Anda di halaman 1dari 5

PERAWAT DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN KEPADA PASIEN

KRITIS

Angel Ester Simanjuntak/181101142

EMAIL : angelester85@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Proses keperawatan memberikan suatu pendekatan yang sistematis. Pada
keperawatan kritis, harus menggunakan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keperawatan kritikal adalah suatu bidang yang memerlukan perawatan pasien berkualitas tinggi dan
komprehensif.Tujuan : mengetahui bagaimana perawat dalam melakukan pengkajian kepada pasien
kritis Metode : Analisis data sekunder, yaitu dengan kajian pustaka dari beberapa jurnal dan buku.
Hasil : Menurut jurnal yang pertama yaitu Pengkajian Nyeri Pasien Kritis Menggunakan Critical
sPain Observation Tool menyatakan bahwa dengan menggunakan uji Wilcoxon, terdapat perbedaan
respon nyeri antara kondisi positioning dengan respon nyeri dalam kondisi istirahat dengan
menggunakan alat ukur BPS dan CPOT.Kemudian dari jurnal PENGKAJIAN NYERI CPOT DAN
WONG BEKKER PASIEN PENURUNAN KESADARAN menyatakan bahwa Instrumen CPOT lebih
efektif di bandingkan Wong Bekker. Pembahasan : Pada hasil kajian, didapat beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk melakukan pengkajian, yaitu CPOT dan Wong Bekker. Critical pain
observation tools (CPOT) adalah alat yang dikembangkan menggunakan unsur-unsur rasa nyeri yang
ada pada beberapa alat ukur pengkajian nyeri. CPOT merupakan instrumen untuk menilai nyeri
pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal. Penutup: Pengkajian keperawatan adalah
proses pengumpulan, pengujian, analisa, dan mengkomunikasikan data tentang pasien.

Kata kunci : Pengkajian, Pasien Kritis, CPOT dan Wong Bekker


LATAR BELAKANG Asuhan keperawatan adalah suatu
tindakan, masukan, ataupun arahan yang
Keperawatan adalah diagnosa dan
diberikan oleh perawat.
respon-respon manusia terhadap masalah
kesehatan baik aktual atau potensial (ANA Pengkajian keperawatan adalah

1980). Perawat menggunakan proses proses pengumpulan, pengujian, analisa,

keperawatan ketika melakukan asuhan dan mengkomunikasikan data tentang

keperawatan. pasien.

Proses keperawatan adalah suatu Tujuan dari data pengkajian adalah

metode yang sistematis dan terorganisasi mengumpulkan data secara subjektif

dalam pemberian asuhan keperawatan, maupun objektif dari pasien.

yang berfokus kepada reaksi dan respon


Dalam melakukan pengkajian, ada
unik individu pada suatu kelompok atau
tiga fase dasar yang akan dilakukan, yaitu :
perorangan terhadap gangguan kesehatan
yang dialami, baik aktual maupun 1. Pengkajian awal; pengkajian yang

potensial. dibuat dengan cepat selama


pertemuan pertama dengan pasien,
Proses keperawatan memberikan
yang meliputi ABC (Airway,
suatu pendekatan yang sistematis. Pada
Breathing, Circulation).
keperawatan kritis, harus menggunakan
2. Pengkajian dasar; pengkajian
proses keperawatan dalam memberikan
lengkap pasiendimana semua
asuhan keperawatan. Keperawatan kritikal
sistem dikaji.
adalah suatu bidang yang memerlukan
3. Pengkajian terus-menerus; suatu
perawatan pasien berkualitas tinggi dan
pengkajian ulang secara terus-
komprehensif.
menerus yang dibiutuhkan pada

Pada proses keperawatan, tahap status perubahan pasien yang sakit

pertama yang dilakukan adalah kritis.

pengkajian. Pengkajian kesehatan


Pada pengkajian terdapat aspek
merupakan komponen kunci dalam
aspek yang dapat dilakukan perawat
pembuatan keputusan klinis. Keahlian
yaitu pengumpulan data,
dalam pembuatan keputusan menopang
mengklasifikasi data, validasi data, dan
pengembangan praktek keperawatan.
perumusan masalah.
Pada pasien yang berada di unit Tool menyatakan bahwa dengan
intensive, pasien akan memiliki kondisi menggunakan uji Wilcoxon, terdapat
yang mengancam jiwa dan juga pasien perbedaan respon nyeri antara kondisi
memiliki rasa nyeri serta positioning dengan respon nyeri dalam
ketidaknyamanan. Nyeri merupakan gejala kondisi istirahat dengan menggunakan alat
yang paling sering terjadi pada pasien ukur BPS dan CPOT. Yang dimana
dengan pengalaman nyeri yang berbeda- menunjukkan bahwa alat ukur CPOT dan
beda. BPS keduanya terbukti andal dapat
mengukur perbedaan skala nyeri pada
Pengkajian nyeri yang sistematis
kondisi istirahat dan positioning.
pada pasien penurunan kesadaran akan
menurunkan lamanya hari rawat serta Kemudian dari jurnal
mampu menurunkan angka infeksi PENGKAJIAN NYERI CPOT DAN
nasokomial di ruang ICU. Pengkajian WONG BEKKER PASIEN PENURUNAN
skala nyeri untuk pasien kritis di ruang KESADARAN menyatakan bahwa
ICU salah satunya Critical Pain Instrumen CPOT lebih efektif di bandingkan
Observation Tool (CPOT) dan Wong Wong Bekker. Pengkajian nyeri CPOT lebih
Bekker. efektif karena didasarkan pada tanda-tanda
perilaku seperti ekspresi wajah, gerakan
TUJUAN tubuh, keteraturan terhadap ventilator untuk
pasien terintubasi, vokalisasi nyeri untuk
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui
pasien yang tidak terintubasi dan ketegangan
bagaimana perawat dalam melakukan
otot.
pengkajian kepada pasien kritis
PEMBAHASAN
METODE
Pengkajian keperawatan adalah
Metode yang digunakan dalam kajian proses pengumpulan, pengujian, analisa,
menggunakan analisis data sekunder yang dan mengkomunikasikan data tentang
dimana kajian bersumber dari jurnal dan pasien.
buku.
Dalam melakukan pengkajian, ada
HASIL
tiga fase dasar yang akan dilakukan, yaitu:
Menurut jurnal yang pertama yaitu
1. Pengkajian awal; pengkajian yang
Pengkajian Nyeri Pasien Kritis
dibuat dengan cepat selama
Menggunakan Critical Pain Observation
pertemuan pertama dengan
pasien, yang meliputi ABC menilai skala nyeri pasien, menilai skala
(Airway, Breathing, Circulation). wajah, dan sebagai skala angka 0-10.
2. Pengkajian dasar; pengkajian Penilaian skala nyeri merupakan suatu
lengkap pasiendimana semua tindakan yang dilakukan untuk mengetahui

sistem dikaji. berapa tingkat kesakitan dan nyeri yang

3. Pengkajian terus-menerus; suatu sedang diderita oleh seseorang yang mana

pengkajian ulang secara terus- hasilnya dapat membantu kita dalam


membedakan timgkat beratnya suatu
menerus yang dibiutuhkan pada
penyakit sehingga dapat membantu
status perubahan pasien yang
menegakkan diagnosis yang akurat,
sakit kritis.
mengintervebsikan pengobatan yang tepat
Pada hasil kajian, ada beberapa cara dan menilai efektivitas therapi yang telah
yang dapat dilakukan untuk melakukan diberikan.
pengkajian, yaitu CPOT dan Wong Bekker. Skala nyeri pada umumnya terbagi tiga
Critical pain observation tools (CPOT) tingkatan yaitu berat, sedang dan ringan. Hal
adalah alat yang dikembangkan tersebut dapat di interpretasikan setelah

menggunakan unsur-unsur rasa nyeri yang didapatkan hasil penilaian nyeri dengan

ada pada beberapa alat ukur pengkajian menggunakan metode-metode yang ada,

nyeri. CPOT merupakan instrumen untuk kemudian didapatkan hasil, sehingga skala
nyeri dapat di tentukan.
menilai nyeri pasien yang tidak dapat
berkomunikasi secara verbal.
PENUTUP
Indikator intrumen CPOT terdapat
Pengkajian keperawatan adalah proses
ekspresi wajah, gerakan tubuh, keteraturan
pengumpulan, pengujian, analisa, dan
terhadap ventilator untuk pasien yang
mengkomunikasikan data tentang pasien.
terintubasi, vokalisasi nyeri untuk pasien
yang tidak terintubasi dan ketegangan otot. REFERENSI
Sehingga nyeri dapat terdeteksi dengan
Apriani dkk. (Maret 2018). PENGKAJIAN
perilaku yang di sampaikan oleh pasien
NYERI CPOT DAN WONG
kepada pengkaji.
BEKKER PASIEN

Wong Bekker merupakan pengkajian PENURUNAN KESADARAN

nyeri yang mudah dan cepat dalam Dunia Keperawatan. Vol. 6, No.

memprediksi. Wong Bekker bertujuan untuk 1 Hal.34 – 40


Ayu Prawesti Priambodo.( Agustus Neswani. (2009) Proses Keperawatan dan
2016).Pengkajian Nyeri Pasien Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba
Kritis Menggunakan Critical Medika
Pain Observation Tool. Volume
Nurjanah Intansari. (Februari 2010).
4 Nomor 2
PROSES KEPERAWATAN
Brunner & Suddarth. Buku ajar NANDA,NOC, dan NIC.
keperawatan medikal bedah, Yogyakartya: MocoMedia
edisi 8 volume 2. Jakarta :
Potter. (1995). Pengkajian Kesehatan,
EGC;2009.
Edisi 3. Jakarta: EGC
Dermawan, Setiawati. (2008). Panduan
Potter & Perry. (2005). buku Ajar
Praktis Pengkajian Fisik
Fundamental Keperawatan,
Keperawatan, Edisi ke 3.
Edisi 4. Jakarta: EGC
Jakarta: Trans Info Media
Sriwahyuningsih,dkk. (2016). Jurnal
Donges, ME. (2002). Penerapan Proses
Keperawatan dan Pemikiran
Keperawatan dan Diagnosa
Ilmiah, I Studi Literatur:
Keperawatn. Jakarta : EGC
Instrumen Pengkajian Nyeri
Haryanto. (2007). Konsep Dasar Pada Pasien Kritis Dewasa
Keperawatan dengan Pemetaan yang Terpasang Ventilator.
Konsep(concept mapping). Nurscope. Jurnal Keperawatan
Jakarta: Salemba Medika dan Pemikiran Ilmiah.

Hidayat, A. A. A. (2002). Pengantar Talbot, Marquardt. (1997). Pengkajian


dokumentasi proses Keperawatan Kritis, Edisi 2.
keperawatan.Jakarta:EGC Jakarta: EGC

Manalu, N.V . 2016. Pelaksanaan


Pemeriksaan Fisik Oleh
perawata di Rumah Sakit Advent
Bandar Lampung. Jurnal
Skolastik Keperawatan. Vol 2,
No. 1

Anda mungkin juga menyukai