Anda di halaman 1dari 61

1

COMPANY PROFILE

Teknologi Digital Mobile Lifestyle adalah jiwa Telkomsel. Telkomsel hadir


untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi terdepan, produk
dan layanan kompetitif, serta solusi inovatif. Telkomsel telah bertransformasi dari
perannya sebagai infrastructure provider menjadi multi-platform provider sebuah
babak teknologi terbaru dan konvergensi multimedia.
Hal ini akan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat
berbasis broadband sesuai roadmap teknologi selular untuk memberi manfaat bagi
kemaslahatan masyarakat. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu
menginspirasi mereka untuk terus berkarya menghadirkan layanan dan inovasi
berkelanjutan bagi negeri.
Telkomsel memperkuat sinergi untuk keberlanjutan bisnisnya dengan
meletakkan dasar yang kuat untuk mencapai hubungan yang solid dan manajemen
bisnis yang kompetitif melalui pemanfaatan kekuatan dari pemiliknya, Telkom dan
SingTel, serta mitra non - kelompok.

History Telkomsel

Telkomsel adalah operator seluler terkemuka di Indonesia, yang melayani


lebih dari 130 juta pelanggan, sehingga mewakili sekitar 52 % di antara 3 besar
operator seluler pada akhir tahun 2013. Beroperasi sejak tahun 1995, Telkomsel
adalah anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ( 65 % ) dan Singapore
Telecom Mobile Pte Ltd ( 35 % ).
2

Telkomsel telah secara konsisten digunakan lebih dari 1.000 Base


Transceiver Stations ( BTS ) setiap bulan pada tahun 2013, dimana 70 % adalah 3G
berbasis BTS yang dipasang di sekitar 300 kota secara nasional. Sekarang dengan
hampir 70.000 BTS dan lebih dari 4.700 karyawan yang beroperasi di 11 daerah di
Indonesia, layanan telkomsel dapat mencukupi 95 % kebutuhan layanan
telekomunikasi dari populasi Indonesia.
Untuk mengembangkan bisnis digitalnya, Telkomsel terus berinvestasi dalam
teknologi terbaru untuk mendukung deliverence lebih baik dari produk dan layanan
kepada pelanggan setia mereka. Telkomsel berhasil melakukan uji coba LTE pada
pertemuan 25 APEC Summit di Bali yang menunjukkan kesiapan telkomsel dalam
menghadapi teknologi baru. Dari sini Telkomsel berkomitmen untuk berinovasi
tanpa henti dalam hal pengembangan produk dan jasa mereka.

Vision & Mission

Visi : “Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia
yang terpercaya.”

Misi : “Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi
pelanggan, memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.”

Share Ownership History

1995 : Telkomsel didirikan oleh Telkom dan PT Indosat.


1996 : KPN Belanda ( KPN ) dan PT Setdco Megacell Asia ( Setdco ) mengakuis is i
saham Telkomsel masing-masing sebesar 17,3 % dan 5 %.
2001 : Telkom meningkatkan kepemilikannya menjadi 77,7 % , dalam kesepakatan
akuisisi atas saham Indosat. KPN dan Setdco menjual sahamnya kepada
SingTel Mobile yang berbasis di Singapura.
2002 : SingTel meningkatkan kepemilikannya sebesar 12,7 %, sehingga total
kepemilikannya di Telkomsel menjadi 35 % dan mengurangi kepemilika n
Telkom menjadi sebesar 65%.
3

Main Products and Services

 kartuHalo
Diposisikan sebagai merk pasca bayar yang ditujukan untuk segmen
pelanggan profesional dan korporasi. kartuHALO memberikan sederetan
layanan mobile penuh yang tak tertandingi dan hak eksklusif bagi pemakainya.
 simPATI
Diposisikan sebagai merk prabayar dengan desain untuk segmen kelas
menengah cerdas, simPATI merupakan icon penghargaan Telkomsel dalam
nominasi lifestyle prepaid brand. Pada tahun 2013, simPATI terus menawarkan
berbagai inovasi paket menarik dan kampanye untuk mendorong permintaa n
pada mobile data.
 Kartu As
Dengan lebih dari 70.3 juta pengguna pada tahun 2013, Kartu As adalah
produk Telkomsel paling populer dalam merek prabayar yang menawarkan nilai
terbaik.

Milestone

Di bawah ini merupakan milestone atau pencapaian Telkomsel selama tahun


1995 sampai dengan 2013.
Tahun Deskripsi
1995 • Telkomsel didirikan oleh Telkom dan PT Indosat.
• Peluncuran kartuHALO layanan pascabayar.
1997 • Menawarkan ponsel jasa telekomunikasi untuk semua
provinsi (27 provinsi).
• Peluncuran simPATI Nusantara sebagai layanan prabayar
yang pertama di Asia.
2002 • Peluncuran pertama mobile data pelayanan, termasuk WAP
melalui GPRS (General Packet Radio Services), MMS
(Multimedia Layanan Pesan), dan layanan konten.
4

Tahun Deskripsi
2003 • Peluncuran komersial pertama layanan roaming
internasional untuk pelanggan prabayar Indonesia.
2004 • Pengenalan sistem top up prabayar mobile-to-mobile yang
aman.
• Bergabung dalam aliansi seluler regional (Bridge Alliance)
untuk meningkatkan manfaat pelanggan.
• Peluncuran layanan prabayar Kartu As.
2005 • Call Center memperoleh ISO 9001: 2000.
• Peluncuran mobile layanan ATM perbankan .
2006 • Peluncuran jaringan dan layanan 3G yang pertama di
Indonesia.
2007 • Pengenalan layanan email.
• Roll out HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan
layanan Telkomsel Flash.
• Peluncuran TCash ke mempermudah mobile transaksi
keuangan.
2008 • Menjadi Pioneer dalam energi terbaru yang berbasis BTS di
Asia.
• Peluncuran mobile voice pertama di Indonesia dan layanan
data untuk kapal PELNI di laut terbuka.
2009 • Peluncuran HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
jaringan broadband berbasis layanan.
• Pembukaan Program Dering Desa untuk memberikan akses
telekomunikasi selama lebih dari 25.000 desa.
2010 • Sidang pertama pelaksanaan long term evolution ( LTE)
teknologi jaringan broadband di Indonesia.
• Pengenalan layanan ponsel pertama di Indonesia melalui
surat kabar.
5

Tahun Deskripsi
2011 • Menembus target 100 juta pelanggan yang memposisikan
Telkomsel sebagai operator telekomunikasi terbesar ketujuh
di dunia yang berbasis pelanggan.
• Peresmian penelitian & pengembangan fasilitas pertama di
Indonesia untuk teknologi seluler.
• Pengenalan Tap Izy, ponsel pertama di Indonesia dengan
sistem pembayaran contactless yang mengubah ponsel
menjadi dompet elektronik.
2012 • Pengenalan Seamless Mobile Wi -Fi pertama bagi konsumen
Indonesia untuk mentransfer secara otomatis dari koneksi
jaringan 2G/3G ke jaringan Wi Fi untuk mengakses
highspeed data.
• Menembus jumlah 125 juta pelanggan, yang menjadikan
posisi Telkomsel sebagai operator seluler berlisensi terbesar
dengan basis pada pelanggan .
2013 • Peluncuran Masterpiece, sebuah program yang melibatkan
268 unit mobile Grapari, pembentukan 268 ponsel
Broadband Cities, 68 aplikasi dari pengembang lokal untuk
mendukung pengembangan digital industri kreatif.
• Peluncuran 450 unit Compact Ponsel Base Station
(COMBAT).
• Keberhasilan pengujian LTE selama APEC 2013.
• Menembus pendapatan sebesar Rp60 triliun.
6

Key Figures of Achievement


7

Financial Highlights
8

Operational Highlights
9

BUSSINESS REVIEW

Telkomsel selalu berusaha meningkatkan daya saing melalui transformas i,


pemberdayaan organisasi (area based) dan peluncuran budaya “Telkomsel Way”
untuk menghasilkan orang-orang hebat yang akan memimpin bisnis dengan solid,
speed dan smart vision.

Sustaining Business Growth

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Telkomsel pada dasarnya ditujukan untuk


mencapai "Triple 3" dengan target pencapaian pada akhir 2015. Triple 3 mencakup
upaya dalam : Meningkatkan nilai perusahaan, Meningkatkan pendapatan secara
signifikan dan investasi pada pengembangan bisnis digital.

Langkah yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu melalui 5-part
growth strategy :
1. Eksploitasi layanan suara dan SMS dengan meningkatkan mikro – kluster yang
berbasis harga dan menyediakan kualitas jaringan terbaik.
2. Memperkuat layanan broadband dengan fokus pada pengarahan jumlah
pengguna data, penetrasi smart phone dan kualitas jaringan maupun
cakupannya.
3. Memicu ekosistem digital melalui penciptaan produk digital yang inovatif dan
berbeda serta memberikan aliran pendapatan baru.
4. Drive investment dalam inovasi.
5. Mempelajari secara selektif sebagai bagian dari Strategi Telkom Group.

Telkomsel Personal Representative


Telkomsel sebagai salah satu perusahaan provider Global Mobile
Communication (GSM) terbesar di Indonesia dan satu-satunya perusahaan yang
memiliki lapangan tenaga kerja yang dinamakan dengan Telkomsel Personal
Representative (TPR), mempunyai tujuan untuk melakukan 3 fungsi, yaitu
10

melakukan edukasi pelanggan, menangani keluhan pelanggan, dan melakukan


penjualan sesuai dengan tujuan promosi. Tujuan dari promosi yakni
menginformasikan kepada pelanggan atau calon pelanggan dengan membagika n
brosur, membujuk pelanggan, mengingatkan pelanggan, dan meyakinka n
pelanggan bahwa pilihan untuk menggunakan produk Telkomsel adalah piliha n
yang tepat dan menguntungkan.
Dalam merekrut Telkomsel Personal Representative (TPR) untuk dikontrak
selama 1 tahun, Koordinator TPR dengan dibantu oleh asisten koordinator TPR
harus melihat karakter dan wawasan yang luas dari calon TPR. Dan sesunadah
diterima TPR tersebut akan mengikuti training yang dilakukan oleh Telkomsel kare
TPR sebagai brand image bagi PT. Telkomsel.
Menjadi Telkomsel Personal Representative (TPR) tidaklah mudah karena
dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengkomunikasikan semua produk dengan
baik kepada pelanggan dan dapat mempertahankan image perusahaan. Untuk
menghadapi tantangan ini, maka Telkomsel Personal Representative (TPR) harus
menyusun strategi komunikasi yang tepat agar maksud dan tujuan dalam
memasarkan produk dapat di terima dengan baik dan mendapat tanggapan positif
dari pelanggan.
Koordinator TPR adalah yang bertugas dan bertanggung jawab untuk
menyusun tugas dalam menjalankan strategi komunikasi yang akan
diimplementasikan oleh TPR. Keberhasilan strategi komunikasi ini dilihat
berdasarkan pendapat konsumen, sehingga Telkomsel selalu berusaha untuk
mempertahankan dan mengembangkan strategi komunikasi melalui mengadakan
konseling dengan koordinator TPR yang bertujuan mempertahankan kinerja TPR
dan melakukan training terhadap TPR.

Competitive Advantage

Telkomsel meraih hasil yang memuaskan hingga kuartal ketiga (Q3) 2014
dengan mencatatkan pencapaian 139,3 juta pelanggan atau tumbuh 8,9% YoY
(Year on Year) dan pertumbuhan di segala lini bisnis baik digital (mobile
11

broadband dan digital services) maupun bisnis suara dan SMS. Hal ini menjadikan
Telkomsel selama 3 tahun berturut-turut memiliki kinerja keuangan yang solid dan
mampu menjaga pertumbuhan pendapatan sebesar 10% ditengah-tengah industr i
telekomunikasi yang telah mature.
Terkait dengan perkembangan broadband dan digital business tadi, ke depan
kompetisi untuk memenangkan pasar tidak lagi ditentukan oleh harga semata,
namun juga pada kekayaan konten dan kualitas jaringan yang baik. Karena itu, di
tahun 2014 Telkomsel menetapkan tema The Smart Year di mana mereka akan
meneruskan fokus pada digital business, yang saat ini dibagi menjadi empat
portopolio yaitu digital lifestyle services, mobile payment and digital money, digital
advertising, dan enterprise digital services.
Sepanjang tahun 2014 Telkomsel juga terus melakukan berbagai inovasi di
antaranya dalam hal pelayanan dan jaringan. Untuk pelayanan, Telkomsel
menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI) yang tersebar di seluruh Indonesia
untuk menjangkau pelanggan-pelanggan hingga ke pelosok. Karena
kemampuannya yang dapat berpindah tempat, maka MOGI menjadi solusi penting,
khususnya di tempat-tempat yang letaknya cukup jauh dari titik pelayanan
Telkomsel.
Selain itu, dari sisi jaringan Telkomsel menambah jumlah Compact Mobile
BTS (COMBAT) hingga 400 unit guna memastikan ketersediaan jaringan hingga
ke pelosok. COMBAT dapat menjamin kualitas jaringan di wilayah-wila ya h
tertentu yang memiliki kebutuhan khas dalam waktu yang cepat, khususnya saat
momen hari Natal dan Tahun Baru.
Atas kerja keras yang dilakukan, terlebih dalam hal social responsbility,
Telkomsel sukses meraih dua penghargaan sekaligus di acara Marketeers Award
2014 yang digelar di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta pada Rabu
(23/10/2014) silam. Penghargaan tersebut diberikan oleh Majalah Marketeers
bekerjasama dengan lembaga riset MarkPlus Insight. Dua penghargaan bergengsi
itu, adalah “Indonesia's Most Favorite Netizen Brand 2014" untuk kategori Internet
Service Provider, serta“Indonesia's Most Favorite Youth Brand 2014" untuk
kategori operator seluler.
12

Telkomsel hingga saat ini telah menjangkau lebih dari 95% dari total populasi
Indonesia, membangun 369 kota sebagai broadband city dengan didukung lebih
dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. Selain
pertumbuhan pendapatan yang baik, kepercayaan akan kualitas layanan Telkomsel
juga mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga nasional dan internasio na l.
Beberapa di antaranya adalah Indonesia Mobile Service Provider of the Year dari
Indonesia Service Excellence Awards 2014, Best Customer Support Channels dan
Best Services dari Frost and Sullivan Asia Best Practives in Customer Experience
Awards, dan Operator of The Year Serta Best Digital Service dari Selular Award
2014.

SWOT Identification

Dengan melihat bagaimana sitem yang dibangun oleh Telkomsel, dalam


mengembangkan pangsa pasarnya, meningkatkan pertumbuhan usaha dan
pendapatannya, serta mempertahankan eksistensinya, maka dapat dibuat
identifikasi atas kondisi perusahaan yang didasarkan pada faktor internal dan
eksternal perusahaan. Identifikasi tersebut seperti yang pada umumnya disebut
dengan SWOT identification.

Identifikasi Faktor Internal


Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
 Telkomsel mencatat peningkatan  Rasio keuangan PT Telkomsel pada
pelanggan sampai dengan tahun 2014 tahun 2009 s/d 2013 tampak stabil
sebanyak 139,3 juta pelanggan. namun ada kecenderungan menurun
 Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 pada tahun 2013.
BTS dimana 37.000 BTS di antaranya  Penambahan jumlah BTS dan MOGI
merupakan BTS 3G. berdampak pada peningkatan beban
 Telkomsel menghadirkan 268 Mobile depresiasi, operasi dan perawatan.
GraPARI (MOGI) yang tersebar di
seluruh Indonesia.
13

 Pengembangan produk melalui  Besarnya jumlah tenaga kerja


kebijakan diversifikasi pada layanan mengakibatkan tinggi biaya gaji dan
prabayar. tunjangan kepegawaian.
 Aplikasi berbasis IT yang digunakan  Penelitian dan pengembangan yang
Telkomsel dalam meningkatkan dilakukan dalam upaya transformasi
pelaksanaan dan mekanisme untuk dan inovasi membutuhkan biaya
mengukur kinerja karyawan. yang tinggi.
 Efektivitas kebijakan penetapan harga  Posisinya sebagai anak perusahaan
berdasarkan jangkauan konsumen. PT Telkom yang merupakan BUMN
 Kerjasama dengan perusahaan dan masih terikat dengan kebijakan
telekomunikasi global (asing). pemerintah.
 Penerapan budaya “Telkomsel Way”
dalam membangun bisnis yang solid,
speed, dan smart vision.
 Peningkatan kualitas TPR melalui
strategi komunikasi dalam
meningkatkan kepuasan konsumen.

Identifikasi Faktor Eksternal


Peluang (Opportunities) Ancaman (Threat)
 Jangkauan Telkomsel yang mencapai  Wacana Number Portability.
95 % dari populasi di Indonesia,  Cuaca Indonesia yang menggangu
dengan jumlah menara BTS yang telekomunikasi.
banyak memastikan ketersediaan  Teknologi yang lain (CDMA, surat,
jaringan sampai daerah-daerah email, sosial media).
pelosok.  Persaingan harga yang kompetitif
 Rencana peluncuran untuk layanan dengan operator lain.
teknologi 4G.  Isu kesehatan dalam penggunaan
 Kenaikan potensi pasar melalui handphone (radiasi).
kenaikan trafik data Telkomsel  Persaingan iklan yang kompetitif.
mengindikasikan peningkatan
14

pengguna smarthphone di Indonesia  Intervensi pemerintah dalam


dan kebutuhan masyarakat terhadap penetuan harga dan non harga.
akses internet broadband yang sudah  Kondisi geografis Indonesia.
menjadi bagian dari lifestyle.
 Peluncuran brand LOOP yang
diperuntukkan bagi segmen remaja
berusia 12-19 tahun, dengan
pengembangan produk melalui
Platform 3 C yaitu community,
connectivity, dan content.
 Teknologi yang digunakan dengan
fokus pada digital bussiness.
 Penawaran produk konten musik
melalui Langit Musik, Ring Back
Tone (RBT) dan mp3.
 Meningkatnya trend dari Machine to
Machine (M2M) di kalangan
korporasi.
 Sinergi Telkomsel dengan Facebook
sebagai sosial media nomor satu di
dunia.
 Pengakuan terhadap kualitas layanan
Telkomsel dari lembaga nasional
maupun internasional melalui
banyaknya awards yang diraih.
15

STRATEGY ANALYSIS

Pada analisis SWOT, matrik terbagi atas 2 bagian yakni matrik evaluas i
eksternal yang di wakili oleh variable peluang (opportunities) dan ancaman (threat),
lalu matrik evaluasi internal yang di wakili oleh variabel kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness).

External Factor Matrix (EFE)

Matriks EFE memberikan gambaran dan evaluasi dalam hal ekonomi, sosial,
budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, legal, teknologi, dan infor mas i
persaingan. Berikut matriks EFE dari Telkomsel :
Weight range: Rating:
0.0 - 0.03 : tidak penting 1 : tidak berpengaruh
> 0.03 - 0.06 : kurang penting 2 : cukup berpengaruh
> 0.06 - 0.09 : cukup penting 3 : berpengaruh
> 0.09 - 0.12 : penting 4 : sangat berpengaruh
> 0.12 - 0.15 : sangat penting

Weighted
No Key External Factors Weight Rating
Score
Peluang (Opportunities)
Jangkauan Telkomsel mencapai 95 % dari populasi
1 0.10 4 0.40
di Indonesia.
2 Rencana peluncuran untuk teknologi 4G. 0.07 3 0.21
3 Kenaikan potensi pasar smarthphone. 0.07 3 0.21
4 Peluncuran brand LOOP. 0.07 2 0.14
5 Teknologi dengan fokus pada digital bussiness. 0.09 4 0.36
6 Penawaran produk konten musik. 0.04 2 0.08
Meningkatnya trend dari Machine to Machine (M2M)
7 0.04 2 0.08
di kalangan korporasi.
8 Sinergi Telkomsel dengan Facebook. 0.06 3 0.18
9 Pengakuan terhadap kualitas layanan Telkomsel. 0.09 4 0.36
16

Ancaman (Threat)
1 Wacana Number Portability. 0.05 2 0.10
2 Cuaca Indonesia yang menggangu telekomunikasi. 0.06 3 0.18
3 Teknologi lain (CDMA, surat, email, sosial media). 0.04 3 0.12
Persaingan harga yang kompetitif dengan operator
4 lain. 0.08 4 0.32
5 Isu kesehatan dalam penggunaan handphone (radiasi). 0.03 1 0.03
6 Persaingan iklan yang kompetitif. 0.05 3 0.15
Intervensi pemerintah dlm penentuan harga & non
7 harga. 0.03 3 0.09
8 Kondisi geografis Indonesia. 0.03 2 0.06
Total 1 48 3.07

Dari tabel di atas di ketahui bahwa peluang Telkomsel yang terbesar adalah
terletak pada luasnya jangkauan Telkomsel yang mencapai 95 % dari populasi di
Indonesia, dengan jumlah menara BTS yang lebih dari 84.000 memastika n
ketersediaan jaringan sampai daerah-daerah pelosok. Kemudian pentingnya pula
pengakuan terhadap kualitas Telkomsel, karena ini sangat mempengar uhi
kepercayaan dan loyalitas dari konsumen dalam menggunakan produk Telkomsel.
Sedangkan ancaman pada Telkomsel yang paling besar adalah terletak pada
persaingan harga yang kompetitif, makin banyaknya jumlah pesaing pada beberapa
tahun terakhir ini memunculkan perang tarif, kompetitor baru maupun kompetitor
yang telah ada sebelumnya berusaha menarik para pelanggan baru maupun
pelanggan Telkomsel dengan tarif telepon, jaringan data dan sms yang murah,
sehingga Telkomsel pun berusaha menurunkan tarifnya, namun hal ini berdampak
dengan melambatnya pertumbuhan jumlah konsumen telkomsel pada tahun 2013
yang hanya sebesar 5%. Adanya kompetisi yang intens dan perang tarif, Telkomsel
melakukan strategi untuk memenangkan pelanggan baru di 2013. Telkomsel
menambah pelanggan baru sebesar 6 juta pada tahun 2013, dimana 5% lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2012. Dengan hasil ini, pelanggan Telkomsel telah
mencapai 131 juta pada akhir tahun 2013 dan meningkat lagi sebanyak 139,3 juta
di tahun 2014.
17

Intenal Factor Matrix (IFE)

IFE merupakan alat yang digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi kekuatan
serta kelemahan utama dari area fungsional bisnis serta menyajikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi pada area strategis tersebut. Berikut matrix IFE
dari Telkomsel :

Weight
No Key Internal Factors Weight Rating
Score
Kekuatan (Strength)
1 Peningkatan pelanggan sebanyak 139.4 juta tahun 2014. 0.10 3 0.30
Memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS
2 0.11 4 0.44
di antaranya merupakan BTS 3G.
3 Telkomsel menghadirkan 268 Mobile GraPARI (MOGI). 0.10 3 0.30
4 Kebijakan diversifikasi produk pada layanan prabayar. 0.07 3 0.21
5 Aplikasi berbasis IT. 0.09 4 0.36
6 Kebijakan penetapan harga sesuai jangkauan konsumen. 0.07 2 0.14
7 Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi global. 0.04 2 0.08
8 Penerapan budaya "Telkomsel way". 0.06 3 0.18
9 Peningkatan kualitas TPR melalui strategi komunikasi. 0.09 3 0.27
Kelemahan (Weakness)
1 Ratio keuangan agak turun di tahun 2013. 0.05 2 0.10
2 Peningkatan beban depresiasi, operasi, dan perawatan. 0.07 3 0.21
3 Besarnya jumlah tenaga kerja. 0.07 3 0.21
4 Tingginya biaya penelitian dan pengembangan. 0.05 3 0.15
5 Posisi sebagai anak perusahaan PT. Telkom (BUMN). 0.03 2 0.06
Total 1 40 3.01

Pada matrik internal evaluation factor ada 9 variabel kekuatan dan 5 variabel
kelemahan, kami memberikan bobot paling besar untuk variabel kekuatan yakni
Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 BTS dimana 37.000 BTS di antaranya
merupakan BTS 3G. Dengan tersedianya jaringan sampai ke daerah-daerah
pelosok, hal ini akan secara otomatis dapat meningkatkan demand terhadap layanan
dan produk Telkomsel, yang pada akhirnya juga berdampak peningkatan jumlah
pelanggan maupun pendapatan perusahaan.
18

Sedangkan pada kelemahan Telkomsel, bobot tertinggi terletak pada


tingginya beban depresiasi, operasi, dan perawatan serta pada biaya tenaga kerja.
Hal ini akan berbandin searah ketika perusahaan meningkatkan investasi pada
teknologi dan SDM, maka biaya modal tersebut juga akan semakin tinggi.

CPM Matrix

The Competitive Profile Matrix (CPM) for PT Telkomsel


Telkomsel Indosat Excelcomindo

No Critical Succcess Weight Rating Weighted Rating Weighted Rating Weighted


Factors Score Score Score

1 Advertising 0.11 3 0.33 2 0.22 4 0.44

2 Customer Loyalty 0.12 4 0.48 2 0.24 3 0.36

3 Customer Service 0.11 4 0.44 3 0.33 4 0.44

4 Financial Position 0.12 4 0.48 2 0.24 2 0.24

5 Global Expansion 0.05 3 0.15 4 0.20 3 0.15

6 Management 0.06 3 0.18 2 0.12 3 0.18

7 Market Share 0.09 4 0.36 2 0.18 3 0.27

8 Organization 0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24


Structure
9 Price 0.15 2 0.30 4 0.60 3 0.45
Competitiveness
10 Product Quality 0.11 4 0.44 3 0.33 3 0.33

Total 1 3.40 2.70 3.10

Dalam Matrik CPM, angka-angka yang tertera adalah estimasi atau perkiraan
berdasarkan penilaian kami. Sehingga matrik ini bersifat relatif terhadap keadaan
yang sesungguhnya. Berdasarkan matrik CPM di atas dapat dilihat bahwa
Telkomsel unggul dalam hal loyalitas pelanggan, financial position, dan sebagai
pionir dalam perusahaan telekomunikasi.
19

Sedangkan Indosat unggul dalam hal price competitiveness, sehingga hal ini
yang menjadi ancaman dalam hal persaingan tarif. Serta Excelcomindo yang unggul
dalam hal advertising yang menarik perhatian khususnya kaum muda. Dimana
kaum muda merupakan pengguna fitur (selain sms dan telepon) yang terbanyak di
Indonesia.

SWOT Matrix

SWOT matrix merupakan alat pencocokan yang penting yang dapat


membantu manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO (strengths-
opportunities) strategies, WO (weaknesses-opportunities) strategies, ST
(strengths-threats) strategies, dan WT (weaknesses-threats) strategies. Berikut
matriks SWOT dari Telkomsel :

Strengths-Weakneses- STRENGTHS – S WEAKNESS ES - W


Opportunities-Threats (SWOT) Peningkatan pelanggan sebanyak Ratio keuangan agak turun di
Matrix 1 1
139.4 juta tahun 2014. tahun 2013.
Memiliki lebih dari 84.000 BTS
Peningkatan beban depresiasi,
2 dimana 37.000 BTS di antaranya 2
operasi, dan perawatan.
merupakan BTS 3G.
Telkomsel menghadirkan
3 3 Besarnya jumlah tenaga kerja.
268 Mobile GraPARI (MOGI).
Kebijakan diversifikasi produk Tingginya biaya penelitian dan
4 4
pada layanan prabayar. pengembangan.

Posisi sebagai anak perusahaan


5 Aplikasi berbasis IT. 5
PT. Telkom (BUMN).

Kebijakan penetapan harga sesuai


6
jangkauan konsumen.

Kerjasama dengan perusahaan


7
telekomunikasi global.

Penerapan budaya "Telkomsel


8
way".
Peningkatan kualitas TPR melalui
9
strategi komunikasi.
OPPORTUNITIES - O SO – STRATEGIES WO -- STRATEGIES
1 Jangkauan Telkomsel 1 Bundling dengan produk I Phone 1 Melakukan leasing BTS untuk
mencapai 95 % dari populasi atau samsung(S7, O3) mengurangi beban perawatan
di Indonesia. (W2, O1)
2 2 Meningkatkan kualitas layanan 2 Bekerjasama dengan operator
Rencana peluncuran untuk
customer service (S2, S5, O9) lain dalam pemakaian BTS
teknologi 4G.
Bersama (W2,W3,O9)
20

3 3 Menjaring konsumen dari Mengikuti pola konten yang


Kenaikan potensi pasar
berbagai bidang dengan cara 3 sedang trend dalam layanan data
smarthphone.
diversifikasi harga (S4,S6,O6) digital (W4,O8)
4 4 Peningkatan layanan data
Peluncuran brand LOOP.
(S2,O2,O9)
5 Teknologi dengan fokus
pada digital bussiness.
6 Penawaran produk konten
musik.
7 Meningkatnya trend dari Ma
chine to Machine (M2M)
di kalangan korporasi.
8 Sinergi Telkomsel dengan
Facebook.
9 Pengakuan terhadap kualitas
layanan Telkomsel.
THREATS - T ST – STRATEGIES WT -- STRATEGIES
1 1 Bekerjasama dengan operator lain 1 Penelitian teknologi baru supaya
dalam pemakaian BTS Bersama hambatan cuaca di Indonesia
Wacana Number Portability.
(S2, S3, T2) tidak menjadi masalah lagi
((W2, T2, T8)
2 2 Membuat iklan yang inovatif, 2 Berusaha mengembangkan
variatif untuk menjaring teknologi baru dalam efisiensi
Cuaca Indonesia yang
pelanggan baru dan aliran data dan jumlah BTS
menggangu telekomunikasi.
mempertahankan pelanggan lama (W1,W2,W4,T4,T7)
(S1, S8, T6, T7)
3 3 Menggandeng pemerintah dalam 3 Iklan yang singkat tetapi benar
Teknologi lain (CDMA,
penelitian bahaya penggunaan HP benar menggambarkan
surat, email, sosial media).
(S1,T5,T7) Telkomsel (W2,T4,T6)
4 4 Berupaya bekerja sama dalam
Persaingan harga yang
pembuatan konten yang bisa di
kompetitif dengan operator
pakai beberapa operator
lain.
(S1,S8,T3,T4)
5 Isu kesehatan dalam
penggunaan handphone
(radiasi).
6 Persaingan iklan yang
kompetitif.
7 Intervensi pemerintah dlm
penentuan harga & non
harga.
8 Kondisi geografis Indonesia.

Space Matrix

SPACE matrix merupakan kurva dengan empat kuadran yang menunjukk a n


apakah strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive yang paling
sesuai dengan perusahaan. Berikut SPACE matrix dari Telkomsel :
21

No. INTERNAL STRATEGIC POSITION No. EXTERNAL STRATEGIC POSITION


Financial Strength (FS) ratings Environmental Stabilities (ES) ratings
1. Net income Telkomsel tahun 2013 4.0 1. Perubahan teknologi -2.0
Rp17.347 Triliun telekomunikasi sangat cepat
2. Cash flow positif pada aktifitas operasi 5.0 2. Kisaran harga pesaing yang lebih -1.0
perusahaan dari tahun 2009 - 2014 murah
3. ROA dan ROE Telkomsel tahun 2013 2.0 3. Ketatnya persaingan di industri -3.0
masing-masing sebesar 25% dan 38% telekomunikasi
11.0 -6.0

Rata-rata 3.7 Rata-rata -2.0

Competitive Advantage (CA) Industry Strength (IS)


1. Potensi pertumbuhan pangsa pasar -4.0 1. Kebijakan Pemerintah yang 2.0
mendukung industri telekomunikasi
ke arah yang lebih baik
2. Kesetiaan pelanggan dalam jumlah -2.0 2. Pertumbuhan industri 2.0
yang besar telekomunikasi yang positif dan
kompetitif
3. Kualitas produk dan layanan customer -3.0 3. Keadaan ekonomi keuangan negara 2.0
service Indonesia yang relatif stabil
-9.0 6.0
Rata-rata -3.0 Rata-rata 2.0

Kesimpulan :
Koordinat Vektor Arah :
Sumbu x : (IS, CA) = (2.0) + (-3.0) = (-1.0)
Sumbu y : (FS, ES) = (3.7) + (-2.0) = (1.7)

2.0
FS

CA IS
0.0
-2.0 0.0 2.0

ES
-2.0
22

Perusahaan telah mencapai kekuatan finansial dalam industri yang stabil dan
perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif yang relatif besar. Kami tidak
melihat bahwa pelanggan telkomsel yang merupakan pelanggan telekomunikas i
terbesar dan jangkauan sinyal yang terluas sebagai competitive advantage yang
akan berkelanjutan. Karena saat ini pertumbuhan jumlah pelanggan pesaing
Telkomsel telah melampaui peningkatan jumlah pelanggan kita. Begitu pula
dengan jangkauan sinyal telkomsel yang berbanding lurus dengan jumlah BTS yang
terdapat di Indonesia ini, karena ada wacana dari pemerintah untuk menyatuka n
BTS-BTS tersebut. Seandainyapun Telkomsel tidak mengikuti peraturan
pemerintah tersebut, selain mereka akan terkena sanksi, jumlah BTS dari para
pesaing juga akan mengungguli jumlah BTS yang mereka miliki. Jelasnya
persaingan bidang telekomunikasi ini semakin lama semakin ketat. Jika Telkomsel
tidak mendapatkan kesetiaan dari pelanggan, maka bukan tidak mungkin pelanggan
mereka akan beralih ke operator lain.

BCG Matrix (IE)

Matrix BCG merupakan gambaran grafis mengenai perbedaan antar divis i


dengan dilihat dari posisi market share dan pertumbuhan industri. Matrix ini terdiri
dari empat kuadran dimana kuadran satu disebut ‘question mark’, kuadran II
‘stars’, kuadran III ‘cash cows’, dan kuadran IV ‘dogs’. Berikut matriks BCG dari
Telkomsel :
23

Menurut Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Divisi-divisi PT


Telkomsel secara umum menyebar dalam matriks ini. Untuk divisi Prepaid (2) dan
Postpaid (1) berada pada kuadran Cash Cow yang artinya divisi tersebut memilik i
pangsa pasar yang relatif tinggi, tetapi bersaing dalam industri yang
pertumbuhannya lambat. Sedangkan untuk divisi International Roaming (3) berada
pada kuadran Stars, yang artinya divisi tersebut mewakili peluang jangka panjang
untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi perusahaan. Dan untuk kedua divisi
lainnya yaitu Interconnection (4) dan Other (5) berada pada kuadran Question
Marks, yang artinya divisi tersebut memiliki pangsa pasar yang relatif rendah.

Intenal External Matrix (IE)

Berdasarkan matriks EFE dan IFE di atas, maka dapat diketahui kesimpula n
pada matriks IE sebagai berikut :
Dari matriks IE di bawah, diketahui bahwa Telkomsel berada pada kolom I,
yakni posisi grow and build strategy. Hal ini berarti dibutuhkan strategi-strate gi
taktis yang intensif dan agresif. Strategi Telkomsel harus difokuskan pada penetrasi
pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Dari segi operasional,
integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal juga harus
dipertimbangkan.
24

IFE Total Wighted Sxores (3.01)

Strong Average Weak


4.0 3.0 2.0 1.0
EFE Total Weighted Scores

I
High II III
(3.07 ; 3.01)
3.0
(3.07)

Medium IV V VI
2.0

Low VII VIII IX


1.0

Grand Strategy Matrix


25

Dari tabel grand strategy matrix di atas, dapat diketahui bahwa posisi
Telkomsel pada Quadran 1. Penentuan kuadran satu sebagai posisi dari Telkomsem
diperoleh dari nilai market share, pertumbuhan perusahaan, dan posisi perusahaan
dibanding para pesaingnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Balanced Score Card

Balanced scorecard merupakan penjabaran kebutuhan dalam hal ini


perusahaan telkomsel untuk menyeimbangkan pengukuran keuangan yang sering
kali digunakan di dalam evaluasi strategi dan kontrol dengan perhitunga n
nonfinansial seperti misalnya kualitas produk dan layanan pelanggan. berikut
balanced scorecard dari Telkomsel:

Primary
Area of Objectives Measure of Target Time Expectati ons
Responsibility

Customers

1. Kepuasan Diperoleh dari survei pelanggan


Tiap peluncuran
pelanggan baik secara online maupun Tim marketing
produk baru dan
penyebaran kuesioner secara
berkala tahunan
manual di outlet outlet telkomsel

Internal

1. Kondisi pegawai Kepuasan pegawai dalam


Tahunan HRM
bekerja

2. Loyalitas Rendahnya tingkat turnover


pegawai pegawai Setiap Dua tahun HRM

Learning and
Growth

1. Inovasi dan 1. Mengadakan BTS Mobile


peremajaan yang bisa mengatasi
keterbatasan BTS permanen.
2. Pemeliharaan BTS yang Pemeriksaan rutin Operational
telah mengalami kerusakan setiap 2 tahun Management
baik kerusakan parah atau
tidak
26

2. Perluasan usaha 1. Menargetkan kenaikan


jumlah pelanggan Marketing dan
2. Membuka layanan service Setiap tahun Operational
telkomsel di tempat tempat Management
baru

Financial

1. Penurunan biaya 1. Penggunaan teknologi tepat


produksi guna untuk pelayanan
Setiap ada
jaringan data
perubahan kebijakan
2. Memasarkan produk dengan Financial
dari pemerintah
cara bundling dengan Management
dalam bidang
perusahaan perangkat telekomunikasi
komunikasi

2. Peningkatan Peningkatan penjualan layanan Marketing and


keuntungan telkomsel Tiap tahun Financial
Management

3. Peningkatan Meningkatkan nilai saham dan Di evaluasi setiap Marketing and


market share menambah investor. tahun sampai 2 Financial
tahun sekali Management
27

STRATEGY IMPLEMENTATION

Dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dapat diketahui bahwa
Telkomsel berada pada posisi grow and build strategy, yang dari sini dibutuhka n
strategi-strategi taktis yang intensif dan agresif. Sedangkan dari matriks grand
strategi juga diketahui bahwa posisi Telkomsel berada pada area quadran I,
sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi Telkomsel seharusnya difokuskan pada
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produkintegrasi ke
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait.
Telkomsel secara signifikan mengembangkan bisnis broadband di tengah-
tengah pertumbuhan yang agak melambat dalam layanan legacy (voice dan SMS).
Sebagai pemimpin pasar, Telkomsel berusaha untuk merebut peluang dan terus
menangkap pertumbuhan yang kuat di broadband dan pasar layanan digital.

Market Development

 Program Masterpiece Produk, Penjualan dan Infrastuktur


Sepanjang 2013, Telkomsel berhasil menerapkan beberapa kunci Program
Masterpiece dalam produk, penjualan dan infrastruktur, seperti:
 Mobile Grapari Indonesia - 268 unit
Telkomsel meluncurkan program mobile GraPARI pada tanggal 23
Agustus 2013. Program ini dirancang untuk memberikan solusi one-stop
mobile termasuk penjualan produk, handset bundling, jasa digital, pendidika n
internet dan juga layanan pelanggan Telkomsel di seluruh Indonesia terutama
di daerah pedesaan dan belum dimanfaatkan.
 Handphone Broadband Indonesia - 268 kota
Program ini adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi melalui
perluasan layanan akses broadband untuk semua kota dan kabupaten di
Indonesia pada tahun 2014 dan untuk mendukung pertumbuhan industr i
kreatif nasional. Program Broadband Kota Telkomsel memungkink a n
28

infrastruktur yang mendukung aplikasi berbasis broadband dalam keuangan,


hiburan, kesehatan, pendidikan, perdagangan, pertanian dan sektor lainnya.
Hal ini sejalan dengan Program Pemerintah untuk menyediakan layanan
broadband sampai sekitar 30% daerah di Indonesia.
 Digital Creative Indonesia - 68 aplikasi / Konten
Selama 2013, Telkomsel meluncurkan Digital Creative Indonesia
dengan tujuan untuk membantu aplikasi pengembang lokal di Indonesia
untuk memasarkan produk mereka baik nasional maupun internasional. 68
aplikasi dan konten yang sebagian besar di edutainment, sosial media, gaya
hidup, permainan, utilitas, informasi, hiburan dan e-commerce. Aplikasi dan
konten yang tersedia untuk di-download melalui BlackBerry, Android dan
Symbians. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekosistem DNA dan
mewujudkan visi 'Lokal Go Global Apps'. Dengan lebih dari 131 juta
pelanggan, saluran distribusi dan media mapan dan infrastruktur jaringa n
yang kuat, Telkomsel memberikan energi pada industri kreatif digital di
Indonesia .

 Sales Area Strategy


Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia
dengan membagi menjadi 4 area penjualan, yaitu Sumatera (Area 1),
Jabodetabek dan Jawa Barat (Area 2), Jawa dan Bali (Area 3) dan Papua,
Maluku, Sulawesi, Kalimantan atau Pamasuka (area 4).
Secara umum, strategi penjualan meliputi segmen utama pelanggan dalam
portofolio besar yang diterapkan oleh semua bidang untuk meningkatka n
penjualan dan kinerja pemasaran. Strategi ini difokuskan pada bidang:
1. Dalam Pasar Ritel
Segmen ritel adalah bagian pasar terbesar bagi Telkomsel untuk
dikelola dan dikembangkan. Dengan menerapkan program daerah lokal, kami
secara khusus mendekati dan menembus pasar baru dan yang sudah ada
layanan telekomunikasi pada program berbasis prioritas dan program
berbasis klaster. Di pasar ini, Telkomsel melayani sebagian besar kebutuhan
29

pelanggan melalui penjualan perangkat bundling (dari low-end untuk segmen


hi-end), kegiatan penjualan broadband, peningkatan stop kontak dan
manajemen, manajemen cluster, penjualan dan pendidikan internet melalui
ponsel GraPARI / gerai resmi ponsel (MOGI).
2. Dalam Pasar Korporat
Tidak hanya fokus pada kartuHALO tetapi juga peningkatan nila i
pelanggan melalui Close User Group (CUG). Salah satu strategi difokuska n
pada pelanggan dari manusia ke pelanggan non-manusia melalui Machine to
Machine (M2M) dan bisnis sinergi dioptimalkan dengan orang tua.
Telkomsel juga melayani pasar korporasi yang terdiri dari perusahaan besar
(perusahaan lokal dan global yang beroperasi di Indonesia) dan UKM (Usaha
Kecil Menengah). Agar mengembangkan pasar korporasi dan meningkatk a n
solusi bisnis perusahaan, beberapa inisiatif bisnis dilakukan pada tahun 2013
seperti kerjasama dengan perbankan dan beralih / aggregator perusahaan.
3. Dalam Komunitas
Segmen masyarakat merupakan pasar potensial yang harus dikelola.
Mulai tahun 2013 dan seterusnya, Telkomsel berfokus pada komunita s
pemuda (sekolah & kampus) dan masyarakat lainnya (hobi, minat) sedangkan
kita berpartisipasi untuk memfasilitasi sponsor acara masyarakat dan program
keterlibatan, serta memperkenalkan ekspansi internasional baru GraPARI
(Timor Leste, Hongkong & Malaysia) untuk menyediakan pengalama n
pelanggan yang sangat baik.
4. Memperkuat Customer Care
Sebagai komitmen kami untuk memberikan kepuasan pelangga n,
Telkomsel selalu meningkatkan kualitas layanan mereka kepada pelangga n
melalui saluran layanan modernisasi, perbaikan sistem pembayaran. Dalam
rangka untuk mendapatkan lebih dekat dengan pelanggan dan untuk
meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, Telkomsel menyediak a n
268 mobile GraPARI (Mobile Resmi Telkomsel Point of services) di seluruh
Indonesia. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan dan mengoperasikan 450
30

mobile BTS untuk memenuhi layanan mobile sebagai layanan gaya hidup
baru.

 Network Development
Pengembangan jaringan terdiri atas :
 Membangun jaringan untuk bisnis digital
Telkomsel telah menempatkan Rencana Induk jaringan yang
komprehensif untuk menahan jaringan pada era digital. Kami terus
berinvestasi dalam infrastruktur broadband melalui kapasitas, kualitas,
cakupan ekspansi dan program modernisasi, serta mengoptimalkan jaringa n
inti infrastruktur.
Penggelaran jaringan Telkomsel didasarkan pada strategi cluster
geografis yang mempertimbangkan proyeksi makroekonomi jangka panjang,
integritas layanan, interoperabilitas dan indikator keuangan. Kriteria lain
untuk klasterisasi merupakan benchmark global, Teknologi roadmap penjual,
zona ekonomi rinci dalam rencana induk pemerintah untuk pembanguna n
ekonomi (MP3EI) dan kualitas layanan.
 Modernisasi Jaringan
Modernisasi jaringan sangat penting untuk meng-upgrade dan
mengganti peralatan usang untuk menjaga jaringan setara dengan teknologi
dan layanan terbaru. Melalui modernisasi, Telkomsel memperoleh peralatan-
kapasitas yang lebih tinggi dengan biaya lebih rendah dan lebih hemat energi
per unitnya, yang pada saat yang sama memberi perusahaan penghemata n
biaya dalam operasi dan pemeliharaan. Modernisasi dilakukan secara
bertahap untuk meminimalkan dampak keuangan. Jaringan modernisas i
terjadi terutama di Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, serta
Jabodetabek dan Jawa Barat.
 Initiatives.NG TINEM (Next Generation Tender Infrastucture Network
Millenium)
Program optimalisasi biaya yang berinisiatif untuk mengurangi struktur
biaya perusahaan dalam jangka panjang secara optimal. Pada 2013, salah
31

satunya inisiatif utama adalah NG TINEM, melalui perusahaan mana, melalui


track record perusahaan yang telah terbukti sebagai pemasok jaringa n
terkemuka, dikelola untuk mengamankan penghematan biaya besar-besaran
dari vendor jaringan utama dan menerjemahkan penghematan biaya per unit
sekitar 30% dari capex dan 15% -20% dari biaya pemeliharaan.
 Mobile COMBAT
Mobile COMBAT (Compact Handphone Base Station) adalah salah
satu inovasi Telkomsel untuk menyediakan cakupan jaringan yang cepat,
solusi untuk lalu lintas permintaan tinggi tetapi kurang pertanggungan yang
wajar, termasuk konser dan acara olahraga, perayaan hari raya, dll. Mobile
COMBAT merupakan bagian dari komitmen Telkomsel untuk memberika n
pengalaman pelanggan terbaik untuk semua pelanggan. Mobile COMBAT
juga dikerahkan untuk menyediakan layanan komunikasi bencana, seperti
letusan gunung berapi di Merapi dan Sinabung, banjir di Bojonegoro dan
Jakarta, dll.
 Excellent Network Operation
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur, Telkomsel mengamb il
sejumlah inisiatif strategis, termasuk kemampuan enhancing dan
mengendalikan perluasan jaringan, memastikan pemeliharaan kualitas
jaringan dan menyediakan atribut data informasi tepat waktu dan akurat, serta
penguatan manajemen aset jaringan. Lebih lanjut, kami berhasil
mengembangkan aset kerangka kerja manajemen, yang sangat penting untuk
bisnis operasi.

Market Penetration

Beberapa upaya yang dilakukan oleh Telkomsel dalam melakukan penetrasi


pasar adalah :
 Program Transformation
Sebagai bagian dari strategi perusahaan, Telkomsel telah
memformulasikan lima strategi pertumbuhan, yang meliputi eksploitasi bisnis
32

legacy, memperkuat bisnis inti (data), dan memicu ekosistem jasa digital. Untuk
melanjutkan momentum, Telkomsel menciptakan tema Tahun Cerdas untuk
tonggak tahun ke-2 (2014) melalui tiga program karya yaitu youth engagement,
manajemen hubungan pelanggan, dan mesin untuk mesin.
Pada tahun 2012, Telkomsel meluncurkan program transformasi untuk
memastikan keberhasilan pelaksanaan strategi pertumbuhan, yang disebut
Telkomsel 2.0, yang merupakan komitmen Telkomsel untuk mengubah bisnis
mereka, organisasi, orang dan budaya untuk memenuhi tujuan strategis dan
untuk mengantisipasi pergeseran dinamis dalam pasar.
Telkomsel bertujuan untuk terus menang dalam broadband dan pasar
layanan digital untuk mengimbangi perlambatan pertumbuhan dalam legacy
voice dan SMS. Telkomsel 2.0 terdiri dari transformasi Bisnis dengan ekosistem
DNA (Device-Network-Application), serta transformasi di Organisasi, People
dan Kebudayaan, yang menekankan pada kolaborasi inovasi dan serangkaian
strategi yang berfokus pada keunggulan layanan, biaya kepemimpinan, ekspansi
bisnis, inovasi, strategi dan kemitraan.
DNA adalah transformasi inti kami dalam broadband dan bisnis digita l,
meningkatkan inovasi dan kualitas dalam memberikan pelayanan dan bisnis
igital untuk pelanggan, dan pengalaman pelanggan leveraging di Indonesia.
Kami juga membentuk kemitraan dengan produsen perangkat smartphone dan
tablet lokal dan internasional untuk mendorong adopsi smarphone di Indonesia.
Telkomsel saat ini menerapkan Telkomsel Way, seperti bagian dari
budaya perusahaan yang terdiri dari tiga dasar bagian yaitu :
1. “Filosofi menjadi yang terbaik" melalui GREAT (InteGrity, Respect,
Enthusiasm, LoyAlty, dan Totality)
2. “Prinsip menjadi bintang " melalui 3S (Solid , Speed, dan Smart).
3. “Praktek menjadi pemenang” melalui 3G (Great people, Great strategy, dan
Great Inovation).
33

 Cost Transformation
EBITDA dan marjin laba bersih setelah pajak Telkomsel menggambarka n
efisiensi operasional dari waktu ke waktu. Pada 2013 Telkomsel melakukan
benchmarking internasional, yang bertujuan untuk mengukur posisi mereka dan
untuk menemukan ruang untuk perbaikan. Strategi transformasi biaya
Telkomsel diarahkan pada desain kategori efisien dalam infrastruktur mereka,
proses perampingan bisnis yang efisien dan menggunakan skala ekonomi untuk
memiliki pasokan ekonomi.
Upaya Telkomsel untuk mempertahankan daya saingnya tidak hanya
dicapai melalui transformasi produk dan jasa, tetapi juga dari mengubah daya
saing biaya.
Implementasi ketiga di tahun 2013 memberi Telkomsel manajeme n
kapasitas BTS yang lebih baik terutama untuk situs-situs dengan pemanfaatan
yang sangat tinggi. Dengan ketiga operator Telkomsel dapat memanfaatka n
situs-situs yang ada di sekitar tanpa harus menjalankan sebuah BTS baru (sel
membelah). Di 2013, kami mengerahkan 3.400 3G ketiga Node-B.
Telkomsel juga berencana untuk terus meningkatkan inisiatif transformas i
biaya untuk mempertahankan posisi kompetitif mereka dan untuk memastika n
kemampuan mereka dalam menjaga kinerja bisnis yang sangat baik.

 Community Management
Manajemen komunitas Telkomsel mengakui bahwa mendekati masyarakat
dan terlibat dengan mereka merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan
kampanye pemasaran, khususnya di segmen anak muda. Manajemen komunitas
difokuskan pada tiga segmen umum:
1. Telkomsel Komunitas Sekolah atau TSC (12-19 tahun).
2. Telkomsel Mobile Campus atau TMC (19-24 tahun).
3. Komunitas Organik
Peluncuran simPATI Loop April 2013 adalah sebuah prestasi yang lebih
baik untuk positioning segmen anak muda. untuk mempertahankan keterlibatan
34

perusahaan dengan masyarakat, Telkomsel meluncurkan beberapa program


promosi pada tahun 2013:
• Promosi ke komunitas sekolah dari Sekolah Dasar dan SMP Tinggi.
• Memperkenalkan Wi-Fi Flashzones bagi masyarakat kampus.
• Memperkenalkan Program Try-Out Online yang diselenggarakan melalui
kerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk target siswa SMP dan
SMA.

Product Development

 Mobile Broadband Services


Dengan meningkatnya permintaan untuk layanan data mobile berkualita s
dan perangkat yang lebih canggih, seperti smartphone dan tablet dengan harga
terjangkau di pasar, Telkomsel mengembangkan satu set strategi untuk
menargetkan segmen yang berbeda dan daerah melalui saluran-saluran merek
utama, Kartu As, simPATI dan kartuHALO.
 Telkomsel Flash
Beberapa strategi diperkenalkan untuk mendorong penjualan data yang
dipilih daerah, di antaranya adalah dengan tarif re-pricing, menambahk a n
bonus kuota dan mengemudi 3G penetrasi handset. Sementara itu, pemasaran
kami program untuk mempercepat permintaan data seluler pada tahun 2013
meliputi:
1. Peluncuran aplikasi MyTelkomsel
MyTelkomsel adalah aplikasi mobile yang menawarkan one stop Layanan
untuk pengguna mobile broadband, khususnya tablet dan smartphone.
MyTelkomsel memastikan ngalaman pelanggan yang lebih baik dengan
jaringan broadband yang dapat diandalkan sehinga pengguna dapat
melihat profil mereka secara real time serta menambahkan fitur lain yang
hanya tersedia bagi pengguna kartuHALO.
35

2. New Pulsa Internet


Program pulsa internet yang pertama kali diperkenalkan pada 2012
ditingkatkan pada tahun 2013 sehingga pelanggan bisa membeli data paket
dengan membeli dan mengaktifkan Pulsa Internet, tanpa mengakses USSD
menu Browser (UMB).
3. online Holic
Paket online Holic memastikan pengalaman online yang lebih baik karena
menawarkan kuota besar untuk pengguna data yang berat dan mereka yang
menggunakan modem terhubung ke layar lebar. Paket online Holic juga
menargetkan gamer online.
 Layanan BlackBerry
Layanan BlackBerry kami menunjukkan pertumbuhan yang kuat
sehingga terlihat dampak pada pertumbuhan yang berbasis pelanggan pada
saat BlackBerry meluncurkan platform terbuka pada akhir 2013. Namun,
kami berusaha untuk mempertahankan daya saing paket BlackBerry kami di
pasar.

 Digital Service
Strategi kami pada tahun 2013 adalah untuk mendukung realisasi tujuan
perusahaan dalam mengembangkan layanan digital dan memperkuat pelayanan
di bisnis broadband. Pada 2013, kontribusi pendapatan dari layanan digital
adalah 1,9%, increasig 0.3ppt dari 1,6% tahun 2012. Kunci 3 pilar layanan digital
adalah :
 Gaya hidup digital
Gaya hidup digital menyediakan konten menarik yang dapat di
download oleh pelanggan Telkomsel. Kegiatan kampanye termasuk promosi
aplikasi mobile, game mobile, video, musik, aplikasi sosial dan penyediaan
berita, utilitas dan gaya hidup. Pada 2013, Telkomsel meluncurkan 68
aplikasi lokal di ulang tahun ke-68 Republik Indonesia, dan memberika n
lebih dari 2.000 game mobile. Ke depan, sejalan dengan pertumbuha n
36

smartphone, Telkomsel mengantisipasi pergeseran produk gaya hidup digita l


dan aplikasi dari fitur-ponsel berbasis smartphone.
 Iklan digital
Digital Advertising masih dianggap relatif baru di Indonesia. Namun,
lanscape digital secara online di Indonesia sangat mendapatkan reaksi yang
cepat. Perusahaan yang memulai cara-cara baru untuk memasarkan produk
dan layanan mereka, terutama media mobile digital. Tim digital advertis ing
Telkomsel akan terus berinovasi dalam memberikan peluang iklan mobile
baru seperti Target Messaging Service, Lokasi Layanan Iklan Berbasis
(LBA), Interaktif Messaging Service (SMS dan MMS), Video Messaging
Layanan dan Banner Display.
 Digital pembayaran
Telkomsel sedang membangun ekosistem yang komprehensif untuk
mobile banking dan pembayaran digital untuk menangkap kebutuhan
konsumen dan untuk memperluas layanan yang menjadi gaya hidup
konsumen. Dalam ekosistem pembayaran digital, Telkomsel bermitra dengan
kedua lembaga keuangan dan non-keuangan dengan memanfaatkan teknologi
kedekatan canggih dan baru, untuk contoh: Dekat Komunikasi Lapangan
(NFC) dan kode Quick Response (QR).

 SimPATIZone
Pembentukan simPATIzone mencerminkan bahwa Telkomsel telah
menerapkan salah satu konsep dalam New Wave Marketing,
yaitu Communitization. Komunitas simPATIzone dapat dijadikan sebagai salah
satu program untuk memasarkan layanan simPATI dengan cost yang rendah
dan impact yang besar (low budget high impact). Dengan adanya simPATIzo ne,
Telkomsel secara tidak langsung memiliki tambahan marketer, yaitu anggota
komunitas itu sendiri. Dengan memanfaatkan word of mouth marketing dan sisi
psikologis pelanggan, Telkomsel dapat meningkatkan awareness atas produk
simPATI melalui simPATIzone.
37

Komunitas yang terbentuk sejak tahun 2003 ini menjadi wadah bagi
pengguna kartu prabayar simPATI untuk dapat menikmati beragam fasilitas dan
informasi tambahan mengenai produk dan layanan simPATIzone maupun
Telkomsel secara umum. Tak hanya itu, anggota simPATIzone juga
berkesempatan mengikuti event-event yang disponsori oleh Telkomsel,
seperti simPATIzone Friday Movie Mania, simPATIzone Bike2Campus, dan
event-event lainnya. Kemudahan – kemudahan yang diperoleh anggota
komunitas ini menjadi salah satu daya tarik pelanggan mau bergabung dan
menjadi anggota simPATIzone. Dalam perkembangannya, simPATIzone dapat
digunakan sebagai salah satu program pemasaran produk simPATI.

Related Diversification

 Product Diversification
 kartuHALO
Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan kartuHALO, kami
meluncurkan beberapa program promosi dan kampanye, di antaranya yang
baru Halo Fit Package, Tarif Voice Penyederhanaan, kartuHALO Keluarga,
kartuHALO Multi-Line, Year End Special Voice & SMS Paket, Internasio na l
zonasi ulang Tarif dan Jaringan Agnostic.
 simPATI
Merek simPATI dirancang untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar
menengah. Pada 2013, Telkomsel memenangkan penghargaan kartu prabayar
premium yang meluncurkan kisaran paket khusus dan kampanye untuk
meningkatkan permintaan data seluler di antara meningkatnya jumla h
pengguna gaya hidup digital, termasuk mahasiswa dan eksekutif muda.
Sepanjang tahun, simPATI juga meluncurkan jumlah loyalitas dan program
retensi melalui berbagai kampanye di recharge dan penggunaan program
bonus.
38

 simPATI loop
Dengan desain yang penuh warna dan menyenangkan, simPATI Loop
diluncurkan pada April 2013 sebagai starterpack katering khusus untuk
segmen remaja. simPATI Loop menawarkan data menarik, BlackBerry, SMS
dan layanan digital. Keberadaan simPATI Loop diharapkan dapat
memperkuat posisi Telkomsel di segmen anak muda.
 Kartu As
Kartu As merupakan merek prabayar untuk segmen mid-low, yang
tetap menjadi merek favorit dengan basis pelanggan stabil pada 69.300.000.
Program utama diluncurkan pada 2013 adalah 'Bonus Recharge Gokil',
'Jagoan Serbu Dua Kuota 'dan sejumlah bonus tarif SMS.
 Kartu As PlayMania
Kartu As starterpack baru diluncurkan di Q2 tahun 2013 untuk
memenuhi kebutuhan dalam segmen anak-anak. Starter pack memberika n
penawaran menarik dan layanan panggilan darurat antara penawaran lainnya.

Forward Integration

 Customer Service and Channel Management


 Expanding the Customer Touch Point(CTP) Network
Sebagai garis depan layanan pelanggan kami, Touch Pelanggan Titik
(CTP) jaringan memastikan pelanggan kami menikmati akses yang baik ke
kisaran produk, layanan dan bantuan setiap saat Telkomsel.
 Mobile GraPARI Indonesia (MoGI)
Pada Agustus 2013, kami meluncurkan 268 mobile GraPARI Indonesia
(Mogi). Layanan ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program karya
yang didedikasikan untuk melayani pengguna ponsel di seluruh negeri.
 selfcare
Ada berbagai metode mengakses layanan selfcare, termasuk melalui
UMB, SMS, web, email dan media sosial. Kita memperkenalkan selfcare
(https://my.telkomsel.com) untuk memfasilitasi pembayaran tagiha n
39

kartuHALO dan top up saldo prabayar dengan menggunakan kartu kredit


sebagai saluran pembayaran.
 Electronic Billing
Pada bulan Juli tahun 2013, Telkomsel menambah layanan baru dalam
meneruskan pelaksanaan layanan penagihan elektronik untuk menggantik a n
tagihan dicetak kartuHALO ini. Penagihan elektronik memastik a n
pengurangan biaya signifikan serta menjadi lebih ramah lingkungan.
 An Integrated Supporting Tool for Service Improvement
Inovasi lain yang diperkenalkan oleh Telkomsel adalah
penyederhanaan alat penunjang yang sama sekali tidak menggunakan Poin
Sentuh Pelanggan. The CTPs awalnya diterapkan 2 (dua) alat pendukung,
yaitu CWC (Kontak Work Code) dan Cookies. Integrasi alat ini adalah
penting untuk mendukung proses penanganan pelanggan dan resolusi waktu.
Meningkatkan Saluran Distribusi dan Mengembangkan Kemitraan Baru Pada
2013, Telkomsel menetapkan sejumlah program kerja untuk meningkatk a n
saluran distribusi dan mengembangkan kemitraan baru.
 ISO 9001:2008 Certification for GraPARI and Call Center
Telkomsel menerima Layanan Contact Center Excellence Award
(CCSEA) 2013 dengan kategori kinerja layanan yang sangat baik. Melalui
sertifikasi ISO 9001: 2008 GraPARI dan Call Center Telkomsel berkomitme n
untuk memberikan kepuasan pelanggan tertinggi sesuai dengan standar ISO
internasional 9001: 2008.

Horizontal Integration

Bentuk integrasi horizontal yang dilakukan oleh Telkom yaitu dengan cara
menjalin kerjasama dengan perusahaan melalui kerjasama strategis. Kerjasama-
kerjasama tersebut terdiri atas :
 Kerjasama Telkomsel dengan beberapa labels musik record
Saat ini Telkomsel kembali membangun bisnis musik ini dengan
merangkul 16 labels musik record sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh
40

pemerintah. "Mekanisme kerjasama dibuat se-open mungkin, bahkan Telkomsel


juga menggandeng Asiri Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), dengan
prinsip win-win solution. Promosi terus dilakukan karena permintaa n
mengalami peningkatan yang luar biasa. Target lain dari Telkomsel adalah
menghilangkan aksi pembajakan dari orang-orang yang tidak bertanggung
jawab. Lagu-lagu untuk RBT dan MP3, dijual berlangganan dengan harga rata-
rata Rp 3.000 per lagu, tetapi itu tergantung dari jenis lagu. Ada juga yang
harganya hanya Rp 500, bahkan ada yang gratis download lagu dari penyanyi-
penyanyi sekarang hingga penyanyi jaman dulu.

 Kerjasama Telkomsel dengan Facebook


Ada tiga fokus utama yang digarap Telkomsel terutama untuk segmen
anak muda, yaitu melalui platform 3 C (community, connectivity, dan content).
Facebook dinilai sebagai sebuah aplikasi sangat tepat menerapkan tiga fokus
utama tersebut. Karena itu, momen blusukan CEO Facebook Mark Zuckerberg
ke Indonesia Oktober silam, dimanfaatkan untuk meningkatka n
sinergi Telkomsel dengan Facebook sebagai sosial media nomor satu di dunia,
untuk menjalin kemitraan dalam meningkatkan penetrasi internet di Indonesia.
Namun tujuan utama dari terjalinnya kerja sama tersbeut, tak semata demi
kepentingan penetrasi pasar, tetapi juga untuk meneruskan program-program
bersifat edukatif ke khalayak internet sebagai bagian dari ekosistem digital
dunia.
Pertemuan Facebook dan Telkomsel, selain membahas berbagai kerjasama
yang sudah terjalin selama ini antara Facebook dengan Telkomsel, juga
menjajaki kolaborasi yang lebih kuat di masa mendatang untuk meningkatka n
penggunaan internet di Indonesia yang saat ini mencapai 82 juta pengguna.

 Kerjasama Telkomsel dengan Samsung


Sebagai kelanjutan kerjasama strategis antara Singtel Group sebagai induk
usaha Telkomsel dan Samsung di awal April tahun 2014, Telkomsel bersama
Samsung Indonesia bersepakat untuk memperkuat kolaborasi dari sisi produk,
41

aktivitas pemasaran dan program penjualan. Hal ini ditujukan untuk


meningkatkan penetrasi smartphone di Indonesia yang selanjutnya dapat
memperkaya pengalaman dan menambah kenyamanan pelanggan dalam
menggunakan layanan digital dan mobile data.
Adapun kerjasama Telkomsel dan Samsung meliputi hal-hal sebagai
berikut :
 Portofolio Produk
1. Program Upgrade pelanggan Telkomsel yang masih menggunakan basic,
feature dan smartphone lama atau smartphone non 3G.
2. Kerjasama bundling GALAXY Tab 4 series dan GALAXY Tab S.
 Aktivitas Penjualan
Kolaborasi dalam channel penjualan Samsung Experience Store dan
GraPARI, Mobile Grapari dan Loop Station Telkomsel.
 Aktivitas Pemasaran
Sinergi aktivitas Above the Line dan Below the Line terutama untuk
mendukung kerjasama bundling eksklusif smartphone Samsung dengan harga
di bawah Rp. 2 juta.
 Content & Service
1. Penyediaan Samsung GALAXY Station di GraPARI Telkomsel terpilih
dimana pelanggan bisa mengunduh aplikasi-aplikasi Digital dan Android
secara offline via GALAXY Station.
2. Integrasi carrier billing untuk Samsung apps store.

Sebagian besar inisiatif ini akan dikampanyekan melalui payung program


Indonesia Genggam Internet yang merupakan kampanye edukasi pengenalan
Internet melalui smartphone.

 Kerjasama Telkomsel dengan PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk


Kerjasama ini ditujukan untuk memberikan fasilitas tambahan bagi para
pelanggan setia dari kedua perusahaan ini yaitu sebuah Digital Corner dan kartu
Digital Member. Digital Corner adalah sebuah istilah untuk sudut layanan digital
42

yang dihadirkan khusus oleh Telkomsel kepada para pelanggan dan pengunjung
yang datang ke Ramayana Department Store. Digital Corner ini kami lengkapi
dengan menghadirkan Customer Service Member Card Ramayana, memberika n
edukasi tentang Value Add Service Telkomsel untuk smartphone, serta
menyiapkan produk-produk yang langsung dapat dinikmati manfaatnya.
Selain Digital Corner, terdapat juga Digital Member yaitu sebuah kartu
anggota untuk para pelanggan Ramayana dan Telkomsel dimana kartu tersebut
akan memberikan manfaat lebih seperti diskon produk Ramayana dan produk
Telkomsel, informasi terkini dan promo produk dengan cara mengetik keyword
tertentu dari handphone ke 3999 (GRATIS). Masing-masing Store Ramayana
bisa melakukan update promo produk melalui aplikasi yang telah disiapkan.

Fungsional Strategy

 Marketing and Sales

Strategi Pemasaran dan Penjualan Telkomsel adalah untuk


mempertahankan posisi sebagai leading brands, produk dan solusi serta untuk
memastikan bahwa mereka masih merupakan produk pilihan di masing- mas ing
segmen: Prabayar, Pascabayar atau Layanan Data. Untuk melakukan hal ini,
pada tahun 2013 Telkomsel memperkuat komunikasi pemasaran dalam
membangun kesadaran dan top of mind untuk posisi setiap merek melalui
kampanye media massa.
Berikut adalah target Telkomsel dalam positionig merek :
 KartuHALO, diposisikan sebagai "Most Preferred Postpaid Brand”.
 SimPATI, diposisikan sebagai “Prepaid Lifestyle Brand” untuk tingginya
nilai pelanggan prabayar.
 SimPATI loop, diposisikan sebagai “Medium of Expression to be Better
Together” untuk segmen anak muda.
 Kartu As, diposisikan sebagai “Affordable, Value Prepaid Brand”.
 Kartu As PlayMania, diposisikan sebagai “Affordable Provider of Joy and
Knowledge for Kids”.
43

 Telkomsel Flash, diposisikan sebagai “Most Reliable Broadband Internet


Service” untuk para pengguna data.
Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan
mencakup lebih dari 95% dari populasi penduduk. Bisnis yang terdiversifikas i
secara geografis sangat penting dalam upaya mempertahankan posisi pasar
perusahaan di industri. Diversifikasi juga memungkinkan perusahaan memilik i
arus pendapatan lebih kuat dan lebih stabil.

 Technology Information
Inovasi tanpa henti dilakukan oleh Telkomsel dalam produk dan layanan
yang memerlukan dukungan teknologi canggih. Hal ini jelas bahwa
pengembangan IT harus mendukung pelaksanaan tujuan strategis perusahaan
dan inisiatif dalam upaya untuk menjadi penyedia layanan digital kelas dunia.
 Strategi Implementasi
Tujuan strategis Telkomsel untuk pengembangan TI yaitu menyediaka n
sistem TI terkemuka dan platform teknologi untuk mempromosik a n
pelanggan yang lebih dalam ke kelas dunia, pemahaman dan kualitas layanan
digital tinggi, dan inisiatif yang mencakup pengembangan platform keintima n
pelanggan, mengembangkan produk dan layanan yang inovatif, dan
membangun Platform digital end-to-end yang pada dapat mengendalik a n
biaya. Kegiatan TI yang mendukung implementasi strategi pada tahun 2013
antara lain :
1. Untuk mendukung pengembangan bisnis legacy, terutama pada layanan
suara dan SMS.
2. Bekerja sama dengan tim jaringan, Telkomsel meningkatkan paket
peralihan pengisian kapasitas sebesar 62% untuk memperkuat kehadiran
bisnis inti Telkomsel.
3. Membuat beberapa perjanjian kemitraan dengan pengguna bisnis untuk
lebih proaktif dan responsif dalam memberikan solusi yang tepat yang
sesuai dengan tujuan pengguna.
44

 Kicking Off the Development Phase of IT Transformation


Sejalan dengan bisnis yang sedang berlangsung dan transformas i
budaya, Telkomsel juga menggebrak tahap pengembangan transformasi IT
program pada 2013. Highlights dari program transformasi TI Telkomsel pada
tahun 2013 adalah:
1. Instalasi CRM baru (Customer Relationship Manajemen) dan sistem CC
(Customer Care).
2. Peningkatan profiling pelanggan dan analisis pelanggan serta peningka ta n
laporan manajemen.
3. Pengenalan Manajemen Pengembangan Aplikasi TI.
4. Peningkatan sistem perusahaan warisan melalui pelaksanaan portal mobile
untuk memfasilitasi transformasi budaya kerja yang lebih fleksibel.

 Human Capital Management


Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang berubah orientasi menjadi
bisnis digital dan untuk mengeksploitasi peluang bisnis di daerah / wilayah,
Telkomsel sedang melakukan transformasi bisnis. Transformasi Human Capital
Management (HCM) merupakan bagian integral dari transformasi tersebut.
Inisiatif transformasi itu terdiri atas :
 Our People Transformation
Manajemen bakat di Telkomsel adalah proses terpadu dan
berkesinambungan, termasuk diantaranya manajemen Talent Pool, Karir dan
Rencana Suksesi, dan pembentukan Komite Karir. Kebijakan manajeme n
karir akan memfasilitasi orang untuk memiliki rencana terpadu dan
berkelanjutan untuk masa depan karir mereka. Selain itu, program beasiswa
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi bakat-bakat muda selama
program magang berlangsung.
Telkomsel juga memanfaatkan sinergi dengan kelompok orang tua
dalam aspek pengembangan sumber daya manusia dan implementasi budaya.
Dalam kerjasama dengan SingTel, karyawan HIPO akan bergabung dalam
program pelatihan kepemimpinan seperti Pimpinan Daerah dalam Aksi
45

(RLA) dan Game Pertumbuhan global (GGG). Dalam kerjasama dengan


Telkom, Telkomsel memiliki berbagai kegiatan pelatihan di bawah program
yang disertakan global Program Talent (GTP). Selain itu, Telkomsel juga
memiliki program-program di masyarakat dan pengembangan budaya
melalui Talent Program Mobilitas & Talent Bursa bekerjasama dengan
Telkomsel serta Karyawan Program Pertukaran yang bekerjasama dengan
Telkom. Untuk mempromosikan lingkungan kerja yang positif dan kondusif,
Telkomsel juga konsisten menjaga komunikasi yang baik dengan Telkomse l
Serikat Buruh.
 The Telkomsel Way
Tranformasi budaya perusahaan dengan nama “The Telkomsel Way”
yang dibangun sebagai sistem kepercayaan Telkomsel yang terdiri dari tiga
lapisan:
1. Filosofi untuk menjadi terbaik (Selalu yang terbaik dengan Great Values:
InteGrity-Respect-Enthusiasm-LoyAlty-Totality).
2. Prinsip untuk menjadi bintang (3S Spirit: Solid, Speed, Smart).
3. Praktek menjadi Pemenang (Great People, Great Strategy, Great
Innovation).
Program sosialisasi internal 'The Telkomsel Way' adalah salah satu
program strategis kunci HCM selama 2013 dalam rangka mendukung
transformasi bisnis dan budaya dalam organisasi. Untuk mendukung
internalisasi nilai- nilai baru, Telkomsel telah mengembangkan program
pelatihan untuk agen perubahan budaya The Telkomsel Way, dengan
mengidentifikasi 57 agen perubahan yang telah dilatih dan terlibat langsung
dalam program internalisasi The Telkomsel Way.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan transformasi budaya,
Telkomsel melakukan Survei Budaya Entropi, yang menilai kesehatan
budaya perusahaan. Semakin kecil jumlah skor, maka semakin kecil
kesenjangan antara indeks kesehatan budaya aktual dan ideal. Pada 2013,
kami melihat peningkatan kesehatan budaya dari 20% menjadi 16%.
46

 Transform Organization, More Adaptive and Agile


Dalam bisnis digital yang dinamis dan memiliki siklus hidup produk
pendek, Telkomsel mensyaratkan organisasi adaptif dan kecepatan dalam
eksekusi dan proses internal untuk memungkinkannya menghadap i
tantangan. Oleh karena itu, Telkomsel telah mendirikan ujung ke ujung bisnis
digital, mulai dari perencanaan, pengembangan produk, pemasaran, dan
saluran distribusi untuk memberikan ke pasar. Pada 2013 Telkomsel telah
mempekerjakan 179 orang di organisasi bisnis digital, lebih besar
dibandingkan dengan 131 orang pada tahun 2012.

Telkomsel juga memperkuat kemitraan dan model bisnis dari orang-orang


dan organisasi untuk mempercepat produk dan layanan pengiriman ke pasar.
Untuk mengukur proses transformasi, pada tahun 2013 kami melakukan
Organisasi Nilai Assessment (OVA), yang difasilitasi oleh Internatio na l
Konsultan. OVA memberikan wawasan terkini tentang People, Culture &
Transformasi organisasi dan akan digunakan sebagai dasar untuk Human Capital
pengembangan Roadmap. Berdasarkan internal rating, skor Telkomsel semua di
atas 3.55, yang jauh di atas rata-rata 3.00 di benchmarking dengan 500
perusahaan global.
47

Management Discussion and Analysis

Diskusi dan analisis terhadap program corporate dari Telkomsel ini,


didasarkan atas laporan tahun 2013, hal ini dikarenakan untuk tahun 2014
Telkomsel masih belum menerbitkan atau mempublikasikan annual report atas
kegiatan operasional mereka.

Overview of 2013 Performance

Pada 2013, Telkomsel melewati tonggak penting dengan mencapai Rp60


triliun, atau 10,1% meningkat dari tahun 2012, dan mempertahankan pertumbuha n
dua digit di Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih. Telkomsel mempertaha nka n
posisi terdepan mereka di pasar seluler dengan pangsa pasar diperkirakan sekitar
60% di antara tiga operator seluler terbesar.
Telkomsel mencatat penambahan bersih sebanyak 6,4 juta pelanggan baru,
sehingga total basis pelanggan untuk 131.500.000 di tahun 2013, meningkat 5,1%
dari tahun terakhir. Pengguna data yang mencapai 60,5 juta, meningkat 10,8%
dibandingkan tahun 2012 dengan konsumsi broadband yang kuat. Telkomsel Flash
basis pelanggan meningkat signifikan sebesar 56,5% menjadi 17,3 juta, sementara
Pelanggan BlackBerry tumbuh sebesar 31,1% menjadi 7,6 juta. Sisanya dikonsums i
pelanggan broadband di Pay As You Use, yang berkontribusi sebanyak 60,5 juta,
meningkat 10,8% dari tahun 2012.
Dalam hal lalu lintas, bisnis legacy tetap tumbuh dengan Minute of Use
(MoU) produksi yang meningkat 3,6% menjadi 191,4 miliar per menit sedangkan
trafik SMS meningkat 2,7% menjadi 259.600.000.000 unit. Sementara itu, lalu
lintas data tumbuh secara signifikan dari 86,1% untuk 96.683 terabyte sepanjang
tahun.
Laba Telkomsel 'yang kuat dengan EBITDA meningkat sebesar 10,0% untuk
Rp33.9 triliun dan margin EBITDA tetap stabil di 56%. Sementara itu, Laba Bersih
tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp17.3 triliun dengan margin bersih relatif stabil
48

pada 29%. Sebagai hasilnya, Telkomsel berada di jalur pencapaian tiga tujuan
jangka menengah mereka, di mana pada akhir 2013 mereka berhasil meningkatka n
nilai perusahaan (EV) hampir Rp238 triliun dari Rp220 triliun tahun 2012,
mempertahankan pertumbuhan pendapatan dua digit, dan bisnis digita l
menyumbangkan hampir 20% dari sekitar 16% tahun 2012.

Operational Base

 Customer Base
Basis pelanggan Telkomsel pada akhir 2013 mencapai 131,5 juta,
meningkat 5,1% dari tahun lalu, meskipun penetrasi pasar berada pada posisi
jenuh. kartuHALO mencatat pertumbuhan tertinggi di pelanggan, meningkat
dari 15,8% menjadi 2,5 juta, yang menyumbang sekitar 1,9% dari total
pelanggan, sedangkan simPATI tumbuh 12,0% menjadi 59.700.000 pelanggan
atau 45,4% dari total pelanggan. Kartu As, Sementara itu, mengalami sedikit
penurunan sebesar 0,6% menjadi 69,3 juta nasabah.
 BTS
Selama 2013, Telkomsel mengerahkan 15.567 BTS baru, meningka t
33,3% dibandingkan dengan jumlah BTS baru di tahun 2012. Sehingga total
BTS on-air sebanyak 69.864, atau + 28,7% YoY. Untuk mendukung
pertumbuhan bisnis digital sekitar 75% dari BTS baru adalah BTS 3G, sehingga
total proporsi BTS 3G on-air hingga 39% dari total BTS. Penyebaran BTS 3G
sejajar dengan strategi untuk menghadapi masa depan era digital Telkomsel.
 ARPU
Dengan pasar jenuh, salah satu strategi yang harus ditumbuhkan adalah
ARPU. Telkomsel berhasil meningkatkan ARPU blended sebesar Rp37.5 ribu
dari Rp 37.0 ribu tahun 2012. Hal ini tercapai melalui transformasi organisasi
yang fokus pada segmentasi pasar, optimasi harga, zonal marking dan
pendekatan berbasis klaster.
49

 Minutes of Usage (MoU) and Revenue Per Minute (RPM)


Produksi MoU pada tahun 2013 meningkat 3,6% menjadi
191.400.000.000 menit, terutama disebabkan oleh peningkatan basis pelanggan.
Telkomsel mampu meningkatkan pendapatan per menit sebesar 0,9% menjadi
Rp160, yang disebabkan oleh strategi harga.
 SMS and Revenue Per SMS (RPS)
Trafik SMS pada tahun 2013 tumbuh 2,7% menjadi 259.600.000.000 unit,
terutama disebabkan oleh peningkatan basis pelanggan. pendapatan per SMS
ditingkatkan menjadi Rp49 dari Rp48 tahun 2012.
 Data Payload
Pada 2013, Data Payload meningkat 86,2% dari 51.938 TB menjadi
96.683 TB, dengan pendapatan per megabyte menurun 26,8% dari Rp142 / Mb
ke Rp104 / Mb.

Financial Results

 Revenues
• Pendapatan dari produk prabayar (simPATI dan Kartu As) meningkat 9,4%
menjadi Rp49.6 triliun, didorong oleh peningkatan penggunaan dalam
layanan suara dan SMS serta peningkatan ARPU.
• Pendapatan dari produk pasca bayar (kartuHALO) tumbuh 9,3% menjadi Rp
4,7 triliun, terutama didorong oleh peningkatan basis pelanggan pasca bayar.
• Pendapatan dari interkoneksi dan roaming internasional naik 9,7% menjadi
Rp4,8 triliun, sebagian karena dampak setahun penuh dari SMS tarif
interkoneksi.
• Pendapatan dari bisnis lain meningkat 76,5% menjadi Rp0.95 triliun, hal ini
terutama didorong oleh peningkatan pendapatan dalam jaringan leasing dan
pendapatan insentif dari USO.

Bisnis digital Perseroan tumbuh dengan kuat yaitu 35,0% menjadi Rp 11,7
triliun. Pertumbuhan luar biasa dalam bisnis digital ini sejalan dengan
50

peningkatan jumlah pengguna broadband, yang tumbuh sebesar 10,8% menjadi


60,5 juta pengguna. Selain itu, para pengguna data meningkat penggunaannya,
seperti tercermin payload data, yang tumbuh 86,1% menjadi 96,7 petabyte.
 Expenses
• Biaya Operasi & Pemeliharaan meningkat 16,3% menjadi 12,9 triliun,
terutama didorong oleh percepatan penggelaran jaringan termasuk sewa
menara.
• Penyusutan & Amortisasi beban meningkat 6,9% menjadi Rp10,3 triliun,
sejalan dengan penyebaran jaringan dan direklasifikasi menara sewa.
• Biaya Jasa beban sedikit meningkat sebesar 1,5% menjadi Rp3,9 triliun,
karena adanya utang yang buruk dan biaya kartu.
• Biaya Interkoneksi sedikit menurun sebesar 0,9% menjadi Rp3,2 triliun,
karena skema bisnis-ke-bisnis lebih baik dengan mitra roaming.
• Beban karyawan naik 5,3% menjadi Rp2,4 triliun, terutama didorong dengan
peningkatan jumlah pegawai, gaji dan tunjangan.
• Beban pemasaran meningkat 7,5% menjadi Rp2,3 triliun, terutama
disebabkan promosi pemasaran yang intensif dan riset pasar.
• Umum & Beban Administrasi melonjak 30,8% menjadi Rp1,2 triliun,
didorong oleh biaya sewa ruang bangunan tinggi.
• Beban lain-lain melonjak 102% menjadi Rp280 miliar, yang terutama
disebabkan rugi selisih kurs akibat melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS.
 EBITDA and Net Income
EBITDA meningkat 10,0% menjadi Rp33.9 triliun, dengan margin
EBITDA stabil 56%. Sementara itu, laba bersih tumbuh 10,4% menjadi Rp17.3
triliun, dengan marjin laba bersih yang stabil di 29%.
 Balance Sheet
Total aset Telkomsel pada akhir 2013 meningkat 17% menjadi Rp73,3
triliun dari tahun lalu.
• Aktiva lancar meningkat 22% menjadi Rp16,6 triliun, terutama disebabkan
peningkatan yang signifikan dalam investasi jangka pendek yang tumbuh
55% menjadi Rp6,2 triliun.
51

• Aktiva tetap meningkat sebesar 14% menjadi Rp53.2 triliun, sejalan dengan
tambahan peralatan jaringan yang dikerahkan sepanjang tahun.
• Kewajiban lancar meningkat 26% menjadi Rp16.4 triliun terutama
disebabkan peningkatan kewajiban yang masih harus dibayar menjadi Rp2,8
triliun dan kewajiban di bawah sewa pembiayaan untuk Rp473 miliar.

Total kewajiban meningkat 34% menjadi 25,5 triliun, terutama disebabkan


perubahan kebijakan akuntansi tentang menara sewa, sebagai bagian sewa
menara dipublikasikan sebagai sewa keuangan. Ekuitas tumbuh 9% menjadi
Rp47,8 triliun karena tambahan laba ditahan sebagai akibat dari laba bersih yang
lebih tinggi pada tahun 2013.
 Capital Expenditure and Cash Flows
Kami mencatat kenaikan YoY 12,8% pada kas bersih yang dihasilkan dari
operasi tahun 2013 untuk Rp29,602 miliar. Arus kas untuk investasi kegiatan
meningkat 6,8% YoY menjadi Rp14,445 miliar. Pada 2013, modal pengeluara n
untuk investasi infrastruktur sebesar Rp12,397 miliar, tumbuh 29,4%
dibandingkan tahun 2012 dari Rp9,578 miliar. Sementara komitmen belanja
modal mencapai Rp11,556 miliar, sedikit meningkat dari Rp11,399 miliar tahun
2012. Kas bersih yang digunakan aktivitas pendanaan turun 17,1% YoY menjadi
Rp1,899 triliun seiring dengan rendahnya outstanding hutang di tahun 2013.
 Free Cash Flows
Arus Telkomsel Free Cash pada akhir Desember 2013 sebesar untuk
Rp17.3 triliun, sedikit meningkat dari 16,7 triliun tahun 2012.
 Loans
Pada akhir Desember 2013, Telkomsel memiliki pinjaman dari Rp2,2
triliun, dimana sekitar Rp1,1 triliun pinjaman jangka pendek dan Rp1,1 triliun
sisanya adalah pinjaman jangka panjang. Sekitar 31% dari total kredit yang
diberikan dalam bentuk mata uang asing sebesar menjadi US $ 55.200.000.
Selain itu, Perusahaan harus memantau dan memelihara batasan keuangan yang
terkait dengan pinjaman / utang.
52

 Forex Loss Impact


Sebagai akibat dari melemahnya mata uang Rupiah, Perusahaan
mengalami rugi kurs sebesar Rp531 miliar pada tahun 2013 dan Rp214 miliar
pada 2012, masing- masing.

 Credit Rating
Peringkat terbaru yang dikeluarkan oleh Standard & Poor (global) dan
Fitch Peringkat Indonesia adalah sebagai berikut:

 Financial Ratios
53

Good Corporate Governance

Komitmen Telkomsel terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance


(GCG) dalam setiap aspek bisnis merupakan kepatuhan mereka terhadap Undang-
Undang Nomor 40 tahun 2007 dan beberapa aspek dari Amerika Serikat Sarbanes-
Oxley Act (SOA), yang mana semua anak perusahaan PT Telekomunikas i
Indonesia Tbk (TELKOM) diwajibkan memenuhi daftar saham di New York Stock
Exchange (NYSE).

Dalam rangka membangun struktur GCG yang kuat dalam organisas i,


Telkomsel terikat pada lima prinsip yang menjadi pilar implementasi GCG. Lima
prinsip tersebut adalah:
a. Transparansi
Prinsip ini harus dilakukan dalam upaya menghadirkan adil akses ke semua
informasi tentang keuangan perusahaan dan kinerja operasional.
b. Akuntabilitas
Manajemen dan staf dari semua tingkatan juga diminta untuk mengembangka n
akuntabilitas tinggi dalam setiap tindakan dan dalam mempertahankan hubunga n
dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pada bagian dari
peraturan kepatuhan.
c. Tanggung jawab
Prinsip ini membutuhkan komitmen dari seluruh unsur organisasi untuk
menunjukkan integritas dan tanggung jawab mereka dalam proses pengambila n
keputusan, dalam mempertahankan kepentingan perusahaan dan aset
stakeholder dan manajemen risiko untuk menjamin kelangsungan bisnis.
d. Kebebasan
Kami menggunakan kebebasan kami sebagai sebuah organisasi dengan
integritas tinggi dan memastikan bahwa semua manajemen bebas dari konflik
bunga dan / atau pengaruh pihak lain.
e. Keadilan
Kami membawa prinsip ini untuk memastikan bahwa semua pemegang saham
dan pemangku kepentingan menerima perlakuan yang sama, termasuk
54

kesempatan adil bagi karyawan dalam mendapatkan promosi karier, pelatihan


dan pendidikan, dan akses terhadap informasi.

Code of Conduct

Telkomsel telah mengadopsi kode etik sesuai dengan standar tertinggi nilai-
nilai dan etika bisnis. Kode berlaku kepada seluruh karyawan yang mewakili
perusahaan. Semua orang yang berhubungan dengan kode etik Telkomsel harus
mematuhi hukum dan peraturan serta bertindak demi kepentingan terbaik
perusahaan. Kode mempengaruhi bagaimana karyawan berpikir tentang tindakan
dan apa yang kita harus atau tidak harus sertakan pengamanan aset perusahaan,
pendapatan dan penyesuaian moneter di luar kebijakan.perusahaan Ini adalah
tanggung jawab pribadi dari setiap karyawan untuk mematuhi dengan standar yang
berlaku.

Enterprise Risk Management

Dalam industri telekomunikasi yang kompetitif, Perseroan terus mencari


peluang bisnis yang bisa dijelajahi dan memberikan manfaat yang paling berharga
kepada semua pemangku kepentingan baik dalam periode jangka panjang atau
pendek. Namun, untuk mencapai tujuannya, Perusahaan juga harus menghadap i
risiko yang mungkin timbul. Melalui unit Enterprise Risk Management (ERM),
perusahaan melakukan penilaian tahunan pada besarnya risiko. Penilaian tersebut
didasarkan pada Committee of Sponsoring Organisasi Komisi Treadway (COSO).

Kerangka ERM, kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi yang


menyediakan pedoman untuk memastikan manajemen risiko yang efektif. Pada
2013, berdasarkan pada tujuan sebagaimana tercantum dalam rencana perusahaan,
Unit ERM menilai risiko selama tahun berjalan yang terdiri atas Strategis, Operasi,
Keuangan dan risiko Kepatuhan. Tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mengurangi risiko antara lain :
55

1. Reorganisasi
Perusahaan telah merencanakan reorganisasi dan transformasi budaya
mulai dari tahun 2013. Melalui konsep Strategic Business Unit (SBU),
perusahaan memberikan kewenangan yang lebih besar pada area zona marking.
Tantangan utama adalah kepatuhan terhadap prinsip pemisahan tugas dan
kejelasan kepemilikan proses (pemilik kontrol, otoritas dan pelaporan) untuk
mencapai kinerja yang lebih baik.
2. Outsourcing Arrangement
Pesatnya pertumbuhan bisnis dan multi-kompetisi menantang perusahaan
untuk fokus pada kegiatan utama yang bertujuan untuk menciptakan manajemen
bisnis yang efektif, efisien dan fleksibel. Untuk tujuan ini, perusahaan
menggunakan penyedia layanan atau penyalur tenaga kerja. Outsourcing harus
dilakukan untuk kegiatan pendukung dan disediakan oleh badan hukum.
Dalam keadaan ini, ada potensi risiko atas pengaturan pasokan tenaga
kerja sehingga pemasok harus dihentikan dan tuntutan hukum dari pekerja dan
penyedia layanan mungkin timbul akibat ketidakpatuhan dengan peraturan
tersebut. Untuk respon pada risiko, Perusahaan telah menetapkan kebijakan pada
outsourcing dan dikembangkan SIAD (Sistem Informasi Alih Daya), aplikasi
untuk pengaturan outsourcing; dan update data secara berkala pada pekerja dari
penyalur tenaga kerja.
3. Layanan OTT
Tumbuhnya industri mobile dengan penciptaan inovasi-inovasi baru
dalam teknologi terhadap kemudahan dan kecepatan akses data, telah mengubah
aliran pendapatan dari layanan dasar (suara dan SMS) ke layanan data yang
ditandai dengan beberapa produk digital bisnis. OTT layanan akuisisi lalu lintas
yang menjanjikan dan meningkatkan penggunaan, sedangkan untuk suara dan
SMS akan menurun.
4. IT / Keamanan Jaringan
Risiko signifikan terkait dengan keamanan informasi yang umum ada di
industri telekomunikasi adalah kontrol password, Akses OSS-OAM, sistem
keamanan, direktori aktif, domain admin dan data pelanggan. Risiko mereka
56

umumnya terkait dengan tingkat kesesuaian / penegakan hukum dan komitmen


dalam menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan keamanan. Perusahaan
telah menetapkan kebijakan keamanan informasi manajemen pada tahun 2013.
Sebagai bagian dari proses mitigasi, sesuai dengan perubahan organisas i
di 2013 dan untuk menyederhanakan proses kontrol, perusahaan meningkatka n
proses bisnis dan desain pengendalian internal meliputi Badan Level Control, IT
Umum Kontrol dan Transaksi Level Control. Dengan adanya perbaikan,
perusahaan akan mampu mempertahankan kontrol efektivitas seperti yang
dipersyaratkan oleh standar atau peraturan.

Corporate Social Responsibility

Keberlanjutan perusahaan adalah cara Telkomsel untuk mengoperasik a n


bisnis kami melalui keterlibatan dengan para pemangku kepentingan. Pada 2013,
Telkomsel telah mengembangkan inisiatif CSR yang berbasis kegiatan ICT dengan
fokus pada empat bidang utama: Pendidikan, Masyarakat Umum, Lingkungan dan
Ekosistem. Adapun jenis program CSR yang sudah dilakukan oleh Telkomsel
diantaranya :
 Pendidikan
 Integrated Digital School (IDS)
IDS adalah sebuah program untuk digitalize sistem informasi sekolah
dalam mengembangkan ekosistem sekolah digital. Program ini bertujuan
untuk memperoleh pemahaman tentang layanan penggunaan digital untuk
mendukung pendidikan dan komunikasi antara komunitas sekolah. Pada
2013, Telkomsel telah mencapai 25 komunitas sekolah di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
 Edu Campus Development Center (ECDC)
ECDC merupakan program pelatihan IT bersertifikat yang
diperuntukkan bagi pengguna Telkomsel dengan persyaratan pembelia n
minimum tertentu. Pada tahun 2013, Telkomsel bekerjasama dengan
Microsoft untuk melatih 2.000 mahasiswa dari 5 (lima) perguruan tinggi
57

terkemuka di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi


Surabaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Mulawarman dan
Universitas Diponegoro.
 Student Scholarship
Sebuah program beasiswa diberikan kepada siswa yang dilakukan dari
SD hingga SMA di seluruh provinsi. Pada tahun 2013, kami diberikan 134
siswa beasiswa dengan nilai ujian nasional tertingi di provinsinya masing-
masing dan pada setiap perwakilan tingkat pendidikan.

 Komunitas umum (Public Community)


 Telkomsel Siaga 2013
Telkomsel memberikan sumbangan kepada 18.000 anak yatim atau
anak-anak miskin dari 180 yayasan / panti asuhan di 18 kota di Indonesia
termasuk Medan, Palembang, Serang, Bandung, Semarang, Surabaya,
Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
 Perayaan Idul Adha 1434H
Perhatian kami untuk komunitas sosial juga mendorong kami untuk
berpartisipasi dalam perayaan Idul Adha 1434H. Dengan menggunakan tema
'Berkah Qurban-ku, Berkah Telkomsel-ku', kami menyumbangkan daging
qurban di empat bidang.
 Natal dan Tahun Baru Roadshow
Telkomsel mengadakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat
yang kurang beruntung untuk dapat merayakan Natal di 8 kota. Ini termasuk
sumbangan bagi siswa sekolah melalui panti asuhan dan sumbangan untuk
rehabilitasi rumah berdoa.
 Donor darah Mobil ke Palang Merah Indonesia
Telkomsel menyumbangkan Mobil Donor Darah ke Palang Merah
Indonesia untuk membantu memfasilitasi kebutuhan darah nasiona l.
Sumbangan merupakan komitmen Telkomsel untuk Corporate Social
Responsibility (CSR), khususnya terkait dengan program kesehatan.
58

 Lingkungan dan Ekosistem


 CSR untuk tanggap darurat
Untuk mengurangi dampak dari bencana alam, Telkomsel melalui
Telkomsel Tanggap Darurat dan Tindakan Pemulihan (TERRA)
berkomitmen untuk cepat memulihkan infrastruktur telekomunikasi dan
untuk memberikan bantuan untuk korban bencana termasuk perawatan medis,
penampungan sementara, makanan, air bersih, dll. Pada tahun 2013
Telkomsel berpartisipasi untuk memulihkan dampak bencana alam termasuk :
1. Jakarta Banjir
Sebagai bagian dari dukungan Telkomsel untuk korban banjir Jakarta,
mereka mendirikan beberapa kamp di beberapa titik-titik kritis dan
memberikan pelayanan kesehatan, air bersih, pengobatan gratis dan jasa
telekomunikasi dengan koneksi Wi-Fi.
2. Ambon Banjir
Tim kamp tanggap darurat TERRA ditetapkan di mana orang bisa
mendapatkan akses layanan telekomunikasi, membangun 16 unit toilet
umum semi-permanen dan dikirim layanan Mobile Combat.
3. Letusan Gunung Sinabung ini
Tim TERRA membangun kamp-kamp pengungsi di titik-titik kritis
tertentu seperti Jambur Sempakata (2.300 pengungsi), Losd Tiganderke t
(1.600 pengungsi), GBKP (1.200 pengungsi) dan Jambur Tuahlopati (800
pengungsi). Telkomsel membagikan ribuan masker gratis, mie instan,
paket beras, dan mineral air kepada para pengungsi. Selain itu, mereka juga
memiliki poin telekomunikasi untuk melayani para pengungsi dengan jasa
telekomunikasi.
 CSR untuk program maritim
Program ini merupakan komitmen kuat Telkomsel untuk melindungi
sumber daya laut Indonesia yang kaya. Telkomsel memulai program kegiatan
meliputi penanaman terumbu karang, membersihkan pesisir dan wilayah laut,
distribusi fasilitas telekomunikasi untuk Angkatan Darat Pos dan sailorme n,
termasuk program pelatihan bagaimana melestarikan terumbu karang dan
59

teknik penangkapan ikan yang baik tanpa menyebabkan kerusakan pada


kehidupan laut.
Pada 2013, Telkomsel mengadakan program ini di empat titik terluar
daerah di Indonesia: Pulau Weh, Biak, Sangihe dan Maumere. Selain itu,
Telkomsel juga mengadakan kegiatan wisata berbasis Cinta Bahari untuk
segmen anak muda dan membangun pasar telekomunikasi.
60

Recomendation Strategies
Berdasarkan implementasi strategi yang sudah dilakukan oleh Telkomse l
maupun upaya mereka dalam menerapkan konsep bisnis yang baik, beretika dan
bertanggung jawab sosial, melalui Good Corporate Goverment (GCG), Code
Conduct, dan CSR perusahaan. Maka ada beberapa rekomendasi strategis yang
kami coba untuk ajukan berdasarkan tingkat kompetisi di pasar.
Secara umum kita ketahui bahwa Telkomsel merupakan market leader untuk
bisnis telekomunikasi seluler di Indonesia, dari sini sudah bisa dilihat bagaimana
sistem manajemen yang komprehensif sudah direncanakan maupun dikembangka n
secara strategis dalam bentuk program-program unggulan. Selain itu luasnya
pangsa pasar yang berhasil dikuasai juga ditentukan oleh kemampuannya dalam
memperkuat keunggulan kompetitif terutama terkait dengan coverage jaringan dan
inovasi produk, yang mana hal ini belum bisa dicapai oleh para pesaingnya
(terutama XL dan Indosat).
Oleh karenanya Telkomsel harus tetap bisa mempertahankan posisinya
sebagai operator telekomunikasi paling besar dengan menjaga trust baik dari para
shareholder maupun dari para customernya.
Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Telkomsel antara lain :
1. Peningkatan Sosialisasi Produk melalui Mobile Advertising
Sebaiknya PT Telkom meningkatkan sosialisasi produknya melalui iklan mobila
supaya kontribusi iklan tersebut bisa berperan lebih efektif agar bisa
menciptakan brand activation (merek aktif) pada konsumen. Untuk membentuk
iklan yang lebih efektif sebaiknya ditingkatkan dengan memperhatikan isi dari
iklan, pesan yang disampaikan, dan terutama media periklanan yang digunakan.
2. Perluasan Sinergi
Telkom sel sudah melakukan sinergi atau kerjasama usaha dengan beberapa
perusahan handphone seperti samsung dan juga dengan perusahaan media sosial
seperti Facebook. Sebaiknya ke depan sebaiknya Telkomsel bisa memperluas
sinergi dengan beberapa perusahaan handphone lain dan media sosial lain yang
61

sama-sama potensialnya seperti twitter, path, dan lain-lain untuk market


development.
3. Penurunan Tarif
Sejauh ini Telkomsel mengabaikan perang tarif yang terjadi antar operator
lainnya seperti Indosa, XL, dan Axis yang cenderung menawarkan harga lebih
murah. Hal ini dikarenakan orientasi Telkomsel yang fokus pada perluasan
jaringan dan kualitas dari produk mereka. Sehingga apabila Telkomsel bisa
menurunkan tarifnya, maka bisa menciptakan respon yang positif dari pasar.

Anda mungkin juga menyukai