Anda di halaman 1dari 9

Nadia Annisa Nurani

KARS 2019
1906336744

RANGKUMAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAN RASIO KEUANGAN

Kondisi keuangan perusahaan (rumah sakit) sangat penting untuk diketahui perkembangannya
dimana pihak yang berkepentingan dapat membuat keputusan yang akan diambil, laporan
keuangan perusahaan biasanya terdiri atas neraca, laporan laba/ rugi serta laporan-laporan
keuangan lainnya.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentiingan dengan data tersebut.

Myer, 1961 dikutip Munawir, 2002 menyatakan laporan keuangan adalah dua daftar yang
disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar
neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba/rugi. Pada waktu itu
sudah menjadi kebiasaan bagi perusahaan untuk menambah daftar ketiga yaitu surplus atau
daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan).

Dari laporan keuangan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendek, struktur modal, distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan
aktiva, hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta
nilai-nilai buku tiap lembar saham.

Laporan keuangan mempunyai sifat historis dan ,menyeluruh sebgai laporan kemajuan
perusahaan yang terdiri atas data-data yang merupakan hasil kombinasi antara :

a. Fakta yang telah dicatat (recorded fact)


b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate)
c. Pendapat pribadi (personal judgment)

Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu sedangkan laporan laba/rugi adalah laporan sistematis

1
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

tentang penghasilan, biaya, laba/rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
tertenty\u. (munawir, 2002)

Laporan keuangan akan berarti bagi pihal yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lenih dan dianalisa lebih lanjut agar dapat diperoleh data
yang akan mendukung keputusan yang diambil.

Analisis laporan keuangan adalah penelaahan atau memepelajari hubungan-hubungan dan


tedensi atau kevenderungan (tren) untuk menentukan posisi kleuangan dan hasil kegiatan sewrta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Ada dua metode analisis yang digunakan oleh
setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal. Analisis
horizontal adalah analisis dengan melakukan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa
periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal
disebut juga metode dinamis. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis
hanya meliputi satu periode atau satu saat saja yaitu dengan memperbandingkan antarta pos yang
satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui
keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal disebut juga dengan
istilah analisis statis karena kesimpulan yang didapat diperoleh hanya untuk periode saat itu saja
tanpa mengetahui perkembangannya.

Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
1. Analisis perbandingan laporan keuangan adalah metide dan teknik anlsisi dengan cara
memperbandingkan laporan keunagan nuntuk dua periode atau lebih dengan
menunjukan :
a. Data absolut atau jumlah jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam persen
d. Perbandingan dinyaktakan dalam ratio
e. Persentase dari total

2
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

2. Tren atau tedensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dimnyatakan dalam
persen (trend percentage analysis) adalah suatau metode atau teknik mengetahui tedensi
daripada keadaan keuangan apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan persen per komponen atau common size statement adalah suatu metode
analisis utnuk mengetahui persentase investasi pada masing- masing aktiva terhadap total
aktiva juga untuk mengetahui struktur modal dan komposisi biaya yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualan.
4. Analysis sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisis untuk mengetahui
sumber-sumber dan penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu metode
analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode
tertentu.
6. Analisis rasio adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan laba/rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
7. Analisis perubahan Laba Kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisisnuntuk
mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode
yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yag direncanakan untuk
periode teresebut.
8. Analisis Break Event adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang
harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian
tetapi juga belum memperoleh keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat
penjualan.

Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu
dengan demikian neraca yang diperbandingkan (comparative balance sheet) menunjukkan
aktiva, hutang serta modal perusahaan pada duatanggal atau lebih untuk satu perusahaan atau
pada tanggal tertentu dua perusahaan yang berbeda.

3
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

Dengan perbandingan akan terlihat perubahan-perubahan yang terjadi dan menunjukkan


perkembangan yang ada serta perubahan yang terjadi disebabkan oleh :
1. Laba atau rugi yang bersifat operasional maupun insidentil.
2. Diperoleh aktiva baru maupun adanya bentuk aktiva
3. Timbulnya atau lunasnya hutang atau adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke
bentuk hutang yang lain
4. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham

Apabila laporan kenuanganyang diperbandingan terdiri atas dua neraca atau laporan rugi
laba dari dua periopde atau antara neraca dan paoran laba/rugi yang direncanakan (budget)
dengan realisasinya maka penentuan data pembandingnya tidaklah sulit yaitu data tahun
sebelumnya atau data menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau
data/laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau trahun maka yang
digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar) dengan cara sebagai berikut :

1. Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding


2. Perbandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun sebelumnya.
3. Dasar pembandingnya adalah rata-rata jumlah kumulatif seluruh periode yang
bersangkutan

Dengan teknik analisis dengan pembanding hanya praktis bila digunakan untuk
menganalisa dua atau tiga periode laporan keuangan karena bila laporan keuangan yang
diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitabn (munawir, 2002).

Cara terbaik untuk menghitung atau menganalisis laporan keuangan yang lebih dari tiga
tahun adalah dengan menggunakan index, dan semua data laporan keuangan yang dianalisis
dihubungkan dengan angka index tersbeut yang dinyakatan dalam persentase dan mengalasis
laporan keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahan yang bersangkutan,
apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.

4
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

Untuk dapat menghitung tren yang dinyatakan dalam persentase (tren percentages) ini
diperlukan dasar pengukuran atau tahun dasarnya (base year). Biasanya laporan keuangan dari
tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisis dianggap sebagai tahun
dasar. Pemilihan tahun yang paling awal sebagai tahun dasar ini bukanlah suatu keharusan
karena tahun yang paling awal tersebut belum tentu menunjukkan keadaan normal atau
representative, sedapat mungkin periode atau laporan keuangan yang digunakan sebagai tahun
dasar adalah tahun yang paling dianggap normal.

Tiap-tiap pos dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka
index 100, sedangkan pos-pos yang sama dari periode yang dianalisis dihubungkan dengan pos
yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar dengan cara membagi jumlah ruoiah tiap-tiap
pos dalam periode yang dianalisis dengan jumlah ruoiah dari pos yang sama dalam laporan
keuangan tahun dasar. Jadi tren yang dimaksud adalah menunjukan hubungan antara masing-
masing pos suatu tahun dengan tahun dasarnya. Menjalankan analisis hubungan dari berbagai
pos dalam suatu laporan keuangan amerupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi
keuangan dan hasil kegiatan suatu perusahaan.

Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan menjelaskan atau memberi
gambaran kepada pengaanalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding
yang digunakan sebagai standar.

Dengan menggunakan analisis rasio memungkinkan untuk dapat menentukan tingkat


likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan perusahaan untuk dapat
menentukan hal-hal tersebut dibutuhkan alat pembanding dan rasio dalam induastri sebagai
keseluruhan yang sejenis dimana perusahaan itu menjadi anggotanya dapat digunakan sebagai
alat pembanding dan dari angka rasio suatu perusahaan itu, angka rasio dari industry sebagai
keseluruhan ini disebut standard rasio (rasio rata-rata).

5
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio ini beragam karena tergantung
kebutuhan penganalisis namun umunya angka-angka rasio yang ada pada dasarnya dapat
digolongkan menjadi dua goliongan yaitu golongan pertama berdasarkansumber data keuangan
yang merupakan unsur/elemen dari angka rasio tersebut dan golongan kedua berdasarkan pada
tujuan dari penanalisis.

Angka rasio dapat dibedakan berdasarkan sumber datanya, yaitu :


a. Rasio Neraca (balance sheet ratio) yang tergolong dalam kategori ini adalah semua rasio
yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca (contoh, current ratio, acid test
ratio).
b. Rasio Laporan laba/rugi (income statement ratio) yaitu semua angka rasio yang
penyusunan datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba-rugi (contoh,
gross profit margin, net operating margin, operating margin, dan lainnya).
c. Rasio antar laporan (intersatement ratio) yaitu semua angka rasio yang penyusunan
datanya berasal dari neraca dan data laiinya dari laporan laba-rugi 9contoh, inventory
turn over, tingkat perputaran piutang, account receiveavle turn over, sales to inventory,
sales to fixed assets, dan lainnya).

Pendapat Hecket dan Wilson, 1970 dikutip Munawir, 2002 menyatakan angkjja rasio
berdasarkan sumber data sebagai berikut :
a. Financial Ratio yaitu angka rasio yang datanya diambil dari neraca
b. Financial Operarting Ratio angka rasio datanya dari neraca dan laporan laba/rugi
c. Operating Ratio angka rasio yang datanya dari laporam laba/rugi
d. Miscellaneous Ratio adalah angka rasio yang datanya diambil dari berbagai sumber,
misalnya neraca, laporan laba/rugi, laporan laba ditahan atau laporan perubahan modal
dan lainnya.

Penggolongan angka rasio berdasarkan sumber datanya sebenarnya kurang bermanfaat


bagi penganalisis sebab yang penting bagi penganalisis bukan dari mana data diperoleh tetapi arti
atau kegunaan dari angka rasio tersebut.

6
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

Tujuan dari tiap penganalisis rasio adalah mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas
dan likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan oleh karena itu angka rasio pada dasarnya juga
dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Rasio-rasio likuiditas
b. Rasio-rasio solvabilitas
c. Rasio – rasio rentabilitas
d. Rasio – rasio lainnya yang sesui dengan kebutuhan penganalisis (misalnya, rasio
aktivitas)

Baruch Lev, 1974 dikutip Munawir, 2002 menggolongkan angka-angka rasio sebagai
berikut :

a. Berdasarkan sumber datanya, dibagi empat golongan : balance Sheet Ratios, Income
Statement Ratios, Fund Statement Ratios, dan Mixed Ratios
b. Berdasarkan perbedaan operasi ekonomis dari operasi perusahaan sesuai tujuan
penganalisis dibagi menjadi : Profitability Ratios, Short-Term Solvency (Liquidity)
Ratios, Long-Term Slovency Ratios, dan Effiency (Turn Over) Ratios.

Pengklasifikasian menurut Leopald A Berstein, 1974, dikutip Munawir 2002 yang


menyatakan angka-angka rasio keuangan dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Rasio untuk menilai likuiditas (Short-Term Liquidity Ratios) misalnya Current Ratios,
Acid Test Ratios, Account Receiveable Turn over, Inventory Tunrover dan lainnya.
b. Rasio-rasio untuk menilai struktur modal dan solvabilitas (Capital Structur and Long-
term Solvency Ratios ) misalnya rasio modal sendiri dengan total hutang, rasio antara
modal sendiri dengan hutang jangka oanjang dan lainnya.
c. Ratio On Invesment misalnya Return On Total Assets (rentabilitas usaha) dan Return On
Equity Capital (rentabilitas modal sendiri)
d. Rasio untuk operasi (Operating Performance Ratios) antara lain Gross Margin Ratios,
Net Profit dan sebagainya.

7
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

e. Rasio- rasio untuk menilai pengunaan aktiva (Asset Utilization Ratios) yaitu rasio
(perimbangan) antara oenjualan dengan kas, persediaan, modal kerja, aktiva tetap dan
aktiva lainnya.

8
Nadia Annisa Nurani
KARS 2019
1906336744

Daftar Pustaka

Harahap, SS, 2002. Analisis Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Munawir, 2002. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta

Marsdenia, 2003. Anlaisis Ratio Lancar RSU Bhakti Yudha. Thesis. Program Pasca
Sarjana Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia. Depok.

Anda mungkin juga menyukai