PROPOSAL
Disusun Oleh
GALI KURNIAWAN
G 101 10 015
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
JANUARI, 2014
STUDI KARAKTERISTIK BATU BATA TANPA PEMBAKARAN
A. Pendahuluan
hal ini dapat terlihat pada konstruksi bangunan rumah, gedung, pagar dan
suhu tinggi (hingga 1000 oC) dengan menggunakan bahan bakar berupa kayu
bakar dan minyak tanah (Dwi Kusuma, 2013). Hal tersebut dapat
tungku pembakaran batu bata, yang dapat mengakibatkan polusi udara dan
mengakibatkan efek rumah kaca (rusaknya lapisan ozon) pada bumi (Pohan,
2002). Oleh karena itu, dewasa ini penelitian untuk menghasilkan batu bata
tanpa proses pembakaran yang layak pakai dan berkualitas baik makin sering
dilakukan.
Batu bata tanpa pembakaran adalah dengan bahan yang memiliki sifat mengikat
dengan tanah liat, yang mengandung silika dan alumina. Bahan yang dapat
ditambahkan pada batu bata tanpa pembakaran diantaranya adalah abu sekam
padi, fly ash, kapur, semen, batu tabas dan bahan pozzolan lainnya.
1
Abu sekam padi dapat digunakan sebagai bahan pada pembuataan batu bata
dengan mencampurkan tanah liat dengan perekat yang tediri dari abu sekam
padi, serbuk batu tabas dan semen. Dari penelitian tersebut didapatkan batu bata
dengan kualitas baik dan kuat tekan yang sesuai standar yang telah ditetapkan.
mencampurkan pasir dan kapur dengan komposisi pasir lebih dominan dari
yang lebih banyak menghasilkan batu bata dengan kuat tekan yang lebih baik
(Isnandar, 1994).
jarang, yang dikarenakan bernilai gizi rendah dan memiliki kadar abu yang
cukup tinggi yaitu sekitar 23% (Della, 2002). Abu tersebut mengandung silika
dengan kadar yang sangat tinggi yaitu sekitar antara 90-95%, dengan tingkat
porositas yang tinggi, ringan dan permukaan eksternal yang luas sangat cocok
untuk bahan campuran dalam pembuatan batu bata (Priyo Setyoko, 2011).
2
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan dan ketersediaan bahan
campuran abu sekam padi, kapur, semen dan air, hingga didapatkan batu bata
yang memiliki sifat mekanis yang sesuai persyaratan, baik kuat tekannya dan
daya resapan airnya, juga prosesnya yang dapat mengurangi jumlah gas
B. Rumusan Masalah
yaitu, bagaimana cara membuat batu bata tanpa pembakaran berbahan tanah
liat, kapur, abu sekam padi dan semen yang layak pakai dan bagaimana
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk membuat batu bata berbahan tanah liat, kapur, abu sekam padi dan
2. Untuk mengidentifikasi daya resapan air dan kuat tekan dari batu bata
3
D. Manfaat Penelitian
batu bata tanpa pembakaran berbahan tanah liat, kapur, abu sekam padi dan
semen
2. Memanfaatkan sumber daya alam kapur, tanah liat, abu sekam padi dan
E. Batasan Masalah
Mengidentifikasi karakteristik batu bata berbahan batu kapur, tanah liat, abu
sekam padi dan semen tanpa pembakaran, yang meliputi kuat tekan dan resapan
F. Tinjauan Pustaka
Batu bata merupakan salah satu bahan terpenting dalam konstruktur suatu
bangunan. Pada umumnya batu bata berbahan dasar tanah liat dengan atau
tambahan bahan lain, dibakar pada suhu tinggi hingga batu bata tidak
mudah hancur bila direndam di air. Mula-mula tanah liat dibuat plastis
dan dicetak dalam cetakan kayu atau baja. Tanah hasil cetakan itu
4
pembakaran itu batu bata tidak mengalami perubahan bentuk dan
menjadi kuat.
Batu bata yang baik sebagian besar terdiri atas pasir (silika) dan tanah
plastis. Sifat plastis ini penting agar tanah dapat dicetak dengan
pembakaran, dan mengikat butir- butir tanah. Kapur ini akan bereaksi
merekatkan batu bata. Akan tetapi bila terlalu banyak kapur batu bata
permukaannya rata. Panjang batu bata umumnya dua kali lipat lebarnya
tersebut dipilih agar batu bata dapat diangkat hanya dengan satu
Tanah liat sebagai bahan utama pembuatan batu bata sangat mudah
5
Donggala menurut Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sulawesi
Lempung atau tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat
oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak
bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam
oksida silinium (SiO2), 39% oksida aluminium (Al2O3) dan 14% air (H2O)
basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang
Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida
golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan
memuai saat basah, perilaku inilah yang mengakibatkan semua tanah liat
mempunyai sifat khusus yaitu bila dalam keadaan basah akan bersifat
6
plastis, bila dalam keadaan kering akan menjadi keras dan bila dibakar
yang terdapat pada kapur yang telah diteliti oleh sitohang Abinhot, dan
MgO 2,72
CaO 50,84
SiO2 0,0001
Kapur adalah mineral yang kaya akan unsur kalsium (Ca) sebagai
7
pembakaran dengan proses pengeringan. Dengan penambahan kapur yang
tepat, senyawa CaO pada kapur akan bereaksi dengan SiO 2 dan Al2O3
Senyawa CaO.SiO2 dan CaO.Al2O3 bila terkena air akan mengeras akibat
proses hidrasi kimia antara kaslium oksida dengan silika dan alumina,
berkerja di sektor pertanian. Salah satu limbah yang dihasilkan dari sektor
sekam padi memiliki kandungan silika yang sangat tinggi sama dengan
mengandung banyak silika. Kandungan kimia sekam padi terdiri atas 50%
8
menghasilkan abu sekam padi (Rice Husk Ash). Abu sekam padi
dihasilkan dari pembakaran abu sekam padi pada suhu tinggi yaitu pada
400 - 500 oC (Silika Amorphus) dan pada suhu lebih dari 1000 oC (Silika
menyerap air dalam jumlah yang banyak (Kaboosi, 2007). Abu sekam
Sekam padi yang berbentuk abu jika bercampur dengan kapur dan air
abu sekam padi dengan kalsium hidrat (CH), maka semakin banyak pori
yang memiliki ukuran lebih kecil sehingga daya tampung pori terhadap
air yang dapat ditampung terjadi karena 2 faktor yaitu semakin kecilnya
rongga pori atau semakin kecilnya ruang zona interfasial dan tertutupnya
interfasial. Rongga pori dan zona interfasial menjadi lebih kecil karena
interfasial. Jika rongga pori yang sangat kecil dipenuhi oleh CSH
sekunder maka pori ini akan berkurang atau bahkan tertutup, sehingga
9
memutuskan hubungan transportasi air antar pori. Penggunaan abu sekam
mendapatkan batu bata yang memiliki sifat mekanis sesuai standar dan
pembakaran batu bata pada suhu tinggi dengan menggunakan bahan bakar
Batu bata tanpa pembakaran adalah batu bata yang proses akhir
hari pada suhu kamar dan dilanjutkan 3-4 minggu dikeringkan pada suhu
yang digunakan adalah 60% tanah liat ditambah dengan 20 % semen dan
10
20% bahan yang terdiri dari campuran pasir, abu gosok dan serbuk paras
(Priyatma,1993).
Pada penelitian tersebut digunakan dua jenis perekat yaitu semen dan
dilakukan pada umur batu bata 34 hari dan nilai kuat tekan yang diperoleh
yang dinamakan batu bata cetak pasir . Pada penelitian tersebut batu bata
5. Komposi kapur yang lebih banyak menghasilkan batu bata dengan kuat
membuat batu bata tanpa pembakaran dengan bahan dasar tanah liat yang
dicampurkan dengan binder yang terdiri dari semen, abu sekam padi dan
batu tabas (limbah yang mengandung unsur Ca +). Kuat tekan yang
tebesar didapatkan yaitu 22,41 Kg/cm 2 dengan komposisi 60% tanah liat
11
+ 7,5% serbuk batu tabas + 22,5% abu sekam padi + 10% semen pada
tanah liat yang dicampur dengan bahan perekat berupa campuran abu
sekam padi, kapur, semen dan air. Dengan menggunakan perekat tersebut
diharapkan diperoleh batu bata yang sesuai dengan standar yang telah
diterapkan, layak dipakai dan lebih ramah lingkungan karena bebas emisi
gas karbonmonoksida.
G. Metode Penelitian
2. Neraca
12
Neraca digunakan untuk megukur massa dari bahan.
3. Plastik Sample
4. Cetakan Kubus 5 x 5 x 5 cm
5. Sendok Perata
cetakan kubus.
6. Mixer
Alat ini untuk menguji kekuatan tekan setiap sampel batu bata.
8. Oven
resapan air.
1. Batu Kapur
atas 53%.
2. Tanah Liat.
13
Tanah liat yang digunakan adalah tanah liat yang dipakai oleh
4. Air.
3. Prosedur Kerja
2. Menguji batas atterberg dari tanah liat yang digunakan. Pengujian ini
digunakan. Air yang ditambahkan pada batu bata adalah konstan untuk
pembakaran (Tanah Liat, Kapur dan Abu Sekam Padi) hingga menjadi
serbuk.
14
b. Campuran B (Tanah liat 60%, Kapur 7,5% , Abu Sekam Padi
c. Campuran C (Tanah liat 60%, Kapur 15% , Abu Sekam Padi 15%
hancur.
x 5 cm.
2 dan 4 minggu.
9. Menguji kuat tekan dan resapan air batu bata pada umur 14 dan 28
hari.
10.Menguji kuat tekan batu bata dengan menggunakan mesin kuat desak
berkapasitas 150 kN. Menempatkan batu bata pada bagian tengah alat
15
penekan. Melakukan penekan terus menerussampai benda uji
Beban Maksimum
Kekuatan tekan beton =
Luas Penampang Batu bata
11.Menguji resapan air dengan mengukur berat benda uji yang telah
o
dioven dengan temperatur 100 – 110 C selama 24 jam. Mendinginkan
batu bata yang telah dioven dan merendamnya dalam air selama 24
jam, setelah itu mengeluarkan batu bata dari air dan menimbang batu
(Wb––Wk)/
P = (Wb Wk) x 100%
Wk
dengan:
dari 20%.
16
H. Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan Bulan
17
Analisa Data dan
. 12 1 2 3 4 8 9
1 Identifikasi Masalah
2 Studi Literatur
3 Pengumpulan Data
4 Penyusunan Proposal
5 Sidang Proposal
6 Revisi Proposal
7 Penelitian
8 Penyusunan Skripsi
9 Sidang Hasil
Daftar Pustaka
http://dwikusumadpu.wordpress.com/2013/05/08/rekayasa-tanah-liat-menjadi-
18
http://tiadaharitanpatugas.blogspot.com/2013/04/laporan-praktek-mekanika-tanah-
Bakri, dkk. Absorbsi Air Komposit Semen Sekam Padi dengan Penambahan
Pozzolan Abu Sekamm Padi dan Kapur pada Matriks Semen. 2009.
Hasanuddin, Makassar.
British Geological Survey for the Office of the Deputy Prime Minister as part of
Della V. P. , Kuhn I. and Hotza D. 2002. Rice Husk Ash as an Alternate Source for
Farida Puti Marzuki, dkk. 2006. Potensi Pembuatan Semen Alternatif Berbahan
Ismail, M. S. And Waliuddin, A. M. 1996. Effect of Rice Husk Ash on High Strengthe
Junior, et. al. 2003. Structural Behavior of Load Bearing Brick Walls of Soil- Cement
with the Addition of Ground Ceramic Waste, R. Bras. Eng. Agric. Ambiental,
19
Kaboosi, K. 2007. The Feasibility of Rice Husk Application as an Envelope Material
university, Tehran.
Ketut Sudarsana, dkk. 2011. Karakteristik Batu bata Tanpa Pembakaran Berbahan
Abu Sekam Padi dan Serbuk Batu Tabas. Fakultas Teknik Universitas Udayana,
Denpasar.
Maya Lydia Wanty, dkk. 2010. Pemanfaatan Biopozzolan Abu Sekam Padi Sebagai
Fly ash Dalam Pembuatan Semen Untuk Meningkatkan Kualitas Fisis Mortar.
Muthadhi, A., Anitha, R. and Kothandaraman, S. 2007. Rice Husk Ash – Properties
Isnandar, dkk. 1994. Kajian Kuat Tekan Batu bata Cetak Pasir Kapur di Daerah
Laboratorium Struktur dan Beton. 2010. Laporan Praktikum Uji Bahan Konstruksi.
Jakarta.
Primayatma. 1993. Peranan Semen Portland dan Bahan Lain Ter- hadap Campuran
Tanah Liat Sebagai Bahan Batu Bata Merah Tanpa Pembakaran. IBG, Jakarta.
20
Purwandani Ristiyana. 2001. Pengaruh Abu Sekam Padi sebagai Pozzolan
Pohan, Nurhasnaway. 2002. Pencemaran Udara dan Hujan Asam. Fakultas Teknik
Sihotang, Abinhot dan Hazairin. 2002. Pemanfaatan Kapur dan Pozzolan Sebagai
Bandung, Bandung.
Sudarsana I Ketut, Ayu made Budiwati Ida dan Angga Wijaya Yohanes. 2011.
Karakteristik Batu Bata Tanpa Pembakaran Terbuat dari Abu Sekam Padi dan
Sudarwo Mochammad. 2010 Studi Kelayakan Usaha Batu bata Merah EV Pragi di
21
Lampiran
Berat @ 1,2825 Kg
Berat @ 1,2825 Kg
22
1. Sewa lahan (pinjam pakai) = Rp. 1.000.000,-
23