Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN PADA KOMPLIKASI TRIMESTER I

DISUSUN OLEH :

MITHA FEBRIANTI 1117005

DEWI GITA CAHYANI 1117006

FARADILA KUSUMA 11117007

FAKULTAS KESEHATAN

D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas RahmatNYA kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah dan Asuhan
Kebidanan ini adalah agar bisa belajar bersama untuk mengetahui latar belakang
dari kehamilan ektopik.

Makalah ini merupakan tugas kelompok. Dalam kesempatan kami


menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberi bantuan dan
dorongan kepada kami sebagai penyusun. Dalam makalah dan asuhan kebidanan
ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan
kritikan guna perbaikan dan kesempurnaan dalam makalah kami, semoga makalah
dan asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi menyusun dan para
pembaca pada umumnya.

Penyusun

Yogyakarta, 29 Maret 2018


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan secara normal akan berada di kavum uteri. Kehamlan
ektopik adalah kehamilan ditempat yang luar biasa. Kehamilan ektopik
terjadi setiap saat ketika penanaman blastosit berlangsung dimanapun,
kecuali di endometrium yang melapisi rongga uterus. Tempat yang
mungkin untuk kehamilan ektopik adalah serviks, tuba falopi, ovarium dan
abdomen.
Lebih dari 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba. Kejadian
kehamilan tuba ialah satu diantara 150 persalinan. Angka kejadian
kehamilan ektopik cenderung meningkat. Kejadian tersebut diperngaruhi
oleh berbagai macam faktor antara lain, meningkatnya prevalensi penyakit
tuba karena penyakit menular seksual (pms) sehingga terjadi oklusi parsial
tuba, adhesi yang terjadi setelah infeksi seperti appendisitis atau
endometriosis, karena menderita kehamilan ektopik sebelumnya.
Bagi setiap wanita hamil yang diduga bidan mengalami kehamilan
ektopik atau ketika tidak dapat dipastikan apakah kehamilan berlangsung
didalam rahim dan wanita tersebut menunjukan tanda dan gejala
kehamilan ektopik, maka penatalaksanaan medis lebih lanjut diperlukan.
Bidan dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian riwayat
kehamilan serta evaluasi laboratorium .

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan ektopik?
2. Bagaimana penatalaksanaan kehamilan ektopik?
3. Apa penyebab kehamilan ektopik?
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian kehamilan
ektopik
2. Dapat mengetahui akibat dan penyebab kehamilan ektopik
3. Agar dapat mengetahui penatalaksanaan kehamilan ektopik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI KEHAMILAN EKTOPIK


Istilah ektopik dapat diartikan “berada diluar tempat yang semestinya”.
Apabila pada kehamilan ektopik terjadi abortus atau pecah, dalam hal ini
dapat berbahaya bagi wanita hamil tersebut. Maka kehamilan ini disebut
kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik adalah implamantasi dan
pertumbuhan hasil konsepsi diluar endometrium kavum uteri.

B. ETIOLOGI
Kehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari
indung telur(ovarium)ke rahim (uterus). Faktor resiko yang diperkirakan
sebagai penyebabnya adalah :
a. Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat menimbulkan gangguan pada
mortilitas saluran telur.
b. Riwayat operasi tuba
c. Cacat bawaan pada tuba seperti tuba sangat panjang
d. Kehamilan ektopik sebelumnya
e. Aborsi tuba dan pemakain IUD
f. Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom
g. Bekas radang pada tuba : disini radang menyebabkan perubahan-
perubahan pada endosalping, sehingga walaupun fertilisasi dapat
terjadi, gerak ovum keuterus terlambat.

C. PATOFISIOLOGI
a. Kemungkinan “tuba abortion”, lepas dan keluarnya darah dan jaringan
ke ujung distal (fimbria) dan ke rongga abdomen. Abortus tuba
biasanya terjadi pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan
kemudian masuk ke rongga peritoneum biasanya tidak begitu banyak
karena dibatasi oleh tekanan dari dinding tuba
b. Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum,
sebagai akibat dari distensi kelebihan tuba.
c. Faktor abortus kedalam lumen tuba. Ruktur dinding tuba sering terjadi
bila ovum berimplemetasi pada ismos dan biasanya pada kehamilan
muda. Ruptur dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus
dan pemeriksaan vaginal.

D. MANIFESTASI KLINIK

Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-


beda:dari pendarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut
sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas sehingga suskar membuat
diagnosanya.

Gejala dan tanda tergantung pada lamanya kehamilan ektopik


terganggu, abortus atau ruktur tuba, tuanya kehamilan, derajat pendarahan
yang terjadi dan keadaan umum pendeita sebelum hamil. Pendarahan
pervagina merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik
terganggu. Hal ini menunjukan kematian janin kehamilan ektopik
terganggu sangat bervariasi.

E. DIAGNOSIS
a. Anamnesis dan Gejala Klinis
Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda dapat ada
atau tidak ada pendarahan pervagina, ada nyeri perut kanan/kiri bawah.
b. Pemeriksaan fisis
Adanya tanda-tanda syok hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan
ekremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang
: bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.
Pemeriksaan dalam : serviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada
uterus kanan dan kiri.

F. PENATALAKSANAAN
Penangganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah
laboratorium. Pada laparatomi perdarahan mungkin dihentikan dengan
menjepit bagian dari adneksa yang menjadi sumber pendarahan. Keadaan
umum penderita terus diperbaiki dan darah dalam rongga perut sebanyak
mungkin dikeluarkan. Dalam tindakan demikian, beberapa hal yang harus
dipertimbangan yaitu : kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita
akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik. Hasil ini
menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi(pemotongan pada
bagian tuba terganggu) pada kehamilan tuba.
Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi,
infus, oksigen, atau jika dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika
dan antiinflamasi.

G. KOMPLIKASI
a. Pada pengobatan konservatif, yaitu bila kehamilan ektopik terganggu
telah lama berlangsung (4-6minggu) terjadi perdarahan ulang, ini
merupakan indikasi operasi
b. Infeksi
c. Sterilitas
d. Pecahnya tuba falopi
e. Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh perkembangannya
embrio.
H. DIAGNOSA BANDING
a. Infeksi pelvik
b. Kisa folikel
c. Abortus biasa
d. Radang panggul
e. Torsi kita ovarium
f. Endometriosis

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Lab: kadar hemoglobin, leukosit, tes kehamilan bila baru
terganggu
b. Dilatasi kuretasi
c. Kuldosentesis, yaitu suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah
didalam kavum duoglasi terdapat darah.
d. Ultrasonografi berguna pada 5-10% kasus bila ditemukan kantong
gestasi di luar uterus
e. Laparoskopi atau laparatomi sebagai pendekatan diagnosis terakhir.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS

PADA NY. L UMUR 30 TAHUN G2P1A0Ah1 UMUR KEHAMILAN 8


MINGGU

DI RS HARDJOLUKITO,YOGYAKARTA

Tempat Praktik : RS Hardjolukito Yogyakarta

Hari/Tanggal/Jam Masuk : Rabu, 29 Maret 2018/ 10.00 WIB

No. Registrasi : 01561217

A. Identitas Pasien

Nama Ibu : Ny. L Nama Suami : Tn. R

Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun

Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Jl. Indragiri Alamat : Jl. Indragiri

B. Ny. L umur 30 tahun G1P1A0Ah1 umur kehamilan 8 minggu,

melakukan kunjungan ANC ke RS Hardjolukito Yogyakarta dan

merupakan pasien mandiri/bukan rujukan. Imunisasi TT 2 kali . Ibu


memiliki riwayat KB suntik 3 bulan selama 10. Ibu tidak mempunyai riwayat

penyakit apapun. HPHT : 01-02-2018. HPL :08-11-2018. Ny. L tidak ada riwayat
DM,asma dan ginjal.

Hari/tanggal Uraian/keterangan Paraf


Kamis, 29 Maret 2018 S : Ibu mengatakan
O : keadaan umum :
baik.
TD : 110/80
S : 36,50C
R : 23X/menit
N : 88x/menit
BB sebelum hamil :
50kg
BB sekarang : 50kg
TB : 155cm

Pemeriksaan Fisik:
Kepala :
Rambut : Tidak
rontok, tidak ada
ketombe
Muka : Tidak pucat,
tidak oedem, terdapat
cloasma
Mata : Simetris,
konjungtiva merah
muda, sclera
putih,tidak ada odema
Hidung : Simestris,
tidak ada nyeri
tekan,tidak ada secret
dan polip
Leher : Tidak ada
pembesaran
bendungan vena
jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar
limfe maupun tiroid,
tidak ada nyeri tekan
dan telan.
Dada : Tidak ada
tarikan dinding dada,
tidak ada bunyi
whezing.
Payudara : Simetris,
,puting susu
menonjol, tidak ada
pengeluaran cairan.
Abdomen : Tidak ada
bekas luka operasi,
terdapat linea nigra
dan strie gravidarum
- 3jari diatas
simfisis terasa
tegang
Genetalia : tidak
terdapat pengeluaran
darah flek-flek,tidak
ada masa/
benjolan,tidak adanya
verises.
Ekstremitas:
Atas: Tidak ada
oedem, kuku pucat,
Bawah : Tidak ada
oedem, kuku pucat,
dan tidak ada
varises
pemeriksaan
penunjang:
protein urine (-)
HB : 10gr%
HCG tinggi
USG : Tampak
gambaran kantong
janin di tuba.
A: Ny.L umur 30
tahun G1P1A0AH1
usia kehamilan 8
Minggu dengan
kehamilan ektopik
P:

Anda mungkin juga menyukai