Wawancara dilakukan tanggal 17 April 2018 pukul 19:30-22:18. Di kedai kopi daerah UIN Sunan
Ampel Surabaya. Narasumber yaitu Muhammad Nurul Fuadi
PEWAWANCARA :
NRP : 10111710000077
Asal/Tempat tinggal : Gresik / Perum Giri Asri Blok O-15 Ngargosari, Kebomas, Gresik, Jawa TImur
NARASUMBER :
JAWABAN :
1. Pandangan tentang ziarah kubur, ada kalanya itu merupakan suatu kewajiban, dikarenakan selain
mengingatkan akan kematian juga bisa dikatakan kepedulian kita terhadap orang yang sudah
meninggal dan bahkan orang yang sudah meninggal pun kita pedulikan. Bentuk kepeduliaannya
seperti membersihkan makam, mengirim doa, dan lain lain
2. Setau saya sih bukan kewajiban, karena kalua itu merupakan kewajiban mana mungkin banyak
orang yang menentang hal ini, bahkan kita tau ada sebagian kelompok yang mengharamkan
ziarah kubur. Semua tergantung konteks untuk apa kita ziarah kubur. Kalau ziarah kubur untuk
sesajen dan sejenisnya tentunya itu diharamkan. Tetapi kalua tujuannya untuk mengingatkan
akan kematian hal itu sunnah dan merawat makam keluarga juga wajib
3. Berpakaian sopan, menjaga ucapan selama berada di lingkungan makam, mengucap salam pada
ahli kubur, dan lain lain. Saya juga belum menemukan syarat khusus didalamnya
4. Akibatnya adalah kasian keluarga yang sudah meninggal. Kok tidak ada yang menjenguk makam
dan mengirim doa, apa keluarga sudah tidak peduli lagi dengan mereka yang telah mendahului
kita. Mungkin bisa jadi yang sudah meninggal berdoa yang jelek-jelek untuk keluarga yang masih
hidup karena tidak dipedulikan lagi
5. Terlepas dari sunnah atau bukan, hal ini berasal dari kisah Rasulullah yang meletakkan pelepah
kurma diatas kuburan seseorang. Beliau berkata “Pelepah ini juga mendoakan mayat itu”. Jadi
bisa ditarik kesimpulan bahwa semua yang hidup bisa berdoa untuk yang mati.
6. Larangan saat ziarah kubur menurut saya yaitu, menggunakan pakaian yang tidak menutup aurat,
menjelek-jelekkan si mayit, dan lain sebagainya
7. Kurang tau, soalnya kan berhubungan dengan suci atau tidaknya mungkin atau ditakutkan
darahnya berceceran atau membekas yang dapat mengotori sekitaran makam