Anda di halaman 1dari 2

Metode Diskusi

Diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di
sekolah, dimana interaksi antara dua atau lebih individu terlibat, saling tukar menukar
pengalaman, informasi, memecahakan masalah. Metode diskusi dapat dikatakan sebagai diskusi
yang bersifat berbagi pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
Menurut (Sanjaya dalam Suka Putu, 2015:15), metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dengan tujuan pemecahan masalah, menjawab
pertanyaan, dan juga memahami pengetahuan siswa dalam membuat keputusan.
Metode diskusi merupakan tukar menukar pendapat guna pemecahan suatu masalah atau
mencari suatu kebenaran, atau pertemuan ilmiah yang didalamnya dilakukan tanya jawab untuk
membahas suatu masalah. Diskusi dapat terjadi dalam kelompok kecil maupun kelompok besar
dan hasil akhir tidak harus berupa keputusan , tetapi dapat juga untuk memperjelas suatu
masalah. Menurut Hasibun dan Moedjiono (2012:20), metode diskusi adalah suatu cara
penyajian bahan pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa (kelompok-
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah mengenai pemecahan suatu masalah.
Metode diskusi berbeda dengan metode ceramah. Metode diskusi ini mengandung unsur
demokratis, dengan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan suatu ide-ide mereka
sendiri.Menurut Suka Putu (2015:16), guru disini hanya memerikan pengarahan mengenai
permasalahannya, jalannya diskusi, dan juga membantu dalam menyimpulkan hasil diskusi yang
dilakukan oleh siswa. Menurut Supriadie dan Darmawan (2012:139), metode pembelajaran
diskusi dapat memberikan ruang dan luang latihan mengapresiasi, berpikir, menggagas ide,
bertanya dan berpendapat, melatih siswa untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran.
Suka, Putu. 2015. Belajar dan Pembelajaran; Strategi Belajar yang Menyenangkan. Yogyakarta:
Media Akademi.

Strategi Pembelajaran Empirik (Eksperimental)

Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik,
dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju
penerapan pada konteksyang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik
yangefektif. Kelebihan dari startegi ini antara lain: (1) meningkatkan partisipasi peserta didik, (2)
meningkatkan sifat kritis peserta didik, (3) meningkatkananalisis peserta didik, dapat
menerapkan pembelajaran pada situasi yanglain. Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah
penekanan hanya pada proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal,
danmemerlukan waktu yang Panjang.

Koto, Lutfi. 2015. Strategi Pembelajaran: Klasifikasi Strategi Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai