TINJAUAN PUSTAKA
berawal dari akupuntur dan akupresur yang berasal dari kedokteran China.
yang masih utuh dan terendam dalam glasier (sungai dengan suhu di
bawah titik beku). Di tubuh mayat tersebut terdapat tatto yang menandai
titik-titik utama meridian tubuh. Setelah diuji dengan “carbon dating test”,
berpendapat, bahwa titik-titik tatto tersebut dibuat oleh ahli akupuntur kuno
fisik) mulai meneliti tentang hubungan antara kekuatan otot, organ dan
Ahmad Faiz Zainuddin, “Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Cara Tercepat dan
1
Termudah Mengatasi Berbagai Masalah Fisik dan Emosi”, (Jakarta: PT. Arga Publishing, 2009), hal.
27-28
20
21
berdampak pada melemahnya otot tertentu dan menjadi pusat tubuh yang
sedang sakit. Prinsip ini ditindak lanjuti lebih jauh oleh psikiater pakar
Goerge Goodheart.3
2
Ibid., hal. 30
3
SEFT Center, “Sejarah SEFT”, dalam http://seftcenter.com, diakses 02 Mei 2018, pukul 15.10
WIB.
4
Zainuddin, Spiritual Emotional..., hal. 30-31
22
selama kurang lebih 1,5 tahun ia mengobati pasien dengan berbagai macam
metode dan kini pasien melaporkan, bahwa ia tidak takut lagi pada air
technology) dan dibeli pertama kali oleh Gary Craig yang kini terkenal
hingga menjadi teknik yang lebih mudah tetapi tetap efektif hasilnya.
5
SEFT Center, Sejarah SEFT, dalam http://seftcenter.com, diakses 02 Mei 2018, pukul 15.10
WIB
23
orang awam. Maka terlahirlah EFT dari jerih payah sang Maestro ini.6 EFT
sehingga anda bisa bebas memiliki, melakukan atau menjadi apa pun yang
anda inginkan.7
prestasi (peak performance) dan kini Stave Weels menjadi pembicara dan
Faiz Zainuddin.
melalui Steve Wells (Australia) dan belajar melalui video course dari Gary
beberapa negara di Asia Tenggara. Dalam SEFT ada unsur spiritual, yaitu
6
Triantoro Safira dan Nofrans Eka Saputra, Manajemen Emosi: Sebuah Panduan Cerdas
Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 181
7
Aswar Saputra, Healing Code, (Yogjakarta: Immortal Publisher, 2013), hal. 77-78
24
terapi berakhir. Beberapa pakar EFT (Ritta Hag dan Rodney Woulfe)
originalnya.8
Meskipun terapi SEFT merupakan metode yang lahir dari terapi EFT,
b. Berdasarkan set-up
saya terima diri saya sepenuhnya…”. Sedangkan terapi SEFT ketika set-
c. Berdasarkan tune-in
Misalnya, sakit kepala ini, rasa pedih ini, dll. Sedangkan pada terapi
SEFT ketika tune-in tidak terlalu fokus pada detail masalahnya, cukup
tempat sakit dan ikhlaskan dan pasrahkan kesembuhan sakit itu pada
Tuhan.
8
Zainuddin, Spiritual Emotional..., hal. 36
25
terapi terdahulu. Berawal dari temuan mayat yang bertato yang kemudian
Roger Callahan. Dari hasil temuan Roger tersebut berhasil membuat Gary
hasil temuan Gary Craig dikembangkan oleh Steve Weels hingga akhirnya
9
Blogger Kota Santri, “Spiritual Power dalam Terapi SEFT Technique”, hal. 13 dalam
http://kotasantri-community.blogspot.com, diakses 04 Mei 2018, pukul 12.30 WIB
26
yang dilakukan adalah the set-up (menetralisir energi negatif yang ada
ditubuh), the tune-in (mengarahkan pikiran pada tempat rasa sakit) dan the
tapping (mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu
Tuhannya.10
Pada terapi SEFT ini, dasar yang digunakan adalah energi psikologi
dan kekuatan spiritual. Energi psikologi, sebagai sistem yang sering kali
sinyal kepada amigdala dan struktur-struktur otak lainnya yang cepat dalam
10
Zainuddin, SEFT Spiritual..., hal. 15
27
tertahan. Hal ini, akan menghasilkan perawatan yang lebih cepat dan lebih
pemahaman yang lebih besar tentang apa yang disebut dengan “kebenaran”
Pandangan spiritual yang lebih tinggi ialah kesadaran manusia yang perlu
11
Fina, Efektivitas Terapi..., hal. 24-25
28
menyesuaikan diri dengan cara hidup yang sebenarnya dalam sifatnya yang
asli yang mendasari semua eksistensi, yang mencakup setiap sel, jaringan,
organ, fungsi dan aksi dari tubuh fisik manusia. Inilah yang dinamakan
pola atau arketipe Ilahiyah yang merupakan dasar dan struktur fundamental
diri manusia.12
kekuatan spiritual. Sistem energi tubuh akan dialirkan kembali dengan cara
dapat digunakan untuk melihat tujuan tersebut ada pada motto yang
12
Stuart Grayson, Spiritual Healing (Penyembuhan Spiritual), (Semarang: Dahara Prize, 2001),
hal. 152-153
29
improvement).13
Adapun tiga hal yang dapat diungkapkan dari motto tersebut adalah:
b. Blassing to the other adalah ungkapan yang ditujukkan agar kita peduli
melalui refleksi ini seseorang akan mawas diri bertindak hati-hati dan
sejahtera.14
a. Yakin
13
‘Ulyah, Efektifitas Terapi..., hal. 22
14
‘Ulyah, Efektifitas Terapi..., hal. 22-23
30
Dalam hal ini kita tidak diharuskan untuk yakin sama SEFT atau
diri kita sendiri, kita hanya perlu yakin pada Maha Kuasa-Nya Tuhan
dan Maha Sayang-Nya Tuhan pada kita. Jadi SEFT tetap efektif
walaupun kita ragu, tidak percaya diri, malu kalau tidak berhasil,
b. Khusyu’
konsentrasi atau khusyu’. Pusatkan pikiran kita pada saat melakukan set-
karena kita tidak khusyu’, hati dan pikiran kita tidak ikut hadir saat
c. Ikhlas
Ikhlas artinya ridho atau menerima rasa sakit kita (baik fisik
tidak complain atas musibah yang sedang kita terima. Hal yang
membuat kita semakin sakit adalah karena kita tidak mau menerima
dengan ikhlas rasa sakit atau masalah yang sedang kita hadapi.
d. Pasrah
legowo apapun yang kita alami saat ini, sedangkan pasrah adalah
yang terjadi nanti. Apakah nanti rasa sakit yang kita alami makin parah,
e. Syukur
Sungguh berat untuk tetap bersyukur di saat kita masih sakit atau punya
masalah yang belum selesai. Tetapi apakah tidak layak jika kita minimal
menyukuri banyak hal lain dalam hidup kita yang masih baik dan sehat.
dan tindakan kita untuk selalu bersyukur dalam kondisi yang berat
sekalipun. Jangan-jangan sakit yang kita derita atau musibah yang tidak
kunjung selesai ini terjadi karena kita lupa mensyukuri nikmat yang
15
Zainuddin, Spiritual Emotional..., hal. 72-75
32
ketiga (the tapping). Pada versi ringkas, langkah ketiga dilakukan hanya
pada 9 titik dan pada versi lengkap tapping dilakukan pada 18 titik.
a. The set-up
negatif).
dibagian sore spot (titik nyeri = daerah disekitar dada atas yang jika
ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari
Gambar 2.1
33
b. The tune-in
tempat rasa sakit, dibarengi dengan hati dan mulut mengatakan: “Ya
Allah saya ikhlas, saya pasrah…” atau “Ya Allah saya ikhlas
saya”.
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut dan lain sebagainya), hati
16
Ibid., hal. 63-64
34
dan mulut kita mengatakan, “Ya Allah… saya ikhlas.. saya pasrah”.
tapping.
Gambar 2.2
The Tune -In
c. The tapping
adalah titik-titik kunci dari the major energy meridians, yang jika
gangguan emosi atau rasa sakit yang dirasakan, karena aliran energi
meridians:
17
Ibid., hal. 66
35
Tabel 2.1
Titik-Titik Kunci dari The Major Energy Meridians
2. EB = Eye Brow
Pada titik permulaan mata.
3. SE = Side of Eye
Diatas tulang disamping mata.
4. UE = Under Eye
2 cm dibawah kelopak mata.
36
5. UN = Under Nose
Tepat dibawah hidung.
6. Ch = Chin
Diantara dagu dan bagian
bawah bibir.
7. CB = Collar Bone
Diujung tepat bertemunya
tulang dada, collar bone dan
tulang rusuk pertama.
8. UA = Under Arm
Dibawah ketiak sejajar dengan
puting susu (pria) atau tepat di
bagian tengah tali bra (wanita).
9. BN = Bellow Nipple
2,5 cm dibawah puting susu
(pria) atau di perbatasan antara
tulang dada dan bagian bawah
payudara.
37
12. Th = Thumb
Ibu jari disamping
luar bagian bawah
kuku.
pada pasien dengan gangguan penyakit jiwa, Jilid III Edisi I, hlm 52 tahun
18
Zainuddin, Spiritual Emotional…, hal. 66-69
19
Arif Santosa, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Mahkota Kita), hal 418
20
Ibid…, hal. 24
40
1996: “Marah adalah pengalaman emosi yang kuat dari individu dimana
seperti ini biasanya orang yang marah akan kehilangan akal dan
dilakukan, yaitu merasa dirinya kuat, merasa dirinya tidak kuat, dan ada
terdiri atas keadaan amarah dan sifat amarah (state and trait state).
Keadaan marah (state anger) diartikan sebagai suatu keadaan emosi yang
kecewa yang ringan atau jengkel sampai dengan kemarahan yang intens
21
Septya Muti Fadhila, Peningkatan Kemampuan Mengelola Emosi…, hal. 15
22
Kazhim, M. N, Manajemen Marah, Seni Mengendalikan Amarah Menjadi Energi Positif,
(Jakarta: Khalifa, 2009), hal. 27
23
Nhandini H. anggarasari, H. fuad Nashori, RA Retno Kumolohadi, Terapi Tawa Untuk
Mengurangi Emosi Marah Pada Caregiver Lansia, (Yogyakarta: Jurnal Intervensi Psikologi Vol 6 No.
1, 2014), hal. 70, dalam http://digilib.uinYogya.ac.id, diakses 07 April 2018, pukul 17.51 WIB.
41
memiliki ciri-ciri aktifitas sistem syaraf simpatetik yang tinggi dan adanya
perasaan tidak suka yang sangat kuat yang disebabkan oleh adanya
tahapan ini dapat mulai dari usia 60 tahun sampai meninggal.25 Menurut
menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia 60 sampai 70 tahun dan
24
Davidoff L Linda, Psikologi Umum, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1991), hal. 96
25
Ibid,..., hal. 70
26
Ayu Nurmalasari, Bentuk Dukungan Keluarga Terhadap Sikap Lansia Dalam Menjaga
Kesehatan Mentalnya, (Studi Kualitatif terhadap Lansia Wanita di Posyandu Lansia Harapan dan
Jember Permai I di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, 2010), hal. 1
27
Wiji Hidayati, Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: TERAS, 2008), hal. 155
42
usia lanjut yang dimulai pada usia 70 tahun hingga akhir kehidupan
seseorang.28
definisi orang lansia yaitu, menurut pandangan orang barat dan orang
Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong lansia adalah orang yang
seseorang masih dewasa atau sudah lanjut sebagai usia maksimal kerja dan
memalukan, lingkungan dan peranan sosial, dan sikap orangtua terhadap anak.
Perasaan terancam dapat dipicu bukan saja oleh ancaman fisik langsung,
28
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, (Jakarta : Gramedia, 1980), hal 160.
29
John w, Santrock, Perkembangan Masa Hidup, (Jakarta: Erlangga, 2002), hal. 190
43
melainkan juga oleh harga diri atau martabat, diperlakukan tidak adil atau
Penyebab orang timbul amarah secara garis besar terdiri dari faktor
amarah. Misalnya jika otak kurang mendapat zat asam, orang itu lebih
menyangkut apa yang disebut “self concept” yang salah yaitu anggapan
seseorang terhadap dirinya sendiri yang salah. Self concept yang salah
30
Ibid…, hal. 71
44
dirinya sendiri lebih rendah dari yang sebenarnya. Orang ini akan
riya’, sendau gurau, hinaan, tidak menepati jani, pemaksaan dan kezaliman
antaranya:
a. Lingkungan
31
Yadi, Purwanto, dan Rahmat Mulyono, Psikologi Marah (Perspektif Psikologi Islam),
(Bandung: Refika, 2006), hal. 18
32
Ibid…, hal. 50
45
faktor seperti:
c. kecenderungan genetik
33
Yadi, Purwanto, dan Rahmat Mulyono, Psikologi…, hal. 19-27
46
sering salah menafsirkan peristiwa normal dan hal-hal yang orang lain
hal-hal ini sebagai serangan pada diri mereka sendiri. Marah muncul
b. Kecemasan yang terkait dengan stres. Marah yang muncul akibat stress
34
Indah Wigati, Teori Kompensasi Marah Dalam Perspektif Psikologi Islam, (Palembang:
TA’DIB, 2013), hal. 206
35
Indah Wigati, Teori Kompensasi Marah Dalam Perspektif Psikologi Islam…, hal. 206
47
b. Orang menyerang ide dan pendapat orang lain dengan memotong ide-ide
Hal ini jelas terlihat bahwa tingkat toleransi yang rendah faktor
a. Stres/Kecemasan
c. Obat/Alkohol
36
Ibid…, hal. 208
37
La Velle Hendricks, The Effects of Anger on the Brain and Body, (National Forum Journal of
counseling and addiction, Vol. 2, No. 1, 2013), hal. 203
48
dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam meliputi: stress, karakter
seseorang yang mudah marah, selalu ingin dihargai. Faktor dari luar, meliputi
menimbulkan pengrusakan, tetapi ada juga yang hanya diam seribu bahasa.
a. Emosional
b. Intelektual
49
c. Fisikal
yang lain adalah ada kesakitan secara fisik dan tekanan darah yang
d. Spiritual
yang penuh dengan kekuasaan dan kebenaran diri. namun, dia juga
merasa ada keraguan. Secara moral, kemarahan adalah sesuatu yang tak
e. Sosial
mengasingkan diri dari orang lain, menolak kehadiran orang lain. Yang
diri, bermusuhan, sinis, curiga, mengamuk, nada suara keras dan kasar.38
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ada lima gejala timbulnya
amarah pada lansia, yakni gejala emosional, gejala intelektual, gejala fisikal,
gejala Spiritual dan gejala sosial. Kelima gejala tersebut akan digunakan
intensitas dari yang ringan sampai yang berat, biasanya akan disertai
perubahan psikologis dan biologis, misalnya saat marah ritme jantung dan
a. Berlebihan (Tinggi)
38
Septya Muti Fadhila, Peningkatan Kemampuan Mengelola Emosi…, hal. 20
39
Rita susanti, Desma Husni, Eka Fitriyani, Perasaan Terluka Membuat Marah, (Riau: Jurnal
Psikologi UIN Syarif Kasim, VoL. 10 N 2, 2014), hal. 5.
40
Muhammad Nabil Kazhim, Kaifa Nataharrar Min Nari Al-Ghadab, (Mesir: Dar as-Salam,
2008), hal. 21-24
51
sehingga ia keluar dari garis besar akal dan agama serta dari keta’atan
nafsunya, sudah dipastikan dia ibarat kapal tanpa nahkoda. Begitu juga
lebih hina lagi dari binatang karena ia akan berfikir dan berbuat atas
dasar perut dan keinginan tanpa ada rasa tanggung jawab. Terjadinya
kondisi seperti ini timbul atas dua faktor, yaitu faktor pembawaan dan
jelaskan dalam sabdanya pada hadis yang panjang dari Abi Sa’id Al-
Khudri:
dari setan dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api dan
b. Berkekurangan (Sedang)
52
Kondisi ini juga masih tercela dan orang yang dihinggapi kondisi
“Siapa yang dituntut oleh suatu kondisi untuk marah tapi tidak
marah, ia seperti kedelai. Dan siapa yang kehilangan rasa marah dan
berkasih sayang sesama mereka. Kamu Lihat mereka ruku' dan sujud
mendapatkan isyarat dari akal dan agama. Ketika marah terpancing pada
pada batas yang wajar dan stabil adalah bentuk sikap yang dibebankan
Allah SWT atas hamba-hambanya. Sifat ini adalah terpuji dan inilah
“Ingat, diantara mereka ada yang lamban marah dan cepat sadar,
ada juga yang cepat marah dan cepat sadar, maka itu sebagai ganti
yang itu, ingat, diantara mereka ada yang cepat marah dan lamban
sadar, ingat, yang terbaik dari mereka adalah yang lamban marah tapi
cepat sadar, ingat yang terburuk dari mereka adalah yang cepat marah
yaitu:
41
Muhammad Nabil Kazhim, Kaifa Nataharrar Min Nari Al-Ghadab…, hal. 21-24.
42
KH. Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qalbu, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2002), hal. 116-117
54
dan kejantanan. Orang yang memiliki sifat seperti ini, bila diberitahu
b) Amarah Terkendali
sering dilakukan oleh seseorang pada kondisi yang salah atau sebab
yang tidak jelas, maka hal itu merupakan tanda dari adanya gangguan
mental.43
yang berada pada tingkat tinggi, sedang, rendah, serta amarah yang
43
KH. Abdullah Gymnastiar, Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qalbu…, hal. 117
55
a. Aspek Biologis.
b. Aspek Emosional.
sosial.
a) Aspek Intelektual.
b) Aspek Sosial.
ketergantungan.
c) Aspek Spiritual.
lain ataul ingkungan sehingga timbul frustasi bila tidak terpenuhi dan
spiritual seseorang.44
44
Septya Muti Fadhila, Peningkatan Kemampuan Mengelola Emosi…, hal. 20
57
emosi negatifnya yaitu berupa amarah. Keadaan dan situasi baru akan menguji
Wiji Hidayati menjelaskan, adanya perasaan tidak enak yang harus dihadapi
oleh para lansia seperti merasa tersisih, merasa tak dibutuhkan lagi, penyakit
yang tak kunjung sembuh ataupun kematian pasangan akan menimbulkan rasa
tidak percaya diri, depresi, ketakutan serta rasa amarah sehingga lansia
dilakukan adalah the set-up (menetralisir energi negatif yang ada ditubuh), the
tune-in (mengarahkan pikiran pada tempat rasa sakit) dan the tapping
(mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu ditubuh
manusia). Terapi ini menggunakan gabungan dari sistem energi psikologi dan
secara otomatis individu akan masuk dalam ruang spiritual (spiritual space)
45
Wiji Hidayati, Sri Purnami, Psikologi Perkembangan…, hal. 156
46
Wiji Hidayati, Sri Purnami, Psikologi Perkembangan…, hal. 156
47
Zainuddin, Spiritual Emotional,..., hal. 15
59
Pada terapi SEFT ini, dasar yang digunakan adalah energi psikologi dan
dan perilaku)”.48
bahwa ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh akan ikut berperan dalam
Selain itu, gangguan pada energi tubuh juga berpengaruh besar dalam
Energi tubuh tidak dapat dilihat dengan kasat mata, namun sistem energi
tubuh yang terganggu bisa dirasakan lewat luapan emosi atau rasa sakit pada
48
Ibid., hal. 42
49
Ahmad Faiz Zainuddin, Penerapan SEFT Untuk Mengatasi Permasalahan Remaja, (Malang:
Desan Printing, 2009), hal. 17-18
60
luapan emosi negatif atau rasa sakit akan hilang dengan sendirinya atau akan
[E=M.C2]. Uang, buku dan sebagainya termasuk tubuh fisik, emosi dan
pikiran adalah energi).51 Hal ini terjadi karena pada hakikatnya tangan
tubuh juga memiliki energi elektrik. Energi elektrik juga mengalir dalam
dari energi tubuh. 18 titik kunci energi tubuh ini disebut dengan “the major
energy meridians”. Jika aliran energi ini terhambat atau kacau, maka
timbullah gangguan emosi atau penyakit fisik.53 Hal ini terjadi karena pada
jalur meridian tubuh mengalir tiga hal, yakni: Energi, informasi dan
kecerdasan.54
50
Sugeng Juwono, 3 Menit Menjadi Bahagia dengan Metode EFT (Emotional Freedom
Technique): Metode Menyembuhkan Penyakit dalam Waktu Singkat, (Jakarta: PT Buku Seru, 2012),
hal. 17
51
Ibid., hal. 17
52
Zainuddin, Penerapan SEFT..., hal. 17-18
53
Zainuddin, Spiritual Emotional..., hal. 43
54
Sugeng, Juwono, 3 Menit Menjadi Bahagia dengan Metode EFT…, hal. 17
61
tapping, maka emosi negatif yang dirasakan akan hilang dengan sendirinya.55
Selain itu, terapi SEFT juga menambahkan doa dan spiritualitas dalam
hubungan antara terapi SEFT dan penurunan tingkat amarah, karena terapi
SEFT bekerja atas dasar energi psikologi dan kekuatan spiritualitas. Kondisi
energi psikologi dalam tubuh seseorang dipengaruhi oleh sistem energi tubuh.
Dimana sistem energi tubuh erat kaitannya dengan kondisi kimia otak yang
gangguan maka akan terjadi ketidak seimbangan zat kimia otak. Hal ini akan
berhubungan dengan sistem energi tubuh. Terapi SEFT hadir dengan metode
55
Zainuddin, Spiritual Emotional..., hal. 48
56
Ibid., hal. 49
62
energi tubuh. Selain itu, terapi SEFT juga menambahkan doa dan spiritualitas
D. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
57
Fina, Efektivitas Terapi..., hal. 7
64
58
„Ulyah, Efektivitas Terapi..., hal. ix
59
Safitri, Spiritual Emotional..., hal. 300
65
60
Verasari, Efektivitas Terapi..., hal. 75
66
Technique (SEFT) sebagai variabel bebas dan amarah sebagai variabel terikat.
Adapun judul dari penelitian ini adalah “efektivitas terapi Spiritual Emotional
E. Kerangka Berpikir
Skema 2.1
Kerangka Berpikir
Suasana dan
interaksi lansia di
dalam UPT
Pelayanan Sosial
Lanjut Usia.
Tingkat
` Amarah
Kekuatan
Energi Psikologi Terapi Spiritual
Melepaskan tekanan
dalam diri subyek
Menumbuhkan rasa
ikhlas
Meningkatkan rasa
sabar
Memberikan
kebahagiaan,
semangat, dan
kegembiraan dengan
alami.