Hipoparatiroidisme P Damon Lengkap
Hipoparatiroidisme P Damon Lengkap
1
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1. DEFINISI
2
Gejala lainnya mencakup ansietas, iritabilitas, depresi dan bahkan delirium.
Perubahan pada EKG dan hipotensi dapat terjadi.
Gigi bererupsi lambat dan tidak teratur. Pembentukan tidak teratur, dan gigi
sangat lunak. Kulit dapat kering dan bersisik. (Yodha Pranata,2014)
3
4
1.4.. WOC/PATHWAY HIPOPARATIROIDESME
Post op radikal karsinoma Tiroidektomi (pengangkatan Kerusakan autoimun sel Ibu Hamil
laring dan esofagus total tiroid) paratiroid
Menderita hiperparatiroid
Kelenjar paratiroid
Bayi lahir, kelenjar
Penurunan sekresi hormone rusak
paratiroid kecil
paratiroid
Penurunan sekresi hormone Penurunan sekresi hormone
HipoparatiroidPasca Bedah paratiroid paratiroid
HipoparatiroidNeonatal
HipoparatiroidIdiopatik
HIPOPARATIROID
5
Hipoparatiroid
Defisiensi PTH
↑ Ekskresi Ca oleh ginjal ↓ absorbsi Ca dalam tulang ↓ absorbsi Ca dalam usus ↑ Reabsorbsi fosfat
1. Hipokalsemia
Keadaan klinis yang disebabkan oleh kadar kalsium serum kurang dari 9
mg/100ml. Kedaan ini mungkin disebabkan oleh terangkatnya kelenjar
paratiroid waktu pembedahan atau sebagai akibat destruksi autoimun dari
kelenjar-kelenjar tersebut.
2. Insufisiensi ginjal kronik
Pada keadaan ini kalsium serum rendah, fosfor serum sangat tinggi, karena
retensi dari fosfor dan ureum kreatinin darah meninggi. Hal ini disebabkan
tidak adanya kerja hormon paratiroid. (Mia Savira,2018)
6
biasanya diperlukan dan akan meningkatkan absorpsi kalsium dari traktus
gastrointestinal. (Yodha Pranata,2014)
1. Erb’s sign: Dengan stimulasi listrik kurang dari 5 milli-ampere sudah ada
kontraksi dari otot (normal pada 6 milli-ampere)
2. Chvostek’s sign: Ketokan ringan pada nervus fasialis (didepan telinga tempat
keluarnya dari foramen sylomastoideus) menyebabkan kontraksi dari otot-otot
muka.
3. Trousseau’s sign: Jika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset (lebih
dari tekanan sistolik) maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagai
pada spasme carpopedal.
Diagnosa sering sulit ditegakkan karena gejala yang tidak jelas seperti rasa
nyeri dan pegal-pegal, oleh sebab itu pemeriksaan laboratorium akan membantu.
Biasanya hasil laboratorium yang ditunjukkan, yaitu:
4. Foto Rontgen:
7
BAB II
1. Pengkajian
- Riwayat Penyakit :
a. Keluhan Utama
Biasanya Klien merasa ada kelainan bentuk tulang , pendarahan yang
sulit berhenti , kejang-kejang , kesemutan dank lien merasa lemas /
lemah .
Periksa juga terhadap temuan tanda Chvosteks atau Trousseaus positif.
Kaji pula manifestasi distress pernapasan sekunder terhadap
laringospasme. Pada klien dengan hipoparatiroidisme akut, perlu
dikaji terhadap adanya tanda perubahan fisik nyata seperti kulit dan
rambut kering. Juga kaji terhadap sindrom seperti
Parkinson atau adanya katarak.
b. Riwayat penyakit saat ini
Tanyakan pada klien tentang manifestasi bekas atau kesemutan
disekitar mulut atau ujung jari tangan atau ujung jari kaki .
c. Riwayat penyakit dahulu :
8
Tanyakan apakah klien pernah megalami tindakan operasi khususnya
pengangkatan kelenjar tiroid atau kelenjar paratiroid. Tanyakan pada
klien apakah ada riwayat penyinaran pada leher .
d. Riwayat penyakit keluarga:
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin
ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang, yaitu riwayat
keluarga dengan Hipoparatiroid.
- Pemeriksaan Fisik :
a. B1 (Breathing) : amati bunyi suara nafas . pada klien hipoparatiroid
biasanya terdengar suara stridor, suara serak.
b. B2 (Blood) : amati adanya disritmia jantung, sianosis, palpitasi
c. B3 (Brain) : amati adanya parestesis pada bibir, lidah, jari-jari, kaki.
Kesemutan, tremor, hiperefleksia, tanda chvostek’s dan trousseau’s
positif papil edema, labilitas emosional, peka rangsang, ansietas,
perubahan dalam tingkat kesadaran, tetani kejang
d. B 4 (Bladder) : pembentukan kalkuli pada ginjal
e. B 5 (Bowel) : mual, muntah, nyeri abdomen
f. B 6 (Bone) : Amati tanda fisik, seperti; rambut tipis, pertumbuhan
kuku buruk yang deformitas dan gampang patah, kulit kering. Amati
apakah ada kelainan bentuk tulang
g. B 7 (Endokrin) : penurunan sekresi parathormon dari jumlah normal
b. Pemeriksaan radiologi.
c. Pemeriksaan EKG
9
- perubahan pola nafas
- sianosis
- kesulitan verbalisasi
- dispenea
- ortopnea
- gelisah
- terpajan asap
- perokok pasif
- perokok
kondisi terkait
- spasme jalan nafas
- jalan nafas alergik
- asma
- penyakit paru obstruksi kronis
- eksudat dalam alveoli
- hyperplasia pada dinding bronkus
- infeksi
- disfungsi neuromuscular
- adanya jalan nafas buatan
B. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (Domain
2. Kelas 1. Kode diagnosis 00002)
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Batasan karakteristik
- Kram abdomen
- Nyeri abdomen
- Berat badab 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
- Kerapuhan kapiler
10
- Diare
- Kurang informasi
- Kesalahan informasi
- Kesalahan persepsi
Populasi berisiko
- Factor biologis
- Kesulitan ekonomi
Kondisi terkait
- Ketidakmampuan makan
- Gangguan psikososial
11
- Perubahan status mental
- Kulit kering
- Peningkatan hematokrit
- Haus
- Kelemahan
Factor yang berhubungan
12
2. RENCANA TINDAKAN
KRITERIA HASIL
13
normal 2. Lakukan fisioterapi dada sebagaimana
5. Tidak ada Deviasi dari kisaran
mestinya
normal
3. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
Colaboration
14
Keterangan 2. tentukan apa yang menjadi prefensi makanan
1. Sangat menyimpang dari rentang
bagi pasien
normal
Observasi
2. Banyak menyimpang dari
1. monitor kalori dan asupan makanan
rentang normal
3. Cukup menyimpang dari 2. monitor kecenderungan terjadinya
rentang normal penurunan dan kenaikan berat badan
4. Sedikit menyimpang dari
Nursing Treatment
rentang normal
1. anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
5. Tidak menyimpang dari rentang
tegak dikursi ,jika memungkinkan
normal
2. anjurkan pasien mengenai modifikasi diet
yang diperlukan misalnya,NPO,cairan
bening,cairan penuh,lembut atau diet sesuai
toleransi
3. anjurkan pasien untuk memantau kalori dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
intake makanan misalnya buku harian
selama …x… masalah keperawatan
makanan
defisiensi volume cairan dapat teratasi
Kolaborasi
dengan kriteria hasil:
1. Beri obat-obatan sebelum makan,misalnya
1. Tekanan darag (5) penghilang rasa sakit,antiemetik. Jika
15
2. Denyut nadi radial (5) diperlukan
3. Kelembaban membrane mukosa (5)
4. Suara nafas adventif (5)
5. Pusing (5)
Keterangan
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu NURSING TREATMENT
4. Sedikit terganggu
3. Defisiensi volume cairan 5. Tidak terganggu 1. Pertahankan intake dan output secara akurat
(Domain 2. Kelas 5. Kode
2. Batasi intake cairan pada kondisi
diagnosis 00027) hiponetremia dilusi dengan jumalh kurang
dari 130Me A/C
OBSERVASI
3. Monitor status hidrasi (kelembapan,
keadekuatan didnding nadi)
4. Monitor tanda-tanda vital
HEALTH EDUCATION
KOLABORASI
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
16
obat deuretik
17
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hipoparatiroidisme adalah kelainan endokrin dengan hipokalsemia
dan insufisiensi kadar hormon paratiroid di sirkulasi, sering terjadi pada orang
dewasa yang mengalami pengangkatan kelenjar tiroid.
Hipoparatiroid ini terjadi karena adanya mutasi gen yang
menyebabkan gangguan fungsi kelenjar paratiroid sehingga penghasilan
hormon paratiroid tidak adekuat.
Hipoparatiroid disebabkan karena kerusakan kelenjar paratiroid akibat
operasi. Penghilangan atau kerusakan kerusakan paratiroid dapat
mengkomplikasi tiroidektomi. Hal ini dapat terjadi akibat gangguan pasokan
darah atau edema pascabedah dan fibrosis.
Hipokalsemia menyebabkan iritabilitas sistem neuromuskeler dan
turut menimbulkan gejala utama hipoparatiroidisme yang berupa tetani. Pada
awalnya nyeri dan kram otot kemudian menjadi mati rasa, kaku, dan perih
pada tangan dan kaki.
Pada keadaan tetanus yang nyata, tanda-tanda mencakup
bronkospasme, spasme laring, spasme karpopedal (fleksi sendi siku serta
pergelangan tangan dan ekstensi sensi karpofalangeal), disfagia, fotopobia,
aritmia jantung serta kejang. Gejala lainnya mencakup ansietas, iritabilitas,
depresi dan bahkan delirium.
3.2. SARAN
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan
sasarannya. Kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari
semua pihak yang sama-sama bertujuan membangun makalah ini demi
perbaikan dan penyempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bunner, Suddarth. 2013. Keperawatan Medical Bedah Edisi 12. Penerbit Buku
Kedokteran : EGC
18
Maas L, Meridean. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Elservier. Inc
19