60-80
Evi Kurniasari
Fakultas Psikologi, Universitas Tujuh Belas Agustus
email: kurniasari@untag-smd.ac.id
Abstract. This study aims to determine the style of decision-making that is rational and
intuitive in terms of personality types. This study uses quantitative and comparative
correlative. The sample was 115 private sector employees. The results of this study
demonstrate a rational decision-making style gained Kruskal Wallis = 30.889 with p = 0.00
(p <0.01). These findings suggest there is a significant difference in rational decision-making
styles among leaders who have the type of personality dominance, Influence, Steadiness,
conscientiousness. While the intuitive decision-making style scoring Kruskal Wallis = 44.577
with p = 0.00 (p <0.01). These findings suggest there is a significant difference in the style
of intuitive decision-making among leaders with personality type dominance, Influence,
Steadiness, conscientiousness.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengambilan gaya keputusan yaitu
rasional dan intuitif ditinjau dari tipe kepribadian. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif korelatif dan komparatif. Sampel penelitian ini adalah 115 karyawan swasta. Hasil
penelitian ini menunjukkan gaya pengambilan keputusan rasional memperoleh Kruskal
Wallis = 30,889 dengan p = 0,00 (p<0,01). Temuan ini menunjukkan ada perbedaan sangat
signifikan gaya pengambilan keputusan rasional antara pemimpin yang memiliki tipe
kepribadian dominance, influence, steadiness, conscientiousness. Sedangkan gaya
pengambilan keputusan intuitif memperoleh nilai Kruskal Wallis = 44,577 dengan p = 0,00
(p<0,01). Temuan ini menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan dalam gaya
pengambilan keputusan intuitif antara pemimpin dengan tipe kepribadian dominance,
influence, steadiness, conscientiousness.
masalahnya. Dalam menentukan pilihan Sebagai contoh manager tingkat atas akan
yang diambil maka individu harus membuat keputusan mengenai tujuan
melakukan perhitungan, analisa dan organisasinya, manager tingkat menengah
perkiraan terhadap serangkaian alternatif dan bawah akan membuat jadwal
tersebut. Alternatif yang mendatangkan produksi, masalah kualitas produksi,
manfaat dan menghindarkan diri dari kenaikan gaji, disiplin karyawan. Faktanya
kerugian-kerugian akan diambil, hampir semua manager baik manager
sementara alternatif yang merugikan akan tingkat atas, menengah maupun bawah
dihindari atau diabaikan. Dari beberapa mengambil suatu keputusan, baik
alternatif tersebut ia memilih untuk bekerja keputusan yang bersifat rutin maupun
di suatu perusahaan. Hal ini dipilih karena keputusan yang kompleks. Oleh karenanya
dipandang lebih sesuai dan mendatangkan pengambilan keputusan merupakan inti
manfaat bagi dirinya saat itu. Sangat managemen. Manager pada saat
dimungkinkan pilihan yang diambil oleh merencanakan, mengorganisir, memimpin
orang tersebut merupakan pilihan yang dan mengendalikan disebut pengambil
tidak sesuai dan tidak bermanfaat bagi keputusan (Robbin & Coulter, 2010).
orang lain. Manager di semua jenis organisasi
Proses pemilihan atau penentuan menghadapi jenis masalah dan keputusan
alternatif pemecahan masalah terhadap yang berbeda pada saat mereka melakukan
beberapa alternatif yang ada merupakan pekerjaannya. Beberapa masalah bersifat
inti dari proses pengambilan keputusan. Ini langsung, tujuan pengambilan keputusan
berarti pengambilan keputusan bukan sudah jelas, masalah sering dihadapi dan
hanya tindakan sederhana memilih informasi mengenai masalah mudah
diantara alternatif. Pengambilan keputusan didefinisikan serta diselesaikan. Namun
merupakan suatu proses mulai dari banyak situasi yang dihadapi organisasi
pengenalan masalah sampai dengan melibatkan masalah tidak terstruktur, tidak
menerapkan keputusan kedalam suatu jelas atau tidak lengkap. Selain itu ketika
tindakan. membuat keputusan manager mungkin
Pengambilan keputusan merupakan menghadapi kondisi yang berbeda. Robbin
hal yang penting terutama bagi seorang & Coulter (2010) membedakan kondisi
manager dalam suatu organisasi. Manager pengambilan keputusan yang berbeda
pada semua tingkatan dan semua area di kepastian, risiko, ketidakpastian.
organisasi pasti akan membuat keputusan. Kepastian yaitu situasi dimana manager
61
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
62
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
63
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
yaitu informasi yang diketahui perihal atau berfungsi buruk (Allport dalam
permasalahan yang dihadapi, tingkat Sahrah, 1990).
pendidikan, kepribadian, coping, culture. Para ahli seperti Hipocrates, Galeneus
Eysenck dan Wilson (1982) menemukan mengelompokkan manusia menjadi
faktor kepribadian dan motivasi beberapa tipe berdasarkan proporsi cairan
memberikan sumbangan dalam dalam tubuh seseorang. Selain itu Jung
pengambilan keputusan, dalam hal ini juga mengembangkan tipologi kepribadian
keputusan karir. Gaya seseorang dalam yang kemudian sangat popular yaitu tipe
mengambil keputusan memberikan extravett dan introvert. Selanjutnya
penjelasan kesulitan seseorang dalam Marston melakukan penelitian dengan
memutuskan karir. Tipe orang yang orang mengunakan kerangka berfikir Jung. Dari
yang panic–striken akan mengambil penelitian yang dilakukan terhadap ribuan
keputusan dengancepat tanpa orang ia menemukan ada empat model
pertimbangan, tipe impulsive mengambil kepribadian yaitu Dominance, Influence,
keputusan pada saat tertentu tanpa Steadyness, dan Consientiousnessyang
pertimbangan, hal ini berbeda dengan kemudian dikenal dengan DISC (Nofiar,
orang yang extravet dan memiliki emosi 2009).
yang stabil tidak kesulitan dalam Menurut Marston individu dengan
mengambil keputusan. tipe kepribadian dominance suka
Pembahasan mengenai kepribadian mengendalikan lingkungan, senang
sudah sejak lama dilakukan oleh para ahli. mengerakan orang-orang, suka to the
Kepribadian merupakan masalah yang point, tidak bertele-tele. Senang
kompleks sehingga seringkali mengambil peran penting, problem solver
menimbulkan perdebatan. Bahkan sampai dan menyukai posisi sebagai leader. Tipe
sekarang batasan formal personality yang Influencesuka bergaul, extravert dan
mendapat pengakuan dan kesepakatan luas senang dengan lingkaran pertemanan yang
di lingkungan ahli kepribadian belum ada. luas. Steadiness lebih suka melakukan
Namun diantara perbedaan definisi ada sesuatu secara sistematis, teratur dan
persamaan yang menjadi ciri bahwa bertahap. Termasuk orang yang sabar,
definisi itu adalah definisi kepribadian. loyal dan dapat diandalkan. Tipe
Kepribadian bersifat unik, khas, berjangka conscientiousness menekankan akurasi
lama, bersifat kesatuan, bisa berfungsi baik dan ketelitian, menyukai hal-hal yang
direncanakan dengan matang dan
64
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
65
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
keputusan intuitif 0 dan skor total 1 subyek yang memiliki gaya pengambilan
maksimum 93. keputusan rasional rendah.
Berdasarkan perhitungan total skor Dalam penelitian ini juga ditemukan
jawaban yang diberikan kepada subyek subyek penelitian yang memiliki gaya
diketahui bahwa sebanyak 57 atau 49,56 % pengambilan intuitif yang tinggi, sebanyak
memiliki gaya pengambilan keputusan 20 subyek (17,39%). Dan hanya satu
rasional sangat tinggi, 32 atau 27,82 % subyek (0,86%) memiliki gaya
subyek penelitian memiliki gaya pengambilan keputusan yang sangat
pengambilan keputusan rasional tinggi. tinggi. Sebanyak 54 atau 46,95% subyek
Ini menunjukkan 77,38% subyek penelitian gaya pengambilan keputusan
penelitian cenderung mengunakan gaya intuitifnya rendah. Ini berarti hanya
pengambilan keputusan rasional dalam 18,25% subyek penelitian yang
memutuskan permasalahan yang mengandalkan intuisinya dalam
dihadapinya, baik permasalahan yang mengambil keputusan, baik keputusan
berhubungan dengan pekerjaan maupun dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan
dalam kehidupannya. Subyek penelitian sehari-hari. Intuisi itu sendiri bersumber
memilih mengunakan sumber informasi dari nilai atau etika budaya, pengalaman,
eksternal seperti saran, pertimbangan dari perasaan atau emosi, pikiran bawah sadar,
orang lain, juga data dan fakta empiris pengetahuan dan ketrampilan.
sebagai dasar pengambilan keputusan. Nampak jelas bahwa sebagaian besar
Cara mengelola informasi mereka memilih subyek penelitian cenderung mengunakan
mengunakan pertimbangan logis, obyektif, gaya pengambilan keputusan rasional.
sistematis dan mempertimbangkan resiko Untuk lebih jelasnya akan digambarkan
dari setiap alternative keputusan yang akan dalam table berikut ini.
diambil. Dari 115 subyek penelitian hanya
Tabel 1. Distribusi Subyek Berdasarkan Gaya Pengambilan Keputusan
Gaya Pengambilan Keputusan Gaya Pengambilan Keputusan
Rasional Intuitif
Kategori
N Prosentase (%) N Prosentase (%)
Sangat
57 49,56 % 1 0,86%
Tinggi
Tinggi 32 27,82 % 20 17,39%
Cukup 25 21,76% 34 29,56 %
Rendah 1 0.86 % 54 46,95 %
Sangat
0 0 6 5,21 %
Rendah
Jumlah 115 100 % 115 100%
66
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
67
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
68
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
69
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
70
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
71
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
72
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
73
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
harus mengambil suatu keputusan, seorang yang terdiri dari extravert, introvert,
pemimpin akan mengunakan gaya yang sensing, intuitive, thinking, feeling,
berbeda dengan pemimpin yang lain judging, perceiving dengan pemecahan
meskipun dihadapkan pada situasi yang masalah dan pengambilan keputusan,
hampir sama. Ada yang cenderung ternyata ditemukan bahwa perbedaan
mengunakan pendekatan rasional dengan dimensi kepribadian mempengaruhi
berdasarkan pada data dan fakta serta perbedaan dalam orientasi pemecahan
melakukan pendekatan sitematis. Namun masalah, kriteria effektivitas dalam
ada juga yang lebih yakin dengan perasaan mengambil keputusan, proses dan
dan pengalamannya sehingga lebih pemilihan alternatif, juga teknik dan
memilih mengunakan pendekatan intuitif. kekuatan.
Pemilihan pendekatan ini salah satunya 1. Perbedaan Gaya Pengambilan
dipengaruhi oleh kepribadian, dan hal ini Keputusan Rasional antara Tipe
sudah terbukti dalam penelitian ini. Kepribadian Dominance, Influence,
Penelitian ini mendukung penelitian Steadiness, Concientiouness
yang terdahulu seperti yang dilakukan Melalui analisis Kruskal-Wallis
Kutandi (2004) menemukan ada mengenai gaya pengambilan keputusan
perbedaan yang signifikan dalam gaya rasional menunjukkan ada perbedaan
pengambilan keputusan rasional dan sangat signifikan pengambilan keputusan
intuitif yang dilakukan oleh karyawan rasional antara pemimpin yang memiliki
yang berkecenderungan tipe kepribadian tipe kepribadian dominance, influence,
ekstrovet dan introvert. Suryabrata, (1995) steadiness, conscientiousness. Selain itu
menemukan ada perbedaan dalam model juga di temukan pemimpin dengan tipe
pengambilan keputusan yang dilakukan kepribadian steadiness cenderung
oleh perawat di bagian unit gawat darurat memiliki gaya pengambilan keputusan
karena dipengaruhi oleh tipe kepribadian rasional yang tinggi dibandingkan tipe
yang berbeda. Penelitian lain yang kepribadian dominance,
menghubungkan antara karakteristik conscientiousness, influence. Dan
kepribadian dengan strategi pemecahan diantara keempat tipe kepribadian DISC,
masalah dan pengambilan keputusan pemimpin dengan tipe kepribadian
dilakukan oleh Huitt (1992). Huitt dominance cenderung memiliki gaya
menghubungkan dimensi kepribadian pengambilan keputusan rasional paling
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) rendah jika dibandingkan dengan gaya
74
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
75
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
sehingga dalam mengambil keputusan tipe cocok untuk pemimpin dengan tipe
influence lebih mempertimbangkan data kepribadian steadiness. Sementara itu
eksternal seperti informsi, masukan, ide pemimpin dengan tipe kepribadian
dari orang lain dibandingkan dengan tipe conscientiousness berorientasi pada hasil
dominance. Hal ini yang membuat yang sempurna dan akurasi yang tinggi,
pemimpin bertipe kepribadian influence oleh karena dalam mengambil keputusan
lebih memiliki gaya pengambilan ia akan mengunakan pendekatan yang
keputusan rasional dibandingkan dengan sitematis, jelas dan analitis. Ia akan
pemimpin bertipe kepribadian dominance. cenderung mengunakan pendekatan
Perbandingan gaya pengambilan rasional. Sebaliknya pemimpin yang
keputusan rasional antara tipe kepribadian memiliki tipe kepribadian dominance yang
dominance dan steadiness ditemukanada beriorientasi pada hasil dan menyukai
perbedaan yang signifikan. Tipe tantangan gaya pengambilan keputusan
kepribadian steadiness memiliki gaya rasionalnya cenderung lebih rendah.
pengambilan keputusan rasional lebih Perbandingan antara dua kelompok
tinggi dibandingkan dengan tipe tipe kepribadian yaitu antara pemimpin
kepribadian dominance, begitu juga dengan kepribadian influence dan
perbandingan gaya pengambilan pemimpin dengan tipe kepribadian
keputusan rasional antara tipe kepribadian steadiness ternyata ditemukan tidak ada
dominance dan concientiousness juga perbedaan yang signifikan dalam gaya
ditemukan perbedaan yang signifikan pengambilan keputusan. Pemimpin
diantara kedua tipe tersebut. Pemimpin dengan tipe kepribadian influence dan
dengan tipe kepribadian steadiness dan steadiness sama-sama berorientasi pada
conscientiousness dalam model orang (people oriented). Pada pemimpin
kepribadian DISC berada pada kuadran dengan tipe kepribadian influence mereka
yang sama, yaitu kuadran pasif terhadap orang yang ektrovert, suka bergaul dan
lingkungannya. Pada tipe steadiness menyukai hubungan pertemanan yang
cenderung mengunakan gaya pengambilan luas. Mereka cepat beradaptasi dengan
keputusan rasional, karena pada lingkungannya. Sementara itu pada tipe
pengambilan keputusan rasional kepribadian steadinessmereka orang yang
pengolahan informasinya sistematis dan sabar dan mau mendengarkan orang lain.
resiko diperhitungkan dan bertujuan Oleh karena itu dalam mengambil
meminimalkan resiko pendekatan ini lebih keputusan baik pemimpin yang memiliki
76
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
77
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
78
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
79
Jurnal Psikostudia Universitas Mulawarman, Vol. 1, No. 1/Juni 2012, hlm. 60-80
80