OLEH
KELOMPOK 2
STEFANI A. NAINUPU (1904070041) MARIA YOVITA D. ASTEN (1904070067)
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, Judul makalah ini ialah “Keanekaragaman Tingkat Jenis/Spesies”. Makalah ini berisi
tentang pengertian keanekaragaman tingkat jenis/spesies serta contoh & manfaat
keanekaragaman dalam kehidupan manusia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Konservasi.
Penulis
DAFTAR ISI
Pendidikan Konservasi | 2
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
3.1 Simpulan...........................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
Pendidikan Konservasi | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Tingkat keanekaragaman hayati menggambarkan jumlah dan jenis spesies di lokasi atau
di planet ini. Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity) adalah variasi
organisme hidup pada tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
Pendidikan Konservasi | 4
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Konservasi | 5
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :
Besar Sedang
Ukuran Kecil Besar
1.
tubuh
3. Tempat
Hutan, rumah Hutan Hutan Pohon
hidup
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan
dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang,
daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel
pengamatan berikut ini.
Tinggi
1. >30m 25m 25 15-30m
Batang
Pendidikan Konservasi | 6
2.2 CONTOH KEANEKARAGAMAN TINGKAT JENIS/SPESIES
Tingkat genus
Genus Citrus: jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan
jeruk manis (Citrus nobilis).
Genus Musa: pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).
Tingkat famili
Famili Poaceae: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan alang-alang
(Imperata cylindrical).
Famili Zingiberaceae: kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber
officinalis).
Tingkat genus
Genus Felis: kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis
silvestris), dan kucing hutan (Felis chaus).
Genus Bos: sapi berpunuk (Bos indicus), sapi potong dan perah di Eropa (Bos
Taurus), dan sapi asli Indonesia (Bos sondaicus).
Tingkat famili
Famili Bovidae: sapi (Bos) dan kerbau (Bubalus).
Famili Canidae: serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan
secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan
masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika
di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat
dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin
serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika.
Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan
dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat
Pendidikan Konservasi | 7
dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak
merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis
diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
Pendidikan Konservasi | 8
Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal
dari tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan
pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak
yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih
baik, bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan
bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami
menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai
perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk
penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi. Habitat yang tidak dialih
fungsikan seringkali penting untuk beberapa pendekatan tertentu, menyediakan kontrol
yang diakibatkan oleh perubahan mengenai sistem pelelolaan yang berbeda dapat
diukur dan dilakukan
Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagi masyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan
yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan
Pendidikan Konservasi | 9
dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita
agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
Pendidikan Konservasi | 10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik
tumbuhan, hewan, mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem,
serta proses-proses ekologi yang dibangun menjadi lingkungan hidup (Primak et al dalam
1998 dalam Kuswanda 2009).
3.2 SARAN
Pendidikan Konservasi | 11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/keanekaragaman-hayati
Di unduh pada 5 Oktober 2019
https://blognyapakarilmu.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-
keanekaragaman-hayati.html
Di unduh pada 5 Oktober 2019
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/materi-keanekaragaman-hayati/
Di unduh pada 5 Oktober 2019
https://www.sridianti.com/keanekaragaman-genetik-dan-spesies.html
Di unduh pada 5 Oktober 2019
Pendidikan Konservasi | 12