RS HARAPAN PEMATANGSIANTAR
TAHUN2Ol9
\.
MOT TO
HATIKU TERGERAK
OLEH BELASKASIHAN
MAT 1S.3 2
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 0459,/RSWllU20 19
TENTANG
KAMUS INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR TAHUN 2019
MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPLIUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN
PEMATANGSIANTAR TENTANG KAMUS INDIKATOR
MUTU RUMAH SAKIT IIARAPAN PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2019;
Pertama Mencabut Keputusan Direktur RS. Harapan Pematangsiantar
Nomor: 0341/RSII/IV/2018 tentang Penetapan Indikator: Area
Klinis, Area Manajemen, Area Sasaran Keselamatan Pasien Dan
lntemational Library Measure Rumah Sakit Harapan
Pematangsiantar tahun 20 I8;
Kedua Memberlakukan Kamus Indikator Mutu di Rumah Sakit Harapan
tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan
Direktur ini, menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh petugas di
Rumah Sakit Harapan Pematangsiantar untuk melaksanakan
progam peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai kapasrtas
dan peran masing-masing;
Ketiga Indikator mutu pelayanan yang telah ditetapkan di Rumah Sakit
Harapan Pematangsiantar mengacu pada standar akreditasi yang
terdiri dari 3 area yaitu area klinis, area manajemen dan area
keselamatan pasien;
Keempat Pelaksanaan dan pengawasan penerapan indikator mutu di Rumah
Sakit Harapan Pematangsiantar dilaksanakan oleh Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Harapan
Pematangsiantar;
Ketiga Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diubah dan diatur kembali sebagaimana
mestinya;
Ditetapkan di Pematangsiantar
29 Maret2}l9
, rilrrD{BEIIflUR R , HARAPAN
HARAPAN
&lan Farei
?enutangsia
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTIJR
RIIMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR
NOMOR :0459/RSHiIIV20I9
TANGGAL :29 Maret2019
yang benar
5 Mengurangi Risiko Infeksi Kepatuhan Hand Hygiene di ruang >85% |
obat
8 Kepatuhaa identifikasi pasien saat pemberian 100% I
PH 6-9
Kebutuhan dan baku mutu air bersih terpenuhi 100%
(pemeriksaan setiap 4 bulan sekali)
85 Pelayanan Jam kunjung pasien ditaati >7OYo
Satpam
86 Teknologi Uplime Serter 100o/o
Informasi
87 Ketersediaan (lloud Stnrage 1000,6
88 Keterlambatan waktu penanganan kerusakan 0o/o
hardware / jaringan
89 Transportasi Kesiapan kondisi aki mobil 100%
90 Tekanan angin ban armada 100%
91. Kecukupan isi BBM armada 10}o/o
92 Respon time ambulance untuk pasien IGD <15 menit
93. Pelayanan Kejadian linen yang hilarg 0o/o
Laundry
94 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang 100o/o
I
rawat inap
95 Manajemen Ketepatan waklu pengiriman obat oleh supplier 100%
Kontrak
96 Ketepatan jadwal pengambilan limbah padat 100%
medis
97 Kelengkapan dokumen pemantapan mutu 1O0o/o
Eksklusi
data
Eksklusi
Numerator Jumlah tindakan SC yang diberikan antibiotika prohlaksis
dalam I bulan
Denominator Jumlah semua tindakan SC dalam I bulan
Formula N/D x 100%
Metodologi Sensus Harian
Pengumpulan Data
Target 100Yo
data
Periode analisis 3 bulan
Target 0o/o
Cakupan data I
Populasi
Frekuensi pengumpulan I bulan
data
Target 100%
Dimensi Mulu
Struktur
Keselamatan
Proses come
Troses
&Out come
I
Alasan pengukuran High risk
indikator
Tuj uan Tergambamya pelayanan pemberian darah yang aman
Dasar Pemikiran Kejadian kehilangan darah dapat dialami oleh pasien setelah
melahirkan dengan perdarahan yang cukup banyak, maupun
kurangnya darah sebelum persalinan sehingga pemberian darah
melalui transfusi dapat dilakukan. Namun transfusi darah selain
dapat menambah darah, mempunyai risiko yang cukup tinggi,
yaitu terjadinya suatu reaksi tubuh penerima terhadap darah
dari pendonor, meskipun sudah dilakukan uji crossmatch dan
identifikasi selama proses pemberian transfusi. Sehingga perlu
dilakukan p€ngawasan dan pencatatan reaksi transfusi yang
timbul selama pemberian darah.
Kriteria :Inklusi Transfusi pada pasien ibu hamil dan pasien pasca melahirkan
Eksklusi
Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi pada ibu hamil dan ibu pasca
melahirkan dalam 1 bulan
Denominator
Formula
Metodologi Observasi
I
Pengumpulan Data
Target jo/o
2.I.6 Pen han dan Pen dalian Infeksi, Surveila dan Pela oran
Judul Indikator Kepatuhan petugas kesehatan dalam memakai Alat Pelindung
Diri di unit Maria
Jenis lndikator Struktur I Proses come Proses &Out come
F
Dimensi Mutu Keselamatan
Alasan pengukuran High risk
indikator
Tujuan Untuk meningkatkan keamanan petugas, pasien dilingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Alat Pelindung Diri adalah Pakaian khusus atau peralatan yang
dipakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisikal,
kemikal, biologis/bahan infeksius (OSHA)
dara
Definisi Operasional Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cedera yang tidak
diinginkan yang berisiko terjadi pada seluruh staf yang berada
di rumah sakit Harapan baik staf medis, penunjang non medis
Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah salah
satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap
petugas yang tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau
runcing yang menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum
suntik, jarum jahit bedah, pisau, skalpel, gunting atau benang
kawat
Dasar Pemikiran Manajemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
indiden yang terus menerus, dengan melaksanakan FMEA.
Pencegahan ini dapat terlaksana jika data insiden ini dapat
teridentifikasi secara rutin oleh Risk Manaiemen
Kriteria : inklusi Seluruh insiden
Eksklusi
Numerator Angka kejadian insiden tertusuk jarum
Denominator
Formula Jumlah insiden tertusuk jarum (orang)
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan I bulan
data
Periode analisis 3 bulan
. Penunggu pasien
. Keluarga pasien
r Pasien dengan gangguan jiwa
o Pasien pulang meninggal
Numerator Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan
I
rumah sakit (indeks kepuasan > 3) dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam bulan yang sama (n
minimal 50)
Formula Numerator / Denominator X 1007o
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
data
Periode analisis l bulan
Judul Indikator Kejadian tidak terpasangrya gelang identitas pada bayi baru
lahir
Jenis Indikator
Dimensi Mutu
Struktur
Keselamatan
ses come
f,out Jroses
& Out come
t
Alasan pengukuran High risk
indikator
Tujuan Semua bayi baru lahir teridentifikasi dengan jelas
Definisi Operasional Gelang identitas adalah gelang identitas yang memuat identitas
pasien (bafl baru lahir) yang memuat nama, no RM, tanggal
lahir yang ditulis secara elektronik yang dipasangkan langsung
sesaat bayi selesai dilakukan resusitasi baik di Kamar Bersalin,
Kamar Bedah maupun di lCD.
Dasar Pemikiran Identitas bayi merupakan faktor penting untuk keselamatan
I
pasien untuk mencegah kejadian bayi yang tertukar
Kriteria : Inklusi Semua bayi baru lahir di Kamar Bersalin, Kamar Bedah, dan
IGD
Eksklusi
Numerator Jumlah kejadian tidak terpasangnya gelang identitas bayi baru
lahir dalam 1 bulan
Denominator
Formula
Metodologi Laporan Kejadian
Pengumpulan Data
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Target 0%
Eksklusi
Numerator Jumlah form transfer antar ruang Kamar Bersalin dengan Ruang
Nifas yang terisi lengkap dalam pengambilan sampel
Denominator Jumlah semua form transfer antar ruang Kamar Bersalin dengan
Ruang Nifas yang dijadikan sampel
Formula Numerator / Denominator x 10070
Metodologi Pengambilan Sampel
Pengumpulan Data
Cakupan data Simple Random Sampling
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
dat^ I
I
Target 100%
Judul Indikator Insiden Keamanan Obat yang perlu diwaspadai di Ruang Maria
Jenis Indikator Struktur come s &Out come
]roses
Dimensi Mutu Keselamatan
Alasan pengukuran High risk
indikator
Tujuan Untuk meminimalkan kejadian pemakaian obat High alert
Medication yang tidak aman di Ruang Maria
Definisi Operasional Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medication) adalah
obat-obatan yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya
bagi pasien bila tidak digunakan sec{[a tepat. Yang termasuk
High Alert Medication adalah obat-obatan yang Look Alike
Sound Alike dan elektrolit konsentrasi tinggi. Kejadian
Keamanan Obat yang diwaspadai terjadi apabila peresepan
penyimpanan, penyiapan, dan pemberian obat tersebut tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Buku Pedoman
High Alert Medication.
Dasar Pemikiran I
Ada beberapa obat-obat elektrolit konsentrasi tinggi yang
digunakan dalam pelayanan ibu hamil. Obat-obat ini jika tidak
digunakan dengan tepat dapat berakibat te{adinya kesalahan
yang serius / sentinel event. Oleh karena itu, perlu ada
kewaspadaan pada pemakaian obat High Aled ini.
Kriteria : lnklusi
Eksklusi
Numerator .lumlah Kejadian Keamanan Obat yang perlu diwaspadai di
Ruang Maria dalam 1 bulan
Denominator
Formula
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
I
dara
Target 0o/o
Dimensi Mutu
Strukturfproses
Keselamatan
Out come & Out come
lfroses t
Alasan pengukuran High risk
indikator
Tujuan Tergambamya kepedulian dan ketelitian staf terhadap
keselamatan pasien tindakan operasi
Definisi Operasional Check list keselamatan pasien operasi terdiri dari
1. Pelaksanaan SIGN 11/ dilakukan sebelum tindakan induksi
a. Diruang persiapan dipimpin oleh perawat
b. Dikamar operasi dipimpin oleh dokter anesthesia dan ]
dilakukan
3. Menginformasikan dan membimbing ahli bedah untuk
melaksanakan operasi dengan tepat dan benar sesuai
rencana
Kriteria : Inklusi Semua tindakan SC baik elektif maupun emergency
Eksklusi
Numerator Jumlah check list keselamatan pasien operasi yang dinyatakan
lengkap (hitung per format)
data
Target 100%
Eksklusi
Numerator Jumlah kepatuhan petugas yang menggunakan APD sesuai
indikasi
Denominator Jumlah kepatuhan petugas yang menggunakan APD sesuai
indikasi, jumlah total ya dan tidak
data
Jenis Indikator Struktur fProses I-lOut come )roses & Out come
LJII I-i
Dimensi Mutu Keselamatan
Eksklusi
Numerator Jumlah assesment risiko jatuh yang diisi lengkap pada pasien
post op SC dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien post SC dalam satu bulan
Formula Numerator/Denominator x 1 007o
Metodologr Sensus harian
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Caku data asl
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Target 100%
Kriteria : lnklusi
I
Eksklusi
I
data
Target 100o/o
Metodologi Survey
Pengumpulan Data
Cakupan data Sampel
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Target >80%
Eksklusi
Formula Numerator / Denominator x 1007o
Metodologi I
Sensus Harian
Pengumpulan Data
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Cakupan data Sampel
Frekuensi pengumpulan Setiap hari
data
I
Jenis Indikator I
Struktur ffroses Out come 'roses &Out come
Dimensi Mutu Continuitas Pelayanan
Dasar Pemikiran Keterlambatan tindakan Hemodialisa dapat mempengaruhi
keselamatan pasien, sehingga tindakan hemodialisa harus
dilakukan tepat waktu sesuai dengan yang sudah dijadwalkan I
oleh DPJP
Tuj uan Menggambarkan ketepatan dilakukannya tindakan Hemodialisa
sesuai dengan iadwal yang telah ditentukan.
Definisi Operasional Terlambatnya tindakan hemodialisa yang dilakukan terhadap
pasien yang telah dijadwalkan sesuai dengan advice Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan Hemodialisa
Kriteria : Inklusi Semua keterlambatan oleh penyebab yang dari pasien maupun
dari pelayanan HD
Eksklusi Penundaan HD selama . 5 jam dikarenakan pasien lain yang
emergency/ cito I
data
Target 0%
dosis heparin.
Eksklusi Kondisi khusus yang tiba-tiba te{adi pada pasien sehingga
menyebabkan perubahan setting program hemodialisa selama
proses hemodialisa berlangsung
Numerator Jumlah kesalahan setting program hemodialisa
data
hemodialisa
Definisi Operasional Ketidaktepatan insersi akses vaskuler pasienhemodialisa pada
sekali penusukan
Kriteria : Inklusi Akses vaskuler yang dimaksud adalah AV Shunt dan
Vena Femoralis
Eksklusi Akses Double Lumen. Tidak lancamya aliran darah
dari akses vaskuler setelah proses hemodialisadimulai.
Numerator Jumlah kejadian insersi akses vaskuler yang tidak
tepat pada pasien hemodialisa
Denominator Jumlah semua pasien hemodialisa dalam I (satu)bulan
Formula Numerator / Denominator x 1007o
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data
data
Periode analisis Setiap bulan
Metodologi Anal isaData Diagram batang dan atau run chart
Sumber Data Laporan harian
Target 0o/o
Eksklusi Visite dokter karena keluhan pasien yang berulang dalam salu
hari
Numerator Jumlah visite dokter pada jam 06.00 - 14.00 WIB
datz
Periode analisis Setiap bulan
Metodologi Analisa Data Diagram batang dan atau run chart
Sumber Data Laporan harian
Target 100%
I
Dasar Pemikiran Pengkajian awal terhadap pasien sangat p€nting untuk
menentukan rencana terapi untuk pasien sesuai dengan kondisi
pasien sekarang dan riwayat kesehatannya yang lalu. I
Eksklusi
Numerator J umlah Assesment Medis yang dilengkapi dalam waktu 1 X 24
jam pasien masuk rawat inap
Denominator Jumlah pasien baru dalam satu hari
Formula Numerator / Denominator x 10070
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Target 100%
Dasar Pemikiran Reaksi tranfusi dapat menyebabkan efek ke pasien dalam skala
ringan sampai kematian. Dengan monitoring yang baik
diharapkan reaksi tranfusi tidak terjadi dan pasien mendapatkan
perawatan yang aman.
Tujuan Tergambamya pelayanan darah yang aman
Definisi Operasional Terjadinya reaksi tubuh pasien terhadap masuknya darah ketubuh
pasien sesaat maupun beberapa waktu selama transfuse darah.
Dapat berupa demam, gatal seluruh tubuh, gangguan pemafasan,
syok anafilaktik, sampai dengan meninggal dunia
Kriteria : Inklusi
Eksklusi
Denominator
F'ormula
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Target 0o/o
I
Eksklusi
Numerator Jumlah persalinan dengan SC dalam satu bulan
data I
3.5.2 Ba Baru Lahir Tidak Menda tkan ASI Eksklusif selama Rawat Ina
Judul Indikator Bayi Baru Lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif Selama
Rawat Inap
Jenis Indikator Struklur lroses Out come Proses &Out come
data
Target 0%
PlC(Personal In Charge) Ketua Tim PONEK
3.5.3 Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru
lahir
Judul Indikator Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada
bayi baru lahir
Jenis lndikator Struktur $roses come )roses &Out come
Dasar Pemikiran Inisiasi menlusu dini merupakan suatu upaya kedekatan antara
ibu dan bayi yang baru saja dilahirkan. Hal ini untuk melatih
bal menyusu dan merangsang keluamya ASI.
Tujuan Menjamin setiap bayi baru lahir di RS Harapan mendapatkan
Inisiasi Menyusu Dini
Definisi Operasional Setiap bayi baru lahir sehat dan tidak mempunyai kendala untuk
menyusui dari ibu dan kendala untuk disusui dari bayi, untuk
mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini baik di lnstalasi Kamar
Bedah, Ruang Bersalin maupun PONEK IGD
Kriteria : Inklusi Semua bayi baru lahir SC maupun spontan yang sehat
data
Pengumpulan Data
data
Target <5Yo
2 hari
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Target 0%
Eksklusi
Numerator Jumlah kasus operasi yang didapatkan adanya d'iskrepansi
diagnosis dalam satu bulan
Denominator Jumlah semua tindakan operasi dalam rvakru I (satu) bulan
Formula Numerator / Denominator x 10070
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data
data
Target lYo
I
Eksklusi
Numerator Jumlah pasien operasi yang telah dilakukan asesment pre
anestesi lengkap setiap bulan
data
data
Target 100o/o
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Target 0o/o
Eksklusi
Numerator J umlah pasien yang dilalcukan oral hygiene
data
T arget r00%
PlC(Personal In Charge) Kepala unit iCU
I
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data I
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi Survey
Pengumpulan Data
Cakupan data Sampel
Frekuensi pengumpulan Setiap 6 bulan
data
Periode analisis Setiap 6 bulan
Dasar Pemikiran Mutu pelayanan yang baik adalah yang dapat memenuhi
keinginan pasien. Atau dengan kata lain pasien merasa puas
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, termasuk oleh
perawat. Salah satu instrumen penilaian asuhan keperarvatan
yang terkait dengan kepuasan pasien adalah insrtumen B
Evaluasi Standar Asuhan Keperarvatan.
Tuj uan I
Mengetahui hasil Kepuasan Pasien melalui angket (lnstrumen B)
data
Target r00%
PIC (Personal In Charge) Kasie Mutu Keperawatan
Publikasi Data Rapat staf
I
Numerator Jumlah total
data
Target 100yo
I
Dasar Pemikrran Pasien dengan risiko jatuh perlu pengawasan yang lebih dari
pemberi pelayanan kesehatan. Dengan pengkajian ulang, kondisi
pasien dengan risiko jatuh akan selalu termonitor sehingga dapat
dicegah teriadinya pasien jatuh
Tujuan Mengurangi resiko jatuh dan meningkatkan kewaspadaan
terhadap pasien beresiko jatuh
Definisi Operasional Upaya pencegahan jatuh meliputi:
l.
Screening di rawat jalan/IGD
2. Asesmen awal risiko jatuh
.
Asesmen awal risiko jatuh adalah asesmen terhadap I
l.
asesmen awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
2. untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan
I screening
Kriteria : Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
Target 100%
data
Periode analisis Setiap 6bulan
data
Periode analisis Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah pasien yang ditangani sesuai dengan CP dalam satu bulan
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
I
Periode analisis Setiap 3 bulan
Target >80Yo
Definisi Operasional Kepatuhan petugas melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah kontak
dengan cairan tubuh pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
Kriteria : Inklusi
Eksklusi
Numerator Jumlah perawat yang melakukan cuci tangan pada five moments
dengan benar
Target <1,5%o
Dasar Pemikiran PMK No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Ke sehatan
Tuj uan Menurunkan kejadian Infeksi Daerah Operasi (lDO)
Definisi Operasional Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi yang te{adi pada daerah
insisi operasi dalam wahu 30 hari tanpa implant dan 1 tahun
dengan implant pasca bedah, terdapat keadaan minimal I sebagai
berikut :
o Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang di atas
fascia
. Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan
yang diambil secara aseptic
o Sengaja luka dibuka oleh dokter karena terdapat tanda
peradangan kecuali hasil biakan negative (paling sedikit
terdapat I dari tanda-tanda peradangan seperti nyeri, bengkak
local, kemerahan, dan perabaan hangat local.
o Dokter yang menangani menyatakan luka teriadi infeksi
Kriteria : Inklusi Luka operasi yang dilakukan di Kamar Bedah RS Harapan
Eksklusi Luka operasi dari RS lain
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi Daerah Operasi (IDO) dalam satu
hari
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam t hari
Target a2o/o
Dasar Pemikiran PMK No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tujuan Menurunkan angka infeksi saluran kencing akibat terpasangrya
kateter
Definisi Operasional Infeksi Saluran Kencing adalah infeksi yang terjadi sebagai
akibat dari pemasangan kateter urin > 48 jam dengan tanda-tanda
infeksi sebagai berikut : nyeri BAK, demam
Kriteria : Inklusi Pasien terpasang kateter urine > 48 jam
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi saluran kemih (lSK) dalam t hari
Denominator Jumlah pasien yang terpasang kateter urin > 48 jam dalam I hari
Target <1,50/o
Dasar Pemikiran PMK No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
I Tujuan Menurunkan kejadian Ventilator Assosiated Pneumonia (VAP)
Definisi Operasional Infeksi saluran nafas bawah yang mengenai parenkim paru
setelah pemakaian ventilasi mekanik > 48 jam dan sebelumnya
tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran nafas
Kriteria : Inklusi Pasien yang terpasang Ventilasi Mekanik > 48 jam
Eksklusi Pasien yang terpasang Ventilasi Mekanik < 48 jam, pasien yang
mengalami infeksi saluran nafas bawah sebelum terpasang
ventilasi mekanik
Numerator Jumlah pasien yang mengalami VAP dalam satu hari
Denominator Jumlah pasien yang terpasang ventilasi mekanik > 48 jam dalam
satu hari
Formula Numerator/Denominator x 100%
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data
I
PIC (Personal In Charge) IPCN
Publikasi Data Rapat staf
Cakupan data Semua pasien yang mengalami tirah baring > 2 x24 jam
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Dasar Pemikiran
Kriteria : Inklusi Pasien yang dirawat inap sebelumnya belum mempunyai ulkus
dekubitus, Pasien tirah baring lama
Eksklusi Pasien yang mempunyai ulkus decubitus sebelum dirawat inap
Target I
I 5
Dasar Pemikiran PMK No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
I
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tujuan Menggambarkan kepatuhan petugas terhadap prosedur dan
ketersediaan fasilitas yang aman
Definisi Operasional Terpaparnya cairan tubuh (orang lain atau pasien) pada tubuh
peke{a kesehatan, yang terjadi selama melakukan pekerjaannya
melalui jarum suntik dan instrument tajam termasuk lancet,
skapel, dan lainlain
Kriteria : Inklusi Kejadian te{adi di dalam rumah sakit
Eksklusi Kejadian terjadi di luar rumah sakit
Numerator Jumlah kejadian tertusuk benda tajam
Denominator
Formula
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Target 0
Dasar Pemikiran
Numerator Jumlah pasien yang dilayani diet khusus dikurangi j umlah pasien
yang rnengalami kesalahan diet disebabkan ketidakpatuhan
petugas gizi dalam melakukan identifikasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dilayani diet khusus dalam satu bulan
Formula Numerator,{Denominator x 1007o
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data
Dasar Pemikiran
Metodologi Survey
Pengumpulan Data
Cakupan data
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Target | >gooto
PIC (Personal In Charge) PJ.Gizi
Jenis Indikator
Dimensi Mutu
Struktur Proses
t
Efelrrifitas dan efisien
come & Out come
Definisi Operasional Prosentase sisa makanan padat pada pasien non diit yang
di i Instalasi Gizi dari rvaktu makan
Kriteria : Inklusi Seluruh pasien rawat inap non diit
Eksklusi Pasien dengan perawatan intensif dan yang menjalani diit khusus
Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa mal<anan dari pasien yang disurvey
Denominator Jumlah pasien yang disuwey dalam satu bulan
Formula Numerator/Denominator x 100%
Metodologi Survey
Pengumpulan Data
C data P asl
Frek-uensi pengumpulan Setiap bulan
data
Eksklusi
Numerator Jumlah pasien yang mengalami kesalahan diet dalam
satu bulan.
Target 0o/o
Numerator Jumlah lembar resep obat racikan pasien umum rawat jalan
dengan lama waktu tunggu >60 menit
Denominator Jumlah seluruh lembar resep obat racikan pasien umum rawat
.jalan
Formula Numerator/Denominator x 1 007o
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
I
Target <20o/o
Numerator Jumlah lembar resep obat non racikan pasien BPJS rawat jalan
I
dengan lama waktu tunggu > 30 menit I
Denominator Jumlah seluruh lembar resep obat non racikan pasien umum
rawat jalan
Formula NumeratorlDenominator x 1007o
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Definisi Operasional Insiden Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai adalah setiap
kejadian kesalahan pemberian obat yang termasuk dalam
I
golongan obat yang perlu dirvaspadai
Kriteria . Inklusi
Eksklusi
Numerator Jumlah kejadian kesalahan pemberian obat yang termasuk
golongan obat yang perlu diwaspadai pada pasien mwat jalan dan
rawat inap
Denominator
Formula
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
data
Target 0%
Jenis Indikator Strultur l-Proses l-l out come Proses &Out come
L-I II fl
Dimensi Mutu I
Keselamatan pasien
Denominator
Formula
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Target 0%
Dasar Pemikiran
Denominator
Formula
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
d^ta
Periode analisis Setiap bulan
Metodologi Analisa Data Diagram batang dan atau run chart
Sumber Data Laporan SIPNAP
Target Sebelum tanggal 10 setiap bulan
Dasar Pemikiran Pemantauan efek samping obat yang te{adi hendaknya dicatat
i
dan dilaporkan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan sebelum
memberikan obat ke pasien. Pada saat teridentifikasi adanya
dugaan kejadian Efek Samping Obat (ESO), maka dokler
atau Apoteker atau perawat yang mencatat ESO di formulir
monitoring Obat Nasional berwama kuning yang tersedia di
Nurse Station di masing-masing ruang perawatan. Pencatatan
dilakukan selengkap mungkin sesuai dengan kolom yang ada
di formulir MESO tersebut
Tuj uan 1. Terruj udnya keselamatan penggunaan obat (medication
safe{)
2. Terdatanya efek samping obat (ESO) sedini mungkin
terutama yang berat, tidak dikenal, frequensinya jarang
serta terinformasikan sesegera mungkin kepada dokter
3. Tersedianya data kejadian Efek Samping Obat (ESO)
4. Teridentifikasinya faktor-faklor yang dapat mempengaruhi
timbulnya Efek Samping Obat atau mempengaruhi angka
kejadian dan tingkat keparahan Efek samping yang terjadi
Definisi Operasional Merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan respon atau
reaksi obat yang merugikan/membahayakan dan tidak
dikehendaki, te{adi pada dosis lazimlnormal untuk profilaksis,
diagnosis, terapi atau untuk modifikasi fungsi fisiologis
Kriteria : Inklusi Seluruh insiden efek samping obat
Eksklusi
Numerator Jumlah insiden yang diakibatkan oleh respon atau reaksi obat
yang merugikan/membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi
pada dosis lazim/normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi atau
untuk memodifikasi fungsi fisiologis
Denominator
Formula
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Jenis Indikator
Dimensi Mutu
Struktur ses Oul come
Fokus pada pasien, Kesinambungan
Proses &Out come
l
Dasar Pemikiran Kepuasan pasien dan keluarga merupakan hal yang penting
untuk mengetahui kualitas pelayanan RS, untuk membantu RS
melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan, apakah
sudah sesuai dengan harapan pasien atau belum.
Tuj uan Ter*ujudnya pemantauan dan pengukuran tingkat kepuasan pasien
dan keluarga sebagai dasar upaya-upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. Terselenggaranya pelayanan di semua unit
yang mampu memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan
pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuar
atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui melalui
survey kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan
pelanggan berdavrkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pemantauan dan pengukuran kepuasan pasien dan keluarga adalah
kegiatan untuk mengukur tingkat kesenjangan pelayanan RS yang
diberikan dengan harapan pasien dan keluarga di Rawat Inap dan
Rawat Jalan. Kepuasan pasien dan keluarga diukur dengan
mendapatkan gambaran persepsi pasien dan keluarga pada saat
mendapatkan pengalaman selama dilayani di RS rnelalui :
I. Metode angket dengan konversi rentang angka"Tidak Rras"
sampai "Prras" (nilai 1-5) unhrk angket rawat inap dan 'tidak
Puas " dan "puas"(nilai 1 dan 2) untuk angket rawat jalan
2. Angket rawat inap diberikan kepada pasien yang telah
menjalani perawatan selama 3 (tiga) han atau lebih
3. Angket rawat jalan diberikan kepada pasien rawat jalan
minimal l0 setiap harinya
Kriteria : lnklusi Semua pa.sien rawat inap yang dirawat > 3 hari. Pasien rawat
jalan (10 angket setiap harinya)
Eksklusi Pasien rawat inap kurang dari 3 hari, pasien ICU
Jenis Indikator
Dasar pemikiran
Struktur Proses
t Out come Proses & Out come
Komplain pasien terhadap pelayanan RS merupakan hal yang
riskan, karena jika tidak segera ditangani dapat merugikan RS,
terulama citra RS akan turun di mata publik. Hal ini akan
mempengaruhi kredibilitas RS. Sehingga perlu ditangani dengan
baik dan tepat
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di
semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Operasional Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah
sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau
melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan
dampak risiko dengan penetapan grading/ dampak risiko berupa
ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan
dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut
sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah :
Cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,
mengancam sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian
material dll.
WamaKuning:
Cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian immaterial, dll.
Wama Hijau :
Tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah,
kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
I dilal-ukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase j umlah komplain yang ditindaklanjuti
Metodologi Survei
Pengumpulan Data
Cakupan Data Sampel
Frekuensi pengumpulan Setiap hari
data
Periode analisis Setiap bulan
Metodologi Aralisa Data Retrospective I
Target 100%
Eksklusi I
Formula
Metodologi Retrospective
Pengunpulan Data
Cakupan data Populasi
Target 0o/o
Dimensi Mutu
Struktur Sroses lout
Keselamatan, fokus kepada pasien
come Proses &Out come
l
Dasar Pemikiran Permenkes Nomor 1 1 tahun 2017
Eksklusi
Numerator Jumlah seluruh pengambilan spesimen pemeriksaan yang
dilakukan identifi kasi secara benar
Denominator Jumlah seluruh pengambilan spesimen pemeriksaan dalam 1
bulan
Formula Numerator,Denominator x 1 007o
Metodologi Concurrent
Pengumpulan Data
Dasar Pemikiran Kantung darah yang tidak digunakan akan menjadi tidak
berguna. Untuk menghindari darah yang dibuang dengan
percuma, penggunaan kantong darah sesuai permintaan harus
selalu dimonitoring supaya lebih efektif dan efisien.
Tuj uan Tergambamya pelayanan darah yang aman
Target 100%
Numerator Jumlah hasil kritis radiologi yang dilaporkan kepada dokter < 30
menit dalam satu bulan
Denominator Jumlah hasil kritis radiologi dalam satu bulan
Formula Numerator / Denominator x 1007o
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Definisi Operasional Kesalahan penyerahan hasil radiologi rawat jalan adalah hasil
radiologi yang diberikan tidak sesuai dengan pasien
Knteria : Inklusi Hasil Radiologi pasien rawat jalan
Target 0%
1.17.3 Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Toraks Rutin S 3jam (pada
jam kerja/ shift pagi)
Judul lndikator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Toraks Rutin < 3 jam (pada
jam kerja/ shift pagi)
Jenis Indikator Strukturfproses come Proses &Out come
[Out
Dimensi Mutu Keselamatan
Dasar Pemikiran Waktu tunggu yang lama dapat menyebabkan pasien menjadi
tidak nyaman dan dapat menyebabkan nya keluhan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan radiolog yang cepat pada jam kerja
Definisi Operasional Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax adalah tenggang
waktu yang dimulai dari pasien yang telah difoto sampai dengan
hasil foto diterima oleh pasien khusus foto rontgen di shifl pagt
I
(07.00 14.00 wrB)
-
Kriteria : lnklusi Semua pemeriksaan radiologi foto thorax untuk pasien rawat
jalan di shift pagi
Eksklusi
Numerator Jumlah hasil foto thorax pada shift pagr yang diberikan kepada
pasien<3 jam sejak difoto dalam satu bulan.
Target >80Yo
Dasar Pemikiran
Kriteria : Inklusi Pasien rehabilitasi medis yang memakai alat infra red
Eksklusi
Numerator Jumlah petugas rehabilitasi medis yang menggunakan alat infra
Red sesuai SPO dalam 1 bulan
'l
Denominator Jumlah seluruh pasien yang menggunakan alat infra red dalam
bulan
Formula Numerator / Denominator x 1000%
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Periode analisis I
3 bulan sekali
Target r00%
PIC (Personal In Charge) Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis
Publikasi Data Rapat staf
Dasar Pemikiran
bulan
Formula Numerator / Denominator x 100%o
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Dirnensi Mutu
Strukturl-lProses
r.-J
Kesinambungan
l-lout
I I
come Proses &C)ut come
l I
Dasar Pemikiran
direncanakan
Definisi Operasional Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
adalah pasien tidak bersedia meneruskan prognm rehabilitasi yang
direncanakan
Kriteria : Inllusi
Eksklusi
Numerator Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan
Target s500h
I
Dimensi Mutu Keselamatan, fokus kepada pasren
Eksklusi
Numerator Jumlah seluruh tindakan rehabilitasi medik yang dilakukan
identifikasi secara knar
Denominator Jumlah seluruh tindakan rehabilitasi medik dalam I bulan
Formula Numerator/Denominator x 1 007o
Metodologi Concurrent
Pengumpulan Data
Dasar Pemikiran Rekam medis menyimpan riwayat kesehatan pasien dari awal
mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Dengan
rekam medis, DPJP dapat memberikan perawatan kepada pasien
dengan melihat pada riwayat kesehatan terdahulu pasien, sehingga
perawatan yang diberikan dapat efektif. Dobel rekam medis akan
menghambat DPJP mengetahui riwayat kesehatan pasien, sehingga
akan menambah waktu pelayanan
Tuj uan Terselenggaranya pelayanan medis yang berkesinambungan untuk
keselamatan pasien
Definisi Operasional Kejadian seorang pasien yang sebenamya telah terdaftar dalam
data base SIM RS pada kunjungan sebelumnya didaftarkan
kembali pada kunjungan berikutnya oleh petugas pendaftaran
tanpa melakukan cek parameter identitas nama dan tanggal lahir
yang berakibat seorang pasien mempunyai lebih dari I nomer
rekam medis / dobel rekam medis
Kriteria : Inklusi Dokumen rekam medis dengan nomer yang berbeda tetapi
mempunyai identitas nama dan tanggal lahir yang sama
Eksklusi
Numerator Jumlah kejadian dobel rekam medis rawatjalan dalam satu bulan.
Denominator
Formula
Metodologi Sensus harian
I Pengumpulan Data
Denominator Jumlah semua dokumen rekam medis pasien rawat inap yang
disampling
Formula
I
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Target 100%
Dasar Pemikiran
Definisi Operasional Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam medis
Target RerataSl5menit
PIC (Personal In Charge) Kepala Rekam medik
Target >90o/o
Jenis Indikator Struktur l-Proses Out come Proses & Out come
L-I I
I [l
Dirnensi Mutu Efektivitas, efi siensi, kesinambungan pelayanan
Dasar Pemikiran
Kriteria : Inklusi I
Eksklusi
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama
dengan 15 menit dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Target >80%
PIC(Personal In Charge) Kepala urusan Sarana Prasarana RS
Dasar Pemikiran
I
Sesuai PermenlHK No: P68/lvlenlhk/Setjen/Kum .l 181201 6
data
Dasar Pemikiran Sesuai PMK No.1204 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
Definisi Operasional Limbah padat berbahaya adalah sampah padat akibat proses
pelayanan yang mengandung bahan-bahan yang tercemar jasad
renik yang dapat menularkan penyakit dan atau dapat menciderai
antara lain :
1. Sisa jarum suntik
2. Sisa ampul
3. Kasa bekas
4. Sisajaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan
atuan dan pedoman yang berlaku
Kriteria : Inklusi Semua limbah padat dari RS
I
Eksklusi
Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar
prosedur operasional yang diamatr
Metodologi Retrospective
I Pengumpulan Data
Target 100%
Target >700A
Dasar Pemikiran Kondisi aki mobil yang siap menunjukkan bahwa transportasi
siap untuk mendukung pelayanan dan memberikan rasa aman
T uj uan Terwujudnya kesiapan kondisi aki semua armada dalam keadaan
siap pakai tanpa kendala
Definisi Operasional Kesiapan aki mobil adalah suatu kondisi kesiapan aki meliputi air
dalam batas normal dan kutub aki terpasang kuat yang dicek setiap
pagr, demi keselamatan petugas dan pengguna pelayanan
transpo(asi baik pasien, karyawan maupun pelanggan
Kriteria ; Inklusi Aki yang terpasang dalam mobil semua armada RS
Eksklusi
Numerator Jumlah aki yang siap dalam 1 bulan
data
Definisi Operasional Tekanan angin ban armada adalah kondisi angin ban armada
sesuai dengan tekanan standar I
Eksklusi
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Target 100%
Jenis Indikator
l)imensi Mutu
Struktur Proses
]outcoml
Efi siensi, keselamatan, kecepatan
&Out come
!
Dasar Pemikiran Kecukupan isi BBM armada dapat mendukung pelayanan
kesehatan kepada pasien yang aman
Tujuan Tergambamya kecukupan isi BBM semua armada saat hendak
digunakan sehingga armada dapat segera digunakan
Definisi Operasional Kecukupan isi BBM armada adalah kondisi tangki BBM armada
lebih dari 50% daya maksimal tangki BBM saat akan digunakan
Kriteria : ln]rlusi
Eksklusi
Numerator Jumlah armada yang isi BBM nya >50o/o dai kapasitas tangki
sebelum digunakan dalam satu bulan
Metodologi Retrospective
I
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan Setiap bulan
data
Periode analisis Setiap 3 bulan
Metodologi Analisa Data Diagram batang dan atau run chart
Sumber Data Laporan harian
Target 100%
Jenis Indikator Struktur l-lProses l--l Out come Proses &Out come
rJll
Dimensi Mutu Efektivitas laporan persediaan
Dasar Pemikiran Adanya kejadian kecurangan dalam pnulisan j umlah stok
barang mendukung perlunya verifikasi jumlah stok barang secara
fisik (kartu stok) dengan SlM.
Tuj uan Menyaj ikan laporan persediaan yang valid dan mudah untuk
mengidentifikasi kecurangan yang berkaitan dengan perusahaan.
Definisi Operasional Kesalahan jumlah stock fisik barang persediaan adalah
ketidakcocokan jumlah stok barang di kaxtu stok dengan data
pada SIM
Kriteria : Inklusi Semua barang di gudang logistik RS Harapan Pematangsiantar
meliputi obat-obatan dan alkes
Eksklusi ATK (Alat Tulis Kantor), gizi kering, rumah tangga (termasuk
bahan pencuci), dan suku cadang, gizi basah
Num erator Jumlah kesalahan stock barang persediaan
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Target j%o
Dasar Pemikiran Server yang selalu siap sedia dapat menunjang pelayanan kesehatan
yang holistik untuk pasien dan atau keluarga. Waktu tunggu yang
I
lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien dan
keluarga sehingga dapat meningkatkan angka keluhan pasien
Tujuan Terwujudnya pelayanan berkualitas yang berkesinambungan
Definisi Operasional Uptime Serv'er adalah rvaktu server dapat beroperasi dan
melayani transaksi data/ sistem inlormasi
Kriteria : Inklusi
Eksklusi
Numerator I bulan Lamany a waktt uplime server
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Eksklusi Hari libur dan shift malam, perangkat non ready stok (indentl
Numerator Jumlah perbaikan hardware / jaingan dengan durasi waktu >
30menit
l)enominator Jumlah semua perbaikan hardware ijaringan
Formula Numerator / Denominator x 1007o
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Denominator Kebutuhan
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Dasar Pemikiran
Definisi Operasional Cost recovery adalah nilai dalam persen yang menunjukkan
seberapa besar kemampuan Rumah Sakit menutup biayanya
dengan penerim:um yang diperoleh dari pendapatan
fungsionalnya
Kriteria : Inklusi
Eksklusi
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan
Dasar Pemikiran
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Cakupan data Populasi
Frekuensi pengumpulan data Setiap 3 bulan
Periode analisis Setiap 3 bulan
I
PlC(Personal In Charge) Kabag Keuangan
Definisi Operasional Merupakan salah satu elemen yang penting dalam menunjang
tingkat produktivitas dan juga kreativitas karyawan. Sejumlah
penelitian menunjukkan adanya korelasi kuat antara tingkat
produktivitas dan kreativitas karyawan dengan level kepuasan
karyawan. Karyawan yang puas cenderung akan lebih
produktif dalam bekerja, dan lebih banyak menghasilkan
gagasan yang inovatif
Kriteria : lnklusi Karyawan tetap dan calon karyawan tetap
Metodologi I
Survei
Pengumpulan Data
Metodologi Retrospective
Pengumpulan Data
Dasar Pemikiran I
Surat masuk perlu diberikan disposisi oleh Direktur supaya
dapat ditindaklaniuti oleh unit terkait
Tuj uan Terselenggaranya penanganan dan penyelesaian disposrsr
surat masuk yang cepat, responsifdan tepat waktu
Definisi Operasional Kecepaan Respon Disposisi Surat Masuk adalah waklu yang
dibutuhkan mulai surat diterima oleh Bagian Sekretariat/Tata
Usaha, mendapat catatan disposisi dari direklur sampar
I
didistribusikan kepada penerima disposisi maksimal 1 x 24
I
iam
Kriteria : Inklusi Surat masuk yang mendapat disposisi dari direktur
Definisi Operasional Kejadian linen yang hilang adalah kondisi tidak kembalinya
linen sesuai dengan jumlah yang sama saat distribusi linen
diserahkan kepada ruangan
Kriteria : Inklusi
Eksklusi
t-
Numerator Jumlah kejadiaa linen yang hilang dalam I bulan
I
Denominator
Formula Numerator / Denominator x 10070
Metodologi Sensus harian
Pengumpulan Data I
Jenis Indikator
Dimensi Mutu
Struktur flProses Out come
Jenis Indikator
Dimensi Mutu
Struktur flProses
t Out come
Efi siensi dan efeklivitas
T
Proses &Out come I
Dimensi Mutu
Struktur Proses Out come Proses &Out come
Metodologi AnalisaData
Sumber Data Laporan Evaluasi Instalasi laboratorium
Target t00vo
PIC(Personal In Charge) Kepala Unit Sanitasi