Tugas Kel. 5 Komunitas Tentang PUSKESMAS
Tugas Kel. 5 Komunitas Tentang PUSKESMAS
“PUSKESMAS”
Kelompok 5 :
Hamdani MR 1911316021
Dosen Pembimbing :
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya . Dari sana lah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
D. Manfaat .......................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
D. Manfaat
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi, fungsi, peran, tujuan,
struktur, tata kerja Puskesmas, serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi
dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor
penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi
mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Puskesmas
B. Tujuan Puskesmas
C. Fungsi Puskesmas
E. Misi Puskesmas
Dalam misi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya visi pembangunan kesehatan nasional.
1. Mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi,
agama, budaya dan kepercayaan.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang
sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
6. Mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program
dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).
F. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga
7
non kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung
berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah
kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah
(Permenkes RI No 75 Tahun 2014)
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
8
Upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas adalah:
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagi kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, kelompok atau
mayarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa
yang bisa dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila
perlu.
Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sasaran penyuluhan
kesehatan adalah sebagai berikut :
Sasaran tersebut di atas yang telah mengalami perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku,
dikaitkan dengan program.
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling
besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan kesehatan, faktor
genetik dan faktor genetik dan faktor perilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang
diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi. Sejalan dengan
kebijaksanaan “Paradigma Sehat” yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif dan
preventif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting.
9
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan agar terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dan segala kemungkinan resiko
kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan
keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan kesehatan lingkungan adalah
sebagai berikut :
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan Pembuangan kotoran manusia
d. Pengawasan, pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan makanan dan minuman
f. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
g. Pengamatan lingkungan akibat pencemaran industri
h. Pengamanan pestida
i. Klinik sanitasi
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkuliatas serta upaya kelangsungan hidup. Perkembangan dan perlindungan bayi, anak
dibawah lima tahun dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Termasuk di
dalamnya pendidikan kesehatan pada masyarakat, pemuka masyarakat, dukun bayi, pembinaan
kesehatan anak.
10
Upaya Kesehatan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas. Prioritas pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional.
Kegiatan masyarakat untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga
di Indonesia, bersifat lintas sektor yang dilaksanakan oleh kesehatan, pertanian, BKKBN,
agama dalam negeri, dan PKK.
Mendorong berbagai institusi pemerintah dan swasta agar memberikan perhatian lebih
besar dalam peningkatan status gizi warrganya.
11
d. Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
1) Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi
2) Pencegahan dan penanggulangan kurang kalon energi protein (KEP) dan kurang
energi kronis (KEK)
3) Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang
berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ditansmisikan kepada pejamu
(host) yang rentan. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular meliputi kuratif,
pemutusan rantai penularan, promosi kesehatan dan surveilans (Efendi, 2009).
6. Upaya Pengobatan
H. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang
diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan dan kondisi
masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan
kemampuan penyelenggaran. Berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya Puskesmas dikategorikan
menjadi Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan pedesaan dan Puskesmas kawasan
terpencil dan sangat terpencil (Permenkes RI No 75 Tahun 2014).
Promosi kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka, dengan promosi kesehatan kata lain adalah upaya yang
dilakukan terhadap masyarakat sehingga masyarakat mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkan kessehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2012)
Promosi Kesehatan juga merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu,
dimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja, melainkan juga
upaya untuk bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang (Iqbal,2007).
Upaya Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditujukan untuk menyembuhkan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian
penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat dijaga seoptimal mungkin.
Pelayanan Kesehatan Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkain kegiatan pengobatan
yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
13
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin.
3. Promosi Kesehatan
Menurut Hartono (2010) banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakan promosi
kesehatan oleh puskesmas. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Di Dalam Gedung
14
a. Tatanan rumah tangga, yaitu di pemukiman penduduk misalnya di kompleks-kompleks
perumahan, Dasa Wisma, Rukun Tetangga/Rukun Warga dan lain-lain.
b. Tatanan sarana pendidikan, yaitu di sekolah-sekolah, madrasah, pondok pesantren,
kursus-kursus, perguruan tinggi dan lain-lain.
c. Tatanan tempat kerja, yaitu di pabrik-pabrik, kanto-kantor, koperasi-koperasi, himpunan
petani, pelelangan ikan, kompleks pertokoan, dan lain-lain.
d. Tatanan tempat umum, yaitu di terminal, stasiun, dermaga/pelabuhan, pasar, restauran,
penginapan, dan lain-lain (Hartono,2010).
Menurut Leavel dan Clark dalam Syafrudin Tahun 2009 beberapa tingkat pencegahan
penyakit adalah:
a. Health promotion
15
Merupakan usaha kesehatan untuk memberikan perlindungan secara khusu atau umum
kepada seseorang atau masyarakat. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya
perlindungan umum dan khusus sebagai perlindungan terhadap penyakit pada dirinya maupun
pada anak-anaknya masih rendah. Bentuk perlindungan terebut dapat berupa:
c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera atau adekuat)
Usaha ini dilakukan karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di dalam
masyarakat. Bahkan kadang-kadang masyarakat ulit atau tidak diperiksa dan diobati
penyakitnya. Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan
yang layak.
Keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan dan kepadatan penduduk dalam wilayah
kerja puskesmas menyebabkan tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan akses
layanan puskesmas. Agar jangkauan pelayaanan puskesmas lebih merata dan meluas, perlu
ditunjang dengan puskesmas pembantu, bidan desa di daerah yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan yang sudah ada. Di samping itu penggerakkan peran serta masyarakat untuk mengelola
posyandu dan membina dasawisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan
(Efendi,2009).
16
6. Indikator Keberhasilan Di Puskesmas
Agar pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan secara paripurna, maka indikator
keberhasilan ini mencakup indikator masukan (input), indikator proses (process), indikator
keluaran (output), dan indikator dampak (outcome). (Hartono,2010)
a. Indikator masukan
Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa komitmen, sumber daya manusia,
sarana/peralatan, dan dana. Oleh karen itu, indikator masukan ini dapat mencakup;
b. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan promosi kesehatan puskesmas yang
meliputi promosi kesehatan di dalam gedung dan promosi kesehatan di masyarakat. Indikator
yang digunakan di sini meliputi;
17
c. Indikator Keluaran
1) Apakah semua petugas kesehatan puskesmas telah melaksanakan promosi kesehatan (yaitu
pemberdayaan/konSeling)
2) Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan promosi kesehatan
dalam gedung (konseling, biblioterapi, dan lain-lain)
3) Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah oleh puskesmas
4) Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap puskesmas dengan
pengorganisasian masyarakat.
d. Indikator Dampak
Tatanan yang dianggap mewaliki untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga. Jadi
indikator dampaknya adalah berupa: persentase keluarga atau rumah tangga yang telah
mempraktikkan PHBS. PHBS itu sendiri merupakan komposit dari sejumlah indikator
perilaku. PHBS terdiri dari beratus-ratus tindakan atau perilaku. Karena keterbatasan
sumberdaya untuk mengevaluasi, maka perlu ditetapkan beberapa perilaku yang sangat sensitif
untuk indikator yang akan dikomposikan. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, dapat
diterapkan msialnya tujuh kriteria perilaku yang merupakan unsur-unsur dari keluarga atau
5) Jika memiliki balita, keluarga tersebut telah mengimunisasi balitanya secara lengkap
18
6) Jika memiliki anak balita, keluarga tersebut menimbang anak balitanya setiap bulan di
tenaga/sarana kesehatan (Hartono,2010).
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat
20
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 2014.
21