DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KESEHATAN
D3 KEBIDANAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas RahmatNYA kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah dan Asuhan
Kebidanan ini adalah agar bisa belajar bersama untuk mengetahui latar belakang
dari kehamilan ektopik.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan secara normal akan berada di kavum uteri. Kehamlan
ektopik adalah kehamilan ditempat yang luar biasa. Kehamilan ektopik
terjadi setiap saat ketika penanaman blastosit berlangsung dimanapun,
kecuali di endometrium yang melapisi rongga uterus. Tempat yang
mungkin untuk kehamilan ektopik adalah serviks, tuba falopi, ovarium dan
abdomen.
Lebih dari 90% kehamilan ektopik terjadi di tuba. Kejadian
kehamilan tuba ialah satu diantara 150 persalinan. Angka kejadian
kehamilan ektopik cenderung meningkat. Kejadian tersebut diperngaruhi
oleh berbagai macam faktor antara lain, meningkatnya prevalensi penyakit
tuba karena penyakit menular seksual (pms) sehingga terjadi oklusi parsial
tuba, adhesi yang terjadi setelah infeksi seperti appendisitis atau
endometriosis, karena menderita kehamilan ektopik sebelumnya.
Bagi setiap wanita hamil yang diduga bidan mengalami kehamilan
ektopik atau ketika tidak dapat dipastikan apakah kehamilan berlangsung
didalam rahim dan wanita tersebut menunjukan tanda dan gejala
kehamilan ektopik, maka penatalaksanaan medis lebih lanjut diperlukan.
Bidan dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian riwayat
kehamilan serta evaluasi laboratorium .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan ektopik?
2. Bagaimana penatalaksanaan kehamilan ektopik?
3. Apa penyebab kehamilan ektopik?
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian kehamilan
ektopik
2. Dapat mengetahui akibat dan penyebab kehamilan ektopik
3. Agar dapat mengetahui penatalaksanaan kehamilan ektopik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. ETIOLOGI
Kehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari
indung telur(ovarium)ke rahim (uterus). Faktor resiko yang diperkirakan
sebagai penyebabnya adalah :
a. Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat menimbulkan gangguan pada
mortilitas saluran telur.
b. Riwayat operasi tuba
c. Cacat bawaan pada tuba seperti tuba sangat panjang
d. Kehamilan ektopik sebelumnya
e. Aborsi tuba dan pemakain IUD
f. Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom
g. Bekas radang pada tuba : disini radang menyebabkan perubahan-
perubahan pada endosalping, sehingga walaupun fertilisasi dapat
terjadi, gerak ovum keuterus terlambat.
C. PATOFISIOLOGI
a. Kemungkinan “tuba abortion”, lepas dan keluarnya darah dan jaringan
ke ujung distal (fimbria) dan ke rongga abdomen. Abortus tuba
biasanya terjadi pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan
kemudian masuk ke rongga peritoneum biasanya tidak begitu banyak
karena dibatasi oleh tekanan dari dinding tuba
b. Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum,
sebagai akibat dari distensi kelebihan tuba.
c. Faktor abortus kedalam lumen tuba. Ruktur dinding tuba sering terjadi
bila ovum berimplemetasi pada ismos dan biasanya pada kehamilan
muda. Ruptur dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus
dan pemeriksaan vaginal.
D. MANIFESTASI KLINIK
E. DIAGNOSIS
a. Anamnesis dan Gejala Klinis
Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda dapat ada
atau tidak ada pendarahan pervagina, ada nyeri perut kanan/kiri bawah.
b. Pemeriksaan fisis
Adanya tanda-tanda syok hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan
ekremitas dingin, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang
: bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.
Pemeriksaan dalam : serviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada
uterus kanan dan kiri.
F. PENATALAKSANAAN
Penangganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah
laboratorium. Pada laparatomi perdarahan mungkin dihentikan dengan
menjepit bagian dari adneksa yang menjadi sumber pendarahan. Keadaan
umum penderita terus diperbaiki dan darah dalam rongga perut sebanyak
mungkin dikeluarkan. Dalam tindakan demikian, beberapa hal yang harus
dipertimbangan yaitu : kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita
akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik. Hasil ini
menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi(pemotongan pada
bagian tuba terganggu) pada kehamilan tuba.
Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi,
infus, oksigen, atau jika dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika
dan antiinflamasi.
G. KOMPLIKASI
a. Pada pengobatan konservatif, yaitu bila kehamilan ektopik terganggu
telah lama berlangsung (4-6minggu) terjadi perdarahan ulang, ini
merupakan indikasi operasi
b. Infeksi
c. Sterilitas
d. Pecahnya tuba falopi
e. Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh perkembangannya
embrio.
H. DIAGNOSA BANDING
a. Infeksi pelvik
b. Kisa folikel
c. Abortus biasa
d. Radang panggul
e. Torsi kita ovarium
f. Endometriosis
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Lab: kadar hemoglobin, leukosit, tes kehamilan bila baru
terganggu
b. Dilatasi kuretasi
c. Kuldosentesis, yaitu suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah
didalam kavum duoglasi terdapat darah.
d. Ultrasonografi berguna pada 5-10% kasus bila ditemukan kantong
gestasi di luar uterus
e. Laparoskopi atau laparatomi sebagai pendekatan diagnosis terakhir.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
DI RS HARDJOLUKITO,YOGYAKARTA
A. Identitas Pasien
penyakit apapun. HPHT : 01-02-2018. HPL :08-11-2018. Ny. L tidak ada riwayat
DM,asma dan ginjal.
Pemeriksaan Fisik:
Kepala :
Rambut : Tidak
rontok, tidak ada
ketombe
Muka : Tidak pucat,
tidak oedem, terdapat
cloasma
Mata : Simetris,
konjungtiva merah
muda, sclera
putih,tidak ada odema
Hidung : Simestris,
tidak ada nyeri
tekan,tidak ada secret
dan polip
Leher : Tidak ada
pembesaran
bendungan vena
jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar
limfe maupun tiroid,
tidak ada nyeri tekan
dan telan.
Dada : Tidak ada
tarikan dinding dada,
tidak ada bunyi
whezing.
Payudara : Simetris,
,puting susu
menonjol, tidak ada
pengeluaran cairan.
Abdomen : Tidak ada
bekas luka operasi,
terdapat linea nigra
dan strie gravidarum
- 3jari diatas
simfisis terasa
tegang
Genetalia : tidak
terdapat pengeluaran
darah flek-flek,tidak
ada masa/
benjolan,tidak adanya
verises.
Ekstremitas:
Atas: Tidak ada
oedem, kuku pucat,
Bawah : Tidak ada
oedem, kuku pucat,
dan tidak ada
varises
pemeriksaan
penunjang:
protein urine (-)
HB : 10gr%
HCG tinggi
USG : Tampak
gambaran kantong
janin di tuba.
A: Ny.L umur 30
tahun G1P1A0AH1
usia kehamilan 8
Minggu dengan
kehamilan ektopik
P: