Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi 1
Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laut Tengah dalam sejarah kuno merupakan laut yang mempertemukan tiga benua
yaitu Asia, Eropa, dan Afrika. Iklim di wilayah ini cukup nyaman sepanjang tahun dan
curah hujan pun cukup pula apalagi di zaman dulu, misalnya di pulau Sisilia, Italia dan
Balkan. Akan tetapi majunya peternakan domba membuat hutan-hutan banyak yang
ditebang untuk tempat pengembalaan ternak. Kontak antar bangsa berlangsung melalui
perdagangan sejak zaman kuno hingga sekarang sehingga mengakibatkan terjadinya
pertukaran budaya antar bangsa. Seperti pertemuan peradaban Mesir di Afrika dengan
peradaban Arabia yang dipertemukan oleh bangsa pelaut Funisia dari Sidon dan Tyrus
yang sekarang di kenal dengan Lebanon.
Orang Yunani tinggal jazirah Balkan yang paling ujung yang menjorok ke laut.
Secara geografis yunani mewujudkan suatu keutuhan dengan ciri-ciri alam yang lain
dibandingkan dengan daerah balkan lainnya. Daerah yunani dari utara sampai ke selatan
dipenuhi dengan perbukitan batu kapur. Banyak pantai-pantai yang berkelok-kelok
mengakibatkan banyaknya teluk dengan pelabuhan-pelabuahan alam yang baik untuk
pelayaran dan perniagaan. Kebanyakan penduduk yunani hidup di daerah pinggiran
pantai karena miskinnya daerah pedalaman yang penuh bebatuan sehingga tanaman
jarang yang tumbuh. Meskipun orang yunani harus hidup dalam berbagai kesulitan alam,
tetapi mereka tidak tercepit dan hidup celaka. Dengan keadaan seperti itulah penduduk
Yunani bisa mengarungi lautan tengah. Dengan alam seperti itu penduduk Yunani telah
menguasai wilayah yang ada di sekitar Laut Tengah dan melakukan kolonialisasi,
menjual hasil tambang dan hasil lautnya dan “mengimpor” segala kebutuhannya seperti
makanan pokok atau segala yang berhubungan dengan pertanian yang tidak bisa tumbuh
di negerinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Orang Yunani tinggal jazirah Balkan yang paling ujung yang menjorok ke laut.
Secara geografis yunani mewujudkan suatu keutuhan dengan ciri-ciri alam yang lain
dibandingkan dengan daerah balkan lainnya. Daerah yunani dari utara sampai ke
selatan dipenuhi dengan perbukitan batu kapur. Banyak pantai-pantai yang berkelok-
kelok mengakibatkan banyaknya teluk dengan pelabuhan-pelabuahan alam yang baik
untuk pelayaran dan perniagaan. Kebanyakan penduduk yunani hidup di daerah
penggiran pantai karena miskinnya daerah pedalaman yang penuh bebatuan sehingga
tanaman jarang yang tumbuh.
Wilayah Yunani memiliki keadaan alam yang cukup unik, beragam dan
kontras, antara daratan dengan lautan yang mengelilinginya, pegunungan yang ganas
dan dingin di satu sisi dengan lembah-lembah sungai yang subur dan senantiasa
disinari matahari di sisi lainnya. Kondisi alamnya dikenal tidak mempunyai kekayaan
yang melimpah. Keadaan alam inilah yang kemudian diperkirakan membentuk
masyarakat dengan perbedaan watak yang beragam dan kontras pula.
Penduduk Yunani sangat giat berkerja, hal ini dipengaruhi oleh suasana alam
yang indah pada musim panas yang disebabkan oleh angin yang bertiup dari negeri
Rusia, sebaliknya udara pada musim panas sangat kering di negerinya. Ditambah lagi
adanya tambang emas dan besi yang menawarkan cukup pekerjaan sebagai pengganti
dari ketandusan tanah yang sulit untuk pertanian dan perkebunan. Selain kegiatan
pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan
pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.
Ketandusan tanah yang dimiliki bangsa Yunani telah mengilhami mereka untuk
berlayar dan kolonis di berbagai dunia kuno di Laut Tengah. Dengan demikian,
penduduk yunani banyak memperoleh pengetahuan dari daerah-daerah yang ia
kunjungi disekitar Mediterian, sehingga dapat dikatakan “alamnya telah memberi
rangsangan untuk menjadikan mereka menjadi ahli-ahli pikir yang paling subur di
dunia Barat Kuno. Keadaan alam memiliki andil yang tidak kecil dalam pembentukan
peradaban Yunani. Keadaan geografis ini juga mempermudah adanya “desentralisasi
politik”. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya
menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan dataran-dataran rendah
yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami.
Meskipun orang yunani harus hidup dalam berbagai kesulitan alam, tetapi
mereka tidak tercepit dan hidup celaka. Dengan keadaan seperti itulah penduduk
Yunani bisa mengarungi lautan tengah. Dengan alam seperti itu penduduk Yunani telah
menguasai wilayah yang ada di sekitar Laut Tengah dan melakukan kolonialisasi,
menjual hasil tambang dan hasil lautnya dan “mengimpor” segala kebutuhannya
seperti makanan pokok atau segala yang berhubungan dengan pertanian yang tidak
bisa tumbuh di negerinya.
Induk kerajaan Romawi ialah Italia sekarang yang menempati Jazirah Apenina,
bersama pulau Sisilia Jazirah tersebut terbentuk seperti kaki yang meyipak bola.
Secara geografis keduanya mewujudkan jembatan terputus yang membujur utara-
selatan dan membagi laut tengah atas dua bagian barat dan bagian timur. Kondisi alam
Romawi (Italia) secara geologis mirip dengan kondisi alam Yunani. Hal ini di lihat dari
banyaknya pegunungan. Pegunungan yang ada pada masing-masing daerah memiliki
fungsi yang sama sebagai pelindung dari serangan musuh dari luar, tapi di utara
Romawi terdapat lembah dan sungai yang menghubungkan daerahnya dengan Eropa
Tengah.
Tanah di sepanjang Jazirah Apenina tak sekering dan segundul tanah di negeri
Yunani. Tepi pantainya berhutan lebat dan ada hamparan rumput untuk ternak sejak
zaman kuno. Sungai Tiber yang berada di tengah-tengah Italia membentuk lembah di
mana kota Roma dapat berkembang dengan baik dan disanalah kemudian berkembang
peradaban Bangsa Latin. Di bandingkan dengan negeri Yunani, pantai-pantai di Italia
tidak mempunyai pelabuhan akan tetapi pantai-pantai baratnya memiliki banyak teluk
yang baik untuk berlabuhnya kapal-kapal layar di zaman kuno. Lembah “Po” yang
ada di timur laut negeri ini pun memiliki pelabuhan yang ramai perdagangannya
dengan pantai-pantai Barat Yunani.
Sambil berekspansi ke luar daerah, kerajaan Romawi juga belajar dari hal-hal
yang dirasa baik dari daerah-daerah yang dikuasainya. Seperti penerapan sistem Polis
di Roma. Meskipun alam di Romawi tidak seperti di yunani yang berbukit-bukit, tetapi
penerapan itu dapat berlangsung selama dua abad setelah penaklukan Yunani.
Kemudian tatanan pemerintahan ini juga diterapkan di wilayah jajahannya yang ada di
Eropa.
Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno (3500-
2300 SM), Minos Tengah (2300-1600 SM) dan Minos Akhir (1600-1100 SM).
Puncak kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami
kemunduran akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya
bencana alam. Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang
sangat berpengaruh terhadap Yunani, tidak hanya itu ke- budayaannya pun
berkembang hingga ke Eropa dan menjadi cikal-bakal peradaban selanjutnya.
3). Sparta
(a). Kepala pemerintahan sekaligus panglima militer adalah dua orang raja
dengan kekuasaan tak terbatas dan dilanjutkan secara turun menurun
kepada anaknya.
(b). Ephor adalah dewan yang terdiri dari 5 orang, bertugas membantu kepala
pemerintahan. Pada kenyataanya Ephor yang menjadi kepala pemerintahan
yang sebenarnya.
(c). Apella adalah dewan yang berganggotakan semua warga negara Sparta.
(d). Dewan Penatua adalah 28 anggota dewan yang sudah berusia 60 tahun ke
atas.
3). Athena
Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa Ionia, mereka tinggal
di Attica. Dibandingkan dengan Sparta, orang-orang Athena hidup lebih bebas
dan dapat mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, seperti filsafat, seni
pahat dan theater.
Persia berhasil masuk dan menguasai bagian Yunani tahun 556 SM, pada
kala itu Persia dipimpin oleh Raja Cyrus. Keberadaan orang Persia, tidak disenangi
oleh orang-orang di wilayah Yunani. Pada tahun 499 SM Aristogoras dan Milletus
mencoba mela- kukan pemberontakan dan dibantu oleh orang-orang Athena dan
Eretria dengan mengirim 25 buah kapal perang. Tetapi ban- tuan tidak mampu
menandingi kekuatan laut pasukan Persia, pemberontak-an tersebut dikalahkan.
Kala itu Persia di bawah pimpinan Raja Darius.
Keterlibatan Athena dan Eretna diketahui oleh Darius maka tahun 492 SM
dikirim pasukan laut Persia untuk melakukan penyerangan ke Yunani. Penyerangan
kali ini, Persia mengalami kegagalan karena terjadi badai di Gunung Athos dan
menghancurkan kapal perangnya. Usaha Darius terus dilanjutkan dengan ekspedisi
kedua pada tahun 490 SM. Saat itu, Persia menyerang Yunani dari Laut Aegea
dengan mendarat di Marathon dan menghancurkan Eretria dan Athena. Di bawah
pimpinan Miltiades, Athena berhasil memukul mundur pasukan Persia dari Yunani.
Pada masa inilah muncul cerita Marathon, yaitu kisah seorang lelaki yang berlari
sejauh 40 km untuk mengabarkan berita kedatangan pasukan Persia di Marathon.
Pada tahun 490 SM terjadi ekspedisi ketiga usaha ekspansi Persia ke Yunani
melalui darat dengan jumlah pasukan yang sangat besar, bahkan lebih banyak dari
gabungan seluruh pasukan Yunani. Akibatnya, keperkasaan dan perjuangan pasukan
Yunani yang dipimpin oleh Leonidas gagal menahan serangan Persia dari darat,
bahkan pasukan Persia berhasil menguasai dan membakar kota Athena. Pada tahun
480 SM, kekuatan armada laut Athena di bawah pimpinan Themistocles berhasil
menghancurkan ke- kuatan Persia di Salamis. Kemenangan ini merupakan awal
dari kemenangan Yunani atas Persia, dilanjutkan setahun kemudian giliran pasukan
Sparta mengalahkannya di Myclae.
Perang Athena dan Sparta tidak berhenti seketika, namun berjalan sangat
panjang dan lama hingga kedua polis tersebut sudah tidak memiliki kekuatan
pertahanan lagi. Keadaan buruk ini tidak hanya terjadi pada Athena dan Sparta,
namun merebak sampai ke seluruh Yunani. Sehingga dengan sendirinya, Yunani
pun menjadi lemah tidak sekuat saat menghadapi pasukan Raja Darius dari Persia.
Tidak adanya persatuan dan melemahnya kekuatan di Yunani, dimanfaatkan oleh
Raja Philipus, raja Macedonia. Tahun 338 SM, Raja Philipus menyerang Yunani di
wilayah kota Chaerona, keberhasilannya meluas hingga ke seluruh kota di Yunani.
Raja Philip memiliki hasrat ingin menguasai Persia, namun usaha tersebut tak dapat
direalisasikannya karena terbunuh oleh pengawal pribadinya. Iskandar Zulkarnaen
(Alexander Agung) putra Philip melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai
Persia. Perjalanannya ke Persia dimulai dengan ditaklukannya negara Asia Kecil
pada tahun 333 SM dan dilanjutkan dengan menyerang Persia yang dipimpin Raja
Darius III di daerah Isos. Kemenangan Macedonia atas Persia tidak membuat
Iskandar Zulkarnaen berhenti, namun ekspansinya dilanjutkan hingga kenegara-
negara di mesopotamia seperti Syria dan Palestina, lalu Mesir. Di Mesir, Iskandar
Zulkarnaen mendirikan sebuah kota yang dinamainya Iskandariyah (Alexandria).
Tahun 330 SM, Iskandar Zulkarnaen terus maju hingga ke India, namun
karena ada penolakan dari pasukannya dengan alasan kelelahan maka ekspansi
dihentikan dan diputuskan kembali ke Susa, Persia. Dalam perjalanan pulang
Iskandar Zulkarnaen wafat di Babylonia, peristiwa ini terjadi pada tahun 323 SM.
Penaklukan Kerajaan Macedonia ke Persia menimbulkan terciptanya kebudayaan
baru sebagai perpaduan kebudayaan Yunani (Hellas) dengan Persia dan Mesir.
Kebudayaan ini dinamakan dengan Hellenisme, pusat kebudayaannya berada di
kota Iskandariyah. Sepeninggalnya Iskandar Zulkarnaen, Kerajaan Macedonia
terbagi menjadi tiga negara kecil (diadochos) yang masing-masing dipimpin oleh
seorang jenderal.
1). Kerajaan Mesir dipimpin oleh Ptolomeus, meliputi Mesir, Palestina dan
Cyprus.
2). Kerajaan Macedonia dipimpin oleh Antigonus, meliputi Yunani, Balkan dan
Asia Kecil.
3). Kerajaan Syria dipimpin Seuleucos, meliputi Syria, sebagian Asia Kecil,
sebagian India.
e. Kepercayaan
Seni pahat dan bangunan menjadi salah satu kebanggaan Yunani masa lalu
dan sekarang. Peninggalan-peninggalanya dibangun dengan gaya arsitektur yang
tinggi juga kokoh, misalnya Acropolis yang dibangun pada masa peradaban
Mycenae, Epidaurus (gedung kesenian) Kuil Pathenon (Kuil Dewi Athena), Kuil
Erectheum. Karya sastra yang ditulis lebih banyak menceritakan tentang perjuangan
(heroik), seperti Homerus yang mengarang Illyas (penyerbuan ke Troya, sekitar
tahun 11194 SM) dan Odyssea, (pengembaraan Odyssea setelah perang Troya),
cerita perang Yunani dan Persia karya Herodotus dan cerita tentang perang Sparta
dan Athena karya Thuchydiades. Tidak jarang pula ditemukan sastra yang berisi
cerita lucu karya Aristofane, dan cerita tragedi karya Aiskhilos dan Sofokles. Dalam
bidang ilmu pengetahuan, orang Yunani yang menjadikan konsep alam dan hidup
keseharian ma- nusia ke dalam bentuk filsafat. Filsafat ini berisi penalaran dalam
bentuk metode yang masuk akal (logis) dan penyelidikan suatu objek pengamatan
hingga ke bagian terkecil.
Tokoh-tokoh filsuf (ahli filsafat) asal Yunani yang dikenal hingga sekarang di
antaranya:
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak
ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber ditulis
berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang
Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah
dari masa kerajaan. Berdasarkan benda pecah belah yang ditemukan pada situs
Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di
sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk
menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang
tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada
beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan
dengan dalam legenda.
Menurut legenda, Kota Roma didirikan pada tahun 753 SM oleh suku bangsa
lokal yang telah membangun perkemahan di tujuh bukit di sekeliling Roma. Tempat
tersebut di sekitar Bukit Palatine di sepanjang sungai Tiber di Italia Tengah. Wilayah
itu subur dan bukit-bukitnya menyediakan perlindungan sehingga tempat itu mudah
dipertahankan. Hal ini ikut berperan dalam kejayaan Roma kelak. Berdasarkan
legenda tersebut, Roma didirikan oleh kakak beradik cucu Raja Numitor, Romulus dan
Remus. Namun mereka bertikai hingga Remus terbunuh sehingga Romulus menjadi
raja Roma yang pertama. Faktanya, memang terdapat tujuh bukit yang mengelilingi
Roma yang nantinya dijadikan pusat perdagangan yang didirikan pada tahun 625 SM
yang disebut Forum.
Warga Roma terdiri atas orang Sabin dan Latin yang bersatu membangun
sebuah kota. Akan tetapi, mereka merasa bahwa mereka adalah bangsa Romawi.
Sebagai masyarakat baru, mereka berusaha untuk menjadi yang lebih baik dari yang
lainnya. Mereka memperoleh berbagai pemikiran baru mengenai kebudayaan dan
masyarakat dari bangsa Etruska, serta para pedagang dari Yunani dan Kartago. Bangsa
Etruska sendiri memiliki kebudayaan yang mengadopsi dari bangsa Yunani, di
antaranya adalah huruf atau abjad, baju serta dewa yang mereka sembah adalah Dewa
Yunani. Hal ini membuat budaya Yunani menjadi sama dengan budaya Romawi,
bahkan bangsa Romawi mengambil alih budaya-budaya tersebut menjadi budaya
utama bangsa Romawi.
Legenda mengisahkan ada tujuh raja yang memerintah Romawi selama 240 tahun.
Raja-raja tersebut adalah:
1. Romulus adalah satu-satunya raja Romawi yang tidak dipilih rakyat karena ia
merupakan raja pertama sekaligus pendiri Romawi.
2. Numa Pompilius adalah orang Sabin yang dipilih karena reputasinya sebagai
orang yang adil dan beriman. Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal
secara alami
3. Tullus Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi
masalah keagamaan. Dia membangun tempat baru untuk senat, Curia Hostilia,
yang bertahan sampai 500 tahun setelah kematiannya.
4. Ancus Marcius Setelah kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi
memilih cucu Numa Pompilius, Ancus Marcius sebagai raja. Seperti kakeknya,
Ancus Marcius lebih suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang. Dia
melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat
mereka bersekutu dengan Roma. Dia banyak membangun infrastruktur, seperti
penjara pertama Roma, pelabuhan, pabrik garam, membangun jembatan pertama
yang melalui sungai Tiber. Dia memimpin selama 25 tahun dan meninggal secara
alami seperti kakeknya.
5. Tarquinius Priscus Priscus merupakan keturunan Etruska dan diadopsi oleh Ancus
Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan banyak peperangan,
menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat, membangun kuil
Jupiter, Circus Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi,
mengadakan kompetisi olahraga Romawi. Dia menjadi raja selama 25 tahun, dia
dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.
7. Tarquinius Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius.
Tarquinius Superbus juga adalah orang Etruska. Masa pemerintahan Tarquinius
Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga rakyat memberontak
padanya. Kekuasaan Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, sekaligus
menandai berakhirnya pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik.
Sementara Tarquinius Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian ke
Cumae, di mana ia meninggal dunia pada 496 SM.
Masa pemerintahan di bawah pimpinan raja pada saat itu tidak sama dengan
kebanyakan. Hal ini dikarenakan raja tidak memiliki kekuasaan mutlak, mereka harus
menghadapi satu majelis bangsawan. Majelis tersebut memiliki suara untuk memilih
raja maupun menentukan apa yang dapat dilakukan oleh raja, terutama dalam
peperangan.
Cara pemilihan raja pada saat itu adalah ketika seorang raja mati, maka
memasuki masa interregnum. Kekuasaan tertinggi negara berpindah ke Senat, yang
bertanggung jawab untuk mencari raja baru. Senat akan berkumpul dan menunjuk
salah satu anggotanya sendiri (interrex) untuk bertugas selama lima hari dengan tujuan
mengusulkan raja berikutnya. Dan berlanjut ke senator lainnya dan akan terus
berlanjut sampai raja yang baru terpilih. Setelah interrex menemukan calon yang
cocok, ia akan mengusulkannya pada Senat untuk dipertimbangkan. Jika Senat
menyetujuinya, interrex akan mengusulkan kepada Majelis Curiate dan melakukan
pemilihan oleh rakyat Romawi, menerima atau menolaknya. Raja terpilih harus
menjalani upacara keagamaan yang dipimpin oleh seorang Augur sekaligus pemberian
kewenangan dari Majelis Curiate.
Adanya pemerintahan yang kejam oleh raja ketujuh Romawi, akhirnya pada
tahun 509 SM, para kaum elit bangsawan dapat menggulingkan monarki dan
mendirikan sebuah pemerintahan baru yang dikenal sebagai republik yang diperintah
oleh kaum patricia (kaum penguasa). Roma menjadi republik pertama dalam sejarah
dunia.
Pada tahun 270 SM, mereka berhasil menguasai sebagian besar daerah Italia.
Pada mulanya, Romawi tidak bermaksud menjadi kekuatan imperialis raksasa, mereka
hanya melindungi diri dan memerangi tetangga yang ingin ikut campur dalam
permasalahan mereka. Dengan alasan tersebut, bangsa Romawi terlibat dalam
beberapa peperangan, di antaranya Perang Punik, yaitu bentrok dengan Kartago akibat
sengketa dagang di laut Mediterania. Namun karena Romawi memiliki Jenderal
Perang yang pemberani yang bernama Scipio, sehingga Romawi dapat memenangkan
petempuran di Kartago dan mendirikan kota-kota baru. Mereka juga memberikan
ketentraman, kemakmuran dan kewarganegaraan Romawi kepada penduduk taklukan
yang mau bekerja sama. Hal ini menjadikan Romawi mampu menjadi pusat dunia
Barat, mengambil alih peran Yunani dalam kurun waktu 500 tahun dan menjadi
kekuatan yang dominan di Eropa dalam waktu kurang dari 200 tahun.
1. Konsul terdiri dari dua orang yang menggantikan kepemimpinan raja. Konsul
dipilih untuk masa jabatan satu tahun dan konsul dapat membatalkan konsul yang
lain. Pada awalnya, konsul memiliki kekuasaan seperti raja, namun kemudian
dikurangi dengan adaya hakim-hakim yang memegang wewenang tertentu, misal
Praetor (Otoritas Yudisial) dan Censor (hak melakukan sensus).
2. Diktator memiliki jabatan yang mirip dengan raja, namun masa jabatannya
terbatas, yaitu enam bulan. Diktator memiliki wewenang penuh atas masalah-
masalah sipil dan militer. Kekuasaannya mutlak sehingga hanya berlaku pada
masa-masa darurat. Diktator Romawi dipilih secara bebas, biasanya berasal dari
jajaran konsul.
3. Rex Sacrorum dan Pontifex Mazimus adalah pejabat agama tertinggi di republik
secara de jure yang mengadakan pengorbanan tahunan untuk Jupiter. Sedangkan
Pontifex Maximmus adalah pejabat agama tertinggi secara de facto yang
memegang sebagian besar wewenang keagamaan. Selain itu, seorang Pontifex
juga memiliki kekuasaan untuk menunjuk dan mengangkat pejabat-pejabat
keagamaan, bahkan mengangkat seorang Rex Sacrorum dan memperoleh hampir
seluruh kewenangan keagamaan Romawi.
Romawi hampir memiliki raja kembali setelah terpilihnya Gaius Julius Caesar sebagai
Pontifex Maximus dan Diktator seumur hidup yang memberinya kekuasaan lebih
banyak daripada raja-raja terdahulu. Julius Caesar adalah seorang jenderal yang sangat
kuat dan ambisius dan juga salah satu Jenderal Triumvirat, ia menaklukkan bangsa
Celtik dan Gaul. Jauh sebelum Caesar lahir, Republik Romawi dipenuhi dengan
perang saudara, pemberontakan kekuatan militer, korupsi dan ketidakpuasan terhadap
dewan Senat sebagai pusat pemerintahan.
Namun pada abad ketiga Masehi, kekaisaran dihadapkan pada krisis dimana
serangan bangsa bar-bar, perang saudara, dan hiperinflasi terjadi dalam waktu yang
bersamaan dan terus menerus dan hampir menyebabkan runtuhnya Kekaisaran
Romawi. Selain itu, sejak meninggalnya Augustus tanpa menunjuk penerus kekaisaran
menyebabkan banyak kekacauan saat pergantian kekuasaan terjadi. Hal ini
dikarenakan Augustus sendiri tidak memiliki anak untuk diwarisi tahta. Hingga
terdapat dua puluh lima kaisar yang menggantikan. Perseteruan ini berakhir pada masa
pemerintahan Diocletian berkuasa.
Pada tahun 14 M, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma.
Agama Kristen mempertobatkan mereka yang belum percaya, hal ini berbeda dengan
agama sebelumnya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pada mulanya,
kedatangan agama ini bisa ditoleransi oleh orang-orang Romawi, tetapi lambat laun
mereka mereka mulai khawatir agama tersebut akan memecah belah persatuan bangsa
Romawi. Orang-orang Romawi mulai menganiaya dan menindas orang-orang yang
beragama Kristen. Keadaan ini kemudian berubah ketika Constantinus yang memeluk
Kristen berkuasa. Constantinus mengambil langkah untuk menyelamatkan orang-
orang Kristen dari kehancuran.
Berawal dari hal tersebut, maka Diocletian memutuskan untuk membagi kekaisaran
menjadi dua, yaitu :
3. Maximian dipecat
Masyarakat Yunani cinta pada keindahan (seni) yang tidak mengarah pada hal-
hal yang berlebihan (penuh penahanan diri dan prestasi). Karya seni yang penuh
penahanan diri tersebut menghasilkan-keseimbangan yang sempurna serta-keutuhan
yang seterusnya disebut sebagai klasik. Karya seni diperuntukkan bagi persembahan
pada dewa-dewanya.
1. Kepolosan.
2. Keanggunan.
3. Kegunaan.
Bahan bangunan :
a). Memakai batu pecah ataupun batu gamping/gibs yang dikeraskan untuk
lapisan lantai.
1. Fase Hellenic.
2. Fase Hellenistic.
b). Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).
c). Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu
marmer Carpentry in marble mulai tahun 600 BC.
f). Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang
berhembus sepoi melalui Collonade‖ yaitu barisan tiang yang menopang
atap pada serambi memanjang serta Portico‖ yaitu barisan tiang penopang
atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang
dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric
yang tertimpa sinar matahari.
a). Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas
bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles
pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.
b). Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang
berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.
c). Banyak dibangun Stoa yaitu teras memanjang bertiang banyak yang
menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta
berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari
hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari Agora‖ yaitu tempat
untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi
masyarakat Yunani (terutama di Athena).
2). Agora
3). Stoa
4). Akropolis
5). Langgam
Ada beberapa langgam yang dapat dikenali pada arsitektur Yunani (dari
masa kebudayaan Aegea sampai dengan Hellenistik), yaitu:
1. Langgam Doric
2. Langgam Ionic
3. Langgam Corinthian
2. Kebudayaan Romawi
Beberapa hal yang dapat dibedakan atau lebih diunggulkan dengan bangsa lain yailu:
1. Organisasi dalam masyarakat dan negara telah terbentuk mulai dari rakyat
biasa atau prajurit hingga pimpinan yang tertinggi (kaisar).
2. Asimilasi budaya berasal dari gabungan kebudayaan Yunani, Etruscan dan
Syria. Namun dengan perpaduan kebudayaan tersebut muncul satu karakter
atau sifat kebudayaan baru, yaitu kebudayaan Romawi.
4. Bangsa Romawi memiliki satu prinsip yang sangat ambisius dalam hidup.
Pandangan mereka adalah hanya melalui prinsip kerja yang keras maka akan
menghasilkan apapun yang diinginkan. Ambisi menguasai alam dan
lingkungan akhirnya melahirkan satu keterampilan yang dominan dalam
konsep teknik dan ruang.
1). Kemampuan dalam teknologi bangunan lebih maju dari pada bangsa Yunani,
seperti dalam pembuatan saluran air dan pembuatan konstruksi
busur/lengkung.
2). Penafsiran terhadap makna kehidupan dari segi fungsi dan sistem struktur
sosial sangat kompleks. Kondisi ini sangat besar pengaruhnya terhadap
perilaku, tata cara hidup dan termasuk dalam tata bangunan. Setiap aktifitas
kehidupan dalam struktur social kemasyarakatan seringkali diperingati dengan
upacara-upacara atau pesta-pesta besar.
1). Memanfaatkan kosa klasik Yunani sebagai motif dekorasi, bukan elemen dasar
yang mengungkap karakter ideal secara utuh.
2). Superimposisi (menggahungkan order kiasik yang diatur dalam posisi saling
tumpang tindih untuk satu tingkatan yang berbeda) berbagai langgam, untuk
mencapai suatu totalitas sistem yang dinamis dan bentuk simbolik yang baru.
3). Dinding sebagai bidang penerus, diperkuat dengan pembagian bidang, tekstur,
elemen vertikal dan horizontal.
4). Kontruksi busur dan lengkung untuk gugus ruang yang kompleks.
Konsep Ruang
Ruang merupakan konkretisasi dimensi waktu dan tindakan, bukan keabadian atau
keteraturan statis.
1). Ruang bersifat self-contained bukan merupakan batasan fisik belaka, karena itu
harus dibentuk, diartikulasikan dan diaktifkan.
2). Karakter lingkungan spatial terpadu, tidak ditentukan oleh ikatan situasi
geografis tertentu.
1). Arsitektur Yunani bagian struktur nampak jelas pada bagian kolom, sedangkan
arsitektur Romawi terjadi pemisahan bentuk dan struktur, bentuk tidak selalu
mencerminkan strukturnya, struktur hanyalah merupakan hiasan atau omamen.
Menurut Van Ramont ini merupakan penyakit arsitektur barat yaitu pemaksaan
pemisahan antara bentuk dan struktur. Kuda kuda sederhana (architrave), tiang
dan balok (post and linted) pada arsitektur Yunani, sedangkan arsitektur
Romawi konstruksi kuda-kuda lebih kompleks ditandai dengan penambahan
setengah kuda-kuda pada kedua sisi bangunan. Selain itu terdapat konstruksi
busur dan rusuk (Barrel Vault).
Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai
berikut :
Selama periode Kalsik (Abad ke-5 SM), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian kecil
dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi, federal,
konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi
konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan
Thebes.
Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani
dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang
terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 SM, banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk
sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai
Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia menyatakan perang
dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan
menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah
masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah
barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Hukum dan Pemerintahan Yunani Kuno
1. Athena
a. Thales
b. Anaximander
Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan
tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu
seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.
c. Anaximenes
d. Pytagoras
Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu
pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras
berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami
tentang kenyataan.
e. Heraclitus
f. Parmenindes
g. Hippocartus
h. Socrates
i. Plato
j. Aristoteles
5. Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial.
Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap
masalah yang muncul.
2. Sparta
Perang Persia-Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak
terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus
pulang kembali. Perang Persia-Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di
Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit
Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka
berkonsolidasi dan meminta bantuan. Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia
datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat
dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu. Pada tahun
448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani
atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada kesenian dan ilmu
pengetahuan serta adanya filosof-filosof. Hal ini membuat Sparta iri sehingga
terjadi perang Peloponessos yang membuat Athena kalah sehingga membuat yunani
terpecah-pecah. Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan
oleh kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.
1. Seni Sastra
Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiad
dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang
disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung Anatolia di Selatan Selat
Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yang bernama Heinrich Schlieman telah
menemukan beberapa bukti peninggalan peradaban kota Troya seperti yang
dilukiskan dalam karya Komerus tersebut. Kitab Illiad menceritakan kejadian perang
Troya yang disebabkan karena puteri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran
Paris dari Troya Terjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan
raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector dapat dikalahkan
oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles. Tentara Yunani dapat memenangkan
perang melalui siasat Kuda Troya atas ide raja Odysseus.
3. Filsafat
Filsafat: Seperti ilmu fikir (logika), ilmu alam (physica), ilmu kesusilaan
(Ethica), dan ilmu negara (politica). Seperti sudah disinggung pada uraian
pemerintahan Yunani,ternyata polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang
mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia. Beberapa filusuf yang banyak
mencetuskan ilmu pengetahuannya antara lain yaitu Socrates (469-399 SM), Plato
(427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM).
1. Menciptakan perahu layar yang ramping sebagai sarana untuk mengarungi laut
tengah dan menghubungkan daratan yunani dengan daerah-daerah pantai timur
pulau sicilia.
3. Menghasilkan karya arsitektur yang megah seperti kuil zeus, kuil partenon dan
gedung teater raksasa.
2. Perkembangan Romawi
Karakteristik Romawi
1. Jenjang jalan terdiri dari : Jalan Arteri (Cardo) untuk kawasan pemerintahan
yang menghubungkan jalur Utara-Selatan kota Roma, Jalan Kolektor
(Decusmanus) untuk daerah Pemerintahan (Domain), Apartemen (Insule) dan
Ruang Terbuka (Tempulum) yang menghubungkan jalur Timur-Barat, Jalan
lingkungan (Prinsipia) dan Lorong (Path) untuk hunian. Pada pertemuan jenis
jalan tersebut dinamakan simpul (Nodes), biasanya diletakkan pintu-pintu
gerbang (Triumphal-Arches). Jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat diakhiri
dengan empat benteng Kota. Citra kota menekankan pada aspek keteraturan
kosmik (Cosmik Order) dengan mengacu pada lata letak berskala besar dengan
pola “grideon”. Citra spatial kota ini mempunyai sifat tidak berubah-ubah (non
arbitrary), ortogonal, dan memasukkan unsur-unsur ruang memusat, vertikal
dan berorientasi arah mata angin (Cardinal).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peradaban Yunani dan Romawi merupakan fondasi kebudayaan Eropa (Barat).
Jika peradaban Mesir adalah hadiah dari Sungai Nil, demikian pula Mesopotamia dari
Sungai Efrat dan Tigris, maka peradaban Yunani dan Romawi adalah pemberian dari
lingkungan geografi di sekitar Laut Tengah. Wilayah ini merupakan dunia tersendiri, baik
iklimnya yang khas (disebut iklim Laut Tengah) maupun tumbuh-tumbuhannya, berbeda
dengan yang ada di daerah lain. Pantai-pantainya berbatuan keras. Dalam musim dingin,
Laut Tengah terkenal praharanya yang dahsyat. Meski demikian, lautan itu pernah
berfungsi sebagai jalan raya dunia. Kondisi itulah yang melahirkan mental bangsa Yunani
yang memposisikan dirinya tersendiri, tidak bergantung pada alam lingkungannya,
sehingga berupaya keras berpikir dan berperilaku dalam upaya eksistensinya.
Situasi polis yang selalu saling menyerang (perang) menyebabkan pelatihan fisik
(militer) menjadi fokus pembinaan, utamanya di Sparta dengan kebijakan wajib
militernya. Sementara Athena lebih berfokus (bukan mengabaikan militer) pada dunia
non-militer, utamanya soal kebudayaan. Walhasil, di polis yang terakhir ini terlahir
sejumlah filsuf dan pemikir besar Yunani yang “abadi”. Di antara para pemikir itu ialah
Socrates, Plato, dan Aristoteles yang banyak diperbincangkan ide-idenya sampai
sekarang.
Wilayah Yunani dan wilayah Romawi merupakan wilayah yang memiliki kondisi
alam yang berbeda meskipun memiliki kemiripan dalam berapa hal. Wilayah Yunani yang
gersang dan tandus yang sulit duntuk bercocok tanam lebih mengutamakan hasil laut dan
perdagangan sambil melakukan koloni di berbagai wilayah yang ada di sekitar laut
tangah.
Wilayah Romawi yang terkenal dengan lembah sungai “po” dan lembah
“campania” yang memiliki curah hujan yang cukup untuk bertani membuat
masyarakatnya lebih banyak tinggal di pedalaman. Hal ini juga di dukung kurangnya
pengetahuan mereka terhadap dunia pelayaran sebelum kedatangan bangsa Yunani dan
Kartago. Suburnya daerah yang ada di pedalaman membuat mereka lebih suka
melakukan aktivitasnya di daratan karena hasil yang mereka kelola dari pertanian sudah
lebih dari cukup untuk penghidupan pada masa itu.
DAFTAR PUSATAKA