SAUCA
SAUCA
“SAUCA”
KELAS IX B
OLEH :
KELOMPOK VIII
1. NI PUTU DEA LESTARI (24)
2. NI MADE NIA KRISTINA DEWI (22)
3. NI MADE PADMA BELA WATI (23)
Sauca adalah kebersihan dan kesucian lahir bathin, sehat secara rohani dan
jasmani sesuai dengan motto hidup sehari-hari dan ikut menunjang program
pemerintah yaitu :
"Men Sana In Corporo Sano",
di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula.
Sehingga sarana dan prasarana yang dimiliki oleh desa adat disebutkan perlu
dibenahi, karena keseimbangan secara lahir bathin dan sehat secara jasmani dan
rohani yang disebut sauca ini dalam Hindu Dharma dijelaskan sebagai bagian dari
:
Berkaitan dengan penyucian diri di dapur dan ditetapkannya hari Banyu Pinaruh
pada Redite Paing Sinta yang dilaksanakan setelah hari raya saraswati. Berikut
penjelasan lontar Wariga Krimping :
Dewi Saraswati yang merupakan sakti dari Dewa Brahma sebagai dewa yang
memberikan penyucian diri.
Hal yang sama juga dilakukan ketika seseorang mengalami sebel/cuntaka setelah
melakukan upacara Pitra Yajna.
Ketika seseorang tidak mendapat tirta untuk penyucian diri, maka orang akan
menyucikan diri di dapur, memohon panglukatan kepada Dewa Brahma.
Selain itu, filosofi peringatan Banyu Pinaruh juga sangat menarik untuk
dicermati. Banyu Pinaruh merupakan hari pertama dalam sistem hari kalender
umat Hindu di Bali.
Tetua kita ingin sesungguhnya ingin berpesan bahwa segala kegiatan dan hari-
hari hendaknya diawali dengan melakukan penyucian diri secara lahir bathin.
Dalam Pustaka Bhuwana Kosa VIII. 2-3 dalam ilmu sumber penyucian yang
paling utama dinyatakan ada lima jenis penyucian Panca Sauca ini disebutkan
terdiri dari yaitu :