Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri. Dalam tulisan ini, ruang
lingkup evaluasi pembelajaran akan ditinjau dari sebagai perspektif, yaitu domain hasil belajar, sistem
pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan kompetensi. Hal ini dimaksudkan agar guru betul-betul
dapat membedakan antara evaluasi pembelajaran dengan penilaian hasil belajar sehingga tidak terjadi
kekeliruan atau tumpeng tindih dalam penggunaannya.
Kemampuan peserta didik dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah.
Kemampuan tingkat rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan
kemampuan tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi, dan kreativitas. Dengan demikian,
kegiatan peserta didik dalam menghafal termasuk kemampuan tingkat rendah. Dilihat dari cara dibagi
menjadi dua, yaitu berpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah kemampuan melakukan
generalisasi dengan menggabungkan, mengubah atau mengulang kembali keberadaan ide-ide tersebut.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan memberikan rasionalisasi terhadap sesuatu dan
mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu tersebut.
Sesuai dengan petunjuk pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikeluarkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional (2004), maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas adalah sebagai
berikut.
Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek
atau subjek mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini merupakan standar kompetensi minimal
mata pelajaran. Kompetensi dasar merupakan bagian dari kompetensi tamatan. Untuk mencapai
kompetensi dasar, perlu adanya materi pembelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik. Bertitik
tolak dari materi pelajaran inilah dikembangkan alat penilaian.
Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik.
Kompetensi rumpun pelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-
nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta
didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran tersebut.
Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik melalui
seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum. Kompetensi lintas kurikulum pada hakikatnya merupakan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak, baik mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat maupun kecakapan hidup yang harus
dikuasai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan. Penilaian tingkat
penguasaan kompetensi lintas kurikulum ini dilakukan terhadap hasil belajar dari setiap rumpun
pelajaran dalam kurikulum.
d. Kompetensi Tamatan
Kompetensi tamatan merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan
tertentu.
Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran
dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat memberikan efek positif (nurturan
effects) dalam bentuk kecakapan hidup (life skills).