Tauhid
Tauhid
MAKALAH
oleh :
Mega Siti Khumaeroh
Yossa Hayatunnisa
Dosen :
Badrudin Abdul Latif
SUKABUMI
2015
Page 1
Kata Pengantar
Terima kasih
Sukabumi , 02 Oktober 2015 M
Page 2
Daftar Halaman
DAFTAR HALAMAN…………………………………………....3
BAB I
Pendahuluan…………………………………...………….....4
i. Latar belakang………………………………………....4
ii. Rumusan masalah………………………………..........5
iii. Tujuan………………………………………................5
BAB II
Pembahasan……………………………………......……......6
i. Pengertian Tauhid………………………………..........6
ii. Makna Lafadz ……………… ال اله اال هللا......................10
iii. Jaminan Allah Bagi Orang yang
bertauhid…………………………..............................15
iv. Tauhid Sebagai Landasan Bagi Semua
Kehidupan………………............................................17
BAB III
Penutup………………………………..…………………...19
i. Kesimpulan………………..………………………....19
ii. Saran……………..………………………………......19
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Page 4
II. Rumusan masalah
III. Tujuan
Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianTauhid
Di dalam bahasa arab, tauhid adalah mashdardari kata –و َّح َد
َ –يُ َو ِّح ُد
ت َ ْوح ْيدًاyang berarti mengesakan. Adapun menurut istilah, tauhid
adalah “meyakini akan ke-esa-an Allah -subhanahuwata’ala-
dalam rububiyah (penciptaan, pemeliharaan, pemilikan),
uluhiyyah (ikhlas beribadah kepadaNya) dan dalam Al-Asmaa
wash-shifaat (nama-nama dan sifat)-Nya“. Dan tauhid apabila
dimutlakkan, maka maknanya adalah memurnikan seluruh
peribadatan hanya untuk Allah ta’ala.
Page 6
dan mematikan, mendatangkan bahaya, memberi manfaat, dan
lain-lain yang merupakan perbuatan-perbuatan khusus bagi Allah -
subhanahuwata’ala- yang tidak bias dilakukan oleh manusia
maupun jin dan seluruh Alam semesta yang telah Dia ciptakan.
Seorang muslim wajib meyakini bahwa Allah -
subhanahuwata’ala- tidak memiliki sekutu dalam RububiyahNya.
Mengenai Tauhid Rububiyah ini kaum Musyrikin di zaman Nabi -
salallahu ‘alaihiwasallam- pun meyakininya, Allah Ta’ala telah
berfirman di dalam Al-Qur’an :
“Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang
tujuh dan yang memiliki ‘Arsy yang agung ?mereka akan
menjawab milik Allah, “ katakanlah, “maka kenapa kamu tidak
bertakwa ?”
Masih banyak lagi ayat–ayat yang menunjukkan bahwa kaum
musyrik ini mengikrarkan Tauhid Rububiyah, itu dikarenakan
Tauhid Rububiyah merupakan fitroh setiap insan yang telah
diciptakan di dunia ini.
Page 7
Jika mereka mengikrarkan Tauhid Rububiyah, maka hendaknya
juga mengakui Tauhid Uluhiyah. Para Rasul diutus oleh Allah
adalah untuk menyeru kepada Umat mereka agar meyakini Tauhid
Uluhiyah meyakini dalam artian melaksanakan apa yang telah
Allah perintahkan kepada hamba–hamba-Nya dalam bentuk
peribadahan dan tidak beribadah untuk selain-Nya.
Page 8
“Hanya milik Allah asmaa-ulhusna, Maka berdoalah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ulhusna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-namaNya
nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan” (Al-A’raf : 180).
Dan firman-Nya :
ير َّ سكَمثْلهش َْي ٌء َو ُه َوال
ُ سميعُال َبص َ لَ ْي
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang
Maha mendengar lagi Maha melihat.” (QS. As-Syura’ : 11)
Tiga jenis Tauhid di atas, wajib diketahui oleh setiap muslim (dan
segala ubudiyah kita kepada Allah wajib dengan ketiga tauhid itu
semua) karena Tauhid adalah pondasi keimanan seseorang kepada
Allah ta’ala, sehingga hendaklah kita senantiasa menjaga
kemurnian tauhid kita di dalam beribadah kepada Allah ta’ala dari
apa saja yang dapat merusak Tauhid kita. Wallahua’lam bis-
showab.
Page 9
B. Makna kalimat ال اله اال هللا
اب
ٌ ع َح
ُ ش ْي ٌء ْ َ أ َ َج َع
ِ َلآل ِل َهةَ ِإل ًه َاو
َ َاحدًا ِإنَّهذَال
“Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan yang banyak ini menjadi
Tuhan yang satu saja ? sesungguhnya ini sesuatu yang
mengharankan.” (QS. Shood: 5)
Page 10
telah meyakini Allah adalah Tuhan pencipta alam, sebagaimana
Allah jelaskan dalam al-Qur’an:
ُسأ َ ْلت َ ُه ْم َم ْن َخلَقَ ُه ْم َل َيقَ ْولُنَّالل
َ َو ِل ِئ ْن
“Dan jika engkau bertanya kepada mereka, sipakah yang
menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, Allah.” (QS. Az –
Zuhkruf: 87)
3. Ada juga yang menafsirkan laa-ilahaillallah dengan ال موجود اال هللا
“Tidak ada yang diminta kecuali Allah”. Pengertian ini pun tidak
mencukupi makna kalimat tersebut karena apabila mengesakan
Allah hanya dengan pengakuan sifat Allah Yang Maha Penguasa
saja namun masih berdo’a kepada selain-Nya atau
menyelewengkan tujuan ibadah kepada sesuatu selain-Nya, maka
hal ini belum dikatakan (telah menjalankan makna kalimat
tersebut, yaitu bertauhid kepada Allah).
Rukun الإلهإالهللا.
4. Dan makna lafadz laa-ilaaha illa Allah dengan ال مقصود اال هللا
maksudnya, tidak ada yang dimaksud selain Allah. kita hidup
didunia ini dan harus percaya bahwa Allah itu ada dan hanya
satu.tidak ada yang setara dengan Dia.
ُ (النَّ ْفmeniadakan)
Kalimat laa-ilahaillaallah memiliki 2 rukun yaitu ي
dan ُ(اإلثْبَاتmenetapkan).
ِ Yang dimaksud dengan “meniadakan”
adalah menjauhi sesembahan selain Allah baik Malaikat yang
dekat dengan-Nya atau pun para Nabi dan Rasul yang diutus.
Sedangkan yang dimaksud dengan “menetapkan” adalah
menetapkan sesembahan yang benar hanya milik Allah semata.
Adapun sesembahan yang lain semuanya sesembahan yang batil.
Hal ini sebagaimana firman Allah yang artinya:
Page 11
“Demikianlah (kebesaran Allah) karena Allah Dialah (Tuhan)
yang Hak (benar). Dan apa saja yang mereka seru selain Dia,
itulah yang batil.” (QS. Al – Hajj: 62).
Syarat-syarat la ilahaillallah.
Setiap ketaatan kepada Allah subhanahuwata’ala tidak akan
diterima kecuali dengan memenuhi syarat-syaratnya, seperti shalat
dan zakat tidak akan diterima kecuali memenuhi syarat-syaratnya,
demikian juga dengan kalimat la ilaha illallah tidak akan diterima
kecuali seorang hamba menyempurnakan syarat-syaratnya.
Seorang Tabi’in yang bernama Wahb Ibnu Munabbih pernah
ditanya,
“Bukankah kunci surga itu kalimat la ilahaillallah? Maka beliau
menjawab: ya, akan tetapi tidaklah disebut kunci kecuali ia
memiliki gigi-gigi, jika kamu membawa kunci disertai gigi-giginya
maka pintu tersebut akan terbuka, akan tetapi apabila tidak
memiliki gigi-gigi maka pintu tersebut tidak akan terbuka.” [Ibnu
rajab dalam kitab beliau kalimat ikhlas hal:14].
Beliau menjelaskan syarat la ilaha illlallah ibarat gigi-gigi kunci.
Syarat la ilaha illallahada 7 yaitu :
Page 12
2. Al–Yaqiin, yaitu meyakini makna la ilaha illallah tanpa ada
keraguan sedikit pun, Allah subhanahuwata’ala berfirman:
“sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah
mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian
mereka tidak ragu-ragu.”[QS. AL-Hujuraat: 15].
3. Al-Ikhlas, Yaitu memurnikan seluruh ibadah hanya kepada
Allah subhanahuwata’la dan menjauhi kesyirikan, baik syirik besar
maupun syirik kecil, Allah subhanahuwata’la berfirman yang
artinya:
“Maka beribadahlah kepada Allah dengan tulus, ikhlas beragama
kepada-Nya. Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni.”
[QS. Az-Zumar; 2-3]
4. Ash-Shidqu, yaitu jujur, maksudnya adalah mengucapkan
kalimat ini dengan pembenaran di dalam hati. Barangsiapa yang
mengucapkan kalimat ini dengan lisannya akan tetapi hatinya
mendustakannya maka ia adalah seorang munafik dan pendusta.
Allah subhanahuwata’ala berfirman:
“Dan di antara manusia ada yang berkata: kami beriman kepada
Allah dan hari Akhir padahal sesungguhnya mereka bukanlah
orang-orang yang beriman, mereka menipu Allah dan orang-
orang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri
tanpa mereka sadari.” [QS. Al-Baqarah: 8-9]
5. Al–Mahabbah (cinta), maksudnya mencintai kalimat ini dan
apa yang dikandungnya, sebagaimana firman Allah dalam surat
Ali-imron ayat ke 31 yang artinya:
“…Dan antara manusia ada yang menyembah tuhan selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cinta seperti mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada
Allah…,
6. Al-Inqiyaad, yaitu tunduk dan patuh. Seorang muslim harus
tunduk dan patuh terhadap isi kandungan kalimat ini,
sebagaimanafirman Allah yang artinya:
Page 13
“Dan kembalilah kepada rabbmu, dan berserah dirilah kepada-
Nya sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat
ditolong.” (QS. Az–Zumar: 54)
7. Al-Qobuul, yaitu menerima kandungan dan konsekuensi dari
kalimat ini, sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah yang
artinya:
“Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka: la
ilahaillallah, mereka menyombongkan diri, dan mereka
berkata:“Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami
karena seorang penyair yang gila”.(QS. Ash-Shoofaat: 35-36).
Page 14
C. Jaminan Allah Bagi Orang Yang Bertauhid
Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari :
Page 15
Janji Allah Ta’ala untuk ahli tauhid bahwa Allah akan
memasukan mereka kedalam Syurga.Ahli tauhid adalah mereka
yang bersyahadat (bersaksi).Maksud syahadat yang benar harus
terkandung tiga hal yaitu mengucapkannya dengan lisan
,mengilmui maknanya ,dan mengamalkan segala konsekuensinya,
tidak cukup hanya sekedar mengucapkannya saja.
Hidup kita tidak luput dari gemilang dosa dan maksiat .Oleh
karena itu pengampunan dosa adalah sesuatu yang diharapkan
.Dengan melaksanakan tauhid secara benar,menjadi sebab terbesar
dapat menghapus dosa-dosa kita .Rasulullah SAW bersabda :
ثم لقيتني ال تشرك بي شيئا, لو اتيتني بقراب االرض خطايا: يا ابن ادم:قال هللا تعالي
التيتك بقرابها مغفرة
Page 16
D. Tauhid Sebagai Landasan Bagi Semua Aspek
Kehidupan
Manusia diciptakan dalam keadaan fitrah,fitrah ada dua yaitu
fitrah maulud dan fitrah din.fitrah maulud adalah akal manusia dan
tubuhnya,sedangkan fitrah din yaitu tauhid,fitrah yang ada dalam
diri manusia yang tiada lain adalah tauhid harus dijaga oleh
manusia sampai mati.
Page 17
senantiasa mengesakan Allah dan menerapkan sifat-sifat illahi
dalam jejak kehidupannya dialam semesta.
Page 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari yang telah teruraikan dapat kita simpulkan bahwa Tauhid
merupakan intipokok agama islam sebagai pengakuan umat islam
terhadap pencipta yang mutlak dan tidak ada yang dituju
selainnya.Untuk itu dalam firman Allah dikatakan :
“orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kedzaliman ,mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.”(QS. Al An’am : 82)
Tauhid artinya keyakinan diri terhadap Allah sebagai Tuhan Yang
Maha Esa.Tauhid yang didasarkan pada Syahadatain terbagi dua yaitu
tauhidullah dan syahadat rasul
B. Saran
Semoga setelah mempelajari dan memahami pembahasan ini
kita dapat mengambil hikmah betapa pentingnya ajaran Tauhid ini
bagi umat islam dan merupakan faktor terpenting untuk
mengembalikan kejayaan islam pada umat ini.Untuk itu, kita
sebagai generasi penerus perjuangan islam harus berusaha sekuat
tenaga untuk mengimplementasikan konsep tauhid dalam semua
segi kehidupan kita.pada akhirnya kita berharap dan berdoa kepada
Allah SWT supaya mengembalikan kejayaan umat ini dengan
konsep tauhid yang kita amalkan.
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar,Surin. 1979. Terjemah dan Tafsir Al Quran.
Bandung:Penerbit Fa.Sumatra.
Suryana,Yaya. 2010. Akidah dan Akhlak.Bandung:Penerbit
GrafindoMediaPratama
Http://googleweblight.com/?lite_url=http://whoami61.blogspot.co
m/p/pengertian-tauhid-di-dalam-
bahasaarab.htm`l?m%3D1&ei=D_dj78ub&lc=idID&geid=7&s=1
&m=257&ts=1444176013&sig=APONPFljgWHw5jbuYUnXa57s
nGZpFGC-Qw
Page 20