Paling Berpengaruh
terhadap Dunia
Pendidikan
Modern
// Jaminan Kepuasan
'I
' ( Apabila Anda mendapatkan buku ini dalam keadaan cacat produksi
1'':~1:-Iuar kesengajaan kami), seperti halaman kosong atau terbalik,
silahkan ditukar di toko tern pat Anda membeli atau langsung kepada
kami dan kami akan menggantinya segera dengan buku yang bagus.
EDITOR
JOY A. PALMER
50 Pemikir
Paling Berpengaruh
terhadap Dunia
Pendidikan
Modern
8iografi, Dedikasi, dan Kontribusinya
SO PEMIKIR PALING BERPENGARUH
TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN MODERN
Penerbit
laksana
Sampangan Gg. Perkutut No. 325-B
Jl. Wonosari, Baturetno
Banguntapan Jogjakarta
Telp: (0274) 4353776,7418727
Fax:(0274) 4353776
E-mail: redaksi_divapress@yahoo.com
Blog: www.divapress.co.cc
Website: www.divapress-online.com
Distributor Tunggal
Transmedia
Jl. Kelapa Hijau No. 22 RT. 006/03
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620
Telp. (021)7888-1850 (hunting)
Fax. (021) 7888-1850
DAFTAR lSI
-==Ov~~~~~~~~==-
5
Daftar lsi
6
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Peter Hobson
7
A.S. Neil (1883 - 1973)
8
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
disiplin, arahan, saran, ajaran moral, dan perintah agama." 2 Anak jangan
pernah dipaksa untuk belajar, dan memang prinsip utama Summerhill
adalah bahwa anak mengikuti pelajaran secara sukarela berapa pun
usianya. Hanya belajar yang dilakukan secara sukarelalah yang bernilai,
tulis Neill, dan anak akan mengenal dirinya sendiri apabila mereka telah
siap untuk belajar.
Anak hanya akan mencapai kebahagiaan jika mereka bebas.
Sebal:J kebanyakan ketidakbahagiaan itu ditimbulkan oleh adanya rasa
permusuhan dalam diri (inner hostility) yang tercipta dari tekanan eksternal.
Di sini, Neill dipengaruhi oleh teori Freud dan percaya bahwa karena
rasa permusuhan dalam diri ini tidak dapat diungkapkan secara efektif
kepada orang tua ataupun orang lain yang berkuasa, maka perasaan
terse but tetap bersemi dalam diri dan menjadi benci diri sendiri (se!fhate).
Nantinya perasaan tersebut akan terungkap dalam perilaku antisosial
dan yang paling buruk akan melahirkan "anak bermasalah". Anak-anak
seperti itulah yang dikirim ke Summerhill dan "diobati", tegas Neill,
dengan penerapan kehidupan yang bebas untuk pertama kalinya dalam
hidup mereka.
Kebahagiaan, bagi Neill, dengan demikian berarti keadaan tekailan
minimal. Dalam istilah positif keadaan itu terdiriuari "perasaan yang baik
dalam diri (innerfeeling of well-beini), keseimbangan, dan kepuasan dengan
hidupnya". Perasaan itu hanya ada apabila anak merasa bebas. 3 Pendidikan
konvensional melakukan kesalahan dengan lebih mengutamakan intelek
daripada emosi. Akibatnya, anak mungkin mengetahui banyak fakta,
namun kurang memiliki kepuasan dan pemenuhan diri (juljillmen~. Neill
pun menganjurkan "Hearts Not Head in The Schools" (Hati, Bukan
Otak, Yang Diutamakan di Sekolah), yang sekaligus juga menjadi salah
satu judul bukunya. 4 ''Jika emosi dibiarkan benar-benar bebas, maka
intelek akan tercapai dengan sendiri," 5 tegasnya.
Mata pelajaran akademis tradisional pada umumnya masih dipakai di
Summerhill, namun tidak ditekankan. Salah satu bidang kurikulum yang
lebih ditekankan adalah estetika (seni rupa, kerajinan, menari, drama, dan
lain-lain) yang dianggap Neill dapat mendorong kreativitas, imajinasi,
dan kenyamanan emosional (emotional well-beini). Sebenarnya, pelajaran-
pelajaran tersebut memiliki fungsi terapeutis bagi anak yang memiliki
permasalahan psikologis dan memberikan kesempatan kepada anak yang
secara akademis kurang cakap untuk menunjukkan kemampuannya.
9
A.S. Neil (1883 - 1973)
10
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
11
AS. Neil (1883 - 1973)
12
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
Lihat juga
14
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Dari dua puluh buku karya Neill, lima buku terakhir dan paling
berpengaruh adalah:
15
Susan Isaacs (1885 - 1948)
Robert Hinshelwood
16
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
17
Susan Isaacs (1885 - 1948)
18
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
19
Susan Isaacs (1885 - 1948)
20
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
21
Susan Isaacs (1885 - 1948)
Catatan
1. Dorothy Gardner, Susan Isaacs: The First Biograpl!J (London: Methuen, 1969).
2. David Lampe, Pyke, the Unknown Genius (London: Evans Brothers, 1959).
3. Lihat W Boyd dan W Rawson, The Story of the New Education (London:
Heinemann, 1965) dan Maurice Bridgeland, Pioneer Work with Maku§usted Children
(London: Staples, 1971).
4. T. Percy Nunn, Education: Its Data and First Principles (London: Edward Arnold,
1920).
5. Gardner (op cit., hlm. 67) menyatakan:
Pike menekankan, anak harus diajar untuk menyadari bahwa bahasa
adalah suatu konvensi dan bahwa kata-kata bukanlah objek, namun Susan
yakin bahwa anak kecil tidak dapat menerima ide tersebut dengan cara
penyampaian seperti ini dan mungkin tidak dapat menerima sama sekali
sampai tahap perkembangan selanjutnya.
6. David Wills, Homer Lane: A Biograpi!J (London: George Allen dan Unwin,
1964).
7. George MacLean dan Ulrich Rappen, Hermine Hug-Hellmuth, her lift and Work
(New York: Routledge, 1991).
8. August Aichorn, W~ward Youth (New York: Viking, 1925).
9. Anna Freud, Einftimng in die P{Jcholoana!Jsefor Padagogen: Vier Vorlrage (Stuttgart:
Hippokrates, 1930).
10. Melanie Klein, The P{Jchoana!Jsis of Childern: The Writings of Melanie Klein. Volume
2 (London: Hogarth, 1932).
11. Melanie Klein, ''The Importance of Symbol-Formation in the Development of
the Ego", The Writings of Melanie Klein. Volume 1 (London: Hogarth, 1930).
12. Riccardo Steiner, "Some Thoughts about Tradition and Change from an
Examination of the British Psychoanalytical Society's Controversial Discussion
(1943-1944)" (International Review of P{Jchoana!Jsis, 12, 1985), hlm. 12-71.
13. Pearl King dan Riccardo Steiner, The Freud-Klein Controversies 1941-1945 (London:
Routledge, 1991).
14. Isaacs, "The Nature and Function of Phantasy", hlm. 81.
15. Isaacs, Childhood and After, dan Troubles with Childern and Parents.
16. Ia tinggal dalam satu flat dengan Melanie Klein di sana untuk sementara
waktu.
Lihat juga
Dalam buku ini: Neill.
22
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
23
Harold 0. Rugg (1886 - 1960)
HAROLD 0. RUGG
(1886 - 1960)
~==~~~~~~~~~==~
Stephen J. Thornton
24
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
2S
Harold 0. Rugg (1886 - 1960)
26
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
27
Harold 0. Rugg (1886 - 1960)
28
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
29
Harold 0. Rugg (1886 - 1960)
Catatan
1. Harold Rugg, That Men Mqy Understand: An American in the Long Armistice (New
York: Doubleday, Doran, 1941), hlm. xv:
2. John Dewey, My Pedagogic Creed, dalam DJ. Flinders dan S.J. Thornton (eds),
The Curriculum Studies Reader (New York: Routledge, 1997), hlm. 23.
* Babbitry diambil dari nama salah satu karakter dalam novel satiris karya Sinclair
Lewis (1922), George Babbit. Babbit adalah sosok orang biasa yang terutama
tertarik pada bisnis dan keberhasilan sosial serta tidak berkepentingan dengan
nilai-nilai budaya.
3. Lawrence A. Cremin, The Transformation of SchooL· Progressivism in An1erican
Education, 1987-1957 (New York: Vintage, 1964), hlm. 182.
4. Rugg dan Ann Shumaker, The Child-centered School (New York: Arno Press and
The New York Times, 1969), hlm. viii-i:x.
5. Rugg, Culture ad Education in America (New York: Harcourt, 1931), hlm. 4.
6. GeorgeS. Counts, Dare the School Build a New Social Order? (Carbondale and
Edwardville, Illinois: Southern Illinois University Press, 1932).
7. Alan Ryan, John Dewry and the High Tide of American Liberalism (New York:
Norton, 1995), hlm. 340.
8. Rugg, American Life and the School Curriculum: Next Steps Toward School of Living
(Boston, Masachussetts: Ginn, 1936), hlm. 332.
9. Ibid., hlm. 354-355.
10. Ibid., hlm. 345.
11. Murry R. Nelson, "The Development of the Rugg Social Studies Materials"
(Theory and Research in Social Education, V, II, 1977), hlm. 68.
12. Naida Tushnet Bagenstos, "Social Reconstruction: The Controversy Over
the Textbooks of Harold Rugg" (Theory and Research in Social Education, V, III,
December 1977), hlm. 29.
13. B.R. Buckingham, Rugg Course in the Classroom: The Junior-High-School Program
(Chicago, Illinois: Ginn, 1935), hlm. 69-72.
14. Rugg, Foundations for American Education (New York: World Book Company,
1947), hlm. xi.
15. Rugg, That Men Mqy Understand, op cit., hlm. 244-245.
Lihat juga
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
30
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
31
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951)
LUDWIG WITTGENSTEIN
(1889 -1951)
-==~~~~~~~~J\¢=
Nicholas C. Burbules
dan Michael Peters
32
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
ia mencoba untuk menulis satu buku filsafat yang diterbitkan saat ia masih
hidup, Tractacus Logico- Philosophicus. Naskah buku itu dikirimkan kepada
Russel saat Wittgenstein masih menjadi tahanan. Dengan dukungan (yang
kurang kuat) dan kata pengantar dari Russel,'buku tersebut akhirnya
diterbitkan pada 1922. Karya itu memberi pengaruh yang sangat besar,
khususnya terhadap kelompok positivis Lingkaran Wina, seperti Rudolf
Carnap, Herbert Feig~ Moritz Schlick, dan Frederich Waismann--dengan
merekalah Wittgeinstein berhubungan selanjutnya.
Wittgenstein, setelah ayahnya meninggal pada 1913, menerima warisan
melimpah. Pada 1919, ia menghibahkan semua warisan tadi dan bekerja
sebagai guru di desa::desa kec~ di Austria-Trattenbach, Hassbach,
Puchberg, dan Otterthal antara 1920-1926. Setelah menunaikan serang-
kaian tugas singkat, ia menyerahkan jabatannya di Otterthal karena
dicurigai telah memukul seorang siswi (dan memang bukan pertama
kali itu saja ia memukul siswa selama mengajar). Setelah bekerja sebagai
tukang kebun dan membantu merancang serta membangun rumah untuk
salah satu adiknya, ia kembali ke Cambridge pada 1929. Gelar Ph.D.
Wittgenstein diraih dengan Tractacus sebagai tesisnya. Ia diberi fellowship
selama lima tahun dan mengajar di Trinity College sampai 1935, ketika
ia kembali meninggalkan Cambridge lagi dan menghabiskan hidupnya
di Rusia, N orwegia, Austria, dan Irlandia. Pada 1935, Wittgenstein mulai
mengalami keraguan yang serius terhadap nilai filsafat dan secara aktif
ia berdiskusi dengan para mahasiswanya untuk mencari arah kegiatan
yang lebih "berguna". Akan tetapi pada 1938, ia kembali ke Cambridge
dan menjadi profesor tahun 1939.
Selama 1930-an dan 1940-an, ia menulis banyak hal dalam bentuk
percakapan (remark), aforisme, dan fragmen. Namun, tak satu pun dari
karyanya tersebut diterbitkan selama hidupnya. Sebagian besar dari karya
penting keduanya, Philoshopical Investigations, ditulis pada 1945, namun
tidak diterbitkan sampai pada 1953, dua tahun setelah kematiannya.
Dalam Investigations, Wittgenstein mengkritik, dan dalam kadar tertentu
menolak, pandangan-pandangan yang sudah dikembangkan dalam
Tractacus, terutama dalam pandangan yang lebih "antropologis" dan
pragmatis tentang bahasa--dari sini kita bisa mengetahui fenomena
seseorang yang sanggup menulis dua karya besar sekaligus mengalami
pergeseran-pergeseran filosofis yang bertentangan. Wittgenstein
meninggalkan jabatan profesornya pada 1947 kemudian melanjutkan
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951}
34
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
pendidikan, dan kritiknya (dan kritik diri) yang sangat keras merupakan
bagian terpenting dati gaya mengajarnya.
Paparan mengenai Wittgeinstein sebagai pengajar filsafat mem-
perlihatkan bahwa ia sudah melegenda. D.A.T. Gasking dan A. C. Jackson
menulis gambaran tentang bagaimana Wittgenstein mengajar:
35
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951)
'Sebentar, saya pikir dulu!' ... atau berseru, 'Ini benar-benar sulit',". 5
Kadang inti dari beberapa contoh yang diberikannya tiba-tiba menjadi
jelas, seolah-olah pemecahannya memang jelas dan sederhana. Gasking
dan Jackson menyebutkan bahwa Wittgenstein ingin menunjukkan
kepada mahasiswanya bahwa mereka bingung, bahwa mereka tak pernah
berpikir apa yang dapat mereka lakukan, dan memperingatkan mereka
dengan mengatakan, "Kalian harus mengatakan apa yang benar-benar
kalian pikirkan, seolah-olah tidak seorang pun, bahkan kalian sendiri,
dapat mendengarnya." 6
Karl Britton menyatakan bahwa Wittgenstein mengira tidak ada satu
pengujian pun dapat diterapkan untuk mengetahui apakah seorang filsuf
mengajar dengan baik atau tidak, "Ia mengatakan bahwa kebanyakan
mahasiswanya hanya sekadar mengemukakan ide-ide Wittgenstein, dan
bahwa mereka meniru suara dan caranya. Akan tetapi ia juga dapat
dengan mudah membedakan mereka yang benar-benar mengerti dan
mereka yang tidak memahami." 7 Memang kadar pengaruh ini membuat
Wittgenstein menduga-duga apakah ia guru yang baik atau tidak:
36
50. Pemikir. Pal;rtg Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem ..
37
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951)
38
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
39
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951)
40
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
41
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951)
I
Modus dialog ini dengan demikian bukanlah suatu bentuk
penunjukan (demonstrasi), melainkan penyelidikan (investigasi).
I
Penggunaan pertukaran khayalan (imagined interchange), eksperimen
pemikiran, diagram, gambar, contoh, aforisme, atau perumpamaan
dimaksudkan untuk melibatkan pembaca dalam sebuah proses yang,
dalam pengajaran dan tulisan Wittgenstein, merupakan eksternalisasi
keraguan, pertanyaan, proses pemikirannya sendiri. Tujuan filsafatnya
diwujudkan, ditunjukkan, dalam bagaimana ia menjawab suatu pertanyaan.
Gayanya adalah metode dan tulisannya berusaha menjadi contoh
bagaimana metodenya bekerja. Perhatiannya pada bentuk dan komposisi
tidak berkenaan dengan penyajian sebuah argumen, melainkan dengan
penjajaran (juxtaposition) yang akan menarik pembaca masuk ke dalam
teka-teki yang dirasakan dirinya. Sebuah penghargaan terhadap gaya
filsafat Wittgenstein membawa kita secara langsung pada pemahaman
terhadap sifat pedagogisyang mendasar dari kegiatannya.
Catatan
1. D.A.T. Gasking dan A. C. Jackson, "Wittgenstein as a Teacher", dalam K T. Fann
(ed.), Ludwig Wittgenstein: The Man and His Philosopqy (New Jersey: Humanities
Press: Sussex: Harvester Press, 1962), him. 52.
2. Michael Peters dan Nicholas C. Burbules, ''Wittgenstein, Styles and Pedagogy",
dalam Michael Peters dan James Marshall, Wittgenstein: Philosopqy, Postmodernism,
Pedagogy (South Hadley, Massachusetts: Bergin and Garvey, 1999), him. 152-
173. Sebagian bahan dari esai ini diadaptasi dari bah itu dan bah selanjutnya,
"Philosophy as Pedagogy: Wittgenstein's Styles of Thinking'', him. 174-191.
3. Gasking dan Jackson, ''Wittgenstein as a Teacher'', him. 52.
4. Ibid., him. 50.
5. Ibid., him. 52.
6. Ibid., him. 53.
7. Dikutip dari M.O'C. Drury, "A Symposium: Assessments of the Man and
the Philosopher", dalam KT. Fann (ed.), Ludwig Wittgenstein: The Man and His
Philosopqy (New Jersey: Humanities Press); (Sussex: Harvester Press, 1967), him.
61.
8. Ludwig Wittgenstein, Culture and Value, G.H. Von Wright (ed.) (bekerja sama
dengan Heikki Nyman), diterjemahkan Peter Winch (Oxford: Basil Blackwell,
1980), him. 38.
9. G.H. Von Wright, Wittgenstein (Oxford: Blackwell, 1982), him. 31.
42
50 P~mikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidik~ Modem
Lihat juga
Dalam Fifty Major Thinkers on Ed11cation: Russell, Socrates.
43
Ludwig Wittgenstein (1889 - 1951)
On Certainty, G.E.M. Anscombe dan G.H. von Wright (eds), diterjemahkan Denis
Paul dan G.E.M. Anscombe, Oxford: Blackwell, 1979.
Culture and Value, G.H. Von Wright (ed.) (bekerja sama dengan Heikki Nyman),
diterjemahkan Peter Winch, Oxford: Blackwell, 1980.
Zettel, G.E.M. Anscombe dan R. Rhees (eds.), Oxford: Blackwell, edisi ke-2
1981.
44
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
MARTIN HEIDEGGER
(1889 - 1976)
-==»v~~~~~~~
Michael Bonnett
45
Martin Heidegger (1889 - 1976)
46
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
47
Martin Heidegger (1889 - 1976)
48
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
49
JV1artin Heidegger (1889 - 1976)
50
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. What is Called Thinking?, diterjemahkan J. Gray (London: Harper & Row, 1968),
hlm. 14-15.
2. M. Murray (ed.), HeideggerandModern Philosopf?y (London: Yale University Press,
1978), hlm. vii.
3. H. Dreyfus dan H. Hall, Heidegger: A Critical Reader (Oxford: Blackwell, 1992),
hlm. 1.
4. Hans-Georg Gadamer, dikutip dalam Martin Heidegger: Basic Writings, D. Krell
(ed.) (London: Roudedge & Kegan Paul, 1978), hlm. 15-16.
5. Being and Time, diterjemahkan J. Macquarrie dan E. Robinson (Oxford: Blackwell,
1973), bagi.an 26-27,35-37.
6. What is Called Thinking?, hlm. 15.
Lihat juga
Dalam buku ini: Bourdieu, Foucault.
51
fv'lartin Heidegger (1889 - 1976)
52
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
53
Herbert Edward Read (1893 - 1968)
54
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Dalam jantungku
Kata-kata halus dengan gumpalan darah ini
Bersama degupnya yang serempak
Dengan aliran abadi
(So long my heart
This little polish'd ball of blood
Has throbb'd in unison
With your immortal flood/
kurator pameran, termasuk pameran besar karya seni surealis pada 1936
eli London dan beberapa pameran seni anak pada awal 1940-an yang
sebelumnya clirancang untuk peneliclikan estetika, mendirikan organisasi-
organisasi pendukung, termasuk Design Research Unit (1943), Institute
of Contemporary Arts (1948), dan International Society for Education
through Art yang elisponsori oleh UNESCO (19 51), dan clikenalluas eli
Eropa dan Amerika Serikat-di mana Charles Eliot Norton Lectures eli
Harvard menghormati sosok yang mempopulerkan seni (art popularizer)
dan cultural entrepreneur sekaligus profesor pertama dalam bidang seni
murni eli Harvard pada akhir abad ke-19.
Akhirnya, Herbert Read bukan hanya membantu orang untuk
memahami dan menghargai hasil karya seni. Ia memiliki kepercayaan
mendasar pada kemajuan manusia yang sebagaimana estetika sosial
Ruskin dan Morris akan membawa seni melampaui estetika. Seperti
elitulis Hilton Kramer dalam New York Times untuk obituari Herbert Read
pada 1968, Read menganggap seni sebagai "unsur yang mungkin paling
pokok bagi jalinan sosial yang tercerahkan (enlightened socialfabric) ... suatu
dasar bagi upaya untuk memperbaiki nilai-nilai sosial secara keseluruhan"
dan dalam upaya itu "peneliclikan memiliki peran utama". 5
Education Through Art, yang eliterbitkan pertama kali pada 1943,
dianggap oleh penulisnya sebagai buku yang sangat berpengaruh.
Walaupun tidak elicetak selama riga dasawarsa, generasi penelielik seni
dan peneliclik lainnya (terutama eli Inggris) sejak 1940-an sampai 1960-an
elibesarkan oleh pesan-pesan sosial dari buku tersebut. Buku tersebut
elitulis ketika sedang berkecamuk Perang Dunia II, Read berharap ingin
memanfaatkan energi kreatif dan imajinatif dari seni untuk mengakhiri
siklus kekerasan yang tanpa henri. Ia melihat seniman sebagai "ripe ideal"
yang menawarkan "kesadaran akan nilai hakiki". 6 Dalam harapan ini,
Read berbicara kepada para peneliclik seni dan guru lainnya eli mana pun
mereka berada, yang sangat merasakan perlunya mendobrak halangan
dan rintangan nasionalisme, kepercayaan, dan etnisitas.
Buku tersebut bersifat instruktif, tapi tak bersifat khusus. Buku itu tak
berisi program atau kurikulurn, namun dasar untuk mempertimbangkan
seni sebagai sebuah kerangka bagi peneliclikan umum pemikiran dan
kepribadian yang dijelaskan secara rinci dan mengkaji topik-topik seperti
"persepsi dan imajinasi", "modus integrasi bawah sadar", dan "dasar
estetis bagi disiplin dan moralitas". Read menganggap dirinya sebagai
56
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
57
Herbert Edward Read (1893 - 1968)
58
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
59
Herbert Edward Read (1893 - 1968)
Catatan
Lihat juga
hn
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
The Grass Roots of Art, New York: Meridian, 1967, sekitar 1946.
Art and Industry: The Principles of Industrial Design, London: Faber & Faber, 1947.
Education for Peace, New York: Charles Scribner's Sons, 1949.
Contemporary British of Art, Baltimore, Maryland: Penguin Books, edisi diperbaiki,
1964, 1951.
Icon and Idea: The Function of Art in the Development of Human Consciousness, Cambridge,
Massachusetts: Harvard University Press, 1955.
The Contrary Experience: Autobiographies, New York: Horizon Press, 1963.
A Concise History of Modern Sculpture, London: Thames & Hudson, 1964.
The Origins of Form in Art, London: Thames & Hudson, 1965.
The Redemption of the Robot: My Encounter with Education through Art, New York:
Trident Press, 1966.
Art and Alienation: The Role of the Artist in Society, New York: Horizon Press, 1967.
Poetry and Experience, New York: Horizon Press, 1967.
The Cult of Sincerity, New York: Horizon Press, 1968.
Goodway, David (ed.). 1998. Herbert Read Reassessed. Liverpool: Liverpool University
Press.
King, James. 1990. The Last Modern: A Life of Herbert Read. London: Weidenfeld
&Nicolson.
Woodcock, George. 1972. Herbert Read: The Stream and the Source, London: Faber
& Faber.
61
Lev Semyonovich Vygotsky (1896 - 1934)
Alexander Ardichvili
62
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
bank, adalah seorang yang sangat terdidik dan berusaha keras untuk
memberikan pendidikan sebaik mungkin kepada anaknya. Lev belajar
pada guru privat selama bertahun-tahun dan baru memasukigymnasium
saat sudah mencapai kelas delapan (usia 14-15 tahun). Selama masa
pertumbuhannya Vygotsky adalah pelajar yang tekun dan pada usia
18 tahun ia telah menjadi seorang intelektual berbakat yang menguasai
pelbagai macam pelajaran, meliputi sejarah, filsafat, seni, dan sastra.
Pada 1913, atas desakan orang tuanya, ia menuntut ilmu ke Moscow
University. Pertama kali ia menjadi mahasiswa di Medical School dan
kemudian di Law School. Namun, minat intelektual Vygotski yang
sebenarnya adalah pada ilmu sosial dan humaniora. Vygotsky juga
menuntut ilmu di universitas swasta, Shaniavsky University, di jurusan
sejarah dan filsafat.
Pada waktu itu, Moskwa merupakan tempat yang subur bagi
intelektual muda, yakni munculnya kecenderungan baru dalam sains
dan filsafat, Stanislavsky memperkenalkan inovasi pergeseran paradigma
dalam teater, revolusi strukturalis dalam linguistik dan teori sastra oleh
mazhab Formalis (Shklovsky, Jakubinsky, dan Jakobson), dan puisi
simbolis menarik minat pemikiran intelektual Rusia melalui inovasi
pergeseran paradigma dalam penggunaan struktur bahasa. Vygotsky
berminat pada dan memiliki pengetahuan yang dalam mengenai sebagian
besar kecenderungan baru tersebut. Minat ini mulai tampak kemudian
ketika kutipan-kutipan dati penyair, filsuf, dan ilmuwan Rusia serta Eropa
Barat muncul dalam karyanya, menciptakan keluasan dan tekstur gaya
Renaissance yang tak biasa dalam tulisannya.
Tak lama kemudian setelah lulus dati Moscow University pada 1917,
Vygotsky pindah ke Gomel, tempat orang tuanya bermukim. Ia tinggal
di sana sampai 1924, saat pertama kali mengajar sastra di sekolah daerah
(provincial schoo~ dan kemudian memberi kuliah di college lokal untuk calon
guru. Pada 1924, setelah diundang ke sebuah konferensi akademis, di
mana ia memberikan presentasi yang sangat bagus tentang metodologi
kajian psikologi, ia diundang ke Moscow Institute of Psychology untuk
bekerja sebagai researchfollow. Pada 1925, ia mempertahankan tesis Ph.D.
dengan judul "The Psychology of Art". Dalam pendahuluan tesisnya,
Vygotsky menyatakan bahwa psikologi tidak dapat membatasi diri pada
bukti langsung, baik perilaku yang bisa diamati atau bentuk-bentuk
introspeksi. Menurut Vygotsky, penelitian psikologi adalah sebuah
63
Lev Semyonovich Vygotsky (1896 - 1934}
besar'' dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. Masa tersebut sebenarnya ,
merupakan awal dari mengetatnya kontrol Partai Komunis terhadap .
seluruh aspek kehidupan intelektual-kecenderungan yang dalam beberapa
tahun mengakibatkan munculnya penindasan semua pemikiran bebas dan
pembunuhan elite intelektual negeri itu. Sejak itu, para psikolog Soviet
dipaksa untuk mendasarkan ide-ide mereka pada karya-karya Marx,
Engels, dan Lenin (dan kemudian Stalin). Perubahan tersebut benar-
benar menghancurkan program penelitian Vygotsky yang mengandalkan
teori-teori (yang menurut rezim komunis Soviet dianggap) "dekaden" dan
"anti-Marxis", seperti psikoanalisis dan psikologi Gestalt. Vygotsky, yang
sudah menderita sakit parah, tetap bekerja di Moskwa sampai 1934 ketika ia
meninggal dunia akibat tuberkulosis. Bahkan sebelum ia meninggal dunia,
sebagian besar ternan dan koleganya (di antaranya Luria dan Leont'ev)
dipaksa meninggalkan Moscow Institute of Psychology untuk posisi yang
kurang jelas di kota-kota propinsi atau ·mengubah program penelitian
mereka dengan kegiatan yang kurang kontroversial. Para psikolog Rusia
kontemporer, dalam percakapan pribadi dengan penulis, mengungkapkan
pendapatnya bahwa sekalipun Vygotsky tidak meninggal dunia akibat
64
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
65
Lev Semyonovich Vygotsky (1896 - 1934)
66
I 50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
67
Lev Semyonovich Vygotsky (1896 - 1934)
Catatan
1. Vygotsky, "The Genesis of Higher Mental Functions", dalam J.V. Wertsch (ed.),
The Concept of Activi{Y in Soviet P!]chology (Arnomk, New York: Sharpe, 1981),
him. 164.
2. Vygotsky, Mind in Socie!J: The Development of Higher P{Ychological Processes
(Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1978), him. 85-86.
3. A.N. Leont'ev, Activi!J, Consciousness and Persona/if} (Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice Hall, 1978).
4. V.V. Davydov, "Influence of L.S. Vygotsky on Education Theory, Research,
and Practice", diterjemahkan S. Kerr (Educational Researcher, 24 [3], 1995), him.
12-21.
5. M. Cole dan Y Engestorm, "A Cultural-Historical Interpretation of Distributed
Cognition", in G. Salomon (ed.), Distributed Cognition (Cambridge: Cambridge
University Press, 1996).
Lihat juga
Dalam buku ini: Bruner, Piaget.
68
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
JEAN PlACET
(1896 - 1980)
-==Ov~~~~~~~~
leslie Smith
69
Jean Piaget (1896 - 1980)
Epistemologi
70
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
71
Jean Piaget (1896 - 1980)
Penalaran yang bagus dengan analogi ini menjadi contoh lima norma
intelektual (suatu bentukhapalan AEIOU): otonomi (autonomy), kebutuhan
(entailmen0 pengetahuanyang diperlukan), intersubjektivitas (intersul?Jectivi!J),
objektivitas (oijectiviry), universalitas (universaliry). Penalaran bersifat
otonom, yaitu pemikirannya sendiri. Penalaran meliputi kebutuhan, yakni
hubungan yang diperlukan tentang "apa yang seharusnya". Penalaran
bersifat intersul?Jektif dan sejalan dengan aksioma Euclidean yang sama
ditambah pada yang tzdak sama sama dengan tidak sama, yang merupakan
paradigma "dasar bersama" bagi pelbagai pemikir. Penalaran bersifat
oo/ektifkarena dijustifikasi sebagai jawaban yang benar dalam argumen
valid (yang mempertahankan kebenaran). Penalaran memiliki derajat
(tingkat) universalitas, baik yang terbuka ataupun tidak, yang diubah
dalam pelbagai kondisi-kondisi kausal. Tiap norma tersebut digunakan
olehJohn dalam pengembangan pengetahuannya. 5 Penggunaan norma
intelektual seperti itu merupakan inti dati epistemologi Piaget.
Pergeseran epistemologis sangat penting dalam riga hal. Pertama,
tindakan adalah dasar pengetahuan, di mana tindakan mencakup
tindakan fisik ataupun tindakan sosial serta kegiatan intelektual. Lebih
lanjut, terdapat logika tindakan yang diuraikan Piaget dalam model-
model (struktur-struktur) formal. "Logika tindakan" tidak sama
dengan "logika mental". Metakognisi dalam pengertian ini berada
dalam struktur-struktur itu dan mengontrol tindakan, sekalipun knower
tidak sadar atas pengaturan tindakan ini. Kontrol ini mencakup unsur
normatif berdasarkan fungsi gandanya, sebagai piranti intelektual
penghasil kebenaran dan menciptakan piranti-pirantiyang lebih bazk. 6 Kedua,
epistemologi yang memadai harus mengidentifikasi mekanisme yang
melahirkan pengetahuan baru, yakni perkembangan. Menurut Piaget,
mekanisme ini adalah ekuilibrasi (equilibration). Hubungannya dengan
pengajaran akan diterangkan nanti. Ketiga, perkembangan pengetahuan
memerlukan waktu dan dikonstruksi pada pelbagai macam tingkatan.
Sekian abad telah memisahkan Newton dan Einstein/ namun teori-
teori mereka sekarang ini diajarkan eli sekolah-kasus yang jelas untuk
percepatan! Inilah pendidikan. 8
72
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Pendidikan
73
Jean Piaget (1896 - 1980)
74
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
dari aritmatika, maka hampir tidak ada lagi yang tersisa--dan berarti tidak
ada lagi yang dapat dihitung ("berapa banyak''). Piaget sudah mengenal
dengan baik karya Frege ketika masih menjadi mahasiswa diN euchatel. 19
I a menyadari bahwa jika mengajar diperlukan namun tidak cukup, maka
dibutuhkan sesuatu yang lain.
Inilah ekuilibrasi atau proses belajar yang kompleks. 20 Uraian
Piaget ten tang ekuilibrasi memang tidak lengkap. Akan tetapi uraiannya
mempunyai dua prinsip penting bagi pendidikan. Pertama, bahwa
kreativitas itu penting-konstruksi baru oleh subjek genius atau
rekonstruksi oleh subjek nongenius-sebab setiap pikiran manusia
yang bekerja berpotensi untuk maju. Menurut Piaget, "Tiap individu
dibimbing untuk berpikir dan memikirkan kembali sistem konsep-
konsep kolektif." 21 Warisan kultural berupa kearifan kolektif adalah
titik awal yang bermanfaat. Namun, terdapat titik akhir yang harus
dipertimbangkan juga. Pikiran yang hidup (living mind) adalah pikiran
yang bekerja dengan kapasitas untuk membuat penilaian lebih baik.
Prinsip ini mengarah pada prinsip kedua bahwa pengajaran dengan
sendirinya bisa efektif. Apa yang diperlukan adalah desain kreatif untuk
tugas-tugas belajar yang secara normatif memberdayakan, bukan yang
secara kausal melumpuhkan. Desain seperti ini dibutuhkan dalam
memicu transformasi untuk proses belajar yang baru. 22 Lalu muncullah
pertanyaan penting, ''Apakah menalar merupakan tindakan kepatuhan
(act qf obedience), ataukah kepatuhan merupakan tindakan menalar (act qf
reason) ?"23 Menyampaikan kebenaran kepada siswa yang memberi respon
sesuai dengan (patuh kepada) apa yang diajarkan merupakan suatu hal
yang sangat baik. Prestasi pun bisa diraih. Kepatuhan pada nalar adalah
persoalan lain. Kepatuhan menuntut agen menguasai proses belajar
dengan mengubah alasan demi memperoleh jawaban berdasarkan alasan
yang baik, sekalipun mengarah pada ketidakpatuhan rasional terhadap
apa yang diajarkan.
76
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Piaget, "Twelfth Conversation", hlm. 128-132.
2. Ibid., hlm. 18.
3. Fakta-fakta normatif terdiri dati keharusan-kaharusan yang bekerja secara kausal
dalam interaksi manusia. Fakta normatifberkembang dengan sendirinya (Piaget,
Sociological Studies, hlm. 69, 166).
4. Lihat Smith 2002.
5. Lihat Smith 1999,2001.
6. Piaget, De Ia pedagogic, hlm. 108.
7. Ide yang secara susah payah "didptakan" oleh genius-genius terbesar bukan
sekadar dapat diakses, namun juga mudah dan jelas bagi anak sekolah (Piaget,
Sociological Studies, hlm. 37).
8. Semua pendidikan hanyalah suatu percepatan (Piaget, To Understand is to Invent,
hlm. 23).
9. Piaget, Science rf Education dan the P9chology rf Child, hlm. 137.
10. Piaget, Sociological Studies, hlm. 57; c£ The Moral Judgement rf the Child, hlm.
335.
11. Gagasan ini berasal dari G.H. von Wright, Practical Reason (Ithaca, New York:
Cornell University Press, 1983).
12. Piaget (Science rf Education and P9chology rf the Child, hlm. 153) berpendapat
bahwa ketidakcocokan sebenarnya dalam penilaian ini sudah biasa. Pandangan
ini digeneralisasi dalam model pertukarannya (Piaget, Sociological Studies, hlm.
146-148).
13. Piaget, The Moral Judgement rf the Child, hlm. 414; De Ia Pedagogic, hlm. 191.
Mengikuti pendapat Rousseau, Piaget (Science rf Education and the P!Jchology
rf the Child, hlm. 140; De Ia Pidagogie, hlm. 194) sepakat bahwa guru harus
mempelajari-bukan hanya mengajar-anak didik karena ketidaktahuan
kolektif kita terhadap proses belajar manusia.
14. Piaget, The Moral Judgement rf the Child, hlm. 404-412; De fa Pedagogic, hlm. 45-
46.
15. Bayangkan seorang gadis kecil yang sedang menghitung, dan menghitung
kembali, batu kerikil di pantai sendirian (Piaget, "Piaget's Theory"). Kondisi ini
mungkin secara kausal tidak biasa untuk proses belajar yang secara normatif
bias a. Jika ia menghitung jumlahnya sepuluh dan menghitung kembali jumlahHy a.
sepuluh, angka terse but merupakan angka yang sama. Sehingga sampailah pada
kesimpulan mempertahankan kebenaran dalam logika yang sejalan dengan
norma-norma objektivitas. Tak seorang pun yang dapat membuat siapa saja
membuat kesimpulan ini.
16. Piaget, Science rf Education and P!]chology rf the Child, hlm. 152.
17. Piaget (Sociological Studies, him. 25) menuntut pembedaan antara mempelajari
matematika dengan induksi dalam Hitler Youth.
18. Piaget, To Understand is to Invent, him. 106; terjemahan saya yang telah diubah.
Piaget ("The Significance of John Amos Comenius at the Present Time", him.
14) juga menyebutnya pengetahuan senm (pseudo-knml/ledge).
77
Jean Piaget (1896 - 1980)
19. Lihat G. Frege, Posthumous Papers (Oxford: Balckwell, 1979); cf. Smith 1999.
20. Piaget, "Piaget's Theory", hlm. 719-722.
21. Piaget, Sociological Studies, hlm. 76.
22. Piaget, De Ia Pidagogie, hlm. 191; "Commentary on Vygotsky", hlm. 252.
23. Piaget, Sociological Studies, hlm. 60.
78
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Situs
Jean Piaget Archives,Jenewa: www.unige.ch/piaget
Jean Piaget Society, AS: www.piaget.org
79
Michael Oakeshott (1901 - 1992)
MICHAEL OAKESHOTT
(1901 - 1992)
-==Ov~~~~~~~~==-
Anthony O'Hear
80
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
81
Michael Oakeshott (1901 - 1992)
Kita hanya gagal memahami atau bahkan mengakui gagasan dasar bahwa
praktik tergantung pada kesepakatan tak terucap di antara partisipan,
kesepakatan yang menentukan bagaimana aturan ataupun perintah yang
tegas harus dimengerti dan diterapkan.
Semua ini memiliki implikasi besar bagi pendidikan, baik dalam
pemahaman, tujuan, dan pendekatan metodenya. Oakeshott sudah
menulis beberapa esai utama tentang pendidikan yang juga merupakan
pedoman untuk menelusuri pemikirannya secara umum. Sejak awal
esainya yang terpenting, "Education, Engagement and its Frustation",
Oakeshott ingin menjelaskan pendidikan dengan pertama kali
menguraikan bagaimana menjadi seorang manusia:
82
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
84
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
85
Michael Oakeshott (1901 - 1992)
Catatan
Tulisan pendidikan Oakeshot telah dikumpulkan dalam satu jilid berjudul The
Voice of Liberal Learning, Timothy Fuller (ed.), New Haven, Connecticut: Yale
University Press, 1989. Semua rujukan mengacu pada buku ini.
1. The Voice of Liberal Learning, hlm. 86.
2. Ibid, hlm. 65
3. Ibid
4. Ibid, hlm. 66.
5. Ibid, hlm. 70.
6. Ibid, hlm. 60.
7. Ibid, hlm. 70.
Lihat juga
Dalam buku ini: Wittgenstein.
86
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
CARL ROGERS
(1902 -1987)
-==OOv"-"-"'"'"-~==-
87
Carl Rogers (1902 - 1987)
88
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Dalam karya Rogers juga terdapat sisi ilmiah yang lebih tradisional.
Ia merintis pencatatan dan transkripsi kasus-kasus terapeutik aktual
untuk penelitian dan publikasi. Salah satu kontribusi pentingnya adalah
pembentukan dasar bagi penelitian empiris yang memungkinkannya
meneliti interaksi verbal pasien/klien. Kemudian ia memperluas idenya
tentang terapi individu pada institusi pendidikan serta organisasi-
organisasi lain seperti organsisasi bisnis dan ia menerapkan idenya pada
konflik antar kelompok.
Setelah sepuluh tahun di Rochester, Rogers menjadi profesor di
Ohio State University pada 1940 dan menetap di sana selama empat
tahun sebelum ia diundang ke University of Chicago. Saat di Ohio ia
menulis Counselling and P.rychoterapf?y, sebuah buku yang memaparkan
pendekatannya pada situasi terapeutik. Dalam buku ini ia menempatkan
perasaan senang ifeelings over content) sebagai inti kegiatan terapeutik.
Sikap tanggap dan penerimaan terapis terhadap perasaan itu menjadi
komponen utama dalam teorinya. Di Chicago, Rogers menjadi anggota
jurusan psikologi dan mulai bekerja di pusat konseling universitas. Ia
menetap di University of Chicago sampai 1957 dan selama masa itu
diterbitkan Client-Centered Therapy-----buku yang banyak dibaca. Dalam
buku ini, ia menguraikan kondisi-kondisi yang diperlukan dalam
hubungan konseling. Ia menekankan penghargaan terhadap kemampuan
klien untuk memecahkan sendiri masalahnya dalam kerangka empati
dan penerimaan yang diberikan konselor. Kemudian Rogers pindah
ke University of Winconsin di mana ia berharap dapat menerapkan
penemuannya pada penderita schizofrenia. Walaupun ia tidak berhasil
dalam usahanya terse but, ketika berada di Wisconsin ia menulis sebuah
buku yang membuatnya terkenal dan berpengaruh, yaitu On Becoming a
Person. Dalam buku ini ia mengembangkan lebih lanjut kepercayaannya
terhadap sentralitas kreativitas dan pertumbuhan pribadi. Ia menekankan
kualitas pengalaman dari kehidupan yang utuh (beingfulfy alive), menjadi
manusia seutuhnya yang hidup pada saat ini. Kendati karir penulisan
Rogers sangat produktif, pendapat-pendapatnya yang berbeda dan keras
telah menimbulkan keguncangan dalam kehidupan akademiknya. Ia
meninggalkan dunia akademi pada 1963 untuk bekerja menjadi staf·di
Behavioral Science Intitute yang bam di La Jolla, California. Ia meninggal
dunia pada 1987.
89
Carl Rogers (1902 - 1987)
90
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
91
Carl Rogers (1902 - 1987)
92
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
93
Carl Rogers (1902 - 1987)
Catatan
1. Rogers, Freedom to Learn for the 80} (Colombus, Ohio: Charles Merril, 1983),
him. 36.
2. Rogers, On Becoming A Person (Boston, Massachusetts: Houghton Mifflin, 1961 ),
him. 5-6.
3. Brian Thorne, Carl Rogers (London: Sage Publications, 1992).
4. Warren A. Nord, Religion dan American Education: Rethinking a National Dilemma
(Chapel Hill, North Carolina: The University of North Carolina Press, 1995),
him. 336-341.
5. E.D. Hirsch, Jr., The Schools We Need: Wiry We Don't Have Them (New York:
Doubleday, 1996), him. 100-104.
6. Christopher Lasch, Havm in Heartless World: The Famii!J Beseiged (New York:
Basic Books, 1997).
7. Hirsch, op cit.
Lihat juga
Dalam Fifty Major Thinkers on Education: Dewey.
Qtl
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Elliot W. Eisner
Qt;
Ralph Winifred Tyler (1902 - 1994)
96
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
97
Ralph Winifred Tyler (1902 - 1994)
98
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
99
Ralph Winifred Tyler (1902 - 1994)
100
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Cata tan
of Curriculum and Instruction (Chicago, Illinois: University
1. Tyler, Basic Principles
of Chicago Press, 1969), hlm. 2.
2. E.R. Smith dan Ralph W. Tyler, Appraising and RecordingStudent Progress, Volume
III (New York: Harper and Bros, 1942).
3. Thomas Kuhn, The Structure of Scientific Revolutions (Chicago, Illinois: University
of Chicago Press, 1962).
4. John Rawls, A Theory of Justice, edisi diperbaiki (Cambridge, Massachusetts:
Belknap Press of Harvard University, 1999).
Lihat juga
Dalam Fif!y Mqjor Thinkers on Education: Dewey, Thorndike.
101
Burrhus Frederic Skinner (1904 - 1990)
-==~"'"'"'"'"'"'"'~
Torsten Husen
102
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
104
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
105
Burrhus Frederic Skinner (1904 - 1990)
10t;
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Saya hanya memiliki satu ide selama hidup saya-ide yang benar-
benar cocok. Untuk mengungkapkannya secara langsung-ide
untuk melakukannya dengan cara saya sendiri. "Kontrol" adalah
ungkapan untuk itu. Kontrol perilaku manusia. Selama masa awal
saya sebagai peneliti (experimenter) merupakan saat yang didominasi
oleh amarah. Saya ingat kemarahan saya ketika suatu prediksi salah.
Saya ingin berteriak kepada subjek saya, "Bertindak sopan, jahanam!
Bertindaklah seperti yang seharusnya!"
107
Burrhus Frederic Skinner (1904 - 1990)
108
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
109
Burrhus Frederic Skinner (1904 - 1990)
Lihat juga
Dalam Fifty Major Thinkers In Education: Rousseau, Russel, dan Whitehead.
110
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
HARRY BROUDY
(1905 - 1998)
-==0\,~~~~~~~~
Liora Bresler
111
Harry Broudy (1905 - 1998)
112
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
113
Harry Broudy {1905 - 1998)
114
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
yang belurn kita sadari, yakni dengan membuat yang biasa menjadi asing,
yang asing menjadi biasa. Broudy, seperti Langer, menegaskan bahwa
"anak didik harus merenungi emosi, bukan memilikinya" (Broudy
1972b, hlm. 49). Penggalian pengalaman estetik akan memperluas dan
membeda-bedakan beragam perasaan dan nilai. Pengalaman estetik
kemudian merembes ke dalam proses pendidikan, dengan menerangi
setiap modus pengalaman lain.
Alih-alih membiarkan idenya di tingkat abstrak, Broudy justru
menerapkannya secara konsisten pada medan praktis pendidikan di
sekolah. Pada 1943 dalam makalah "History Without Hysteria", ia
menanggapi penerbitan hasil tes pengetahuan sejarah, dengan mengklaim
bahwa nilai rendah yang didapat (tes itu) hanya menunjukkan tidak
digunakannya fakta dalam kehidupan sehari-hari ribuan mahasiswa tahun
pertama yang diuji. Tujuan pengajaran sejarah, tulis Broudy, bukanlah
penyimpanan fakta ifact retention), tapi "kemampuan menggunakan sejarah
untuk menafsirkan permasalahan saat ini". Ia mengembangkan masalah
ini dalam beberapa bukunya, termasuk buku terakhir (1988) di mana ia
menunjukkan keterbatasan-keterbatasan sasaran peniruan/penerapan
(replikasi/ aplikasi) sekolah serta menyoroti penafsiran dan asosiasi.
Manfaat interpretatif dan asosiatif dari pendidikan sekolah dianggap
sebagai pembentukan konteks (context buildin~. Keduanya berfungsi
dalam kehidupan sehari-hari, namun tersembunyi di bawah permukaan
kesadaran, merepresentasikan kemampuan generalis (menguasai
pelbagai hal sccara umum, tapi tak mendalam-penyunting) untuk
memperkirakan pemahaman spesialis, bukan kekuatan mengingat atau
pemecahan masalah spesialis.
Broudy dianggap sebagai @suf utama pendidikan pada paruh kedua
abad ke-20. Akan tetapi, pengaruh utamanya tertuang dalam tulisan
pendidikan estetika mengenai bidang seni visual dan bidang, kurang
diakui namun tidak kurang penting, pendidikan musik (Bresler 2001;
Colwell1992). Pada awal1950, pendidikan estetika muncul sebagai inti
pemikirannya bahkan dalam membahas masalah-masalah pendidikan
umum (contohnya, penggunaan pendidikan sekolah atau pembahasan
tentang bagaimana disiplin-disiplin intelektual dapat ditranformasikan
ke dalam program pendidikan umum pada masyarakat demokratis).
Kepindahan Broudy ke University of Illionis, yang memiliki program seni
visual dan seni musik sangat baik, memperkuat minat dan pengaruhnya
115
Harry Broudy (1905 - 1998)
11 fi
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
117
Harry Broudy (1905 - 1998)
Catatan
Saya sangat berhutang budi kepada Dorothy Broudy, Rupert Evans,
Gordon Hoke, Charlie Leonhard, dan Bob Stake, yang telah menghabiskan
banyak waktu dengan saya, berbagi perspektif yang luas tentang karya
dan kehidupan Broudy. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Eunice
Boardman, Dick Colwell, Ralph Page, dan Lou Smith atas komunikasinya
yang penting, dan kepada Sasha Ardichvili, Dorothy Broudy, Rupert Evans,
Gordon Hoke, dan Bob Stake atas pembacaan yang cermat pada naskah
ini dan juga komentar mereka yang bermanfaat.
118
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Lihat juga
Dalam buku ini: Eisner.
Dalam buku Fifty Mqjor Thinkers on Education: Aristoteles, Dewey, Plato,
Whitehead.
119
Simone Weil (1909 - 1943)
SIMONE WEll
(1909 - 1943)
-==)v~~~~~~~~
Richard Smith
120
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
121
Simone Wei! (1909 - 1943)
Kita perlu melihat benda dan manusia dalam keunikannya yang khas,
bukan sebagai contoh dari kategori umum. Weil menambahkan, "Jiwa
mengosongkan diri dari semua isinya untuk menerima wujud (the beiniJ
yang dilihatnya, sebagaimana adanya, dalam semua kebenarannya." 3
Menghadapi tuntutan egoisme kita, ego yang merengek mengakibatkan
pemahaman tentang kenyataan (sense if reality) yang bertambah dan
pemahaman itu selanjutnya justtu mengurangi egoisme kita.
Decriation ini terutama diperlukan ketika kita berjuang melawan
penderitaan yang dirasakan orang lain:
122
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
123
Simone Wei! (1909 - 1943)
Kecerdasan hanya bisa dibimbing oleh hasrat. Bila ada hasrat, pasti
ada kesenangan dan kegembiraan dalam bekerja. Kecerdasan hanya
tumbuh dan berkembang dalam kegembiraan .... Inilah peran yang
dimainkan kegembiraan dalam studi kita, menjadikannya persiapan
untuk kehidupan spiritual. 11
124
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. Weil, Lectures on Philosopqy, him. 59.
2. Weil, "Reflections on the Right Use of School Studies with a View to the Love
of God", dalam Waiting on God, diterjemahkan E. Crauford (New York: G.P.
Putnam's Sons, 1951), him. 114.
3. Ibid., him. 115.
4. Ibid.
5. Weil, Notebooks, diterjemahkan A.F. Wills (New York: G.P. Putnam's Sons, 1956),
hlm. 348.
6. Weil, Lectures on Philosopqy, him. 59.
7. Weil, "Reflections on the Right Use of School Studies with a View to the Love
of God", dalam Waiting on God, op cit., him.l 08.
125
Simone Wei! (1909 - 1943)
Lihat juga
Dalam FiffY Mqor Thinkers on Education: Plato.
126
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
JOSEPH j. SCHWAB
(1910 -1988)
-==~"-'"'"'"'"'"'"'~
127
Joseph J. Schwab (1910 - 1988)
128
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
129
Joseph J. Schwab (1910 - 1988)
130
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
131
Joseph J. Schwab (1910 - 1988)
apa solusinya atau, dalam pengertian khusus, apa solusi seharusf!Ya. Dengan
cara inilah, semua tulisan Schwab berusaha menemukan karakterisasi,
bukan preskripsi tentang seperti apa metode mengajar, seperti apa
pendidikan liberal, bagaimana kurikulum dikembangkan. N amun juga
terdapat dilema yang melekat dalam penekanan pada kecerdasan bebas
(discretionary intelligence) ini, dilema yang diakui Schwab dalam tulisan
berjudul "Science and Civil Discourses" mengenai kebutuhan para elite
dan kebutuhan masyarakat banyak.
Sejak tahun 1959, Schwab mengurangi kegiatannya di University of
Chicago. Ia kemudian bekerja di Mellon Research Center dari Jewish
Theological Seminary dan lembaga penyusun kurikulum sains yang
didanai pemerintah federal seperti Biological Sciences Curriculum Study.
Semua kegiatan ini merangsang Schwab untuk memulai memikirkan
kembali karyanya tentang sains sepuluh tahun yang lalu dan pada
saat yang sama mendorong minatnya ke arah baru, yakni memikirkan
komunitas, tradisi, dan pendidikan informal.
Selama awal1960-an perhatian kurikulum sekolah -sekolah Am erika
berpusat pada muatan sains di sekolah. Slogan yang berkaitan dengan
perhatian ini adalah "struktur disiplin ilmu" (structure if the disciplines).
Dengan perhatiannya yang terus-menerus pada hakikat kurikulum
yang tepat untuk pendidikan liberal dalam dan melalui sains, Schwab
dianggap sebagai juru bicara bagi arti penting pengajaran sains berbasis
disiplin ilmu (discipline-based teaching if science) di sekolah. Esainya, "The
Concept of the Structure of a Discipline", menjadi teks dasar bagi
para strukturalis. Tulisan seperti itu dan beberapa esai "praktis" yang
ditulis setelah 1970-an harus dilihat sebagaimana karya awal Schwab
di University of Chicago, di mana ia berusaha menentukan apa yang
penting dalam setiap disiplin untuk penyelidikan kreatif (creative inquiry).
Karya-karya itu berisi argumen untuk proses itu dan cara penyampaian
materi yang diperlukan bagi proses tersebut.
Sebagaimana esai-esai pada 1960-an, Schwab mengajukan
pertanyaan kurikulum yang abadi, yakni apakah cara mengatur disiplin
ilmu ini, cara mengetahui, adalah cara yang tepat? Mengapa? Apakah
cara menyampaikan pelajaran ini merupakan cara yang tepat? Mengapa?
Dalam esai "Education and the Structure of the Discipline" (penulisan
kembali atas esai sebelumnya), ia mendalami dua tema yang telah
dikembangkannya saat mengajar di Chicago. Pertama, ia memusatkan
132
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
133
Joseph J. Schwab (1910 - 1988)
Catatan
1. Schwab, The Practical.· A Language for Curriculum, hlm. 12.
2. Ibid., hlm. 13.
3. Schwab, "Education and the State: Learning Communities", hlm. 235.
Lihat juga
Dalam buku ini: Bruner.
Dalam buku Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
134
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
135
Clark Kerr (1911 - ...)
CLARK KERR
(1911 - ..... )
--==~"v-"v"""v"v"'v"vA¢=
136
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
137
Clark Kerr (1911 - ...)
138
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
139
Clark Kerr (1911 - ...)
140
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
141
Clark Kerr (1911 - ...)
142
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
143
Clark Kerr (1911 - ...)
Bagi para landak 1960-an, di mana salah satunya adalah saya, istilah
paling tepat adalah "Istirahat dalam Kedamaian", sedangkan bagi
para rubah abad ke-21 terbentang Harapan Besar bagi keberhasilan
solusi Anda! 20
Catatan
1. Kerr, The Uses rf University (Cambridge, Massachusetts: Harvard University
Press, 1963), hlm. vii-viii.
2. Mary Clark Stuart, "Clark Kerr: Biography of an Action Intellectual", Disertasi
tidak diterbitkan (University of Michigan, Ann Arbor, 1980), hlm.13.
3. Ibid., hlm. 44-45.
4. Ibid., hlm. 59.
5. Kerr, "Public Education in California - The Next Quarter Century",
disampaikan pada Phi Delta Kappa pada Mei 1953 (Phi Delta Kappa Journal,
October 1953), hlm. 311.
6. http:// sunsite.lib.narkeley.edu/ Calhitory/ chancellor.kerr.html.
144
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan ·Modem
Kerr, C., Harbison, F. H. Dunlop, J.T. dan Myers, C.A., Industrialism and Industrial
Man: The Problems of Labor and Management in Economic Growth, Cambridge,
Massachusetts: Harvard University Press, edisi diperbaiki, 197 5 (edisi pertama
1960). J ilid asli diterjemahkan ke dalam 8 bahasa.
The Uses of the University, Cambridge, Massachusetts: Harvard Uniersity Press, edisi
diperbaiki ke-3, 1982 (edisi pertama 1963). Versi asli diterjemahkan ke dalam
6 bahasa.
Marshal~ Marx, and Modern Times: The Multi-dimensional Society, London: Cambridge
University Press, 1969. Versi asli diterjemahkan ke dalam 3 bahasa.
The Great Transformation in Higher Education, 1960-1980, Albany, New York: State
University of New York Press, 1991.
Troubled Timesfor American Higher Education: The 1990s and Bryond, Albany, New York:
State University of New York Press, 1994.
145
Clark Kerr (1911 - ...)
Clark Kerr adalah penulis utama dari sejumlah buku yang diterbitkan
oleh Carnegie Commision on Higher Education. Sejumlah buku
terpilih terbitan Carnegie yang menunjukkan kedalaman dan keluasan
pemahaman dan pengaruh Kerr adalah A Chance to Learn (1970), New
Students and New Places, termasuk Carnegie Classification of Institutions
in Higher Education (1970), Less Time, More Options: Education bryond High
School (1971), Governance of Higher Education (1973), dan The Purpose and
Performance of Higher Education in United States: Approaching the Year 2000
(1973).
146
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
BENJAMIN S. BLOOM
(1913-1999)
-==Ov"v"v"v"\v"v"v"v"'¢=
Torsten Husen
147
Benjamin S. Bloom (1913 - 1999)
148
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
149
Benjamin S. Bloom (1913 - 1999)
model clidaktisnya cligunakan eli dalam dan eli luar Amerika Serikat.
Hasilnya elitulis dalam Human Characteristics and 5 chool Learning. Dalam
pendahuluan buku itu, ia membagi fi.lsafat belajar tuntas ke dalam riga
inti sederhana. Ketika ia memulai karir risetnya dalam pengukuran
penelidikan, tesisnya adalah:
1. Ada pelajar yang bagus dan ada pelajar yang buruk. Kemuelian muncul
model Carroll untuk belajar eli sekolah;
2. Ada pelajar yang cepat dan ada pelajar yang lambat. Bloom dan
peneliti lain mulai memikirkan apakah waktu tambahan dan bantuan
akan membawa sebagian besar anak elidik menuju tingkat kompetensi
yang lebih tinggi daripada yang elicapai dengan model konvensional.
Sehingga sampailah mereka pada kesimpulan;
3. Kemampuan belajar, tingkat belajar, dan motivasi untuk belajar lebih
lanjut anak elidik hampir sama jika eliberikan konelisi belajar yang
membantu.
150
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
neurologi, berenang, tenis, musik, dan seni. Sebagian anak ini dianggap
"anak ajaib" (anak dengan kepandaian luar biasa). Bloom secara hati-
hati mengidentifikasi kondisi belajar, kerja keras, dan dukungan dari
orang tua dan pihak lain yang diperlukan untuk mencapai prestasi
tertinggi. Penelitian ini dan riset lain tentang anak "berbakat"
dilaporkan dalam Developing Talent in Young People (1985).
Kajian-kajian yang berkaitan dengan tujuan dan teori pendidikan
serta metode evaluasi, seperti yang telah disebutkan, diilhami oleh
keterlibatannya dengan Program Eight-Year Study serta reformasi
pendidikan undergraduate di University o£1 Chicago. Kesamaan
keterlibatannya adalah kajian tentang perbedaan individu-seberapa
besar perbedaan tersebut dan apa penyebabnya.
Pada 1964, Bloom menerbitkan sebuah monograf, Stability and Change
in Human Characten"ctics. Seperti ditulis dalam buku-buku selanjutnya, ia
menantang tesis yang sudah mapan tentang perubahan apa yang dapat
dicapai dengan tolok ukur pendidikan.
Setelah Lyndon Johnson diangkat menjadi presiden di Amerika
Serikat dibentuk Gugus Tugas yang dipimpin oleh John Gardner
(kemudian juga disebut Komisi Gardner), seorang psikolog yang sangat
berminat pada pendidikan, dan kemudian dibentuklah Secretary of
State for Health, Education and Welfare atau Kementerian Kesehatan,
Pendidikan, dan Kesejahteraan (di Amerika Serikat, jabatan menteri
disebut secretary--penyunting). Tugas utama Gugus Tugas itu adalah
menyusun proposal tentang apa yang bisa dilakukan Pemetintal;l
Federal untuk memperbaiki pendidikan sekolah Amerika Serikat tanpa
bertentangan dengan Konstitusi. Bloom memberikan keahliannya kepada
Gugus Tugas, dan keahliannya itu memainkan peran penting yang terkait
dengan usulan yang dibuat. Komisi Gardner, ~tara lain mengusulkan
sebuah program pendidikan pengganti (compensatory) yang menjadi bagian
dari Program War Against Poverty dengan mengalokasikan sumber daya
untuk sekolah wilayah dengan porsi cukup besar untuk anak didik yang
tumbuh dalam keluarga miskin atau secara linguistik terkucil karena
bahasa-ibunya bukan bahasa Inggris. Pada 1965, Bloom (bersarna Alison
Davis dan Robert Hess) menerbitkan sebuah monograf tentang masalah
ini, Contemporary Education for Cultural Deprivation.
Dengan pengalarnan Bloom di bidang evaluasi pendidikan yang
diperoleh selama menjadi penguji universitas di University of Chicago,
151
Benjamin S. Bloom (1913 - 1999)
Catatan
1. Pidato pengantar dalam penyerahan anugerah dari Phi Delta Kappa dan
American Educational Research Association pada 1970, dikutip dalam Phi
Delta Kappa Monograph 1971 yang menerbitkan kuliah Bloom pada pertemuan
AERA di New York City, 6 Februari 1971, judul kuliahnya: "Individual
Difference in School: A Vanishing Point?"
Lihat juga
Dalam buku ini: Goodlad, Tyler.
152
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Dengan J.T. Hastings, G. Madaus et aL, Handbook on Formative and Summative Evaluation
of Student Learning, New York: McGraw-Hill, 1971.
All Our Children Learning: A Primerfor Parents, Teacher and other Educators, New York:
McGraw-Hill, 1980.
Benjamin S. Bloom, dengan A. Sosniak, et aL, Developing Talent in Young People, New
York: Ballarine, 1985.
Pada awal 1990-an Bloom menjadi anggota Task Force yang dibentuk
oleh International Academy of Education-ia juga merupakan salah satu
pendirinya-yang meneliti permasalahan hubungan rumah- sekolah dari
sudut pandang riset pendidikan. Laporannya diterbitkan dengan judul The
Home Environment and School Learning, San Fransisco, California: Jossey Bass,
1993, ditulis bersama Thomas Kellaghan et aL
Bloom menerbitkan beberapa dari ide seminar dan hasil studi awalnya
dalam pelbagai jurnal pendidikan dan akademik. Daftar di bawah ini tidak
mewakili, tapi menyebutkan beberapa artikel utama.
153
Jerome S. Bruner (1915 - ...)
JEROME S. BRUNER
(1915- ... )
-==Ov~~~~~~,"~
Howard Gardner
Gerome Bruner,
The Culture of Education, hlm. 43)
154
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
155
Jerome S. Bruner (1915 - ...}
156
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
157
Jerome S. Bruner (1915 - ...)
158
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
159
Jerome S. Bruner (1915 - ...)
160
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. Bruner, The Process if Education (Cambridge, Massachusetts: Harvard University
Press, 1960).
2. J.S. Bruner dan B. Cunningham, ''The Effect of Thymus Extract on The Sexual
Behavior of the Female Rat" (journal of Comparative P.rychofogy, 7, 1939), hlm.
333-336.
3. J.S. Bruner dan C.C. Goodman, "Value and Need as Organizing Factors in
Perception" (journal of Abnormal and Social P.rychology, 42, 1, 1947), hlm. 33-44;
Bruner, "On Perceptual Readness" (P.rychological Review, 64, 1957), hlm. 123-
152.
4. J.S. Bruner,]. Goodnow, dan G. Austin, A Stucfy of Thinking (New York: Wiley,
1956).
5. J.S. Bruner, R.R. Olver, dan P.M. Greenfield, Studies in Cognitive Growth (New
York: Wiley, 1996).
6. Bruner, Process of Cognitive Growth: Infamy (Worcester, Massachusetts: Clark
University Press, 1968).
7. Bruner, Child~ Talk (New York: Norton, 1983); A. Ninio dan J. Bruner, "The
Achievement dan Antecedents of Labelling" (journal if Child Language, 5, 1978),
hlm. 1-15.
8. Bruner, Actual Minds, Possible Worlds (Cambridge, Massachusetts: Harvard
University Press, 1986); Bruner, Acts of Meaning (Cambridge, Massachusetts:
Harvard University Press, 1990).
9. A. G. Amsterdam dan J.S Bruner, Minding the Law (Cambridge, Massachusetts:
Harvard University Press, 2000).
10. J.S. Bruner, Acts of Meaning, op. cit.; J.S Bruner, The Culture of Education
(Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1996).
11. Bruner, The Process of Education, op. cit.
12. Bruner, In Search of Mind: Essqys in Autobiograpl!J (New York: Harper & Row,
1983), hlm. 183.
13. Bruner, The Process of Education, op. cit., hlm. 33.
161
Jerome S. Bruner (1915 - ...)
Lihat juga
Dalam buku ini: Piaget, Vygotsky.
162
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
TORSTEN HUSEN
(1916- ... )
-==~"'"v"v"v"v"'"'~
T. Neville Postlethwaite
163
Torsten Husen (1916 - ...)
matematika dan ihnu alam. Sudah menjadi tradisi bahwa semua siswa
mempelajari tiga bahasa asing (dan memang itulah syarat memasuki
sekolah menengah yang lebih tinggi). Husen sendiri mempelajari bahasa
Jerman, Inggris dan Prancis. Bahasa Jermannya sangat baik, sehingga
bisa bertindak sebagai penerjemah untuk menemani ayahnya melakukan
perjalanan bisnis ke Polandia dan Jerman. Walaupun mempelajari bahasa
Inggris, ia tidak pernah dapat mempraktikkannya dan baru ketika
pergi ke Inggris sebagai anggota delegasi Swedia pada 1946, ia bisa
mempraktikkannya. Pada 1950-an, ia mulai menulis beberapa buku dan
artikel berbahasa Inggris. Akhirnya, bahasa Inggrislah barangkali bahasa
asing yang paling dikuasainya, walaupun bahasa Jermannya tetap fasih.
Pada usia sembilan belas tahun (1935), ia memasuki University of
Lund. Semula ia mempelajari matematika, kemudian sastra (tulisan
pertamanya adalah tentang pengaruh psikologi klinik dan psikiatri
Prancis terhadap karya Strindberg) serta sejarah dan akhirnya psikologi.
I a selalu menganggap bahwa universitas (dan berharap orang lain
merniliki anggapan yang sama pula) sebagai smorgasboard Gamuan
dengan pelbagai hidangan-penerjemah) besar, sehingga seseorang
bisa mernilih "hidangan" apa pun untuk memuaskan keingintahuan
intelektualnya. Saat menjadi mahasiswa, ia mulai "menulis setiap hari"
dan cara hidupnya segera menjadi nulla dies sine linea. Pada saat yang sama,
ia mengembangkan watak-watak lain yang menciptakan pendirian bahwa
"tidak ada yang mustahil", bahwa ia tidak pernah membiarkan birokrasi
menghalanginya dan kemampuan memberikan perhatian penuh terhadap
tugas-tugas yang dihadapinya. Penulis (T. Neville Postlethwaite) pernah
melihatnya menghabiskan waktu seharian penuh dalam pertemuan-
pertemuan yang sangat berat dan membosankan, kemudian mengetik
selama dua jam untuk menulis sebuah artikel!
Tesis doktoralnya setebalSOO halaman dan terbit pada 1944 berjudul
Adolescensen (namun judul untuk buku yang dijual di toko adalah Svensk
Ungdom). 1 Buku itu disusun berdasarkan tes dan pengumpulan data
kuesioner dari 1.000 remaja berusia 17-20 tahun ketika mengikuti
wajib militer. Tiap aspek keremajaan diuraikan dengan memasukkan
kutipan-kutipan dari karya-karya berbahasa Jerman, Inggris, dan bahkan
Prancis. Pada usia 28 tahun, ia telah menguasai ketiga bahasa asing itu,
mempelajari metode kritik sastra dan analisis sejarah, serta mempelajari
pendekatan psikologis Wundt, Meumann, dan filsafat Lingkaran Wina. Ia
164
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
165
Torsten Husen (1916 - ...)
166
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
167
Torsten Husen (1916 - ...)
sistem sekolah, dan yang diperlukan adalah sebuah tolok ukur dati apa
yang telah mereka capai kaitannya dengan pengetahuan, keterampilan,
dan nilai. Walaupun hasil studi tersebut terus-menerus digunakan oleh
kementerian pendidikan di sekitar 20 negara, baru pada 1990-an-seiring
terbitnya hasil studi TIMSS-IEA mulai "dikenal" media. Standar riset
yang ditentukan studi-studi lEA pada 1960-an dan 1970-an menjadi
standar yang dibutuhkan dalam studi prestasi internasional (international
achievement studies) yang dilaksanakan kemudian oleh ETS dan OECD.
Pada 1960-an, ia diminta menjadi penasehat pelbagai kementerian
pendidikan, International Institute for Educational Planning (IIEP) di
Paris (ia menjadi ketua lembaga ini sejak 1971-1981), UNESCO Institute
for Education di Hamburg, OECD, UNESCO, International Council
for Educational Development (di mana ia menjadi anggotanya selama
bertahun-tahun), juga pada beragam konferensi seperti yang diprakarsai
Presiden Johnson di Williamsburg, Virginia. Ia mengajar di Institute
for Humanistic Studies di Aspen, Colorado. Ia menikmati kunjungan
reguler ke Stanford sebagai fellow di Behavioral Sciences Center a tau di
universitasnya, bahkan setelah ia pensiun.
1982, ia menjadi profesor emeritus, namun masih terus
aktivitas bahkan menjalankan tugas-tugas baru. Ia terus
penyunting bersama
dan kedua
Ia semor
18
168
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. S vensk Ungdom (Adolescence], P[!kologiska undersokningar avynglingar I a!dern 17-20
ar (Stockholm: Gebers, 1994).
2. Begavning och Mi!fo [Aptitude and l\1ilieu], Studier I begavningsutveckfingen och
begavningsurvalets p[!kologisk- pedadogiska och sociala problem (Stockholm: Gebers,
1948).
3. Husen, Testresultatens prognosvarde. En undersiikning av den teoretiska skolningens
inverkan pa testresultatens, intelligenstestensprognosvarde och de socialaJaktorenas inverkan
pa urvalet till hiigre liiroanstalter (Stockholm: Gebers, 1950).
169
Torsten Husen (1916 - ...)
170
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Lihat juga
Dalam buku ini: Cronbach.
171
Lee Cronbach (1916 - ...)
LEE CRONBACH
(1916- ... )
-==Ov"v"v"v"v"v"v"v~
Torsten Husen
172
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
173
Lee Cronbach (1916 - ...)
174
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. G. Lindzey (ed.), History of P.rychology inAutobiograply, 8, 64-93, hlm. 64, 1989.
2. L. Terman, The Measurement of llltelligence (London: Harrap and Co, 1989).
3. T. Husen (Editor Utama) dan T.N. Postlethwaite, The I11ternatio!1al Enqclopaedia
of Education, 1-12 (Oxford: Pergamon, 1993).
Lihat juga
Dalam buku ini: Bloom, Tyler.
17E;
Lee Cronbach (1916 - ... )
171=;
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
177
Donald Thomas Campbell (1916 - 1996)
178
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
179
Donald Thomas Campbell (1916 - 1996)
180
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
1R1
Donald Thomas Campbell (1916 - 1996)
182
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
risetnya meliputi ahli statistik dan manajer komputer yang baik, dan
penelitian pun dimulai:
banyak orang akan mengenal saya sebagai sosok yang baik, optimis,
dan ekspansif, dengan kelainan (yang mungkin tak tampak) memiliki
khayalan bahwa saya punya waktu untuk menjalankan semua minat
intelektual saya. Mungkin khayalan itu te/ah mewarnai suasana hati
saya selama 90 persen karir saya.... N amun saya merasa kurang
jujur dan kurang bermanfaat bagi orang lain hila saya membiarkan
kesedihan ituY
183
Donald Thomas Campbell (1916 - 1996)
1R4
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Kalimat pembuka dalam D.T. Campbell dan J.C. Stanley (1963) Experimental
and Quasi-Experimental Designs for Research, him. 171.
2. Campbell, dalam Brewer dan Collins, Scientific Inquiry and the Social Sciences, him.
483.
3. New York Times, Sunday, Late Edition- Final, 12 May 1996, Bagian 1, him.
37.
4. Campbell Collaboration: http:/ /campbell.gse.upenn.edu.
Donald Thomas Campbell (1916 - 1996)
5. D.T. Campbell dan Boruch, "Making the Case for Randomized Assignment to
Treatments by Considering the Alternatives", him. 199.
6. D.T. Campbell dan Boruch, 1975, dalam Campbell dan Erlebacher, 1970.
7. Campbell, "Reforms as Experiments".
8. Dikutip oleh Dunn, The Experimenting Society, him. 25.
9. Kidder dan D.T. Campbell, 1970, him. 333, 466.
10. Brewer dan Collins, op. cit., him. 482.
11. Ibid., him. 475.
12. Webb, D.T. Campbell, etaL
13. Brewer dan Collins, op. cit., him. 478.
14. Dunn 1998, him. 55-56.
15. ''Variations in Organization Science: In Honor of Donald T. Campbell", http://
www.mgmt.utoronto.ca/.
16. Situs Principia Cybernetica: http://134.184.131.111/SEARCH.html.
17. Campbell, 1977, hlm. 506, dalam situs Principia Cybernetica:
http://134.184.131.111/SEARCH.html.
18. The Experimenting Society, him. 28. Russel menulis "cosmic impiety" (dorongan
kosmis) dan Popper adalah seorang "realis".
19. Bab 3 dan 4 dalam G. Soros, The Crisis o/ Global Capita/ism: The Open Society
Endangered (London: Litde Brown and Company, 1998).
20. Brewer dan Collins, op. cit.
Lihat juga
Dalam buku ini: Cronbach.
Dalam Fifty Mqor Thinkers on Education: Russel, Thorndike.
186
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
1R7
Maxine Greene (1917 - ...)
MAXINE GREENE
(1917- ... )
-==Ov"v"v"v"v"v"v"v"¢=
Christine Thompson
188
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
189
Maxine Greene (1917 - ...)
190
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Greene telah menulis lima buku, lebih dari seratus artikel dan
tulisan dalam antologi tentang pelbagai topik, dan memberikan prakata
serta pengantar untuk buku-buku dari beragam penulis termasuk figur
terkenal seperti Seymour Sarason/ dan penulis muda seperti Dianne
Dubose Brunnerll dan Deborah P. Britzman. 9 Buku keduanya, Existential
Encounters for Teacher (1967), adalah kumpulan tulisan para filsuf Eropa
Kontinental (Eropa non-Inggris Raya-penyunting), meliputi Martin
Heidegger, Rainier Maria Rilke,Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Martin
Buber, Soren Kierkegaard, dan lain-lain, dengan topik seperti individu,
yang lain (others), mengetahui, memilih, dan situasi. Komentar Greene
disisipkan di antara tulisan-tulisan tersebut. Yang tersirat dalam proyek
ini, seperti semua karya Greene, adalah penghormatan terhadap kapasitas
intelektual dan keingintahuan guru disertai penolakan yang kuat terhadap
beragam instrumentalisme yang membatasi wacana pendidikan pada
hal-hal yang serba praktis dan efekti£ Sebagaimana diungkapkannya
belakangan ini, "Saya percaya bahwa guru yang bagus adalah guru yang
tertarik pada pelbagai macam ide, walaupun ia tidak memiliki banyak
kesempatan untuk mengajar Habermas." 10
Buku pertama Greene, The Public School and the Private Vision, terbit
pada 1965 dan sekarang ia sedang merevisi buku tersebut. Greene
menggolongkan buku itu sebagai kritik terhadap "kebudayaan Amerika
yang sedang berubah dilihat dari perspektif senirnan imajinatif serta
reformis pendidikan". 11 Seperti kebanyakan karya berikutnya, teks
ini mirip literatur imajinatif yang "memungkinkan pembaca mampu
melihat lebih jauh sekaligus membayangkan kemungkinan-kemung-
kinan alternati£", 12 di luar masalah-masalah yang diutarakan Dewey
dan pemikir lain yang telah membahas hubungan antara sekolah dan
masyarakat. Karakter unik (dan agak memberontak) dari pendekatan
Greene terhadap teorisasi pendidikan dan tema-tema yang muncul dalam
karya-karya berikutnya terbentuk dengan jelas dalam teks ini.
.Greene mengambil konsep utama untuk bukunya yang terbit tahun
1973, Teacher as Stranger, dari sosiolog fenomenologis, Alfred Schutz:
191
Maxine Greene (1917 - ...)
Apa yang tersisa bagi kita pada zaman positivistik yang didominasi
media dan berpusat pada diri ini? Bagaimana kita membuka kesadaran
192
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
10::!
Maxine Greene (1917 - ...)
Catatan
1. Greene, Releasirtg the Imagination (San Fransisco, California: Jossey Bass, 1995),
hlm. 149-150.
2. William C. Ayers dan Janet L. Miller (ed.),A Light in Dark Times: Maxine Greene and
the Unfinished Conversation (New York: Teachers College Press, 1998), hlm. 4.
3. Willia.m F. Pinar, "Notes on the Intellectual: In Praise of Maxine Greene",
dalam Ayers dan Ivfiller, op. cit., hlm. 108.
4. Maxine Greene, "An Autobiographical Remembrance", dalam William F. Pinar
(ed.), The Passionate A1ind of Maxine Greene (London and Bristol, Pennsylvania:
Palmer Press, 1998), hlm. 9.
194
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
5. Ibid., hlm. 9.
6. William C. Ayers, "Doing Philosophy: Maxine Greene and the Pedagogy of
Possibility", dalam Ayers dan l'vfiller, op. cit., hlm. 3-4, 6.
7. Seymour B. Sarason, Teaching as a Performing Arl (New York: Teacher College
Press, 1999).
8. Dianne Dubose Brunner, Inquiry and Reflection: Framing Narrative Practice in Education
(Albany, New York: State University of New York Press, 1991).
9. Deborah P. Britzman, Practice Makes Practice: A Critical Stucfy of Learning to Teach
(Albany, New York: State University of New York Press, 1991).
10. Mark Weiss, Candy Systra, dan Sheila Slater, "Dinner with Maxine" dalam Ayers
dan Miller, op. cit., hlm. 30.
11. Maxine Greene, "The Educational Philosopher's Quest", dalam Derek
L. Burleson (ed.), Reflections: Personal Essqys by 33 Distinguished Educators
(Bloomington, Indiana: Phi Delta Kappa, 1991), hlm. 202.
12. Ibid., hlm. 203.
13. Ibid., hlm. 204.
14. Greene, Teacher as S !ranger (Belmont, California: Wadsworth, 1973), hlm. 269.
15. Anne E. Pautz, "Views Across the Expanse: Maxine Greene's Landscape of
Learning", dalam Pinar, op. cit., hlm. 33.
16. Jon Davies, "The Dialectic of Freedom", dalam Pinar, op. cit., hlm. 41.
17. Greene, The Dialectic of Freedom (New York: Teachers College Press, 1988), hlm.
55.
18. Ibid., hlm. 17.
19. Patrick Slattery dan David M. Dees, "Releasing the Imagination and the 1990s",
dalam Pinar, op. cit., hlm. 46.
20. Greene, dalam Burleson, op. cit., hlm. 208.
21. Ibid., hlm. 203.
Lihat juga
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
101:;
R.S. Peters (1919 - ...)
R.S. PETERS
(1919- ... )
-==~~~~~~~~"¢:=
John White
196
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
107
R.S. Peters (1919 - ...)
198
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
199
R.S. Peters (1919 - ...)
200
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
bab yang banyak clibahas dalam karyanya yang terbit pada 1966, Peters
berpendapat bahwa pencarian kebenaran tertanam dalam pergulatan
intelektual peneliti yang mempertanyakan keabsahannya tidak dapat
menolak pergulatan intelektual tanpa menggoyahkan unsur utama dalam
rasionalitas yang mengikatnya.
Apakah argumen "transendental" ini atau argumen "transendental"
lain bisa dipertahankan atau tidak, masih diragukan. Kebanyakan
pembahasan kritis terhadap ide-ide Peters berpusat pada argumen-
argumen ini. Etika Kantian yang menjacli dasar filsafat penclidikan Peters
kehilangan kekuatannya pada seperempat terakhir abad ke-20, sehingga
menjacli perspektif Aristotelian. Filsafat pencliclikan Peters terpusat pada
"perkembangan nalar" (the development rf reason)-meminjam sebagian
judul salah satu kumpulan tulisan hasil suntingannya yang sangat terkenal.
Kehidupan rasional yang clicurahkan untuk pencarian kebenaran adalah
pedomannya dalam filsafat sebagaimana dalam kehidupan. Ia sangat
menyadari kelemahan cita-citanya yang diistilahkannya sebagai "kerak
tip is peradaban". Emosi dan has rat terus-menerus mengancam nalar dan
perlu clitundukkan. Penclidikan adalah proses inisiasi menuju tuntunan
rasional.
Selama bertahun-tahun, Peters dianggap-dan menganggap
dirinya-sebagai orang yang pertama kali membawa teknik-teknik
filsafat "analitik" Oxford pascaperang pada permasalahan penclidikan
konkret. Namun, seperti komentar paling cerdas atas karyanya yang
ditulis sebagai penghormatan oleh mantan koleganya, Ray Elliot,
menunjukkan bahwa Peters sesungguhnya adalah "filsuf gaya Iama". 2
Peters menulis bahwa perhatiannya "lebih terpaku pada tugas-tugas guru
daripada Bentuk Kebaikan'? Kendati menolak pendekatan metafisika
terhadap penclidikan, penclirian filsafatnya-universalisme, kesetiaan
pada kebenaran dan nalar, dan penekanannya pada kontrol diri, menurut
Elliot, serupa dengan Stoic. Seperti Stoic, Peters mempunyai kesadaran
yang kuat akan kesulitan manusia-yakni perlunya memahami kehldupan
kita dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan di dunia.
201
R.S. Peters (1919 - ...)
Catatan
1. Peters, Education as Initiation, him. 47.
2. Lihat Cooper, Education, Values and Mind, him. 41-68.
3. Peters, Education as Initiation, him. 8.
Lihat juga
Dalam buku ini: Hirst, Scheffler.
202
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
JOHN I. GOODLAD
(1920- ... )
-==~~~~~~~~~
Jianphing Shen
John I. Goodlad mengajar di setiap jenjang mulai dari kelas satu (first
grade) sampai seminar advancedgraduate. Ia memulai karir profesionalnya
di sebuah sekolah desa yang hanya memiliki satu ruangan di British
Columbia, Kanada. Setelah menerima ijazah mengajar pada 1939, ia
menjadi guru sebelum akhirnya menjadi kepala sekolah pada 1941.
Pada 1946, ia belajar ke University of Chicago dan menerima gelar
Ph.D. pada 1949. Selain itu, ia juga menjadi guru besar di Emory
University, University of Chicago, University of California at Los
Angeles, dan University of Washington. Ia menduduki beberapa
jabatan kepemimpinan di pelbagai universitas serta organisasi penelitian
dan pendidikan lainnya seperti Direktur Center for Teacher Education
University of Chicago, Direktur University Elementary School di UCLA,
70~
John I. Goodlad (1920 - ...)
70.1
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
205
John I. Goodlad (1920 - ...)
?OFi
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
JOR
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
209
John I. Goodlad (1920 - ...)
Catatan
1. Carol Tell, ''A Conversation with John Goodlad" (Educational Leadership, 56, 8,
May 1999), him. 19.
2. J. Shen, "Connecting Educational Theory, Research and Practice: A
Comprehensive Review of John I Goodlad's Publications" (journal of Thought,
34, 4, Winter 1999), him. 25-96.
3. Goodlad, Speaking of Nongrading, album dua kaset, Kode No. 07-079425-X
(New York: McGraw-Hill, 1973).
4. Goodlad, Curriculum Inquiry: Stucfy of Curriculum Practice (New York: McGraw-
Hill, 1979), him, 46.
5. Goodlad mengatakan, "Mengajar menuntut guru untuk membuat penilaian
terhadap pelbagai hal yang mengakibatkan penggunaan teknik-teknik paling
menjanjikan guna merangsang dan mengarahkan pengajaran." Lihat Goodlad,
"The Professional Curriculum of Teachers" (journal of Teacher Education, 11,
December 1960), him. 454.
6. K.A. Sirotnik, "On Inquiry and Education", dalam K.A. Sirotnik dan R. Soder
(ed.), The Beat of a Different Drummer: Essqys on Educational Renewal in Honor of
John I Good/ad (New York: Peter Lang Publishing, 1999), him. 5.
7. Dikutip dari C. Frazier, "Goodlad and Educational Policy", dalam ibid., him.
245.
8. Z. Su, 'john I. Goodlad and John Dewey: Implications of Their Ideas for
Education and Democracy in China", dalam ibid., him. 151-163.
9. R.W. Tyler, "Introduction", dalam Goodlad, Facing the Future (New York:
McGraw-Hill, 1976), him. xi.
210
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Lihat juga
Dalam buku ini: Tyler.
Goodlad, J.I dan Anderson, R.H., The Nongraded Elementary School, New York:
Harcourt, Brace & Co., 1959.
Goodlad,J.I. dan rekan-rekan, Looking behind the Classroom Door, Worthington, Ohio:
Charles A. Jones Publishing Company, 1974.
The Dynamics if Educational Change: Toward Responsive Schools, New York: McGraw-
Hill Book Co., 1975.
Goodlad, J.I. dan rekan-rekan, Curriculum Inquiry: The Stucfy if Curriculum Practice,
New York: McGraw-Hill Book Co., 1979.
What School Are For, Bloomington, Indiana: Phi Delta Kappa Educational
Foundation, 1979.
A Place Called SchooL· Prospect for the Future, New York: McGraw-Hill Book Co.,
1984.
Teachers for Our Nation's School, San Fransisco, California: Jossey-Bass, 1990.
Educational RenewaL· Better Teachers, Better Schools, San Fransisco, California: Jossey-
Bass, 1994.
In Praise if Education, New York: Teachers College Press, 1997.
211
Paulo Freire (1921 - 1997)
PAULO FREIRE
(1921 - 1997)
-==~~~~~~~~'\¢=
212
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
213
l
Paulo Freire (1921 - 1997)
214
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
?1!:i
Paulo Freire (1921 - 1997)
belajar. Namun, proses tersebut harus didasarkan pada dialog kritis dan
penciptaan pengetahuan bersama.
Freire menekankan peran guru sebagai pekerja budaya yang kritis.
Guru harus berjuang menghadapi nilai-nilai kultural dominan dalam
masyarakat maupun dirinya sendiri agar dapat mengerti fungsi politik
dan kultural mereka. Perjuangan ganda ini dapat membuat guru bekerja
secara reflektif dan transformatif. Sekali lagi, usaha transformatif ini
dengan sendirinya melampaui ruang kelas. Ia pernah menulis:
Makna etis dan politis eli balik pernyataan ini sangat jelas. Jika benar
bahwa pendidikan dialogis mengandaikan pemahaman politik tentang
apa yang saya ketahui sebagai guru, benar juga bahwa pemahaman
ini menuntut penghormatan yang dalam terhadap anak didik dan
pengetahuannya. Freire menulis lagi, ''Ada suatu kecenderungan kuat
yang mendorong kita untuk menyatakan bahwa apa yang berbeda adalah
inferior.... Inilah sikap tidak toleran, yakni kecenderungan menentang
perbedaan."3
Namun, sekolah adalah salah satu institusi utama yang menanamkan
ideologi inferioritas terse but Sekolah menguasai pengetahuan dominan dan
melakukan dehistorisasi dan naturalisasi terhadapnya. Sekolah menjadikan
pengetahuan dominan tersebut sebagai satu-satunya pengetahuan yang
nyata dan secara sosial dapat diterima. Bagi Freire, kecenderungan tersebut
salah. Ia bersikeras bahwa pengetahuan bersifat historis. Menurutnya,
tidak ada pengetahuan yang diciptakan secara historis dan sosial dalam
hubungan-hubungan politik, budaya, dan ekonomi. Pemahaman relasional
ini sangat penting untuk argumennya bahwa "perbedaan", yang elise but
216
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
pengetahuan "rakyat", tidak berharga dan tidak elianggap sah untuk model
penelidikan konservatif yang dominan. Pendidikan emansipatoris jangan
mereproduksi praktik yang sangat umum eli sekolah-sekolah traelisional.
Berbeda dengannya, model pendielikan Freirean untuk pembebasan
menganggap bahwa pengetahuan anak elidik juga sah sekaligus menghargai
dan melakukan historisasi terhadapnya. Namun tidak berhenti sampai eli
sini. Pendekatan Freire menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki anak
elidik untuk memberi mereka kekuatan guna merebut kembali pengetahuan
dominan demi emansipasi mereka sendiri. Contohnya, dalam perspektif
ini anak elidik bisa mempelajari apa yang secara sosial elidefinisikan sebagai
"norma" dalam penggunaan bahasa. Namun, pendidikan kritis yang
sebenamya harus melampauinya. Seperti yang dikatakannya:
217
Paulo Freire (1921 - 1997)
218
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. Freire, Pedagogy of the Oppressed (Harmondsworth: Penguin, 1982), hlm. 25.
2. Freire, Teacher as Cultural Workers: Letters to Those who Dare Teach (Boulder,
Colorado: Westview Press, 1998), hlm. 41.
3. Ibid., hlm. 71.
4. Freire, A educarao na cidade (Sao Paulo: Editora Cortez, 1991), hlm. 46.
219
Seymour B. Sarason (1919 - ...)
SEYMOUR B. SARASON
(1919- ... )
-==Ov"v"v"v"v"v"v"v"C=
Andrew Hargreaves
Seymour Sarason, yang saat tulisan ini dibuat masih menulis secara
produktif pada usia 80 tahun, adalah salah satu pemikir dan penulis
terkemuka tentang budaya sekolah, khususnya dalam pengertian
perubahan pendidikan. Apabila melihat latar belakang dan latihannya
dalam psikologi klinik, Sarason selama hidupnya telah mengembangkan
karya yang luas dan perspektif eklektik yang mengkritik pandangan
psikologi mengenai pendidikan sekaligus memadukan pandangan ini
dengan pemahaman yang lebih historis, kultural, dan politis. Sebagian
besar buku Sarason mencakup beragam subjek dan saling berhubungan
seperti budaya sekolah, perubahan dan reformasi pendidikan, pendidikan
220
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
guru, peran seni dalam mengajar dan belajar, cacat dan gangguan mental
(seperti dikenal selama ini), konseling, karir, proses penuaan, termasuk
autobiografi profesionalnya sendiri.
Seymour B. Sarason dilahirkan pada 1919 di Brooklyn, New York,
sebagai putra imigran Yahudi. Ayahnya, seorang "pemotong pakaian
anak-anak'>,2 disukai, walaupun tidak dihormati secara khusus dalam
keluarganya. Ayahnya "lebih Yahudi" daripada ibunya dalam pengertian
religius. 3 Ibu Sarason, yang "lebih Amerika", "memiliki stereotip ibu
Yahudi: kasih sayang, terlalu protektif, keras, dan sangat ambisius"4
yang menganggap masa lalu sebagai "sesuatu yang harus dihadapi,
bukan dibiarkan". 5 Dalam autobiografinya, Sarason merenungkan
perasaannya sebagai "orang luar" (outsidery dan suasana tak memiliki
akar historis dapat ditelusuri kembali pada perasaan tersebut. 6 Demikian
juga dengan sumbangan intelektualnya yang istimewa untuk memaharni
peran dan saling hubungan an tara budaya, perubahan, dan sejarah dalam
pendidikan-sebagai hasil perpaduan antara kemajuan dan tradisi.
Akar imigran Yahudi pada diri Sarason dan fakta bahwa ia adalah
orang Yahudi pertama yang bekerja di universitas-universitas besar di
Amerika Serikat tak hanya memengaruhi pemahamannya tentang apa
arti berbeda secara kultural, tapi juga keterlibatannya secara mendalam
dengan identitas Amerika dan dengan sifat khas psikologi Amerika
yang jarang diakui, yakni sebagai sebuah komunitas "bangsa Romawi
era modern yang membangun imperium psikologi di atas bumi". 7 Jika
asal usulnya sebagai imigran Yahudi memunculkan ambivalensi identitas
"orang dalam - orang luar" dalam karya dan kehidupan Sarason,
demikian juga dengan penyakit polio yang dideritanya. Selama 2 tahun
bersekolah di junior high school, anggota tubuh bagian atas Sarason harus
disangga atau ditopang. Dampak dari penyakit melumpuhkan yang
membuat Sarason cacat seumur hidup memengaruhi minatnya kepada
penderita cacat-terutarna penderita keterbelakangan mental. Kebetulan,
cacat yang membuat Sarason be bas dari wajib militer pada masa Perang
Dunia II, menumbuhkan minatnya pada bagaimana psikologi klinik: dan
kebijakan pemerintah memperlakukan para veteran yang mengalami
cacat fisik akibat perang. Kebetulan lain adalah ketika polio menghalangi
Sarason untuk ambil bagian dalam permainan dan ritual kompetitif
maskulin. Keadaan itu secara tidak langsung juga membuat ia tidak
terlibat dengan budaya kompetitif intelektual dan budaya konforrnis
221
Seymour B. Sarason (1919 - ...)
222
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
224
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
225
Seymour B. Sarason (1919 - ...)
226
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendklikan Modem
For Out There?, 30 Sarason menyajikan analisis awal yang cermat atas
pentingnya hubungan ekologi sekolah dengan lingkungannya. Sebagai
seseorang yang berupaya menyusun analisis tentang mengajar dan
rasa bersalah,31 saya harus kembali ke karya Sarason paling penting
dan membaca uraiannya tentang guru yang terlibat dalam "penciptaan
konteks kewaspadaan terus-menerus". Konteks itu menimbulkan "rasa
bersalah karena guru tidak dapat memberikan semua yang dibutuhkan
anak didik". 32 Implikasi kuat bagi proses belajar, menurut Sarason, adalah
bahwa "melanjutkan pemberian [bahan pelajaran kepada anak didik]
mensyaratkan guru untuk selalu cermaf'. 33 Ringkasnya, hampir tidak ada
literatur perubahan pendidikan berikutnya yang tidak disebutkan Sarason
sendiri dalam karya penting ini.
Hanya satu tahun setelah The Culture tf the School and the Problem tf
Change diterbitkan, Sarason menulis buku lain tentang penghancuran
orisinalitas. Berdasarkan pengalamannya menyaksikan bagaimana inovasi
memudar di Southbury Training School, pengalaman mendirikan serta
memirnpin Psycho-Educational Clinic di Yale, dan pengamatannya
tentang bagaimana usaha-usaha inovatif di sekolah atau sistem kesehatan
mental berjalan dengan baik, Sarason menulis analisis yang sangat baik
dalam The Creation tf Settings and the Future Societies. 34
Buku tersebut mungkin lebih tepat diberi judul The Collapse tf
Settings ("penghancuran lingkungan", bukan "penciptaan lingkungan"
[Creation tf S ettings]-penyunting). Buku terse but menjelaskan cara-cara
naif pendekatan pemerintah dan pembuat kebijakan dalam penciptaan
lingkungan. Buku itu menyoroti arogansi arsitek dengan keyakinannya
bahwa bangunan dan rancangannya akan membentuk komunitas dalam
lingkungan itu. Buku tersebut menunjukkan bagaimana lingkungan
baru mengancam dan sering disabotase oleh lingkungan yang ada, arti
penting dan kesulitan mengelola "hubungan-hubungan yang asing"
dengan lingkungan lain, perasaan superioritas aktual dan perasaan yang
bersumber pada superioritas itu dari anggota dan pemirnpin lingkungan
baru, dan kecenderungan berbahaya dari anggota suatu lingkungan
untuk mempersoalkan pengelolaan lingkungan dan skeptisisme politik
sebagai penghinaan moral.
Lingkungan baru tersebut, menurutnya, mengumpulkan mereka
yang menginginkan kesenangan, tantangan, dan kebebasan untuk
berinovasi, namun segera terantuk oleh masalah anggaran, ruang, dan
227
Seymour B. Sara son (1919 - ...)
228
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
229
Seymour B. Sara son (1919 - ...)
Catatan
1. Sarason, The Culture of the School and the Problem of Change, edisi ke-2 (Boston,
Massachusetts: Allyn & Bacon, 1982), hlm. 71.
2. Sarason, The Making of an American P!]chofogist: An Autobiograpf?y (San Frans is co,
California: Jossey-Bass, 1988), hlm. 17.
3. Ibid., hlm. 29.
4. Ibid., hlm. 28.
5. Ibid., hlm. 28.
6. Ibid.
7. Ibid., hlm. 9
8. Ibid.
9. Ibid., hlm. 90-98
10. Ibid., hlm. 116.
11. S~ P!Jchologicaf Problems in Mental Deftcienry (New York: Harper & Row,
1949).
12. Sarason, The Clinical Interaction (New York: Harper & Row, 1956).
230
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
231
Seymour B. Sarason (1919 - ...)
Lihat juga
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
232
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
233
Israel Scheffler (1923 - ...)
ISRAEL SCHEFFLER
(1923- ... )
-==Ov~~~~~~~~
Harvey Siegel
234
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
235
Israel Scheffler (1923 - ...)
pada arah baru dalam bidang ini. Usaha pertamanya menjelaskan istilah
dan konsep pendidikan dengan pendekatan analitis tertuang dalam The
Language of Education. Dalam buku ini, Scheffler menawarkan analisis
terhadap 3 lokusi (cara mengungkapkan pikiran, dapat berupa kata,
ungkapan, atau idiom-penyunting) pendidikan, yaitu slogan pendidikan,
seperti "mengajar anak, bukan mengajarkan mata pelajaran"; metafor
pendidikan, seperti "pendidikan sebagai pertumbuhan"; dan definisi
pendidikan, yakni definisi istilah-istilah penting dalam pendidikan,
seperti "kurikulum". Dalam semua pembahasan Scheffler, ia bermaksud
membuat analisis yang memadai untuk melakukan penilaian logis yang
serius terhadap tiga lokusi pendidikan itu. Contohnya, analisisnya
tentang slogan pendidikan menjelaskan bahwa "mengajar anak, bukan
mengajarkan mata pelajaran" secara harfiah salah (karena ketika sedang
diajari, anak harus diajari sesuatu). Meskipun demikian, slogan itu
memiliki arti praktis yang penting dan ia menunjukkan bahwa definisi
seperti itu juga dapat bersifat deskriptif dan programatik, serta perlu
dievaluasi berdasarkan nilai deskriptif dan programatiknya. Membedakan
slogan harfiah dan arti praktisnya memungkinkan kita menilai slogan
tersebut secara memadai. Cara serupa berlaku pula pada penggunaan
dan kajian metafora, definisi, dan lokusi-lokusi pendidikan lain. Sehingga
dapat dikatakan bahwa Schleffler menerapkan pandangan filsafat bahasa
pada analisis konsep-konsep pendidikan.
Perhatikan,penilaian (appraisa~ adalah kunci utama di sini. Kitaingin
menilai pengucapan dan mengevaluasinya. Anggapan bahwa analisis
hanya dilakukan pada makna kata dan tidak relevan dengan persoalan
nilai atau masalah normatif merupakan kesalahan. Bagi Scheffler, inti
analisis yang cermat adalah memperkaya pemahaman kita tentang
pendidikan dan membantu kita untuk memperoleh konsep, teori,
dan praktik pendidikan yang lebih kuat. Pandangan ini terlihat dalam
analisis Scheffler tentang mengajar, suatu konsep yang sepenuhnya
bersifat normatif dan sarat nilai. Bagi Scheffler, (makna) "mengajar"
lebih sempit daripada konsep "pengembangan kepercayaan" yang luas
karena kepercayaan dapat dikembangkan dengan cara nonmengajar,
misalnya dengan indoktrinasi atau "cuci otak". Mengajar, menurut
Scheffler, dilakukan dengan pembatasan tata cara (restriction of manner)
yang menuntut pengakuan terhadap sense of reason anak didik. Dengan
demikian konsep mengajar memiliki komponen moral fundamental
236
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
237
Israel Scheffler (1923 - ...)
238
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
kontribusi pada filsafat sains dan epistemologi. Bukunya yang lain, Four
Pragmatist, walaupun kurang bersinggungan dengan pendidikan, juga
memberikan sumbangan bagi pemahaman kita ten tang gerakan filsafat
pragmatisme yang menawarkan kritik simpatik terhadap beberapa aspek
tertentu dari karya Peirce, James, Dewey, dan Mead. Dalam Of Human
Potential, Scheffler kembali ke filsafat pendidikan dan menawarkan
analisis sistematik terhadap konsep potensi manusia dan perannya dalam
konsepsi kita tentang pendidikan.
Dalam buku-buku tadi dan dalam tiga kumpulan esai lain-Inquiries:
Philosopical Studies of Language, Science and Learning, In Praise of Cognitive
Emotions (yang menolak pembedaan tajam antara kognisi dan afeksi),
dan Symbolic Worlds (berkaitan dengan seni, sains, bahasa, ritual, dan
permainan)-Scheffler memberikan sumbangan besar pada filsafat
umum, dan terutama filsafat pendidikan. Salah satu buku terbaru
Scheffler, Teachers of My Youth: An American Jewish Experience, menawarkan
catatan autobiografis masa kecil dan pengalaman pendidikannya,
dilengkapi dengan pembahasan bersifat personal mengenai filsafat
pendidikan yang impersonal. Buku lain, Work, Education and Leadership,
yang ditulis bersama V.A. Howard, sekali lagi mengangkat persoalan-
persoalan pokok dalam filsafat pendidikan.4 I a memberikan sumbangan
penting pada epistemologi, filsafat sains, filsafat bahasa, dan kajian
pragmatisme, ditambah sumbangannya yang fundamental dan kuat
pada filsafat pendidikan. Jika saya boleh memasukkan kesan pribadi,
saya merasa senang dan beruntung dapat menjadi mahasiswa Scheffler.
Keunggulan pandangan filsafatnya hanya kalah oleh keunggulannya
sebagai guru dan manusia, yang menunjukkan kepedulian, perhatian, dan
penghormatan kepada anak didik yang mendorong kita untuk melakukan
hal serupa pada anak didik kita.
Semua filsuf pendidikan penting telah menjembatani jurang
pemisah antara filsafat pendidikan dan filsafat umum, dan memperjelas
relevansi permasalahan serta metode filsafat yang lebih luas bagi filsafat
pendidikan. Sangatlah disayangkan adanya fakta institusional bahwa
di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan negara-negara lain-sejak era
Dewey-para filsuf pendidikan berkecimpung di jurusan pendidikan,
bukan di jurusan filsafat. Situasi ini secara keseluruhan berdampak
buruk terhadap filsafat pendidikan sebab filsafat pendidikan perlu
berhubungan erat dengan disiplin induknya (filsafat). Karya Scheffler
239
Israel Scheffler (1923 - ...)
240
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
241
Israel Scheffler (1923 - ...)
Catatan
1. Scheffler, Reason and Teaching, him. 1.
2. Penekanan logika simbolik ini membedakan filsafat analitik Scheffler dengan
filsafat analitik Peters yang berada dalam tradisi analisis "bahasa sehari-hari".
Kendati analisis Scheffler selalu menekankan makna dan penggunaan bahasa
sehari-hari, ia tidak ragu untuk menggunakan teknik-teknik logika untuk
menggantikan bahasa sehari-hari hila pemahaman dan teori filsafat dapat
memperoleh manfaat dari penggunaan teknik tersebut.
3. Scheffler, "Concept of Education: Reflections on The Current Scene",
dimasukkan dalam Scheffler, Reason and Teaching, him. 62.
4. Bibliografi lengkap karya Scheffler sampai 1992 dapat dibaca dalam Synthese,
94, 1, 1993 hal. 139-144.
5. Artikel ini diambil dari pembicaraan saya, "Israel Scheffler", direkam dalam
kaset, William Hare (ed.), Twentieth Century Philosopf?y of Education: Four Lectures
on John Dewry, Bertrand Russe~ Israel Schejjier and RS. Peters (Dalhousie University
Learning Services, 1990).
Lihat juga
Dalam buku ini: Hirst, Peters.
Dalam buku Fifty Mcgor Thinkers on Education: Dewey, Russel.
242
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
243
Jean-Fran~ois Lyotard (1924 - 1998)
JEAN-FRAN(_;OIS LYOTARD
(1924 - 1998)
-==0\,~~~~~~~"¢=
Michalinos Zembylas
244
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
245
Jean-Fran~ois Lyotard (1924 - 1998)
246
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
247
Jean-Fran~ois Lyotard (1924 - 1998)
248
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
249
Jean-Fran~ois Lyotard (1924 - 1998)
250
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Lyotard, The Postmodern Condition: A Report on Knowledge, diterjemahkan G.
Bennington dan B. Massumi (Minneapolis, Minnesota: University of Minnesota
Press, 1984, edisi pertama diterbitkan di Prancis pada 1979), hlm. xxv.
2. PMC, hlm. XXV.
3. PMC, hlm. xxiv.
4. Lyotard, The Differend: Phrases in Dispute, diterjemahkan G.Van den Abbeele
(Minneapolis, Minnesota: University of Minnesota Press, 1988, edisi pertama
diterbitkan di Prancis pada 1982), hlm. xi.
5. Ibid., hlm. 158.
6. M. Peters, Poststmcturalism, Politics and Education (New York: Bergin & Garvery,
1996).
7. M. Peters, "Education and the Postmodern Condition: RevisitingJean-Fran<;ois
Lyotard" (journal of Philosopl!J Education, 29, 1995), hlm. 387.
8. PMC, hlm. 3
9. R. Kearny dan M. Rainwater, The Continental Philosopf?y Reader (London,
Routledge, 1996).
10. PMC, hlm. 3.
11. Lihat Peters, Education and the Postmodern Condition, op. cit.
12. PMC, hlm. xxiv.
13. PMC, hlm. 4-5.
14. PMC, hlm. 66.
15. PMC, hlm. 65-66.
16. PMC, him. 65.
17. R, Kearney dan M. Rainwater, The Continental Philosopf?y Reader (London,
Routledge, 1996).
18. Lyotard, "A Memorial for Marxisme: For Pierre Souyri", dalam Peregrinations: Lall-)
Form, Event (New York: Columbia University Press, 1988).
19. M. Peters, "Emancipation and Philosophies of History: Jean-Fran<;ois Lyotard
and Cultural Difference", naskah tidak diterbitkan (University of Auckland,
1998).
20. M. Peters, "Education and the Postmodern Condition: RevisitingJean-Fran<;ois
Lyotard" (journal of Philosopl!J of Education, 29, 1995), him. 393-394.
21. PMC, him. 60.
Lihat juga
Dalam buku ini: Habermas, Wittgenstein.
Dalam buku Fifty Mqjor Thinkers on Education: Kant, Nietzsche.
251
Jean-Fran~ois Lyotard (1924 - 1998)
252
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
LAWRENCE A. CREMIN
(1925 - 1990)
~==~~~~~~~~~==~
James D. Anderson
253
Lawrence A Cremin (1925 - 1990)
254
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
255
Lawrence A. Cremin (1925 - 1990)
Setelah penerbitan buku terse but, Cremin clitawari mengajar eli Jurusan
Sejarah Columbia University dan cliundang untuk menjadi anggota
Comittee on the Role of Education in American History dari Ford
Foundation. Ia menjacli simbol dari penekanan komite tersebut pada
keutamaan sejarah pendidikan dan model untuk penekanan baru
pada kajian sejarah berbasis clisiplin ilmu dalam penclidikan. Karyanya
kemudian dikenal eli kancah internasional manakala para sejarawan dari
pelbagai konteks geopolitik bergelut dengan hubungan antara politik
progresif dan perubahan penclidikan.3
Pada 1960, Bernard Bailyn, dalam Education in the Forming of
American Society, mengajukan definisi yang jauh lebih luas tentang
sejarah penclidikan daripada fokus sempit pada persekolahan formal
dan mengarah pada kajian terhadap semua institusi dan agensi, formal
dan informal, yang membentuk kepercayaan budaya dan perilaku sosial
sepanjang masa. Penerimaan Cremin atas konsepsi sejarah pencliclikan
Bailyn juga dituangkan dalam The Wonderful World of Ellwod Patterson
Cubberfy (1965). Sepakat dengan kritik terhadap kajian historis terhadap
penclidikan yang clilontarkan Bailyn, Cremin meminta agar sejarah
penclidikan tak hanya mengkaji sekolah, namun juga institusi lain yang
menjalankan pendidikan, mencakup keluarga, gereja, perpustakaan,
museum, penerbitan, kelompok dermawan, kelompok pemuda,
kelompok petani, jaringan radio, organisasi militer, dan lembaga riset.
Pandangan ini bukan hanya menandai perbedaan tajam dengan stucli
sejarah pencliclikan sebagaimana clipraktikkan dalam tradisi Cubberly,
tetapi juga sangat berbeda dengan fokus pemikiran Cremin sebelumnya.
Dalam The American CommonSchool: An Historic Conception (19 51), Public
Schools in Our Democrary (clitulis bersama Merle Borrowman pada 1956),
dan The Tran.iformation (1961), pemikiran Cremin hampir seluruhnya
terpusat pada sejarah sekolah publik. Segera setelah penerbitan The
Wonderful World of Ellwood Patterson Cubberfyn, ia climinta oleh Carnegie
Corporation eli New York untuk menulis sejarah pendidikan Amerika
yang komprehensif sebagai perayaan ulang tahun ke-1 00 US Office of
Education. Stucli sejarah penclidikan yang baru itu clikonseptualisasi
terutama berdasarkan definisi penclidikan yang cliperluas sebagai proses
enculturalization formal dan informal.
Studi 3 jilidnya itu diawali pada 1964. Tiap jilid clitulis berdasarkan
definisi baru tentang penclidikan yang cliadopsinya dari Bernard Bailyn.
256
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
258
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
259
Lawrence A. Cremin (1925 - 1990)
Catatan
1. Cremin, ''American Education: Some Notes Toward a New History", Monograf
untuk American Educational Research Association-Phi Delta Kappa Award
Lecture (Bloomington, Indiana: Phi Delta Kappa International, 1969), hlm.
17-18.
2. Ellen Condliffe Lagemann dan Patricia Albjerg Graham, "Lawrence Cremin: A
Biographical Memoir" (Teachers College Record, 96, 1, Fall, 1994), hlm. 102-111;
Diane Ravitch, "Lawrence A. Cremin" (The American Scholar, 61, 1, Winter,
1992), hlm. 83-89.
3. Peter Cunningham, Curriculum Change in the Primary School Since 1945: Dissemination
of the Progressive Ideal (London and New York: Falmer Press, 1988); Ron Brooks,
King Alfred School and the Progressive Movement, 1898-1998 (Cardiff: University
of Wales Press, 1998); Shirley Dennis, The Politics of Progressive Education: the
Odenwaldschule in Nazi Germa'!Y (Cambridge, Massachusetts: Harvard University
Press, 1992); John Shotton, No Master High or Low: Libertarian Education and
Schooling in Britain 1890-1990, (Bristol: Libertarian Education, 1993);Joachim
Liebshner, Foundations of Progressive Education: The History of the National Froebel
Society (Cambridge: Lutterworth Press, 1991).
260
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
"The American Common School in Theory and Practice", The Year Book if Education
1957, New York: World Book, 1957, hlm. 243-259.
"The Progressive Movement in American Education: A Perspective", Harvard
Educational Review, XXVII, 1957, hlm 251-270.
"L 'i\vvenire della Scuola Pubblica Americana", Problemi della Pedagogia, Luglio
Ottobre, I, 1957, hlm. 37-54.
"The Writings of William F. Russell", Teachers College Record, LIX, hlm. 172-178,
1957-1958.
"The Recent Development of the History of Education as a Field of Study in the
United States", History if Education Journal, 11, VII, 1955-1956, hlm. 1-35.
The American School, Madison, Wisconsin: Americana Press, 1958.
"John Dewey and the Progressive-Education Movement, 1915-1952", The School
Review, LXVII, 1959, hlm. 160-173.
"What Happened to Progressive Education?", Teachers College Record, LXI, 1959-
1960, hlm. 23-29.
The Transformation if the SchooL· Progressivism in American Education, 1876-1957, New
York: Alfred A. Knopf, 1961.
"L'Ecole Pour Tous", Education Americaine, Paris: Nouveaux Horizons, 1963, hlm.
i-40.
The Genius if American Education, Pittsburgh, Pennsylvania: University of Pittsburgh
Press, 1965.
The Wondeiful World if Ellwood Patterson Cubberfy, New York: Bureau of Publications,
Teachers College, Columbia University, 1965.
Cremin, L.A., dengan Committee on the Role of Education in American History,
Education and American History, New York: The Fund for the Advancement of
Education, 1965.
"John Dewey's My Pedagogic Creed", dalam Daniel J. Boors tin (ed.), An American
Primer, 2 jilid, Chicago, Illinois: University of Chicago Press, 1966, hlm. 608-
620.
"American Education: Some Notes Toward a New History", Monograf untuk
American Educational Research Association-Phi Delta Kappa Award,
Bloomington, Indiana: Phi Delta Kappa International, 1969.
Amerian Education: The Colonial Experience, 1607-1783, New York: Harper & Row,
1970.
"Curriculum-Making in the United States", Teachers College Record, LXXIII, 1971-
1972, hlm. 207-220.
"The Family as Educator: Some Comments on the Recent Historiography", Teachers
College Record, LXXVL, 1974-1975, hlm. 250-265.
"Public Education and the Education of the Public", Teachers College Record, LXXVII,
1975-1976, hlm. 1-12.
Public Education, New York: Basic Books, 1976.
Traditions if American Education, New York: Basic Books, 1977.
Ametican Education: The National Experience, 1783-1876, New York: Harper & Row,
1980.
261
Lawrence A. Cremin (1925 - 1990)
262
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Krug, Edward A. 1972. The Shaping cif the American High Schoo4 1920-1941. Dua
jilid. Madison, Wisconsin: University of Wisconsin Press, 1972.
Lagemann, Ellen Condliffe. 1989. The Politics cif Knowledge: The Carnegie Corporation,
Philanthropy and Public Poliq. Middletown, Connecticut: Wesleyan University
Press.
Lazerson, Marvin. 1971. Origins cif the Urban School· Public Education in Massachusetts,
1870-1915. Cambridge, Massachuhsetts: Harvard University Press.
Mattingly, Paul H. 197 5. The Classless Prl!ftssion: American S choolmen in the Nineteenth
Century. New York: New York University Press.
Perkinson, Henry. 1968. The Impetftct Panacea: American Faith in Education, 1856-1965.
New York: Random House.
Ravitch, Diane. 1974. The Great School Wars: New York CifY, 1805-1973. New York:
Basic Books.
Schultz, Stanley K 1973. The Culture Factory: Boston Public Schools, 1789-1860. New
York: Oxford University Press.
Spring, JoeL 1972. Education and the Rise cif the Corporate State. Boston, Massachusetts:
Beacon Press.
Tyack, David B. 1974. The One Best System: A History cif American Urban Education.
Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press.
263
Basil Bernstein (1925- 2000)
BASIL BERNSTEIN
(1925 - 2000)
-==OOv~~~~~~~==-
lvor F. Goodson
264
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
depan seperti itu tengah menyebar luas, dan dengan demikian harus
dipahami dalam konteks historisnya. Kebanyakan karya Bernstein harus
dipahami dengan cara ini, bukan karena tidak adanya otentisitas abadi
dalam tulisannya, namun karena pelbagai kesalahan pemahaman dan
kesalahan penerapan teori-teorinya.
Konteks Inggris pada saat Bernstein mulai menulis merupakan "masa
pergolakan" pasca-Perang Dunia II. Pada 1945, pemerintahan Partai
Buruh terpilih dengan program rekonstruksi sosialis untuk membangun
kembali masyarakat Inggris yang hancur akibat perang selama enam
tahun. Seluruh kelompok sosial bahu-membahu, semangat perang "kita
menghadapinya bersarna-sarna" untuk sementara disisihkan dan diubah
menjadi semangat egalitarian dalam hubungan sosial yang diungkapkan
dalam aspirasi-aspirasi politik.
Misi aspirasional pemerintahan Partai Buruh untuk membangun
''Yerusalem Baru" di Inggris diwujudkan dalam suatu wilayah kultural
yang terkotak-kotak oleh perbedaan kelas dan regional. Tumbuh sebagai
murid sekolah dari kelas pekerja pada 1950-an-seperti saya (Ivor F.
Goodson)-akan menjadi kenangan pada setiap langkah perjalanan
hidup seseorang. Sangat sulit memang bagi para pembaca Amerika U tara
untuk membayangkannya, petikan berikut ini berusaha menggambarkan
"struktur perasaan" yang merupakan bagian dari pengalaman anak-anak
kelas pekerja pada waktu itu:
265
Basil Bernstein (1925 - 2000)
266
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
267
Basil Bernstein (1925 - 2000)
268
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
sosial. Oleh sebab itu, akses mereka [terhadap kode itu} harus dibuka
atau proses pendidikan hams diubah. 9
269
Basil Bernstein (1925 - 2000)
270
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
271
Basil Bernstein (1925 - 2000)
...,,...,
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
273
Basil Bernstein (1925 - 2000)
Catatan
1. Bernstein, Class, Codes a11d Control.· Towards a Theory of Educational Transmissions,
volume 3 (London: Routledge & Kegan Pau~ edisi ke-2, 1975), hlm. 71.
2. Bernstein, "Open Schools, Open Society" (New Sociery, 14 September 1967),
hlm. 351-353.
Sekolah menengah khusus.
3. Goodson, I.F., "A Genesis and Genealogy of British Curriculum Studies",
dalam A.R. Sadovnik (ed.), Knowledge and Pedagogy: The Sociology of Ba~il Bernstein
(Norwood, New Jersey: Ablex Publishing Corp, 1995), hlm. 360-361.
4. Bernstein, Class, Codes and Control.· Applied Studies Towards aSociology of Language,
volume 2, bab 10 (London: Routledge & Kegan Paul, 1973).
5. Halliday, M.A.K., "Language and the Theory of Codes", dan A.R. Sadovnik
(ed.), Knowledge and Pedagogy: The Sociology of Basil Bernstein (Norwood, New Jersey:
Ablex Publishing Corp, 1995), hlm. 134.
6. Bernstein, "Introduction", dalam B. Bernstein (ed.), Class, Codes and Control.·
Theoretical Studies Toward a Sociology of Language, volume 1 (London: Routledge
& Kegan Paul, edisi ke-2, 1974), hlm. 2.
7. Atkinson, P., Davies, B., dan Delamont, S., Discourse and Reproduction: Esst!JS
in Honor of Basil Bernstein (CresskiR New Jersey: Hampton Press Inc., 1995),
hlm. xi.
8. Atkinson, P., Language, Structure and Reproduction: An Introduction to the Sociology
of Basil Bernstein (London: Methuen, 1985), hlm. 1.
9. Halliday, "Language and the Theory of Codes", op. cit., hlm. 134.
10. Ibid., hlm. 133.
11. Atkinson eta/., Discourse and Reproduction, op. cit., hlm. x-xi.
12. Bernstein, "A Response", dalam A.R. Sadovnik (ed.), Knowledge and Pedagogy:
The Sociology of Basil Bernstein (Norwood, New Jersey: Ablex Publishing Corp.,
1995), hlm. 385-424.
13. Sadovnik, A.R., Knowledge and Pedagogy: The Sociology of Basil Bernstein (Norwood,
New Jersey: Ablex Publishing Corp., 1995).
14. Bernstein, ''A Response", op. cit., hlm. 399.
15. Bernstein, Class, Codes and Control.· Theoretical Studies Towards aSociology of Language,
volume 1 (London: Routledge & Kegan Pau~ 1971).
16. Bernstein, "Class and Pedagogics: Visible and Invisible", dalam B. Bernstein
(ed.), Class, Code and Control: Towards a Theory of Educational Transmissions, volume
3 (London: Routledge & Kegan Pa~ edisi ke-2 yang diperbaiki, 1977), hlm.
116-156.
17. Bernstein, "On Pedagogic Discourse", dalamJ. Richardson (ed.). Handbook of
Theory and Research in the Sociology of Education (New York: Greenwood Press,
1986), hlm. 205-240.
18. Bernstein, Class, Codes and Control: The Structuring of Pedagogic Discourse, volume
4 (London: Routledge & Kegan Pau~ 1990).
19. Ibid., hlm. 63.
20. Atkinson eta/., Discourse and Reproduction, op. cit., hlm. ix.
274
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
21. Davies, B., "Bernstein, Durkheim and the British Sociology of Education",
dalam A.R. Sadovnik (ed.), Knowledge and Pedagogy: The Sociology of Basil Bernstein
(Norwood, New Jersey: Ablex Publishing Corp, 1995), hlm. 39-57.
22. Ibid., hlm. 40.
23. Ibid., hlm. 46.
24. Bernstein, "A Response", hlm. 389.
25. Ibid., hlm. 390.
275
Michel Foucault (1926 - 1984)
MICHEL FOUCAULT
(1926 - 1984)
-==~"v"v"v"v"v"v"vJ\C=:
Michael Peters
Persoalan pokok dalam filsafat dan pemikiran kritis sejak abad ke-
18 selalu, masih, dan akan merupakan pertanyaan, Apakah N alar
ini yang kita gunakan? Apa dampak historisnya? Apa batas dan
bahayanya? Bagaimana kita ada sebagai makhluk rasional yang
mewujudkan rasionalitas, namun sayangnya selalu berkelindan
dengan bahaya-bahaya intrinsik ... ?1
276
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Saya pikir saya berada di hampir semua kotak dalam papan catur
politik. Kadang berpindah dari satu kotak ke kotak lain dan kadang
dalam beberapa kotak sekaligus, yakni sebagai anarkis, penganut
paham kiri, berlagak Marxis, nihilis, anti-Marxis terang-terangan
atau sembunyi-sembunyi, teknokratik yang melayani Gaullisme,
penganut paham liberal baru, dan lain-lain. Seorang guru besar
Amerika mengeluhkan bahwa seorang Marxis semu seperti saya
diundang ke Amerika Serikat, dan saya dicela oleh pers Eropa Timur
sebagai kaki tangan para penentang. Tak satu pun dari gambaran ini
yang berarti bagi saya. Di sisi lain, jika disatukan maka gambaran
terse but mempunyai makna. Saya harus mengakui bahwa saya lebih
suka makna tersebut. 4
277
Michel Foucault (1926 - 1984)
278
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
279
Michel Foucault (1926 - 1984)
mudah oleh arkeologi pemikiran kita, manusia adalah ciptaan masa kini
dan mungkin mendekati kematiannya." 9
Dalam studinya terhadap karya Foucault, Dreyfus dan Rabinow
(1982) mengajukan empat tahap perjalanan pemikiran Foucault,
yaitu tahap Heideggerian (studinya tentang kegilaan dan nalar), tahap
arkeologis atau tahap kuasistrukturalis (dicirikan dengan The Archaeology
rf Knowledge dan The Order rf Things), tahap genealogis, dan terakhir,
tahap etis. Peralihan dari tahap arkeologis menuju tahap genealogis
dalam tulisan Foucault diperlihatkan dalam Discipline and Punish, sebuah
karya yang memiliki relevansi langsung dengan teori pendidikan.
Sebagaimana The History rf Sexuality, Disciphne and Punish menunjukkan
pengaruh genealogis Nietzschean yang terfokus pada kajian-kajian
ten tang keinginan untuk mengetahui (will to knowledge) yang dipahami sebagai
refleksi atas praktik diskursif dan nondiskursif (praktik institusional),
dan terutama hubungan yang kompleks an tara kekuasaan, pengetahuan,
dan tubuh. Discipline and Punish berkenaan dengan tubuh sebagai objek
teknologi kekuasaan tertentu, dan Foucault meneliti genealogi bentuk-
bentuk hukuman serta perkembangan institusi hukum modern dengan
membahas penyiksaan (diawali gagasan yang mengerikan dari Damien,
yaitu pembantaian), hukuman (mengikuti sekumpulan istilah dari
Nietzsche dalam Genealogy1 ~, disiplin, dan penjara.
Bah tentang "disiplin" tersusun dalam tiga bagian, yakni "tubuh
jinak", "sarana latihan yang benar", dan "panoptisisme", meliputi
uraian tentang bagaimana disiplin menjadi rumusan dominasi umum
selama abad ke-17 dan 18. Foucault mengklaim bahwa anatomi politik
baru in.i terlihat dalam pelbagai proses minor di beragam lokasi yang
akhirnya menyatu menjadi sebuah metode umum, "Teknik tersebut
[teknik-teknik pendisiplinan] berlangsung dalam pendidikan menengah
sejak dulu dan kemudian di sekolah dasar. Teknik-teknik itu lambat
laun memasuki rumah sakit dan dalam beberapa dasawarsa juga telah
merestrukturisasi organisasi militer" .11 Foucault berbicara tentang teknik
pendisiplinan dalam pengertian "seni penyaluran" (the art rf distributions),
model biara tertutup menjadi rezim pendidikan paling sempurna dan
"partisi" (setiap individu memiliki ruang yang terpisah satu sama lain).
Ruangfungsional ini merujuk pada cara arsitek merancang ruang untuk
disesuaikan dengan kebutuhan mengawasi dan mencegah "komunikasi
berbahaya". Foucault menyatakan bahwa "susunan ruang berangkai
280
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
merupakan salah satu mutasi teknis besar dari pendidikan dasar" 12 yang
memungkinkan mengganti sistem belajar tradisional, di mana seorang
anak didik belajar dengan gurunya selama beberapa saat, sementara anak
didik lain diam menunggu.
Foucault secara rinci menguraikan "aktivitas-aktivitas kontrol",
termasuk daftar jam pelajaran, yang disebutnya sebagai "elaborasi
temporal terhadap tingkah laku" (contohnya, baris-berbaris) dan korelasi
tubuh dengan bahasa tubuh (rnisalnya, "tulisan tangan yang bagus...
mensyaratkan senam") serta aspek-aspek lain. Ia menulis:
?Q1
Michel Foucault (1926 - 1984)
282
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Foucault, "Space, Knowledge and Power: Interview'' (Sk:Jiine, March, 1982),
him. 19.
2. Ji.irgen Habermas, "Taking Aim at the Heart of the Present", dalam David
Cousens Hoy (ed.), Foucault: A Critical Reader (Oxford: Blackwell, 1986), him.
107.
3. Dikutip dalam Didier Eribon, Michel Foucault, diterjemahkan Betsy Wing
(Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1991), him. xi.
4. Foucault, "Polemics, Politics and Problematisation", dalam The Foucault Reader
(New York: Pantheon Books, 1984), him. 383-384.
5. Foucault, "Nietzsche, Freud, Marx" dalam Nie~ifche, "Proceedings of Seventh
International Philosophical Colloquium of the Cahiers de Royaumont", 4-8
Juli, 1964 (Edition de Minuit, Paris, 1967), him. 183-200.
6. Dikutip dalam Fran<;oise Dosse, History tif Strllcturalism VoL 1, The Rising Sign,
1945-1966 (Minneapolis, Minnesota, and London: University of Minnesota
Press, 1997), him. 374.
7. Foucault, The Ordertif Things (New York: Vintage, 1970), him. 208.
8. Ibid., him. xiii-xiv.
9. Ibid, him. 385 dan 387.
10. Friederich Nietzsche, The Birth of Traget!J dan The Genealogy tif Morals,
cliterjemahkan Francis Golffing (New York: Anchor Books, 1956), him. 213.
11. Foucault, Discipline and Punish, diterjemahkan Alan Sheridan (Harmondsworth:
Penguin, 1991), him. 138.
12. Ibid, him. 147.
13. Ibid., him. 167.
14. Ibid, him. 172.
15. Ibid., him. 187 dan seterusnya.
16. Foucault, The History of Sexuality, volume 1 (London: Allen Lane, Penguin,
1978), him. 11. .
17. Foucault, "The Ethics of the Concern for the Self as a Practice of Freedom",
dalam Paul Rabinow, Michel Foucault: Ethics, Suijectivity and Truth (London:
Penguin, 1997), him. 283.
Lihat Juga
Dalam buku ini: Heidegger.
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Nietzsche.
283
Michel Foucault (1926 - 1984)
284
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
MARGARET DONALDSON
(1926- ... )
-==Ov~~~~~~~
Martin Hughes
285
Margaret Donaldson (1926 - ...)
286
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
287
Margaret Donaldson (1926 - ...)
konfigurasi tembok, sehlngga tak terlihat oleh kedua boneka polisi. Agar
tugas ini berhasil, anak harus mengabaikan pandangan mereka terhadap
situasi ini dan menggunakan sudut pandang lain. Walaupun memiliki
egosentrisme, anak berusia tiga atau empat tahun ternyata mampu
menjalankan tugas ini dengan sedikit kesulitan. 5
Menurut Donaldson, dua tugas ini memberikan gambaran yang
baik tentang perbedaan antara pemikiran tertanam dengan pemikiran
tercerabut. Dalam tugas polisi, tujuan dan motif pelaku sudah jelas
dan dapat dimengerti anak-tugas ini tertanam dalam konteks yang
dipahami. Berbeda dengan tugas gunung-sebagaimana tugas-tugas
Piaget lain-tugas itu tidak tertanam dalam konteks seperti itu, yakni
tidak ada maksud atau tujuan jelas yang membuat tugas terse but langsung
dapat dipahami. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan bahwa anak
mengalami kesulitan.
Pembedaan antara pemikiran tertanam dan tercerabut barangkali
merupakan satu-satunya ide terpenting dalam Children s Minds. Sekaligus
pembedaan yang sangat penting dalam memahami mengapa banyak anak
mengalami kesulitan di sekolah. Seperti dikatakan Donaldson, "Makin
baik Anda menangani masalah tanpa didukung pemahaman manusia,
makin mungkin Anda berhasil dalam sistem pendidikan."6 Akibatnya,
kita hanya memperoleh "sedikit "keberhasilan" pendidikan sekaligus
mendapatkan banyak "kegagalan" pendidikan.
Bagaimana kita menghlndari keadaan ini? Dalam Chi/drens Minds,
Donaldson menguraikan beberapa cara supaya sekolah sanggup
membantu anak mengatasi kesulitan dalam memperoleh cara berpikir
tercerabut. Ia sangat menekankan ptoses membaca yang diyakininya
sangat penting pada awal usia sekolah. Donaldson juga mengingatkan
bahwa proses membaca ini tidak menjamin anak akan memiliki
keterampilan praktis membaca teks, kendati keterampilan itu memang
penting. Donaldson menegaskan, "Harapan saya adalah bahwa membaca
dapat diajarkan sedemikian rupa sehingga mendorong kesadaran
reflektif anak, bukan kesadaran terhadap bahasa sebagai sistem simbolik,
namun kesadaran terhadap proses berpikirnya sendiri.m Oleh karena
itu, Donaldson menekankan pentingnya membuat anak mengetahui
hubungan antara bahasa lisan dan tulisan, memberikan waktu kepada
anak untuk berpikir terlebih dulu-bukan langsung menjawab-dan
membiarkan anak membuat kesalahan serta belajar darinya. Ia juga
288
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan JV\odern
"eli sini dan sekarang". Modus ini mulai terlihat pada usia dua-tiga bulan.
Dalam modus kedua atau line mode, lokus perhatian melampaui "di sini
dan sekarang" serta mencakup ingatan pada peristiwa-peristiwa khusus
dari masa lalu atau diperkirakan akan terjadi kelak. Modus ini muncul
pada usia 8-9 bulan. Pada modus ketiga atau construct mode yang muncul
Margaret Donaldson (1926 - ...)
pada usia riga atau empat tahun, lokus perhatian bergeser dari hal-hal
khusus menuju hal-hal umum, yakni berkaitan dengan "bagaimana
semua ini hadir di dunia" atau "hakikat umum segala hal". Pada modus
terakhir, transcendent mode, lokus perhatian melampaui ruang dan waktu,
contohnya, ketika mengerjakan matematika atau logika abstrak. Modus
terakhir ini, menurut Donaldson, tidak selalu dicapai setiap orang.
Empat modus fungsi mental Donaldson sekilas sama dengan tahap
perkembangan utama dari Piaget, namun sebenarnya sangat berbeda.
Salah satu perbedaan yang sangat pen ring adalah bahwa tiap tahap dalam
teori Piaget berlangsung di luar dan menggantikan tahap sebelumnya.
Sebaliknya, tiap modus fungsi mental yang diajukan Donaldson masih
bekerja setelah tercapai modus baru. Modus demi modus berkembang
susul-menyusul, namun tidak sating menggantikan. Dengan demikian,
kita masih bisa menggunakan modus-modus awal sepanjang hidup dan
berakhir dengan sekumpulan modus, bukan dengan satu modus fungsi
mental "orang dewasa" yang di luar jangkauan anak. Dalam teorinya,
orang dewasalah yang menyerupai anak-anak.
290
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
291
Margaret Donaldson (1926 - ...)
atti penting (dan keterbatasan) melihat sudut pandang anak, tetapi juga
menentang ortodoksi, baik dalam teori perkembangan maupun praktlk
mengajar. Ia mengemukakan teorinya sendiri yang asli tentang bagaimana
pikiran manusia berkembang dan menunjukkan perlunya pendekatan
yang sangat menghargai perkembangan kecerdasan dan emosi. Ia
juga memperlihatkan dengan cara paling jelas bahwa cita-cita pendi-
dikan hanya dapat diwujudkan jika didasarkan pada pemahaman yang
mendalam dan akurat tentang hakikat pikiran anak--dan manusia.
Catatan
1. Donaldson, Children's Minds (London: Fontana, 1978), him. 15.
2. Donaldson, A Stucfy o/ Children's Thinking (London: Tavistock, 1963).
3. Donaldson, Children's Minds, him. 76.
4. Lihat contohnya,J. Piaget dan B. Inhelder, The Child's Conception o/ Space (London:
Routledge, 1956).
5. M. Hughes dan M. Donaldson, "The Use of Hiding Games for Studying the
Coordination of Viewpoints" (Educational Review, 31, 1979), him. 133-140.
6. Donaldson, Children's Minds, him. 77-78.
7. bid., him. 99.
8. Lihat contohnya, M. Hughes, Children and Number (Oxford: Blackwell, 1986).
9. Donaldson, Sense and Sensibility: Some Thoughts on the Teaching o/ Literary,
Occasional Paper 3 (Reading and Language Information Centre, University
of Reading, 1989).
10. Lihat contohnya, Donaldson, ]ournry into War (London: Andre Deutsch,
1979).
11. Donaldson, Human Minds: An Exploration (London: Allen Lane, Penguin,
1992).
Lihat juga
Dalam buku ini: Bruner, Piaget, Vygotsky.
292
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
293
Ivan lllich (1926 - 2002)
IVAN ILLICH
(1926- 2002)
-==»vAvAvAvAv"v"v~
Saya juga hidup dengan ambiguitas yang kuat. Saya tak dapat hid up
tanpa tradisi, tapi saya juga harus mengakui bahwa pelembagaan
nilai-nilai Wahyu merupakan akar kejahatan yang lebih dalam
daripada kejahatan apa pun yang dapat saya ketahui dengan mata
dan pikiran. Inilah yang saya sebut Barat. Dengan mempelajari
dan menerima Barat sebagai penyimpangan Wahyu, saya semakin
ragu, tapi juga semakin ingin tahu dan terlibat sepenuhnya dalam
penyelidikan asal mulanya (Barat) yang menjadi latar belakang
pendapat Dawson. Sesederhana menganggapnya ... kekanak-
294
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
?QE;
Ivan lllich (1926 - 2002)
296
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
7Q7
Ivan lllich (1926 - 2002)
298
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
299
Ivan lllich (1926 - 2002)
300
56 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
301
Ivan Jllich (1926 - 2002)
Pada awal abad ke-17, lahirlah sebuah kesepakatan baru, yakni ide
bahwa manusia lahir dalam keadaan tidak memiliki kompetensi bagi
masyarakat dan tetap demikian kecuali telah menerima pendidikan.
Pendidikan menjadi kebalikan dari kompetensi vital. Pendidikan
juga berarti proses, bukan pengetahuan sederhana tentang fakta
dan kemampuan menggunakan alat yang membentuk kehidupan
konkret manusia. Pendidikan menjadi suatu komoditas tak nyata
yang harus diproduksi demi kebaikan semua orang dan diberikan
kepada mereka sebagaimana dulu Gereja yang nyata memberikan
rahmat tak nyata. Justifikasi dari masyarakat menjadi kebutuhan
pertama untuk manusia yang lahir dengan kebodohan asal, yang
sama dengan dosa asal. 14
302
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. David Cayley, Ivan Illich in Conversation (Concord, Ontario: House of Anansi
Publications, 1992), him. 242-243.
2. Illich, Deschooling Society (New York: Harper & Row, 1970).
3. Illich, Celebration if Awareness: A Call for Institutional Revolution (New York:
Doubleday, 1970), him. 102 dan 103.
4. Francine du Plessix Gray, Divine Disobedience: Profiles in Catholic Radicalism (New
York: Vintage Books, 1971), him. 245.
5. Illich, Celebration if Awareness, him. 41-51.
6. Ibid, him. 29-40.
7. Gray, Divine Disobedience, him. 244.
8. Ibid, him. 251.
9. Illich, Celebration of Awareness, him. 53-54.
10. Cayley, Ivan Illich in Conversation, him. 65.
1L Ibid, him. 66.
12. Illich,Deschooling Society, him. 54.
13. Cayley, Ivan Illich in Conversation, him. 70.
14. Illich, Toward a History of Needs (Berkeley, California: Heyday Books, 1977), hlm.
75-76.
Lihat juga
Dalam buku ini: Freire, Habermas.
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Steiner.
303
Ivan Illich (1926 - 2002)
\·
Karya-karya utama Illich
\
A Celebration if Awareness: A Callfor Institusional Revolution, New York: Doubleday,
1970.
Deschooling Society, New York: Harper & Row, 1970.
Tools for Conviviality, New York: Harper & Row, 1973.
Medical Nemesis: The Expropriation if Health, New York: Pantheon, 1973.
Energy and Equity, New York: Harper & Row, 1974.
Toward a History if Needs, Berkeley, California: Heyday Books, 1977.
Shadow Work, London: Marion Boyers, 1981.
Gender, New York: Pantheon Books, 1982.
Illich, I., dengan Barry Sander, ABC: The Alphabetization if the Popular Mind, Berkeley,
California: North Point Press, 1988.
In the Mirror if the Past: Lectures and Addresses, 1978-1990, London: Marion Boyers,
1992.
In the Vinryardifthe Text, Chicago, Illinois: University of Chicago Press, 1993.
304
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
LAWRENCE KOHLBERG
(1927- 1987)
-==Ov~~~~~~~""¢=
K. Peter Kuchinke
305
Lawrence Kohlberg (1927 - 1987)
306
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
307
Lawrence Kohlberg (1927 - 1987)
308
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
309
Lawrence Kohlberg (1927 - 1987)
310
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Kohlberg, "The Child as a Moral Philosopher" (P.rycho!ogy Todqy, 2, 4, September,
1968), hlm. 8.
2. Kohlberg, "A Current Statement on Some Theoretical Issues", dalam S. Modgil
dan C. Modgil (ed.), Lawrence Kohlberg: Consensus and Controver.ry (Philadelphia,
Pennsylvania: Palmer, 1985), hlm. 485-546.
3. Kohlberg, The Phi!osopf?y of Moral Development (San Fransisco, California: Harper
& Row, 1981), hlm. 407.
4. Kohlberg dan R. Myer, "Development as the Aim of Education" (Harvard
Education Review, 42, 1972), hlm. 449.
5. Ibid., hlm. 454-455.
6. Ibid.
7. ]. Rawls, A Theory of Justice (Cambridge, Massachusetts: Belknapp Press of
Harvard University, 1971 ).
8. ]. Rest, Moral Development: Advances in Research and Theory (New York: Praeger,
1986).
9. Kohlberg, The Just Communi!J Approach to Moral Education in Theory and Practice,
dalam M. Berkowitz dan F. Oser (ed.), Moral Education: Theory and Application
(Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum, 1985).
10. Contohnya, M. Commonds, D. Sinnott, F. Richards, dan C. Armon, Adult
Development, volume 1 dan 2 (New York: Praeger, 1989); dan]. Demick dan P.
Miller, Development in the Workplace (Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum,
1993).
11. D. Schrader, "Editor's Notes", dalam D. Schrader (ed.), The Legary of Lawrence
Kohlberg, New Directions of Child Development, 47 (San Francisco, California:
Jossey Bass, 1990).
Lihat juga
Dalam buku ini: Habermas, Neill, Piaget.
Dalam Fif!J Mqjor Thinkers on Education: Dewey, Kant, Mill, Rousseau, Socrates.
311
Lawrence Kohlberg (1927 - 1987)
312
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
PAUL H. HIRST
(1927- ... )
-==Ov"v~,,.~'v"v"v"v"v~
Terence H. Mclaughlin
313
Paul H. Hirst (1927 - ...)
314
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
315
Paul H. Hirst (1927 - ...)
316
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
sekolah). Pernyataan ulang serta kritik terhadap tesis Hirst tersebut tetap
muncul selama bertahun-tahun.
Tesis "bentuk-bentuk pengetahuan" Hirst hanya dapat dipahami
secara benar dalam konteks pandangan @safatnya yang lebih luas. Dalam
inti pandangannya (yang disebut Hirst sebagai "rasionalis"), kapasitas-
kapasitas kognitif seseorang (dilihat dalam formasi skema-skema
konseptual yang memungkinkan tercapainya kepercayaan rasional atau
kepercayaan yang bisa dibenarkan) dianggap sebagai proses penyusunan
dan pembatasan cara kerja kapasitas-kapasitas lain, seperti afektif dan
kona~f (rasa benci-penerjemah), dengan demikian memungkinkan
lahirnya emosi rasional dan tindakan rasional atau "kehidupan rasional"
yang menjadi cita-cita semua orang. "Kehidupan rasional", menurut
Hirst, merupakan cita-cita yang fleksibel dan menarik. Kehidupan ini
meliputi gagasan kebebasan memilih dan otonomi rasional (karena nalar
dianggap menimbulkan banyak masalah untuk ditentukan secara rasional
oleh individu), namun dalam suatu konteks di mana nalar menghasilkan
beberapa prinsip sosial fundamental, seperti demokrasi liberal. Visi ini
menghasilkan kerangka yang jelas, koheren, dan kuat untuk perumusan
sasaran pendidikan. Perkembangan dan pencapaian pengetahuan
serta pemahaman (beragam bentuk di antaranya dipetakan dalam tesis
"bentuk-bentuk pengetahuan") dilihat sebagai inti pendidikan, bukan
hanya karena secara intrinsik bernilai melainkan juga karena dianggap
vital bagi perkembangan rasional aspek personal dan sosial semua
kapasitas manusia. Ide pokok dalam "pendidikan liberal" sebagai
inisiasi noninstrumental menuju pelbagai bentuk pengetahuan dengan
sasaran mengembangkan dimensi kognitif pikiran rasional dianggap
menghasilkan inti pendidikan yang lebih luas (kendati hanya tambahan)
berkenaan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kualitas-kualitas
karakter yang terfokus secara langsung pada aspek praktis kehidupan
rasional. "Pendidikan" sendiri sangat berbeda dengan aktivitas-aktivitas
seperti "katekesis" (atau pembentukan keyakinan religius) sebab
pengaruh pendidikan yang baik seharusnya dimunculkan dan dibatasi
oleh apa yang secara epistemologis kuat. 8
Selama 1970-an dan 1980-an, Hirst semakin tidak puas dengan
pandangan umum di bawah pengaruh neo-Aristotelianisme dah para
filsuf seperti Alasdair Macintyre, Richard Rorty, Charles Taylor, dan
Bernard Williams. Karyanya saat itu dimaksudkan untuk menyatakan
317
Paul H. Hirst (1927 - ...)
318
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
319
Paul H. Hirst (1927 - ...)
Catatan
1. Hirst, "Philosophy of Education: The Evolution of a Discipline", dalam G.
Haydon, (ed.), 50 Years of Philosopi!J of Education: Progress and Prospects (London:
Bedford Way Papers, Institute of Education, University of London, 1998), hlm
16-19.
2. Hirst, "Richard Peters' Contribution to the Philosophy of Education", dalam
D.E. Cooper (ed.), Education, Values and Mind: Essqysfor RS. Peters (London:
Routledge & Kegan Paul, 1983).
3. Hirst dan R.S. Peters, The Logic of Education (London: Routledge & Kegan Paul,
1970).
4. Hirst, "Educational Theory", dalam J.W. Tibbie (ed.), The Stur!J of Education
(London, Routledge & Kegan Paul 1965).
5. Hirst, Knowledge and the Curriculum: A Collection of Philosophical Papers (London:
Routledge & Kegan Paul, 1974), bab 7.
6. Hirst, Knowledge and the Curriculum, op. cit., bab 12; P.H. Hirst, Moral Education in
a Secular Society (London: Hodder and Stoughton, 1974).
7. Hirst, Knowledge and Curriculum, op. cit., bab 3, lihat juga bab 4, 6.
8. Hirst., "Education, Catechesis and the Church School' (British Journal of Religious
Education, Spring, 1981 ); Hirst, "Education an Diversity of Belief", dalam M.C.
Felderhof (ed.), Religious Education in a Pluralistic Society (London: Hodder and
Stoughton, 1985).
9. Lihat, khususnya, Hirst, "Education, Knowledge and Practices", dalam R.
Barrow and P. White (ed.), Bryond Liberal Education: Essqys in Honour of Paul H.
Hirst (London: Routledge, 1993); dan Hirst, "The Nature of Educational Aims",
dalam R. Marples (ed.), The Aims of Education (London: Routledge, 1999).
10. Lihat, contohnya, Hirst, "The Foundations of the National Curriculum, Why
Subject?", dalam P.O'Hear dan J. White (ed.), Assessing the National Curriculum
(London: Paul Chapman, 1993).
320
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Lihat juga
Dalam buku ini: Peters, White.
321
Philip Wesley Jackson (1928 - ...)
Elliot W. Eisner
322
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
323
Philip Wesley Jackson (1928 - ...)
324
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Apa yang paling saya ingat dari ibu guru Henzi adalah caranya
menangani pekerjaan rumah kami. Tiga atau empat murid diminta
maju ke papan tulis untuk mengerjakan tugas yang diberikan
sehari sebelumnya. Tugas ini biasanya berupa soal-soal dati buku
pelajaran yang terdiri dari persamaan yang disederhanakan dan
diselesaikan untuk x. Ibu guru Henzi, yang berdiri di salah satu sisi
kelas membelakangi jendela dan dati kacamatanya terlihat pantulan
cahaya, akan membacakan soal dengan keras untuk murid yang
harus ditulis dan diselesaikan di depan papan tulis, sedangkan murid-
murid lain memerhatikan. Ketika masing-masing murid telah selesai
mengerjakan soal, ia berbalik, menghadap ke kelas, dan bergeser ke
samping agar hasil pekerjaannya dapat terlihat jelas. Ibu guru Henzi
akan memeriksa tiap jawaban secara cermat (sebagaimana murid
yang duduk di kursi). Ia bukan hanya menilai jawaban, tapi juga
langkah-langkah dalam mengerjakan soal terse but. (Semua perhitu-
ngan harus ditunjukkan secara rind di papan tulis.) Jika semuanya
benar, ia akan mempersilakan murid tersebut untuk duduk kembali
disertai pujian dan anggukan pendek. Jika ada murid yang melakukan
kesalahan, ia akan meminta murid tersebut untuk melihat kembali
pekerjaannya dengan cermat untuk menemukan kesalahannya. "Ada
yang salah, Robert." ujarnya, "Teliti kembali pekerjaanmu." Jika
setelah beberapa saat Robert masih belum sanggup menemukan
kesalahannya, ibu guru Henzi akan meminta murid lain (biasanya
murid yang pandai) untuk menunjukkan kesalahannya. 4
325
Philip Wesley Jackson (1928 - ...)
326
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. Jackson, Untaught Lessons (New York: Teachers College Press, 1992), hlm. 73.
2. Jackson, Life in Classrooms (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1968), hlm.
vu.
3. Jackson, Untaught Lesson, hlm. 1-2.
4. Ibid., hlm. 1-2.
5. Louis Smith dan William Geoffrey, The Complexities qf an Urban Classroom (New
York: Holt Rinehart and Winston, 1968).
6. Jackson, The Practice qf Teachings (New York: Teachers College Press, 1968).
7. Jackson, Untaught Lesson, op. cit.
8. Jackson, john Dewry and the Lessons if Art (New Haven, Connecticut: Yale
University Press, 1998).
Lihat juga
Dalam buku Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
327
Jane Roland Martin (1929 - ...)
Susan Laird
Jika ada sesuatu yang telah saya pelajari dari riset saya sendiri,
hal itu adalah memperkaya pendidikan dan membuat pendidikan
berharga bagi setiap anak perempuan dan laki-laki dan juga bagi
masyarakat secara keseluruhan. Perlu sekali memberikan perhatian
yang jernih secara terus-menerus kepada perempuan dalam dunia
pendidikan dan pada aset-aset kultural yang telah mereka pelihara
secara tradisionaP
328
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
329
Jane Roland Martin (1929 - ...)
330
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
331
Jane Roland Martin (1929 - ...)
332
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
333
Jane Roland Martin (1929 - ...)
334
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Catatan
1. Martin, ''Women, Schools and Cultural Wealth", dalam Connie Titone dan
Karen E. Maloney (ed.), Womens Philosophies of Education: Thinking Through Our
Mothers (Upper Saddle River, New Jersey: Merrill, 1999), him. 175.
2. Untuk mendokumentasikan sejarah sekolah yang luar biasa ini, Jane Roland
Martin memperoleh Spencer Foundation Grant dengan Helena Ragone untuk
proyek "Remembering Progressive Education: Interviews with the Class of
'43".
3. Nel Noddings, Philosop~ of Education (Boulder, Colorado: Westview, 1995), bab
10.
4. Martin, The Schoolhome: Rethinking Schools for Changing Families (Cambridge,
Massachusetts: Harvard, 1992), him. 211.
5. Martin, The Schoolhome, him. 53.
6. Martin, "One Woman's Odyssey", dalam Changing the Educational Landscape:
Philosop~, Women and Curriculum (New York: Routledge, 1994), hh11. 2.
7. Ibid.
8. Martin, Explaining, Understanding and Teaching (New York: McGraw-Hill, 1970).
Lihat juga tulisannya "On the Reduction of 'Knowing That' to 'Knowing
How"', dalam B.O. Smith dan R.H. Ennis (ed.), Language and Concepts in Education
(Chicago, Illinois: Rand McNally, 1961), dimasukkan dalam The Philosophical
Foundations of Education, disunting Steven M. Cahn (New York: Harper &
Row, 1970), him. 399-41 0; dan "On 'Knowing How' to 'Knowing That"' (The
Philosophical Review, 1958), him. 379-387.
9. Susan Laird, "Teaching and Educational Theory: Can (And Should) This
Marriage Be Saved?" (Educational Studies, 29, 2, Summer, 1998), him. 137.
10. Martin (ed.), Readings in Philosop~ of Education: A Stucfy of Curriculum (Boston,
Massachusetts: Allyn & Bacon, 1970), him. 9.
11. Phi!osop~ of Education: An Enryclopadia, J.J. Chambliss (ed.) (New York: Garland,
1996), him. 706, yakni filsafat analitik, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan
domestik, feminisme, gadis dan perempuan, filsafat dan sastra.
12. Barbara Houston, "Feminism" dalam Philosopf?y of Education: An Enryclopadia,
him. 219.
13. Semua artikel dimasukkan dalam Martin, Changing the Educational Landscape, bab
1, 2, 3.
14. Susan Laird, "Martin, Jane Roland", dalam Lorraine Code (ed.), Enryclopadia
of Feminist Theories (New York: Garland, 2000).
15. Martin, Reclaiming a Conversation: The Ideal of Educated Woman (New Haven,
Connecticut: Yale, 1985), him. 181.
16. Martin, ''Women, Schools and Cultural Wealth", him. 159-175.
17. Martin, Coming of Age in Academe: Rekindling Womens Hopes and Reforming the
Academy (New York: Routledge, 2000), him. 133.
18. Ibid., bab 3.
19. Ibid., him. 173.
20. Martin, Changing the Educational Landscape, him. 1.
335
Jane Roland Martin (1929 - ...)
21. Martin, Reclaiming a Conversation, him. xi; Martin, Coming of Age in Academy, him.
95.
22. Di Am erika Serikat, contohnya, Karen E. Maloney, "The Theory of Education
of Charlotte Perkins Gilman: A Critical Analysis", Disertasi Ed.D., Harvard
University Graduate School of Education, 1985, dan Susan Schober Laird,
"Maternal Teaching and Maternal Teachings: Philosophic and Literary Case
Studies of Educating", Disertasi Ph.D., Cornell University, 1988. Namun,
mahasiswa-mahasiswa yang dibimbingnya mencakup mahasiswa lain dari
Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Swedia.
23. Martin, "A Professorship and Office of One's Own", dalam Changing the
Eduactional Landscape, bab 6. Lihat juga Susan Laird, "'Working It Out', with
Jane Roland Martin" (Peabotfy Journal of Education, 71, 1, 1996), him. 103-113.
24. Steven E. Tozer, Paul C. Violas, dan Guy Senese, School and Sociery: Historical
and Contemporary Perspectives (Boston, Massachusetts: McGraw-Hill, 1995), him.
351. Buku ini merupakan salah satu teks dasar yang sering digunakan dalam
dasar-dasar historis, filosofis, dan sosial dari pendidikan. The Schoolhome juga
merupakan teks yang sering dipakai dalam pendidikan guru.
25. Terutama, Titone dan Maloney, Women1 Philosophies of Education, op. cit.; Susan
Laird, "Women and Gender in John Dewey's Philosophy of Education"
(Educational'[heory, 38, 1, Winter, 1988), him. 111-129; Susan Laird, "Curriculum
and the Maternal" (journalfor Just and Caring Education, 1, 1 Januari 1995), him.
45-75; Susan Laird, "The Ideal of the Educated Teacher: Reclaiming a Conversation
'With Louisa May Alcott" (Curriculum Inquiry, 21, 1991), him. 271-297; Susan
Laird, "The Concept of Teaching: Betsry Brown vs. Philosopf:!J of Education?'~ dalam
James Giarelli (ed.), Philosopi!J of Education 1988 (Normal, Illinois: Philosophy of
Education Society, 1989), him. 32-45. Juga Zandra Lesley Shore, "Girls Reading
Culture: Autobiography as Inquiry into Teaching the Body, the Romance and the
Economy of Love", Disertasi Ed.D., Ontario Institute for Studies in Education
di University of Toronto, 1999; Virginia Ann Worley, "The Educational Place
of Metissage in La Maison de Claudine: A Two-Fold Pedagogy of Place Itself and
of the Place-Teaching Partnership", DisertasiPh.D., University of Oklahoma,
1999;Jeffrey Ayala Milligan, "Negotiating the Relationship between Religion
and Public Education: Conceptualizing a Prophetic Peagmatic Teacher from
Toni Morrison's Beloved', DisertasiPh.D., University of Oklahoma, 1998. Dalam
"One \Voman's Odyssey", him. 15, him. 31, c. (catatan) 39, c. 40, c. 41, c. 42,
c. 43, c. 44, Martin menyebutkan pendidik lain yang menerima tantangannya,
yakni Inga Elgqvist-Saltzman dan mahasiswanya di University of Umea, Min eke
van Essen, Mieke Luenenberg, dan para kolega mereka di Belanda; David
MacGregor di Kanada, Robert Roemer dan yang lain di simposium Guilford
College, dan Mary Ann Connors di University of Massachussets.
26. Lihat, contohnya, Ann Diller, Barbara Houston, Kathryn Pauly Morgan dan
Maryann Ayim, The Gender Question in Education: Theory, Pedagogy and Politics
(Boulder, Colorado: Westview, 1996).
27. Susan Laird, ''Teaching and Educational Theory: Can (And Should) This Marriage
Be Saved?" (Educational Studies, 29, 2, Summer, 1998), him. 131-151.
336
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Lihat juga
Dalam buku ini: Peters.
Dalam Fifty Major Thinkers on Education: Alcott, Montessori, Plato, .Rousseau,
Wollstonecraft.
337
Nel Noddings (1929 - ...)
NEL NODDINGS
(1929- ... )
-==Ov~~~~~~~~
David J. Flinders
338
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan r'\odern
339
Nel Noddings (1929 - ...)
340
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Mcdern
341
Nel Noddings (1929 - ...)
342
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
343
Nel Noddings (1929 - ...)
344
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan 1\1\odern
Catatan
1. Noddings, "Shaping an Acceptable Child", dalam A. Garrod (ed.), Learningfor
Life: Moral Education Theory and Practice (Westport, Connecticut: Praeger, 1992),
hlm. 67.
2. Noddings, Caring: A Feminine Approach to Ethics and Moral Education (Berkeley,
California: University of California Press, 1984).
3. Noddings, The Challenge to Care in Schools (New York: Teachers College Press,
1992).
4. Noddings, Women and Evil (Berkeley, California: University of California Press,
1989).
5. Noddings, "Shaping an Acceptable Child", op. cit.
6. Noddings, "Accident, Awareness and Actualization", dalam A. Neumann dan
P. Peterson (ed.), Learningfrom Our Lives: Women, Research and Autobiograpqy in
Education (New York: Teachers College Press, 1997), hlm. 166-182.
7. Noddings, Caring, op. cit.
8. Ibid., hlm. 1.
9. Carol Gilligan, In a Different Voice (Cambridge, Massachusetts: Harvard
University Press, 1982).
10. Noddings, Caring, hlm. 3.
11. Noddings, Women and Evil, op. cit.
345
Nel Noddings (1929 - ...)
Lihat juga
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
Nod dings, Nel dan Witherell, Carol (ed.). 1991. Stories Lives Tell. New York: Teachers
College Press.
Stone, Lynda (ed.). 1994. The Education Feminism Reader. New York and London:
Roudedge.
Noddings, Nel, Gordon, Suzzane dan Benner, Patricia (ed.). 1996. Caregiving,
Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Press.
Noddings, Nel, Katz, :Michael dan Strike, Kenneth (ed.). 1999.Justice and Care in
Education. New York: Teachers College Press.
346
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
JURGEN HABERMAS
(1929- ... )
-==Ov-"v-"v""v-"v-"v-"v-"v"¢=
Keith Morrison
347
Ji.irgen Habermas (1929 - ...)
348
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan MOdem
349
Ji.irgen Habermas (1929 - ...)
350
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
351
Jurgen Habermas (1929 - ...)
352
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
353
JQrgen Habermas (1929 - ...)
354
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
355
Jurgen Habermas (1929 - ...)
356
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Habermas (1982), hhn. 252.
2. Habermas (1976).
3. Habermas (1976), hlm. 113; (1984), hhn. 10.
4. Habermas (1972), hlm. 230.
5. Lihat juga Carr dan Kemmis (1986), hhn. 138-139.
6. Callawaert (1999).
7. Carr dan Kemmis (1986); Grundy (1987).
8. Habermas (1974), hlm. 12.
9. Morrison (1995).
10. Habermas (1972).
11. Habermas (1974), hhn. 8.
12. Habermas (1988), hhn. 12.
13. Habermas (1972), hhn. 211.
14. Habermas (1979), hlm. 14
15. Habermas (1984), hhn. 194-195.
16. Contohnya, Carr dan Kemmis (1986); Grundy (1987); Young (1989).
17. Contohnya, Tyler (1949); Taba (1962).
18. Stenhouse (1975).
19. Eisner (1985).
20. Lihat karya Freire (1972); Stenhouse (1975); dan Apple (1979, 1993).
357
Jurgen Habermas (1929 - ...)
Lihat juga
Dalam buku ini: Apple, Bernstein, Eisner, Foucault, Freire, Giroux, Greene.
358
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
"A Reply to My Critics", dalam J. Thompson dan D. Held (eds.), Habermas: Critical
Debates, London: Macmillan, 1982, him. 219-283.
The Theory o/ Communicative Action. Volume One: Reason and the Rationalization o/ Society,
diterjemahkan T. McCarthy, Boston, Massachusetts: Beacon Press, 1984.
"Questions and Counterquestions", dalam R.J. Bernstein, Habermas and Modernity,
Oxford: Polity Press dengan Basil Blackwell, 1985.
The Theory o/ Communicative Action. Vclt1me Two: Lifeworld and System, diterjemahkan
T. McCarthy, Boston, Massachusetts: Beacon Press, 1987a.
The Philosophical Discourse o/ Modernity, Cambridge, Massachusuetts: Massachusetts
Institute of Technology, 1987b.
On Logic o/ the Social Sciences, diterjemahkan S. Nicholsen dan J. Stark, Oxford: Polity
Press bekerja sama dengan Basil Blackewell, 1988.
Moral Consciousness and Communicative Action, diterjemahkan C. Nicholsen, Cambridge:
Polity Press bekerja sama dengan Basil Blackwell, 1990.
359
Jurgen Habermas (1929 - ...)
360
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
CARL BEREITER
(1930- ... )
~==~~~~~~~~~==~
David R. Olson
361
Carl Bereiter (1930 - ...)
362
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
363
Carl Bereiter (1930 - ...)
dari beragam bukti berbentuk apa yang disebut Bereiter dan Scardamalia
sebagai "model penyampaian pengetahuan" (knowledge-telling mode~, yakni
model untuk sekumpulan tulisan yang sangat efisien dan memenuhi
batasan-batasan top.ik serta gaya, namun tidak menyentuh pengetahuan
penulisnya. Model ini banyak ditemukan dalam tulisan anak dan sangat
berbeda dengan apa yang ditemukan pada penulis ahli yang digolongkan
sebagai "model transformasi pengetahuan" (knowledge-tran.ifbrming mode~.
Walaupun dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah,
model-model tersebut juga mengangkat persoalan pendidikan. Model
penyampaian pengetahuan sangat cocok dengan tugas menulis di
sekolah, di mana syarat pertamanya adalah tepat waktu. Aturan standar
dalam buku pegangan untuk menulis laporan penelitian mengikuti model
ini, yakni memilih suatu topik, menyederhanakan, mengumpulkan bahan,
menyusun, menulis rancangan laporan (drqftj, menyunting, dan membuat
tulisan akhir. Kelemahan model penyampaian pengetahuan ini hanya
cocok untuk tugas menulis saja dan tidak tepat untuk tugas-tugas lain.
Persoalan yang ditemukan Bereiter dan Scardamalia dalam tugas
penulisan juga mereka temukan pada analisis proses membaca anak
didik dan tampaknya memperlihatkan pola umum kur.ikulum sekolah.
Tugas-tugas sekolah dan strategi anak did.ik menghadapinya sampai
pada tahap stabil, yakni tercapainya keselarasan an tara tugas dan strategi
anak didik dengan mempersingkai: waktu dan mengurangi usaha-usaha
kognitif. Praktik penilaian juga berkembang sedemikian rupa, dengan
menghasilkan kombinasi tugas, tes, dan strategi yang tetap. Pada saat
mereka menemukan fenomena ini dalam aktivitas membaca dan menulis,
peneliti lain menemukan kadar kesalahan konsepsi ilmiah anak didik
yang luar biasa dan bertahan lama. Pertanyaan yang diajukan Bereiter
dan Scardamalia adalah bagaimana kesalahan konsepsi tersebut tidak
dapat diketahUi selama ini? Seperti pelajaran membaca dan menulis,
perkembangan pelajaran sains disesuaikan dengan anak didik.
Para kritikus pendidikan mengecam "pembodohan" kur.ikulum
dan mengusulkan perbaikan muatan kur.ikulum serta penguatan standar
sebagai jalan keluar. Sebagai hasil dari penelitian mereka, Bereiter dan
Scardamalia menemukan masalah yang lebih dalam. Dengan mengamati
proses pembelajaran di kelas sebagai proses sosiokognitif yang koheren
(yaitu sebagian proses itu dijalankan guru dan sebagian lainnya dilakukan
anak didik), Bereiter dan Scardamalia melihat pengajaran tradisional
364
50·. Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
365
Carl Bereiter (1930 - ...)
366
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Bereiter, ''t\rtifacts, Canons and the Progress of Pedagogy: A Response to
Contributors", dalam B. Smith (ed.), Liberal Education in a Knowledge Society
(Chicago, Illinois: Open Court, sedang dalam proses penerbitan).
2. Bereiter, "Some Persisting Dilemmas in the Measurement of Change", dalam
C.W Harris (ed.), Problems in lvfeasuring Change (Madison, Wisconsin: University
of Wisconsin Press, 1963), hlm. 3-20.
3. C Bereiter dan S. Englemann, Teaching Disadvantaged Children in the Preschool
(Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, 1996).
4. Bereiter, "Psychology and Early Education", dalam D.W Brison dan J. Hill
(ed.), P!Jcho/ogy and Ear!J Childhood Education, Monograph Series No. 4 (Toronto,
Ontario Institute for Studies in Education, 1968), hlm. 61-78.
5. M. Scardamalia dan C. Bereiter, "Higher Levels of Agency for Children in
Knowledge Building: A Challenge for the Design of New Knowledge Media"
(The Journal rif the Learning Sciences, 1, 1, 1991), hlm. 37-68.
6. Bereiter, "Toward a Solution of the Learning Paradox" (Review rif Educational
Research, 55, 1985), hlm. 201-226.
Lihat juga
Dalam buku ini: Piaget.
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
367
Cad Bereiter (1930 - ...)
Edllcation and Mind in Knowledge Age, Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, sedang da1am proses penerbitan.
"Education in a Knowledge Society", dalam B. Smith (ed.), Liberal Education
in a Knowledge Socie!J, Chicago, Illinois: Open Court, sedang dalarn proses
penerbitan.
368
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
PIERRE BOURDIEU
(1930 - 2002)
-==~~~~~~~~~
369
Pierre Bourdieu (1930 - 2002)
370
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
371
Pierre Bourdieu (1930 - 2002)
372
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
373
Pierre Bourdieu (1930 - 2002)
Catatan
1. Bourclieu, I11 Other Words, hlm. 130.
2. Frederic Vandenberghe, "'The Real is Relational': An Epistemological Analysis
of Pierre Bourclieu's Generative Structuralism" (Socio!ogica!Theory, 17, 1, 1999),
hlm. 32-36.
3. Lok J.D. Wacquant, "Toward a Social Praxeology: The Structure and Logic of
Bourdieu's Sociology", dalam P. Bourdieu, dengan L.J.D. Wacquant,A11 I11vitation
to Reflexive Sociology, hlm. 41.
4. Ibid, hlm. 36. Cetak miring dari Wacquant.
374
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Lihat juga
Dalam buku ini: Heidegger, Foucault.
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Durkheim.
Bourdieu, P., dengan Passeron, Jean-Claude, The Inheritors: French Students and Their
Relations to Culture, Chicago, Illinois: University of Chicago Press, 1979, 1964.
Bourdieu, P., dengan Passeron, Jean-Claude, Reproduction in Education, Society and
Culture, London: Sage, 1977, 1970.
Outline ?fa Theory ?[Practice, Cambridge: Cambridge University Press, 1977, 1972.
Distinction: A Social Critique ?fthe Judgement ?fTaste, London: Routledge & Kegan Paul;
Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1984, 1979.
The Logic ?f Practice, Cambridge: Polity Press; Stanford, California: Stanford
University Press, 1990,1980.
HomoAcademims, Cambridge: Polity Press; Stanford, California: Stanford University
Press, 1988, 1984.
In Other Words: EssC!JS Toward a ReflexiveSociology, Cambridge: Polity Press; Stanford,
California: Stanford University Press, 1990, 1987.
375
Pierre Bourdieu (1930 - 2002)
The Political Ontology of Martin Heidegger, Cambridge: Polity Press, 1996, 1989.
Language and Symbolic Power, John B. Thompson (ed.), Cambridge: Polity Press;
Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 1991.
Bourdieu, P., dengan Loi:c,J.D. Wacquant,An Invitation to Reflexive Sociology, Chicago,
Illinois: University of Chicago Press, 1992.
Acts of Resistance: Against the 1)ran'!)' of the Market, New York: The New Press,
1998.
376
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
NEIL POSTMAN
(1931 - ... )
-==Ov~~~~~~~A¢=
Dan lbar
377
Neil Postman (1931 - ...)
378
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
dari Marshall McLuchan, dan melalui buku itu pula, Postman mencapai
titik ekstrem. 5
Postman telah menempuh jalan panjang untuk menjadi salah
seorang filsuf paling tersohor dan berpengaruh serta penantang utama
"pendidikan elektronik". Karir akademis Postman dimulai sejak 1959
di kelas Pendidikan Bahasa Inggris yang disebut American English
Grammar. Pada 1961, sebagaiAssociate Prrftssordalam bidang Pendidikan
Bahasa Inggris di New York University sebelum menjadi Ketua Jurusan
Ilmu Komunikasi dan Budaya di universitas yang sama, Postman-yang
telah mengetahui pengaruh televisi terhadap proses belajar-menganggap
televisi sebagai sumber informasi yang mengandung daya tarik besar
dan sumber pengalaman belajar yang utama. Benih-benih idenya untuk
Amusing Ourselves to Death mulai tumbuh sejak tahun itu. Walaupun dalam
Television and Teaching of Englislf Postman memberikan motivasi, bantuan,
dan dorongan bagi para guru Bahasa Inggris yang ingin menggunakan
televisi, ia dengan jelas mensyaratkan agar penggunaan televisi hams
bersifat informatif, diskrirninatif (membeda-bedakan, lihat penjelasan
berikut mengenai dampak televisi terhadap masa kanak-kanak), dan
kreatif.
Dengan memulai karirnya sebagai guru sekolah dasar, Postman
masih menganggap dirinya mempunyai pandangan romantik mengenai
pendidikan dan jiwa optimistis, meskipun budaya saat ini memperlemah
proses mengajar. Buku terakhirnya, The End of Education-sehingga ia
diundang ke Italia untuk menerima Salvatore Valitutti International Prize
atas terjemahan buku tersebut ke dalam bahasa Italia,7 disertai harapan
dapat mengubah persekolahan dengan memperkenalkan kembali tujuan
yang inheren (inherent purposes) di dalamnya, yakni "tujuan akhir" (ends).
N amun, Postman memperingatkan bahwa tanpa dialog serius mengenai
tujuan tersebut, persekolahan akan "berakhir", sebab "tanpa makna,
proses bela jar tidak memiliki tujuan. Tanpa tujuan, sekolah akan menjadi
rumah tahanan, bukan rumah tempat mencurahkan perhatian",8 "dan
semakin cepat kita berusaha memperbaikinya akan semakin baik". 9
Walaupun demikian, bukan sekolah seperti ini-dan masyarakat
serta budaya saat ini dengan dominasi teknologi-yang menjadi fokus-
nya karena sekolah hanya cermin dari kepercayaan sosial dengan
menempatkan di belakang apa yang sudah ditempatkan masyarakat
di depan cermin itu. Sekolah dihadapkan pada dua kepercayaan yang
379
Neil Postman (1931 - ...)
380
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
381
Neil Postman (1931 - ...)
382
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
383
Neil Postman (1931 - ...)
Catatan
1. Postman, Amusing Ourse!fes to Death, Public Discourse in the Age if Show Business
(New York: Penguin, 1985), hlm. 9 dan 50.
2. Ibid, hlm. 17.
3. Ibid, hlm. 16.
4. Ibid, hlm. 8.
5. Robin Barrow, RadicalEducation, A Critique if Freeschoofing and Deschoofing (London:
Martin Robertson, 1978).
6. Neil Postman dan Committee on the Study of Television of the National Council
ofTeachers in English, Television and the Teaching if English (New York: Appleton-
Century-Crofts, 1961).
7. Postman, The End of Education: Redefining the Value of Schoof (New York: Alfred
A. Knopf, 1997).
8. Ibid., hlm. 7.
9. Ibid., hlm. xi.
10. Neil Postman dan Charles Weingartner, Teaching as a Subversive Activi!J (New
York: Delacorte Press, 1969).
11. Postman, Teaching as a ConservingActiz;i!Y (New York: Delta, 1979).
12. Postman, The End if Education, hlm. ix.
13. Postman dan Weingartner, Teaching as a ConservingActivi!J, hlm. 4.
14. Neil Postman dan Charles Weingartner, The Soft Revolution, A Student Handbook
for Turning Schoof Around (New York: Delacorte Press, 1982).
384
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
15. Postman, The Dissapearance of Childhood (New York: Delacorte Press, 1982). ·
16. Postman, 'Childhood; Can It Be Preserved?' (Childhood Education, 61, 4, 1985),
him. 286-293.
17. Postman, The End of Education, op cit.
18. Ibid., him. 197.
19. Ibid., him. 146
20. Postman, Technopo!J, The Sumnder of Culture to Technology (New York: Alfred A.
Knopf, 1992).
21. Ibid., him. 71.
22. Ibid., him. 123.
23. Ibid., him. 192
24. Postman, "Making a Living, Making a Life: Technology Reconsidered" (College
Board Review, 76-77, 1995), him. 8-3.
25. Neil Postman dan Howard C. Damon, Language and Systems (New York: Holt,
Rinehart and Winston, 1965).
26. Neil Postman dan Charles Weingartner, Linguistics, a Revolution in Teaching (New
York: Delacorte Press, 1996).
27. Ibid., him. 14.
28. Postman, The Disappearance of Childhood, op cit., him. 78.
29. Postman dan Weingartner, Linguistics, a Revolution in Teaching, him. 182.
30. Postman, The Disappearance of Childhood, op cit., him. 76-77.
31. Neil Postman dan Charles Weingartner, The School Book, for People Who Want to
Know AI/ the Hollering is A/I About (New York: Delacorte Press, 1973).
32. Ibid., him. 116.
385
Neil Postman (1931 - ...)
386
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
THEODORE R. SIZER
(1932- ... )
-==Ov~~~~~~~
Tamar Levin
387
Theodore R. Sizer (1932 - ...)
388
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
389
Theodore R. Sizer (1932 - ...)
390
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
391
Theodore R. Sizer (1932 - ...)
392
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
393
Theodore R. Sizer (1932 - ...)
Catatan
1. Kutipan dari dua prinsip esensialisme pertama. Untuk bacaan lebih lanjut
mengenai ide yang sudah terkenal dan sering diktitik ini, lihat Horace's Schoof,
hlm. 109; Horace's Hope, hlm. 87; danK. Cushman, "Less is More: The Secret
of Being Essential", Horace, 11, 1, 1994.
2. Sizer, Horace's SchooL
3. Reinventing Our School· A Conversation with Ted Sizer, wawancara dengan Ted Sizer
(dari en am wawancara video dengan para reformis terkemuka, 1994) dapat
dilihat juga di situs \vww.ed.psu.edu/insys/ esd/ sizer/PromPrac.html.
4. R. Hample, The Last Little Citadel (Boston, Massachusetts: Houghton Mifflin,
1986), A. G. Powell, E. Farrar, dan D.K. Cohen, The Shopping Mall High Schools:
Winners and Losers in Educational Marketplace (Boston, Massachusetts: Houghton
l'vfiffiin, 1985).
5. Trilogi Horace menggambarkan jalur penelitian, konseptualisasi, keterlibatan aktif,
dan refleksi Sizer atas usahanya selama bertahun-tahun untuk memperbaharui
high schooL Horace Smith, seorang guru fiktif, menjadi lensa untuk merefleksikan
gagasan Sizer ten tang praktik-praktik, asal mula, asumsi-asumsi, dan organisasi
sekolah kontemporer (Horace's Compromise), menggambarkan visinya berkenaan
dengan sekolah hakiki (Horace's Schoo~, dan renungan atas dampak dari usahanya
(Horace's Hope).
6. Kendati kebanyakan sekolah merupakan sekolah menengah sebagaimana
direncanakan semula, ban yak sekolah dasar yang bergabung dengan CES sejak
1996.
7. "From Schoolhouse to Statehouse", telekonferensi National CES/ECS,
1991.
8. ATLAS adalah kependekan dari Authentic Teaching Learning and Assessment,
suatu kegiatan gabungan yang mencakup kegiatan Gardner di Harvard, Comer
di Yale, dan Whitla di Educational Development Center di Cambridge,
Massachussetts, dijabarkan secara lebih rinci dalam Cynthia]. Orrel, ''ATLAS
394
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
395
Elliot Eisner (1933 - ...)
ELLIOT EISNER
(1933 - ... )
-==~A.vA.vA.vA.vA.vA.vA.v~
P. Bruce Uhrmacher
396
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Education and Art eli Stanford University; lima gelar kehormatan setelah
meraih gelar Ph.D. eli University of Chicago pada 1962; menjaeli anggota
2 rqyal societies (organisasi yang elibentuk kerajaan) eli Eropa dan National
Academy of Education eli Amerika Serikat; memimpin organisasi-
organisasi akademik, mulai dati National Art Education Association
sampai American Educational Research Association; dan beberapa
penghargaan atas karyanya, termasuk Guggenheim fellowship.
Ia telah menulis 285 artikel dan 15 buku, atau rata-rata sekitar 7
artikel yang setiap tahun eliterbitkan sejak 1970. Berkenaan dengan karya-
karyanya, saya menyebutkan sebagian yang paling penting: The Art if
Educational Evaluation (kumpulan esai yang menjabarkan ide-ide awalnya),
The Educational Imagination (buku penting bagi peneliti kurikulum),
Cognition and Curriculum Reconsidered (karya penting tentang pikiran dan
representasi), The Enlightened Eye (teks utamanya tentang penelitian
kualitatif), Educating Artistic Vision (untuk semua penelidik seni), dan The
Kind if Schools We Need (kumpulan esai mengenai reformasi sekolah).
Sulit eliduga bahwa, pada awal karirnya, Eisner akan menjaeli seorang
penulis produktif tentang penelidikan. Ketika guru kelas riga Eisner
memuji bakat seninya pada ibunya, sang ibu memasukkannya ke kelas
seni Sabtu Pagi eli Art Institute of Chicago. Ibunya berharap ia akan
menjaeli seniman komersial, agar Eisner dapat mencari uang sendiri.
Ia memang menekuni seni (dan penelidikan). Namun, selama eli college,
Eisner juga mengajar anak-anak Amerika keturunan Afrika eli American
Boys Commonwealth eli tempat kelahirannya, sebelah barat Chicago.
Pengalaman ini mengubah minatnya dati seni menuju penelidikan seni.
Dengan perubahan ini, mulai terbentuk ide-idenya yang kelak akan
memengaruhi para pendidik di seluruh dunia. Eisner menyatakan
bahwa sekolah yang mengabaikan seni memberikan pendidikan yang
tidak seimbang dan tidak adil. Lebih lanjut, ia mulai menyadari bahwa
konsepsi kognisi yang tidak memiliki cara berpikir artistik merupakan
konsepsi yang tidak memadai.
397
Elliot Eisner (1933 - ...)
398
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
dewan penasihat Getty Center sejak berdiri pada 1982, dan menulis
parnyataan umum pertama tentang tujuan organisasi tersebut. Saat
ini, National Art Education Association memakai pendekatan DBAE
untuk mempertimbangkan dan menyusun kurikulum. Hampir setiap
negara bagian di Amerika Serikat memakai model DBAE. Model ini
juga diterapkan di Australia dan Inggris.
Dengan diilhami kritik seni, Eisner juga merancang penilaian dan
krittk pendidzkan (educational connoisseurship and criticism), sebagai evaluasi
dan riset yang terfokus pada apa yang benar-benar berlangsung di
sekolah dan kelas. Penilaian pada dasarnya adalah seni penghargaan
(apresiasi) disertai kritisisme seni pengungkapan. Pengkritik menilai apa
yang dipelajarinya melalui penilaian dengan menggunakan deskripsi,
interpretasi, evaluasi, dan tematik. Deskripsi membuat orang lain
mampu memperoleh gambaran yang hidup tentang apa yang dibahas
dan seolah-olah ambil bagian di dalamnya. Interpretasi merupakan
proses menjelaskan apa yang telah dideskripsikan dengan melibatkan
pemaknaan suatu peristiwa. Evaluasi adalah menilai makna pendidikan
dari apa yang telah diinterpretasikan. Tematik berarti menyampaikan
"moral dari suatu cerita"-yaitu memaparkan pelajaran-pelajaran yang
telah diperoleh. Pada umumnya, pengkritik pendidikan memeriksa
ideologi kurikulum sekolah (yakni kepercayaan tentang apa yang harus
diajarkan sekolah, dan apa tujuannya) dengan terfokus pada dimensi-
dimensi utama sekolah (maksud, kurikulum, pedagogi, struktur sekolah,
dan evaluasi). Saat ini, penilaian dan kritik pendidikan digunakan para
pendidik di seluruh dunia untuk penelitian dan evaluasi. Madaus dan
Kellaghan menyebut pendekatan ini sebagai salah satu dari lima evaluasi
dan penelitian kualitatif yang utama. 4
Pemikiran lain dari Eisner adalah penelitian berdasarkan
pertumbuhan seni (the growing arts-based inquiry). Eisner berpendapat
bahwa tiap bentuk representasi berpotensi memengaruhi pengalaman
kita dan kemudian memengaruhi cara kita memahami dunia. Dengan
menerapkan pendapat ini pada penelitian, pengikut Eisner menyatakan
bahwa kata yang tertulis tidak cukup untuk merepresentasikan cara-cara
kita memahami dan menafsirkan pendidikan. Oleh sebab itu, ide-ide
Eisner tentang kognisi dan bentuk-bentuk representasi mendukung
pameran seni lukis dan seni instalasi, serta cara-cara mengetahui berbasis
399
Elliot Eisner (1933 - ...)
Anak ... dilahirkan ke dunia ... belum bisa berpikir. Saya tahu
pendapat itu terdengar aneh. Anak bukan dilahirkan tanpa otak.
Otak bersifat biologis; pikiran bersifat kultural. Pikiran adalah
salah satu bentuk pencapaian kebudayaan. Jenis-jenis pikiran yang
dimiliki anak terutama dipengaruhi oleh kesempatan yang mereka
miliki dalam kehidupan. Kesempatan ini ... sangat dipengaruhi oleh
program dan pilihan yang ada selama masa kanak-kanak mereka. 6
400
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
401
EUiot Eisner (1933 - .••)
Catatan
1. Eisner, ''My Educational Passions", dalam D.L. Burleson (ed.), Reflections: Personal
Esstqs I?J 33 Distin!Jiished Educators (Bloomington, Indiana: Phi Delta Kappa
Educational Foundations, 1991), hhn. 137.
2. Kutipan dati sebuah pidato (''Minding the Arts'') yang disampaikan di University
of Denver, Denver, Colorado, pada Januati 1998.
3. Eisner, ''Teaching Art to the Young: A Curriculum Development Project in Art
Education", November 1969, Stanford University.
4. G. Madaus dan T. Kellaghan, "Curriculum Evaluation and Assessment", dalam
P. Jackson (ed.), Handbook of Research on Curriculum (New York: Macmillan,
1992), hlm. 119-154.
402
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Lihat juga
Dalam buku ini: Read.
Dalam Fifty Mqjor Thinkers on Education: Dewey.
403
Elliot Eisner (1933 - ...)
Qualitative Inq11iry in Education: The Continuing Debate, Elliot W Eisner dan Alan
Peskhin (eds.), New York: Teachers College Press, 1990.
"Taking a Second Look: Educational Connoisseurship Revisited", Evaluation
and Education at Quarter Century, National Society for the Study of Education
Yearbook, Dennis Phillips dan Milbrey McLaughlin (ed.), Chicago, Illinois:
University of Chicago Press, 1991.
The Kind of Schools We Need, Portsmouth, New Hampshire: Heinemann, 1998.
404
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
JOHN WHITE
(1934- ... )
~==~~~~~~~~~==~
Eamonn Callan
405
John White (1934 - ...)
406
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
dalam subjektivisme etis (yakni, tidak ada yang memiliki nilai instrinsik
dalam abstraksi keinginan atau pilihan agen). Pembedaan epistemologis
antara aktivitas-aktivitas sebagai objek-objek pilihan (yaitu, antara objek
yang dapat dipilih dengan objek yang tak dapat dipilih, secara sadar tanpa
pengalaman langsung) .memungkinkan White mendukung kurikulum
yang dianggapnya merupakan sumbangan penting bagi perkembangan
otonomi. Kurikulum wajib harus terfokus pada aktivitas yang tidak dapat
dipilih secara sadar tanpa pengalaman langsung karena merupakan cara
paling efektif untuk menambah cakupan pilihan anak didik ketika mereka
memilih hldup sebagai orang dewasa yang otonom.
Upaya menemukan dasar pemikiran filosofis bagi struktur dan
muatan kurikulum merupakan inti filsafat analitik untuk pendidikan
selama pada 1970-an. Namun, Toward a Compulsory Curriculum sangat
berbeda dengan teori-teori yang dikembangkan Peters, P.H. Hirst, dan
yang lain. Kendati doktrin epistemologis disampaikan dalam argumen
kurikulum White sebagai premis penting, dasar argumennya adalah
erika, yakni bahwa persoalan hakikat nilai manusia dan kehidupan yang
baik merupakan kunci untuk memahami pendidikan pada umumnya,
dan peran sekolah pada khususnya. Peters dan Hirst bergelut dengan
pengetahuan dan nalar sebagai permasalahah filsafat terpenting dalam
menentukan muatan pendidikan, namun White memilih jalur lain.
Otonomi, keb_aikan manusia, dan kurikulum sekolah dibahas lagi
dalam karya penting White selanjutnya, The Aims of Education Restated.
Konsepsi otonominya didasarkan pada argumen yang dikembangkan
John Rawls dalam A Theory of Justice, di mana kesejahteraan individu
didefinisikan sebagai pilihan yang diambil setelah melalui proses
perenungan terhadap pilihan-pilihan yang ada. White menyatakan bahwa
otonomi diperlukan demi kebahagiaan individu sebab tanpa otonomi,
anak akan terjebak dalam konflik keinginan atau ia akan mencari otoritas
penengah (arbitrer) untuk menyelesaikan konflik tersebut. Otoritas itu
harus bersifat arbitrer dalam konteks ini karena tanpa pengetahuan erika,
tidak ada penilaian etis yang bermanfaat bagi kehormatan seseorang.
Namun, White sangat menyadari persoalan, pendefinisian kebaikan
untuk semua individu dengan melebih-lebihkan nilai refleksi. Persoalan
utama yang diakuinya adalah definisi tersebut mengaburkan keutuhan
hidup yang ditemukan kebanyakan orang dalam cara hldup yang relatif
tak reflektif. Persoalan tersebut ditemukan dalam argumen White untuk
407
John White (1934 - ...)
408
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
409
John White (1934 - ...)
410
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. White, The Aims rif Education Restated (London: Routledge & Kegan Paul, 1982),
hlm. 1.
Lihat juga
Dalam buku ini: Hirst, Peters.
411
Lee S. Shulman (1938 - ...)
LEES. SHULMAN
(1938- ... )
-==Ov~~~~"v"v"v~
412
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
413
Lee S. Shulman (1938 - ...)
414
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
415
Lee S. Shulman (1938 - ...)
pada proses bela jar dalam suatu lingkungan."9 Artikel tersebut menandai
pergeseran dalam psikologi pendidikan menuju perspektif-perspektif
yang lebih kontekstual, serta menunjukkan versi awal dari kajian kearifan
praktik. Sepanjang karirnya, Shulman selalu mengajukan pertanyaan
tentang hubungan an tara tujuan, pertanyaan, lingkungan (settin~, peneliti,
dan metode riset dalam kajian pendidikan. 10
Dalam "Paradigms and Research Programs in the Study of
Teaching", Shulman mengajukan pandangan ringkas tentang riset
pengajaran. Dalam kritiknya tersebut, Shulman kembali pada tema
perbedaan mata pelajaran dengan mengklaim adanya "paradigma yang
hilang". Dian tara ratusan riset pengajaran dalam Handbook if Research on
Teaching edisi ke-3, terdapat beberapa kajian yang secara serius membahas
tuntutan dan tantangan untuk mengajarkan mata pelajaran tertentu-
bagaimana guru sekolah dasar menghadapi pertanyaan mengenai angka-
angka negatif, atau bagaimana guru sejarah menghadapi kecenderungan
anak untuk mencari "jawaban yang benar" dalam penafsiran sejarah.
Shulman menan tang para peneliti untuk menemukan "paradigma yang
hilang" dalam riset pengajaran. 11
Shulman pindah ke Stanford University pada 1982, di mana
ia menjadi Charles E. Ducommun Prifessor if Education. Dalam karir
awalnya di Stanford, Shulman melakukan studi longitudinal tentang
pertumbuhan pengetahuan dalam pengajaran dengan menelusuri
perubahan pengetahuan guru manakala mereka menyelesaikan program
pendidikan dan mulai mengajar. Selama studi ini, Shulman dan sejawatnya
mengembangkan konsep pengetahuan bermuatan pedagogi (pedagogical
content knowledge). 12 Studi ini menjembatani perbedaan pengetahuan
mata pelajaran (suiject matter knowledge) dengan pengetahuan pedagogi
umum (generic knowledge if pedagogy). Dalam pidato sebagai ketua yang
disampaikan pada forum American Education Research Association
pada 1985, Shulman pertama kali mendefinisikan hakikat pengetahuan
bermuatan pedagogi:
416
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
417
Lee S. Shulman (1938 - ...)
418
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Catatan
1. Shulman, "Those Who Understand: Knowledge Growth in Teaching"
(Educational Research, 15, 2, 1986), hlm. 14.
2. Shulman, "Discipline of Inquiry in Education: A New Overview", dalam RM.
Jaeger (ed.), Complementary Methods for Research in Education (Washington DC:
American Educational Research Association, 1997), hlm. 6.
* yeshiva adalah seminari dalam tradisi Yahudi ortodoks.
3. Karya Schwab, atau lebih tepatnya interprestasi Shulman terhadap karya itu,
membuka jalan bagi dilaksanakannya program riset lain oleh Shulman, dibantu
mahasiswa dan rekan kerjanya.
4. L.S. Shulman, dan E.R. Keislar (ed.), Learning 1!J Discovery: A Critical Appraisal
(Chicago, Illinois: Rand McNally, 1966).
5. Lihat AS. Elstein, L.S. Shuhnan, dan SA Sprafka, Medical Problem Solving: Anafysis of
Clinical Reasoning (Chicago, Illinois: University of Chicago Press, 1978).
419
Lee S. Shulman (1938 - ...)
420
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Lihat juga
Dalam buku ini: Bloom, Bruner, Cronbach, Schwab.
421
Michael W. Apple (1942 - ...)
MICHAEL W. APPLE
(1942 - ... )
-==)v~~~~~~~A.¢=
422
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
423
Michael W. Apple (1942 - ...)
negeri. Apple menjadi guru besar tamu dan tinggal di Australia, Spanyol,
University of Auckland di Selandia Baru, Ponticifial University of Sao
Paulo di Brasil, University of Trondheim di Norwegia, dan UNAM
(National Autonomous University) di Meksiko.
Apple meneliti, menilai, dan melakukan dekonstruksi terhadap sistem
pendidikan di Amerika Serikat (dan negara lain) dengan cara mengusik,
merangsang, dan memberikan inspirasi. Karyanya mendalami hubungan
antara kebudayaan dan kekuasaan di sekolah dengan menekankan
bahaya dan kelemahan kurikulum yang ditunggangi kepentingan bisnis
pada kebanyakan distrik sekolah. Ia percaya bahwa praktik-praktik
demokratis harus diwujudkan di sekolah publik dengan cara-cara yang
juga mencerminkan cita-cita demokratis untuk masyarakat yang lebih
luas. Apple juga meneliti "kemampuan menguasai teknologi" (technological
literary) dari perspektif kebudayaan dan sosioekonomi (bukan sekadar
melihatnya sebagai persoalan teknis).
Secara ideologis, pemikiran Apple terlalu rumit untuk digolongkan
ke dalam sekumpulan gagasan tertentu atau mengikuti salah satu mazhab
pemikiran. Meskipun demikian, ia termasuk salah satu pemikir terkemuka
dari teori kritis Mazhab Frankfurt. Bermula dari Institute for Social
Research di Frankfurt, Jerman, pada 1930-an, mazhab ini menyoroti
pembahan karakter masyarakat kapitalis yang memengaruhi hubungan
masyarakat itu dengan warga dan lembaga-lembaga di dalamnya, tingkat
determinasi--diri individu, serta bentuk-bentuk dominasi bam yang muncul
melalui proses perubahan tersebut. 3 Walaupun tidak pernah merumuskan
pandangan filsafatnya sendiri, Mazhab Frankfurt berhutang kepada Kant,
Hegel, Marx, modernisme, dan unsur-unsur penting dalam analisis ilmiah
kontemporer. Para teoretikus yang memiliki perspektif ini dianggap
"kritis" sebab (1) mereka menggunakan kritik sebagai proses untuk
penelitian; dan (2) mereka mengecam dampak kapitalisme yang sangat
menindas dan tidak adil terhadap individu (terutama individu yang
disubordinasi atau dimarginalisasi dalam masyarakat).
Di Amerika Serikat, para teoretikus kritis memperluas cakupan
Mazhab Frankfurt. Mereka menyimpulkan bahwa teori sosial, dengan
semua perwujudannya, perlu melampaui analisis dan penulisan gagasan
serta terlibat secara langsung dalam perubahan sosial. Para pendidik
kritis seperti Apple melihat pendidikan sebagai bagian dari proses
perubahan tersebut dan menyelidiki konteks sekolah yang lebih luas
424
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
425
Michael W. Apple (1942 - ...)
426
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
427
Michael W. Apple (1942 - ...)
428
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
429
Michael W. Apple (1942 - ...)
430
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
431
Michael W. Apple (1942 - ...)
Catatan
Saya sampaikan terima kasih kepada Dr. Xae Reyes (University of
Connecticut at Storrs) dan Neill Edward atas bantuan waktu dan tenaganya
yang besar kepada penulis.
1. Biografi ini diambil dari wawancara dengan Michael W Apple yang dilakukan
oleh Carlos Torres dan Raymond Morrow (pertama kali diterbitkan pada 1990)
yang dicantumkan dalam lampiran karya Apple, Official Knowledge: Democratic
Education in a Conservative Age (New York: Roudedge, edisi ke-2, 2000).
2. C.A. Torres, Education, Power, and Personal Biography: Dialogues with Critical Education
(New York: Routledge, 1998).
3. H.A. Giroux, Theory and Resistance in Educati011: A Pedagogyfor the Opposition (New
York: Bergin & Harvey, 1998), hlm. 7.
4. P. Freire, Pedagogy rif Hope (New York: Continum, 1998), hlm. 9.
5. Apple, Cultural Politics and Education (New York: Teachers College Press,
Columbia University, 1996), hlm. 115.
6. Apple, "The Politics of Official Knowledge: Does a National Curriculum Make
Sense?" (Teachers College Record, 95, 2, 1993), hlm. 222-241. Lihat juga Apple,
Ideology and Curriculum (New York: Routledge, edisi ke-2, 1990), dan Official
Knowledge: Democratic Education in a Conservative Age (New York: Routledge,
1993).
7. Landon E. Beyer dan Michael W Apple (ed.), The Curriculum: Problems, Politics
and Possibilities (Albany, New York: State University of New York Press, edisi
ke-2, 1998), hlm. 4. Pernyataan ini semula ditulis untuk pengantar edisi ke-2
buku tersebut (1988). Yang menarik, selama sepuluh tahun berselang antara
kedua edisi, tidak ada revisi sama sekali, hanya diperdalam.
8. Suatu koalisi gerakan dan kelompok konservatif, neokonservatif, serta neoliberal
(pada pelbagai persoalan dalam spektrum politik) yang secara kolektif disebut
"Sayap Kanan".
9. Apple, Cultural Politics and Education, bab 4, dengan Christopher Zenk (New
York: Teachers College Press, Columbia University, 1996), hlm. 99.
10. Apple, Education and Power (New York: Routledge, 1995).
11. Ibid.
432
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
12. Ibid., lihat juga Apple, "Cultural Capital and Official Knowledge", dalam M.
Berube dan C. Nelson (ed.), Higher Education Under Fire: Politics, Economics, and
the Crisis of the Humanities (New York: Routledge, 1995), hlm. 91-106.
13. Apple, "Cultural Capital and Official Knowledge", dalam M. Berube dan C.
Nelson (ed.), Higher Education Under Fire: Politics, E:conomic, and the Crisis of the
Humanities (New York: Routledge, 1995), him. 91-106.
14. M.W Apple dan N.R. King, "\Vhat do Schools Teach?", dalam A. Molnar dan
].A. Zahorik (ed.), Cum·culum Theory (Washington, DC: The Association for
Supervision and Curriculum Development, 1977), him. 108-126.
15. Apple, Education and Power (New York: Routledge, 1982), him. 21.
16. Apple, "Cultural Capital and Official Knowledge", dalam M. Berube dan C.
Nelson (ed.), Higher Education Under Fire: Politics, Economics and the Crisis of the
Humanities (New York: Routledge, 1995), him. 91-106.
17. Channel One adalah program televisi berita ringan, singkat, dan komersial yang
disiarkan ke sepertiga sekolah di Amerika Serikat setiap hari dan disaksikan lebih
dati 40 persen murid middle school dan high school. Perusahaan yang memproduksi
acara tersebut juga menyediakan televisi ke sekolah-sekolah agar memperoleh
penonton-dalam hal ini murid-sebagai segmen iklannya.
18. Apple, "Selling Our Children: Channel One and Politics of Education",
dalam Robert W McChesney, Ellen Meiksins Wood, dan John Bellamy Foster,
Capitalism and the Information Age: The Political Economy of the Global Communication
Revolution (New York: Monthly Review Press, 1998), him. 135-149.
19. Ibid., hlm. 146, (untuk lebih lanjut ten tang gagasan pokok ini, lihat juga, Apple,
Cultural Politics and Education dan Education and Powei').
20. Apple, Official Knowledge: Democratic Education in Conservative Age (New York:
Routledge, 1993).
21. Apple, Education and Power (New York: Routledge, edisi ke-2 diperbaiki 1995;
edisi pertama diperbaiki 1982), him. 9.
22. Namun, Apple mengklaim bahwa hanya dengan menitikberatkan perhatian pada
masalah anak muda berisiko dan anak-anak "putus sekolah", "Sayap Kanan"
justru mengabaikan masalahan penting ini sebab membahas gejalanya saja.
23. Apple, Education and Power (New York: Routledge, 1995).
24. Dalam tulisan ini, Apple menunjukkan kesamaan penekanan posmodernis
dan posstrukturalis pada sirkulasi wacana yang disebutnya sebagai neo-
Gramscian.
25. Apple, Cultural Politics and Education, bab 4, dengan Christopher Zenk (New
York: Teachers College Press, Columbia University, 1996), him. 98. Lihat juga
dalam Apple, "Cultural Capital and Official Knowledge", dalam M. Berube
dan C. Nelson (ed.), Higher Education Under Fire: Politics, Economics and the Crisis
of the Humanities (New York: Routledge, 1995), hlm. 91-106.
26. Apple, Cultural Politics and Education, bab 4, dengan Christopher Zenk (New
York: Teachers College Press, Columbia University, 1996), him. 99.
27. Apple, Teachers and Text A Political Economy of Class and Gender Relations in
Education (New York: Routledge & Kegan Paul, 1988).
433
Michael W. Apple (1942 - ...)
28. Apple, "The New Technology: Is It Part of Solution or Parr of the Problem in
Education?" (Computers in the Schoo4 8, 1/2/3, 1991), hlm. 75.
29. Apple, Cultural Politics and Education (New York: Teacher College Press, Columbia
University, 1996), hlm. 107.
30. Ibid., hlm. 97.
31. Apple, Education and Power (New York: Routledge, 1995).
32. Apple, Cultura/PoliticsandEducation (New York.: Teacher College Press, Columbia
University, 1996), him. 107.
33. Apple, Cultural Politic and Education (New York: Teacher College Press, Columbia
University, 1996), hlm. 109.
34. Apple, Education and Pmver (New York: Routledge, 1995).
35. Ibid.
36. Apple, Cultural PoliticJ and Education (New York: Teacher College Press, Columbia
University, 1996).
37. Education Week, edisi 19, 16, 15 Desember 1999, hlm. 41.
38. John Lecture diadakan setiap tahun pada pertemuan tahunan John Dewey
(diadakan bekerja sama dengan American Educational Research
Association) dan juga dilakukan di Teachers College.
Lihat juga
Da!am buku ini: Darling-Hammond, Freire, Giroux, Greene.
Dalam buku Fif!y Mqjor Thinkers on Ed11cation: Kant, Hegel.
434
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
HOWARD GARDNER
(1943- ... )
-==Cv~~~~~~~~==-
Mindy L. Kornhaber
435
Howard Gardner (1943 - ...)
436
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
437
Howard Gardner (1943 - ...)
438
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
439
Howard Gardner (1943 - ...)
440
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
441
Howard Gardner (1943 - ...)
justru mengikuti tradisi Socrates, John Dewey, dan John Henry Cardinal
Newman. Visinya juga sejalan dengan pemahaman yang didasari kajian
empiris tentang kognisi, dan dengan realitas masyarakat multietnis serta
teknologis yang dihadapi sistem pendidikan modern.
Selama kurang lebih satu dasawarsa, Gardner menekankan
bahwa para pendidik harus menanamkan pemahaman terhadap
disiplin ilmu yang dianggapnya sebagai salah satu penemuan besar
umat manusia. Betapa pun pentingnya pemahaman terhadap disiplin
ilmu ini, Gardner juga menyebutkan bahwa tujuan pendidikan tetap
harus melampaui pemahaman tersebut. Tugas pada milenium baru ini
adalah memperjuangkan berpadunya kecerdasan dan moralitas untuk
menciptakan suatu dunia, tempat beragam manusia ingin hidup di
dalamnya. Suatu masyarakat yang dipimpin oleh "orang-orang cerdas"
bisa memengaruhi dunia. 34 Berkenaan dengan tugas ini, Gardner bersarna
sejawatnya-Mihaly Csikszentmihalyi dan William Damon-merancang
Good Work Project pada 1994. Tujuan utama proyek ini adalah
meneliti bagaimana individu-individu yang menonjol di setiap profesi
dapat menghasilkan karya yang patut dicontoh, sesuai standar profesi
masing-masing; dan memberikan sumbangan besar bagi kesejahteraan
masyarakat. Dengan menerapkan temuan proyek ini dalam lingkungan
pendidikan dimungkinkan meningkatkan pemahaman terhadap disiplin
ilmu dan kecerdasan humanitarian generasi selanjutnya. Gardner
berharap proyek ini dapat memberikan sumbangan suatu saat nanti.
Catatan
1. Gardner, Intelligence Re.framed (New York: Basic Books, 1999), hlm. 178.
2. Gardner, Frames of Mind: Theory of Multipk Intelkigence (New York: Basic Books,
1983).
3. Gardner, To Open Minds: Chinese Clues to the Dikmma of Contemporary Education
(New York: Basic Books, 1989), him. 22.
4. Ibid., him. 23
5. Ibid., hlm. 47.
6. Ibid., hlm. 56.
7. Jerome S. Bruner, The Process of Education (Cambridge, Massachusetts: Harvard
University Press, 1960).
8. Gardner, To Open Minds, hlm. 50.
9. Gardner, Intelligence Re.framed, hlm. 28.
442
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
443
Howard Gardner (1943 - ...)
444
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Lihat juga
Dalam buku ini: Bruner, Piaget.
Dalam Fifty Mtfior Thinkers on Education: Newman.
445
Henry Giroux (1943 - ...)
HENRY GIROUX
(1943 - ... )
-::::=::>=~~~~~~~~"¢==
Keith Morrison
446
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
447
Henry Giroux (1943 - ...)
448
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
449
Henry Giroux (1943 - ...)
450
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
451
Henry Giroux (1943 - ...)
452
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
Dari uraian terse but muncul pertanyaan yang masih terbuka untuk
diperdebatkan, yakni apakah peralihan Giroux dari modernisme menuju
posmodernisme menandai ditinggalkannya akar intelektual Giroux dan
kemungkinan emansipasi kelompok subordinat, ataukah merupakan
pengakuan yang lebih realistis atas adanya keragaman dan kompleksitas
medan kebudayaan yang dapat menjadi ajang perjuangan demi meraih
emansipasi melalui pendidikan. Persoalan lain yang juga perlu dicermati
adalah apakah perubahan pandangan Giroux-yang hanya dikenal
karena faktor "kekuatan emosional", yang terdapat dalam pros a dan
ide-idenya, namun kontribusinya untuk (praktik) kehidupan sehari-hari
sesungguhnya terbatas-sekadar bersifat umum dan visioner (apalagi
menurut pendapat Miedama dan Wardekker, 16 pendidikan kritis memang
masih sangat muda). Meskipun demikian, pemikirannya tetap menjanjikan
harapan yang lebih baik bagi kita semua. Pemikirannya memang sangat
manusiawi, yakni berubah-ubah sebagaimana optimismenya, walaupun
demikian pendidikan tetap membutuhkan visinya.
Catatan
1. Giroux, Theory and Resistance in Education, him. 242.
2. Giroux, Ideology, Culture and the Process of Schooling dan Theory and Resistance in
Education.
3. Giroux, Border Crossings, him. 11.
4. Giroux, Schoolingfor Democracy, him. 26; Border Crossings, him. 4.
5. Eagleton, Ideology.
6. Giroux, Border Crossings.
7. Giroux, Schoolingfor Democracy.
8. Giroux, Schoolingfor Democracy, him. 28-33.
9. Giroux, Schoolingfor Democracy, him. 13.
10. Giroux, Border Crossings, him. 73-82.
11. Giroux dan Aronowitz, Education Under Siege; Giroux, Schoolingfor Democracy.
12. Wawancara Trend dengan Giroux ditulis dalam Giroux, Border Crossings, him.
149.
13. Giroux, Border Crossings, him. 69.
14. Jameson, Postmodernism, or the Cultural Logic of Late Capitalism.
15. Contohnya, Giroux, Disturbing Pleasure, Fugitive Cultures, Channel Surfing, dan The
A1.ouse that Roared.
16. Miedama dan Wardekker, "Emergent Identiyversus Consistent Identity", him.
68.
453
Henry Giroux (1943 - ...)
Lihat juga
Dalam buku ini: Apple, Freire, Habermas, Greene.
454
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
LINDA DARLING-HAMMOND
(1951- ... )
-==Ov~~~~~~~~
Ann Lieberman
sekolah sehingga guru bertanggung jawab atas proses bela jar siswa
dan peka terhadap kebutuhan, kepentingan, dan perhatian siswa
serta masyarakato 1
455
Linda Darling-Hammond (1951 - ...)
456
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
457
Linda Darling-Hammond (1951 - ... )
458
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
459
Linda Darling-Hammond (1951 - ...)
460
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern
461
Linda Darling-Hammond (1951 - ...)
Catatan
1. Darling-Hammond, "Reframing the School Reform Agenda: Developing the
Capacity for School Transformation" (Phi Delta Kappan, June 1993), hlm. 754.
2. Darling-Hammond, "New Standards, Old Inequalities: The Current
Challenge for African-American Education", dalam L.A. Daniels (ed.), The
State if Black Ameni:a (New York: National Urban League, 1998), hlm. 109-
171.
3. Dari wawancara dengan Bernard Watson, Maret 1996.
4. Lihat contohnya, Graduation by Portfolio at Central Park East Secondary School,
dengan Jacqueline, A. Ancess (New York: National Center for Restructuring
Education, Schools and Teaching, Teachers College, Columbia University,
1994); dan Authentic Teaching, Learning and Assesment with New English Learners
at International High School, dengan Jacqueline A. Ancess (New York: National
Center for Restructuring Education, Schools and Teaching, Teachers College,
Columbia University, 1994).
5. Lihat contohnya, Ann Lieberman, Visit to Small School (Trying To Do Big Things)
(New York: National Center for Restructuring Education, Schools and Teaching,
Teachers College School, Columbia University, 1996).
6. Lihat contohnya, "Reframing the Schools Reform Agenda: Developing Capacity
for School Transformation" (Phi Delta Kappan, 74, 10,June 1993), hlm. 753-761;
"Policy for Restructuring", dalam A. Lieberman (ed.), The Work if Restructuring
Schools: Buildingfrom the Ground Up (New York: Teachers College Press, 1995),
hlm. 157-175; "Policies that Support Professional Development in a Era of
Reform", dengan l\1ilbrey W McLaughlin, dalam l\1ilbrey W McLaughlin dan Ida
Oberman (ed.), Teacher Learning: New Policies, New Practice (New York: Teachers
College Press, 1996), hlm. 202-235.
Bryond the Commission Reports: The Coming Crisis in Teaching, Santa Monica: California:
RAND Corporation, 1984.
What Af.atters Af.ost: Teachingfor America's Future, New York: National Commission
on Teaching and America's Future, Teachers College,Columbia University,
September, 1996.
The Right to Learn, San Fransisco, California: Jossey-Bass, Inc., 1997.
"New Standard, Old Inequalities: The Current Challenge for African-American
Education", dalam L.A. Daniels (ed.), The State if Black America, New York:
National Urban League, 1998, hlm. 109-171.
462
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
463
PARA PENULIS
-===Ov~~~~~~~l\¢=
464
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
465
Para Penulis
466
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
Olson, David R., adalah Profesor dan Ketua Centre for Applied
Cognitive Science, sekaligus bekerja di Jurusan Linguistik dan
University College di University of Toronto, Kanada.
Osborne, Margery D., adalah Associate Prifessor di Jurusan Kurikulum
dan Pembelajaran, College of Education, University of Illinois at
Urbana-Champaign, AS.
Palmer, Joy A., adalah Profesor dalam bidang Pendidikan dan Pro-Vice
Chancellor di University of Durham, Inggris.
Peters, Michael, adalah Profesor dalam bidang Pendidikan di Fakultas
Pendidikan, University of Glasgow, Skotlandia, dan di School of
Education, University of Auckland, Selandia Baru.
Popkewitz, Thomas S., adalah Profesor di Jurusan Kurikulum dan
Pembelajaran, University of Wisconsin-Madison, AS.
Postlethwaite, T. Neville, adalah Profesor Emeritus dalam bidang
pendidikan di University of Hamburg, Jerman.
Shen, Jianping, adalah Profesor Asisten di Jurusan Pengajaran, Belajar,
dan Kepernimpinan, College of Education, Western Michigan
University, Kalamazoo, Michigan, AS.
Siegel, Harvey, adalah profesor dalam bidang Filsafat di University of
Miami, Coral Gables, Florida, AS.
Smith, Leslie, adalah Profesor dalam bidang Psikologi dan Epistemologi
Perkembangan di Jurusan Riset Pendidikan, Lancaster University,
Inggris.
Smith, Richard, adalah profesor dalam bidang Pendidikan di University
of Durham, Inggris.
Stuchul, Dana L., adalah Profesor Asisten di Jurusan Kajian Pendidikan,
Berea College, Kentucky, AS.
Thompson, Christine, adalahAssociate Pro.fossordalam bidang Pendidikan
Seni di Pennsylvania State University, A&
Thornton, Stephen J., adalah Associate Professor dalam bidang Kajian
Sosial dan Pendidikan di Teachers College, Columbia University,
New York, AS.
Torre, Carlos Antonio, adalah Profesor dalam bidang Pendidikan di
Southern Connecticut State University, dan Fellow di Yale University,
AS.
Uhrmacher, P. Bruce, adalahAssociate Professordalam bidang Pendidikan
di College of Education, University of Denver, Colorado, AS.
467
Para Penulis
468
GLOSARI
-=="'"v"v""'"v"'"'"'"'===
469
Glosari
470
50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modem
471