PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Profil Organisasi
IDENTITAS PUSKESMAS
SEJARAH PUSKESMAS
Puskesmas Legung adalah salah satu puskesmas dikabupaten Sumenep, yang berperan
menyelenggarakan sebagaian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten dan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pada awalnya yaitu sebelum tahun 1986 tahun puskesmas legung adalah puskesmas
pembantu yang merupakan jaringan dari puskesmas batang-Batang. Yang berada pinggir jalan di
desa Legung timur disebelah timur pasar Legung. Bulan November Tahun 1986 Puskesmas Legung
menjadi puskesmas induk dan dipindah lokasinya ± 100 meter disebelah timur lokasi puskesmas
pembantu yang lama.Tetapi sudah masuk wilayah desa Dapenda, menempati tanah milik warga
yang sudah resmi dibeli pemerintah kabupaten Sumenep pada tahun 2005.
Puskesmas Legung sebagai puskesmas induk yang memberikan pelayanan kesehatan ditingkat
pertama didasari atas Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep no
440/134/435.102/2017 tentang izin operasional Puskesmas Kabupaten Sumenep.
2. LOKASI
Puskesmas Legung terletak di Jalan Pantai Lombang No. 114 desa Dapenda Kecamatan Batang-
Batang Kabupaten Sumenep kode pos 69437. Puskesmas Legung berada di wilayah yang sangat
strategis karena berada di tepi jalan raya yang menghubungkan pantai Lombang dan kota
Sumenep. Jarak Puskesmas Legung dengan kota Sumenep kuranng lebih 27 km,
Desa Lombang
Desa Bilangan
Desa Dapenda
Desa Legung Timur
Desa Legung Barat
Desa Jangkong
Desa Nyabakan Barat
3. Sarana Penunjang di wilayah kerja
Paud :7
Taman Kanak-kanak : 16
Pondok Pesantren :3
Sarana Kesehatan :7
Sarana Pendidikan : 45
Sarana Ibadah : 64
Perkantoran :2
Pasar :3
Supermarket/Mini :1
Pabrik :-
Hotel :-
Warung/RM : 11
4. Karakteristik Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Legung merupakan wilayah pantai dan dataran rendah yang
mayoritas masyarakatnya sebagai nelayan dan petani. Luas Wilayah 24,18 km². Hubungan
lalulintas antar desa semua dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4.
Jarak terjauh dari Puskesmas Legung ke Dusun Sumur batu desa nyabakan Barat dapat
ditempuh selama 20 menit . Jarak Puskesmas keDinas Kesehatan Kab. Sumenep : 27
Km, keRSD Mohammad Anwar : 27 Km
5. DATA KEPENDUDUKAN:
: 6197 KK.
Jumlah Keluarga Miskin (yankes) : ........ KK
Jumlah Masyarakat Miskin : ....... orang
Jumlah Bumil : 256
Jumlah Bayi : 244
Jumlah Balita : 980
Angka Kematian Ibu : 2 (data tahun 2016)
Angka Kematian Bayi : 5 (data tahun 2016)
Jumlah Balita Gizi Buruk :
Jumlah PUS :
Jumlah KB aktif :
Jumlah peserta BPJS PBI :
Jumlah Jamkesmas :
Tingkat Pendidikan :
Tidak/Belum tamat SD : 14.838
SD/MI : 3.328
SLTP/MTs : 1.104
SLTA/MA : 676
Akademi/PT : 134
6. Struktur Organisasi
6. Visi Organisasi : Dengan pelayanan yang prima menuju Terwujudnya Masyarakat
Legung yang Sehat dan Mandiri
7. Misi Organisasi :
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang prima dan profesional.
2) Meningkatkan akses pelayanan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
3) Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar melalui kegiatan promotif,
preventif,kuratif dan rehabilitatif.
4) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia sesuai kompetensi bidang
tugas.
5) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
8. Moto : “ SIAP”
Santun
Ikhlas
Amanah
Profesional Melayani
Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi puskesmas yang sejalan dengan visi misi atau tujuan
puskesmas yang memuat komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan pelanggan.
a. Isi kebijakan Mutu sejalan dengan Visi, Misi atau Tujuan Puskesmas Legung
b. Kebijakan mutu menjadi acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi pencapaian
sasaran serta acuan perbaikan
c. Kebijakan mutu disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh personil Puskesmas.
”Puskesmas Legung Berkomitmen untuk memberikan pelayanan Prima dan
terbaik sesuai dengan pesyaratan pelanggan dan ketentuan perundangan yang
berlaku dengan melakukan evaluasi dan tindak lanjut secara terus menerus dan
berkesinambungan.
b) Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagaimana tersebut diatas dengan
melakukan tanda tangan absen di KTU pada saat masuk.
c) Pegawai yang akan meninggalkan kantor pada saat jam kerjawajib memberi tahu
dan mendapat ijin dari atasan langsung.
d) Daftar hadir adalah dalam bentuk absensi puskesmas legung dengan tanda tangan di
daftar hadir.
e) Pada akhir bulan absensi direkap dan rekapannya kemudian disetor ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumenep untuk diverifikasi pada awal bulan beserta
pendukungnya yang sakit, izin,cuti dan dinas luar (pelatihan) selambat-lambatnya
tanggal 1sampai 5 bulan berikutnya.
f) Apabila berdasarkan rekapan hadir ternyata PNS dan tenaga kontrak sering tidak
masuk kerja 3 kali dalam 1 bulan tidak ada alasan yang jelas meninggalkan jam
kerja tanpa izin atasan, maka akan diberi tindakan atau dijatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan peraturan pemerintahnomor 53 tahun 2010 senagai berikut:
a. Teguran lisan I,II,II
b. Teguran tertulis I.II.II
Bukti teguran diserahkan keDinas Kesehatan Kabupaten Sumenep sebagai
upaya tindak lanjut.
g) Semua berkas daftar hadir dan teguran lisan diarsipkan.
h) Aturan pakaian dinas
a. Hari Senin
PDH Pria
Untuk PNS memakai kemeja lengan pendek, berlidah
bahu,celana panjang dan warna putih-putih untuk medis dan
paramedis, untuk non medis memakai khaki.
Ikat pinggang nilon atau kulit, kaos kaki dan sepatu warna
hitam.
Atribut lengkap meliputi papan nama dan lencana korpri(bagi
PNS).
PDH wanita
Baju lengan pendek dan panjang bagi yang berhijabdan warna
khaki (untuk Kepala Puskesmas, KTU dan non medis), warna
putih-putih untuk medis dan paramedis.
Rok paling sedikit 10 cm dibawah lutut dan panjang bagi yang
berhijab, sepatu warna hitam.
Atribut lengkap meliputi papan nama dan lencana korpri(bagi
PNS).
b. Hari Selasa
Pakaian batik biru toska dan celana panjang atau rok warna hitam.
Atribut lengkap meliputi papan nama dan lencana korpri(bagi PNS).
c. Hari rabu
Pakai kemeja warna putih dan rok /celana warna hitam.
Atribut lengkap meliputi papan nama dan lencana korpri(bagi PNS).
d. Hari Kamis
Pakai batik bebas rapi dan celana atau rok warna gelap
Atribut lengkap meliputi papan nama dan lencana korpri(bagi PNS).
e. Hari Jum’at
Pakai baju olah raga
f. Hari Sabtu
Pakai batik bebas dan rapi
Atribut lengkap meliputi papan nama dan lencana korpri(bagi PNS).
i) Aturan cuti
Karyawan dan karyawati puskesmas Legung mempunyai hak untuk cuti sebagai
berikut:
1. PNS
Cuti tahunan: pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang
kurangnya satu tahun secara terus menerus berhak atas cutinya, lamanya
selama 6 hari kerja dan tidak dapat di pecah pecah sehingga jangka waktu
yang kurang dari 6 hari dan apabila cuti tahunan tidak di ambil dalam
tahun bersangkutan, dapat di ambil dalam tahun berikutnya untuk paling
lama 12 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tuhan sedang berjalan.
Cuti besar: pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang kurangnya 6
tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar lamanya 3 bulan.
Pegawai negeri sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti
tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
Cuti sakit: pegewai negeri sipil yang sakit selama 1 atau 2 hari berhak
atas cuti sakitnya, dengan ketentuan bahwa ia harus memberitahukan
kepada atasannya.pegwawi negeri sipil yang sakit 2 sampai 14 hari
berhak atas cuti sakit, dengan ketewntuan bahwa pegawai negeri sipil
yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan melampirkan surat
keterangan dokter, lamanya 1.1/2 bulan.
Cuti bersalin: untuk persalin anak pertama, kedua, ketiga, PNS wanita
berhak atas cuti bersalin, untuk persalinan anaknya yang ke 4 dan
seterusnya pns wanita di beri cuti di luar tanggungan negara lamanya cuti
bersalin 3 bulan.
Cuti karena alasan penting:
a. Ibu, Bapak, Istri/Suami, Anak, Kakak, Mertua, atau menantu sakit,
atau meninggal dunia.
b. Melangsungkan pernikahan yang pertama, lamanya cuti karena alasan
penting di tentukan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti
untuk paling lama 1 minggu.
Cuti di luar tanggungan negara: kepada PNS yang sudah bekerja
sekurang kurangnya 5 tahun secara terus menerus karena negara, berhak
mengajukan cuti di luar tanggungan negara. PNS yang bersangkutan
tidak berhak menerima penghasilan negara. selama menjalankan cuti
diluar tanggungan negara tidak di perhitungkan sebagai masa kerja PNS
2. Pegawai kontrak:
Cuti melahirkan : resign 2 bulan
Dispensasi : 12 hari, dikurangi cuti bersama
Menikah : 3 hari
Istri melahirkan/keguguran : 2 hari
Kerabat meninggal : 2 hari
Semua petugas wajib mematuhi peraturan sebagai berikut:
Setiap petugas mengajukan cuti membuat surat permohonan cuti beserta
alasan cuti dan pelimpahan kepada petugas lain yang telah di tanda
tangani kedua belah pihak.
Berkas tersebut rangkap 3 dan di tanda tangani oleh kepala puskesmas,
dengan ketentuan 1 berkas untuk di TU, 1 berkas untuk karyawan
bersangkutan dan 1 berkas di kirim ke dinas kesehatan.
Berkas masuk ke TU puskesmas paling lambat 2 minggu sebelum tanggal
cuti.
j) Pengarahan dan dukungan kepala puskesmas
Pengarahan dan dukungnan kepala puskesmas adalah suatu kegiatan yang di
lakukan kepala puskesmas untuk memberikan arahan, bimbingan serta dukungan
kepada penanggung jawab dan pelaksana dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab.
1. Pengarahan dan dukungan kepala puskesmas melalui konsultasi
pribadi. Penanggung jawab pelaksana meminta waktu kepada kepala
puskesmas untuk konsultasi.
Penanggung jawab dan pelaksana menyampaikan
permasalahan yang di hadapi dalam persiapan maupun
pelaksaaan tugas dan tanggung jawab.
Kepala puskesmas memberi arahan, bimbingan serta
dukungan kepada penanggung jawab dan pelaksana dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Kepala puskesmas memastikan apakah penanggung jawab dan
pelaksana sudah memahami tentang cara penyelesaian
masalah yang di hadapi atau belum.
2. Pengarahan dan dukungan kepala puskesmas melalui mini lokakarya
bulanan
Kepala puskesmas menentukan jadwal
pelaksanaan,hari,tanggal, waktu/jam dan tempat.
Petugas bagian tata usaha membuat undangan mini likakarya
bulanan dan memasang undangan di papan informasi dan di
share ke WA grup puskesmas Legung.
Petugas tata usaha menyiapkanabsensi dan norulen
minilikakarya bulanan.
Kepala puskesmas dan pegawai puskesmas melaksanakan
mini lokakarya bulanan.
Kepala puskesmas memberikan pengarahan dan dukungan
kepada penanggung jawab dan pelaksana dalam pelaksanaan
kegiatan.
Kepala puskesmas memberikan kesempatan tanya jawab
sehubungan dengan pengarahan yang diberikan.
Petugas mendokumentasikan pengarahan dan dukunganyang
diberikan oleh kepala puskesmas dibuku notulen
minilokakarya bulanan.
k) Penilaian Kinerja pegawai
Penilaian kinerja pegawai adalah suatu kegiatann yang dilakukan untukmenilai
dan mengevaluasi kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas serta tanggung
jawabyang diberikan kepada pimpinanmenggunakan penilaian prestasi kerja PNS
yang diatur dalam PP n0 46Tahun 2011.
DP 3 adalahdaftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan yang dilakukan dalam
setahun dan dibuat oleh pejabat/atasan untuk menilai kemampuan bekerja,tingkat
kehadiran/disiplin, Perilaku,Kreatifitas dan Kerja sama
1. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil/PNS
Pegawai membuat uraian pekerjaan sesuaisesuai indikator penilaian
dan sasaran kerja pegawai.
Kepala puskesmas memberi nilai indikatorperilaku kerja pegawai
yang meliputi : Orientasi pelayanan, Integrasi, Disiplin, Kerja sama,
Kepemimpinan khusus untuk yang memangku jabatan struktural.
Kepala puskesmas memerintahkan bagian tata usaha untuk mengetik
perilaku kerja pada SKP pegawai.
Pegawai menerima hasil penilaian yang telah disetujui oleh kepala
puskesmas.
Bagian tata usaha mengirim hasil penilaian kinerja keDinas
Kesehatan, bagi tenaga fungsional umum hasil diserahkan langsung
kebagian kepegawaian dinas, jika tenaga fungsional tertentu dan
struktural diserahkan kebagian fungsional dan struktural dinas.
Bagian tata usaha mengambil hasil penilaian kinerja dibagian
kepegawaian untuk disimpan dan diserahkan kepegawai yang
bersangkutan.
2. Penilaian kinerja pegawai non PNS
Kepala puskesmas menilai DP3 pegawai non PNS yang meliputi:
Kesetiaan adalah ketaatan dan pengabdian
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai
dalammenyelesaikan pekerjaan.
Ketaatan adalah kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati
segala peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan.
Kejujuran adalahketulusan hati seorang pegawai
dalammelaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak
menyalah gunakan wewenang.
Kepala tata usaha mengisi nilai yang telah diisi nilai oleh kepala
puskesmas dan memintakan persetujuan kepala puskesmas.
DP 3 diserahkan kepegawai yang bersangkutan, ke Dinas kesehatan
dan arsip puskesmas.
l) Orientasi pegawai baru
Orientasi pegawai baru adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
pengarahan dan pengenalan pengenalan pegawai baru tentang informasi dasar
berkenaan dengan tata tertib dan kegiatan layanan di Puskesmas, Kegiatan orientasi
pegawai baru dilaksanakan selama 2 minggu atau 14 hari kerja.
Untuk orientasi staf dengan tupoksi baru dilakukan dengan pengenalan tugas
pokok dan fungsi yang baru serta system pelaporan program atau unit yang baru,
kegiatan orientasi staf dengan tupoksi baru dilaksanakan selama 1 minggu atau 7
hari.
1) Kasubag Tata Usaha penanggungjawab UKM atau UKP
mendokumentasikan hasil pelaksanaan orientasi di buku orientasi pegawai
baru.
2) Kasubag tata Usaha, penanggungjawab UKM dan UKP melakukan evaluasi
hasil pelaksanaan orientasi dan menyampaikan hasilnya kepada Kepala
Puskesmas.
m) Perencanaan Pengembangan Kompetensi Pegawai
Perencanaan Pengembangan Kompetensi Pegawai adalah
proses.......................................???????????????????
1) Petugas membuat daftar nama, jenis keterangan dan jabatan pegawai
puskesmas Legung.
2) Petugas membuat daftar jenis kompetensi ijazah dan kompetensi
pelatihan setiap pegawai, sesuai denga standart yang telah ditentukan.
3) Petugas membuat daftar kompetensi ijazah dan pelatihan yang telah
dimiliki oleh pegawai Puskesmas Legung.
4) Petugas membuat rencana pengembangan kompetensi pegawai, sesuai
dengan kompetensi ijah dan pelatihan yang belum terpenuhi.
5) Kasubag tata usaha membuat surat usulan pengembangan kompetensi
sesuai dengan kebutuhan kompetensi pegawai yang belum terpenuhi.
6) Kasubag tata usaha mengarsipkan dan mengirimkan surat usulan
pengembangan kompetensi pegawai kebagian pengembangan sumber
daya manusia (PSDM) Dinas kesehatan Kabupaten Sumenep.
n) Sharing informasi Pelatihan
Sharing informasi Pelatihan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk sharing
informasi hasil pelatihan kepada staf Puskemsas guna meningkatkan kompetensi
pegawai.
o) Penilaian Akuntabilitas Penanggung jawag Upaya pelayanan
Penilaian Akuntabilitas Penanggung jawag Upaya pelayanan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menilai kinerja penanggungjawab dalam
pencapaian indikator dan target layanan, serta merumuskan tindak lanjut untuk
perbaikan.
p) Primary care
Primary care (PCARE) merupakan system informasi pasien yang ditujukan
untuk pasien berstatus BPJS (Badan Penyelenggara jaminan sosial) berbasis
computer dan online via internet.
q) Hak dan Kewajiban Penyedia Layanan atau petugas
1) HAK
Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesinya
Menolak permintaan pasien dan masyarakat untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan standar profesi maupun
hukum dan perundang-undangan yang berlaku
2) KEWAJIBAN
Melakukan pelayanan sesuai standar profesi dan SOP
Memberikan informasi pelayanan kepada pelanggan
Memberikan teguran kepada pengguna layanan yang tidak
mentaati peraturan pelayanana
Berusaha memenuhi kebutuhan pengguna layanan untuk mencapai
kepuasan pengguna layanan
Melakukan pengukuran IKM terhadap pelayanan
r) Hak dan kewajiban pasien / pengunjung
1) Hak
Memperoleh informasi tentang tata tertib, peraturan yang berlaku
penyakit yang diderita, tindakan medis yang akan dilakukan.
Kemungkinan penyulit sebagai tidakan tersebut, cara mengatasi dan
alternatif lainnya.
Mendapatkan konsultasi medis
Menyampaikan saran, keluhan dan umpan balik berkaitan dengan
pelayanan
Memperoleh layanan yang aman, profeesional yang disiplin,
komonikatif dan utamakan kepuasan pelanggan
Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan,
tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko biaya, dan komplikasi
yang mungkin terjadi.
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan, kecuali untuk kasus KLB.
2) Kewajiban
Membawa kartu identitas (KTP)
Membawa kartu berobat bagi pasien umumdan pasien khusus
membawa kartu BPJS/KIS/Jamkesmas/SPM
Mengikuti alur layanan Puskesmas
Mentaati aturan alur layanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk
pengobatan
Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga kesehatan
s) Hak dan kewajiban sasaran
1) Hak
Memperoleh informasi tentang program kesehatan
Memperoleh informasi tentang program baru di bidang upaya
kesehatan
Memperoleh informasi tentang hasil kegiatan upaya kesehatan
masyarakat
Memperoleh KIE (Komonikasi, Informasi dan Edukasi) dalam
kegiatan upaya kesehatan masyarakat
2) Kewajiban
Mendukung program kesehatan termasuk pemberdayaan masyarakat
Menjalankan kesepakatan terkait peran masing-masingstek holder
dalam mendukung program kesehatan masyarakat
Memberikan masukan terkait dengan identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat di bidang kesehatan
Berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan program UKM
Menciptakan suasana kondusif untuk mensukseskan program UKM
t) Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
1) Penyelenggaraan program upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas Legung
dilaksanakan di dalam gedung serta di luar gedung sesuai dengan struktur
organisasi Puskesmas Legung. Kepala Puskesmas berkoordinasi dengan
penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat tentang penyelenggaraan
program, sedangkan penanggungjawab UKM berkoordinasi dengan pelaksana
kegiatan baik di induk maupun di desa sesuai dengan tugas pokok masing-
masing. Pelaksanaan kegiatan program UKM sesuai dengan RPK Puskesmas
sesuai dengan anggaran dana Puskesmas yang telah disepakati bersama antara
penanggung jawab UKM dan pelaksana kegiatan.
Jenis layanan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) meliputi :
1. Program Promosi Kesehatan Dan UKS
2. Program Kesehatan Lingkungan
3. Program KIA / KB
4. Program Gizi
5. Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
6. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
7. Program Kesehatan Jiwa
8. Program Kesehatan Gigi Masyarakat
9. Program Kesehatan Tradisional Komplementer
10. Program Kesehatan Indera
11. Program Kesehatan Lansia
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan
Pasien datang
Loket
Rujuk
Unit Penunjang Lanjut
Laboratorium
Gizi
Kamar Obat
Kesehatan Lingkungan
Promkes
Gizi Masyarakat
UKM Pengembangan:
PHBS
Penanggulangan Bencana
Penjaringan IMS
Pengobatan tradisional
Kesehatan haji
Kesehatan gigi masyarakat
a. Rawat Jalan
Poli Umum
Poli KIA
Poli KB
Poli MTBS
Poli Imunisasi
Klinik DOTS
Klinik Sanitasi
b. UGD
c. Rawat Inap
Pelayanan Rawat Inap Puskesmas Legung terdiri rawat inap pasien umum dan
pasien vk bersalin, terdapat 12 tempat tidur yang semuanya termasuk dalam kelas 3
d. Laboratorium
e. Pelayanan Farmasi
g. Pelayanan Ambulan
h. Pengelolaan Limbah
i. Rekam Medik
4. Struktur Organisasi
B. Tujuan
Khusus :
Kebijakan mutu puskesmas Legung berdasarkan visi Kabupaten Sumenep yaitu terwujudnya
masyarakat Kabupaten Sumenep Sehat dan mandiri. Berdasarkan visi Kabupaten Sumenep tersebut visi
Puskesmas Legung adalah terwujudnya masyarakat legung yang sehat dan mandiri.
Puskesmas Legung memiliki komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan kinerja dalam
memberikan pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan masyarakat maupun pelayanan kesehatan
perorangan dengan lebih mengutamakan kegiatan promotif preventif untuk mewujudkan masyarakat
Legung yang sehat yang dan mandiri.
Untuk mendukung komitmen tersebut Puskesmas Legung menerapkan program- program sebagai
berikut :
a) Isi Kebijakan mutu sejalan dengan visi - misi atau tujuan Puskesmas
”Puskesmas Legung Berkomitmen untuk memberikan pelayanan Prima dan terbaik sesuai
dengan pesyaratan pelanggan dan ketentuan perundangan yang berlaku dengan melakukan
evaluasi dan tindak lanjut secara terus menerus dan berkesinambungan.
III. PENGORGANISASIAN
PENANGGUNG
JAWAB MUTU
Windu Rohmatul
Fitri,Amd.Keb
PMKP
TIM AUDIT TIM MUTU TIM MUTU UKM
INTERNAL ADMEN
DEVI H.P Amd.g Windu Rohmatul F,
Abdul MATNAWI Amd.Keb
Aziz,Amd.Kep Amd.Kep
URAIAN TUGAS :
Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks. Kompleksitas ini
muncul karena pelayanan di puskesmas menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan
penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar puskesmas mampu
menjalankan fungsinya dengan baik, maka Puskesmas harus memiliki sumber daya manusia
yang profesional baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga
dan meningkatkan mutu puskesmas harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin
peningkatan mutu dan keselamatan pengguna layanan di semua tingkatan.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti diseluruh jajaran yang ada di Puskesmas
mulai dari Kepala puskesmas, penanggung jawab unit pelayanan klinis, dan seluruh karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas
Legung yang menjadi acuan dalam penyusunan kegiatan mutu dan keselamatan pasien di unit
kerja untuk dilaksanakan pada tahun 2017
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di puskesmas sudah diawali dengan penilaian
akreditasi puskesmas yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses.
Pada kegiatan ini Puskesmas harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah
ditetapkan. Puskesmas dipicu untuk dapat menilai diri dan memberikan pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang telah di tetapkan, sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya
perlu ada alat ukur yang lain yaitu instrumen mutu pelayanan yang menilai dan memecahkan
masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja Puskesmas tidak tidak dapat di
ketahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator
Puskesmas disusun bertujuan mengukur kinerja puskesmas serta nyata sesuai standar yang di
tetapkan.
Kegiatan perbaikan mutu puskesmas dan keselamatan pasien, adalah sebagai berikut:
o. Peningkatan pemahaman dan komitmen tentang Mutu Puskesmas dan Keselamatan
Pasien.
Perbaikan mutu puskesmas dan keselamatan pasien hanya dapat terlaksana jika
didukung oleh komitmen dan peran aktif seluruh pimpinan dan karyawan
puskesmas, maka upaya perbaikan mutu diawali dengan penggalangan workshop
pemahaman mutu dan penggalangan komitmen.
Upaya peningkatan pemahaman dilakukan dengan mengirimkan karyawan untuk
pelatihan atau mengadakan pelatihan dipuskesmas(in house). Tata nilai dan budaya
mutu keselamatan pasien perlu disepakati
p. Keterlibatan masyarakat dan pengguna layanan Puskesmas, serta lintas sektor
terkait.
Masyarakat dan pengguna perlu dilibatkan dalam upaya perbaikan mutu dan
keselamatan pasien. Masukan dari masyarakat dan pengguna didapatkan melalui
work shop dengan masyarakat dan lintas sektor terkait, adanya kotak saran, survey
kebutuhan dan kepuasan, umpan balik masyarakat baik melalui sms maupun
komplain yang diajukan.
q. Program peningkatan Mutu Kinerja Menejerial :
i. Penilaian mutu dan kinerja menejerial :
1. Penyusunan indikator mutu / kinerja menejerial
2. Pengumpulan data kinerja dengan menggunakan indikator yang telah
disusun.
3. Analisa data kinerja dan tindak lanjut
4. Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain dan tindak lanjut.
Dokumen terkait:
Daftar indikator mutu UKM
Blangko laporan pengumpulan data kinerja dengan menggunakan
indikator mutu, analisa dan tindak lanjut.
ii. Audit Internal :
Audit internal dilakukan untuk menilai dan memperbaiki mutu dan kinerja
baik pelayanan UKM,UKP dan manejerial yang dilakukan oleh tim audit
internal dengan rencana program audit yang sudah terjadwal selama satu
tahun dan periodik.
Secara Umum
A. Persyaratan Umum
B. Persyaratan Dokumen
1. Umum
Sistem manajemen mutu Puskesmas Legung didokumentasikan dalam bentuk dan terdiri
dari:
Pedoman Manajemen Mutu ini disiapkan oleh Tim Pengembangan Manajemen Mutu
Puskesmas Legung dan disahkan oleh Kepala Puskesmas Legung serta didelegasikan kepada
Wakil Manajemen (Management Representative/ MR) yang telah ditunjuk oleh Kepala
Puskesmas. Manajemen Representative bertanggung jawab untuk menjamin sistem
manajemen mutu dengan semua kebijakan/ persyaratan yang tertuang didalamnya dipahami
oleh karyawan dan pimpinan serta dilaksanakan secara konsisten berdasarkan persyaratan
standar ISO 9001:2008.
Pedoman Manajemen Mutu ini termasuk dokumen yang dikendalikan, sehingga tata cara
pengendaliannya mengikuti ketentuan sebagaimana tertuang dalam prosedur pengendalian
dokumen. Pedoman Manajemen Mutu ini akan ditinjau ulang 1 (satu) tahun sekali untuk
penyesuaian / perbaikan.
DOKUMEN TERKAIT
2. SK Wakil Manajemen/MR
b) Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data kegiatan dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
c) Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi sehingga
mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
d) Rekaman yang ada pada unit dikendalikan oleh masing-masing koordinator unit
pelayanan/ program.
2. Fokus Pelanggan
DOKUMEN TERKAIT
3. Perencanaan
a. Sasaran Mutu
a) Setiap Unit menetapkan sasaran-sasaran dengan kaidah SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, Time bound)
b) Koordinator Unit memastikan Unit yang dipimpinnya membuat perencanaan kerja
untuk mencapai sasaran-sasaran unit kerjanya.
c) Sasaran mutu sesuai dengan kebijakan mutu dan mendukung tercapainya visi dan
Misi Puskesmas
d) Sasaran–sasaran setiap Unit dipastikan terdokumentasi.
Puskesmas beserta setiap Unit berkewajiban membuat perencanaan kerja (Renja) termasuk :
DOKUMEN TERKAIT:
khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu dan kepuasan
pelanggan
a) Setiap pegawai Struktural dan staf pelaksana dipastikan memahami tugas, tanggung jawab
dan wewenangnya.
b) Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat oleh Kepala Puskesmas
c) Dokumen uraian tugas dipegang oleh staf yang bersangkutan dan salinan disimpan di Unit
Tata Usaha Puskesmas.
d) Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi perubahan proses
pekerjaan.
e) Uraian tugas dibuat berdasarkan Tupoksi yang ada.
DOKUMEN TERKAIT :
Wakil manajemen adalah seorang pegawai internal Puskesmas Legung yang ditunjuk oleh
Kepala Puskesmas dan bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas
implementasi sistem manajemen mutu.
Wakil Manajemen mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sbb :
DOKUMEN TERKAIT
1. Uraian tugas & tanggung jawab Wakil Manajemen
6. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur
dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
DOKUMEN TERKAIT
D. MENEJEMEN SUMBERDAYA
1. Ketersediaan Sumberdaya
a) Sumberdaya untuk menjalankan Sistem manajemen Mutu serta untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan dipastikan terpenuhi.
b) Sumberdaya yang diperlukan diidentifikasi oleh Koordinator Unit dan disampaikan kepada
manajemen melalui mekanisme yang telah diatur
DOKUMEN TERKAIT
A. Umum
Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan persyaratan yang telah
direncanakan harus dipastikan dipenuhi.
DOKUMEN TERKAIT
1. Persyaratan kompetensi
2. Hasil analisis kompetensi tiap karyawan
3. Prosedur Penilaian Kinerja
4. Prosedur Pelatihan
5. Prosedur Pengendalian Rekaman
6. Uraian Tugas Karyawan
7. Data Karyawan
3. Sarana Kerja
a) Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan mencapai sasaran dan
persyaratan produk maupun proses dipastikan terpenuhi.
b) Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat maupun fasilitas
pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
a) Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti
sesuai prosedur yang berlaku.
b) Ka Bag TU bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan dan kelengkapan sarana
kerja dan kelaikan kondisi sarana kerja pada bagian yang dipimpinnya.
DOKUMEN TERKAIT
4. Lingkungan Kerja
DOKUMEN TERKAIT
E. REALISASI PRODUK
Menetapkan hal-hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses untuk realisasi pelayanan:
Dokumen Terkait
Penanggungjawab Unit Pelayanan Terkait melaksanakan pelayanan sesuai dengan sasaran mutu
untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan melakukan perbaikan untuk memenuhi persyaratan
pelanggan
Dokumen Terkait :
a. Informasi pelayanan
b. Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan-keluhan pelanggan.
Puskesmas sebagai Unit pelayanan tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan desain dan
pengembangan produk/pelayanan, sehingga persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
terkait dengan desain dan pengembangan puskesmas dikecualikan
4. Pembelian
A. Proses Pembelian
Puskesmas Legung menjamin bahwa setiap barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang ditetapkan.
Dokumen Terkait :
B. Informasi Pembelian
Tim pengadaan dan pengolahan barang menjamin persyaratan yang tepat sebelum
dikomunikasikan ke rekanan.
5. PELAYANAN
A. Pengendalian Pelayanan
Puskesmas Turen menentukan pengendalian pelayanan dan proses pelayanan ruang lingkup
puskesmas melalui:
2. Secara garis besar, proses identifikasi melalui proses rekam medik, buku registrasi,
laporan kegiatan, laporan program, dan sebagainya
1. Puskesmas merawat dan menjaga dari kerusakan dan kehilangan barang milik
pelanggan selama berada di bawah kendali Puskesmas atau digunakan dalam proses
pemberian pelayanan kepada pelanggan ybs.
2. Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam pemberian pelayanan
(seperti: Data Rekam medik pasien, spesimen laboratorium, obat yang dibawa sendiri,
alat kesehatan milik sendiri), maka barang tersebut harus diidentifikasi, diverifikasi,
dilindungi dan dijaga.
3. Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak sesuai maka hal tersebut
harus dilakukan penanganan sesuai prosedur pengendalian ketidaksesuaian pelayanan.
Penjagaan produk
a) Puskesmas melindungi kesesuaian produk selama proses internal dan penyerahan
(seperti pengiriman vaksin, rujukan pasien) kepada petugas kesehatan/sarana kesehatan
lainnya.
Kepala Puskesmas menetapkan dan menerapkan prosedur pengendalian alat ukur yang diperlukan
untuk menjamin kesesuaian pelayanan terhadap persyaratan yang dispesifikasikan dan agar
menjamin kapabilitas pengukuran konsisten dengan persyaratan pengukuran.
Dokumen Terkait
A. Umum
DOKUMEN TERKAIT :
3) Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap produk.
DOKUMEN TERKAIT:
1. Prosedur Pelayanan/Program
2. Rekam medik
1) Hasil seluruh pelayanan/program yang tidak sesuai adalah yang kondisinya berada di luar
batas persyaratan yang telah ditetapkan pada rencana monitoring pelayanan/program
2) Hasil pelayanan/program yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak
digunakan dan tidak dikirim ke proses selanjutnya
3) Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani yang tidak sesuai
harus ditetapkan dalam prosedur .
6) Bila Pelayanan Puskesmas tidak sesuai tidak di-konsesi maka harus ditangani secara
tuntas dan efektif dengan salah satu atau beberapa cara berikut ini:
DOKUMEN TERKAIT :
1) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola dengan baik
2) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai, misalkan menggunakan
teknik statistik.
3) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Unit/Program, kegiatannya untuk
mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses/melihat kesenjangan-kesenjangan
yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
a) Prosedur analisa data dibuat oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya.
b) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-sesuaian ketidak-
efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
c) Data dianalisa antara lain untuk memantau :
• Kepuasan pelanggan
• Kinerja Pemasok
DOKUMEN TERKAIT
1) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan perbaikan secara terus menerus
terhadap efektivitas sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas, tanggung jawab
dan wewenangnya.
DOKUMEN TERKAIT
2) Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara keseluruhan.
3) Upaya tindakan koreksi /prevensi dipastikan sesuai dengan skala dampak yang
dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
4) Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif, dipastikan
prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
DOKUMEN TERKAIT:
Prosedur Tindakan Koreksi dan Pencegahan
VI. PENUTUP
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas
untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
sistem manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan
wewenang yang telah diberikan.
Selamat bekerja, Kepala Puskesmas dan seluruh karyawan mendukung sepenuhnya
pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen bersama tanpa pengecualian.