Disusun Oleh :
Kelompok 4 (Kelas A.13.02)
Ida Ayu Deva Wulandari (16130082)
Reynaldi Dippos Lubis (16130083)
Ansi Utami Ndapa Doda (16130084)
Gusti Ayu Saraswati (16130085)
Natalia Diyan Putri (16130086)
Luh Putu Ayu Mahendra Yanti (16130087)
Aridayanti Fajar Putri (16130088)
Amelya Megayanti Br. Sembiring (16130089)
Elisabeth Oktavenieka Fillia Kaut (16130090)
B. Paradigma Keperawatan
1. Manusia
Menurut Roy, manusia adalah individu yang dipandang sebagai makhluk
holistik yang harus berinteraksi dengan lingkungan kemudian beradaptasi
dalam segala aspek untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan perilaku
adaptif, atau mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif (Mubarak &
Chayatin, 2011).
2. Kesehatan
Menurut Roy, kesehatan adalah suatu keadaan dimana individu menjadi
terintegritas yang meliputi integritas fisik, psikologis, dan sosial sehingga dapat
beradaptasi dengan perubahan apapun(Mubarak & Chayatin, 2011).
3. Lingkungan
Menurut Roy, lingkungan adalah semua keadaan dari kondisi tertentu
yang dapat menjadi penyebab perilaku adaptif maupun maladaptif terhadap
perkembangan dan perilaku individu maupun komunitas (Mubarak &
Chayatin, 2011; Dermawan, 2012).
4. Keperawatan
Menurut Roy, keperawatan merupakan suatu proses untuk memanipulasi
faktor penyebab dengan cara yang telah direncanakan sehingga pasien dapat
meningkatkan atau mempertahankan perilaku adaptif, dan atau untuk
mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif (Dermawan, 2012).
Menurut Roy, teori model adaptasi adalah bagaimana cara individu
mampu meningkatkan atau mempertahankan kesehatan saat dihadapkan
dengan perubahan lingkungan yang berjalan terus-menerus dengan cara
mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptif pada
suatu komunitas (Mubarak & Chayatin, 2011).
Menurut Roy, dalam memberikan asuhan keperawatan dilakukan
pengkajian pada tingkat I dan II. Kemudian, dilanjutkan dengan menegakkan
diagnosa, penentuan tujuan, intervensi, dan evaluasi (Dermawan, 2012).
a. Pengkajian
Pada pengkajian tingkat I, fokus pengkajian yaitu menentukan
perilaku klien termasuk adaptif atau maladaptif yang dapat dilakukan
dengan wawancara, observasi, ataupun pengukuran. Sementara,
pengkajian tingkat II berfokus pada stimulus atau faktor yang
menyebabkan perilaku maladaptif. Berikut merupakan fokus pengkajian
pada tingkat II (Dermawan, 2012).
1) Identifikasi stimuli focal, yaitu mengidentifikasi perubahan
perilaku langsung dan berpengaruh kuat setelah diberikan stimulus
(Dermawan, 2012).
2) Identifikasi stimuli kontekstual, yaitu mengkaji penyebab
terjadinya perilaku maladaptif baik dari internal maupun eksternal
(Dermawan, 2012). Menurut Roy (1989) dalam Dermawan (2012),
faktor kontekstual yang dapat mengakibatkan perilaku maladaptif
yaitu genetik, sex, tahap perkembangan, obat, alkohol, tembakau,
konsep diri, peran fungsi, interdependensi, pola interaksi sosial,
koping mekanisme, stress emosi dan fisik religi, dan lingkungan
fisik.
3) Identifikasi stimuli residual, yaitu mengkaji ciri tambahan seperti
adanya pengaruh masa lalu yang mengakibatkan perilaku
maladaptif sekarang (Dermawan, 2012).
b. Diagnosa
Menurut teori adaptasi yang dikemukakan Roy, diagnosa keperawatan
merupakan hasil dari proses analisis pengkajian yang berhubungan
dengan kurang atau ketidakmampuan adaptasi perilaku klien
(Dermawan, 2012).
c. Penentuan Tujuan
Menurut Roy, dalam menentukan tujuan dikategorikan menjadi dua
yaitu tujuan jangka panjang dan pendek.Hal-hal yang menjadi tujuan
jangka panjang yaitu hidup, tumbuh, reproduksi, dan kekuasaan.
Sementara, hal-hal yang menjadi tujuan jangka pendek yaitu
tercapainya tingkah laku yang adaptif setelah diberikan intervensi
terhadap penyebab perilaku maladaptif (Dermawan, 2012).
d. Intervensi
Menurut Roy, intervensi keperawatan yang dilakukan berusaha
membantu meningkatkan atau mempertahankan perilaku adaptif atau
mengubah perilaku yang maladaptif menjadi adaptif. Selain itu, fokus
intervensi menurut Roy juga pada kemampuan individu untuk
beradaptasi menghadapi segala perubahan yang terjadi pada lingkungan
(Dermawan, 2012).
e. Evaluasi
Menurut Roy, evaluasi dilakukan dengan menilai keberhasilan
intervensi yang telah diberikan dalam meningkatkan atau
mempertahankan perilaku adaptif, atapun merubah perilaku maladaptif
menjadi adaptif (Dermawan, 2012).
C. Variabel Komponen Paradigma Keperawatan
1. Input
Input artinya masukan. Dalam teori Roy, input yang dimaksud adalah
masuknya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku klien baik dari
faktor internal maupun eksternal (Aini, 2018).
2. Kontrol
Kontrol dalam teori yang dikemukakan Roy yaitu digambarkan sebagai
mekanisme koping individu dalam menghadapi stimulus. Menurut Roy, ada
dua mekanisme kontrol yaitu regulator dan kognator. Regulator merupakan
respon fisiologis tubuh seperti perubahan pada sistem endokrin, sedangkan
kognator merupakan respon otak terhadap stimulus baik dalam bentuk
pengambilan keputusan ataupun emosi (Nursalam, 2008).
3. Efektor
Efektor digambarkan oleh Roy sebagai suatu proses internal yang terdiri
dari fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interpedensi (Aini, 2018).
4. Output
Output yang dimaksud Roy yaitu respon berupa perilaku maladaptif atau
adaptif setelah stimulus diproses (Aini, 2018).
D. Keterkatan Variabel
HUMAN
SYSTEMS
Self-Concept
Physiologic- Group
Physical Identity
STIMULI
COPING BEHAVIOR
PROCESSES
BEHAVIOR
Inter-
dependence
Role Fuction
ADAPTATION
Perubahan lingkungan merupakan stimuli yang dapat mempengaruhi perilaku
kelompok (Dermawan, 2012; Aini, 2018). Saat ada stimuli, kelompok akan berekasi
terhadap perubahan lingkungan sesuai dengan proses koping masing-masing. Melalui
proses kontrol regulator, stimuli lingkungan direspon secara otomatis melalui
fisiologis tubuh, sedangkan proses kontrol kognator diproses melalui kognitif dan
emosi (Nursalam, 2008). Setelah melalui proses kontrol (proses koping), hasil proses
dapat dilihat fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interpedensi kelompok
(Aini, 2018). Hasil dari proses ini dapat berupa perilaku yang adaptif atau maladaptif
tergantung proses kontrol (proses koping) yang dilakukan setiap kelompok
(Dermawan, 2012; Aini, 2018).