EM4 merupakan larutan yang didalamnya terkandung berbagai macam mikroorganisme hasil fermentasi
dari bahan-bahan organik yang berwarna coklat kekuning-kuningan berwujud cair.
Effective Microorganism 4 atau yang biasa disingkat EM4 pertama kali ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo
Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang. Larutan EM4 berisi mikroorganisme fermentasi
(Indriani, 2004).
Jumlah mikroorganisme fermentasi dalam EM4 sangat banyak, sekitar 80 genus. Mikroorganisme
tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan orgnaik. Dari sekian
banyak mikroorganisme ada lima golongan yang pokok yaitu bakteri Fotosintetik, Lactobacillus sp,
Streptomyces sp, Ragi (Yeast) dan Actinomycetes.
EM bukanlah pupuk tetapi bahan yang dapat mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan
kualitas pupuk. Keunggulan teknologi EM4 adalah pupuk kompos dapat dihasilkan dalam waktu yang
relatif singkat dibanding ketika menggunakan cara konvensional.
Selain itu EM4 dapat menekan patogen dalam tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara pada
tanaman, menekan aktivitas serangga hama dan patogen, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang
menguntungkan serta mengurangi kebutuhan pupuk dan pestisida kimia (Djuarnani et al., 2006).
Contoh produk yang merupakan hasil dari proses fermentasi dengan teknologi EM4 adalah bokasi /
pupuk kompos. Peranan bokasi sama dengan pupuk kompos lainnya namun bokasi yang dibuat dengan
penambahan EM4 memiliki keuntungan penggunaan yaitu meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman meskipun bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos.
Apabila bokasi dimasukan kedalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh
mikroorganisme efektif untuk berkembangbiak dalam tanah sekaligus sebagai tambahan persediaan
unsur bagi tanaman (Sutanto, 2002).
PUPUK KOMPOS DIBUAT MEMAKAI EM4
Limbah peternakan yang berupa kotoran sangat bermanfaat untuk dijadikan pupuk karena banyak
mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Jenis pupuk dari kotoran ternak dibagi menjadi dua jenis. 1). Pupuk dingin; yaitu pupuk diuraikan secara
perlahan oleh mikroorganisme sehinga tidak panas. Contohnya yaitu dari kotoran sapi, kerbau dan babi.
2). Pupuk panas; yaitu pupuk yang dihasilkan dari proses penguraian yang cepat sehingga menimbulkan
panas. Contohnya dari kotoran ayam, kambing dan kuda (Parnata, 2004).
Limbah ternak yang paling mudah ditemukan yaitu kotoran ayam. Kotoran ayam memiliki kandungan
Nitrogen yang tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan pembentangan sel dan pembelahan sel,
sehingga tanaman bisa mencapai pertambahan tinggi yang optimal. Semakin tinggi tanaman maka
jumlah daun pun semakin banyak.
Eka Jumiati (2009) telah melakukan penelitian pada tanaman Bayam Merah hidroponik. Bayam diberi
pupuk kotoran ayam memiliki batang yang lebih tinggi dan jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan
Bayam yang diberikan pupuk jenis lain. Ternyata pupuk kotoran ayam tadi jika diberikan campuran EM4
maka tinggi tanaman akan semakin meningkat. Ini terjadi karena EM4 yang diberikan pada larutan
fermentasi menghasilkan semakin banyak mikroorganisme yang merombak senyawa makro dan mikro
yang tersedia bagi tanaman.
Menurut Subhan dan Asandhi (1998) cit. Purwanti (2017) bahan organik yang terdekomposisi sempurna
memiliki ketersediaan unsur hara lebih cepat diserap oleh akar tanaman.
Sudah bisa dibayangkan ya keuntungan yang bisa didapatkan oleh para petani sayuran hijau jika
menggunakan pupuk kotoran ayam yang difermentasi oleh EM4. Untuk mendapatkan EM4 kita bisa
membelinya di toko karena sudah tersedia berbagai merk produk EM4 yang beredar di masyarakat.
Harganya pun terbilang tidak terlalu mahal, namun jika ingin sedikit menghemat kita bisa membuatnya
sendiri.
Bagaimana Cara Membuat EM4 Sendiri?
Bahan-bahan yang digunakanpun tidak terlalu sulit ditemukan karena banyak disekitar kita. Berikut
adalah cara membuat EM4 :
1 kg gula pasir
Ember/tong
Jerigen
Saringan
Cara pembuatan :
Bahan no 1 – 6 diblender
Masukkan gula pasir dan air kelapa/air nira, aduk hingga tercampur rata
Ember berisi adonan tersebut disimpan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung/di dalam
rumah
EM4 yang sudah jadi dapat bertahan selama 6 bulan dalam penyimpanan.
Pemanfaatan limbah peternakan untuk peningkatan produktivitas tanaman sayur ternyata bisa
dilakukan dengan cara yang mudah. Demikian artikel Cara Membuat EM4 dari Sinauternak. Selamat
mencoba !