Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

EDUKASI MENGENAI INSOMNIA

Ditujukan untuk memenuhi penilaian


Blok Clinical Study I

Dosen Pembimbing:
Ns. Niko Dima Kristianingrum, S,Kep., M.Kep. Sp.Kep.Kom

Disusun oleh:
Meike Sylviana
165070200111017
Kelompok 3 – Reguler 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Keterangan Penyuluhan
Nama Penyuluhan/Topik : Edukasi mengenai insomnia
Pokok Bahasan : Insomnia
Sasaran : Ibu P dan keluarga
Waktu : Senin, 14 Oktober 2019
Alokasi Waktu : 45 menit

Latar Belakang
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
setiap manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat memulihkan
tingkat aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai bagian sistem
saraf pusat. Gangguan tidur sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiran
yang progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku
abnormal dari sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat
menyebabkan kelambanan berfikir, mudah tersinggung atau bahkan menjadi
psikotik. Gangguan tidur ini sering dialami oleh orang dewasa dan lansia yang
disebabkan oleh berbagai hal seperti stress dan cemas. Untuk itu perlu
penanganan secara komprehensif. Namun selama ini, belum ada penyuluhan
kesehatan oleh tenaga kesehatan di desa mereka, hanya mendapat informasi
dari tenaga kesehatan di puskesmas. Oleh karena itu, diperlukan edukasi
mengenai insomnia pada Ibu P dan keluarga.

Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, Ibu P dan keluarga dapat memahami
tentang insomnia pada lansia.
b. Tujuan khusus
1. Ibu P dan keluarga memahami pengertian insomnia pada lansia
2. Ibu P dan keluarga memahami faktor penyebab insomnia pada lansia
3. Ibu P dan keluarga memahami tanda gejala insomnia pada lansia
4. Ibu P dan keluarga memahami dampak insomnia pada lansia
5. Ibu P dan keluarga memahami cara mengatasi insomnia pada lansia
Materi
Terlampir

Sasaran dan Tempat Kegiatan


Sasaran : Ibu P dan keluarga
Tempat : Rumah Bp. D
Metode : Ceramah dan diskusi
Alat yang digunakan : Flipchart
Kegiatan
Susunan
No Kegiatan pengajar Kegiatan peserta didik Waktu Media
kegiatan

1 Pembuka - Memberi salam - Menjawab salam 10 menit -


- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menyampaikan kontrak waktu - Menjawab pertanyaan
- Menyampaikan tujuan pemberian
penyuluhan
- Mengevaluasi pengetahuan keluarga
dengan cara menanyakan beberapa
pertanyaan.
2 Isi - Menjelaskan materi tentang insomnia - Mendengarkan dan memperhati- 25 menit Flipchart
pada lansia dengan menggunakan kan penjelasan materi
flipchart, yang meliputi:
a. Pengertian insomnia
b. Faktor penyebab insomnia
c. Tanda gejala insomnia
d. Dampak dari insomnia
e. Cara mengatasi insomnia pada
lansia
3 Penutup - Membuka sesi pertanyaan - Bertanya 10 menit -
- Mengevaluasi kembali materi dengan - Menjawab pertanyaan
mangajukan pertanyaan kepada - Menjawab salam
keluarga mengenai materi yang telah
disampaikan
- Menyampaikan kontrak waktu yang
akan datang
- Memberikan salam
Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Ruangan dari penyuluhan sudah layak dan tenang sesuai dengan
kebutuhan peserta.
 Media dan peralatan penyuluhan sudah siap untuk digunakan.
 Sudah memiliki janji sebelumnya dengan keluarga Bp. D terkait
pemberian pendidikan kesehatan di rumahnya.
 Waktu penyuluhan sudah sesuai dengan kontrak kesepakatan penyuluh
dan peserta.

b. Evaluasi Proses
 Isi media mampu tersampaikan kepada keluarga dengan baik.
 Perawat tidak lupa dan tidak gugup dalam penyampaian materi.
 Perawat mampu menyampaikan materi dengan baik.
 Peserta mampu memperhatikan dan mendengarkan secara aktif selama
materi disampaikan.
 Peserta berperan aktif selama penyampaian materi (misalnya:
memberikan pertanyaan tentang materi yang belum jelas).

c. Evaluasi Hasil
 Peserta mampu memahami materi tentang insomnia pada lansia.
 Ibu P dan keluarga mampu menyebutkan kembali 4 dari 5 pertanyaan
yang telah disediakan.
Sumber Referensi
Ilham Ridwan Yassin. 2017. Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Insomnia Pada
Remaja Di Panti Asuhan Yatim Dan Dhuafa Al-Idris Yogyakarta. Yogyakarta:
UMY.

Susilo & Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Insomnia. Yogyakarta : ANDI
Yogyakarta.

Stuart and Sundeen. Diagnosa Keperawatan Jiwa : GC : Jakarta

Williams Adrian (1999). Insomnia ; Pustaka Delapratasa : Jakarta

Hall Guyton (2000). Fisiologi Kedokteran ; EGC : Jakarta

Keliat, B.A (1998). Penatalaksanaan Stress; EGC : Jakarta


Lampiran
INSOMNIA PADA LANSIA

A. Definisi Insomnia
Menurut Kozier & Erb insomnia merupakan keadaan dimana seseorang
mengalami kesulitan untuk memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan
tidur, dan rasa tidak puas dengan tidurnya. Pengidap insomnia mengalami tidur
yang kurang baik secara kuantitas dan kualitas, sehingga pengidap insomnia
tidak merasa segar dan masih mengantuk setelah terbagun.

B. Faktor Penyebab Insomnia


Menurut Susilo dan Wulandari (2011) insomnia dapat disebabkan oleh
berbagai faktor:
a. Faktor psikologi
Faktor psikologi yang menjadi penyebab insomnia yaitu seperti terjadinya
stres yang berkepanjangan. Penanganan insomnia jenis ini yang harus
diselesaikan terlebih dahulu adalah masalah yang membuat stres, setelah
masalahnya diselesaikan, biasanya insomnia akan sembuh dengan
sendirinya.
b. Faktor Fisik
Faktor sakit fisik menyebabkan terjadinya insomnia, selain terganggunya
kenyamanan, orang dengan sakit fisik mengalami proses metabolisme dan
kinerja tubuh berjalan tidak normal yang menyebabkan terganggunya tidur.
Contoh penyakit fisik seperti asma, flu, sinusitus, dan sebagainya.
c. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap terjadinya insomnia,
lingkungan yang bising, seperti lingkungan pesawat terbang, lintasan kereta
api, pabrik yang terus beroperasi atau suara tv yang keras dapat menjadi
faktor penyebab sulit tidur. Lingkungan dengan ketegangan, situasi berisik
dan pertengkaran yang terus menerus dapat mempengaruhi pola tidur
seseorang. Bagi sebagian orang, tidur perlu suasana dan kondisi yang
benar-benar tenang. Selain itu suhu dan bau dalam suatu lingkungan akan
mempengaruhi pola tidur.
d. Faktor gaya hidup
Faktor gaya hidup yang tidak sehat juga dapat memicu munculnya
insomnia. Kebiasaan mengonsumsi kopi, rokok, alkohol, obat penurun berat
badan dan jadwal kegiatan yang tidak teratur, juga dapat menjadi penyebab
sulit tidur. Mengkonsumsi alkohol, rokok, makanan atau minuman yang
mengandung kafein, atau obat penurun berat badan sebelum tidur akan
membuat tubuh tetap terjaga, akibatnya tidur semakin sulit didaptkan.

C. Tanda Gejala Insomnia


Menurut Kozier & Erb (2008) gejala insomnia diantaranya:
a. Sulit untuk memulai tidur
b. Sering terbangun saat tengah malam
c. Sulit kembali tertidur, setelah terbangun dimalam hari, biasanya penderita
insomnia akan sulit untuk tertidur kembali.
d. Bangun terlalu pagi, penderita insomnia akan bangun terlalu pagi karena
tidurnya terjaga.
e. Tidak merasa puas akan tidur, pada saat bangun di pagi hari biasanya
penderita insomnia tidak merasa puas dengan tidurnya, mereka akan
merasakan letih karena tidurnya selalu terjaga.
f. Mengantuk di siang hari, disebabkan karena kurang tidur di malam hari.
g. Sulit untuk berkonsentrasi, penderita insomnia akan sulit untuk
berkonsentrasi saat siang hari karena mereka merasa lemas dan
mengantuk.

D. Dampak Insomnia
Dampak dari insomnia menurut Munir (2015) berupa kelelahan, sulit untuk
berkonsentrasi, mengantuk saat beraktivitas disiang hari, penurunan motivasi,
dan performa sosial yang buruk. Orang yang kurang tidur akan cenderung
melakukan kesalahan saat bekerja dan mudah tersinggung. Hal tersebut
dikarenakan mereka merasa lelah karena kekurangan waktu tidur.
Insomnia dapat menimbulkan gangguan untuk melakukan aktvitas
sepanjang hari, melemahkan energi dan mood, kesehatan, serta kualitas hidup,
dan menyebabkan rasa frustasi bagi yang mengalaminya. Jika insomnia terjadi
dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan baik
mental maupun fisik (Mayo Clinic, 2013 cit Sulistyowati, 2014).

E. Cara Mengatasi Insomnia


a. Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk tidur : kurangi bising dan
cahaya ruangan yang tidak diinginkan, ruangan tidak terlalu panas atau
dingin.
b. Olah raga kurang lebih 6 jam sebelum tidur.
c. Mandi dengan air hangat, sebaiknya dilakukan 1 atau 2 jam sebelum tidur.
d. Hindari stress dengan cara berdzikir, membaca dan lain-lain.
e. Hindari meminum minuman yang mengandung kafein, alkohol di malam
hari.
f. Hindari penggunaan obat tidur jangka panjang
g. Gunakan teknik relaksasi

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa pengertian dari insomnia?


2. Apa saja faktor penyebab insomnia?
3. Apa saja tanda gejala insomnia?
4. Apa saja dampak dari insomnia?
5. Bagaimana cara mengatasi insomnia?

Anda mungkin juga menyukai