Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Daftar isi ……………………………………………………….….1


BAB I PENDAHULUAN …………………………………..2
1.1 Latar Belakang ………………………………………………2
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………...3
1.3 Tujuan penulisan ………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN …………………………,……….5
2.1 Penggunaan Pipe Support ……………………………….….5
2.1 Jenis- Jenis Pipe Supportis ………………………………......6
BAB III PENUTUP ………………………………………..16
3.1 Kesimpulan ……………………………………………...…….16

1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Perpipaan merupakan suatu sistem yang sangat penting


di proses industri. Pipa pada umumnya berguna untuk mengalirkan
suatu fluida baik itu cair maupun gas dari suatu tempat ke tempat
yang lain tranpa bantuan mesi ataupun pompa. Sistem perpipaan
harus disusun sepraktis mungkindengan minimum bengkokan atau
sambungan las. Pada sistem instalasi diharapkan menghasilkan suatu
jaringan instalasi pipa yang efisien baik dari segi peletakan maupun
segi keamanan harus diperhatikan sesuai peraturan klasifikasi
klasifikasi maupun dari spesifikasi installation guide dari sistem
pendukung pemesinan.

Dalam Sistem Perpipaan pipa itu tidak serta merta di pasang dan
diletakkan di suatu tempat saja. Tentu dalam suatu sistem perpipaan
harus memiliki sistem penyangga pipa (pipe support). Ketika pipa itu
di bentangkan, kita akan memerlukan support untuk menahan si
pipa.karena sistem perpipaan ini harus ditumpu atau dijepit
sedemikian rupa untuk menghindari getaran. si pipa yang digunakan
untuk mengalirkan fluida, pasti akan memiliki berat, berat itu yang
perlu di topang oleh support. Tujuannya, agar berat yang berasal dari
pipa tidak ditempakan atau di tumpu pada nozzle, sambungan las,
ataupun tempat tempat kritikal lainya. Nozzel dan sambungan las

2
tersebut tidak di desain untuk menahan berat. Beban yang sangat berat
yang di tumpu pada sebuah nozzle, akan berakibat pada lepasnya
nozzle dari vessel atau bagian ekuipment.

Pertanyaan selanjutnya, apakah support hanya di pertuntukan


untuk menahan berat dari si pipa? tidak juga ternyata. Seperti yang
pernah di pelajari dalam jenis beban dalam sistem pemipaan, maka
berat tersebut dikategorikan sebagai beban sustain. Padahal, masih
ada beban lain seperti expansion atau occasional yang perlu untuk di
topang, untuk itulah kita butuh yang namanya pipe support.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan


masalah sebagai berikut:

1. Apa kegunaan dari pipe support dalam sistem industri ?

2. Apa saja jenis jenis pipe support yang ada pada saat ini ?

3. Bagaimana Cara pengaplikasian Pipe support dalam sistem


perpipaan ?

3
1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Mahasiswa mengetahui kegunaan dari pipe support.

2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis pipe support.

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengaplikasian pipe support


dalam sistem perpipaan.

4
BAB II PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGGUNAAN PIPE SUPPORT

Dalam Sistem Perpipaan pipa itu tidak serta merta di pasang dan
diletakkan di suatu tempat saja. Tentu dalam suatu sistem perpipaan
harus memiliki sistem penyangga pipa (pipe support). Ketika pipa itu
di bentangkan, kita akan memerlukan support untuk menahan si
pipa.karena sistem perpipaan ini harus ditumpu atau dijepit
sedemikian rupa untuk menghindari getaran. si pipa yang digunakan
untuk mengalirkan fluida, pasti akan memiliki berat, berat itu yang
perlu di topang oleh support. Tujuannya, agar berat yang berasal dari
pipa tidak ditempakan atau di tumpu pada nozzle, sambungan las,
ataupun tempat tempat kritikal lainya. Nozzel dan sambungan las
tersebut tidak di desain untuk menahan berat. Beban yang sangat berat
yang di tumpu pada sebuah nozzle, akan berakibat pada lepasnya
nozzle dari vessel atau bagian ekuipment.

Pertanyaan selanjutnya, apakah support hanya di pertuntukan


untuk menahan berat dari si pipa? tidak juga ternyata. Seperti yang
pernah di pelajari dalam jenis beban dalam sistem pemipaan, maka
berat tersebut dikategorikan sebagai beban sustain. Padahal, masih
ada beban lain seperti expansion atau occasional yang perlu untuk di
topang, untuk itulah kita butuh yang namanya pipe support.
5
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pipe support mimiliki
banyak kegunaan dalam sistem perpipaan diantaranya yaitu :

1. Menahan berat pipa agar pipa tidak bengkok

2. Menahan getaran pipa

3. Sebagai Nilai estetika pada sistem perpipaan

2.1 JENIS- JENIS PIPE SUPPORTIS

Di dalam sistem perpipaan, dikenal ada berbagai jenis pipe support


yang digunakan untuk menyangga sistem perpipaan tersebut. Oleh
karenanya “hanger” termasuk dalam jenis support karena menyangga
beban pipa dari atas dan biasanya mengalami beban tension, dan
“support” termasuk juga dalam jenis pipe support karena menyangga
beban pipa dari bawah dan biasanya mengalami beban
compression.Pada umumnya “pipe support” mengacu kepada
berbagai jenis elemen, misalnya steel structure, spring hanger, rod
hanger, snubber, rigid strut, dsb. Namun semuanya itu dapat
diklasifikasikan menjadi 4 macam secara umum :

1. Rigid atau weight support

2. Rigid restraint dan anchor

3. Snubber

4. Sway brace

6
A.Rigid atau weight support

Dalam Rigid weight support dibagi lagi menjadi tiga jenis rigid
yaitu All sliding type support Rod hanger dan Variable dan Constant
Support

1. All sliding type support

Bare, Clamped, Shoe, Dummy supports, Bracket supports, etc.


Support jenis ini mengalami beban compression. Gambar di bawah ini
adalah berbagai jenis dan variasinya.

7
Gambar 1.1 Jenis All sliding type support

2. Rod Hanger
Cara yang paling ekonomis untuk memberikan beban dari
sistem perpipaan ke steel structure adalah dengan menggunakan rod
hanger. Rod hanger sangat kuat dalam menahan beban tension, namun
lemah dalam menahan beban compression. Oleh karenanya, rod harus
diletakkan di atas pipa, dan menggantungkan pipa ke steel structure.
Horizontal movement pipa dari cold ke hot condition tidak
boleh melebihi 4 derajat. Karena apabila melebihi 4 derajat, dapat
menyebabkan load dan stress tambahan pada pipa, sehingga
menyebabkan sistem tidak stabil.

8
1.2 Gambar Rod Hanger

3. Variable dan Constant Support

Spring hanger dibagi menjadi 2 jenis secara umum, yaitu :


- Variable Spring
- Constant Spring Hanger

a. Variable spring
Variable Spring Hanger digunakan untuk piping system yang
non-critical dan dimana constant hanger tidak diperlukan.
Karakteristik Variable Spring adalah gaya supportnya bervariasi
dengan berubahnya spring deflection dan spring scale. Vertical
expansion dari pipa menyebabkan spring dari hanger mengalami
compression atau extension yang selanjutnya menyebabkan
perubahan gaya support yang diberikan oleh spring, yang meru-

9
pakan hasil dari adanya vertical expansion dan spring scale.
Maksimum variation pada variable spring hanger adalah 25 %

Gambar 1.3 Variable spring

b. Constant Spring hanger


Constant Spring Hanger digunakan ketika persentase variasi dari
cold ke hot condition harus lebih kecil dari 6% ataupun ketika
vertical movement dari pipa terlalu besar (lebih dari 2 inchi).
Kondisi ini biasanya diperlukan pada daerah yang dekat dengan
nozzle equipment yang critical, seperti reciprocating
compressor, turbine, boiler, dsb. Karakteristik Constant Spring
Hanger ini adalah gaya supportnya konstan tidak peduli berapa-
pun vertical movement yang terjadi pada pipa. Gambar di bawah
ini adalah salah satu conotoh dari Constant Spring Hanger.

10
Gambar1.4 Salah Satu Contoh dari Constant Spring Hanger

Jenis-jenis constant spring hanger secara umum dapat dilihat pada


gambar di bawah ini.

Gambar1.5 Jenis-jenis constant spring hanger

11
Perbedaan mendasar antara Variable Spring dan Constant Spring
Hanger dapat diringkas pada tabel dibawah ini :

B.Rigid Restraint dan Anchor


Anchor dan guide digunakan untuk membatasi pergerakan pipa
dalam satu arah derajat kebebasan atau beberapa arah derajat
kebebasan atau semua arah derajat kebebasan, tergantung dari
penggunaannya. Dalam penggunaanya, anchor dan guide disediakan
untuk menahan, mengarahkan ataupun menyerap pergerakan pipa.
Dan dalam desainnya mempertimbangkan gaya dan moment yang
disebabkan oleh internal pressure dan thermal expansion dari pipa.
Gambar di bawah ini adalah contoh anchor.

Gambar 1.6 Anchor dan guide

12
Untuk menghubungkan pipa dengan anchor dan guide,
digunakan structural steel tambahan yang di-las ke pipa dan structural
member yang ada pada plant. Rigid Strut juga dapat digunakan
sebagai Rigid Restraint. Selain itu juga dapat digunakan Structural
Steel sebagai Rigid Restraint. Structural steel yang biasanya
diguankan adalah Wide flange beam, channel, tube dan angle section.
Gambar di bawah ini adalah contoh Rigid Strut.

Gambar 1.7 Rigid Strut

C. Snubber
Rigid restraint biasanya diperlukan ketika pipa harus bertahan
dalam menghadapi beban seperti beban gempa atau beban angin
ataupun beban dinamis yang lain seperti fluid hammer. Tapi ketika
restraint ini digunakan untuk pipe ber-temperatur tinggi, pada
beberapa tempat akan menyebabkan tingginya expansion stress. Maka
dalam hal ini bisa digunakan snubber. Pada prinsipnya, Snubber
memperbolehkan adanya movement yang terjadi, selama pergerakan
itu terjadi secara perlahan, misalny karena thermal expansion. Tetapi
ketika terjadi gerakan yang tiba-tiba, misalnya karena beban gempa,
maka snubber akan ter-locked (terkunci) sehingga tidak mengijinkan
adanya pergerakan. Gambar di bawah ini adalah contoh dari snubber
assembly. Secara umum, ada 2 jenis snubber :

13
a.Hydraulic Snubber
Hydraulic Snubber menggunakan hydraulic fluid dan
piston dalam mekanisme pergerakannya. Hydraulic snubber kadang-
kadang rentan terhadap kebocoran dari hydraulic fluid nya. Gambar di
bawah ini adalah contoh dari Hydraulis Snubber.

Gambar 1.8 Hidraulic Snuber


b. Mechanical Snubber
Mechanical Snubber menggunakan prinsip mechanical
dalam mekanisme pergerakannya. Pada mechanical snubber kadang-
kadang terjadi bahwa snubber sudah ter-locked pada thermal
expansion movement, sehingga sangat berbahaya buat sistem
perpipaan.

14
D. Sway Brace
Sway brace digunakan untuk membatasi vibrasi yang terjadi
pada sistem perpipaan. Sway brace prinsipnya kurang lebih sama
seperti variable spring yang bekerja pada bidang datar. Ketika sway
brace di install, spring preload dibuat menjadi 0 ketika pipa berada
dalam kondisi operating. Ketika pipa mulai mengalami pergerakan
karena vibrasi, sway brace akan menyediakan load yang setara
dengan spring constant dari brace dikalikan pergerakan dari pipa.
Dengan demikian, maka Stiffness akan meningkat. Sehingga akan
menaikkan nilai natural frekuensi dari sistem perpipaan dan akan
menurunkan respon sistem perpipaan terhadap vibrasi. Sway brace
akan menaikkan expansion stress pada sistem perpipaan, walaupun
tidak sebesar yang disebabkan oleh rigid restraint. Oleh karenanya
disarankan untuk memilih lokasi penempatan sway brace di tempat
yang thermal movement nya kecil.

Gambar 1.10 Contoh Dari Sway Brace

15
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
perpipaan dapat digunakan dengan maksimal jika ada pipe support
didalamnya. Dari penjelasan diatas juga dapat disimpulkan bahwa
pipe support hal yang sangatlah penting dalam sistem perpipaan
dalam suatu industri.

16

Anda mungkin juga menyukai