CIREBON

Disusun Oleh:
Anisa Putri Utami
18003
3A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


AHMAD DAHLAN CIREBON
2020
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum Identitas Klien
Nama : Tn. A bin R
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk : 02 Januari 2020
Tanggal Pengkajian : 04 Januari 2020
Diagnosa Medis : Retensio Urine ec Prostat Hypertropy
Identitas Penanggung Jawab:
Nama : Ny. K
Umur : 43 tahun
Hub. Dengan Klien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln Suratno No.143 RT/RW 01/01 Kel. Kebon Baru Kec.
Kejaksan Kota Cirebon
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan tidak bisa buang air kecil
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke poliklinik Urologi RSD Gnung Jati Kota Cirebon pada
tanggal 02 Januari 2021 pukul 10.00 diantar istrinya, dengan keluahan tidak
bisa BAK sejak pukul 05.00 WIB.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 04 Januari 2020 klien
tampak lemah, kesadaran compos mentis, akral teraba hangat, CRT < 2 detik,
skala nyeri 6.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Istri klien mengatakan, keluhan tersebut pernah dirasakan sekitar 2
tahun yang lalu, saat itu berobat ke IGD dan dipasang selang kencing, lalu
diijinkan pulang. Hari kelima selang kencing dilepas di Puskesmas Kejaksan
dan dapat BAK lancer. Riwayat penyakit lain disangkal.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit turunan ataupun menular lainnya.
e. Genogram :

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien

/ : Meninggal
f. Riwayat sosiokultural
Klien mengatakan bersosialisasi baik dengan keluarga dan
tetangganya. Saling tolong menolong jika ada yang membutuhkan.
3. Pola fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, dengan dilakukannya
perawatan selama di Rumah Sakit sehingga bisa berkumpul dengan
keluarganya.
4. Pola Nutrisi-Metabolik
a. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit:
BAB : kebiasaan klien BAB 1 kali/hari dengan konsistensi lembek dan
berwarna kuning.
BAK : klien mengatkan BAK ±7-8 x/hari dengan warna kuning jernih.
- Saat sakit:
BAB: klien BAB 1 x/hari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning, saat BAB klien dibantu keluarga
BAK: Pada saat dikaji klien terpasang kateter, jumlah urin saat dikaji
±1000cc/ 8 jam.
b. Pola Aktifitas dan Latihan
- Sebelum sakit: klien biasa melakukan aktivitasnya dengan mandiri
- Saat sakit: klien mengatakan aktivitasnya terganggu dengan terpasangnya
kateter di saluran kencing.
c. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori
Klien mengalami gangguan paa persepsi nyeri.
d. Pola Persepsi-Konsep diri
- Persepsi diri : klien ingin cepat sembuh, dengan dilakukannya perawatan
selama di Rumah Sakit sehingga bisa berkumpul dengan keluarganya
- Konsep diri :
a) Citra diri : klien mengatakan bahwa dirinya laki-laki
b) Identitas: klien mengatakan usianya 48 tahun, pekerjaan pegawai
swasta
c) Peran: klien seorang suami dan ayah yang baik serta yang menafkahi
keluarga
d) Harga diri: pasien mengatakan tidak malu dengan keadaannya
sekarang.
e. Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum sakit: klien biasa tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 8 jam/hari
- Saat Sakit: klien tidur dengan waktu 1 jam pada siang hari dan pada malam
hari 7-8 jam
f. Pola Peran-Hubungan
Hubungan klien dengan keluarga dan lingkungan sekitar cukup baik.
Hal ini terbukti saat klien sakit banyak keluarga yang menunggu dan banyak
kerabat yang menjenguk.
g. Pola seksual-Reprodeksi
Klien memiliki 3 anak, 1 orang perempuan dan 2 orang laki-laki, 2
orang sudah berkeluarga dank lien tinggal bersama istri dan anaknya yang
paling terakhir.
h. Pola Kopin dan Toleransi Stress
Jika klien punya masalah, klien selalu membicarakan masalahnya
dengan istri dan anaknya. Selama dirawat di rumah sakit klien membutuhkan
dukungan dari keluarganya , klien menunjukan keadaan emosi yang stabil
dank lien tidak bicara bila tidak ditanya.
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Kesadaran Compos mentis, Akral teraba hangat, Crt < 2 detik.
BB 60 kg dan TB sekitar 165 cm
Tanda Vital : TD: 140/90 mmHg S: 36,5oC
N : 118x/menit RR: 22x/menit
a. Kepala
Bentuk kepala bronchiopalus, kulit kepala bersih, tidak ada lesi rambut
berwarna hitam.
b. Mata
Mata simetris, tidak ada anemis, fungsi penglihatan rabun jauh.
c. Hidung
Bentuk hidung simetris, prosuksi sputum tidak mengganggu jalan nafas.
d. Mulut
Mukosa bibir kering, gigi cukup bersih.
e. Telinga
Bentuk simetris, Nampak tidak kotor, tidak ada nyri tekan pada trogus.
f. Leher
Reflek menelan ke atas, tidak ada pembesaran tiroid.
g. Dada dan Punggung
- Paru-paru: i: bentuk dada simetris
P: tidak ada nyeri tekan
P: pekak
P: suara paru vesikuler, tidak ada wheezing dan tidak ada
ronkhis
- Punggung: bentuk tulang simetris, tidak ada kemerahan di area punggung
dan tidak ada nyeri tekan pada area punggung.
h. Abdomen
Bentuk perut buncit, kebersihan kulit tidak kotor, dan turgor kulit perut 2 detik.
i. Ekstremitas
- Ekstremitas atas: tangan kiri terpasang infus RL, tidak ada pembekakan.
Turgor kulit baik.
- Ekstremitas bawah: kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada pembekakan,
turgor kulit baik.
j. Genetalia
Genetalia terpasang kateter.
k. Anus
Anus tidak terdapat hemoroid
B. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostic)
a. Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 11.0 10-14 Detik
INR 1.03 -
APTT 34.8 22.0-30.0 Detik
KIMIA DARAH
GLUKOSA
GDS 98 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 42 10-50 mg/dl
Kreatinin 1.42 L(<1,3);P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 45 <38 U/L
SGPT 15 <41 U/L
IMUNOSEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBs Ag (ICT) Non Reactive Non Reactive
Anti HCV (ICT) Non Reactive Non Reactive
KIMIA DARAH
Elektrolit
Natrium 145 136-145 mmol/l
Kalium 4.4 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 99 97-111 mmol/l

C. DATA TAMBAHAN
Terapi
1. infus RL
2. obat
a. Ciprofloxacin 500 mg (2x1)
b. Harnal Ocos (1x1)
c. Paracetamol 500 mg (3x1)
D. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah kolaboratif/
keperawatan
DS:
- Klien mengatakan Penurunan kapasitas Gangguan Eliminasi Urin
sulit saat buang air kandung kemih
kecil
- Klien mengatakan
nyeri saat buang air
kecil
DO:
- Klien terpasang
kateter (+)
- Urin ±1000 cc
- TD: 140/90 mmHg
DS:
- Klien mengeluh nyeri Agen pencedera fisiologis Nyeri Akut
saat buang air kecil
- Klien mengatakan
nyeri dibagian bawah
dan kelamin
- Skala nyeri 6
DO:
- Klien tampak
meringis
- KU: kesadaran
compos mentis
- TD:140/90 mmHg
- S: 36,5oC
- N : 118x/menit
- RR: 22x/menit

E. PERENCANAAN
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Gangguan setelah dilakukan 1. Monitor intake dan 1. Dengan memonitor
eliminasi urin asuhan keperawatan output intake dan output kita
bd penurunan selama 1x24 jam 2. Memonitor penggunaan dapat mengetahui intake
kapasitas diharapkan ganggguan obat antikolinergik dan output klien
kandung kemih elliminasi urin 3. Instuksikan pada klien 2. Pemberian oobat
berkurang dengan dan keluarga klien untuk antikolinergik dapat
kriteria hasil: mencatat output urine memperlancar urin
1. Kandung kemih 4. Monitor tanda dan gejala 3. Dapat diketahui output
kosong sepenuhnya ISK klien
2. Tidak ada residu (panas,hematuria,peruba 4. Dapat diketahui tanda
urine >100-200 cc han bau dan konsistensi dan gejala ISK
3. Intake cairan dalam urin) (panas,hematuria,peruba
rentan normal han baud an konsistensi
4. Bebas dari ISK urin)
5. Balance cairan
seimbang

2. Nyeri akut bd setelah dilakukan 1. Observasi vital sign 1. Dengan mengobservasi


Agen asuhan keperawatan 2. Ajarkan teknik vital sign dapat di
pencedera fisik selama 1x6 jam relaksasi nafas dalam ketahui tingkat nyeri
fisiologis diharapkan rasa nyeri 3. Ajarkan teknik pasien
berkurang dengan distraksi (mengajak 2. Teknik relaksasi nafas
kriteria hasil: ngobrol) dalam akan merilekskan
1. Observasi vital 4. Kolaborasi pemberian otot-otot dada
sign analgetik 3. Dapat mengalihkan
2. Keluhan nyeri perhatian pasien pada
menurun nyeri
3. Klien tampak 4. Dapat mengurangi nyeri
meringis
menurun
4. Fungsi
berkemih
membaik
5. Pola tidur
membaik

F. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/Ja No. DX Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
m
Selasa, DX 1 1. Monitor intake dan output = S: Anisa
5 Januari urine dalam batas normal - Klien mengatakan sulit
2020 2. Memonitor penggunaan saat buang air kecil
08.00 obat antikolinergik = - Klien mengatakan nyeri
memperlancar produksi urin saat buang air kecil
3. Instuksikan pada klien dan O:
keluarga klien untuk - Terpasang kateter (+)
mencatat output urine - Urin ±2500 cc
- Nyeri saat buang air
kecil
- TD120/80 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Selasa, DX 2 1. Melakukan penkajian nyeri S: Anisa
5 Januari secara komprehensif - Klien mengatakan nyeri
2020 termasuk lokasi, saat buang air kecil
10.00 karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
frekuensi, kualitas dan perut bagian bawah
factor presipitasi = skala O:
nyeri 4 - Skala nyeri 6
2. Menggunakan teknik - Nyeri seperti ditusuk
komunikasi untuk tusuk
mengetahui pengalaman - Nyeri dirasakan di pagi
nyeri pasien = klien paham hari
tentang menangani nyeri - N: 85 x/menit
3. Mengajarkan teknik non - RR: 20x/menit
farmakologi (tarik nafas A: Masalah belum teratasi
dalam) = gangguan rasa P: intervensi dilanjutkan.
nyeri berkurang

Anda mungkin juga menyukai