Disusun Oleh :
Kelompok 1
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERAWATAN VULVA
HYGINE PADA IBU POST PARTUN”. Tujuan pembuatan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Maternitas serta menambah pengetahuan kami
tentang bagaimana konsep dari perawatan vulva
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi nilai
tambah bagi semua yang memanfaatkannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 15
B. Saran ................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan wanita merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa.
Kenyataan menunjukan bahwa umur hidup bangsa Indonesia semakin
meningkat sejalan degan peningkatan kualitas kesehatan yang berarti temasuk
pula wanita. Khususnya untuk kesehatan reproduksi, kesehatan wanita
memegang peranan yang sangatlah penting dalam pembentukan generasi yang
berkualitas dalam segi fisiknya, maka tak berlebihan bahwa kesehatan
reproduksi mendapat perhatian khusus (Akhyar, 2008).
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Masa nifas
(puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi dan partus
yang artinya melahirkan atau berarti masase sesudah melahirkan(Sarwono,
2010).
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi petugas kesehatan
untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang
maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat
berlanjut pada komplikasi pada masa nifas, seperti sepsispuerperalis. Jika
ditinjau dari penyebab kematian ibu, infeksi merupakan penyebab kematian
terbanyak nomor tiga setelah perdarahan dan hipertensi sehingga sangat tepat
jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini.
Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan
bayi yang dilahirkan karena bayi tersebut tidak akan mendapatkan perawatan
maksimal dari ibunya.
Vulva hygiene adalah membersihkan daerah kemaluan dan sekitarnya
pada wanita.Daerahnya meliputi daerah genital dan perineal. Membersihkan
daerah genital tidak hanya dilakukan ketika mandi tetapi hendaknya juga
dilakukan setelah selesai buang air kecil. Hal ini dilakukan karena daerah
tersebut merupakan sumber bakteri baik dari dalam maupun dari luar. Bakteri
dari luar ada karena daerah tersebut cenderung lembab. Adanya bakteri di
daerah tersebut merupakan risiko terjadinya infeksi. Dengan demikian asuhan
masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis bayi
ibu dan bayinya. Diperkirakan bahwa 69% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama (Supriadi, 2010).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan vulva hygine ?
2. Apa saja tinjauan alat reproduksi wanita?
3. Apa manfaat dari vulva hygine ?
4. Apa tujuan dari vulva hygine ?
5. Bagaimana cara membersihkan vulva post partum ?
6. Bagaimana prilaku vulva hygine ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari vulva hygine
2. Menetahui apa saja tinjauan alat reproduksi
3. Mengetahui apa manfaan dari vulva higine
4. Mengetahui tujuan dari vulva hygine
5. Mengetahui cara membersihkan vulva hygine
6. Mengetahui prilaku dari vulva hygine
BAB II
PEMBAHASAN
Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar (defekasi) setelah hari kedua
postpartum.Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per
oral atau per rektal.Jika setelah pemberian obat pencahar masih belum bisa BAB,
maka dilakukan klisma (Handayani,2010).
Menurut Sarwono (2007), Alat kelamin bagian luar terdiri dari beberapa bagian
yaitu:
Menurut Widyastuti (2009), Alat kelamin bagian dalam terdiri dari beberapa
bagian yaitu :
1) Vulva
Vulva adalah suatu daerah yang menyelubungi
vagina.Vulva terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora,
klitoris, himen, vestibulum, orificium urethrae eksternum, kelenjar-
kelenjar pada dinding vagina.
2) Mons Veneris
Mons veneris disebut juga gunung venus, menonjol bagian
depan menutup tulang kemaluan.Bagian yang menonjol di atas
simfisis dan pada wanita dewasa ditutupi oleh rambut kemaluan
sebagai tanda seksualitas sekunder.
3) Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Labia Mayora berasal dari mons veneris, bentuknya lonjong
menjurus ke bawah dan bersatu di bagian bawah. Bagian luar labia
mayoraterdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar
keringat, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung
kelenjar lemak, bagian ini mengandung banyak ujung syaraf
sehingga sensitif saat berhubungan seks.Lapisan lemak dengan
bentuk lipatan seperti bibir, terdiri atas bagian kanan dan kiri,
lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak serupa
dengan yang ada di mons veneris.
4) Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia minora merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia
mayora.Bagian depannya mengelilingi klitoris.Kedua labia ini
mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat
keinginan seks bertambah.Labia ini analog dengan kulit skrotum
pada pria.Lipatan jaringan tipis sebelah dalam dari labia mayora
dan merupakan jalan masuk ke vagina.Banyak terdapat pembuluh
darah, otot polos dan ujung serabut saraf sehingga merupakan
bagian yang sensitif.
5) Klitoris
Klitoris merupakan bagian yang erektil, seperti venis pada
pria, mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sehingga
sangat sensitif saat berhubungan seks.Organ kecil yang terdiri dari
korpusyang banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf,
sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual kaitannya
dengan pencapaian orgasme.
6) Vestibulum
Bagian kelamin ini dibasahi oleh kedua labiakanan-kiri dan
bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia
minora.Pada bagian vestibulum terdapat muara vagina (liang
senggama), saluran kencing, kelenjar bartolin, dan kelenjar sken
(kelenjar-kelenjar ini akan mengeluarkan cairan pada saat
permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga
memudahkan penetrasi penis).
7) Himen (Selaput Dara)
Himen merupakan selaput tipis yang menutup sebagian
lubang vagina luar.Pada umumnya hymen berlubang sehingga
menjadi saluran aliran darah menstruasiatau cairan yang
dikeluarkan oleh kelenjar Rahim dan kelenjar endometrium
(lapisan dalam rahim). Pada saat hubungan seks pertama
himenakan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan
himen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunkule
mirtiformis.
8) Perineum
Perineum adalah dareah tepi bawah vulva dengan tepi
depan anus. Batas waktu otot diafragma pevis.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri Ibu adalah
sebagai berikut :
PENATALAKSANAAN PERAWAT
PERSIAPAN ALAT
1. Kapas sumblimat
2. Alas pantat
3. Botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan
4. Betadin dan kain kasa
5. Bengkok
Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA