Anda di halaman 1dari 1

Purbalingga, 08 Maret 2018

Kepada Yth.

Panitia Seleksi Program Magang Satu Data Indonesia Angkatan X

Di tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya pernah membaca halaman website INFONAWACITA.COM (18/01), Deputi II


Kantor Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho memberikan salah satu contoh perubahan baik dari
sektor teknologi informasi. Beliau mengatakan, Surabaya bisa menghemat anggaran Rp 300
miliar per-tahun dari pengeluaran biaya kertas dengan membuat kebijakan data terpusat.
Bojonegoro yang tercatat sebagai daerah tertinggal berhasil menaikkan pendapatan masyarakat
setara kota-kota besar dunia hanya karena melakukan open data. Di situ saya terpukau akan
pentingnya revolusi data, pula memiliki rasa ingin tahu tentang program Satu Data Indonesia
yang dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas pemerintah, dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam mengawal pembangunan.
Sebelum jauh membahas latar belakang motivasi saya mengikuti Program Magang Satu
Data, ada baiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Dina Ahsanta
Puri (22th). Saya Lahir di Purbalingga, 06 Juni 1995. Pendidikan terakhir saya ialah S1
Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang, angkatan 2012 dan lulus 2016.
Saya memiliki hobi dalam bidang literasi. Sejak SMA saya aktif berorganisasi di grup
mading sekolah dan teater. Sedangkan saat kuliah, saya lebih fokus di dunia jurnalistik dan
sastra. Lewat dua organisasi itu, saya aktif mengikuti diskusi terkait isu terkini dalam berbagai
bidang kajian. Saya juga aktif menulis baik produk jurnalistik, kepenulisan ilmiah, maupun
kepenulisan kreatif. Saya pernah memenangkan beberapa lomba kepenulisan dan beberapa
tulisan saya dimuat baik di media cetak maupun media online.
Kembali pada motivasi saya bergabung dalam program magang Satu Data Indonesia:
bagi saya, teknologi adalah persoalan peluang memperbaiki dan menghadapi tantangan dalam
memajukan suatu pemerintahan. Saya ingin membuktikan bahwa Satu Data Indoensia
merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam Open Government Partnership yang relevan
dengan perkembangan zaman dan teknologi. Benar bahwa revolusi digital mendekatkan
masyarakat pada informasi, membantu berbagi informasi dan mengorganisir diri. Akan tetapi,
instrumen komunikasi digital ialah sebatas alat. Tetap dibutuhkan agensi di belakang alat
tersebut untuk membuatnya dan terus mengembangkannya dengan berbagai inovasi. Maka dari
itu, saya, Dina Ahsanta Puri, sebagai pemudi Indonesia tak hanya ingin membuktikan langsung
peran pemerintah, namun juga berperan aktif—bukan hanya mengkritisi tapi memberi solusi,
yakni dengan bergabung dalam Program Magang Satu Data Indonesia Angkatan X dengan posisi
Communication Specialist. Besar harapan saya untuk diberi kesempatan bergabung dan
berkontibusi dalam pemerintahan melalui program magang ini.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai