Bogor
2019
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Disetujui oleh,
Pembimbing
Disahkan oleh,
Kepala Laboratorium
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah daging
buah nangka dikonsumsi atau diolah menjadi keripik nangka dan produk
lainnya. Keberadaan biji nangka yang cukup banyak belum dimanfaatkan
secara maksimal. Berdasarkan data Statistik Produksi Hortikultura (2015),
produksi nangka di Indonesia mencapai 11,57 ton per hektar dengan luas
panen 55.693 hektar pada tahun 2014. Buah nangka rata-rata memiliki biji
sebanyak sepertiga dari berat buahnya.
1
B. Pentingnya Masalah
Saat ini, pencemaran lingkungan sudah tidak lagi asing untuk didengar.
Pencemaran dapat berasal dari domestik maupun non-domestik. Dan
pencemaran ini dapat dipengaruhi oleh limbah organik maupun non-organik.
Limbah organik ini sering kita anggap remeh dan dibuang begiitu saja
dengan anggapan limbah organik dapat terurai dengan sendirinya. Namun
apabila limbah-limbah tersebut berjumlah besar akan menyulitkan proses
penguraiannya yang mengakibatkan pencemaran akan tetap terjadi. Oleh
sebab itu, harus ada penanganan untuk limbah organik ini. Selain digunakan
sebagai bahan pembuatan pupuk limbah organik seperti biji nangka ini dapat
digunkan untuk pembuatan tepung alternatif yang kemudian dapat
dikreasikan menjadi berbagai makanan.
C. Tujuan
Tujuan dilakukannya pembuatan dan analisis ini yaitu:
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Sejarah otak-otak
Otak-otak adalah kue ikan yang terbuat dari daging ikan dicampur dengan
tepung tapioka dan rempah-rempah. Hal ini secara luas dikenal di seluruh Asia
Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia dan Singapura, di mana secara
tradisional disajikan segar, dibungkus di dalam daun pisang, serta di banyak toko
Asia internasional – yang dijual sebagai makanan beku. Hal ini dapat dimakan
hanya sebagai camilan atau dengan nasi kukus sebagai bagian dari makanan.
Otak berarti ―otak‖ di Indonesia dan Melayu, dan nama hidangan ini berasal
dari ide bahwa hidangan agak menyerupai otak, memiliki warna abu-abu
keputihan, lembut dan hampir licin. Namun demikian, itu hanya otak-otak dari
Indonesia yang memiliki warna keputihan, sedangkan otak-otak dari Malaysia
dan Singapura memiliki pewarna oranye kemerahan atau coklat diperoleh dari
cabai, kunyit dan bubuk kari.
3
otak-otak, yaitu daun kucai dan cuka (sering disebut juga sebagai cuko),
merupakan salah dua bahan-bahan yang sering digunakan dalam masakan Cina.
Dan kini otak-otak tidak hanya disajikan dalam daun pisang (basah), kini
otak-otak sudah memiliki varian lain yaitu otak-otak kering. Dimana nantiinya
otak-otak ini akan digoreng sebelum disajikan.
4
2. Otak-otak vegetarian
Otak-otak vegetarian merupakan produk alternatif bagi para vegetarian
yang ingin mencoba merasakan otak-otak. Otak-oyak vegetarian ini terbuat dari
sayur secara keseluruhannya. Dalam produk otak-otak biasanya dikenal sebagai
otak-otak yang mengandung ikan dengann protein yang tinggi. Oleh sebab itu,
sebagai alternatif yang tidak mengurangi kadar gizinya pada otak-otak vegetarian
ini digunakan bahan-bahan yang tinggi protein tanpa ada produk non-vegetarian.
3. Nangka
Kandungan zat besi pada nangka mampu mencegah anemia dan dapat
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.
Rebus akar serta ekstra nangka ternyata dapat dijadikan obat herbal yang bisa
membantu mengontrol asma.
5
h. Dapat menjadi Obat Borok dan Gangguan Pencernaan
4. Biji nangka
Biji nangka atau sering disebut beton oleh masyarakat Jawa bisa diolah
menjadi berbagai jenis makanan. Meski bukan tergolong makanan utama, nutrisi
yang diberikan oleh biji nangka ini cukup banyak dan bisa dimanfaatkan untuk
berbagai jenis makanan yang nikmat.
Dalam biji nangka terkandung cukup banyak nutrisi seperti pati yang
merupakan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa
digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh.
6
Serat yang dimiliki oleh biji nangka juga cukup banyak. Dengan serat
yang banyak ini tubuh bisa memenuhi serat pangan dan gangguan pencernaan
tidak akan terjadi. Serat juga baik untuk bakteri yang ada di susu sehingga
proses pencernaan tahap akhir bisa berjalan dengan lancar.
c) Membantu pencernaan
Serat yang ada pada biji nangka cukup banyak dan memiliki dua fungsi
untuk tubuh. Pertama tentu untuk mempermudah buang air besar. Serat
akan membuat feses mudah dikeluarkan dan peluang mengalami sembelit
sangat kecil. Kalau jarang sembelit, perut juga akan jarang kembung.
7
d) Menurunkan level kolesterol
Dari penelitian yang masih dilakukan pada dewan didapatkan hasil kalau
mengonsumsi ekstrak dari biji nangka ini bisa meningkatkan kolesterol baik
di dalam tubuh. Dengan peningkatan kolesterol baik ini, penyumbatan
pembuluh darah tidak akan terjadi dan risiko terjadi stroke akan rendah.
5. Brokoli
8
Tabel 3. Kandungan mutu brokoli per 100 gram
Manfaat brokoli hijau mampu menekan risiko penyakit kanker karena kandungan
antioksidan yang sangat besar di dalam brokoli. Sebuah penelitian juga
menyebutkan bahwa mengonsumsi brokoli secara teratur setiap hari dapat
melindungi tubuh dari bakteri perut yang berakibat pada gangguan pencernaan,
salah satunya penyakit maag.
9
4. Jamur tiram
10
Selain itu, jamur tiram juga dipercaya bisa memberikan banyak manfaat lain,
seperti:
11
Mencegah pertumbuhan kanker
12
BAB III METODE PEMBUATAN, ANALISIS, DAN KEWIRAUSAHAAN
A. Metode Pembuatan
3. Tiriskan
7. Masukan loyang kedalam oven, kemudian atur suhu ±106°C (hingga kering)
5. Setelah itu campurkan tepung biji nangka, tepung tapioka, gula pasir,
garam, lada, bawang merah yang telah dihaluskan, bawang putih yang
telah dihaluskan, dan irisan daun bawang
13
3) Proses pengukusan otak-otak
4. Kukus otak-otak selama ±20 menit supaya bagian dalam otak-otak matang
dengan sempurna
3. Langkah selanjutnya yaitu goreng otak-otak dengan api sedang selama ±10
menit hingga warnanya berubah kecokelatan
B. Metode Analisis
a) Uji Sensorik
1. Prinsip
2. Cara Kerja
14
4) Diberi kode pada masing-masing sampel dan disajikan sampel kepada
analis.
5) Diberi pengarahan kepada panelis tentang cara pengujian yang
dilakukan.
6) Diolah data dari format uji yang telah diisi oleh panelis.
1. Prinsip
Uji hedonik adalah salah satu jenis uji organoleptik yang termasuk ke
dalam jenis pengujian penerimaan. Panelis memberi respon terhadap
tanggapan pribadi terhadap sifat sensorik contoh dengan menggnakan
skala hedonik yang kemudian diubah menjadi skala numerik.
2. Cara Kerja
c) Bau
1. Prinsip
2. Cara Kerja
1) Diambil contoh uji sebanyak 5 buah dan diletakkan di atas gelas arloji
yang bersih dan kering.
2) Baui contoh uji untuk mengetahui baunya
15
3) Dilakukan pengerjaan minimal oleh 3 orang panelis atau 1 orang
tenaga ahli.
d) Rasa
1. Prinsip
2. Cara Kerja
2) Analisis Proksimat
a) Kadar Air
1. Dasar
16
2. Reaksi
3. Cara Kerja
1) Dimasukkan kotak timbang ke dalam oven pada suhu 1050C selama lebih
kurang 1 jam.
2) Dimasukkan kotak timbang ke dalam desikator selama 20-30 menit dan
ditimbang bobot kosong kotak timbang (A gram).
3) Ditimbang sampel yang telah dihaluskan sebanyak ± 5 gram ke dalam
kotak timbang (B gram).
4) Dimasukkan kotak timbang dengan menggunakan alat penjepit ke dalam
oven selama 3 jam suhu 1050C.
5) Dimasukkan kotak timbang ke dalam desikator selama 20 – 30 menit dan
ditimbang bobot kosong kotak timbang (C gram).
6) Dilakukan hingga didapat bobot tetap.
4. Perhitungan
Keterangan :
b) Kadar abu
1. Dasar
17
2. Cara kerja
3. Perhitungan
Keterangan:
1. Dasar
2. Cara Kerja:
18
5. Heksan disulingkan kembali
6. Labu lemak berisi lemak dikeringkan dalam oven
7. Setelah itu didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang hingga bobot tetap.
3. Perhitungan
Keterangan:
1. Dasar
2. Cara Kerja
19
6. Destilasi dilakukan selama ±10 menit, sebagai penampung digunakan 10
mL larutan asam borat 2 % yang telah dicampurkan indikator
7. Bilas ujung pendingin dengan air suling
8. Dititar dengan larutan HCl 0,01N
9. Kerjakan penetapan blanko
3. Perhitungan
Keterangan:
V2=Volume blanko
N = Normalistas penitar
Fp = Faktor pengenceran
W = Bobot sampel
3) Analisis Instrumen
1. Prinsip
20
2. Reaksi
M + X- M +X - ΔH M +X - ΔH MX
M + + e-
M+X
-Ehv +Ehv
M M*
M*
flame
AAS
21
4. Persiapan Standar
Ditimbang 0,0526 gram Cd(NO3)2 dalam labu ukur 250 mL (100 ppm)
Dibuat deret standar Cd (0; 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; 1,8 ppm) ke dalam labu ukur
100 mL
Ditambahkan 5% HNO3 4N
Dihimpitkan dan dihomogenkan
Diukur absorbansinya dengan AAS
5. Limit Deteksi
6. Perhitungan
Keterangan:
D = Absorbansi sampel
E = Absorbansi blanko
Fp = faktor pengenceran
W = Bobot sampel
22
b) Penetapan Kadar Cemaran Logam Hg
1. Prinsip
Sejumlah unsur seperti As, Sb, Bi, Ge, Se, Te, dan Sn dapat
membentuk gas hidridanya dengan natrium tetraborohidrida (NaBH4) dalam
suasana asam. Sedangkan Hg2+ direduksi oleh menjadi uap Hg. Hidrida ini
dapat diuapkan dari larutannya dengan gas inert (Ar) dan membawanya ke
tabung kuarsa panas dan memecah membentuk atom bebas.
2. Reaksi
3. Preparasi contoh
23
4. Persiapan Standar Hg
5. Limit Deteksi
6. Perhitungan
Keterangan:
D = Absorbansi sampel
E = Absorbansi blanko
Fp = faktor pengenceran
W = Bobot sampel
24
c) Penetapan Kadar Cemaran Logam As dan Sn
1. Prinsip
Sejumlah unsur seperti As, Sb, Bi, Ge, Se, Te, dan Sn dapat
membentuk gas hidridanya dengan natrium tetraborohidrida (NaBH4) dalam
suasana asam. Sedangkan Hg2+ direduksi oleh menjadi uap Hg. Hidrida ini
dapat diuapkan dari larutannya dengan gas inert (Ar) dan membawanya ke
tabung kuarsa panas dan memecah membentuk atom bebas.
2. Reaksi
M+ + xH → MHxg) + xH+
3. Preparasi contoh
25
4. Persiapan Standar As
Dibuat deret standar Sn (0; 50; 70; 100; 125; 150 ppm) ke dalam labu
ukur 100 mL
Ditambahkan 5 mL HNO3 4N
Dihimpitkan dan dihomogenkan
Diukur absorbansinya dengan AAS
5. Limit Deteksi
6. Perhitungan
Keterangan:
D = Absorbansi sampel
E = Absorbansi blanko
Fp = faktor pengenceran
W = Bobot sampel
26
4) Analisis Mikrobiologi
a) Penentuan ALT
1. Prinsip
2. Cara Kerja
27
3. Perhitungan
Keterangan:
D1 = pengenceran terendah
1. Prinsip
2. Cara kerja
28
5. Dipipet 1 mL dari tabung pengenceran 10-2 ke dalam tabung pengenceran
10-3, lalu dihomogenkan, kemudian dimasukkan ke dalam 3 tabung ulir
yang berisi BGBB steril yang berlabel 10-2
6. Dipipet 1 mL dari tabung pengenceran 10-3 ke dalam 3 tabung ulir yang
berisi BGBB steril yang berlabel10-3
7. Dipipet 1 mL suspensi bakteri ke dalam tabung ulir yang berisi BGBB
steril ( uji efektivitas)
8. Semua tabung ulir berdurham dimasukkan ke dalam piala gelas yang
beralaskan koran
9. Diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam
10. Dihitung jumlah tabung yang keruh dan atau bergas pada masing-masing
pengenceran kemudian dihitung dengan membandingkan dengan tabel
indeks APM
Uji kualitatif
Uji kuantitatif
29
7. Dipipet 1 mL suspensi bakteri ke dalam petri steril ( uji efektivitas)
8. Dituangkan media MCA bersuhu 40-45˚C sebanyak ± 15 mL atau
sepertiga volume petri, dihomogenkan dan tunggu sampai beku
9. Diinkubasi pada suhu 30-35 ˚C selama 24 jam (posisi terbalik)
10. Dihitung jumlah koloni bakteri dengan colony counter
11. Dihitung jumlah bakteri sesuai dengan kaidah yang berlaku
3. Perhitungan
Keterangan:
D1 = pengenceran terendah
1. Prinsip
30
2. Uji Keberadaan
Uji kualitatif
Uji kuantitatif
31
3. Perhitungan
Keterangan:
D1 = pengenceran terendah
1. Prinsip
2. Uji Keberadaan
Uji kualitatif
32
Uji kuantitatif
3. Perhitungan
Keterangan:
D1 = pengenceran terendah
33
C. Kewirausahaan
1. Pengemasan
2. Pemasaran
Pemasaran adalah kumpulan aktivitas atau kegiatan dan
merupakan bagian dari perekonomian, karena dapat menetapkan
suatu harga produk, mempermudah, dan memperlancar kegiatan
perekonomian yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi.
Produk ini akan dipasarkan di sekitar SMK-SMAK Bogor dari
siswa/i, guru-guru, maupun masyarakat sekitar dengan target ibu
rumah tangga, dan lain-lain. Harga dari produk yang dipassarkan
relatif murah dan dengan kualitas produk yang sangat baik dapat
bersaing dengan otak-otak yang sudah dipasarkan sebelumnnya.
34
BAB IV PELAKSANAAN
A. Pelaksana
Pelaksanaan Praktik Kimia Terpadu yang berjudul ―Pembuatan
dan Analisis Otak-otak Vegetarian dengan Tepung Biji Nangka
(Arthocarphus heterophilus lamk)‖ adalah pembuatan dan analisis yang
dilakukan oleh kelompok PKT 55 yaitu siswa-siswi SMK-SMAK Bogor
yang terdiri dari:
B. Tempat Pelaksanaan
35
C, Waktu Pelaksanaan
Tabel 5. Waktu Pelaksanaan dapat dilihat di tabel berikut:
36
BAB V DAFTAR KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN,
ANALISIS DAN KEWIRAUSAHAAN
Tabel 6. Alat
No. Pembuatan Alat Jumlah
1. Pembuatan Tepung Biji Wadah 1 Buah
Nangka penampung 1 Buah
Panci 1 Buah
Kompor 1 Buah
Pisau 1 Buah
Talenan 1 Buah
Loyang 1 Buah
Oven 1 Buah
Blender 1 Buah
Pengayak
2. Proses Pencampuran Wadah 1 Buah
Bahan penampung 1 Buah
Panci 1 Buah
Kompor 1 Buah
Pisau 1 Buah
Talenan 1 Buah
Spatula
3. Proses Pengukusan Otak- Wadah 1 Buah
otak penampung 1 Buah
Kukusan 1 Buah
Kompor
4. Proses Penggorengan Wadah 1 Buah
Otak-otak penampung 1 Buah
Wadah air es 1 Buah
Wajan 1 Buah
Spatula
Tabel 7. Bahan
No. Pembuatan Bahan Jumlah
1. Pembuatan Tepung Biji Biji Nangka 50 biji
Nangka
2. Proses Pencampuran Brokoli 200 gram
Bahan Jamur tiram 100 gram
Tepung biji nangka 100 gram
Tepung tapioka 100 gram
Gula pasir Secukupnya
Garam Secukupnya
Lada Secukupnya
37
Bawang merah 3 siung
Bawang putih 2 siung
Daun bawang Secukupnya
3. Proses Pengukusan Air untuk Secukupnya
Otak-otak mengukus
Minyak sebagai Secukupnya
olesan
4. Proses Penggorengan Air es Secukupnya
Otak-otak Minyak untuk Secukupnya
menggoreng
Rekapitulasi Alat dan Bahan Analisis
Tabel 8. Alat analisis
No Metode Parameter Alat Jumlah
1. Gravimetri Kadar Air Oven 1 buah
Kotak timbang 1 buah
Desikator 1 buah
Neraca 1 buah
Gegep besi 1 buah
Teklu 1 buah
38
4. Soxhlet Kadar lemak Labu lemak 1 buah
Soxhlet 1 buah
Batu didih 1 buah
Piala gelas 800 mL 1 buah
Neraca 1 buah
Oven 1 buah
Desikator 1 buah
39
Tabel 9. Bahan Analisis
40
BAB VI ANGGARAN
A. Anggaran pembuatan
Berikut ini adalah anggaran pembuatan otak-otak vegetarian untuk
sekali pembuatan otak-otak sebanyak 20 buah
Tabel 10. Anggaran pembuatan
No. Bahan Jumlah Satuan Anggaran
1. Biji Nangka 50 Biji Rp 0,00
2. Jamur tiram 100 gram Rp 7.000,00
3. Brokoli 100 gram Rp 8.000,00
4. Tepung tapioka 50 gram Rp 1.000,00
5. Gula 100 gram Rp 1.000,00
6. Garam 3 gram Rp 100,00
7. Bawang merah 3 siung Rp 2.500,00
8. Bawang putih 2 siung Rp 500,00
9. Daun bawang secukupnya Rp 500,00
10. Air 200 mL Rp 200,00
Anggaran total Rp20.800,00
B. Anggaran Analisis
Berikut adalah anggaran untuk analisis otak-otak vegetarian
dengan tepung biji nangka
Tabel 11. Anggaran analisis
No. Metode Anggaran
1 Gravimetri Rp0,00
2 Lemak Rp32.695,00
3 Protein Rp5.706,60
4 AAS Rp399.080,06
5 Mikrobiologi Rp111.729,2
Anggaran total Rp549.210,86
C. Anggaran Total
Berikut ini adalah anggaran total umtuk membuat dan
menganalisis otak-otak vegetarian dengan tepung biji nangka
1. Anggaran Pembuatan Rp 20.800,00
2. Anggaran Analisis Rp 549.210,86
Anggaran Total Rp 570.010,86
41
BAB VII DAFTAR PUSTAKA
SNI 2354.1:2010. Kadar abu dan abu tak larut dalam asam dalam produk
perikanan
42