Anda di halaman 1dari 2

Kepemimpinan

Salwa Dinia Mufidah, Farmasi, 1906404511

A. Dinamika dan Kepemimpinan Kolaboratif


Setiap individu dalam tim memiliki kesempatan menjadi pemimpin dan pengikut, posisi
individu dalam kepemim[pinan tim dapat ditinjau dari 2 aksis, yaitu (Morgeson et al., 2010):
1. Aksis Formal dan Informal
Pemimpin formal adalah individu yang memiliki posisi tertentu dalam tim yang
biasanya memiliki akses terhadap sumber yang ada. Sedangkan pemimpin informal
adalah individu yang tidak memiliki posisi khusus tetapi turut membantu pemimpin
formal dalam mengakses sumber daya eksternal. Pemimpin yang biasanya timbul
sesuai kondisi dari pelayanan yang dibutuhkan umumnya adalah pemimpin informal.
2. Aksis Internal dan Eksternal
Pemimpin internal adalah pemimpin yang sangat terintegrasi dalam tim untuk
menjalankan fungsinya sehari-hari. Pemimpin internal sangat sangat memahami
proses penyelesaian tugas dan masalah yang ada dalam tim. Sedangkan pemimpin
eksternal adalah pemimpin yang tidak ikut serta dalam pelaksanaan fungsi tim reguler
dan memiliki kapasitas yang baik dalam melakukan evaluasi terhadap performa tim
dan memberikan umpan balik.
Sumber kekuatan pada peran kepemimpinan:
- Legitimate power
- Reward power
- Coercive power
- Expert power
- Information power
- Referent power
Sumber kekuatan diatas dapat dikelompokkan sebagai positional power dan personal
power.

B. Kegagalan Dalam Kepemimpinan


Pembahasan kepemimpinan tidak terlepas dari esensi kolaborasi interprofesi kesehatan itu
sendiri. Dalam kolaborasi kesehatan, setiap anggota profesi kesehatan mempunyai peran masing-
masing yang spesifik tetapi tetap berinteraksi untuk tujuan bersama. Tim kolaborasi kesehatan
yang efektif memiliki beberapa karakteristik, yaitu (Bosch dan Mansell, 2015):
 Tim memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus serta dasar kompetensi kolaborasi
yang sama
 Tim mempunyai rasa percaya terhadap peran dan tanggung jawab masing-masing
 Tim kolaborasi membuat keputusan secara mandiri dengan tujuan yang sama
 Tim mempunyai ketergantungan satu dengan yang lain
 Adanya kepemimpinan kolektif
Kolaborasi interprofesi membutuhkan kepemimpinan yang handal karena terdiri dari anggota
dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda sehingga harus saling bergantung walaupun memiliki
peran dan fungsi masing-masing. Kegagalan kepemimpinan dalam implementasi kolaborasi
kesehatan sering dipicu oleh masalah belum adanya kepercayaan antaranggota dan Kendala
komunikasi. Berdasarkan persentase penyebab kegagalan tersebut diantaranya kolaborasi yang
buruk (42,4%) dan kepemimpinan yang buruk (48,5%). Kedua hal ini mengakibatkan kurangnya
koordinasi dan kerja sama tim.
Beberapa kegagalan lain dari kepemimpinan kolaboratif disebabkan karena (Grigsby, 2010):
 Tidak mengenal atau mengabaikan budaya organisasi
 Terlalu cepat inginmeraih keberhasilan dan tujuan organisasi
 Menghindari komunikasi, mengeluh, dan mengomel terkait kondisi tanpa
memperbaiki secara bersama
 Menghindari konflik
 Adanya perencanaan strategis tanpa adanya perencanaan operasional

C. Manajemen Perubahan
Kepemimpinan kolaboratif memerlukan adaptasi berkelanjutan dari pemimpin dan
anggota tim terhadap perubahan yang terjadi. perubahan

Anda mungkin juga menyukai