Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS

OLEH :
AHMAD FAUZI RAMADHAN NASUTION
170308014/ TEP A

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosinteis
Yang dimaksud dengan ‘Fotosintesis’ adalah sebuah proses yang terjadi pada dunia tumbuh –
tumbuhan yaitu terbentuknya oksigen dan zat karbohidrat dengan air melalui bantuan cahaya
matahari pada waktu pagi hari menjelang siang. Proses Fotosintesis terjadi karena didorong oleh
2 faktor yaitu factor internal dan eksternal.

Faktor Internal (Genetik)

1. gen, terbawa dalam kromosom yang menentukan sifat generasi berikutnya. Misal batang
bersifat tinggi dapat diturunkan pada generasi berikutnya dengan memperlihatkan sifat
batang tinggi pula;

2. fitohormon (zat tumbuh), hormon ini banyak didapatkan pada meristem terutama di ujung
akar, daun muda yang sedang tumbuh, biji dan buah yang sedang berkembang, misal
auksin, kalin, giberelin, sitokinin,dan florigen.

3. Tahap pertumbuhan: Pada saat tahap pertumbuhan, laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang berkecambah dari pada tumbuhan dewasa.
4. Pada kadar klorofil: Klorofil adalah zat hijau daum. Semakin banyak jumlah klorofil
dalam daun maka proses fotosintesis berlangsung sangat cepat. Jika kadar klorofil
berkurang maka daun akan menguning. Hal ini akan menurunkan laju fotosinesis.

5. Umur daun: Semakin tua daun maka kemampuan berfotosintesis semakin berkurang. Hal
ini disebabkan karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.

6. Struktur daun dan stomata: Bentuk tebal tipisnya daun berpengaruh pada jumlah klorofil,
stomata dan mudah tidaknya daun menyerap cahaya.
7. Penimbun hasil fotosintesis: Penimbunan hasil fotosintesis pada sel yang mengandung
klorofil menghalangi pengikatan energi cahaya.
8. Kadar hasil fotosintesis: Jika kadar pada zat hasil fotosintesis berkurang maka laju
fotosintesis akan naik.
Faktor Eksternal

1. Temperatur
Kegiatan Fotosintesis adalah rangkaian reaksi yang memanfaatkan enzim dimana
diketahui bahwa sistem kerja enzim lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi temperatur.
Kegiatan Fotosintesis akan terhenti untuk sementara waktu pada suhu rata – rata di bawah
5 derajat C atau di atas 50 derajat C. Kondisi ini disebabkan karena temperatur maksimal
Fotosintesis rata – rata berkisar antara 28 s/d 30 derajat C. Tanaman yang tumbuh di daerah
– daerah tropis mengandung enzim yang akan bekerja pada kisaran suhu secara optimum.
2. Kandungan Air Dalam Tanah
Air merupakan salah satu bahan dasar untuk membentuk zat berupa karbohidrat
atau C6H12O6 adalah media tanam tumbuhan yang berfungsi sebagai penyimpan mineral
di dalam tanah dan mengatur temperatur pada tanaman. Jika tanaman kekurangan air maka
akan memperlambat tanaman untuk tumbuh dan terjadi kerusakan pada klorofil sehingga
menyebabkan daun menjadi berwarna kuning. Kerusakan pada klorofil juga bisa
mengganggu kegiatan Fotosintesis.

3. Kelembaban,
umumnya akan mempercepat pertumbuhan tanaman. Sel muda dekat titik tumbuh
dapat menghisap air dengan cepat dan dalam waktu singkat dapat mencapai volume tetap
sehingga sel cepat mencapai ukuran maksimum. Jika kelembaban udara tinggi, maka
penguapan oleh tumbuhan menjadi berkurang. Air yang diserap tetap, berarti semakin
bayak air yang ditahan dalam tubuh tumbuhan. Keadaan ini berpengaruh baik bagi
tumbuhan, karena selnya dapat tumbuh dengan baik. Jadi kelembaban tinggi berpengaruh
baik bagi tumbuhan.
4. Kandungan Mineral Dalam Tanah
Proses pembentukan klorofil memegang peranan penting terhadap keberhasilan
aktivitas Fotosintesis berupa Mineral, Mg, Fe, N, dan Mn adalah unsur – unsur yang
memegang peranan penting dalam membentuk klorofil. Tanaman yang tumbuh pada lahan
yang kekurangan Mg, Fe, N, Mn, dan H2O akan berpengaruh buruk yaitu memicu
munculnya kondisi ‘klorosis’ atau menghambat pembentukan klorofil sehingga
pertumbuhan daun menjadi berwarna pucat dimana rendahnya kandungan klorofil pada
dedaunan akan memperlambat terjadinya proses Fotosintesis.
5. Intensitas Cahaya
Kegiatan Fotosintesis akan semakin tinggi karena intensitas cahaya matahari yang
semakin tinggi, dimana hal ini terjadi karena didukung oleh adanya kandungan CO2, H2O
dan temperatur dalam jumlah standar. Kegiatan Fotosintesis akan terus berlangsung dan
akan berhenti hingga pada batas – batasan tertentu karena usia tanaman masing – masing
mempunyai batasan toleransi.
Proses Fotosintesis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pencahayaan
dimana ini mempunyai pengaruh besar terhadap proses Fotosintesis. Ketika sedang terjadi
musim hujan, maka jangka waktu pencahayaan menjadi singkat yang memiliki dampak
buruk terhadap proses Fotosintetis.

40 70
Net Asimilation Rate

35 60
50
Net Asimilation Rate

(mg/cm2/day)

30
40
(mg/cm2/day)

25 30
20 20
15 10
10 0
5 0 5000 10000 15000
0
0 2000 4000 6000 8000 Light Intencity (fc)
Light Intencity (fc)
6. Kandungan CO2 Di Udara
Memiliki kandungan CO2 melalui udara dengan jumlah sekitar 0,03 persen, dengan
peningkatan konsentrasi CO2 sebesar 0,10 persen, membantu meningkatkan kegiatan
Fotosintesis hingga dua kali lebih mudah dan cepat. Ini terjadi karena kondisi ‘stomata’
menutup dan Fotosintesis terhenti ketika konsentrasi CO2 mencapai 0,15 persen.

7. Kandungan O2
‘Respirasi’ yang terjadi di dalam tubuh tumbuh – tumbuhan akan menjadi lambat
karena berkurangnya kandungan O2 melalui udara dan di dalam tanah, dimana rendahnya
respirasi akan menyebabkan penyediaan energi menjadi berkurang. Kondisi ini
menyebabkan terlambatnya kegiatan metabolisme khususnya Fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA

Agustriana, R., dkk. 2006. Fisiologi Tumbuhan I. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Campbell, Neil A.; Jane B. Reece and Lawrence G.Mitchell. 1999. Biology. Addison-Wesley, Inc.
California

Edwards,Gerry and David Walker. 1983. C3, C4 : Mechanisms and cellular and environmental
regulation, of photosynthesis. Blackwell Sci. Publ. Melbourne.

Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nasaruddin, 2006. Fotosintesis, Respirasi dan Analisis Pertumbuhan Tanaman. Fakultas pertanian
dan kehutanan Unhas.

Nontji, A. 1981. Fotosintesis pada Fitoplankton Laut; Tinjauan Fisiologis dan Ekologis. Fakultas
Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Raven,Peter H.; Ray F.Evert and Susan E. Eichhorn. Biology of Plants. 3rd Ed. Worth Publisher.
USA

Salisbury,Frank B. and Cleon W.Ross. 1985. Plant Physiology. Wadsworth Publ.Comp. Inc. USA

Taiz, Lincoln and Eduardo Zeiger. 1991. Plant Physiology. The Benjamin/ Cummings
Publ.Comp.Inc. California

Anda mungkin juga menyukai