Anda di halaman 1dari 32

MENGAPA HALAL

PENTING ?
Halal-Haram adalah bagian dari
ajaran Islam
 Aturan Halal-Haram tercantum dengan jelas
dalam Al-Quran dan Al-Hadits
 Menerapkan aturan halal-haram adalah wajib
bagi seluruh muslim
Kebutuhan Pasar Halal
 Populasi muslim di dunia: 28,68% dari populasi dunia atau
2,18 miliar (muslimpopulation.com, 2017)

 Populasi muslim di Indonesia 87,18% dari 257.641.326


penduduk Indonesia → populasi muslim terbesar di dunia

 Permintaan pasar untuk produk-produk Halal sangat besar

 Halal dan Haram adalah isu yang sensitif di Indonesia


Peraturan dan
Perundangan
HALAL
UU No. 33 / 2014
JAMINAN PRODUK HALAL

Semua Produk wajib


bersertifikat halal (Pasal
4), kecuali untuk produk Kewajiban bersertifikat
Haram (Pasal 26). halal bagi Produk yang
beredar dan
diperdagangkan di wilayah
Indonesia sebagaimana
Produk : barang dan/atau dimaksud dalam Pasal 4
jasa yang terkait dengan
makanan, minuman, obat, mulai berlaku 5 (lima)
kosmetik, produk kimiawi, tahun terhitung sejak
produk biologi, produk Undang-Undang ini
rekayasa genetik, serta diundangkan (Pasal 67).
barang gunaan .....
(Pasal 1.1).
PROSES SERTIFIKASI HALAL
Sebelum UU JPH No.33 2014
17 Oktober 2019

LPPOM MUI MUI


o Registrasi Sertifikasi Halal o Penetapan Fatwa Halal
o Proses Audit o Pengeluaran Sertifikat
o Melaporkan Hasil Audit ke Komisi Halal
Fatwa untuk Mendapatkan Fatwa
Halal
PROSES SERTIFIKASI HALAL
UU JPH No.33 2014
BPJPH MUI
o Registrasi Sertifikasi Halal o Penetapan Fatwa Halal
o Penerbitan Sertifikat Halal o Sertifikasi Auditor Halal
o Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal o Akreditasi Lembaga Pemeriksa
bekerjasama dengan MUI
o Registrasi Auditor Halal
Halal

Pasal 6 Pasal 10

Lembaga Pemeriksa
Halal (LPH)
o Proses audit
o Melaporkan Hasil Audit ke BPJPH
LPPOM MUI adalah satu-
satunya LPH saat ini
KONSEP
HALAL-HARAM-NAJIS
( QS. Al-Baqarah : 168 )

( QS. Al-Baqarah : 172 )

Mengkonsumsi yang Halal :


-Perintah Allah SWT untuk mengkonsumsi yang Halal
dan Thoyib
-Menjauhkan diri dari bujukan Syetan (Haram)
-Bagian dari beribadah kepada Allah SWT
DEFINISI

Halal
Sesuatu yang dibolehkan menurut ketentuan Syariat Islam.
Segala sesuatu halal kecuali dilarang di Qur’an dan Hadits

Thayib
Sesuatu yang baik, suci/bersih, tidak berbahaya bagi kesehatan

Halal harus selalu dikombinasikan dengan Thayyib


HALALAN THAYYIBAN
HARAM
Sesuatu yang dilarang menurut ketentuan Syariat Islam

Dilarang di Al-Quran QS Al-Baqarah 173 :

Binatang yang disembelih dengan


Babi Bangkai Darah menyebut nama selain Allah

Khamr (Al - Baqarah:219)

Hewan buas atau bertaring, hewan Bagian tubuh manusia


menjijikkan, hewan yang hidup di dua alam

Semua hewan yang berasal dari laut atau hidup


Pengecualian di air adalah halal walaupun tidak disembelih
HR. Bukhari - Muslim
Najis :
“Suatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah”
•Mutanajis : benda yang terkena najis
‫ُك ُّل ن َِج ٍس ُم َح َّر َم أاْل َ أك ِل‬

•Setiap benda yang najis/mutanajis Haram dimakan.

Jenis Najis Contoh Cara Mensucikan


1. Berat Jilatan (air liur) Anjing, Dibasuh 7x dengan air yg
Babi dan turunannya salah satunya dicampur
tanah/bahan kimia.
2. Sedang Air kencing, kotoran Dicuci hingga hilang warna,
manusia/hewan, dll bau dan rasa najisnya.
3. Ringan Air kencing bayi laki2 yg hanya Diperciki air atau dengan
minum ASI lap basah.
LATAR BELAKANG
SERTIFIKASI HALAL
Produk Olahan Teknologi adalah Syubhat
Sikap Seorang Muslim terhadap Hal yang Syubhat

ٌ ‫ام بَ ِي ٌن َوبَ أينَ ُه َما أ ُ ُم أو ٌر ُم أشتَ ِب َه‬


َ‫ات الَ يَ أعلَ ُم ُه َّن َكثِي ٌأر ِمن‬ َ ‫ِإ َّن أال َحالَ َل بَ ِي ٌن َو ِإ َّن أال َح َر‬
‫ت‬
ِ ‫شبُ َها‬ ُّ ‫ َو َم أن َوقَ َع فِي ال‬،‫ض ِه‬ ِ ‫ت فَقَ أد ا أستَ أب َرأ َ ِل ِد أينِ ِه َو ِع أر‬
ِ ‫شبُ َها‬ُّ ‫ فَ َم ِن اتَّقَى ال‬،‫اس‬ ِ َّ‫الن‬
َ ‫صلَ َح أال َج‬
‫س ُد ُكلُّهُ َو ِإ َذا‬ َ ‫ت‬ َ ‫ضغَةً ِإ َذا‬
‫صلَ َح أ‬ ‫س ِد ُم أ‬ َ ‫َوقَ َع ِفي أال َح َر ِام … َو ِإ َّن ِفي أال َج‬
‫ب‬ ُ ‫ي أالقَ أل‬َ ‫س ُد ُكلُّهُ أَالَ َو ِه‬ َ ‫س َد أال َج‬ َ َ‫ت ف‬‫س َد أ‬َ َ‫ف‬
]‫[رواه البخاري ومسلم‬

"Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di
antara keduanya terdapat perkara syubhat (yang masih samar) yang tidak
diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa menjaga diri dari perkara yang
syubhat itu berarti ia telah menjaga agama dan kehormatannya. Barangsiapa
terjatuh ke pada yang syubhat berarti ia telah terjatuh dalam yang haram. ...
Ketahuilah, di dalam tubuh terdapat segumpal darah, jika ia baik maka akan
baiklah seluruh tubuh. Namun jika ia rusak maka akan rusak pulalah seluruh
tubuh, ketahuilah bahwa segumpal darah tersebut adalah hati.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Cara Konsumen muslim mendapat
jaminan bahwa produk yang
dikonsumsi adalah Halal
proses sertifikasi halal

Sertifikat Halal
Fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai
dengan syari’at Islam
 merupakan syarat untuk mendapatkan ijin
pencantuman label halal pada kemasan produk
dari instansi pemerintah yang berwenang
Cara Memutuskan Status Kehalalan Produk
Gabungan antara Ulama dan Ahli sains

LPPOM MUI Majelis Ulama Indonesia (MUI)


Auditor (Scientist) Ulama di Komisi Fatwa MUI
-Menemukan fakta kandungan
produk dan menelaah dari sisi Memberikan Fatwa terhadap status
sains dan teknologi. hukum dari produk. Keluaran dari
-Sebagai saksi terhadap proses Fatwa adalah menjelaskan status
produksi secara menyeluruh dan kehalalan dari produk berdasarkan hasil
penerapan SJH di perusahaan. audit dari LPPOM MUI.

Sertifikat Halal Produk


Bagaimana meyakinkan
Masyarakat bahwa produk
Konsisten halal selama masa
berlaku sertifikat halal?
MANFAAT PENERAPAN SJH

1. Menjamin kehalalan produk selama berlakunya


Sertifikat Halal MUI.
2. Timbul kesadaran internal dan perusahaan memiliki
pedoman kesinambungan proses produksi halal.
3. Memberikan Jaminan dan ketentraman bagi
masyarakat.
4. Mencegah kasus ketidakhalalan produk bersertifikat
halal.
5. Mendapatkan Reward
Kebijakan dan prosedur
sertifikasi halal

Kriteria Sistem Jaminan


Halal (SJH)
Kriteria
Sistem Jaminan Halal
1. Kebijakan Halal
2. Tim Manajemen Halal
3. Pelatihan
4. Bahan
5. Produk
6. Fasilitas Produksi
7. Prosedur tertulis untuk aktivitas kritis
8. Kemampuan Telusur
9. Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
10. Audit Internal
11. Kaji Ulang Manajemen
INTEGRASI HAS DAN
ISO 9001/ 22000
Kriteria SJH vs Sistem Mutu

Kebijakan

Tim Pelatihan

Bahan

Kemampuan
Prosedur Produk Fasilitas Telusur

Audit Kaji Ulang


Internal Manajemen
Di Mana Bisa Integrasi ?

Manual

Prosedur

Bukti Rekaman
INTEGRASI
Sebagai Sebuah Pilihan

1. Efisien: Dokumen, Team, Aktivitas,


waktu
2. Efektif: Tepat pada sasaran kriteria dan
klausul serta menghindari
ketumpangtindihan
3. Murah
Yang Perlu Diperhatikan

1. Seluruh Kriteria SJH harus terjawab


2. Definisi dan persyaratan SJH yang berbeda
dengan ISO harus dicatat
3. Dikomunikasikan secara internal dan
eksternal
4. Perlu pemahaman seluruh pemangku
kepentingan
5. Ada hal khusus yang tidak bisa diintegrasikan
Cerol Services LPPOM MUI • Persyaratan sertifikasi halal
services@halalmui.org • Teknis aplikasi Cerol-SS23000
+62 811-1148-696 (chat only) • Pertanyaan/keluhan tentang sertifikasi
Call Center 14056 halal

LSP LPPOM MUI


info@lsphalalmui.com • Uji kompetensi personil
www.lsphalalmui.com
+62 251 8380858

Laboratorium LPPOM MUI


• Jasa analisa bahan
labhalal@halalmui.org
• Pengembangan penelitian
+62 811-1139-207 (call only)

IHATEC
• Pelatihan reguler/inhouse
info@ihatec.com
• Konsultasi sertifikasi halal
+62 811-1145-060

Anda mungkin juga menyukai