Anda di halaman 1dari 5

Analisis Kasus Perusahaan PT Asuransi Kejayaan

Mata Kuliah : Assesment and Development Center

Kelompok 1 – Ihsan Subakti 170207015

- Mukhlis Amrulloh 170207023

- Raka Atarek Haekal 170207029

- Rama Zatriya Galih Panuntun 170207030

I. Biografi Perusahaan
 Menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
 Mengadakan pembaruan dengan menyesuaikan zaman
 Motto : 3P : Product, Process and People
Product, menghasilkan produk inovatif.
Proses, menerapkan teknologi komunikasi terkini
People, standarisasi kualitas agen (resource) perusahaan.

Tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat (Regional).Terdiri dari 5 branch office,
2 diantaranya di Kota Bandung, PT Asuransi Kejayaan Bandung Timur dan PT Asuransi
Kejayaan Bandung Barat.

STRUKTUR ORGANISASI

PT. ASURANSI KEJAYAAN BANDUNG TIMUR

II. Training Need Analysis (TNA)


a. Organization Perspektif
b. Task Perspektif
c. Individu Perspektif
III. Ideal vs Act

a. Organizational Perspektif
Ideal : Perusahaan Branch Office Bandung Timur dapat memenuhi Targer Premi
Act : Branch Office Bandung Timur Mengalami penurunan premi tidak
memenuhi target.

b. Task Perspektif
Ideal : Seorang agen asuransi di PT. Asuransi KejayaanBandung Barat Branch
Office, dapat dikatakan berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya, apabila agen
asuransi tersebut minimal dapat mencapai 75 % dari target kerjanya. Target kerja
para agen asuransi terdiri dari target Polis dan target PoinPremi.
Act : Pada kenyataannya banyak agen asuransi yang tidak berhasil dalam
melaksanakan pekerjaannya. Data yang diperoleh dari perusahaan pada periode
tahun 2006 – 2007, memperlihatkan bahwa persentase agen asuransi PT. Asuransi
Kejayaan yang berhasil dalam melaksanakan pekerjaanya mencapai 40 %,
sedangkan agen asuransi yang tidak berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya
mencapai yaitu 60 %.

Ideal : Dalam melaksanakan pekerjaannya seorang agen asuransi PT. Asuransi


Kejayaan bertanggung jawab langsung kepada kepala agennya (Area Manager). Area
Manager mempunyai tugas mengawasi, membina dan membimbing agennya untuk
dapat mencari nasabah asuransi dan mempertahankan nasabahnya.
Act : pada kenyataannya Area Manager kurang memberikan perhatian terhadap
pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka merasa bahwa di dalam melaksanakan
pekerjaannya Area Manager kurang memberikan kebebasan kepada agennya dalam
menentukan calon pemegang polis (nasabah), karena yang menentukan calon
pemegang polis ini di tetapkan sebelumnya oleh Area Manager, berdasarkan daftar
calon pemegang polis yang disampaikan oleh para agennya dan daftar yang dimiliki
oleh Area Manager itu sendiri.

Ideal : Biasanya Area Manager akan memberikan batas waktu kepada agennya
untuk melakukan pendekatan kepada calon pemegang polis sampai mendapatkannya
menjadi nasabah asuransi. Setelah batas waktu yang telah ditetapkan para agen
belum mampu mendapatkan nasabah, barulah Area Manager melakukan tindakan
terhadap perkembangan yang terjadi pada agennya, tindakan yang dilakukan oleh
Area Manager biasanya memberikan evaluasi terhadap data yang diperoleh dari
agennya berdasarkan laporan yang diberikanya. Apabila dari hasil evaluasi tersebut
menunjukkan bahwa agen tersebut tidak dapat menanganinya sendiri, maka Area

Manager akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendekatan terhadap


calon pemegang polis, jika agen tersebut dirasakan masih mampu, Area Manager
memberikan kesempatan kepada agennya untuk mencoba lagi dengan bekal atau
masukan dari area manager.

Act : Pada kenyataannya area manager lebih sering untuk memberikan kesempatan
kepada agennya untuk mencoba lagi, meskipun terkadang menurut agennya sendiri,
dia sudah tidak mampu lagi untuk melakukan pendekatan kepada calon nasabah
tersebut.

c. Individu Perspektif

Ideal : Para agen asuransi mempunyai keinginan bahwa dengan melaksanakan


pekerjaan dengan sebaik-baiknya maka akan mendapatkan penghargaan dari
perusahaan. Untuk dapat mencapai kebutuhannya tersebut, agen asuransi telah
mencobanya dengan berusaha dengan baik dalam melaksanakan pekerjaannya,
seperti mereka telah berusaha untuk selalu dapat mengikuti standar aktivitas agen
yang berlaku diperusahaan dengan sebaik-baiknya, yakni agen asuransi wajib
menghadiri pertemuan setiap hari, membuat rencana kunjungan mingguan dengan
ketentuan dalam satu hari melakukan minimal 3 kunjungan, melakukan konsultasi
atas evaluasi kunjungan dengan kepala agen, membina silaturahmi dengan pemegang
polis (nasabah) minimal 3 bulan sekali.
Act : Pada kenyataannya usaha yang telah mereka lakukan kurang diperhatikan atau
mendapat penghargaan dari perusahaan, karena menurut para agen perusahaan hanya
memberikan penghargaan kepada para agennya berdasarkan hasil kerjanya saja dan
tidak melihat dari usaha yang telah mereka lakukan. Agen asuransi menginginkan
apa yang telah dilakukannya dalam melaksanakan pekerjaannya mendapatkan
penghargaan.

Ideal : Dari segi jenjang karier agen diperusahaan, para agen merasakan kurang
adanya jaminan (rasa aman) dalam perkembangan karier sebagai agen, karena sistem
promosi dan mutasi yang berlaku diperusahaan dilihat dari seberapa banyak target
kerja yang terpenuhi dalam kurun waktu tertentu (prestasi kerja), tanpa melihat
berapa lama masa kerja dan pengabdian agen pada perusahaan. Menurut beberapa
agen sebenarnya sistem promosi yang berlaku saat ini, di satu sisi sistem
memberikan kemudahan bagi para agen yang selalu berhasil dalam mencapai target
kerja, karena dengan selalu mencapai target kerja dalam kurun waktu tertentu
(biasanya dalam waktu 2 tahun) akan dapat dengan cepat untuk naik jenjang
karirnya.
Act : Pada sistem promosi yang berlaku di PT. Asuransi Kejayaan Bandung Timur
Branch Office ada beberapa agen yang merasa belum begitu jelas dengan aturannya.

Mereka hanya mengetahui bahwa untuk bisa mendapatkan promosi mereka harus
selalu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan kepada mereka. Selain
itu ada juga yang merasa bahwa faktor kedekatan dengan atasan juga dapat
mempermudah untuk mendapatkan promosi, karena salah satu syarat untuk promosi
adalah rekomendasi dari atasannya (Area Manager).

Dari data tentang penghargaan dan promosi, dapat disimpulkan bahwa pemberian
imbalan (reward) yang diberikan kepada para agen asuransi lebih berorientasi
kepada hukuman, yaitu kalau agen asuransi selalu tidak dapat mencapai target akan
mengalami penurunan dalam jenjang karirnya. Perusahaan asuransi Kejayaan yang
lebih berorientasi pada pemberian hukuman dibandingkan dengan imbalan akan lebih
mungkin untuk membangkitkan kekhawatiran para agennya akan kegagalan dalam
melaksanakan pekerjaannya.

Masalah Lainnya :

1. Relasi yang terjadi diantara agen baik dengan sesama agen maupun atasan
dirasakan kurang terjalin dengan baik, antaranya kurang ada kebersamaan serta
kurang terciptanya suasana saling mempercayai dan saling tolong menolong
diantara sesama agen, dan terkadang di antara mereka saling menutupi informasi.
2. bahwa relasi yang terjadi di perusahaan asuransi kejayaan membentuk suatu
lingkungan yang kurang adanya persahabatan dan keakraban diantara sesama
agen asuransi.

IV. Problem Analysis


Branch Office Bandung Timur Mengalami penurunan premi tidak memenuhi target.
Pada kenyataannya banyak agen asuransi yang tidak berhasil dalam melaksanakan
pekerjaannya. Data yang diperoleh dari perusahaan pada periode tahun 2006 – 2007,
memperlihatkan bahwa persentase agen asuransi PT. Asuransi Kejayaan yang berhasil
dalam melaksanakan pekerjaanya mencapai 40 %, sedangkan agen asuransi yang tidak
berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya mencapai yaitu 60 %.
Pada kenyataannya Area Manager kurang memberikan perhatian terhadap pekerjaan
yang mereka lakukan. Mereka merasa bahwa di dalam melaksanakan pekerjaannya Area
Manager kurang memberikan kebebasan kepada agennya dalam menentukan calon
pemegang polis (nasabah), karena yang menentukan calon pemegang polis ini di tetapkan
sebelumnya oleh Area Manager, berdasarkan daftar calon pemegang polis yang disampaikan
oleh para agennya dan daftar yang dimiliki oleh Area Manager itu sendiri.
Program :

Organizational Task Individual

Manager  Impact and  Team Leadership  Relationship


Influence (IMP) (TL) Building (RB)
dengan Agen
Agent  Communication  Achivement
Skill (CS) Orientation (AO)
 Customer Service  Relationship
Orientation (CSO) Building (RB)
 Teamwork (TW) antar sesama agen

V. Method

Training Manager Agent Both


Activity Leaderless Group Forum Group Outbound
Discussion Discussion
Implementasi Bulan Januari Bulan Februari Bulan Maret

Anda mungkin juga menyukai