1 Data Subjekif: 10
2 Data Objektif: 10
Memaparkan data dari hasil observasi, pemeriksaan fisik, data penunjang, dan
terapi yang didapatkan pasien yang mendukung penegakkan diagnosis keperawatan
5 Dasar Pemikiran: 15
Lung cancer atau kanker paru-paru adalah jenis kanker yang tumbuh pada organ
paru-paru, yaitu di mana terdapat sel-sel kanker yang berkembang secara tidak
terkendali di dalamnya (Kulkarni dkk., 2019). Berdasarkan awal perkembangannya,
kanker paru-paru terbagi menjadi dua jenis, di antaranya yaitu:Kanker paru primer,
adalah kanker yang tumbuh dan dimulai dalam organ paru-paru (Kulkarni dkk.,
2019). Kanker paru sekunder, adalah kanker yang tumbuh dalam paru-paru akibat
penyebaran dari area tubuh lain (Kulkarni dkk., 2019). Pengobatan kanker paru-paru
untuk setiap pasien bisa saja berbeda, tergantung dari jenis kanker dan seberapa parah
penyebarannya. Beberapa cara pengobatan kanker paru-paru adalah sebagai berikut:
Operasi, Kemoterapi, Radioterapi, Terapi target, Imunoterapi (Kulkarni dkk., 2019).
Pada pasien L telah dilakukan kemo 3 kali dan akan jalan yang ke 4. Berdasarkan
jurnal Kulkarni dkk (2019). pasien dengan mesothelioma ganas dan kanker paru-paru
non-sel kecil (NSCLC) stadium lanjut menunjukkan penurunan yang cepat dalam
jumlah sel T CD8 + setelah minggu pertama menerima agen berbasis platinum
ditambah dengan paclitaxel atau gemcitabine, dan kemudian jumlah CD8 +limfosit
terus menurun pada tingkat yang lebih lambat sepanjang tiga siklus berikutnya
(Septiawan & Wulandari, 2020). Maka dari itu pada pasien I dilakukan pemeriksaan
darah lengkap untuk mengetahui apakah terjadi penurunan leukosit, dan terbukti pada
hasil Pada pasien Ny.L telah dilakukan pemeriksaan darah lengkap di rumah sakit
yang berbeda dan di dapati hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan leukosit 3,0
(10^3/ul) dengan nilai normalnya adalah 5-10 (10^3/ul) (Solagracia & Rochana,
2017). sehingga perlu diberikan neukin untuk merangsang sel darah putih
(Septiawan & Wulandari, 2020). Neukin sendiri adalah sediaan obat dalam bentuk
injeksi, neukin adalah obat yang digunakan untuk merangsang sistem darah putih
atau leukosit serta membantu melawan infeksi (Kulkarni dkk., 2019). Neukin adalah
pemberian obat yang diberikan melalui subkutan. Pemberian obat melalui subkutan
adalah pemberian obat melalui injeksi (Septiawan & Wulandari, 2020) ke area bawah
kulit. Penyuntikan ini dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar, paha
sebelah luar, serta daerah sekitar umbilikus (Septiawan & Wulandari, 2020). Neukin
injeksi juga diindikasikan pada perawatan pasien resiko infeksi pada pasien yang
mendapatkan kemoterapi (Kulkarni dkk., 2019). Pada hasil pemeriksaan tersebut
menunjukkan bahwa leukosit dari pasien tersebut rendah, sehingga dokter
meresepkan neukin 2X1 (dalam satu vialnya mengandung 300 mcg/ml). Dosis neukin
cukup dan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Sebutkan prinsip tindakan dan apakah dosis/tindakan yang diberikan cukup untuk
pasien? Jelaskan (disertai sumber/ artikel)
Bahaya:
Nyeri tulang meduler
Mual muntah diare
Pencegahan:
Bahaya:
Mampu mengidentifikasi bahaya apa saja yang akan pasien dapatkan ketika
menerima tindakan tersebut.
Pencegahan:
S : Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan tidak ada keluhan dan merasa
tidak sakit setelah dilakukan penyunikkan dilakukan pada lengan lateral.
O : Pada bagian yang dilakukan penyuntikan tidak ada kemerahan dan tidak ada
pembengkakan
P :
lakukan pemberian obat sesuai IMR pasien
lakukan pemeriksaan darah lengkap 1x24 jam
melakukan pencegahan resiko infeksi dirumah sakit dengan melakukan
cuci tangan pada lima momen (sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan kepada pasien, setelah terkena cairan tubuh pasien,
setelah kontak dengan pasien dan setelah dari lingkungan pasien)
Note: Evaluasi boleh dilakukan setelah dilakukan tindakan atau beberapa jam
setelah dilakukan tindakan, tergantung tindakan yang dilakukan dapat dievaluasi
dengan segera atau memerlukan waktu beberapa jam.
9 Evaluasi Diri: 5
Kelebihan: berdasarkan tindakan yang saya lakukan kelebihan yang saya dapatkan
adalah saya berhasil menyuntikkan dengan sudut yang tepat sesuai dengan sudut
penyuntikan sc yakni 90֯ sebelum menyuntikkan tidak lupa mencubit bagian lengan
agar obat tepat masuk pada bagian subkutan tidak lupa melakukan swab pada bagian
yang akan dilakukan penyuntikkan serta menggosok secara pelan pada bagian
penyuntikkan setelah selesai dilakukan penyuntikkan dan hal ini saya lakukan secara
mandiri dengan pengawasan kakak perawat di samping saya
Kekurangan: berdasarkan tindakan yang saya lakukan kekurangan yang saya miliki
ketika tindakan tersebut saya lakukan adalah saya menyuntikkan obat terlalu
kebawah lebih dari 3 jari sekitar 4 atau 5 jari kebawah karena tidak tepat menghitung
dengan 3 jari untuk penyuntikkan tersebut.
Refleksi diri mengenai kelebihan dan kekurangan diri saat melakukan tindakan, dan
perbaikan apa selanjutnya yang akan dilakukan.
Kulkarni, A., Regi, J., & Blood, A. (2019). OP Transcon 2018 Compilation. Asian
https://www.proquest.com/scholarly-journals/op-transcon-2018-compilation/
docview/2321410921/se-2?accountid=25704
Septiawan, Y. B., & Wulandari, S. (2020). Efektivitas Pengobatan Dengan Metode
https://doi.org/10.25047/proc.anim.sci.2020.14
http://eprints.undip.ac.id/54758/
Sakit X Tahun 2018. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 4(3), 173–
183. https://doi.org/10.7454/arsi.v4i3.2494
Total 100