Anda di halaman 1dari 188

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP


Jl. Sadang Tengah No. 6 Sadang Serang, Telp/Fax.2514327 - BANDUNG

Tahun Anggaran 2014

P T. H E G A R DAYA
ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
K a n t o r : J l . Ta m a n S a t u r n u s I - 9 B a n d u n g 4 0 2 8 6 Te l p . ( 0 2 2 ) 7 5 6 0 4 1 6
S t u d i o : J l . Ta m a n S a t u r n u s I - 1 2 B a n d u n g 4 0 2 8 6
E m a i l : h e g a r d a y a @ g m a i l . c o m
Copyright@ 2014
POHON di Taman Kota Bandung

Penyusun
1. Dr. Teguh Husodo., M.Si
2. Budi Irawan., S.Si., M.Si
3. Indri Wulandari., S.Si., MIL
4. Wishal Miggy Dasanova., M.EP

Dimohon buku ini tidak diperbanyak, tanpa izin


sebelumnya dari pemilik hak cipta.

Buku ini dicetak di atas kertas yang ramah


lingkungan.

Penerbit
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung
Jl. Sadang Tengah No. 4 & 6, Sadang Serang
Kota Bandung 40133
(022) 2514327
bplh.bdg@gmail.com
@bplh_kotabdg
I think that I shall never see
A poem lovely as a tree.

A tree whose hungry mouth is prest


Against the earth’s sweet flowing breast;

A tree that looks at God all day


And lifts her leafy arms to pray;

A tree that may in summer wear


A nest of robins in her hair;

Upon whose bosom snow has line;


Who intimately lives with rain.

Poems are made by fools like me,


But only God can make a tree.

~ Joyce Kilmer
Daftar Isi
11 BAB 1
Sejarah Taman Kota
64 Bougainvillea spectabilis
(bunga or kembang kertas)
Bandung 65 Callistemon viminalis
(sikat botol/kembang sisir)
17 BAB 2 67 Cananga odorata (Kenanga)
Lansekap Kota Bandung 69 Canarium indicum (Kenari)
71 Casuarina equisetifolia (Cemara laut)
31 BAB 3 73 Casuarina junghuhniana (Cemara gunung)
Spesies Pohon 75 Cerbera odollam (Bintaro)
Di Taman Kota Bandung 77 Cinnamomum burmanni (kayu manis)
78 Cynometra cauliflora
32 Acacia mangium (mangga hutan) 79 Dacrycarpus imbricatus (Jamuju)
34 Acasia auriculiformis (akasia/ki hia) 80 Dalbergia latifolia (sono keling)
36 Adenanthera pavonina (Saga telik) 82 Delonix regia (flamboyan)
38 Agathis alba (Damar) 84 Dimocarpus longan
40 Albizia saman (Ki Hujan ) 86 Diospyros celebica (Kayu hitam Sulawesi)
42 Aleurites moluccana (Kemiri) 88 Elaeis guineensis
45 Allamanda cathartica (kembang Mentega) 90 Elaeocarpus grandiflorus (Anyang)
46 Allophylus cobbe 92 Elaeocarpus serratus (Ganitri)
48 Alstonia scholaris (lame/Pulai) 94 Enterolobium cylocarpum (Sengon buto )
50 Antidesma bunius (huni/Buni) 95 Erythrina crista-galli (dadap merah)
52 Artocarpus altilis (sukun) 97 Erythrina variegata (Dadap ayam)
54 Artocarpus champeden (cempedak) 99 Eucalyptus alba(Ampupu/leda)
56 Artocarpus heterphyllus (nangka) 100 Ficus benjamina (beringin)
58 Azadirachta indica 101 Ficus elastica
60 Baccaurea racemosa (Menteng) 102 Ficus lyrata (biola cantik)
62 Barringtonia asiatica 103 Filicium decipiens (kerai payung)
63 Bauhinia purpurea 104 Gliricidia sepium (Cebreng/gamal)
106 Gmelina arborea (melina/jati putih) 148 Syzygium polyanthum (Salam )
107 Gnetum gnemon (melinjo/tangkil) 149 Syzygium polycephalum (Kupa)
108 Hibiscus tilliaceus (Waru laut ) 150 Tamarindus indica (Asam Jawa)
109 Khaya anthotheca (mahoni uganda) 151 Tectona grandis (jati)
110 Lagerstroemia speciosa (bungur) 153 Terminalia catappa (Ketapang)
111 Leucaena lecocephala (lamtoro/petai cina) 155 Tetranthera angulata (Huru madang )
112 Litsea resinosa (Huru Minyak) 156 Thevetia neriifolia (ginje/ki Hujan)
113 Magnolia champaca (Cempaka wangi ) 157 Toona chinensis
114 Mangifera indica (Mangga)
116 Manilkara kauki (Sawo Kecik ) 159 BAB 4
117 Maniltoa grandiflora (bunga Sapu tangan) Petunjuk Teknis
118 Melaleuca leucadendron (Kayu putih ) Pemeliharaan Pohon Di
119 Melia azzadirach (Mindi kecil) Taman Kota Bandung
120 Mimusops elengi
122 Muntingia calabura 177 BAB 5
123 Nephelium lappaceum (rambutan) Istilah dan Definisi
124 Parkia speciosa (pete)
126 Persea americana (alpukat) 181 BAB 6
128 Pinus merkusii (Pinus) Daftar Pustaka dan Daftar
129 Pithecellobium dulce (Asem Kranji) Website
130 Platycladus orientalis (Cemara kipas)
132 Polyalthia longifolia (Glodogan tiang)
134 Pterocarpus indicus (Angsana)
136 Roystonea regia (palem raja)
138 Senna siamea (johar)
140 Spathodea campanulata (Kiacret)
142 Swietenia macrophyla (Mahoni honduras)
144 Syzygium aqueum (Jambu Air)
146 Syzygium cumini (duwet/jamblang)
Said a tree to a man,

“My roots are in the deep red earth,and I


shall give you of my fruit.”

And the man said to the tree,


“how alike we are.

My roots are also deep in the red earth.


And the red earth gives you power to be-
stow upon me of your fruit,And the red
earth teches me to receive from you with
thanksgiving.”

~Kahlilgibran~
Bab 1
Sejarah Taman
12
Sejarah Taman Kota Bandung

Pembukaan
Kota Bandung terletak di antara 107° 36’ bujur
timur dan 6° 55’ lintang selatan. Secara topografi,
Kota Bandung terletak pada ketinggian 791
m diatas permukaan laut, dengan luas 167,7
Km² dan jumlah penduduk 2,395 Juta (sensus
2010), merupakan kota metropolitan terbesar di
Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi
tersebut. Pada zaman dulu kota ini dinilai sangat
cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan
bunga-bunga yang tumbuh di sana, sebagai
kota yang memiliki predikat kota kembang
Saat ini kota Bandung memiliki sekitar 1700
hektare Ruang Terbuka Hijau yang diantaranya
merupakan taman kota yang tersebar di kota
Bandung.

Sejarah Taman Kota Bandung


Ketika para perencana taman membangun
“minibotanical garden” di kota Bandung hampir
80 tahun yang lalu, mereka membangunnya
dengan konsep yang jelas. Taman haruslah
menjadi sarana efektif mengakrabkan warga kota
dengan alam, tempat rekreasi, tempat penelitian,
dan tempat belajar mengenai siklus alam. Oleh
karena itu, pemilihan jenis tanaman pun di
sesuaikan dengan kondisi ekologi dan iklim kota
Bandung.

“Kota Taman” atau Tuinstad itulah konsep


pembangunan yang diterapkan Pemerintah
Hindia Belanda di Kota Bandung pada masa
penjajahan. Pemerintah kolonial saat itu ingin
menjadikan Bandung sebagai salah satu kota
khusus bagi masyarakat Eropa sehingga pada
awalnya, pembangunan yang dilaksanakan
di Kota Bandoeng (Bandung) saat itu sangat
berbau Eropa , seperti memindahkan Paris
atau Amsterdam ke Pulau Jawa. Namun,
usaha ini yang kemudian mendapat tentangan
dari maestro arsitek Belanda, Hendrik Petrus
Berlage, datang ke kota Bandung tahun 1923.
13
Sejarah Taman Kota Bandung

Ia mengkritik bentuk bangunan di Nusantara Hindia Belanda dan masih dapat kita lihat
yang tidak menonjolkan ciri aksen tropis. Kritik sampai saat ini adalah Ijzermanpark (Taman
Berlage mendapat sambutan dari perkumpulan Ganeca), Molukkenpark (Taman Maluku), Pieter
Bandoeng Vooruit yang awalnya lahir dari Sijthoffpark (Taman Merdeka), Insulindepark
organisasi Vereeniging tot nut van Bandoeng (Taman Nusantara/Taman Lalu Lintas), dan
en Omstreken , yang merupakan wadah bagi Jubileumpark (Taman Sari atau Kebon Binatang).
masyarakat Belanda yang ada di Bandung untuk Sekitar tahun 1950 - an, Presiden Soekarno
bermusyawarah. melarang rakyat menggunakan bahasa Belanda,
maka taman - taman kota ini pun di ubah
Ahli-ahli taman perkumpulan Bandoeng Vooruit namanya ke dalam Bahasa Indonesia.
yang terdiri atas Dr.R. Teuscher ,Dr. W. Docters,
van Leeuwen, dan Dr. L. Van der Pijl, kemudian
bersama-sama mencari desain taman tropis
untuk Kota Bandung. Konsep taman tropis yang Profil Beberapa
digagas oleh Bandoeng Vooruit saat itu adalah Taman Bersejarah di Bandung
konsep taman terbuka yang bebas dikunjungi
warga kota. Taman kala itu harus bisa menjadi
wahana efektif guna mengakrabkan kehidupan
Taman Dewi Sartika
Pieters Park, kini dikenal sebagai Taman Merdeka
warga kota dengan alam. Taman terbuka dapat
atau Taman Dewi Sartika, merupakan taman
digunakan untuk rekreasi, tempat penelitian,
pertama yang dibangun di Kota Bandung. Taman
pengenalan jenis flora tropis,maupun untuk
yang berlokasi di kompleks Balai Kota Bandung
studi tentang siklus alam.
ini dibangun pada 1885, untuk mengenang
jasa Asisten pieter sijthoff, peletak dasar
Untuk maksud ini, perkumpulan Bandoeng
pembangunan Kota Bandung.
Vooruit selama tahun1930-1935 berusaha
mengubah taman-taman di Kota Bandung
menjadi mini botanical garden. Sebagai
sarana untuk mengenal dan belajar mengenai
tanaman,keterangan nama jenis tiap tumbuhan
dituliskan dalam bahasa latin, Sunda, dan
Melayu (Indonesia), pada pelat-pelat alumunium.

Berdasarkan istilah Belanda saat itu, taman


(park) dibedakan menjadi beberapa jenis,
antara lain park, plein, plantsoen, stadstuin,
dan boulevard. Park adalah sebidang tanah yang
dipagari sekelilingnya, ditata secara teratur dan
artistik, ditanami pohon lindung, tanaman hias,
rumput dan berbagai jenis tanaman bunga Selain
itu, dilengkapi pula jaringan jalan (lorong),
bangku tempat duduk, dan lampu penerangan
yang berseni. Kadang kala taman dilengkapi
kolam ikan dengan tanaman teratainya, tempat
berteduh yang sering disebut “Gazebo” atau
“Belverdere”, kandang binatang atau unggas, dan
saluran air yang teratur.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa makna


taman bagi kota Bandung tak hanya sebagai
Taman dengan luas 14.720 m2 ini dibangun
paru-paru kota atau ruang terbuka hijau (RTH).
oleh Dr. R. Teuscher, seorang botanikus yang
Banyak catatan sejarah yang dapat digali dari
tinggal di pojok Jln. Tamblong. Ia ditunjuk
proses pembangunan dan perubahan yang terjadi
untuk membangun sebuah taman peringatan
di taman-taman di kota Bandung. Beberapa
di depan Gedong Papak (Balai Kota Bandung)
taman yang merupakan peninggalan Pemerintah
14
Sejarah Taman Kota Bandung

Taman seluas 38.600 m2 ini mulai ditata sejak


akhir abad ke-19. Cikal bakal Insulidepark
adalah tanah rawa yang diselingi bambu. Tahun
1898, tanah ini dikeringkan dan kemudian
digunakan untuk upacara dan latihan olahraga
bagi anggota militer karena letaknya yang
memang di lingkungan komplek militer. Sekitar
1915-1918, setelah orang menyadari bahwa
iklim Kota Bandung di musim pancaroba tidak
ramah, di sekeliling lahan ini ditanami pohon
kenari(Canarium commmune) dan pohon
sepatu dewa (Spathodea campanulata) untuk
mengurangi tiupan tiupan angin. Selain itu agar
pada musim kemarau udara di Kota Bandung
tidak terlampau panas.

yang saat itu menjadi kediaman resmi Asisten


residen Priangan. Di taman yang berbentuk bujur
sangkar itu, berdiri sebuah bangunan berbentuk
bujur sangkar itu, berdiri sebuah bangunan
berbentuk bulat, yang dahulu digunakan sebagai
tempat berteduh dan tempat memainkan orkes
musik. Bangunan bulat ini sering disebut sebagai
Gazebo atau Belvedere.

Taman ini juga sering digunakan sebagai tempat


berkumpulnya tentara yang akan melakukan
taptoe atau pawai obor keliling kota. Selain itu,
Pieters Park yang dahulu dikelilingi beberapa
bangunan sekolah, juga menjadi tempat istirahat
para pelajar sambil menghafal bahan pelajaran
di siang hari. Pada 4 Desember 1996, di taman
ini ditempatkan patung Pahlawan Nasional Dewi Secara bertahap dan teratur, kemudian lapang
Sartika, yang kemudian mengubah pula nama itu ditanami berbagai jenis pohon lindung,
taman ini menjadi Taman Dewi Sartika. Kini tumbuhan hias, dan bunga-bungaan. Lapang
sebagian lahan di Taman Merdeka digunakan itu diubah menjadi sebuah taman yang cukup
sebagai tempat parkir kantor Pemerintah Kota representatif, mewakili gaya taman tropis
Bandung yang dinaungi beberapa pohon berusia (Indische Tropische Park) . Taman ini kemudian
puluhan hingga ratusan tahun diberi nama Insulindepark pada 1925. Pasca
kemerdekaan, nama taman itu diubah menjadi
Taman Lalu Lintas Taman Nusantara, melalui ketetapan Dewan
Insulindepark terletak di Jln. Belitung No.1, yang Perwakilan Rakyat Kota Bandung tanggal 28
kini dikenal dengan nama Taman Lalu Lintas April 1950. Tahun 1954 Badan Keamanan
selain berfungsi sebagai ruang terbuka hijau Lalu Lintas (BKLL) merencanakan untuk
(RTH), taman ini juga merupakan arena bermain membangun Traffic Garden atau Taman
dan belajar bagi anak-anak. Di taman ini anak- Lalu Lintas di atas lahan Taman Nusantara.
anak dapat mempelajari peraturan, sopan Pembangunan taman Lalu Lintas dikerjakan
santun, dan disiplin berlalu lintas. selama dua tahun, dimulai pada 23 Maret 1956
dan diresmikan pada 1 Maret 1958. Sebagai
15
Sejarah Taman Kota Bandung

1907). Sikapnya yang


manusiawi terhadap
setiap orang dari bangsa
apa pun, menyebabkan
ia disegani dan dicintai
siapa pun.

Untuk mengenang
Pastor Verbraak,
dibangunlah patungnya
pada 1922 di ujung
sebelah barat taman.
Patung Pastor
Verbraak berdiri
menghadap istana kediaman Panglima Bala
Tentara Belanda di Nusantara (Paleis van den
Legercommandant). untuk mengingatkan
orang akan jasa-jasa dan perilakunya selama
Perang Aceh berlangsung. Patung Pastor
Verbraak adalah sisa satu-satunya dari tujuh
patung, yang menghiasi Kota Bandung dahulu.
Menurut sejarawan dari Universitas Padjadjaran
pengelola tetap dibentuklah Yayasan Taman Lalu Bandung Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S.,
Lintas Ade Irma Suryani. untuk mengenang M.A., keberadaan enam patung lain memang
putri cilik Jenderal Bintang Lima (Purn.) Abdul tak terlacak. “Saya berasumsi, sebagian patung-
Haris Nasution. Taman Lalu Lintas sempat tak patung tersebut rusak saat masa revolusi,” ujarnya
terurus, hingga pada 1974 beberapa ibu dari
perkumpulan Bandung Kota Kembang turun
tangan menanganinya. Taman Ganesha
Ijzermanpark yang kemudian berganti nama
menjadi Taman Ganesha terletak di depan
Taman Maluku kampus Institu Teknologi Bandung di Jln.
Taman Maluku (Molukkenpark) mulai dibangun Ganesha. Taman seluas 2.750 m² ini merupakan
tahun 1919, setahun setelah pesawat terbang monumen peringatan yang dibangun tahun
yang membawa Pastor H.O. Verbraak, S.J. (1835- 1919 untuk mengenang jasa Dr. Ir. Ijzerman
1918) jatuh di sekitar lokasi yang kini menjadi alias “manusia besi”. Ia adalah pegawai Staats
taman maluku. Ia adalah seorang imam tentara Spoorwegen (Jawatan Kereta Api Negara), yang
Belanda yang bertugas dalam Perang Aceh (1845- merancang dan memimpin pemasangan jalur
rel kereta api, dari Bogor ke Bandung. Ia berjasa
besar dalam pendirian Technische Hoge school
(THS) ) atau yang sekarang bernama Institu
Teknologi Bandung (ITB).

Dahulu taman ini merupakan satu kesatuan


dengan bangunan kampus ITB. Hingga tahun
1950-an di tengah serambi berbentuk setengah
lingkaran dibagian atas taman, terletak sebuah
16
Sejarah Taman Kota Bandung

patung dada Dr. Ir. Ijzerman. Namun tahun1960


patung Ijzerman digantikan oleh patung ganesha,
yang kemudian digantikan lagi oleh sebuah tugu
kontemporer yang terbuat berbentuk rangka
kubus.

Desain asli taman ini sebenarnya lebih mendekati


taman ala Prancisbila dibandingkan dengan
desain taman tropis. Saat bangunan rumah
dan pepohonan belum tumbuh rindang dan
menghalangi pandangan, dari serambi atas
Ijzermanpark, orang dapat menikmati panorama
indah cekungan Bandung yang dikelilingi
oleh pegunungan. Dalam serambi berbentuk petunjuk gunung – gunung yang mengelilingi
setengah lingkaran tersebut terdapat kotak- cekungan Bandung. Di dalam kotak terdapat
kotak bergambar tanda panah yang terbuat dari pula keterangan mengenai ketinggian gunung –
marmer. Panah – panah tersebut merupakan alat gunung itu diukur dari permukaan laut.

Lokasi taman kota Bandung


Enam Taman Kota Bandung yang memiliki ukuran cukup besar. Lokasi tersebut adalah taman Ganesha
Taman Maluku, Taman Lalu lintas, Taman Merdeka, Taman Cilaki, dan Taman Tegallega.

Analisis pencitraan berdasarkan sistem informasi geografi dilakukan di Laboratorium Pusat Pengindraan jauh (Center for Remote Sensing)
Institut Teknologi Bandung.
Bab 2
18
Lansekap Kota Bandung

Taman Cilaki
Taman Cilaki sebenarnya terdiri dari 3 bagian (Gasibu) sampai ke timur yang dibatasi oleh
taman yang dipisahkan oleh jalan, yaiu Taman Jalan Ciliwung. Taman ini di lalui oleh selokan
Cilaki Atas (Taman Lansia), Taman Cilaki tengah yang memanjang pada tengah – tengah taman
(Taman Pustaka Bunga) dengan luas mencapai Berdasarkan peta citra satelit SPOT-5 tahun 2003
6.480 m², dan Taman Cilaki Bawah (Taman yang dianalisis dengan menggunakan software
Cibeunying) yang memiliki luas 16.620 m². GRASS (Geographic Resouce Analysis Support
Bentuk Taman cilaki memanjang dari sebelah System) pembagian lahan di Taman Cilaki
barat yang di batasi oleh Jalan Diponegoro diklasifikasikan menjadi tiga kelas lahan.
19
Lansekap Kota Bandung

Pembagian kelas lahan tersebut antara lain didominasi oleh vegetasi pohon. Vegetasi yang
: vegetasi pohon, vegetasi rumput, dan non mendominasi taman ini adalah berupa pohon,
vegetasi. Berdasarkan analisis Software Grass seperti Mahoni(Switenia mahagoni), Flamboyan
(Geographic Resources Analysis Support (Delonix regia), Ganitri (Elaeocarpus ganitrus)
System). Kelas lahan Vegetasi pohon memiliki dan Angsana (Pterocarpus indicus). Vegetasi
indeks penutupan sebesar 0,907, sedangkan semak semak ataupun herba sangat jarang
Kelas lahan vegetasi rumput memiliki indeks ditemukan di sekitar taman, hal itu karena
0,047 disusul kemudian dengan kelas lahan non pemeliharaan dan perawatan Taman Cilaki
vegetasi sebesar 0,045. Hal ini berarti penutupan intensif dilakukan, sehingga tumbuhan liar sukar
Taman Cilaki apabila dilihat secara horizontal untuk hidup di taman ini.
20
Lansekap Kota Bandung

Taman Ganesha
Taman Ganesha dikelompokkan sebagai taman dengan menggunakan software GRASS
kelurahan, karena memiliki luasan sekitar 2.750 (Geographic Resouce Analysis Support System
m². Taman Ganesha terdapat di Kecamatan ). Pembagian lahan di taman ini diklasifikasikan
Coblong tepatnya berada di sebelah selatan menjadi tiga kelas lahan, yaitu vegetasi pohon,
kampus Institut Teknologi Bandung yang vegetasi rumput, dan non vegetasi.
dibatasi oleh jalan Ganesha. Berdasarkan peta
citra satelit SPOT-5 tahun 2003 yang dianalisis

Indeks penutupan kelas lahan vegetasi pohon pohon, seperti Ganitri (Elaeocarpus ganitrus),
yaitu sebesar 0,776 sedangkan kelas lahan Cemara Angin (Casuarina equisetifolia), Kisabun
vegetasi rumput memiliki indeks 0,174 dan kelas (Filicium decipiens), dan kelapa sawit (Elaecis
lahan non vegetasi sebesar 0,050. Hal ini berarti guenensis). Kelompok tanaman hias perdu dan
penutupan Taman Ganesha apabila dilihat secara semak banyak ditemukan di Taman Ganesha,
horizontal didominasi oleh vegetasi pohon. hal ini sebagai pengganti dari di pangkasnya
Adapun vegetasi rumput dan non vegetasi semak - semak liar akibat dari renovasi taman.
lainnya seperti jalan dan bangunan tertutup Pemangkasan ini menyebabkan perubahan
oleh luasnya kanopi pohon. Vegetasi yang stratifikasi dan penurunan jumlah jenis tanaman
mendominasi Taman Ganesha adalah berupa di taman ini (Ariesusanty, 2003).
21
Lansekap Kota Bandung

Pada diagram profil terlihat bahwa Taman sebagai tempat pendidikan anak, pagelaran seni
Ganesha terdiri dari 3 strata vegetasi, yaitu dan sebagainya. Hal tersebut tidak terlepas
strata A yang terdiri dari pohon kategori dewasa dari posisi Taman Ganesha yang berseberangan
dengan ketinggian lapisan tajuk penyusun antara dengan Kampus Institut Teknologi Bandung dan
30 – 45 meter, pada strata B yaitu ketinggian bersebelahan dengan kompleks Masjid Salman
tajuk antara 15 – 29 meter Sedangkan pada strata ITB. Oleh karena itu banyak pihak yang setuju
C dengan ketinggian antara 0– 14 meter. apabila Taman Ganesha inidijadikan sebagai
Setiap hari libur, Taman Ganesha dipenuhi oleh taman yang bernuansa edukasi.
para pengunjung yang memanfaatkan taman ini
22
Lansekap Kota Bandung

Taman Maluku
Taman Maluku dikelompokkan sebagai taman tahun 2003 yang dianalisis dengan menggunakan
kecamatan, karena memiliki karena memiliki software GRASS (Geographic Resouce Analysis
luasan sekitar 24.016 m². Taman Maluku terdapat Support System) pembagian lahan di taman ini
di Kecamatan Sumur Bandung, tepatnya berada diklasifikasikan menjadi tiga lahan, yaitu vegetasi
di sebelah barat Gelanggang Olah Raga Saparua pohon , vegetasi rumput, dan non vegetasi.
Bandung. Berdasarkan peta citra satelit SPOT-5

Indeks penutupan kelas lahan vegetasi pohon kanopi pohon. Vegetasi yang mendominasi
yaitu sebesar 0,739 sedangkan kelas lahan Taman maluku adalah berupa pohon, seperti
vegetasi rumput memiliki indeks 0,038 dan kelas Ganitri (Elaeocarpus ganitrus), Cemara angin
lahan non vegetasi sebesar0,223. Hal ini berarti (Casuarina equisetifolia), Tanjung (Mimusops
penutupan Taman Maluku apabila dilihat secara elengi), dan Kenari (Canarium commune).
horizontal didominasi oleh vegetasi pohon, Kelompok perdu banyak juga ditemukan di
disusul kemudian oleh kelas lahan non vegetasi taman ini, seperti puring puring (Codiaeum
berupa lapangan tennis dan bangunan kantornya. variegatum) dan Kaca piring (Gardenia
Sedangkan vegetasi rumput tertutup oleh luasnya jasminoides) yang cukup dominan.
23
Lansekap Kota Bandung

Pada gambar diagram profil tersebut terlihat dan pohon yang masih seedling. Lapisan Vegetasi
bahwa Taman Maluku terdiri dari 3 strata penutup lantai taman di dominasi oleh kelompok
vegetasi, yaitu strata A yang terdiri dari pohon rumput. Kelompok ini hampir merata menutupi
kategori dewasa dengan ketinggian lapisan tajuk lapisan lantai, hanya bagian - bagian tertentu
penyusun antara 30 – 45 meter. Jenis – jenis yang tidak ditumbuhi rumput seperti kolam air,
pohon yang mengisi strata A diantaranya adalah lapangan tenis, bangunan, tempat duduk dan
Spatodea campanulata, Casuarina equisetifolia, jalan yang mengalami pengerasan lahan.
dan Pterocarpus indicus.
Aktivitas pengunjung Taman Maluku sampai saat
Pada strata B yaitu ketinggian tajuk antara 15 ini dikategorikan sebagai taman dengan tingkat
– 29 meter ditempati oleh syzigiau, mimusops keramaian rendah. Hal ini terlihat juga dari
elengi, roystonia regia dan Antidesma bunius jumlah pengunjung yang mengunjung taman
sedangkan pada strata C ketinggian antara 0- 14 ini pada hari biasa dengan rata- rata jumlah
meter banyak diisi oleh kelompok tanaman pengunjung berkisar 20 orang. Pada umumnya
hias perdu dan semak seperti Blownea capitella, para pengunjung memanfaatkan taman ini
Gardenia jasminoides, Codiaeum variegatum, sebagai sarana olahraga, dan kegiatan santai
lainnya.
24
Lansekap Kota Bandung

Taman Lalu lintas


Taman Lalu lintas dikelompokkan sebagai taman dengan software GRASS(Geographic Resources
kecamatan, karena memiliki luasan sekitar 36.600 Analysis Support System) pembagian lahan di
m². Taman Lalu lintas terdapat di Kecamatan taman ini diklasifikasikan menjadi tiga kelas
Sumur Bandung, letaknya berada diantara Taman lahan, yaitu vegetasi pohon, vegetasi rumput ,dan
Maluku dan Taman Merdeka. Berdasarkan peta non vegetasi.
citra satelit SPOT- 5 tahun 2003 yang di analisis

Indeks penutupan kelas lahan vegetasi pohon lainnya seperti jalan dan bangunan tertutup
yaitu sebesar 0,938 sedangkan kelas lahan oleh luasnya kanopi pohon. Vegetasi yang
vegetasi rumput memiliki indeks 0,037 dan mendominasi Taman Lalulintas adalah berupa
kelas lahan non vegetasi sebesar 0,025. Hal ini pohon seperti Pinus (Pinus merkusii),Mahoni
berarti penutupan Taman Lalu lintas apabila (Swietenia mahagoni), Flamboyan (Delonix
dilihat secara horizontal didominasi oleh vegetasi regia), dan Angsana (Pterocarpus indicus)
pohon. Adapun vegetasi rumput dan non vegetasi
25
Lansekap Kota Bandung

Pada gambar diagram profil tersebut terlihat Callop hyllum inophyllum. Lapisan vegetasi
bahwa Taman Lalulintas terdiri dari 2 strata penutuplantai taman didominasi oleh kelompok
vegetasi, yaitu yaitu strata B yang terdiri dari rumput.
pohon kategori dewasa dengan ketinggian lapisan Taman Lalu lintas memiliki perbedaan yang
tajuk penyusun antara 15 – 29 meter. Jenis- mencolok bila dibandingkan dengan taman kota
jenis pohon yang mengisi strata B diantaranya yang lain. . Perbedaan tersebut dapat terlihat dari
adalah Delonix regia, Ficus benjamina, dan bangunan - bangunan ataupunperalatannya yang
Pinus merkusii. Pada strata ini beberapa batang di fungsikan sebagai saran bermain anak –anak.
pohon digunakan sebagai sarang burung Sehingga sebagian besar lantai taman mengalami
Ungkut – ungkut (Megalaima haemacephala). pengerasan lahan, seperti yang terdapat pada
Pada strata C yaitu ketinggian tajuk antar 0 - setiap arenabermain anak maupun di jalur –
14 meter ditempati oleh Plumeria acuminata, jalur jalan sebagai tempat melatih anak didalam
Kigeliaaethopia, Nephelium longan, dan berlalu lintas.
26
Lansekap Kota Bandung

Taman Merdeka
Taman Merdeka dikelompokkan sebagai taman Berdasarkan peta citra satelit SPOT-5 tahun
kelurahan, karena memiliki luasan sekitar 13.800 2003 yang dianalisis dengan menggunakan
m². Taman Merdeka terdapat di Kecamatan software GRASS (Geographic Resources Analysis
Sumur Bandung, tepatnya berada di kawasan Support System) pembagian lahan di taman ini
Balai Kota Bandung yang diapit oleh Jalan diklasifikasikan menjadi tiga lahan, yaitu vegetasi
Merdeka, Jalan Wastu kencana, dan Jalan Aceh. pohon, vegetasi rumput, dan non vegetasi.

Indeks penutupan kelas lahan vegetasi pohon Vegetasi yang mendominasi Taman Merdeka
yaitu sebesar 0,645 sedangkan kelas lahan adalah berupa pohon, seperti Damar (agathis
vegetasi rumput memiliki indeks 0,073 dan damara), Bungur (Lagerstroemia speciosa),
kelas lahan non vegetasi sebesar 0,282. Hal ini Beringin (Ficus benjamina), dan Kisabun
berarti penutupan taman merdeka apabila (Filicium decipiens). Penggambaran stratifikasi
dilihat secara horizontal didominasi oleh vegetasi vegetasi Penggambaran stratifikasi vegetasi
pohon,di susul kemudian oleh kelas lahan non secara horizontal dan vertikal dapat dilihat pada
vegetasi berupaGedung Balai Kota dan jalan Gambar diagram.
yang mengalami pengerasan lahan. Sedangkan
vegetasi rumput tertutup oleh luasnya kanopi
pohon.
27
Lansekap Kota Bandung

profil tersebut terlihat bahwa Taman Merdeka Persea americana, Pashytaechys lutea, Ixora
terdiri dari 3 strata vegetasi, yaitu strata A yang javanica, Acalypha microphylla, Antidesma
terdiri dari pohon kategori dewasa dengan bunius, dan pohon yang masih seedling. Lapisan
ketinggian lapisan tajuk penyusun antara 30 –45 vegetasi penutup lantai taman didominasi oleh
meter. Jenis - jenis pohon yang mengisi strata A kelompok rumput. Aktivitas pengunjung taman
diantaranya adalah Agathis damara dan Ficus sampai saat ini dikategorikan sebagai taman
benjamina. dengan t keramaian rendah. Kondisi taman pada
Pada strata B yaitu ketinggian tajuk antara 15 – setiap harinya terlihat bersih karena perawatan
29 meter ditempati oleh Lagerstoemia speciosa, yang intensif dilakukan. Oleh karena itu para
, Cupressus pubinervis, Switenia mahagoni, pengunjung memanfaatkan taman ini sebagai
dan Mimusopselengi. Sedangkan pada strata C sarana olahraga, refreshing,dan kegiatan santai
dengan ketinggian antara 0 – 14 meter banyak lainnya.
di isi oleh tanaman seperti Erythryna variegata,
28
Lansekap Kota Bandung

Taman Tegalega
Taman Tegalega dikelompokkan sebagai taman Berdasarkan peta citra satelit SPOT-5 tahun
kota, karena memiliki luasan sekitar 155.100 2003 yang dianalisis dengan menggunakan
m². Taman Tegallega terdapat di Kecamatan software GRASS (Geographic Resources Analysis
Regol, dibatasi oleh Jalan Otto Iskandar Dinata Support System) pembagian lahan di taman ini
di sebelah barat, Jalan Mohammad Toha di diklasifikasikan menjadi tiga lahan, yaitu vegetasi
sebelah timur, dan Jalan BKR di sebelah selatan. pohon, vegetasi rumput, dan non vegetasi.

Indeks penutupan kelas lahan vegetasi pohon sebelah timurnya. Tanaman hias di taman ini
yaitu sebesar 0,249 sedangkan kelas lahan non jumlahnya cukup banyak dan beraneka ragam
vegetasi sebesar 0,342.berbeda dengan lima karena dikelola oleh Koperasi Pasar Bunga
taman yang lain, penutupan Taman Tegallega yang berada dibawah binaan Yayasan Berhiber
apa bila dilihat secara horizontal di dominasi Bandung.
oleh vegetasi rumput. Adapun urutan ke dua Meskipun berada pada kelas lahan terakhir,
ditempati oleh non vegetasi, sedangkan vegetasi vegetasi pohon di Taman Tegallega dinilai cukup
pohon berada pada urutan terakhir. luas apabila melihat ukuran dari taman ini. Jenis-
Vegetasi yang mendominasi Taman Tegallega jenis pohon seperti Mahoni (Switenia mahagoni),
adalah berupa rumput dan tanaman hias. Angsana (Pterocarpus indicus), dan Bungur
Kelompok rumput mendominasi sebelah utara (Lagerstromenia Speciosa) mendominasi jenis
taman ini, sedangkan tanaman hias terdapat di pohon yang lain.
29
Lansekap Kota Bandung

Pada gambar diagram profil tersebut terlihat Taman ini menjadi pusat perhatian seluruh dunia
bahwa Taman Tegallega terdiri dari 2 strata pada tahun 2005 yang lalu, karena seluruh peseta
vegetasi, yaitu strata B yang terdiri dari pohon Konferensi Asia Afrika melakukan penanaman
dengan ketinggian lapisan tajuk penyusun pohon secara serempak di beberapa titik di
antara 15 – 29 meter. Jenis-jenis pohon yang kawasan ini. Hal ini telah menambahkan jumlah
mengisi strata B diantaranya adalah Switenia inventaris tumbuhan yang berada di taman ini.
mahagoni dan Pterocarpus indicus,. Pada strata Aktivitas pengunjung Taman Tegallega dapat
C yaitu ketinggian tajuk antara 0 – 14 meter dikategorikan sebagai taman dengan tingkat
diisi oleh kelompok tanaman hias herba seperti aktivitas keramaian tinggi. Setiap hari biasa dan
Canna hybrida, tanaman perdu jenis Duranta hari libur, taman Tegallega dipenuhi oleh para
erecta, dan tanaman Lagerstroemia speciosa, pengungjung yang memanfaatkan taman ini
Syzigium polyanthum, Bauhinia purpurea, Persea sebagai arena olahraga, pertunjukan seni, bahkan
americana, Roystonia regia, Pinus merkusii, dan menjadi pasar dan juga aktivitas santai lainnya.
Cassaia siamea.
30

Trees are the kindest things I know,


They do no harm, they simply grow.

They are the first when day’s begun


To touch the beam of morning sun.

They are the last to hold the light


When evening changes into night.

~Harry Behn~
31

Bab 3
32
33
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Acacia mangium Willd (Mangga Hutan)


Nama Ilmiah : Acacia mangium Willd.
Sinonim : Acacia glaucescens “sensu Kaneh. &Hatus., non Wi”, Acacia Racospermamangium(Willd.) Pedley
holosericeaA.Cunn., Mangiummontanum Rumph.,
Nama Lokal : Indonesia: Mangga Hutan, Tongke Hutan (Ceram), Nak (Maluku), Laj (Aru), Jerri (Irian Jaya), Black
Nattle, Brown Salwood, Hickory Wattle, Mangium, Sabah Salwood (Australia, England); Mangium,
KayuSafoda (Malaysia); Arr (Papua New Guinea);
Famili : Fabaceae

unsur hara. Pertumbuhan optimum pada tanah


dengan kandungan oksida besi dan alumunium
yang tinggi. Meskipun demikian, jenis ini tidak
toleran terhadap lingkungan yang memiliki kadar
salinitas. Jenis A. mangium ini dapat tumbuh
sampai ketinggian 800 mdpl yang memiliki curah
hujan antara 1.000 sampai 4.500 mm/tahun.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Acacia Manfaat
Spesies : Acacia mangium Willd Sebagai jenis yang termasuk Legum, A. mangium
memiliki kemampuan tumbuh cepat, dengan
Deskripsi persyaratan tumbuh rendah.
Pohon dengan tinggi rata-rata 15 m hingga Batang kayu memiliki nilai
mencapai 35 m dengan garis tengah batang ekonomi cukup tinggi, oleh
mencapai 90 cm. Pohon A. mangium tua karena itu dapat menjadi
biasanya berkayu keras, kasar, beralur bahan perabot rumah dan
longitudinal dengan warna kulit batang berwarna kayu bakar. Kemampuan
coklat abu hingga coklat berkompetisi dengan gulma
tua. Daun lurus di satu agresif seperti Alang-
sisi dan melengkung disisi Alang (Imperatacylindrica)
lain (seperti bentuk bulan menjadikan jenis ini salah
sabit), memiliki panjang satu tumbuhan invasif
10-25 cm dan lebar 3,5- karena pertumbuhan dan perkembangbiakannya
9 cm, memiliki 4 atau 5 yang cepat secara alami dengan kondisi
tulang daun. Perbungaan lingkungan yang rendah.
bulir memiliki panjang
Sumber :
bunga 1,2 - 1,5 mm yang Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
terdiri dari 5 daun bunga. III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Buah kering lurus atau melingkar dan memiliki Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
panjang 10 cm dengan lebar 0,3-0,5 cm. University Press.
http://tinyurl.com/la2zmr2
http://tinyurl.com/mkn8yn5
Habitat http://tinyurl.com/n44xw7w
Pohon ini dapat beradaptasi dengan baik pada http://tinyurl.com/o8hq9oq
berbagai jenis tanah dan kondisi lingkungan http://tinyurl.com/q3ntpgc
serta dapat tumbuh cepat pada kondisi rendah
34
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Acacia auriculiformis (Akasia (Ki hia)


Nama Ilmiah : Acacia auriculiformis Benth.
Nama Lokal : Ki hia (sunda), Akasia (Indonesia). Northern black wattle (Australian standard trade name), ear-pod
wattle, tanwattle. Malaysia: akasia kuning. Papua New Guinea: Papua wattle. Philippines: Japanese
acacia, auri. Cambodia : smach`t-:hs. Thailand: krathin-narong (Bangkok).
Famili : Fabaceae
Asal : Australia, Indonesia, Papua New Guinea
Synonim : Acacia auriculaeformis Benth. Acacia moniliformis Griseb. Racospermaauriculiforme (Benth.) Pedley

kering, panjangnya 6.5 cm dan 1-2.5 cm, berkayu,


berwarna coklat, tepinya bergelombang, awalnya
lurus namun ketika buahnya semakin tua akan
terpuntir berbentuk spiral yang tidak teratur. Biji
berbentuk bulat telur hingga elips, berukuran
panjang 4-6 mm dan lebar 3-4 mm, berwarna
hitam mengkilap, keras, tangkai biji panjang
berwarna kuning atau merah.

Distribusi/Penyebaran :
Tegakan-tegakan alami Acacia auriculiformis
dapat dijumpai di Australia (Semenanjung
Cape York, Queensland, sebelah utara Northern
Territory), bagian tenggara Papua New Guinea
dan Indonesia (Irian Jaya, Kepulauan Kai). Acacia
auriculiformis telah di domestikasi sejak 50 tahun
yang lalu, dan telah tersebar luas di kawasan Asia
tropis.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Acacia
Spesies : Acacia auriculiformis

Deskripsi :
Pohon dengan tinggi hingga mencapai 30 m,
bergaris tengah 50 cm. Kulit batang berwarna
abu atau coklat. Bentuk daun seperti bulat sabit
dengan panjang 10-16 cm dan lebar 1-3 cm,
permukaan daun halus berwarna hijau keabuan Habitat :
dengan 3 - 4 tulang daun longitudinal yang Acacia auriculiformis tumbuh pada daerah-
jelas. Perbungan aksiler berbentuk bulir dengan daerah dataran rendah tropis beriklim lembab
panjang 7-10 cm yang selalu berpasangan; sampai sub-lembab, pada tanah-tanah di
panjang tangkai bunga 5-8 mm; bunga terdiri sepanjang tepi sungai, pada daerah berpasir di
dari 5 helai daun mahkota yang berukuran 1,7 - 2 tepi pantai, dataran yang mengalami pasang surut
mm, biseksual, kecil, berwarna kuning emas, air laut, danau-danau berair asin di dekat pantai,
dan wangi; daun kelopak bunga berbentuk bulat dan dataran yang tergenang air. Tiap individu
berukuran 0.7-1 mm; benang sari banyak, dengan pohonnya tersebar luas di daerah padang
ukuran 3 mm; ruang bakal buah diselaputi rumput atau hutan rawa yang didominasi oleh
banyak rambut-rambut pendek dan halus. Buah pohon-pohon Melaleucaspp yang tinggi. Spesies
35
Species Pohon di Taman Kota Bandung

ini secara alami dapat dijumpai mulai dari atau mikorhiza biasanya dilakukan bila semai-
ketinggian permukaan laut sampai 400 m dpl, semai dipersiapkan untuk ditanam di areal-
dan bahkan hingga 1000 m dpl (di Zimbabwe). areal terdegradasi atau bekas pertambangan.
Perbanyakan Ki hia juga dapat dilakukan dengan
Daerah penyebarannya memiliki rata-rata suhu stek.
maksimum 32-38°C dan rata-rata suhu minimum
12-20°C. Curah hujan bervariasi antara 760 mm
di kawasan Northern Territory (Australia) dan
2000 mm di Papua New Guinea; penyebarannya
dipengaruhi oleh iklim monsun yang musim
keringnya dapat terjadi selama 6 bulan. Di
daerah penyebarannya tidak mengalami musim
salju, namun pada beberapa tempat dengan
intensitas salju ringan masih dapat ditoleransi.
Tumbuhan ini tidak bisa tumbuh di bawah
naungan. Toleransi spesies ini terhadap intensitas
kecepatan angin juga rendah dikarenakan
cabang-cabangnya mudah sekali patah akibat
terpapar angin yang kuat. Sebagai perkecualian,
Acacia auriculiformis memiliki toleransi yang
luas terhadap berbagai kondisi tanah. Di Papua
New Guinea, tumbuhan ini tumbuh dengan
baik pada tanah asam dengan aliran air yang
baik dan pada tanah-tanah liat yang becek atau
tergenang selama sementara waktu atau dalam
waktu yang panjang. Tanah-tanah pada daerah
alami penyebarannya di Australia adalah pada
daerah berpasir, tanah liat hitam, tanah alluvial
yang merupakan turunan dari batu pasir atau
laterit. pH tanah biasanya berkisar antara 4.5-6.5,
tapi di kawasan Northern Territory tumbuhan ini Manfaat tumbuhan :
tumbuh pada tanah pasir yang memiliki pH 8-9, Kayu Acacia auriculiformis merupakan bahan
juga pada tanah-tanah bekas pertambangan yang untuk kayu bakar. Tumbuhan ini cocok ditanam
memiliki pH 3. Tumbuhan ini sangat toleran untuk menstabilkan lahan-lahan terkikis
terhadap tanah yang mengandung garam (soil dikarenakan memiliki system perakaran yang
salinity). Pada sebuah percobaan di Thailand, padat dan mencuat kepermukaan (superficial
tumbuhan ini dapat tetap tumbuh pada kondisi and densely matted root system) yang mampu
tanah yang mengandung garam dengan kisaran menahan erosi. Jenis ini telah dimanfaatkan
salinitas 0.15 to 7.25 dS/m, baik di tanah kering secara luas untuk revegetasi dan rehabilitasi
maupun basah. lahan-lahan terdegradasi di Indonesia.
Dikarenakan toleransinya yang tinggi pula
Perbanyakan : terhadap tanah-tanah miskin, jenis ini juga
Perbanyakan Ki hia menggunakan biji. Biji- dipakai untuk reforestasi kawasan-kawasan bekas
biji yang secara fisiologis siap tanam tidak pertambangan timah dan bauksit.
menunjukkan dormansi. Namun perlu perlakuan
SUMBER :
pragerminasi terlebih dahulu untuk biji-biji yang Agroforestry.
telah dewasa, yaitu pencelupan biji kedalam air http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=332
panas selama 1 - 2 menit lalu direndam dalam
air dingin selama semalam atau direndam dalam
air hangat selama 24 jam. Setelah perlakuan,
biji-biji tersebut akan berkecambah setelah 6
hari kemudian dengan tingkat keberhasilan
biasanya mencapai 75%. Inokulasi rhizobium
36
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Adenanthera pavonina (Saga Telik)


Nama Ilmiah : Adenanthera pavonina L.
Sinonim : Adenanthera gersenii Scheff.
Nama Lokal : Indonesian (kitoke laut, saga telik, segawe sabrang); Javanese (segawe sabrang); Malay (saga
tumpul, saga, saga daun tumpul)
Famili : Fabaceae

Klasifikasi jumlah anak daun bertangkai 2-6 pasang, helaian


Kingdom : Plantae daun 6-12 pasang, panjang tangkaimya mencapai
Divisi : Magnoliophyta 25 cm, daun berwarna hijau muda. Bunga kecil
Kelas : Magnoliopsida kecil berwarna kekuning-kuningan, korola
Ordo : Fabales 4-5 helai, benang sari berjumlah 8-10 Polong
Famili : Fabaceae berwarna hijau, panjangnya mencapai 15 sampai
Genus : Adenanthera 20 cm, polong yang tua akan kering dan pecah
Spesies : Adenanthera pavoninaL. dengan sendirinya, berwarna coklat kehitaman.
Setiap polong berisi 10-12 butir biji. Biji
dengangaris tengah 5-6 mm, berbentuk segitiga
Deskripsi
tumpul, keras dan berwarna merah mengkilap.
Saga pohon termasuk tanaman deciduous
atau berganti daun setiap tahun . Tanaman ini
berbentuk pohon besar yang tingginya dapat Habitat
mencapai 10 sampai 15 meter. Merupakan A. pavonina pohon di hutan sekunder yang
pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe mendukung presipitasi. Tersebar di berbagai
polong) dengan biji kecil berwarna merah. Daun ekosistem, hutan gugur, kering, hutan hujan
majemuk menyirip genap, tumbuh berseling, gugur, padang rumput terbuka. Berada pada
37
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Manfaat
Dikenal sebagai ‘pohon sumber makanan’ di
Melanesia dan Polinesia, benih-benih pohon ini
dipanggang di atas api dan dimakan oleh anak-
anak dan orang dewasa. Benih perlu dididihkan
untuk menetralisir toksisitas. Daun muda
dimakan sebagai sayuran. digunakan untuk kayu
bakar, kayu mudah terbakar, menghasilkan panas
yang signifikan.

Di India rebusan daun muda digunakan untuk


mengobati rematik dan asam urat. Bubuk kayu
dicampur dengan air diminum untuk mengobati
migrain dan sakit kepala, dan disentri; diare dan
radang amandel diobati dengan kulit kayu dan
ketinggian antara 300-400 m dengan rata-rata daun rebusan.
curah hujan tahunan: 3.000-5.000 mm/tahun.
Jenis tanah: Ditemukan pada berbagai jenis Sumber :
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967. Flora of Java,
tanah, baik pada tanah dangkal dan berbatu, Vol III. Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
mampu hidup pada tanah ber-pH netral-sedikit Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of
asam. Flowering Plant. The New York Botanical Garden, Columbia
University Press.
http://tinyurl.com/k2xjzml
http://tinyurl.com/kk2hlk2
http://tinyurl.com/n8n28t9
http://tinyurl.com/lg8dmk2
38
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Agathis alba (Damar)


Nama Ilmiah : Agathis alba (Lam.) Foxw.
Nama Lokal : Damar (Indonesia), Ki damar (Sunda)
Famili : Araucariaceae
Asal : Maluku dan Filipina.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Pinophyta
Classis : Pinopsida
Ordo : Pinales
Familia : Araucariaceae
Genus : Agathis
Species : Agathis alba (Lam.) Foxw.

Informasi Umum
Pohon damar tumbuh pada hutan primer,
tanah berpasir, berbatu atau liat dan tidak
tergenang air pada ketinggia 200-1.750 m dpl.
Pembiakan tanaman dilakukan secara generatif.
Pohon damar adalah sejenis pohon anggota
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yang
merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar
menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina
(Palawan dan Samar).

Model arsitektur pohon Damar adalah model


Massart dengan monopodial dan ortotropik,
percabangan ritmik, cabang monopodial dan
plagiotropik. Pohon muda biasanya berbentuk
kerucut; hanya saat dewasa tajuknya menjadi
lebih membulat atau tidak beraturan.
39
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Deskripsi Tumbuhan perdagangan dikenal sebagai agatis. Kayu agatis


Pohon Damar dapat tumbuh hingga ketinggian bermutu baik, dan merupakan salah satu kayu
20-60 m. Batang lurus dengan ukuran cabang perdagangan utama di Indonesia dan Asia
tidak terlalu terlalu besar dibandingkan Tenggara. Kayu ini tergolong kayu lunak dan
dengan batangnya, tegak, berkayu, bulat, lurus, ringan. Daun dan akar Agathis alba berkhasiat
berlentisel, bergetah, abu-abu. Percabangan sebagai obat luka baru (Anjeli, 2010). Bentukan
sedikit atau tidak pada beberapa bagian ke atas. arsitektur pohon yang menjulang tinggi dengan
Bentuk daun berhadapan, helaian daun demi percabangan teratur, Damar banyak ditanam
menyempit menjadi tangkai daun yang pendek, sebagai tanaman penghijauan dan hiasan karena
bentuk lanset, 6-12 kali 1,5-4 cm, berurat memiliki bentuk daun yang bagus.
rapat, membujur. Bentuk bunga jantan hampir
DAFTAR PUSTAKA
duduk di dalam atau sedikit di atas ketiak daun, Anjeli, Abu. 2010. Agathis alba (Lam.) Foxw. Tersedia dalam http://
cylindris, panjang 2-4 cm. Tangkai sari panjang abuanjeli.wordpress.com/2010/07/12/a021/.
lk 3 mm; ruang sari kerapkali 5. Buah berbentuk Fakuara, Y. dkk. 1996. Studi Toleransi Tanaman Peneduh Jalan
dan Kemampuan Mengurangi Polusi Udara. Jurnal Penelitian dan
kerucut terkadang membentuk berbentuk bola Karya Ilmiah Universitas Trisakti No. 2 Bulan Juli 1996. Jakarta.
dengan diameter hingga 8 cm. Sisik kerucut
pendek berbentuk baji, perisai ujung memanjang
melintang, tanpa alat tambahan, terletak tersusun
seperti genting. Biji bebas, berbentuk telur
lingkar panjang 1 cm, sebuah atau kedua sisi
bersayap. Musim buah biasanya bulan Februari-
April dan Agustus-Oktober.

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekologi pohon Damar memiliki
kemampuan menurunkan kandungan timbal
(Pb) dan karbon dioksida (CO2) dari udara
(Fakuara, 1996). Selain kemampuan menyerap
polutan udara (gas pencemar) kemampuannya
untuk menghasilkan gas oksigen pada saat proses
fotosintesis menjadikan jenis Damar sebagai
tanaman peneduh jalan yang umum ditanam.
Secara ekonomi jenis Damar menghasilkan
beragam resin yang menjadi bahan baku berbagai
macam produk konsumsi di masyarakat seperti
kopal kauri, kopal Filipina, dan getah damar.
Pohon damar menghasilkan kayu yang dalam
40
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Albizia saman (Ki Hujan)


Nama Ilmiah : Albizia saman (Jacq.) Merr.
Nama Lokal : Trembesi, Kayu Ambon (Melayu), Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki Hujan (Sunda)
Famili : Fabaceae
Asal : Amerika Tropis (Boliva, Brazil, Guatemal, Peru)
Synonim : Samaneasaman (Jacq.) Merr., Acacia propinqua A.Rich., Albiziasaman (Jacq.) F. Muell,
Albizziasaman (Jacq.) Merr.,Calliandrasaman (Jacq.) Griseb., Enterolobiumsaman (Jacq.) Prain,
Feuilleeasaman (Jacq.) Kuntz, Inga cinerea Willd., Inga salutaris Kunth, Inga saman (Jacq.) Willd.,
Mimosa pubifera Poir., Mimosa saman Jacq., Pithecellobiumcinereum Benth., Pithecellobiumsaman
(Jacq.) Benth., Pithecellobiumsamanvar. saman, Pithecolobiumsaman (Jacq.) Benth, Samaneasaman
(Ja cq.) Merr. Zygiasaman (Jacq.) A.Lyons, Zygiasaman (Jacq.) Lyons

Klasifikasi panjang sampai 30 cm. Poros daun dengan


Kingdom : Plantae kelenjar. Sirip 3-9 pasang. Anak daun per sirip
Divisi : Magnoliophyta 2-10, ke arah ujung sirip lebih besar, oval atau bulat
Kelas : Magnoliopsida telur terbalik, 1,5-6 kali 1-4 cm. Bongol di ketiak,
Ordo : Fabales terkumpul 2-5 menjadi satu, tangkainya 5-10 cm.
Famili : Fabaceae Bunga bertangkai, beraturan, berbilangan 5.
Genus : Albizia Kelopak bentuk tabung, bertaju 5, panjang 7
Spesies : Albizia saman (Jacq.)Merr mm, hijau dengan pangkal kemerah-merahan.
Tabung mahkota bentuk corong, panjang 1 cm.
Benang sari 20-30, tangkai sari merah ungu,
Deskripsi Tumbuhan
pada pangkalnya bersatu menjadi tabung. Bakal
Pohon dengan batang pendek dengan
buah berambut; tangkai putik panjangnya lk 4
percabangan banyak; memiliki tinggi kanopi
membuka, boleh dikatakan tidak bercangap,
10-25 m. Kayu termasuk dalam golongan mudah
panjang 15-20 cm. biji 15-20, melintang.
rapuh. Daun sempurna menyirip rangkap,
41
Species Pohon di Taman Kota Bandung

lunak, A. saman mampu menghasilkan 5200-


5600 kkalori per kg nya. Kemampuan Trembesi
untuk pulih setelah mengalami kebakaran
ataupun tebangan menjadikan jenis ini sebagai
kayu dengan harga tinggi. Pada umumnya
Trembersi dimanfaatkan sebagai bahan kayu
bakar dan bahan arang, termasuk juga sebagai
bahan baku kerajinan ukiran dan pembuatan
perahu. Rebusan kulit dan daun segar sering
dipergunakan oleh masyarakat sebagai bahan
obat sakit perut dan ekstrak daunnya diyakini
memiliki efek menghambat pertumbuhan
Mycobacterium tuberculosis.

Bentuk batang dan percabangan yang khas


membentuk payung kanopi membuat jenis
Manfaat Trembesi disukai sebagai pohon peneduh.
Jenis Trembesi memiliki manfaat yang cukup
Payung kanopi yang terbentuk mampu
banyak. Sebagai sumber makanan, buahnya
memberikan efek iklim mikro bagi lingkungan
dapat dikonsumsi sebagai produk makanan
di bawah kanopi, kemampuan mempertahankan
(umumnya buah dihaluskan/juice dengan rasa
kelembaban, evaporasi dan termasuk meredam
sedikit kental-lengket memiliki rasa manis).
kecepatan jatuh air hujan ke tanah membuat jenis
Selain sebagai produk makanan, buah Trembesi
ini tidak hanya disukai untuk ditanam di wilayah
juga dipergunakan sebagai pakan hewan (karena
perkotaan namun juga dipergunakan sebagai
kandungan protein kasar 12-18%) untuk pakan
peneduh untuk tanaman teh, kopi, kakao, pala
campuran ternak sapi, kuda, kambing dan
dan vanili.
hewan lainnya. Bahkan pada beberapa negara
di Amerika Selatan, buah trembesi dieskpor
Fungsi layanan ekosistem lainnya yang telah
sebagai bahan makanan maupun pakan ternak.
Selain buahnya, daun Trembesi memiliki nilai
gizi sebagai pakan ternak, namun sayang masih
dianggap sebagai pakan ternak tambahan.
Meskipun memiliki sifat batang kayu yang

diketahui dari jenis Trembesi ini adalah pohon


dewasa dengan diameter kanopi lebih dari 15
m memiliki kemampuan menyerap 28,5 ton gas
pencemar CO2 per tahunnya (School of Forestry
of the Bogor Agricultural Institute,Indonesia).
Oleh karenanya jenis ini telah banyak ditanam di
bahu jalan pada kota Kudus dan Demak bahkan
sepanjang jalan dari Semarang hingga Losari.

SUMBER :
http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Albizia_saman.
pdf
42
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Aleurites moluccana (Kemiri)


Nama Ilmiah : Aleurites moluccana (L.) Willd.
Nama Lokal : Kemiri (Indonesia), Muncang (Sunda).
Famili : Euphorbiaceae
Asal : Kepulauan Maluku, dan dari Malaysia.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Aleurites
Species : Aleurites moluccana (L.) Willd.

Deksripsi Tumbuhan
Aleurites moluccana di kenal sebagai Kemiri
merupakan jenis tumbuhan yang telah
dibudidayakan dan tersebar luas pada kawasan
tropis asia. Habitat ideal Kemiri adalah pada
ketinggian 0 – 800 m di atas permukaan laut,
meskipun pada beberapa kawasan dapat tumbuh
pada ketingian1.200 m dpl. Kemiri memiliki
model arsitektur tumbuhan Scarrone.

Kemiri dapat tumbuh hingga tinggi 40 m, Batang


utama monopodial dan model pertumbuhan
indefinite dan rhythmic. Pepagan berwarna
abu-abu, sedikit kasar berlentisel. Ranting pohon
dihiasi dengan rambut bintang yang rapat, sangat
pendek, berwarna perak mentega. Pohon kemiri
membentuk tajuk yang hemispherical pada awal
(dua tahun pertama) pertumbuhannya. Bagian
terlebar dari tajuk terletak di tengah-tengah
panjang tajuk dan panjang tajuk itu sendiri
hampir sama dengan lebarnya. Daun muda
dihiasi dengan rambut bintang yang rapat,
sangat pendek, berwarna perak mentega. Daun
bertangkai panjang, dengan 2 kelenjar pada ujung
tangkai; helaian daun bulat telur bentuk lanset,
hanya pada pangkal bertulang daun menjari,
dengan bintik yang transparan dan tidak sama.

Karangan bunga dihiasi dengan rambut bintang


yang rapat, sangat pendek, berwarna perak
mentega. Bunga dalam malai di ujung, bercabang
melebar; bunga jantan di atas tangkai yang
cukup panjang dan sehalus rambut, yang betina
lebih kurang 2 kali besarnya, jumlahnya lebih
sedikit, bertangkai besar, di dalam garpu dari
pada percabangan. Daun kelopak 2-5, bulat
telur, kadang-kadang tidak sama, pada pangkal
43
Species Pohon di Taman Kota Bandung

bersatu, dari luar bersisik rapat. Daun mahkota khas Hawaii yang disebut inamona. Inamona
5, memanjang, putih. Benang sari dalam bunga adalah bumbu masak utama di Hawaii. Inti dari
jantan 20, 4 lingkaran, pada pangkal bersatu biji kemiri mengandung 60–66% minyak. Oleh
menjadi tiang, terutama pada dasar bunga karenanya sejak dahulu hingga saat ini Kemiri
yang berbentuk kerucut, berambut kasar. Bakal (kukui) juga dipergunakan sebagai bahan baku
buah di dalam bunga betina beruang 2, dengan menyalakan api, Di Tonga, sampai sekarang,
2 tangkai putik yang berbagi sampai pangkal. kemiri yang sudah matang (dinamai tuitui)
Karakteristik buah adalah buah batu dengan dijadikan pasta (tukilamulamu), dan digunakan
bentuk telur bola yang lebar, terdorong ke sebagai sabun dan shampoo.
samping, panjang 6 cm, berambut vilt, dengan
dinding yang cukup tebal, berdaging kaku; biji Penanaman kemiri modern kebanyakan hanya
1-2, dengan kulit biji yang sangat keras. untuk memperoleh minyaknya. Dalam setiap
penanaman, masing-masing pohon akan
menghasilkan sekitar 30–80 kg kacang kemiri,
dan sekitar 15 sampai 20% dari berat tersebut

Manfaat dan Kegunaan


Kemiri memiliki nilai manfaat utama adalah
dari biji buah. Biji kemiri terkenal sebagai bahan
baku dari masakan, baik di Indonesia maupun
Malaysia. Di Pulau Jawa, kemiri juga dijadikan
sebagai saus kental yang dimakan dengan
sayuran dan nasi. Kemiri memiliki kesamaan
dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang
juga memiliki kandungan minyak yang hampir
sama. Kemiri juga dibakar dan dicampur dengan
pasta dan garam untuk membuat bumbu masak
44
Species Pohon di Taman Kota Bandung

merupakan minyak yang didapat. Kebanyakan di daerah-daerah pedalaman. Minyaknya


minyak yang dihasilkan digunakan secara lokal, digunakan sebagai bahan tambahan dalam
tidak diperdagangkan secara internasional. perawatan rambut (untuk menyuburkan rambut).
Minyak kemiri terutama mengandung asam Bijinya dapat digunakan sebagai pencahar. Di
oleostearat. Minyak yang lekas mengering ini Jepang, kulit kayunya telah digunakan untuk
biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, tumor. Di Sumatera, bijinya dibakar dengan
sebagai pernis atau cat, melapis kertas agar arang, lalu dioleskan di sekitar pusar untuk
anti-air, bahan sabun, bahan campuran isolasi, menyembuhkan diare. Di Jawa, kulit batangnya
pengganti karet, dan lain-lain. Minyak kemiri digunakan untuk mengobati diare atau disentri.
ini berkualitas lebih rendah daripada tung oil, Di Jawa, biji kemiri biasa dijadikan sebagai
minyak serupa yang dihasilkan oleh Vernicia bahan permainan untuk diadu kekerasan
fordii (sin. Aleurites fordii) dari Cina. Biji kemiri tempurungnya. Dalam penulisan lontar, biji
mengandung bahan beracun dengan kekuatan kemiri yang telah dibakar digunakan untuk
ringan. Karena itu sangat tidak dianjurkan menghitamkan tulisan pada lembaran-lembaran
mengonsumsi biji kemiri secara mentah. lontar.
Penggunaan kemiri harus diawali dengan
menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) Secara ekologi pohon Kemiri dewasa memiliki
hingga biji hangat. Pemanasan akan menguraikan kemampuan menyerap karbon diudara,
toksin. pelestari air tanah pada akarnya, penahan
angin, penghasil zat organik dan oksigen, serta
Meskipun dapat menghasilkan kayu yang mencegah erosi. Sedangkan ditinjau dari estetika,
berukuran besar, kayu kemiri dianggap terlalu Kemiri dipergunakan sebagai tanaman peneduh
ringan dan tidak awet sebagai kayu bangunan. terkadang dipergunakan juga sebagai pohon
Kayu ini berwarna keputihan dan amat ringan, hias karena memiliki daun muda, karangan
serta amat mudah diserang jamur atau serangga. bunga, dan ranting yang dihiasi dengan rambut
Kayu kemiri yang melapuk sering ditumbuhi bintang yang rapat, sangat pendek, berwarna
jamur kuping (Auricularia). Kayu kemiri dapat perak mentega sehingga sangat menarik untuk
digunakan untuk membuat furnitur, peralatan dilihat serta kemiri merupakan pohon besar yang
kecil, korek api, dan juga untuk pulp. Di Jakarta, memiliki tajuk yang lebar, padat dan bulat.
dulu, kayu kemiri sering juga digunakan untuk
membuat perabotan rumah tangga. Di Hawaii, REFERENSI
Siemonsma, J.S.. 1999. Aleurites moluccana (L.) Willd. Record
kayu kemiri kadang-kadang digunakan untuk from Proseabase. de Guzman, C.C. and Siemonsma, J.S. (Editors).
membuat sampan sederhana; atau paling-paling PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation , Bogor,
untuk kayu bakar yang bermutu rendah. Di Indonesia.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2: 1174-1177.
Lombok, kayu kemiri juga diolah menjadi papan Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.
dan kerajinan tangan. Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, Untuk sekolah di Indonesia. PT
Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 263.
ICRAF Agrofores Tree Database: Aleurites moluccana
Beberapa bagian dari tanaman ini sudah Elevitch, Craig R.; Harley I. Manner (April 2006). Aleurites
digunakan dalam obat-obatan tradisional moluccana (kukui) (PDF). The Traditional Tree Initiative. hlm. 10.
45
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Allamanda cathartica (Kembang Mentega)


Nama Ilmiah : Allamanda catharticaL.
Sinonim : Allamanda aubletii Pohl, A.hendersonii W.Bull ex Dombrain, A.latifolia C.Presl, A.linnaei Pohl,
A.wardleyana Lebas, A.williamsiia
Nama Lokal : Kembang Mentega
Famili : Apocynaceae

yang cukup & kelembaban tinggi sepanjang


tahun. Jenis ini tidak mampu tumbuh pada tanah
bergaram tinggi atau terlalu basa dan tanaman ini
juga tidak tahan suhu rendah (dingin).

Klasifikasi
Kingdom : Plantae Manfaat dan Kegunaan
Divisi : Magnoliophyta Manfaat utama dari Alamanda adalah sebagai
Kelas : Magnoliopsida tanaman estetika, bentuk bunga yang indah dan
Ordo : Gentianales berbau harum, kemampuan tumbuh yang cepat
Famili : Apocynaceae dan mampu hidup pada kondisi lingkungan pada
Genus : Allamanda umumnya, menempatkan Alamanda sebagai
Spesies : Allamanda catharticaL. gulma, namun kemampuan tumbuhnya yang
cepat menjadikan Alamanda ditanam sebagai
ornament untuk menghias pagar dan pagar.
Deskripsi Pada masyarakat tradisional, akar, daun dan
Alamanda termasuk golongan pohon yang bunga Alamanda sering dipergunakan sebagai
dapat mencapai tinggi 2 m. Tanaman ini bersifat bahan untuk obat-obatan, sedangkan getahnya
evergreen (hijau sepanjang tahun). Batang pohon yang berwarna putih dapat dijadikan sebagai
yang sudah tua akan berwarna cokelat tua. Daun obat penyakit kanker dan antiseptic pencegah
berbentuk melancip pada bagian ujung dengan pertumbuhan kuman atau bakteri. Bunga
permukaan yang kasar, panjang daun mencapai alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi
6-16 cm dengan pola daun Alamanda berkumpul medis, salah satunya dapat dipakai sebagai
sebanyak 3 atau 4 helai. Bunga Alamanda laksatif. Bunga alamanda juga memiliki sifat
berwarna kuning & berbentuk seperti terompet antibiotic terhadap bakteri Staphylococcus.
dengan ukuran diameter 5-7.5 cm. dengan bau Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan
yang harum. sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari
malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu,
Sebaran habitat Alamanda adalah kawasan akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah
beriiklim tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, penyakit kuning.
Alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian
besar lingkungan dengan laju pertumbuhan yang Sumber:
cukup cepat. Di habitat aslinya, Alamanda hidup Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
mm per tahun. Alamda umum ditemukan pada University Press.
http://tinyurl.com/pufn75t
daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang http://tinyurl.com/m5ohdmv
terkena banyak sinar matahari dengan hujan http://tinyurl.com/lz4jd6l
http://tinyurl.com/k5hn4v2
46
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Allophylus cobbe
Nama ilmiah : Allophylus cobbe (L.) Raeusch.
Sinonim : Pometia pinnata
Nama lokal : Matoa (Indonesia), Sapen (Jawa)
Famili : Sapindaceae
Asal : Papua

Klasifikasi Allophylus cobbe


Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Familia : Sapindaceae
Genus : Allophylus
Species : Allophylus cobbe (L.) Raeusch.

Deskripsi Umum
Allophylus cobbe adalah tanaman khas Papua.
Tumbuhan ini memiliki arsitektur pohon
dengan model Scarrone, yaitu merupakan
model arsitektur pohon dengan ciri-ciri batang
bercabang, poliaksial atau pohon dengan
beberapa aksis yang berbeda, dengan aksis
vegetatif yang tidak ekuivalen dengan bentuk
homogen, semuanya orthotropik, percabangan
monopodial dengan perbungaan terminal,
terletak pada bagian peri-peri tajuk, cabang
simpodial nampak seperti konstruksi modular,
batang dengan pertumbuhan tinggi ritmik.
Berbunga pada bulan Juli-Agustus dan berbuah
pada bulan November-Februari. Matoa tumbuh
di ketinggian 900-1700 mdpl.
47
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi batang kayunya dapat dijadikan
papan, bahan lantai, bahan bangunan, perabot
rumah tangga. Buahnya dapat dijual untuk
dimakan segar karena memiliki harga yang
cukup mahal. Bijinya dapat dimakan setelah
diolah. Selain sebagai bahan papan, Matoa
memiliki manfaat sebagai obat yang berasal dari
rebusan kulit batang atau daunnya. Masyarakat
lokal memanfaatkannya sebagai obat demam
dan keletihan. Kulit batang matoa diketahui
mampu menyembuhkan luka bernanah. Hal
ini diperkirakan karena kandungan saponin,
flavanoida, dan polifenol dalam biji, buah dan
daun Matoa.

Matoa umum dipergunakan sebagai tanaman


pemecah angin karena batangnya yang besar dan
kokoh, serta memiliki lebar kanopi yang besar
sehingga memiliki kemampuan penyerap gas-gas
rumah kaca, menekan evaporasi tanah dan erosi
tanah. Sebagai pohon dengan kanopi lebar dan
daun rapat menjadikan Matoa dipergunakan
sebagai tanaman peneduh di taman-taman atau
di pinggir jalan.
Deskripsi Tumbuhan
Pohon dapat mencapai tinggi 20-40 m. Karakter
batang silindris, tegak, warna putih kotor,
permukaan kasar, percabangan simpodial, arah
cabang miring hingga datar, bercabang banyak
sehingga membentuk pohon yang rindang.
Ukuran diameter batang dapat mencapai 1,8
meter. Akar membentuk akar papan dengan
tinggi dapat mencapai 5 m. Bentuk daun
majemuk, tersusun berseling, 4-12 pasang anak
daun, saat muda berwarna merah cerah - setelah
dewasa menjadi hijau, bentuk jorong, panjang
30-40 cm, lebar 8-15 cm, helaian daun tebal dan
kaku, ujung meruncing (acuminatus), pangkal
tumpul (obtusus), tepi rata, pertulangan menyirip
(pinnate), permukaan atas dan bawah halus
- berlekuk pada bagian pertulangan. Struktur
bunga mejemuk, bentuk corong, di ujung batang.
Tangkai bunga bulat, pendek, hijau, dengan
kelopak berambut, hijau. Benang sari pendek,
jumlah banyak, putih. Putik bertangkai, pangkal
membulat, putih dengan mahkota terdiri dari
3-4 helai berbentuk pita, kuning. Matoa memiliki
bentuk buah bulat atau lonjong, panjang
5-6 cm, buah berwarna hijau kadang merah atau
hitam (tergantung varietas), bentuk biji bulat -
berwarna cokelat muda, daging buah lembek,
berwarna putih kekuningan.
48
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Alstonia scholaris (Lame (Pule)


Nama Ilmiah : Alstonia scholaris (L.) R. Br.
Nama Lokal : Pulai (Indonesia), Lame (Sunda), Pule (Jawa)
Famili : Apocynaceae
Asal : India dan beberapa negara di Asia Selatan.

Klasifikasi bawah percabangan batang utama, cabang


Kingdom : Plantae simpodial dan plagiotropik. Batang berbentuk
Phylum : Magnoliophyta tegak, berkayu, bulat dan dengan bintik-bintik
Classis : Magnoliopsida pada batang. Tinggi pohon dapat mencapai tinggi
Ordo : Gentianales 17 m, namun kebanyakan lebih rendah dengan
Familia : Apocynaceae pola percabangan rendah, dan sering membentuk
Genus : Alstonia bonggol-bonggol.
Species : Alstonia scholaris (L.) R. Br.
Daun bertangkai, tersebar, serupa kulit,
mengkilat, bulat telur terbalik bnetuk lanset
Deskripsi Umum
sampai bentuk lanset, 12-31 kali 4,5-7 cm.
Pulai (Alstonia scholaris) merupakan salah satu
Bunga dalam anak payung di ujung, bertangkai
jenis indegenous species dengan kemampuan
panjangm harum. Taju kelopak sempit,
tumbuh cepat (fast growing species). Sebaran
melengkung kembali, sangat runcing, keputih-
Pulai sangat luas yaitu hampir di seluruh wilayah
putihan. Mahkota bentuk terompet ; panjang
Indonesia Wirjodarmodjo (1959), dengan
tabung 1,5-2 cm, dari bagian tengah melebar,
rentang dari pantai hingga pegunungan (1-1.230
ujung benang sari yang membawa bingkai jauh
m dpl) dan tempat yang tidak pernah tergenang
di bawah leher, tidak menutup jalan masuk ke
air. Model arsitektur pohon Pulai adalah model
tabung, berambut tidak lebat sekali. Tepi datar,
Prévost dengan batang simpodial dan ortotropik,
di tengah kuning, taju lebar, pada ujungnya
ada batang yang tumbuh proleptik di bagian
49
Species Pohon di Taman Kota Bandung

melebar, panjang 2-3,5 cm, menutup ke kiri. steroid. Sedangkan kulit batang mengandung
Kepala sari boleh dikatakan duduk, ruangnya flavonoid dan steroid. Senyawa golongan alkaloid
tidak bertaji. Bakal buah 2, lepas. Kepal putik bersifat toksik, repellent, dan mempunyai
tebal, dengan ujung terbelah, tumpul. Masa aktivitas penghambat makan terhadap serangga
berbunga dan berbuah pulai terjadi antara bulan (antifeedant). Prosea (2002) melaporkan bahwa
Mei-Desember. Buah termasuk dalam buah adanya kandungan cerberin pada biji bintaro/
batu dengan lingkaran bentuk bola atau serupa kelampan diduga memberikan efek mematikan
ellips, beruang 2, berbiji 1-2, ungu tua. Biji tanpa pada tikus. Cerberin merupakan golongan
gombak rambut. alkaloid/glikosida yang diduga berperan
terhadap mortalitas serangga. Saponin dan
plifenol dikenal sebagai senyawa yang sangat
toksik terhadap serangga. Sedangkan flavonoid
mempunyai efek antimikroba/sebagai pelindung
tanaman dari patogen dan antifeedant (Dadang
dan Prijono, 2008). Adanya kandungan bahan
kimia yang terdapat pada bagian-bagian tanaman
bintaro/kelampan tersebut maka potensi tanaman
bintaro/kelampan sebagai pengendali serangga
hama termasuk rayap kayu kering sangat besar.

Secara ekologi Pulai atau Bintaro memiliki


kemampuan menyerap karbon cukup tinggi,
daun yang cukup rapat mampu menahan
evaporasi air tanah, dikenal juga sebagai pohon
pemecah/penahan angin, serta perakaran
dengan kemampuan mencegah erosi. Pohon ini
banyak digunakan untuk penghijauan karena
daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar
ke samping sehingga memberikan kesejukan.
Ditinjau dari estetika Pulai banyak dipergunakan
sebagai tanaman penghijauan dan penghias kota
karena memiliki bentuk buah dan bunga yang
indah serta harum, namun terkadang getah yang
menetes dari batang daun dapat membuat iritasi
jika terkena kulit pada manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Asikin. S., M. Thamrin. 2009. Pengendalian Hama Walang
Sangit (Leptocorisa oratorius F) Di Tingkat Petani Lahan Lebak
Kalimantan Selatan. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
(Balittra)
Dadang, D. Prijono. 2008. Insektisida Nabati : Prinsip,
Pemanfaatan dan Pengembangan. Departemen Proteksi Tanaman.
Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Manfaat dan Kegunaan Onrizal. 2008. Dendrologi. Departemen Kehutanan USU. Medan
Pulai termasuk jenis dengan pemanfaatan PROSEA. 2002. Plant Resources of South-East Asia 12 Medicinal
and Poisonous Plants 2. PROSEA. Bogor. Indonesia.
yang cukup besar, buahnya sebagai obat serak Rismawati. 2011. Cerbera odollam Gaertn. Direktorat Pembenihan
tenggorokan, sedangkan daun muda, akar dan Tanaman Hutan. Makassar, Sulawesi Selatan.
kulit batang berkhasiat untuk pencahar, (Asikin Utami, S. 2011. Bioaktivitas Insektisida Nabati Bintaro (Cerbera
odollam Gaertn.) Sebagai Pengendali Hama Pteroma plagiophleps
dan Thamrin, 2009). Utami (2011), melaporkan Hampson Dan Spodoptera litura.Tesis. Sekolah Pasca Sarjana
bahwa biji Pulai mengandung alkaloid, steroid, Institut Pertanian Bogor.
triterpenoid dan saponin. Daging buah Wirjodarmodjo, H., 1959. Pohon-Pohon Terpenting di Indonesia.
Pengumuman No. 71 Seri 1. Lembaga Pusat Penyelidikan
mengandung flavonoid, steroid, dan saponin. Kehutanan. Bogor.
Daun mengandung flavonoid, tanin, saponin
dan steroid. Ranting mengandung flavonoid dan
50
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Antidesma bunius (Huni (Buni)


Nama Ilmiah : Antidesma bunius (L.) Spreng.
Nama Lokal : Buni (Indonesia), Huni (Sunda).
Famili : Phyllanthaceae
Asal : Asia Tenggara dan Australia Utara.
51
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Klasifikasi akhirnya ungu kehitaman, gundul, panjang 1 cm,


Kingdom : Plantae dengan daging buah yang dapat dimakan dan biji
Phylum : Magnoliophyta batu yang pipih dengan rusuk yang berbentuk
Classis : Magnoliopsida jala.
Ordo : Malpighiales
Familia : Phyllanthaceae Manfaat dan Kegunaan
Genus : Antidesma Buah buni merupakan buah yang dapat dimakan
Species : Antidesma bunius (L.) Spreng. segar. Cairan buahnya meninggalkan bekas
warna di jari dan mulut. Buah ini juga berpotensi
Deskripi Umum dijadikan minuman yang segar. Daun mudanya
Antidesma bunius atau dikenal dengan nama juga dapat dimakan dengan nasi, baik mentah
pohon Buni/Huni merupakan suatu jenis atau dimasak terlebih dahulu. Kulit batang dan
tanaman dari famili Phyllanthaceae yang daun mengandung alkaloid yang berkhasiat obat,
tersebar luas mulai dari Srilanka, India Selatan, walaupun menurut beberapa laporan juga dapat
Himalaya Timur, Myanmar, Indo Cina, Cina beracun. Daun, kulit batang, dan akar A. bunius
Selatan, Thailand, Malaysia (Pulau Banggi) dan mengandung saponin dan tanin, disamping itu
Australia (Queensland). Dibudidaya secara luas kulit batangnya juga mengandung flavonoida.
di Indonesia (terutama di Jawa), Malaysia dan Dapat digunakan untuk tekanan darah tinggi,
Filipina. Ditemukan di hutan primer maupun daun muda bisa dimakan untuk lalapan. Daun
hutan sekunder, dataran rendah hingga dataran dan buah dapat digunakan sebagai obat kurang
tinggi dengan ketinggian 1800 mdpl. Tumbuh darah, darah kotor, rajasinga, dan kencing
di berbagai jenis tanah mulai dari tanah aluvial, nanah. Daunnya berkhasiat sebagai obat penutup
tanah liat, tanah bekas pembakaran, tanah luka dan buahnya yang telah matang berkhasiat
vulkanik, podzolik dan kapur (Florido dan untuk manambah air susu ibu (Orwa dkk., 2009).
Cortiguerra, 1999). Tumbuhan ini biasanya
menjadi ciri khas sedang berlangsungnya proses Sebagai tumbuhan dengan daun rapat dan kanopi
suksesi tahap awal sebuah hutan sekunder. Di cukup lebar, menjadikan Buni masuk kedalam
Indonesia, periode pembungaan jatuh pada bulan kelompok yang mampu menyerap karbon gas
September-Oktober, dan waktu panennya pada pencemar, menekan evaporasi air tanah pada
bulan Februari-Maret di Indonesia, Juli-Agustus akarnya, penahan angin, penghasil zat organik
di Filipina, dan Juli-September di Vietnam bagian dan oksigen, serta mencegah erosi. A. bunius
utara. Model arsitektur pohonnya adalah model berperan penting dalam proses reklamasi
Rauh yaitu batang monopodial, percabangan lahan-lahan terdegradasi. Sebagai habitat satwa,
ritmik denga cabang monopodial dan ortotropik terutama burung. Sebagai tumbuhan peneduh.
Sebagai tamanan hias, Buni memiliki daun yang
Pohon dengan tinggi dapat mencapai 15-30 indah. Selain itu, buah buni yang berubah-ubah
m. berbatang tegak. berkayu, bulat, dengan warnanya menyebabkan tanaman ini menjadi
warna kulit batang hijau keputih-putihan. Daun pohon hias yang menarik.
bertangkai pendek, bentuk lanset sampai elliptis,
Daftar Pustaka
boleh dikatakan gundul, panjang 9-25 cm. Bunga Florido, H.B. dan Fe F. Cortiguerra. 1999. Natural Dies. Volume
berumah dua; bunga dalam tandan di ujung dan 11 No.1.
dalam ketiak, tandan yang jantan bentuk malai Orwa C. , Mutua A., Kindt R., Jamnadass R., dan Simons A. 2009.
Agroforestree Database: a tree reference and selection guide version
mengecil. Bunga jantan duduk atau bertangkai 4.0. ICRAF. Bogor. http://www.world agro forestry.org/
pendek, bau tak enak; kelopak berbentuk bola
cawan, pendek berlekuk 3-4, panjang 1-2 mm.
benang sari 3-4; tonjolan penebalan dasar
bunga dengan taju yang tidak sama, gundul, dan
berseling dengan kelopak; putik yang rudimenter
besar. Bunga betina bertangkai; kelopak bentuk
cekungan, bertaju 3-4 pendek, panjang 1 mm,
bakal buah gundul, bentuk telur-botol; kepala
putik 3-4, pendek dan tebal, melengkung ke
luar. Buah elliptis lebar, hijau kemudian merah,
52
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Artocarpus altilis (Sukun)


Nama Ilmiah : Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg
Nama Lokal : Sukun (Indonesia), Kulur (sunda)
Familia : Moraceae
Asal : Indonesia, Filipina

Klasifikasi Artocarpus altilis rhythmic, dengan percabangan orthotropic.


Kingdom : Plantae Model arsitektur pohon sukun mengikuti ‘model
Phylum : Magnoliophyta Rauh’. Artocarpus altilis membentuk tajuk
Classis : Magnoliopsida yang hemispherical pada dua tahun pertama
Ordo : Urticales pertumbuhannya.
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian
Species : Artocarpus altilis (Parkinson) tempat 0-700 mdpl, namun tumbuh optimal pada
Fosberg ketinggian 0-400 mdpl. Sukun berbuah pada
umur 3-4 tahun. Satu batang pohon sukun dapat
menghasilkan 50-100 buah setiap panen atau
Informasi Umum
100-150 kg. Pohon sukun berbunga antara bulan
Artocarpus altilis atau di Indonesia terkenal
Desember dan April. Musim panen sukun dua
dengan nama Sukun sesungguhnya merupakan
kali setahun. Panen raya bulan Januari-Februari
kultivar yang terseleksi sehingga tidak berbiji.
dan panen susulan pada bulan Juli-Agustus.
Tanaman ini memiliki batang utama monopodial
dengan model pertumbuhan indefinite dan
53
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Deskripsi Tumbuhan
Habitus : Tinggi pohon sukun mencapai 30 m,
dengan stek umumnya pendek dan bercabang
rendah. Buah yang tidak bermusim, namun
mengalami puncak pengeluaran buah dan
bunganya dua tahun sekali.

Daun : Daunnya lebar berbentuk seperti jari


panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan
menyirip tebal dan permukaan kasar.

Bunga : Bunga Sukun berkelamin tunggal


(bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi
berumah satu. Bunga jantan berbentuk tongkat
panjang yang disebut ontel, panjang 10-20 cm
dan berwarna kuning. Bunga betina berbentuk Manfaat dan Kegunaan
bulat bertangkai pendek. Ekologi : Secara ekologis, tanaman Sukun
berfungsi sebagai penyerap karbon yang tinggi
Buah : Buah Sukun berbentuk bulat atau sedikit karena merupakan pohon. Selain itu pohon
bujur. Ukuran garis pusatnya 10-30 cm. berat sukun juga merupakan pelestari air tanah pada
normal buah sukun 1-3 kg, kulitnya berwarna akarnya, penahan angin, pencegah erosi, dan
hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen lain-lain.
petak berbentuk polygonal pada kulitnya.
Segmen polygonal ini dapat menentukan tahap Ekonomi : Buah Sukun (tidak berbiji)
kematangan buah sukun. Polygonal yang lebih merupakan bahan pangan penting sumber
besar menandakan buah sukun telah matang karbohidrat di berbagai kepulauan di daerah
dan polygonal yang lebih kecil dan lebih padat tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara.
menandakan buah sukun belum matang. dapat dijual karena Sukun dapat dimasak dan
dimakan pada saat belum matang atau sudah
Batang : Batangnya besar, agak lunak dan matang. Sukun yang belum matang biasanya
bergetah banyak. Permukaan kasar, coklat, dapat dijadikan acar atau asinan, sedangkan
kayunya lunak dan kulit kayu sedikit kasar. Sukun yang sudah matang yang paling sering
dimakan dapat direbus, dikukus, digoreng
Akar : Akar tanaman sukun berakar tunggang atau dipanggang. Saat ini banyak sekali olahan
yang dalam dan akar samping yang dangkal. makanan yang menggunakan buah Sukun.
Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering Daun-daunnya dapat dijadikan pakan ternak
digunakan untuk bibit. dan berkhasiat sebagai obat tradisional untuk
mengatasi gangguan pada ginjal, jantung,
menurunkan tekanan darah, mengatasi penyakit
asma, infeksi kulit, sakit gigi dan diare. Kulit
batangnya menghasilkan serat yang bagus yang
pada jaman dahulu pernah digunakan sebagai
bahan pakaian local. Getahnya digunakan untuk
menjerat burung, menambal perahu, dan sebagai
bahan dasar permen karet. Kayu pohon Sukun
berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga
kerap digunakan sebagai bahan alat rumah
tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu.

Estetika : Pohon sukun memiliki tajuk yang


rimbun dengan percabangan melebar sehingga
dapat ditanam di halaman rumah atau di taman-
taman untuk memberi kesan sejuk dan teduh.
54
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Artocarpuschampeden
Nama Ilmiah : Artocarpuschampeden (Lour.) Stokes
Sinonim : Artocarpuschampeden (Lour.) Stokes
Nama Lokal : Cempedak
Famili : Moraceae

Klasifikasi memanjang, meruncing, berambut kawat, mudah


Kingdom : Plantae rontok dan meninggalkan bekas berupa cincin
Divisi : Magnoliophyta pada ranting.
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales Perbungaan sendiri-sendiri, muncul di ketiak
Famili : Moraceae daun, pada cabang besar atau pada batang utama
Genus : Artocarpus (cauliflory), pada pucuk pendek khusus yang
Spesies : Artocarpuschampeden (Lour.) berdaun. Karangan bunga jantan berbentuk
Stokes bongkol seperti gada atau gelendong,
1 × 3-5,5 cm, hijau pucat atau kekuningan,
bertangkai 3-6 cm. Bongkol bunga betina
Deskripsi
berbentuk gada memanjang, dengan bunga-
Pohon yang selalu hijau, tingginya dapat
bunga yang tertancap sedalam 1,5 mm dalam
mencapai 20 m, meski kebanyakan hanya belasan
poros bongkol dan bagian bebas sekitar 3 mm.
meter. Ranting-ranting dan pucuk dengan
Buah semu majemuk (syncarp) berbentuk
rambut halus dan kaku, kecoklatan. Berumah
silinder sampai bulat, 10-15 × 20-35 cm,
satu (monoecious). Daun tipis agak kaku seperti
kehijauan, kekuningan sampai kecoklatan,
kulit, bertangkai, bulat telur terbalik sampai
dengan tonjolan piramidal serupa duri lunak
jorong, 2,5-5 × 5-25 cm, bertepi rata (integer,
yang rapat atau licin berpetak-petak dengan
utuh), dengan pangkal berbentuk pasak sampai
matafaset. ‘Daging buah’ sesungguhnya adalah
membulat, dan ujung meruncing (acuminate).
perhiasan bunga yang membesar dan menebal,
Tangkai daun 1-3 cm. Daun penumpu bulat telur
putih kekuningan sampai jingga, manis dan
55
Species Pohon di Taman Kota Bandung

harum, bertekstur lembut, licin berlendir di


lidah dan agak berserat. Tidak seperti nangka,
keseluruhan massa daging buah beserta bunga-
bunga steril atau gagal (dikenal sebagai ‘dami’)
mudah lepas dari poros (‘hati’) buah semua
apabila masak. Biji bulat gepeng atau memanjang,
2-3 cm.

Habitat
Secara alami, cempedak liar banyak dijumpai
di hutan hujan dataran rendah, baik hutan
primer maupun sekunder. Tumbuh hingga
ketinggian sekitar 1000 m dpl, pohon buah ini
menyukai daerah-daerah dengan musim kering
yang tidak tegas, lahan dengan permukaan air Manfaat
tanah yang dangkal, dan bahkan tahan sesekali Buah dimakan dalam keadaan segar atau diolah
tergenang banjir. Cempedak biasa ditanam di terlebih dulu. Daging buah cempedak, kadang-
pekarangan, kebun campuran, sampai wanatani, kadang beserta bijinya, diberi tepung, gula
yang tidak jarang meliar menjadi hutan sekunder. atau garam dan digoreng, dijadikan camilan
Cempedak juga dapat bersilangan secara alami minum teh atau kopi. Bijinya dapat digoreng,
dengan nangka. direbus atau dibakar, sebelum dimakan biasa
dicampur sedikit garam. Buah mudanya,
sebagaimana nangka muda, dapat dijadikan
sayur.

Kayunya berkualitas baik, kuat dan awet,


sehingga kerap digunakan sebagai kayu
bangunan, bahan perabotan rumah, atau bahan
perahu. Kulit kayunya yang berserat dapat
digunakan sebagai bahan tali, dan getahnya
untuk memukat burung. Dari kayunya juga dapat
dihasilkan bahan pewarna kuning.

Di Kalimantan, cempedak atau bahasa


Banjarnya tiwadak, selain dikonsumsi daging
buah dan bijinya, kulitnya pun dapat diolah
menjadi makanan yang dinamakan  mandai atau
ada juga yang menyebutnya dami.  Mandai dibuat
dengan cara mengupas kulit buah sampai terlihat
putih kemudian direndam dengan air garam
untuk mengawetkan dan melunakkan teksturnya.
Rendaman dapat dilakukan selama beberapa
jam bahkan hingga sebulan. Mandai biasanya
dikonsumsi dengan menggorengnya hingga
kecoklatan.

Sumber:
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
University Press.
http//tinyurl.com/http://tinyurl.com/n4ebrk3
http//tinyurl.com/http://tinyurl.com/m2cd6gv
56
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Artocarpus heterophyllus (Nangka)


Nama Ilmiah : Artocarpus heterophyllus
Nama Lokal : Nangka (Indonesia, Sunda)
Familia : Moraceae
Asal : Bangladesh, India, Malaysia.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : Artocarpus heterophyllus Lam.

Informasi Umum
Artocarpus heterophyllus merupakan pohon
evergreen (hijau sepanjang tahun) yang besar
dengan tinggi mencapai 8-25 m atau lebih,
batang kayu lurus dan kanopi padat. Pohon ini
sering ditemukan tumbuh di hutan sekunder,
kadang di kawasan tropis dan subtropis. Jenis
ini tumbuh pada tempat-tempat dengan rata-
rata suhu maksimum dan minimum per tahun
16-22° C. Umumnya tumbuhan ini tumbuh dari
ketinggian 0—1600 m di atas permukaan laut
dengan curah hujan tahunan sekitar 1000-2400
mm per tahun.
57
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Deskripsi Tumbuhan
Habitus : Pohon, tinggi 8 – 25 m.

Daun : Tunggal, berseling, lonjong, mengkilat,


pertulangan menyirip, daging daun tebal, tepi
rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang
5 – 15 cm, lebar 4 – 5 cm, tangkai panjang ± 2
cm, hijau.

Bunga : Majemuk, bentuk bulir, silindris,


berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai
bulat memanjang, hijau, bulir betina silindris,
ujung berpori-pori, kepala putik pipih, bulir
jantan bengkok, hijau kekuningan, mahkota
kuning. Pohon ini berbunga sepanjang tahun,
namun waktu mekarnya sering ditemukan pada
bulan Juli-Agustus di daerah Jawa.

Buah : Buah majemuk, buni, bulat atau lonjong,


hijau kekuningan. Biji bulat telur, berkulit tipis,
putih.

Batang : Tegak, berkayu, bulat, kasar, berwarna


coklat keabu-abuan, percabangan simpodial,
hijau kotor.

Manfaat dan Kegunaan


Ekologi : Pohon ini sering digunakan sebagai
sumber makanan oleh berbagai jenis hewan.

Ekonomi : Nangka dikenal sebagai salah satu


tumbuhan yang buahnya sering dikonsumsi
baik langsung maupun dimasak terlebih dahulu.
Selain itu, daun tumbuhan ini seringkali
digunakan untuk memperlancar ASI pada ibu
menyusui.

Estetika : Mahkota pohon padat, Daunnya


yang mengkilap dan lebar sehingga sering
digunakan sebagai pohon ornamental di taman
maupun di pinggir jalan.
58
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Azadirachta indica
Nama Ilmiah : Azadirachta indica
Nama Lokal : Mimba (Indonesia)
Famili : Meliaceae
Asal : India
59
Species Pohon di Taman Kota Bandung

tangkai, dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun


bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis
seperti kulit dan mudah layu. Bangun anak
daun memanjang sampai setengah lanset,
pangkal anak daun runcing, ujung anak daun
runcing dan setengah meruncing, gandul atau
sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm.
Bunga aksilar, majemuk, panjang sampai 30 cm.
Bunga biseksual dan bunga jantan dan betina
ada pada satu pohon yang sama, aktinomorfik,
kecil, berwarna putih sampai kuning pucat,
aroma sedikit manis. Pohon mimba berbuah
pada bulan Mei sampai Agustus. Buah memiliki
satu sampai dua biji, berbentuk elips, panjang
1-2cm, kulit buah kehijauan, kuning kehinjauan,
kuning atau ungu ketika matang. Eksokarp tipis,
mesokarp berbulir, dan endokarp kartilaginous.
Pohon mimba mulai berbuah ketika pohon telah
berumur 4 tahun.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Familia : Meliaceae
Genus : Azadirachta
Species : Azadirachta indica A.Juss. Manfaat dan Kegunaan
Secara ekonomi daun dan biji mimba dikenal
Deskripsi Umum sebagai bahan biopestisida. Daun mimba
Azadirachta indica adalah pohon evergreen (hijau digunakan sebagai repelan, obat penyakit
sepanjang tahun) yang berukuran kecil sampai kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika,
sedang dengan tinggi sekitar 15 m (maksimal ulkus peptik, dan antifungi. Selain itu bersifat
30 m). Pohon ini memiliki bentuk mahkota antibakteri dan antiviral. Seduhan kulit
pohon yang bulat dan besar hingga diameter 10 batangnya digunakan sebagai obat malaria.
m, batang yang lurus, dan percabangan meluas Penggunaan kulit batangnya yang pahit
dan titik percabangan pertama berada pada dianjurkan sebagai tonikum. Pohon mimba yang
tinggi sekitar 7,5 m. Diameter cabang sekitar 90 ditanam dalam skala besar dapat membantu
cm. Batang yang tua berwarna abu-abu hingga lingkungan dari desertifikasi, deforestasi, erosi
hitam keabu-abuan, kasar, sedikit mengelupas. tanah, dan mengurangi pemanasan global.
Kulit batang tebal, permukaan bagian dalam Pohon ini memiliki laju fotosintesis yang
kulit batang berserabut dan berwarna cokelat tinggi dan menghasilkan lebih banyak oksigen
kemerahmudaan. Getah tersimpan dalam dibandingkan dengan pohon lain, sehingga dapat
jumlah sedikit di beberapa bagian batang. Daun memurnikan udara di atmosfer. Pohon mimba
mimba merupakan daun majemuk menyirip sering digunakan sebagai pohon ornamental
genap, tersusun spiral, mengumpul di ujung yang ditanam di pinggir jalan karena sifatnya
rantai. Anak daun berjumlah genap diujung sebagai peneduh.
60
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Baccaurea racemosa (Menteng)


Nama Ilmiah : Baccaurea racemosa
Nama Lokal : Menteng (Indonesia), Bencoi (Sunda).
Famili : Phyllanthaceae
Asal : Pulau Jawa

Klasifikasi putik 3 atau 4, duduk, pendek, lebar, berlekuk 2,


Kingdom : Plantae terbagi dalam banyak taju. Buah berbentuk bulat
Phylum : Magnoliophyta elliptis, tidak membuka, 2-2,5 cm panjangnya,
Classis : Magnoliopsida hijau kekuningan, dalam tandan menggantung,
Ordo : Malpighiales dinding biji dengan lapisan luar yang berdaging,
Familia : Phyllanthaceae dapat dimakan. Tumbuhan ini memiliki bentuk
Genus : Baccaurea batang tegak, berkayu, bulat, kasar, percabangan
Species : Baccaurea racemosa (Reinw. ex simpodial, putih kecoklatan.
Blume) Müll. Arg.
Manfaat dan Kegunaan
Deskripsi Umum Secara ekonomi pohon Menteng dimanfaatkan
Baccaurea racemosa adalah tumbuhan berbuah buahnya untuk dimakan langsung sebagai buah
yang dapat mencapai tinggi 15-25 meter. Pohon segar. Buahnya mempunyai rasa asam-asam
ini memiliki bentuk daun oval sampai bulat telur manis. Menteng mengandung gizi lengkap
terbalik memanjang. Ujung daun meruncing meliputi energi, protein, karbohidrat, lemak,
dan memiliki ukuran 7-20 x 3-7,5 cm. Tanaman vitamin, dan mineral. Vitamin berfungsi sebagai
ini berumah dua, berbunga kuning muda, kofaktor (unsur pembantu) reaksi enzimatik.
dalam karangan bunga yang berbentuk tandan Buah menteng mengandung vitamin A, B6,
seperti ada pati, berasal dari cabang yang tua. dan C. Vitamin A penting untuk memelihara
Bunga jantan kecil, tiap kali 3 terkumpul pada sel kornea dan epitel dari penglihatan. Juga
anak tangkai yang beruas, tenda bunga berbagi membantu reproduksi, pertumbuhan tulang
4-5, benang sari 4-8. Bunga betina lebih besar, dan gigi, pembentukan dan pengaturan
berdiri sendiri sepanjang sumbu tandan, tenda hormon, serta menangkal kanker. Vitamin
bunga berdaun 5, bakal buah bentuk bola, kepala B6 berperan dalam metabolisme asam amino
61
Species Pohon di Taman Kota Bandung

dan asam lemak, membantu mensintesis asam kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk
amino nonesensial dan memproduksi sel darah bangunan rumah, perahu dan mebel. Selain
merah. Vitamin C bekerja sebagai antioksidan itu, kulit dan daun pohon ini juga mempunyai
dan berperan penting dalam membentuk khasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya
kolagen, serat, dan struktur protein. Kolagen adalah sebagai obat diare dan pelancar haid
dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan (Alamendah, 2013).
gigi, serta jaringan penyembuh luka. Vitamin C
juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap Secara ekologi tumbuhan ini berfungsi untuk
infeksi dan meningkatkan efisiensi penyerapan menyerap karbon dioksida di udara, pelestari air
zat besi. Kalium adalah mineral terbanyak buah tanah pada akarnya, penahan angin, penghasil
menteng, mencapai 15 mg per 100 g daging buah. zat organik dan oksigen, serta mencegah erosi.
Mineral ini berperan dalam mengatur tekanan Baccaurea dianggap sebagai pohon perambat
osmotik, menjaga keseimbangan elektrolit yang baik untuk rotan.
(asam-basa) tubuh, dan bersama natrium
membantu metabolisme air. Kalium juga sebagai Estetika : Jenis-jenis yang dibudidayakan
pembentuk aktivitas otot jantung dan fungsi membentuk tajuk yang bagus dan dapat
neurotransmitter. Mineral lain yang dikandung dimanfaatkan juga sebagai tanaman hias dan
buah ini adalah fosfor, kalsium, magnesium, dan pohon pelindung. Pohon Menteng memiliki
zat besi. Fosfor digunakan untuk membentuk bentuk tajuk yang bulat sehingga cocok untuk
turlang dan gigi, untuk penyimpanan dan dijadikan tanaman hias. Selain itu, akan enak
pengeluaran energi. Kalsium berfungsi juga dipandang jika buahnya sudah tumbuh karana
dalam proses fisiologis dan biokimia tubuh. warna buahnya yang mencolok jika sudah masak.
Magnesium berperan dalam reaksi enzimatis,
antara lain yang berkaitan dengan metabolisme DAFTAR PUSTAKA
Alamendah. 2011. Pohon dan Buah Menteng Makin Langka.
glukosa secara anaerobik, siklus krebs, oksidasi Tersedia dalam http://alamendah.org/2011/02/06/pohon-dan-
asam lemak, hidrolisis pirofosfat dan aktivasi buah-menteng-makin-langka/
asam lemak (Poernama, 2013). Poernama, Andhie. 2013. Buah Menteng. Tersedia dalam http://
andypoernama091.wordpress.com/about/buah-menteng/

Selain dimakan langsung buah Menteng


juga dapat diolah menjadi sirup, asinan,
atau difermentasi menjadi minuman. Selain
dimanfaatkan buahnya, kayu menteng memiliki
62
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Barringtonia asiatica
Nama Ilmiah : Barringtonia asiatica
Nama Lokal : Buton (Indonesia, Sunda)
Familia : Lecythidaceae
Asal : Asia dan Pulau-pulau Pasifik

Klasifikasi mengapung di lautan sampai dua tahun. Lapisan


Kingdom : Plantae tengahnya berongga seperti buah kelapa dan
Phylum : Magnoliophyta mengandung kantung air yang membantu buah
Classis : Magnoliopsida dapat mengapung. Kulit dalamnya keras untuk
Ordo : Lecythidales melindungi biji di dalamnya. Pohon Butun
Familia : Lecythidaceae memiliki batang halus, berwarna keabu-abuan,
Genus : Barringtonia kulit batang mengelupas.
Species : Barringtonia asiatica (L.) Kurz
Manfaat dan Kegunaan
Deskripsi Umum Secara ekologi dapat menjadi sebagai pohon
Barringtonia asiatica merupakan pohon yang tumbuh di daerah pantai, Barringtonia
pelindung jalan karena tajuknya yang asiatica sangat berperan dalam pencegahan
membentuk seperti payung dan dapat menaungi terjadinya erosi dan abrasi pantai. Selain itu,
sinar matahari. Pohon ini dapat mencapai bunganya menarik banyak serangga polinator
tinggi 5-17 meter. Bentuk daun membulat telur dan kelelawar.
terbalik, berbentuk memanjang, kerap kali
dengan ujung dan pangkal membulat. Daun Secara ekonomi, biji buah butun sering
memiliki panjang antara 10-24 cm, tepi rata, digunakan sebagai obat racun ikan dan secara
gundul, seperti kulit dan mengkilat. Bunga tradisional digunakan untuk menangkap ikan.
berbentuk seperti bola pompom yang terdiri Selain itu, bijinya sering digunakan sebagai obat
dari stamen putih-merah muda. Bunga ini cacingan dan daunnya sering digunakan untuk
terbuka saat malam. Buah Butun besar dengan mengobati sakit perut dan reumatik.
panjang sekitar 9 cm, berbentuk seperti telur
atau seperti lampion, kulit buah berwarna hijau Estetika : Pohon ini sering digunakan sebagai
saat muda dan berwarna coklat saat matang pohon lansekap yang ditanam di pinggiran jalan
dan mengapung di air. Buahnya dapat bertahan dan memiliki bunga unik yang berbentuk seperti
pompom.
63
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Bauhinia purpurea
Nama Ilmiah : Bauhinia purpurea
Nama Lokal : Bunga kupu-kupu (Indonesia), English (purple bauhinia, orchid tree, camel’s foot tree, butterfly tree,
geranium tree)
Famili : Fabaceae
Asal : Asia Tenggara

berparuh, dan berkatup. Biji terdiri dari 3-11.


Tumbuh di hutan sebagai tanaman liar dan ada
pula yang dijadikan tanaman hias.

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi daun muda dan bunga dari
berbagai jenis Bauhinia dimakan sebagai lauk
Klasifikasi dengan nasi, atau digunakan untuk membumbui
Kingdom : Plantae daging dan ikan. Kulit bauhinia digunakan
Divisi : Magnoliophyta untuk membuat tali dan batang dari jenis lainnya
Kelas : Magnoliopsida yang lebih kecil digunakan sebagai tali untuk
Ordo : Fabales mengikat.
Famili : Fabaceae
Genus : Bauhinia Secara kesehatan seratnya juga dikenal
Spesies : Bauhinia purpurea L. sebagai obat. Tanaman ini digunakan pula untuk
mengurangi pembengkakan dan memar, dan
Deskripsi Umum untuk mematangkan bisul. Di India, kulit kayu
B. purpurea adalah tumbuhan dari iklim tropis secara luas diterapkan dalam penyakit kelenjar
dan subtropis biasanya ditemukan di sebagian dan sebagai obat penawar racun sedangkan
besar jenis vegetasi mulai dari hutan dataran daun digunakan untuk obat batuk. Bunga-bunga
rendah, hutan hujan, hutan pegunungan, dan dikatakan pencahar dan digunakan dalam kari
savanna. tumbuh di ketinggian rendah terutama dan acar.
di sepanjang lembah pada habitat aslinya.
Secara ekologi tumbuhan ini memiliki
Tumbuh baik pada ketinggian 500 – 2000 mdpl. arsitektur tajuk yang rapat sehingga dapat
Rata-rata suhu tahunan 12 - 21ºC dan Curah menahan cahaya matahari langsung. Oleh
hujan tahunan 1000 - 5000 mm. Jenis tanah karena itu, tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai
tumbuh pada berbagai tanah berpasir, liat dan tanaman pelindung jalan.
tanah kerikil. Tumbuh subur di kondisi yang
cahayanya banyak, tahan terhadap kelembaban.
Perdu tegak tanpa alat pembelit, tinggi 1-3 m. Sumber:
Ranting muda berliku-liku. Daun berbaris 2, Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
dengan pangkal berbentuk jantung. Tandan III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
berbunga 3-15, bunga berkelamin 2. Daun Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
mahkota berbentuk oval, putih cerah. Polongan University Press.
berbentuk garis, pipih dengan ujung lurus, http//tinyurl.com/
64
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Bougainvillea spectabilis (Bunga or Kembang Kertas)


Nama Ilmiah : Bougainvillea spectabilis Willd
Sinonim : Bougainvillea speciosa Schnizl., B. bracteata Pers.
Nama Lokal : Bunga Kertas (Indonesia)
Famili : Nyctaginaceae

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Hamamelidae
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis Willd

Deskripsi Umum
Bougainvillea spectabilis atau yang lebih dikenal
dengan sebutan kembang kertas adalah salah satu
tumbuhan yang memiliki sifat batang berkayu
(lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan
kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu
yang mengandung zat lignin. Kembang kertas
toleran terhadap rentang curah hujan tahunan
yang luas dari 400–3.000 mm per tahun dengan
kelembapan 70–85%. Pertumbuhan optimum
berada pada temperatur rata-rata tahunan 19–
27°C. Kembang kertas tumbuh pada ketinggian
400–1.500 mdpl. Kembang kertas memerlukan
65
Species Pohon di Taman Kota Bandung

intensitas cahaya tinggi. Tumbuhan kembang


daun yang sama dihubungkan dengan tonjolan
kertas tumbuh baik pada pasir berdrainase baik,
yang melintang. Daun menyirip berdaun satu,
tanah liat dengan pH 5–6.5. Tetapi juga tumbuh
helaian daun lebar bulat sampai memanjang,
dengan baik pada lahan berpasir asam, tidak
bertepi rata, bertulang menyirip atau bertulang
toleran terhadap air yang berlebih. Kembang
tiga sampai lima. Bougenville memiliki buah
kertas memiliki bentuk batang yang bulat
buni yang masak hitam mengkilat, panjang 1 cm,
(teres) dan sifat permukaan batang yang berduri
bebiji dua atau karena kegagalan berbiji satu dan
(spinosus). Arah tumbuh batang kembang merak
tidak memiliki lekukan.
adalah tegak lurus (erectus), yaitu batang tumbuh
arahnya ke atas. Percabangan batang kembang
merak yaitu monopodial, yaitu jika batang pokok
selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada
cabang-cabangnya.

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi dan estetika kembang kertas
banyak digunakan sebagai tumbuhan hias,
karena kegunaan tersebut dapat dimanfaatkan
Tanaman bougenville  termasuk tanaman perdu dan dengan nilai jual yang tinggi.
tegak, tinggi tanaman kira-kira 2-4 meter. Sistem
perakarannya  adalah tunggang. Dengan akar- Secara kesehatan kembang kertas mempunyai
akar cabang yang melebar ke semua arah dengan rasa pahit, kelat dan hangat. Beberapa bahan
kedalaman 40  cm – 80 cm. Akar yang terletak kimia yang terkandung dalam kembang kertas
dekat permukaan tanah kadang tumbuhterus. diantaranya betanidin, isobetanidin. Bunga
kembang kertas dapat dimanfaatkan untuk
Bougenville  merupakan perdu yang memanjat mengobati beberapa penyakit seperti bisul, biang
dan menggantung, tinggi 0,3 m – 10 m. batang keringat dan gatal-gatal, hepatitis, haid tidak
memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan teratur dan keputihan.
memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna
Sumber :
coklat dan majemuk. Bunga bogenville termasuk Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1963. Flora of Java,
bunga majemuk, payung 3  – 15 bunga. Bunga Vol I. Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
beraneka ragam ada kuning, merah, merah Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of
Flowering Plant. The New York Botanical Garden, Columbia
jambu, ungu, putih dan sebagainya.  Kelopak University Press.
bunga berbentuk tabung 2 – 4 mm. taju bunga http://tinyurl.com/pwqjqkz
5 -8, berbentuk paku, berambut halus. Pasangan http://tinyurl.com/mpb9b3l
66
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Callistemon viminalis (Sikat Botol (Kembang Sisir)


Nama Ilmiah : Callistemon viminalis
Nama Lokal : Kalistemon (Indonesia), Sikat Botol (Indonesia), Kembang Sisir (sunda).
Famili : Myrtaceae
Asal : New South Wales (Australia)

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekologi tanaman ini memiliki sistem
akar yang kuat, dapat tumbuh berkembang dalam
bermacam kondisi tanah dan sangat toleran
terhadap kekeringan serta memiliki dedaunan
lebat berwarna hijau gelap. Sikat botol adalah
tanaman yang baik untuk lansekap dan berguna
sebagai tanaman layar penahan angin keras,
mengendalikan erosi atau sebagai pohon jalan/
pagar, di mana ia menunjukkan toleransi yang
bagus terhadap asap. Bunganya yang cantik
dan berwarna cerah dapat menarik serangga
pollinator.

Klasifikasi Callistemon viminalis


Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Callistemon
Species : Callistemon viminalis (Sol. ex
Gaertn.) G. Don

Deskripsi Umum
Callistemon viminalis merupakan sejenis
Secara ekonomi tanaman ini dapat dijual
tanaman hiasan yang popular di tanam di
karena memiliki nilai estetika yang menarik
kawasan-kawasan perumahan. Keunikan
untuk dijadikan hiasan.
tanaman ini dapat dilihat pada dahannya yang
melentur ke bawah dan  bunganya yang keluar
Secara estetika tanaman sikat botol biasa
di hujung ranting. Susunan bunganya teratur
digunakan sebagai tanaman hias karena
membentuk seperti sikat botol. Tanaman ini
bunganya yang unik menyerupai sikat pembersih
berhabitus semak dengan ketinggian mencapai
botol. Di Australia, Callistemon atau sikat
2-8 meter. Cabang ramping dan halus. Memiliki
botol sering dijadikan peneduh. Karena dapat
daun alternatif, lanset atau sempit dengan
berbunga terus-menerus dan bunganya ‘ramai’, ia
ukuran 2-4 inci. Daun berwarna hijau. Bunga
pun kerap menjadi penyemarak tanaman.
berwarna merah runcing memanjang dengan
bentuk seperti sikat botol. Buah bulat dengan
Tanaman ini menarik karena bentuknya seperti
panjang 0,5 inci, kering atau keras berwarna
sikat botol, bunganya lebat dan memiliki warna
coklat. Tumbuhan ini memiliki kulit batang yang
yang cerah (merah, merah muda, dan putih).
ditumbuhi oleh duri, cabang terkulai dan warna
Daunnya wangi beraroma mirip minyak kayu
ranting abu-abu.
putih.
67
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Cananga odorata (Kenanga)


Nama Ilmiah : Cananga odorata
Nama Lokal : Kenanga (Indonesia), Kananga (Sunda)
Famili : Annonaceae
Asal : Indonesia.

Klasifikasi model batang monopodial dan percabangan


Kingdom : Plantae menerus, plagiotropik, dan monopodial.
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida Kenanga berhabitus pohon, dapat mencapai
Ordo : Magnoliales tinggi 40 meter. Memiliki daun bertangkai, bulat
Familia : Annonaceae telur atau memanjang dengan ujung runcing
Genus : Cananga sampai meruncing dan kerap kali miring,
Species : Cananga odorata (Lam.) Hook.f. pangkal membulat atau bentuk jantung, 10-23 x
& Thomson 4,5-14 cm. Bunga dalam karangan bunga yang
berbentuk payung, pendek, menggantung, duduk
di ketiak, berbunga 2-5, bau harum.
Deskripsi Umum
Kenanga terdapat di hutan atau ditanam untuk
Daun kelopak hampir lepas, dalam kuncup
bunganya. Kenanga dapat tumbuh baik di
bersambungan secara katup, bulat telur segitiga
dataran rendah dari 5 sampai 1200 m diatas
yang lebar, menggulung keluar. Daun mahkota 6,
permukaan laut. Kenanga menghendaki iklim
kira-kira sama, bentuk lanset, panjang 5-7,5 cm,
panas dengan curah hujan antara 300 – 500
hijau, kemudian kuning. Dasar bunga cekung
mm sinar matahari yang cukup dengan suhu
sedikit. Benang sari banyak, penghubung ruang
25 – 30 °C. Penyebaran kenanga di dunia adalah
sari di atas ruangnya diperpanjang dan menutupi,
dari Burma sampai Australia bagian Utara, juga
coklat muda. Bakal buah banyak, lepas. Kepala
di India dan pulau-pulau di Pasifik sampai ke
putik bentuk tombol. Memiliki buah dengan
Hawaii. Model arsitektur pohon Roux dengan
68
Species Pohon di Taman Kota Bandung

perbandungan 7-15, perkembangannya tidak lain bunganya untuk aroma terapi yang efektif.
sama, bulat telur terbalik dengan panjang 2 cm, Selain itu bunga kenanga ternyata juga telah
hijau tua. Tumbuhan ini memiliki batang lurus dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang
dengan kayu keras. mempunyai khasiat untuk obat pembersih
sehabis melahirkan, obat sesak nafas dan
Manfaat dan Kegunaan bronkhitis, serta obat malaria.
Secara ekologi tumbuhan ini berfungsi untuk
menyerap karbon, pelestari air tanah pada Kenanga juga menghasilkan kayu, yang
akarnya, penahan angin, penghasil zat organik berukuran besar dijadikan peti mati atau
dan oksigen, serta mencegah erosi. perkakas rumah. Selain itu kayunya yang keras
cocok untuk bahan peredam suara (akustik).
Secara ekonomi secara tradisional bunganya Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai serat
berfungsi sebagi bunga tabur di pemakaman, untuk tali (di daerah-daerah Indonesia Timur).
campuran bunga rampai atau sebagai hiasan
sanggul wanita, juga dijadikan sebagai sumber Secara estetika Kenanga dikenal sebagai
minyak atsiri untuk mewangian, serta sebagai tanaman hias yang sengaja ditanam karena
penghias dekorasi pada acara perayaan. Manfaat bentuk bunganya yang indah dan wangi.
69
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Canarium indicum (Kenari)


Nama Ilmiah : Canarium indicum
Synonym : Canarium commune L.
Nama Lokal : Kenari (Indonesia), Kanari (Sunda).
Famili : Burseraceae
Asal : Maluku sampai Vanuatu.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Familia : Burseraceae
Genus : Canarium
Species : Canarium indicum L.

Informasi Umum
Kenari (Canarium indicum) merupakan
tumbuhan asli Indonesia, dengan sentra
penyebaran adalah Pulau Kangean, Pulau
Bawean, Nusa Tenggara, Sulawesi. Tumbuhan
ini dapat tumbuh baik pada tanah yang gembur
maupun liat dengan drainase yang baik, pada
dataran rendah sampai ketinggian 1.500 m di
atas permukaan laut, dengan curah hujan yang
cukup. Model arsitektur pohonnya adalah model
Kwan-Koriba yaitu model arsitektur pohon
dengan ciri-ciri batang bercabang, poliaksial,
dengan aksis vegetatif tidak ekuivalen, homogen
(terdiferensiasi dalam bentuk aksis orthotropik),
percabangan seluruhnya akrotonik dalam
membentuk batang, konstruksi modular dengan
cabang flagiotropik yang sedikit, model
70
Species Pohon di Taman Kota Bandung

umumnya mempunyai perbungaan terminal Manfaat dan Kegunaan


yang berfungsi baik, pertumbuhan tingginya Secara ekologi sebagai peneduh ditepi
simpodial modular dengan model sama pada jalan karena memiliki kanopi yang rindang,
bagian pangkal tetapi berbeda pada bagian daun-daunnya tidak mudah gugur dan sistem
ujung, bercabang dengan satu cabang utama perakaran yang tidak merusak jalan. Selain
membentuk batang (Kammi, 2010). itu tumbuhan ini dapat menyerap karbon
dan mengahsilkan oksigen melalui proses
Tumbuhan ini berhabitus pohon yang kerap fotosintesisnya serta dapat mencegah erosi.
kali memiliki batang tidak beraturan dan dapat
mencapai tinggi sampai 30 meter. Daun menyirip Secara ekonomi produksi buah adalah yang
ganjil; anak daun 5-11, jarang 13, bulat telur diharapkan dari kenari. Buahnya berisi biji yang
memanjang, 6-20 kali 2,5-9 , dengan ujung terbungkus cangkang (endokarp) yang keras
meruncing , tepi rata. Anak daun terbawah dengan isi “daging” yang mengandung lemak
serupa dengan daun penumpu pada pangkal dan protein tinggi dan dapat dimakan. Bagian
tangkai daun, tepi rata, panjang 1,5-3 cm, cepat dalam cangkang ini (biji) seringkali dipakai
rontok. Bunga berbilangan tiga. Kelopak pada sebagai pengganti almond untuk menghias kue
bunga jantan bentuk lonceng, separo jalan dan makanan lainnya serta sebgai penambah
berlekuk 3, pada bunga betina bentuk periuk, rasa. Minyak bijinya, yang diekstrak, dapat
bergigi 3 pendek. Daun mahkota bulat telur, menggantikan minyak kelapa (Anonim, 2014).
kuning panjang 5-6 mm. Pada bunga jantan Batang pohon kenari biasa dimanfaatkan untuk
benang sari 6, pada yang betina 6 staminodia; pembuatan perahu dan sebagai kayu konstuksi
semua lepas. Buah batu dengan pangkal yang ringan-ringan. Daun kenari berkhasiat
membulat dan diujung suatu tanda bekas untuk pelancar haid. Batangnya mengeluarkan
tangkai putik; 1 inti dengan 3 ruang. Biji dapat resin yang diperdagangkan untuk campuran
dimakan. Berbatang tegak, berkayu, bulat, halus, vernis dan melicinkan perahu. Resin ini juga
percabangan simpodial, putih kotor. dapat digunakan sebagai balsem.

Secara estetika dapat ditanam sebagai tanaman


penghijauan dan hiasan karena memberikan
pemandangan yang khas dan menarik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Kenari. Tersedia dalam http://id.wikipedia.org/
wiki/Kenari
Kammi. 2010. Diversitas dan Model Arsitektur Pohon di Hulu DAS
Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Tersedia
dalam http://kammidaerahminahasa.blogspot.com/2010/05/
diversitas-dan-model-arsitektur-pohon.html
71
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Casuarina equisetifolia (Cemara Laut)


Nama Ilmiah : Casuarina equisetifolia
Nama Lokal : Cemara laut (Indonesia)
Famili : Casuarinaceae
Asal : Delta Mekong di Vietnam dan Burma (Myanmar) atau kemungkinan besar Madagaskar

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Fagales
Familia : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species : Casuarina equisetifolia L.

Deskripsi Umum
Cemara laut meruapakan pohon berumah
satu dengan percabangan halus. Casuarina
equisetifolia mempunyai penyebaran alami
yang paling luas dibandingkan semua jenis
Casuarina, dijumpai secara alami sepanjang
garis pantai tropis dari Queensland Utara
dan Northern Territory di Australia, seluruh
Malesia sampai ke Jazirah Kra (Thailand). Ke
arah Timur penyebaran alaminya meluas ke
seluruh Melanesia dan Polinesia. Jenis ini telah
diintroduksi ke banyak negara dan sekarang
merupakan jenis yang umum di lansekap pantai
dari negara-negara tropis dan subtropis hangat,
dimana jenis ini tumbuh secara alami.

Casuarina equisetifolia umumnya tumbuh


di pinggir pantai berpasir, biasanya dari 0
sampai 100 m dpl, tetapi dapat tumbuh sampai
ketinggian 600 m di Hawaii and 800 m di
Filipina. Bila ditanam, jenis ini dapat ditanam
sampai pada ketinggian 1200 m dpl.

Model arsitektur pohon adalah model Attims


dengan batang monopodial, percabangan tidak
ritmik (disebut cabang menerus) pada batang.
Cabang monopodial dan ortotropik. Memiliki
habitus pohon yang dapat mencapai tinggi 25
meter. Daun mudah gugur, tumbuh merunduk,
berbentuk seperti jarum serta berwarna hijau
keabu-abuan. Daun cemara laut tereduksi
menjadi seperti lidi yang beruas-ruas dan
berjumlah 7 - 8 tiap-tiap ruas. Bunga memiliki
bulir jantan cylindris kecil; jarang berbentuk
sedikit seperti gada, tebal 1 - 1,5 mm, keputihan;
daun pelindung memanjang sampai bentuk
lanset, lebarnya ± 1 cm; bunga dalam
72
Species Pohon di Taman Kota Bandung

± 10 karangan bunga terdiri dari 7 - 8 bunga papan. Pepagannya digunakan untuk pewarna
dan dalam 14 - 16 baris yang membujur; daun coklat dan kadang-kadang masih digunakan
penumpu dalam stadium buah segitiga terbalik, oleh para penyamak amatir. Akarnya dapat
lebar 0,5 mm, dengan ujung duri tempel; daun menyembuhkan disentri, diare dan sakit
pelindung 5 kali 2 mm, dengan ujung runcing. perut. Di Malaysia Barat, rebusan rantingnya
Buah kering 5 - 6 kali 2 - 3 mm, dengan ujung menyembuhkan bengkak-bengkak dan bubuk
segitiga lancip; sayap serupa selaput.Bagian dari pepagan dapat menyembuhkan jerawat
batangnya yang masih muda bertekstur halus (Prosea, 2002).
sedangkan batang yang tua bertekstur kasar,
tebal, dan beralur. Secara estetika memiliki bentuk daun yang
unik yaitu jarum sehingga indah untuk ditanam
Manfaat dan Kegunaan dan berbau harum.
Secara ekologi digunakan untuk menstabilkan DAFTAR PUSTAKA
bukit pasir di pantai, proteksi pantai, reklamasi PROSEA. 2002. Plant Resources of South-East Asia 12 Medicinal
tanah dan pengendali erosi. Merupakan pohon and Poisonous Plants 2. PROSEA. Bogor. Indonesia.
agroforestri di daerah-daerah pantai.

Di Sarawak jenis ini dilindungi karena penting


untuk mengendalikan erosi pantai. Casuarina
equisetifolia toleran terhadap angin yang kuat
sehingga dapat tumbuh pada daerah-daerah yang
rentan terhadap topan tropis dan angin puyuh
dan berfungsi pula untuk melindungi tumbuhan
lain (Prosea, 2002).

Secara ekonomi kayunya sebagai kayu bakar,


yang dapat terbakar meskipun masih hijau
dan dapat menghasilkan batu bara berkualitas
tinggi. Ranting-ranting kecil dapat digunakan
sebagai bahan bakar dalam rumah tangga dan
kadang-kadang untuk membakar barang-
barang tembikar dan batu bata. Kayunya juga
untuk tiang pada kapal-kapal layar, pilar-pilar,
tonggak dan pegangan alat-alat. Kayunya
yang telah dipotong-potong digunakan untuk
barang-barang berukuran kecil seperti atap
sirap. Kayunya juga dipakai untuk menghasilkan
bubur kertas dengan proses sulfat netral dan
semi-kimia dan juga bahan mentah untuk serat
rayon. Di Mesir digunakan untuk membuat
73
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Casuarina junghuhniana (Cemara Gunung)


Nama Ilmiah : Casuarina junghuhniana
Nama Lokal : Cemara gunung, Cemara angin (Indonesia)
Famili : Casuarinaceae
Asal : Indonesia

Klasifikasi daun berbentuk jarum. Tanaman ini tumbuh di


Kingdom : Plantae hutan pegunungan pada ketinggian 1.400 - 3.100
Phylum : Magnoliophyta meter di atas permukaan laut. C. junghuhniana
Classis : Magnoliopsida diserbuki oleh angin. Pertumbuhan cenderung
Ordo : Fagales berhenti atau kurang selama periode berbunga
Familia : Casuarinaceae yang bertepatan dengan musim kemarau.
Genus : Casuarina
Species : Casuarina junghuhniana Miq. Tumbuhan ini merupakan spesies perintis dari
lahan gundul seperti lereng berbatu dan daerah
tidak terganggu. Tumbuh alami pada lereng
Informasi Umum
gunung berapi. Curah hujan di habitat aslinya
Cemara gunung termasuk tumbuhan asli
adalah musiman dengan maksimal pada musim
tropik bagian timur yang menyebar ke daerah
panas yang jelas. Hal ini karena tumbuhan ini
tropis lainnya. Pohon bernama latin Casuarina
toleran terhadap kekeringan dan juga dapat
junghuhniana ini memiliki banyak cabang yang
bertahan pada genangan air berkepanjangan
hampir tegak lurus dengan batang utama dan
74
Species Pohon di Taman Kota Bandung

karena kemampuannya untuk mengatasi Manfaat dan Kegunaan


kekurangan oksigen (Pratiwi, dkk. 2012). Model Secara ekologi sebagai peneduh dan
arsitektur pohon adalah model Attims dengan menyejukkan udara, serta mempunyai aroma
batang monopodial, percabangan tidak ritmik yang harum. Selain itu tumbuhan ini dapat
(disebut cabang menerus) pada batang. Cabang menyerap karbon dan menghasilkan oksigen
monopodial dan ortotropik. Merupakan pohon melalui proses fotosintesisnya serta dapat
yang dapat mencapai ketinggian 15-25 meter. mencegah erosi.

Daun menjari segitiga, dan memiliki warna hijau Secara ekonomi serat kayu adalah bahan
tua pekat. Pada permukaan daun seperti terdapat baku yang cocok untuk pulp kraft. Kayu sangat
serat lilin. Daun tersusun melingkar dari 9 - 11 keras, coklat kemerahan kayu, rentan terhadap
(max. 13). Bunga berkelamin tunggal. Silinder pemisahan dan sering dijadikan kayu bakar.
atau sedikit clavate. Bunga jantan spike, 3 - 8 Enzim tanaman ini dapat dijadikan pestisida,
cm; selubung ranting luar berbulu. Bunga betina buahnya menjadi penguat, dan kayunya memang
di axil daun pada tunas, berbentuk kerucut, termasuk kayu yang cukup kuat sebagai bahan
ellipsoid, truncatus, 1 - 2 cm, kemerahan; ranting bangunan (Pratiwi, 2011).
18 – 20 bersambung, luas obtriangular; bracteoles
lonjong-membulat telur sungsang atau sangat Secara estetika sebagai tanaman hias yang
tumpul, tebal, 5 - 6 x 2,5 - 3 mm. biasanya di tanam atau di depan rumah dan
sebagai penghias tata kota, agar terlihat hijau
Buah abu-abu atau kuning-coklat, biji bersayap terkadang digunakan dalam perayaan besar
(Samara), kecil, dan 4 - 5 mm lebar 2 - 3 mm seperti hari natal yang digunakan sebagai pohon
termasuk sayap. Batang memiliki sifat kasar natal bagi umat kristiani.
bersisik. Batang tegak dan berkayu. Memiliki
percabangan dan memiliki tinggi yang tak DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Mega. 2011. Cemara Angin (Casuarina junghuhniana).
terbatas namun rata-rata tinggi cemara ini sangat
Tersedia dalam http://megagapratiwi.blogspot.com/2011/07/
menjulang. miyana-mangkuk-iresine-herbstii-nama.html
Pratiwi, Anni Yunia, dkk. 2012. Tumbuhan Berdasarkan Tempat
“Berada Di Sekitar Taman Kota (Alun-Alun Kota Malang)”.
Tersedia dalam http://fiasulfi.blogspot.com/2012/06/laporan-
pemgamatan-tumbuhan-berdasarkan.html
75
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Cerbera odollam (Bintaro)


Nama Ilmiah : Cerbera odollam
Nama Lokal : Mangga laut (Indonesia), Bintan (Indonesia), Bintaro (Sunda).
Famili : Apocynaceae
Asal : India dan beberapa negara di Asia Selatan.

Klasifikasi sehingga mengganggu detak jantung dan dapat


Kingdom : Plantae menyebabkan kematian (Rismawati, 2011).
Phylum : Magnoliophyta Bintaro umumnya mempunyai tinggi 4 - 6
Classis : Magnoliopsida meter meskipun terkadang mampu mencapai
Ordo : Gentianales 20 m dengan banyak percabangan. Secara alami
Familia : Apocynaceae tanaman Bintaro tersebar luas di kawasan tropis
Genus : Cerbera indo fasifik dari Seychelles hingga Polinesia
Species : Cerbera odollam Gaertn. Perancis termasuk Indonesia. Habitat aslinya
adalah daerah pantai dan hutan mangrove
Deskripsi Umum (bakau) (Rismawati, 2011). Model arsitektur
Dinamakan Cerbera karena bijinya dan semua pohon adalah model Koribia. Batang simpodial
bagian pohonnya mengandung racun yang dengan beberapa bagian batang tumbuhan secara
disebut “cerberin”. Cerberin merupakan plagiotropik kecuali satu diantaranya tumbuh
racun yang dapat menghambat saluran ion ortotropik. Batang plagiotropik adalah cabang,
kalsium di dalam otot jantung manusia, dst. Batang ortotropik adalah batang kedua, dst.
76
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Cabang pertama letaknya bertentangan dengan flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Ranting
cabang kedua, dst adalah zig-zag (Onrizal, 2008). mengandung flavonoid dan steroid. Sedangkan
Tumbuhan ini berhabitus pohon yang memiliki kulit batang mengandung flavonoid dan steroid.
percabangan rendah, sering berbonggol-bonggol Senyawa golongan alkaloid bersifat toksik,
dan dapat mencapai tinggi 17 meter. Memiliki repellent, dan mempunyai aktivitas penghambat
daun bertangkai tersebar, serupa kulit, mengkilat, makan terhadap serangga (antifeedant). Prosea
bulat telur terbalik bentuk lanset sampai bentuk (2002) melaporkan bahwa adanya kandungan
lanset, 12 - 31 kali 4,5 - 7 cm. Bunga dalam anak cerberin pada biji bintaro/kelampan diduga
payung di ujung, bertangkai panjang dan harum. memberikan efek mematikan pada tikus.
Taju kelopak sempit, melengkung kembali,
sangat runcing, keputih-putihan. Mahkota Cerberin merupakan golongan alkaloid/glikosida
bentuk terompet ; panjang tabung 1,5 -2 cm, dari yang diduga berperan terhadap mortalitas
bagian tengah melebar, ujung benang sari yang serangga. Saponin dan plifenol dikenal
membawa bingkai jauh di bawah leher, tidak sebagai senyawa yang sangat toksik terhadap
menutup jalan masuk ke tabung, berambut tidak serangga. Sedangkan flavonoid mempunyai efek
lebat sekali. Tepi datar, di tengah kuning, taju antimikroba/sebagai pelindung tanaman dari
lebar, pada ujungnya melebar, panjang 2 - 3,5 patogen dan antifeedant (Dadang dan Prijono,
cm, menutup ke kiri. Kepala sari boleh dikatakan 2008). Adanya kandungan bahan kimia yang
duduk, ruangnya tidak bertaji. Bakal buah 2, terdapat pada bagian-bagian tanaman bintaro/
lepas. Kepal putik tebal, dengan ujung terbelah, kelampan tersebut maka potensi tanaman
tumpul. Buah batu lk bentuk bola atau serupa bintaro/kelampan sebagai pengendali serangga
ellips, beruang 2, berbiji 1 - 2, ungu tua. Biji hama termasuk rayap kayu kering sangat besar.
tanpa gombak rambut. Berbatang tegak, berkayu,
bulat dan berbintik-bintik. Secara estetika ditanam sebagai tanaman
penghijauan dan penghias kota karena memiliki
Manfaat dan Kegunaan bentuk buah dan bunga yang indah serta harum.
Secara ekologi berfungsi untuk menyerap
DAFTAR PUSTAKA
karbon, pelestari air tanah pada akarnya, Rismawati. 2011. Cerbera odollam Gaertn. Direktorat Pembenihan
penahan angin, penghasil zat organic dan Tanaman Hutan. Makassar, Sulawesi Selatan.
oksigen, serta mencegah erosi. Onrizal. 2008. Dendrologi. Departemen Kehutanan USU. Medan
Asikin. S., M. Thamrin. 2009. Pengendalian Hama Walang
Sangit (Leptocorisa oratorius F) Di Tingkat Petani Lahan Lebak
Secara ekonomi buahnya sebagai obat serak Kalimantan Selatan. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
tenggorokan. Daun muda, akar dan kulit batang (Balittra)
Utami, S. 2011. Bioaktivitas Insektisida Nabati Bintaro (Cerbera
bintaro berkhasiat untuk pencahar, dengan 10 odollam Gaertn.) Sebagai Pengendali Hama Pteroma plagiophleps
gram daun muda segar bintaro dicuci, dimakan Hampson Dan Spodoptera litura.Tesis. Sekolah Pasca Sarjana
sebagai lalap (Asikin dan Thamrin, 2009). Institut Pertanian Bogor.
PROSEA. 2002. Plant Resources of South-East Asia 12 Medicinal
and Poisonous Plants 2. PROSEA. Bogor. Indonesia.
Utami (2011), melaporkan bahwa biji bintaro Dadang, D. Prijono. 2008. Insektisida Nabati : Prinsip,
mengandung alkaloid, steroid, triterpenoid dan Pemanfaatan dan Pengembangan. Departemen Proteksi Tanaman.
Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
saponin. Daging buah mengandung flavonoid,
steroid, dan saponin. Daun mengandung
77
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Cinnamomum burmanni (Kayu Manis)


Nama Ilmiah : Cinnamomum burmanni
Nama Lokal : Kayu manis (Indonesia), Cassia Padang (Indonesia), Kiamis (sunda).
Famili : Lauraceae
Asal : Indonesia, Asia Tenggara

Klasifikasi bulat memanjang, panjang 1 cm dan lebar 0,5


Kingdom : Plantae cm, warna buah hijau ketika muda dan ungu
Filum : Magnoliophyta kehitaman ketika matang. Permukaan batang
Kelas : Magnoliopsida halus, berwarna cokelat keabu-abuan, kulit
Ordo : Laurales batang aromatik.
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum Manfaat dan Kegunaan
Spesies : Cinnamomum burmanni (Nees & Secara ekologi tumbuhan ini tumbuh baik
T.Nees) Blume di hutan primer maupun sekunder dan biasa
berdampingan dengan konifer.
Deskripsi Umum
Cinnamomum burmanni merupakan pohon Secara ekonomi kulit batang tumbuhan
evergreen (daunnya hijau sepanjang tahun) yang Cinnamomum burmanni dikenal luas masyarakat
tingginya dapat mencapai 20 meter dengan sebagai salah satu bumbu masakan sehingga
diameter batang 12 - 40 cm. Percabangannya tumbuhan ini sudah banyak dibudidaya untuk
angular. C. burmanni merupakan tumbuhan dipergunakan kulit batangnya.
penghasil kayu manis yang berasal dari Indonesia
dan banyak ditemukan di wilayah Padang, Secara eystetika
Sumatra Barat. Tumbuhan ini biasanya tumbuh pohon Cinnamomum
di hutan sekunder dengan kondisi tanah yang burmanni merupakan
lembab dan basah dan ketinggian mencapai salah satu pohon
1500 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ornamental yang
ini banyak dikultivasi untuk digunakan kulit direkomendasikan
kayunya. Pohon dengan tinggi mencapai menjadi pohon
7 - 20 meter. Daun membulat telur, berwarna penyangga vegetasi
hijau, mengkilap, kedudukan daun alternatus pinggir jalan. Pohon
namun opositus pada bagian percabangan ini memiliki pucuk
muda, panjang sekitar 10 cm dan lebar sekitar daun berwarna merah
4 cm dengan dua tulang daun utama sepanjang sehingga pohon ini
margin daun yang merupakan ciri khas genus cukup menarik untuk
Cinnamomum. Bunga berukuran kecil dan tidak dijadikan pohon
terlalu mencolok, berkeping dua dengan warna ornamental.
kuning. Buah berbiji satu dan berdaging, bentuk
78
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Cynometra cauliflora
Nama Ilmiah : Cynometra cauliflora L
Sinonim : Cynometra acutifolia S.Vidal, C. cauliflora var. elongatis Hassk.
Nama Lokal : namu-namu (Man.), namo-namo (Ternate), namet (Hal.), namute, lamute, lamuta, klamute
(beberapa bahasa di Maluku tengah)
Famili : Fabaceae

tangkai putik lk. 5-6 mm.


Buah polong berdaging tebal,
berbentuk ginjal keriput berujung meruncing,
3-9 x 2-6 x 1-4 cm, bergantungan di batang,
coklat bersisik ketika muda dan kehijauan atau
kekuningan apabila masak, masam sampai
masam manis. Berbiji sebutir, berbentuk ginjal
pipih, 3-6 x 2-4 cm.

Tumbuhan ini berasal dari


Klasifikasi wilayah Malaysia timur. Nam-nam diketahui
Kingdom : Plantae dipelihara orang di India, Asia Tenggara dan
Divisi : Magnoliophyta Kepulauan Nusantara. Namun, menurut
Kelas : Magnoliopsida keterangan dari LIPI, nam-nam terdapat dari
Ordo : Fabales India, Malaya hingga Indonesia. Ditanam pula
Famili : Fabaceae di daerah-daerah lain di Asia Tenggara. Tumbuh
Genus : Cynometra baik pada dataran rendah dan tanah yang
Spesies : Cynometra cauliflora L subur. Umumnya tumbuh pada tempat-tempat
terbuka dan datar. Di Sulawesi, dikenal dua
jenis nam-nam yang ditanam orang yang terdiri
Deskripsi Tumbuhan atas dua rasa, manis dan asam. Akan tetapi,
Perdu atau pohon kecil,
pembudidayaan varietas nam-nam belum
tinggiantara 3-15 m.Batang
mendapat perhatian.
berbonggol-bonggol,
dengan kulit batang yang
halus berbintil, kecoklatan Manfaat dan Kegunaan
atau abu-abu. Bertajuk Pohon namnam
agak rapat, dengan ranting ditanam orang
yang berkelak-kelok sebagai tanaman
zigzag. Daun majemuk penghias halaman
dengan sepasang anak atau untuk diambil
daun, bertangkai 2-8 mm. Anak daun lonjong buahnya. Buah
sampai bundar telur miring tidak simetris, yang masak berasa
5,5-16,5 x 1,5-5,5 cm, hampir tak bertangkai, asam manis segar, dimakan langsung atau sebagai
seperti jangat, menggantung, hijau tua berkilap. bahan rujak, asinan, danmanisan. Dapat pula
Daun muda berwarna putih atau merah jambu dijadikancampuran sambal. Kayunya padat dan
terang, menggantung lemas serupa saputangan. berwarna pucat, akantetapi tak banyak gunanya.
Karangan bunga berupa tandan kecil dengan Kayu yang keras pada bagian tertentu ini kerap
deretan daun pelindung, 4-5 tandan berjejal pada dibuat menjadi gasing.
tonjolan-tonjolan yang muncul di batang, hingga
Sumber
dekat ke tanah. Bunga kecil-kecil; kelopaknya Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java. Vol
berwarna merah jambu pucat atau putih, berbagi I. Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
dalam menjadi 4, panjang taju kelopak 2-4 mm; Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of
Flowering Plant. The New York Botanical Garden, Columbia
mahkota bentuk lanset, putih, 5 helai, panjang University Press.
3-4 mm. Benang sari lepas-lepas, 8-10 helai; http://tinyurl.com/m8bkskp
http://tinyurl.com/muzmd2r
79
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Dacrycarpus imbricatus (Jamuju)


Nama Ilmiah : Dacrycarpus imbricatus
Synonym : Podocarpus imbricata
Nama Lokal : Jamuju (Indonesia)
Famili : Podocarpaceae
Asal : Indonesia

yang saling menutupi. Daun mudanya menyebar


dan menyerupai kulit. Perbungaan terminal,
bunga tunggal (betina) atau bunga pada sumbu
tidak bercabang (jantan), kerucut, berkelamin
tunggal pada tanaman yang sama, bunga
asimetris, benang sari 1. Biji soliter, berdaging,
dengan involukrum dari daun yang memanjang
runcing pada bagian pangkal, awalnya berwarna
oranye kemudian menjadi merah atau ungu dan
akhirnya berubah coklat. Buah berwarna hijau
gelap, tidak berduri, diameter 5 - 6 mm x 4 - 5
mm. Kulit batang kasar dan berlentisel, coklat tua
atau kehitaman, kulit bagian dalam pink sampai
coklat kemerahan.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Spermatophyta
Classis : Pinopsida
Ordo : Pinales
Familia : Podocarpaceae
Genus : Dacrycarpus
Species : Dacrycarpus imbricatus (Blume)
de Laub.

Deskripsi Umum
Dacrycarpus imbricatus
memiliki pertumbuhan
batang yang
monopodium, ortotropik.
Percabangannya
plagiotropik, ritmik, dan
Manfaat dan Kegunaan
Secara ekologi pohon ini dapat menjadi
monopodial. Tumbuhan
penahan angin yang baik, penyerap gas-gas
ini dapat tumbuh di
rumah kaca, penyimpan air dan pencegah erosi.
ketinggian 500 -2000
mdpl. Pohon berumah
Secara ekonomi kayu jamuju mempunyai serat
dua, tinggi mencapai
yang indah dan halus sehingga sangat bagus
50 m dengan garis
untuk bahan pembuatan mebel, rangka papan
tengah dan batang 75
dan peralatan tukang.
cm. Daun berukuran
0,5 - 15 cm, lanset sampai
Secara estetika pohon jamuju dapai digunakan
melengkung lancip (berbentuk sabit) pada
sebagai tanaman hias karena bentuk daunnya
beberapa spesies, dengan pelepah berbeda. Daun
yang unik.
tersusun spiral, lanset menyerupai sisik-sisik
80
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Dalbergia latifolia (Sono Keling)


Nama Ilmiah : Dalbergia latifolia
Nama Lokal : SonoKeling, sitsal, beete, shisham (India); satisal (Nepal); sonobritspalisandre de l’Inde (Fr.).
Indischer Rosen holzbaum (Germ.); Indian rosewood, Bombay black wood (Eng.); rosewood (trade
name).
Famili : Fabaceae
Asal : Jawa Indonesia, India
Synonim : Amerimnon latifolium (Roxb.) Kuntze, Dalbergia emarginata Roxb.

curah hujan tahunan dari 750 - 5000 mm. Suhu


tahunan 8 - 44oC, tumbuh di berbagai jenis,
namun biasa tumbuh pada tanah liat ataupun
lempung yang memiliki kandungan kapur.

Kondisi tanah yang memiliki drainase buruk,


dangkal dan kering mengakibatkan pertumbuhan
menjadi kerdil. Pohon dewasa yang toleran
terhadap kekeringan dan kebakaran kecil
(ground fire), tetapi rentan terhadap kebakaran
hutan besar (crown fire). Telah diintroduksi ke
Sri Lanka dan di Afrika, Nigeria, Tanzania dan
Kenya. Meskipun tidak terancam, spesies ini
dieksplotasi di banyak tempat dan dilaporkan
telah menurun di beberapa bagian India.
Perlindungan disediakan oleh India Act Forest
dan pelarangan dalam bentuk eksport.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Dalbergia
Spesies : Dalbergia latifolia

Deskripsi Umum
Pohon berukuran sedang atau besar, tinggi
dapat mencapai 43 m dan bergaris tengah
hingga 180 cm, memiliki akar papan yang jelas.
Daun majemuk terdiri dari 3 – 7 anak daun dan
bertangkai lurus, ujung daun membulat atau
berlekuk. Bunga bertangkai, mahkota bunga
berwarna putih atau merah jambu pucat. Buah
polong pecah ketika masak, mengandung 1 – 3
(- 4) biji. Menyebar di hutan gugur-kering
sepanjang semenanjung India. Wilayah distribusi
alami dari Himalaya keujung selatan India dan
pulau Jawa di Indonesia. Ditemukan dihujan
hutan juga dengan Asosiasinya bersama spesies
Tectonagrandis, Sengon dan Cassia fistula. Baik
dalam keadaan kering, tanah lembab, tumbuh
di dataran rendah sekitar 1500 m dpl dengan
81
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi, kayu memiliki nilai komersial
yang tinggi. Batang kayu memiliki warna yang
bervariasi dengan garis-garis gelap (hal tersebut
membuat kayu memiliki nilai yang menarik).
Selain itu kayunya harum dan bernilai dekoratif
digunakan untuk membuat perlengkapan
furnitur premium yang berkualitas, panel
dan veneer. Pengobatan: Mengandung tannin
dengan padi, jagung, kacang-kacangan atau
sehingga dapat dijadikan obat dalam penyakit
singkong, kemudian setelah kanopi pohon D.
kulit, diare, cacingan, gangguan pencernaan, dan
latifolia menurun mulai ditanam kopi, kunyit
kusta. Tanin didapatkan dari ekstrak kulit kayu.
dan jahe (atau pohon berbuah seperti : manga,
jambu, nangka, dll) (dalam system agroforensty,
Secara ekologi, jenis ini kaya akan nitrogen
tumpang sari). Fenologi (Periodisasi) : Di daerah
yang dapat memperbaiki unsur hara tanah dan
dengan curah hujan tinggi pohon tetap hijau
di Indonesia itu adalah agroforestri popular
sepanjang tahun sedangkan pada habitat kering
spesies. Selama tiga tahun pertama pohon-
daun rontok pada akhir Januari. Daun baru
pohon yang campur ditanami padi, jagung,
muncul pada bulan April - Mei dan pada saat
kacang-kacangan atau singkong dan kemudian,
yang sama pohon-pohon mulai bunga. Buah
ketika kanopi mulai menutup, mereka kurang
matang mulai Oktober sampai April tergantung
ditanam dengan naungan tanaman seperti kopi,
pada lokasi. Buah tetap di pohon-pohon sampai
kunyit dan jahe. Dalam system lain itu tumbuh
awal musim hujan.
dengan buah pohon seperti mangga, Annona,
nangka dan jambu biji. Jenis ini ditanam sebagai SUMBER :
pohon peneduh di perkebunan kopi dan di http://curis.ku.dk/ws/files/20546982/Dalbergia_latifolia_90.pdf
pinggir jalan. Pada tiga tahun pertama ditanami http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Dalbergia_
latifolia.pdf
82
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Delonix regia (Flamboyan)


Nama Ilmiah : Delonix regia
Nama Lokal : Flamboyan (Indonesia), Royal Poinciana, Flamboyant, Flame Tree (English), GoldMohar (Namajual)
Famili : Fabaceae
Asal : Madagascar, Zambia
Synonim : Delonixregia var. flavidaStehlé, Delonixregia var. genuina Stehle, Poinciana regia Hook.

Klasifikasi tandan yang berbentuk malai rata; tandan 1 - 3


Kingdom : Plantae pada pangkalnya tunas muda, berdiri miring,
Divisi : Magnoliophyta berbunga 6 - 12. Anak tangkai 0,5 - 1 cm, tetap.
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales Tabung kelopak pendek; taju dari luar hijau
Famili : Fabaceae kuning, dari teratas kuning dengan noda dan
Genus : Delonix garis merah, panjang 4,5 - 8 cm; yang ke-4
Spesies : Delonix regia (Hook.) Raf. lainnya kuning oranye dengan merah, panjang
4 - 7 cm. Benang sari 10; lepas; tangkai sari
pada pangkalnya berambut, separuh bagian atas
Deskripsi Umum
merah. Bakal buah bertangkai pendek. Polongan
Pohon yang kadang-kadang menggugurkan
menggantung, berbentuk bar antara biji. Biji
daunnya, ; tinggi 10 - 20 m. Ujung ranting
10 - 50, melintang, memanjang. Nama genus
berambut. Daun penumpu bentuk garis atau
“delonix” berasal bahasa yunani, yaitu delos
menyirip sampai menyirip rangkap. Sirip daun
(visible) dan onyx (cakar) yang terilustrasikan
4 - 21 pasang, yang tengah adalah yang terbesar.
dari petalnya membentuk cakar. Sedangkan
Anak daun berhadapan, persirip 6 - 35 pasang,
spesies “regia” berasal dari bahasa latinya itu kata
oval sampai memanjang, tumpul, membulat atau
“regis” (royal, regal, magnificent ;bangsawan,
melekuk, 0,5 - 2 kali 0,2 - 0,6 cm. Bunga dalam
83
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi, bunga yang terkenal untuk
pakan lebah. Bahan bakar, polong besar serta
kayu digunakan untuk bahan bakar. Kayu :
sapwood berwarna kuning muda, dan kayu
batang yang berwarna kekuningan sampai coklat
muda. Lembut dengan berat (berat jenis 0,8),
berbutir kasar, lemah, rapuh, membutuhkan cat
yang baik dan sedikit tahan pada kelembaban
dan serangga meskipun sangat rentan terhadap
serangan rayap. Getah atau resin dari pohon
menghasilkan lendir tebal yang larut dalam air
seperti karet dengan warna kekuningan atau
coklat kemerahan; getah tersebut digunakan
raja, mulia), hal tersebut dikarenakan bunganya dalam industri tekstil dan makanan. Pengobatan,
merah menyala dan besar. D. regia mulai kulit pohon memiliki potensi obat. Produk
berbunga pada tahun ke 4 atau 5-nya. Di Mesir, lainnya, biji memanjang kadang-kadang
bunga muncul pada bulan April dengan daun digunakan sebagai manik-manik.
pertama dan berlangsung selama beberapa bulan.
SUMBER :
Di India, pohon berdaun dari Maret sampai Mei, Agroforestry.
daun baru yang muncul di akhir musim panas di
bulan Mei atau Juni. Di tempat-tempat lembab,
pohon mulai mengembangkan dedaunan muda
sebelum musim berbunga dan tidak berbunga
subur. Produksi bunga yang sedikit dikarenakan
tempatnya yang agak basah. Penanaman pohon
di daerah kering mengakibatkan berbunga
berlebihan. Di daerah dengan curah hujan tinggi,
pohon berbunga sesuai waktunya. Pods (polong)
menggantung sampai mereka dijatuhkan
oleh arus angin, hingga membusuk di tanah,
melepaskan benih.Bunga biseksual. D. regia
berasal dari Madagaskar, dan sekarang di sana
hamper punah. Namun, sekarang tersebar luas di
daerah tropis dan subtropis. Pohon dapat tumbuh
pada ketinggian yang lebih tinggi dari habitat
aslinya, hanya saja perbungaannya menjadi tidak
menentu.

Pohon hidup didaerah yang terang dan tumbuh


lemah juga jarang dibawah naungan. Tumbuh
pada curah hujan yang tinggi ataupun rendah.
D. regia memiliki system akar yang dangkal dan
mempu bersaing dengan semak ataupun tanaman
berbunga. Tumbuhnya D. regia membuat tanah
kosong dibawah kanopi pohon.
Karena itu, harus ditanam jauh dari tanaman
lain di kebun. Pohon gugur hanya apabila musim
kemarau panjang.Ketinggian : 0 - 2000 m,
rata-rata curah hujan tahunan : 700 - 1200 mm,
rata-rata suhu tahunan : 14 - 26 OC. Jenis tanah :
mentolerir berbagai jenis tanah dari tanah liat ke
berpasir, tetapi lebih memilih tanah berpasir.
84
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Dimocarpus longan
Nama Ilmiah : Dimocarpus longan Lour.
Sinonim : Nephelium longan
Nama Lokal : Lengkeng (Indonesia), Lengkeng (Sunda)
Famili : Sapindaceae
Asal : Asia Tenggara

Klasifikasi Dimocarpus longan dimana secara morfologi identik dengan batang.


Kingdom : Plantae Bunga selalu lateral. Tanaman lengkeng mulai
Phylum : Magnoliophyta berbunga pada umur 4 - 6 tahun. Biasanya
Classis : Magnoliopsida tanaman ini berbunga pada bulan Juli - Oktober.
Ordo : Sapindales Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Familia : Sapindaceae Pohon lengkeng lebih cocok ditanam di dataran
Genus : Dimocarpus rendah antara 200 - 600 mdpl.
Species : Dimocarpus longan Lour.
Habitus dari pohon lengkeng dapat mencapai
tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga
Deskripsi Tumbuhan
sekitar 1m. Batang pada umumnya tegak,
Dimocarpus longan memiliki arsitektur pohon
berkayu, bulat, percabangan simpodial,
dengan model Rauh yaitu batang monopodial
permukaan kasar dengan warna pada umumnya
dengan pertumbuhan secara ritmik dan
coklat. Lengkeng berdaun majemuk, dengan 2 - 4
mengakibatkan perkembangan percabangan
85
Species Pohon di Taman Kota Bandung

(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu


rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1 - 20
cm, tangkai anak daun 0,5 - 3,5 cm. Anak daun
bulat memanjang, panjang lk. 1 - 5 kali lebarnya,
bervariasi 3 - 45 × 1,5 - 20 cm, mengertas sampai
menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di
sebelah bawah di dekat pertulangan daun. Bunga
pada umumnya tumbuh pada bagian di ujung
(flos terminalis) dahan, 4 - 80 cm panjangnya,
lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung
menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang kayu yang cukup baik untuk konstruksi ringan
hingga 6 mm. Bentuk buah buni, coklat dalam rumah dan bahan perkakas. Daunnya
kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir- biasa digunakan untuk obat tradisional terhadap
butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung penyalat dalam karena mengandung quercetin.
pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis
berwarna putih dan agak bening. Pembungkus Selain buahnya, tanaman lengkeng memiliki
biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. dapat dipergunakan sebagai pelindung jalan dan
Terkadang berbau agak keras. lahan yang curam, bentuk kanopi yang bulat dan
rapat membantu mencegah laju evaporasi tanah
dan erosi tanah. Kemampuan menyerap dan
Manfaat dan Kegunaan menyimpan karbon dari gas pencemar cukup
Secara ekonomi buah lengkeng umumnya
tinggi karena jumlah daun yang rapat. Secara
dijual dan dimakan dalam keadaan segar. Buah
estetika pohon lengkeng dapat ditanam pada
lengkeng, terutama yang berdaging tebal dan
lahan-lahan milik private dan taman-taman
besar dikalengkan dalam sari buahnya. Lengkeng
publik karena kanopi daun yang rimbun dapat
juga dikeringkan untuk dijadikan bahan pembuat
menjadi peneduh.
minuman penyegar. Kayu lengkeng merupakan
86
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Diospyros celebica (Kayu hitam Sulawesi)


Nama Ilmiah : DiospyroscelebicaBakh.
Nama lokal : Kayu hitam Sulawesi (Indonesia).
Famili : Ebenaceae
Asal : Sulawesi, Indonesia

Klasifikasi m sampai 600 m dpl. Secara alami, kayu hitam


Kingdom : Plantae Sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika
Phylum : Magnoliophyta maupun di hutan peluruh. Pada hutan alam di
Classis : Magnoliopsida Sulawesi jenis ini banyak ditemukan pada daerah
Ordo : Ericales yang memiliki curah hujan lebih dari 1500 mm.
Familia : Ebenaceae Karena perkembangan populasi yang lambat dan
Genus : Diospyros karena tingginya tingkat eksploitasi di alam, kini
Species : Diospyroscelebica Bakh. kayu hitam Sulawesi telah terancam kepunahan.
Ekspor kayu ini mencapai puncaknya pada
tahun 1973 dengan jumlah sekitar 26.000 m3,
Deskripsi Tumbuhan
dan kemudian pada tahun-tahun berikutnya
Diospyros celebica Bakh atau dikenal dengan
terus menurun karena kekurangan stok di alam.
nama kayu eboni merupakan tumbuhan yang
Untuk melindunginya, kini IUCN menetapkan
selalu hijau (evergreen tree). Kayu hitam Sulawesi
statusnya sebagai rentan (vulnerable) dan CITES
dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae) adalah
memasukkannya kedalam Apendiks 2.
sejenis pohon yang termasuk kedalam kayu
bernilai ekonomi tinggi. Dengan nama ilmiah
Habitus dari kayu eboni ini adalah pohon yang
Diospyros celebica menunjukkan bahwa jenis
dapat mencapai tinggi lebih dari 40 m. Batang
pohon ini termasuk kedalam jenis endemik
lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan
yang berasal dari Sulawesi, yakni diturunkan
40 m. Diameter batang bagian bawah dapat
dari kata “celebes” (Sulawesi). Jenis ini hanya
mencapai 1 m, sering dengan banir (akar papan)
terdapat di Pulau Sulawesi, di hutan primer
besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-
pada tanah liat, pasir atau tanah berbatu-batu
kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya
yang mempunyai drainase baik, miring sampai
berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya
curam berkisar 15 – 65% pada ketinggian 28,5
87
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Selain diambil sebagai bahan baku bernilai


ekonomi tinggi, kayu eboni juga memiliki
fungsi sebagai sumber pakan dari berbagai
satwa liar, daging buahnya yang berwarna
keputihan kerap dimakan monyet, bajing
atau kelelawar dan juga burung yang dengan
demikian bertindak sebagai agen pemencar
biji. Tanaman ini dapat digunakan sebagai
tanaman pengarah jalan, karena bentuk tajuknya
yang kerucut seperti pada jenis tanaman
glodo gantiang (Polyalthialongifolia). Tetapi
berbeda dengan tanaman glodo gantiang, jenis
tanaman ini memiliki bentuk kerucut yang
lebih mengembang dan percabangan yang lebih
keras dan kuat. Selain memiliki fungsi sebagai
tanaman pengarah jalan, Diospyroscelebica juga
dapat digunakan sebagai tanaman penyerap
kebisingan. Berdasarkan hasil penelitian,
Diospyroscelebica dapat meredam kebisingan
sebesar 2,5 %mˉ¹. Hal ini diduga terkait dengan
luas tajuk penahan suara, ketebalan daun, dan
kerapatan daun (Erniwati, 2003). Selain itu,
untuk menyerap karbon, pelestari air tanah pada
akarnya, penahan angin, penghasil zat organik
berwarna putih kekuning-kuningan. Daun dan oksigen, serta mencegah erosi. Ditinjau dari
tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong fungsi estetika dari kayu eboni, jenis ini memiliki
memanjang, dengan ujung meruncing, sifat eye catching karena selain warna kayu dan
permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit kulit kayu yang hitam juga karena tajuknya
dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya yang mengerucut serta bentuk daun yang bias
berbulu dan berwarna hijau abu-abu. Bunga mengkilap bila terkena sinar (Erniwati, 2003).
mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih.
Musim berbunga Maret – Mei setiap tahunnya.
Bentuk buah bulat-lonjong, bagian permukaan Sumber : Erniwati.2003. Pemanfaatan Kayu Hitam/Eboni
berbulu dan berwarna merah kuning sampai (DiospyroscelebicaBakh.) dan Masalah Pelestariannya. Program
PascaSarjana / S3 InstitutPertanian Bogor. Bogor.
coklat bila tua. Bijinya berbentuk seperti baji
yang memanjang, coklat kehitaman. Buah masak Lemmens, R.H.M.J., Soerianegara, I. and W.C. Wong (Eds.), 1995.
Oktober - Desember. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 5(2) Timber
Trees: Minor commercial timbers. Backhuys Publishers, Leiden.

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi kayu eboni adalah termasuk
kedalam jenis kayu yang berkualitas sangat
baik. Warna kayu coklat gelap, kehitaman, atau
hitam berbelang-belang kemerahan. Dalam
perdagangan internasional kayu hitam Sulawesi
ini dikenal sebagai Macassar ebony, Coromandel
ebony, streaked ebony atau juga black ebony.
Kayu hitam berat dengan berat jenis melebihi
air, sehingga tidak dapat mengapung. Kayu
hitam Sulawesi terutama digunakan untuk
mebel mahal, ukir-ukiran dan patung, alat musik
(misalnya gitar dan piano), tongkat, dan kotak
perhiasan.
88
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Elaeis guineensis (kelapa sawit)


Nama Ilmiah : Elaeis guineensis Jacq.
Sinonim : Elaeis dybowskii Hua, Elaeis macrophylla A.Chev., Elaeis madagascariensis (Jum. & H.Perrier)
Becc., Elaeis melanococca Gaertn., Elaeis virescens (A.Chev.) Prain, & Palma oleosa Mill.
Nama Lokal : Kelapa sawit (Indonesia)
Famili : Arecaceae

atasnya. Hingga umur tanaman tiga tahun,


batang kelapa sawit masih belum dapat terlihat
karena masih terbungkus oleh pelepah daun.
Daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip
membentuk satu pelepah yang panjangnya
antara 7,0–9,0 m, dimana jumlah anak daun
setiap pelepah berkisar antara 250–400 helai.
Pada pohon kelapa sawit yang dipelihara, dalam
satu batangnya terdapat 40–50 pelepah daun,
sedangkan untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa
mencapai 60 pelepah. Daun muda yang masih
kuncup berwarna kuning pucat, sedangkan
daun tua berwarna hijau tua dan segar. Tanaman
kelapa sawit tua membentuk 2–3 pelepah
daun setiap bulannya, sedangkan tanaman
muda menghasilkan 4–5 daun setiap bulannya.
Produksi daun per-bulan dipengaruhi oleh faktor
umur, lingkungan genetik, dan iklim. Kecambah
kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar
tunggang, tetapi akar ini akan mati pada umur
2 minggu setelah penanaman di pre-nursery
dan akan segera digantikan oleh akar serabut.
Akar serabut memiliki sedikit percabangan,
membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian
akar serabut tumbuh urus ke bawah dan sebagian
Klasifikasi tumbuh mendatar ke arah samping. Jika aerasi
Kingdom : Plantae dan drainase cukup baik akar tanaman kelapa
Divisi : Magnoliophyta sawit dapat menembus hingga kedalaman 8
Kelas : Liliopsida meter didalam tanah, sedangkan yang tumbuh
Ordo : Arecales ke samping biasanya mencapai radius 16 m.
Famili : Arecaceae Kedalaman ini tergantung umur tanaman,
Genus : Elaeis  genetik, sistem pemeliharaan, dan aerasi tanah.
Spesies : Elaeis guineensis Jacq.
Kelapa sawit sangat cocok tumbuh di hutan
dataran rendah. Untuk mendapatkan hasil yang
Deskripsi Tumbuhan optimum, kelapa sawit sebaiknya tumbuh di
Kelapa Sawit tergolong tanaman yang memiliki daerah dengan curah hujan 1800 - 2000 mm dan
biji keping satu (monokotil) oleh karenanya ketersediaan air kurang dari 250 mm per tahun.
batang kelapa sawit tidak berkambium dan pada Temperatur rata-rata yang dibutuhkan adalah
umumnya tidak tumbuh bercabang, kecuali 22—24°C and 29—33°C. Kelapa sawit banyak
pada tanaman yang tumbuh abnormal. Batang dipengaruhi oleh keadaan temperatur, eifisensi
kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) fotokimia di bawah temperatur 35°C. Kelapa
dan dibungkus oleh pelepah daun. Bagian bawah sawit dapat tumbuh di berbagai macam tanah
batang umumnya lebih besar dibanding bagian seperti latosol, tanah volkanik muda, aluvial dan
89
Species Pohon di Taman Kota Bandung

tanah gambut. Selain itu kelapa sawit toleran sawit juga digunakan untuk membuat bubuk
pada tanah asam dengan pH 4.2 - 5.5, menyukai sabun cuci, sabun, kosmetik, lilin, glycerol dan
tanah yang dalam (>1.5 m), tersedianya air asam lemak. Kelapa sawit juga diperlukan dalam
tanah (1—1.5 mm/cm soil depth), carbon industri baja, plastik dan lainnya. Sisa padat
organik (>1.5% pada permukaan tanah) dan minyak dapat digunakan untuk makanan ternak.
kapasitas perubahan kation (>100 mmol/kg). Akhir-akhir ini minyak kelapa sawit diusulkan
Tanah yang mempunyai drainase baik dan tidak sebagai bahan baku energi. Pemakaian kelapa
adanya genangan air yang permanen merupakan sawit untuk biofuel sudah dilakukan oleh Balai
persyaratan tempat tumbuh kelapa sawit, Penelitian Kelapa Sawit, walaupun demikian
walaupun kelapa sawit toleran pada daerah yang masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
mempunyai genangan air pada periode pendek. menunjang rencana penggunaan kelapa sawit
dalam industri biofuel.
Manfaat dan Kegunaan
Minyak yang diperoleh dari kelapa sawit
Sumber : Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967. Flora
digunakan untuk berbagai produk misalnya of Java, Vol III. Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
minyak masak, mentega, lemak untuk
menggoreng, pabrik roti dan biskuit, pastry, Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of
Flowering Plant. The New York Botanical Garden, Columbia
kripik kentang, es cream, dan gula-gula. Kelapa University Press.Bali.
90
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Elaeocarpus grandiflorus (Anyang)


Nama Ilmiah : Elaeocarpus grandifloras Sm.
Nama lokal : Anyang-anyang, Ki ambit (Indonesia, Sunda).
Famili : Elaeocarpaceae
Asal : Madagaskardan Mauritius

Klasifikasi yang hidup kembali setelah bencana, pada


Kingdom : Plantae ketinggian hingga mencapai 3.500 m dpl. Di
Phylum : Magnoliophyta Papua New Guinea, dapat secara local biasa
Classis : Magnoliopsida ditemui di hutan montane dalam gabungan
Ordo : Oxalidales dengan Nothofagus. Tanaman ini mungkin
Familia : Elaeocarpaceae terdapat secara berkelompok dan ditemukan di
Genus : Elaeocarpus batasan yang luas suatu habitat termasuk hutan
Species : ElaeocarpusgrandiflorusSm. pantai, hutan rawa air tawar, kerangas dan tanah
ultrabasic (Putri, 2012). Elaeocarpus grandiflorus
yang dikenal dengan nama lokal rijasa (Bali)
Deskripsi Tumbuhan
dan anyang-anyang (Jawa dan Sunda) sering
Asal dan penyebaran geografis terdiri dari
digunakan sebagai sesaji umat Hindu dalam
kira-kira 300 spesies terdapat mulai dari
upacara untuk manusia yang telah meninggal
Madagaskar dan Mauritius sampai ke Sri Lanka,
(pitrayadnya). Memasuki musim kemarau di
Indo-Cina, Cina,Jepang, Thailand, di seluruh
bulan April tanaman ini mulai mengeluarkan
wilayah Malesian, ke timur sampai Hawaii dan
kuntum merah yang memenuhi ujung ujung
Polynesia (kira-kira 250); Papua New Guinea
rantingnya dan pada bulan Mei hingga Juni
sendiri memiliki sekitar 70 spesies, Borneo
kuntum merahnya memekar putih. Tumbuhan
setidaknya ada 50 dan Semenanjung Malaysia
ini menghendaki tempat yang cukup matahari
sekitar 30. Elaeocarpus banyak ditemukan di
atau sedikit terlindung. Model arsitektur
hutan primer tapi lebih sering di hutan hujan
91
Species Pohon di Taman Kota Bandung

pohonnya adalah model Aubréville yaitu batang menyembuhkan disentri, sakit kandung kencing;
monopodial dengan pertumbuhan tahap bagian kulit kayu untuk menyembuhkan radang
demi tahap bersamaan dengan pertumbuhan ginjal, borok (obatluar); bagian daun untuk
cabang-cabang yang ritmik. Cabang-cabangnya menyembuhkan demam, kelesuan, mual, sakit
simpodial yang bersifat terminal. Perkembangan kuning (Agromedia, 2008). Selain itu, tanaman
cabang plagiotropik. ini juga berpotensi sebagai obat diabetes (Bualee,
et.al., 2007) dan buahnya dapat dimakan. Secara
Habitus Elaeocarpus grandifloras adalah pohon ekologi perawakan dari jenis ini tinggi besar
dengan bentuk etage, tinggi 6 - 26 m. Memiliki dan kanopinya yang rapat membuatnya ideal
bentuk batang tegak, berkayu, bulat, percabangan untuk dijadikan tanaman reboisasi. Untuk
simpodial, hijau pucat. Karakteristik daun menyerap karbon, pelestari air tanah pada
bertangkai, berjejal pada ujung ranting, bentuk akarnya, penahan angin, penghasil zat organik
lanset, beralih demi sedikit pada tangkai, 5 - 20 dan oksigen, serta mencegah erosi. Daya tarik
kali 1 - 5 cm, gundul, seperti kulit, bergerigi tumbuhan ini secara estetika adalah bentuk
beringgit tidak dalam; yang tua merah api. tajuknya yang lebat dan rapat dan serta bunga-
Sistem organ bunga tandan bunga menggantung, bunga yang menggantung di pohon.
berbunga 4 - 6, panjang 2 - 10 cm. Tangkai bunga
3 - 4,5 cm. Daun kelopak merah cerah, berambut, Sumber : Agromedia. 2008. BukuPintarTanamanObat, 431
JenisTanamanPenggempur Aneka Penyakit. PT AgromediaPustaka.
13 - 25 mm panjangnya. Daun mahkota putih, Jakarta Selatan.
pada pangkalnya dengan sisik, kearah ujung
melebar sekali dan terbagi dalam taju, panjang 2 Putri, Siswoyo. 2012. ReintroduksiTanamanLangka
Di HutanLindungBatukaru, Tabanan, Bali. UPT
- 2,5 cm. Dasar bunga kuning, kemudian oranye. BalaiKonservasiTumbuhanKebun Raya ‘EkaKarya’ Bali – LIPI.
Tonjolan dasar bunga berambut halus (seperti Bali.
bulu anak ayam) rapat. Benang sari seluruhnya
berambut. Kepala sari pada ujungnya berjarum.
Bakal buah bentuk telur, berambut, beruang 2;
kepala putik tidak melebar. Inti batu berduri.
Buahnya bentuk spul, hijau pucat, panjang lk 3
cm.

Manfaat dan Kegunaan


Manfaat ekonomi dari jenis ini adalah bagian
dari tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
bahan obat, diantaranya daun, buah, getah
daun, batang, dan biji. Bagian buah untuk
92
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Elaeocarpus serratus (Ganitri)


Nama Ilmiah : Elaeocarpus serratus L.
Synonym : Elaeocarpus ganitrus Roxb. ex G. Don
Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K. Schum.
Nama lokal : Ganitri atau Jenitri (Indonesia, Sunda).
Famili : Elaeocarpaceae
Asal : India, Indo-China dan Asia Tenggara

mampu membersihkan dosa. Dan ternyata, salah


satu tumbuhan asli Indonesia ini tidak hanya
mengandung mitos, berdasar uji klinis, buah
dan bijinya berkhasiat herbal termasuk untuk
meredakan stress. Pohon Ganitri (Elaeocarpus
serratus) adalah tumbuhan tropis Asia yang
tumbuh tersebar mulai dari India, Nepal,
Srilanka, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia.
Di Indonesia tersebar di pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Nusa
Tenggara. Tumbuh baik mulai dari di daerah
berketinggian 350 meter dpl hingga 1200 meter
Klasifikasi dpl. Tidak termasuk tumbuhan langka maupun
Kingdom : Plantae tumbuhan dilindungi di Indonesia. Bahkan
Phylum : Magnoliophyta telah dibudidayakan di pekarangan maupun
Classis : Magnoliopsida kebun untuk dimanfaatkan bijinya. Indonesia
Ordo : Oxalidales merupakan salah satu negara pengekspor biji
Familia : Elaeocarpaceae Ganitri terbesar di dunia. Model arsitektur
Genus : Elaeocarpus pohonnya adalah model Aubréville yaitu batang
Species : Elaeocarpus serratus L. monopodial dengan pertumbuhan tahap
demi tahap bersamaan dengan pertumbuhan
Deskripsi Tumbuhan cabang-cabang yang ritmik. Cabang-cabangnya
Ganitri atau Jenitri (Elaeocarpus serratus) adalah simpodial yang bersifat terminal. Perkembangan
pohon dengan buah bergelar “Air Mata Dewa cabang plagiotropik.
Siwa”. Biji Ganitri atau Jenitri, di India dikenal
sebagai ‘Rudraksha’ yang berarti “Mata Dewa Habitus dari Ganitri adalah pohon dengan tinggi
Siwa”. Mitosnya, tumbuhan Ganitri tumbuh 15 - 30 m. Batang berbentuk tegak, berkayu,
dari air mata Dewa Siwa yang menetes di bumi. bulat, dengan percabangan simpodial, dan
Dari mitos tersebutlah, Ganitri menjadi biji berkulit kasar berwarna coklat dengan diameter
yang disucikan, dikeramatkan, serta dipercaya hingga mencapai 150 cm. Organ daun memiliki
93
Species Pohon di Taman Kota Bandung

ciri daun tangkai 2 - 12 mm; helaian daun bentuk melalui beberapa uji klinis, mempunyai berbagai
lanset memanjang, beralih demi sedikit menjadi khasiat bagi kesehatan. Beberapa manfaat biji
tangkai, 6 - 18 kali 2 - 6 cm, akhirnya gundul, Ganitri diantaranya menghilangkan stress,
seperti kulit, bergerigi beringgit tidak dalam, antidepresan, antibakteri, dan anti-infeksi,
berbintik hitam, dengan 10 - 15 tulang daun menstabilkan tekanan darah, meluruhkan lemak
samping pada kedua belah sisi dari tulang daun badan, dan menghisap polutan di sekitarnya.
utama. Bunga bertangkai dengan panjang sekitar Pemanfaatannya dengan menggunakan biji
0,5 cm. Daun kelopak bulat telur memanjang, Ganitri sebagai kalung, gelang, tasbih, ataupun
runcing, hijau pucat atau kemerahan, dari luar direndam dalam air kemudian di minum.
berambut. Daun mahkota kuning atau putih Batangnya sebagai bahan bangunan (Alamendah,
kehijauan, ke atas tidak melebar, panjang sekitar 2014). Ganitri dikenal juga sebagai tanaman
1,3 cm. Daun kelopak 8 - 10 mm panjangnya penghijauan dan peneduh yang berfungsi
Tonjolan dasar bunga berambut kasar. Bakal sebagai reduktor polutan terutama karbon
buah bentuk telur, berambut rapat, beruang dioksida (CO2) sebesar 81.53 % (0.587 ppm)
5. Inti batu bertonjolan. Kepala putik tidak (Kusminingrum, 2008). Serta sebagai pelestari air
melebar. Kepala sari tidak berjarum, yang tanah pada akarnya, penahan angin, penghasil
terpanjang berkuncung. Buah berbentuk bola, zat organik dan oksigen, serta mencegah erosi.
boleh dikatakan gundul, biru tua, diameter lk 2 Daya tarik tumbuhan ini adalah bentuk tajuknya
cm. yang lebat dan bunga-bunga yang menggantung
di pohon.
Manfaat dan Kegunaan
Secara ekonomi Ganitri dimanfaatkan biji DAFTAR PUSTAKA
sebagai bahan baku tasbih, mala, rosario, manik- Alamendah. 2014. Ganitri atau Jenitri Pohon Air Mata Dewa Siwa.
manik, kalung, dan aneka kerajinan lainnya. Tersedia dalam http://alamendah.org/2014/10/03/ganitri-atau-
jenitri-pohon-air-mata-dewa-siwa/
Tekstur pada biji Ganitri dengan permukaan
beralur memang unik. Di samping itu, sesuai Kusminingrum, Nanny. 2008. Potensi Tanaman Dalam Menyerap
mitosnya sebagai ‘air mata Dewa Siwa’, termasuk Co2 Dan Co Untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global.
Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 2 Juli 2008. Pusat Litbang Jalan dan
biji yang disucikan dan dikeramatkan terutama Jembatan. Bandung.
oleh umat Hindu. Biji Ganitri atau Rudraksha,
94
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Enterolobium cylocarpum (Sengon buto)


Nama Ilmiah : Enterolobium cyclocarpum (Jacq.) Griseb.
Nama lokal : Sengonbuto (Indonesia), monkey soap, ear fruit, ear pod, orejoni (Inggris)
Famili : Fabaceae
Asal : Tropikal Amerika
Synonim : Albizialongipes Britton &Killip, Feuilleeacyclocarpa (Jacq.) KuntzeInga cyclocarpa (Jacq.)
Willd.,Mimosa cyclocarpaJacq., Mimosa parotaSesse&Moc., Pithecellobiumcyclocarpum (Jacq.)
Mart., ProsopisdubiaKunth

Enterolobium cyclocarpum dapat mencapai


tinggi 30 m dan berdiameter 3,5 m. Batang
pendek dan nampak lurus kecil di pangkalan.
Kulit memiliki banyak lentisel. Cabang tebal,
menyebar, dan semakin banyak membentuk
mahkota hemispherical. Daun bipinnate dengan
panjang 15 sampai 40 cm, linear-oblong panjang
8 sampai 15 mm. Enterolobium cyclocarpum
tumbuh di tanah alkali, berkapur, berpasir,
dan liat. Tumbuh pada ketinggian 900 m diatas
permukaan laut. Spesies tumbuh subur pada
Klasifikasi suhu tahunan rata-rata berkisar antara 23 dan 28
Kingdom : Plantae
° C, dan curah hujan tahunan rata-rata berkisar
Divisi : Magnoliophyta
antara 750 dan 2.000 mm. Pohon membutuhkan
Kelas : Magnoliopsida
musim kemarau panjang 1 sampai 6 bulan.
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Enterolobium
Manfaat dan Kegunaan
Pohon ini digunakan untuk beberapa macam
Spesies : Enterolobiumcyclocarpum
keperluan. Ditanam di padang rumput sebagai
pohon peneduh dan sebagai sumber hijauan
Deskripsi Tumbuhan untuk ternak. Di Amerika Tengah, pohon
Pada umumnya penampilan secara fisik sengon
digunakan untuk naungan di perkebunan kopi
buto besar besar. Karena besar itulah maka di
dan untuk menyuburkan tanah. Ditanam sebagai
namakan sengon” buto” ( bahasa jawa ) yang
pohon hias dan sebagai pohon peneduh di
artinya besar. Sebar analami dari daerah tropis
pinggir jalan, taman dan kebun. Buah, rebusan
Amerika, terutama di bagian utara, tengah
biji mentah, dan biji masak yang dipanggang bisa
dan selatan Mexico. Jenis ini tumbuh pada
dimakan. Biji yang jatuh ketanah dan dijadikan
ketinggian 0 – 1000 m dpl dengan curah hujan
tepung mengandung protein hingga 35 persen.
600 – 4800 mm/tahun. Tumbuh pada tanah
Buah matang dan kulit kayunya mengandung
berlapis andalam, drainase baik. Toleran terhadap
tannin dan digunakan untuk menyembunyikan
tanah berpasir dan asin tapi bukan pada tanah
noda coklat di kulit. Berat jenis kayu berkisar
berlapisan dangkal. Tahan terhadap suhu dingin
antara 0.34 dan 0.6. Penggunaannya untuk
dan terpaan angin. Buah sengon buto termasuk
pembuatan perabotan dan lemari, veneer,
buah polong, dengan kulit keras. Bentuk polong
konstruksi, panel, kano, posting, kayu bakar,
melingkar dengan garis tengah 7 dan 5 cm
dan arang. Dikarenakan kayu tahan terhadap
sehingga pangkal buah dan ujungnya menempel.
kelembaban, kayu pun digunakan dalam
Benih masak ditandai dengan warna buah coklat
pembangunan kapal. Kulit kayu juga digunakan
tua dan berisi ± 13 benih. Benih sengon buto
untuk mengurangi demam.
berukuran panjang 1,1 – 2 cm dan garis tengah
0,8 – 1,3 cm dan agak gemuk, berwarna coklat
Daftar Pustaka : file:///C:/Users/Us/Downloads/Enterolobium%20
tua dengan garis coklat muda ditengahnya. cyclocarpum%20-Jacq.-%20Griseb..pdf
Dalam 1 kg terdapat 900 – 1000 benih. Kulit
batang umumnya berwarna coklat kemerah http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Enterolobium_
merahan. cyclocarpum.pdf

http://nasionalplantation.blogspot.com/2012/08/jenis-jenis-sengon.
html
95
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Erythrina crista-galli (Dadap merah)


Nama ilmiah : Erythrina crista-galli L.
Nama lokal : Dadap Merah (Indonesia), Ceibo, Seibo (Spanyol), Corticeira (Portugis). Dalam Bahasa Ingris sering
dikenal dengan nama Coral Cockspur Tre.
Famili : Fabaceae
Asal : Argentina, Uruguay, Brazil Selatan and Paraguay
Synonim : Coralodendron crista-gali (L.) Kuntze, Erythrina crista-gali L. Var Backer. Haskarli, Erythrina crista-
gali L. var Lombardo.LeucochloraA., Erythrina fasciculate Benth., Erythrina laurifolia Jacq. Erythrina
pulcherima Tod. Erythrina speciose Tod.

Klasifikasi diantaranya tumbuh secara plagiotropik kecuali


Kingdom : Plantae satu diantaranya tumbuh ortropik. Selanjutnya
Divisi : Magnoliophyta bagian batang yang plagiotropik tersebut berubah
Kelas : Magnoliopsida fungsinya menjadi cabang dan berkembang
Ordo : Fabales lagi secara plagiotropik, sedangkan bagian yang
Famili : Fabaceae ortotroprik tumbuh menjadi batang kedua, yang
Genus : Erythrina selanjutnya terbagi lagi seperti pada kejadian
Spesies : Erythrina crista-galli L. sebelumnya. Pada batang pokok tampak letak
kelompok cabang yang kedua dan seterusnya,
Deskripsi Tumbuhan sehingga pertumbuhan batang tampak zig-zag.
Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi Jadi cabangnya simpodial dan plagiotropik.
15 - 20 m dengan lingkar batang yang berukuran Pembungannya terminal.
50 - 60 cm. Bagian kulit batang yang masih muda
dan halus bergaris-garis vertical hijau, abu-abu, Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga
coklat muda atau keputihan, batang biasanya hijau muda, poros daun dengan tangkai panjang
dengan duri-duri temple kecil (1 - 2 mm) yang 10 - 40 cm. Anak daun bundar telur terbalik,
berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan
membulat rengang, mengugurkan daun di ujung tumpul, anak daun ujung yang terbesar
musim kemarau. Model ini mempunyai ciri-ciri ukuranya, 9 - 25 x 10 - 30 cm. Buah berbentuk
batang simpodial dengan beberapa bagian polong tebal, berambut halus dan bertangkai.
batang tumbuh secara plagiotropik kecuali satu Menyempit diantara biji-biji 15 - 20 cm x 1,5
96
Species Pohon di Taman Kota Bandung

- 2 cm, berisi 5 - 10 butir biji berbentuk telur, ibu, membuat tidur lebih nyenyak, bunganya
coklat, merah atau ungu mengkilap. Pada saat pun dapat digunakan sebagai ramuan untuk
masih muda polong berwarna hijau setelah memperlancar datang bulan pada wanita. Cairan
tua berwarna coklat sampai berwarna hitam. sari daun yang dicampur dengan madu diminum
Dinding luar polong dapat lepas dari dinding untuk mengobati cacingan, sari daun dadap
dalam dan membuka tidak beraturan. Bunga- merah yang dicampur minyak jarak (kasteroli)
bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, digunakan untuk menyembuhkan disentri.
yang terletak di ujung pada cabang berdaun, Daun dadap merah yang dipanaskan digunakan
tunggal, tegak, panjang 40 - 60 cm, biasanya sebagai tapal untuk meringankan rematik. Kulit
muncul tatkala daun berguguran. Mahkotanya batang dadap merah memilki khasiat sebagai
berwarna merah jingga hingga merah gelap pencahar, peluruh kencing dan pengencer dahak.
sehingga menarik banyak burung berdatangan Air rebusan kulit atau daun berguna sebagai obat
untuk menyerbukinya. Kelopak berbentuk bulat demam, penyakit asma, diare dan darah dalam
telur terbalik yang melebar, ujung kelopak seperti air kencing. Air perasan daun berguna sebagai
layu, sayap dan lunas putih kehijauan dengan obat luka infeksi.
ujung berwarna merah.
Memilki kandungan protein (dan nitrogen)
Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk yang tingi, daun-daun dadap merah dapat juga
kerucut, yang terletak diujung pada cabang dimanfatkan sebagai pakan ternak atau untuk
berdaun, tunggal, tegak, panjang 40 - 60 cm, pupuk hijau. Sistem perakaran yang dalam dan
biasanya muncul tatkala daun berguguran. intensif sehingga mampu mengikat butiran-
Mahkotanya berwarna merah jingga hingga butiran tanah. Tanaman ini juga bias bertahan
merah gelap sehingga menarik banyak burung hidup meskipun dilakukan pemangkasan.
berdatangan untuk menyerbukinya. Kelopak Bunganya yang cantik sehingga bias digunakan
berbentuk bulat telur terbalik yang melebar, sebagai tanaman hias. Dadap mempunyai
ujung kelopak seperti layu, sayap dan lunas putih bintil akar yang banyak dan kemampuan
kehijauan dengan ujung berwarna merah. mengikat nitrogen yang tinggi sehingga dapat
dipergunakan sebagai peningkat kualitas lahan.
Manfaat dan Kegunaan
Dadap merah merupakan salah satu jenis Daftar Pustaka : http://www.plantamor.com/index.php?plant=538
tanaman yang digunakan untuk usaha konservasi http://en.wikipedia.org/wiki/Erythrina_crista-galli
Munandar, A., Rahmanta, F. 2005.
lahan kering yang nantinya dapat dipakai sebagai StudiFenologidanDeterminasiArsitekturPohonHias.JurnalLanskap
tanaman penguat teras. Daun-daun dadap Indonesia, Vol 1/1/2005
merah yang muda dapat digunakan sebagai Tampubolon, W. 2011.Informasi SingkatBenih.
sayuran dengan khasiat memperbanyak air susu DirektoratPerbenihanTanamanHutan No. 122
97
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Erythrina variegata (Dadap ayam)


Nama ilmiah : ErythrinavariegataL.
Nama lokal : Dadap ayam, thong baan,dedebineh, dadapserep, dadapminyak, dadapcangkring (Sunda),
godongtowo, (English) Coral tree, Indian coral tree, tiger’s-claw, (Malay) dedap,cengkering.
Family : Fabaceae
Asal : Nepal, USA
Synonim : Chirocalyxc andolleanus Walp Chirocalyx divaricatus Walp Chirocalyx indicus Walp. Chirocalyx
pictus Walp.Corallodendron divaricatum (Moc. & Sesse) Kuntze. Corallodendro norientale (L.)
Kuntze. Corallodendron spathaceum (DC.) Kuntze. Erythrina alba Cogn. &Marchal. Erythrina
alba Cogniaux&Marchal. Erythrina boninensis Tuyama. Erythrina boninensis Tuy. Erythrina
carnea Blanco. Erythrina corallodendron Lo. Erythrina corallodendron var. orientalis L Erythrina
divaricata DC.Erythrina indica Lam. Erythrina indica var. alba W.S.Millard & Blatt. Erythrina indica
var. fastigiata Guill. Erythrina indica var. orientalis (L.) Merr. Erythrina indica var. picta B. & M.
Erythrinalitho sperma Miq. Erythrina lobulata Miq. Erythrina loureirii G.Don. Erythrina marmorata
Planch. Erythrina marmorata Veitch ex Planchon. Erythrina mysorensis Gamble. Erythrina orientalis
Murray. Erythrina orientalis (L.) Merr. Erythrina parcelli hort. Erythrina phlebocarpa Baile. Erythrina
picta L. Erythrina rostrate Ridl. Erythrina spathacea DC. Gelala alba Rumph. Gelala alba Rumphius.
Gelal alitorea Rumph. Tetradapa javanorum Osbeck

telur terbalik, segitiga atau bentuk belah ketupat


dengan ujung tumpul, tepi rata, jarang berlekung
sedikit; anak daun ujung yang besar, 9 - 25 kali
10 - 30 cm. Bunga dalam tandan samping, pada
ujung ranting yang gundul atau yang ada daun
mudanya. Daun pelindung cepat rontok. Bunga
tiga-tiga pada tonjolan; anak tangkai 0,5 - 1
cm. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti
pelepah; bendera 5,5 - 8 kali lk 8 cm, berkuku
pendek, tidak bergaris putih; sayap muncul di
luar kelopak, 1,5 - 2,5 cm panjangnya; lunas lk
sama panjang, berdaun lepas, merah kotor. Bakal
buah berambut rapat, bertangkai.Polongan di
atas sisa kelopak di atas yang panjangnya 1,5 - 3
cm, menyempit di antara biji-biji, 10 - 25 kali
lk 2 cm; dinding luar dapat lepas dari dinding
dalam dan membuka tidak beraturan. Biji 1 - 12,
panjang lk 2 cm. Mei - Oktober. Di pantai atau
daerah belakangnya, tepi muara sungai; juga
dipelihara sampai ketinggian 1.200 m. Di India
daun tuanya banyak diproduksi di awal musim
gugur, dan pohon tetap berdaun sampai setelah
berbunga selama April - Mei atau antara Januari
Klasifikasi – Maret .E. variegate diserbuki oleh burung,
Kingdom : Plantae dan polong matang dari Mei – Juli atau hingga
Divisi : Magnoliophyta November, berwarna hijau dan berubah menjadi
Kelas : Magnoliopsida hitam setelah pematangan. Benih mengapung
Ordo : Fabales dan tersebar secara alami oleh arus laut.
Famili : Fabaceae
Genus : Erythrina Manfaat dan Kegunaan
Spesies : Erythrinavariegata Serat : Kayu telah diuji sebagai sumber pulp
untuk industry kertas. Obat : Daun dan kulit
Deskripsi Tumbuhan kayu banyak digunakan sebagai obat di banyak
Pohon yang menggugurkan daun, tinggi 1 - 25 negara Asia Tenggara. Kulit kayu digunakan
m. Batang dan ranting kebanyakan berduri sebagai antipiretik di Burma (Myanmar), dalam
temple. Poros daun dengan tangkai panjang 10 rebusan untuk mengobati masalah liver di Cina
- 40 cm, tidak berduri temple; anak daun bulat dan demam intermiten di Indonesia. Rebusan
98
Species Pohon di Taman Kota Bandung

kulit kayu dan daun digunakan untuk digunakan di Kamboja sebagai mengapung
mengobati disentri di Indonesia. Rebusan untuk memancing-jaring. Minyak atsiri : Di New
daun juga dapat digunakan untuk mengobati Britain, daun kering yang menghitam dipakai
mastitis. Kulitnya juga telah digunakan untuk sebagai aroma mereka (semacam parfum).
mengobati rematik dan untuk meringankan asma Di India, Malaysia dan Indonesia E. variegate
dan batuk. Akar dan daun sering digunakan digunakan sebagai pagar hidup dukungan hidup
untuk meringankan demam di Filipina. Benih untuk sirih (Piper betle L.),lada hitam (Piper
hancur digunakan untuk mengobati kanker nigrum L.), vanili (Vanilla planifolia Andrews
dan abses di Indo-China, dan direbus dalam HC) danubi (Dioscoreaspp .) tanaman merambat.
sedikit air sebagai obat untuk gigit anular di Sebuah kultivarkolumnar ditanam di pagar
Malaysia. Di India, akar dan kulit kayu yang sebagai pereda mangin. Di India selatan, kadang
disebut ‘paribhadra’, salah satu obat terkenal dari ditanam sebagai pohon peneduh untuk kakao
pengobatan Ayurvedic. dan kopi; di Jawa tidak dianjurkan untuk tujuan
Kayu : Kayu berwarna putih dan lembut, ini karena berdaun hingga beberapa bulan per
kenyal, berserat dan gelap hingga kepusat. Cincin tahun. Jenis ini juga sering dipergunakan untuk
pertumbuhannya terlihat. Kepadatan kayu 300 perbaikan tanah daunnya digunakan sebagai
kg / m kubik. Di New Britain, kayu digunakan pupuk hijau. E. variegate membentuk bintil akar
untuk tombak dan perisai. Jaringan spons kayu dan perbaikan nitrogen atmosfer dengan bakteri
Bradyrhizobium.
99
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Eucalyptus alba (Ampupu (leda)


Nama ilmiah : Eucalyptus alba Reinw. ex Blume
Nama lokal : Ampupu (Indonesia), Leda (Sunda)
Famili : Myrtaceae
Asal : Australia Barat, New Guinea dan Timor.

menerus) pada batang, cabang monopodial


dan ortrotopik, bunga lateral dan tidak
mempengaruhi bentuk kuncup. Musim bunga
berlangsung antara bulan Januari-Maret,
sedangkan buah masak dan siap dipanen pada
bulan Juni - September. Pembuahan terjadi setiap
tahun secara periodik. Pohon ini tumbuh baik
pada ketinggian 200 - 1500 mdpl.

Deskripsi Tumbuhan
Habitus : Pohon dengan tinggi pohonnya 10
- 20 m. Batang bulat, kulit batangnya berlapis-
lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan
permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan.
Percabangan dikotomi.

Daun : Daun tunggal, dengan bentuk bulat telur


sampai lanset dengan ukuran 4,5 - 15 cm x 0,75 -
4 cm). Permukaan daun berbulu dan berwarna
hijau keunguan untuk bagian atas, sedangkan
untuk bagian bawahnya berwarna hijau.
Bunga : Bentuk bunga bulir dan aktinomorf.
Buah : Tipe buah drupa, bentuk seperti lonceng
dengan ukuran 6 - 7 mm, berwarna hijau
kecoklatan.
Batang : Kulit batang coklat kuning sampai abu-
abu kecoklatan, mengelupas dalam helaian, oleh
karena itu batang dalam bagian yang terkelupas
Klasifikasi berwarna putih.
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Manfaat dan Kegunaan
Ekologi : Bunga pada tanaman ini sering
Ordo : Myrtales
dimanfaatkan oleh serangga pollinator untuk
Familia : Myrtaceae
diambil nektarnya.
Genus : Eucalyptus
Ekonomi : Kayunya dapat digunakan untuk
Species : Eucalyptus alba Reinw. ex Blume
kayu bangunan, lantai, papan, bantalan, tiang
listrik atau telpon, kayu perkapalan. Pohon ini
Informasi Umum juga dapat menghasilkan minyak ekaliptus.
Eucalyptus alba memiliki arsitektur pohon Estetika : Eucalyptus alba memiliki daya tarik
dengan Model Attims, yaitu batang monopodial, hortikultura sebagai pohon hias kecil dan juga
percabangan tidak ritmik (disebut cabang dapat menarik burung.
100
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Ficus benjamina (beringin)


Nama Ilmiah : FicusbenjaminaL.
Nama Lokal : Beringin (Indonesia), Caringin (Sunda)
Famili : Moraceae

permukaan kasar, pada batang tumbuh akar


gantung, coklat kehitaman. Pohon ini mulai
bercabang pada ketinggian 18 - 21 m dengan
diameter batang mencapai 100 cm. Umumnya
tumbuhan ini tumbuh dari ketinggian 0 - 800 m
di atas permukaan laut.

Manfaat dan Kegunaan


Daun beringin berkhasiat sebagai obat sakit
sawanan pada anak-anak. Air rebusan setelah
agak dingin digunakan untuk memandikan
anak yang sedang sakit. Pohon ini seringkali
dimanfaatkan sebagai pohon ornamental di
taman maupun di pinggir jalan. Selain itu,
banyak pohon ini yang dibuat bonsai sebagai
tanaman hias.

Daftar Pustaka :
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
University Press.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : FicusbenjaminaL.

Deskripsi Tumbuhan
Pohon, tinggi 20 - 25 m. Daun tunggal, bersilang
berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing,
pangkal tumpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm,
bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga tunggal, di ketiak daun, tangkai silindris,
kelopak bentuk corong, hijau, benang sari dan
putik halus, kuning, mahkota bulat, halus, kuning
kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm,
berwarna hijau saat muda dan merah saat tua.
Batang tegak, bulat, percabangan simpodial,
101
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Ficus elastica (kikaret(karet kebo)


Nama ilmiah : Ficus elastica
Nama lokal : Karet Kebo (Indonesia), Kikaret (Sunda).
Famili : Moraceae
Asal : Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Malaya, Sumatra dan Jawa.

optimal pada hutan tropis yang lembap hingga


tingginya dapat mencapai 30 meter dengan
percabangan yang tumbuh meluas dan bagian
akar yang muncul ke permukaan, juga akar udara
yang tergantung dari batang dan cabang besar.
Mahkota pohon tumbuh irregular oval dan padat.

Habitus berbentuk pohon dengan tinggi


mencapai 30 m tumbuh cepat. Bentuk batang
tegak, bulat dengan percabangan simpodial.
Permukaannya kasar dan berwarna putih
kecokelatan. Daun tunggal, berseling, lonjong,
tepi rata, ujung dan pangkal meruncing, panjang
mencapai 15 - 20 cm dan lebar 8 - 15 cm.
Bertangkai pendek, hijau, dan pertulangan
menyirip. Permukaan halus dan berwarna hijau.
Bunga tunggal dan berkelamin satu, muncul
dari ketiak daun, kelopak berbentuk mangkok,
berwarna hijau, benang sari panjangnya ±7 mm,
putih, kepala sari bulat, putik panjang 1 - 2 cm,
kepala putik bulat, mahkota bentuk pita, halus,
berwarna kuning. Tipe buah buni, berbentuk
bulat, diameter 1 - 2 cm, berwarna hijau
Klasifikasi kehitaman. Bijinya bulat dan berwarna putih.
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta Manfaat dan Kegunaan
Cllassis : Magnoliopsida Secara ekonomi pada beberapa masyarakat
Ordo : Urticales getah batang Ficus elastica dimanfaatkan untuk
Familia : Moraceae obat penyakit bisul dan sebagai bahan dasar
Genus : Ficus pembuatan permen karet. Tumbuhan Ficus
Species : Ficus elastica Roxb. Ex Hornem. seringkali dijadikan sebagai spesies kunci di
hutan hujan tropis. Buah Ficus menjadi sumber
Deskripsi Tumbuhan makanan bagi keleawar, berbagai jenis monyet
Ficus elastica atau pohon karet kebo merupakan maupun kera. Ulat-ulat Lepidoptera juga hidup
pohon evergreen (hijau sepanjang tahun) di daunnya. Tumbuhan ini juga sangat penting
ornamental populer yang tumbuh di seluruh perannya bagi burung. Pohon tropis raksasa
dunia. Pohon ini ditumbuhkan di dalam ruangan ini ternyata banyak dikultivasi dan digunakan
pada daerah iklim sejuk dan di luar ruangan pada sebagai tanaman hias di dalam ruangan. Pohon
daerah iklim hangat di mana pohon ini tumbuh hias ini menarik karena memiliki daun yang
dengan ukuran yang sangat besar dengan daun mengkilap, batang yang lebih dari satu dan
mengkilap yang besar pula. Pohon ini tumbuh kanopi yang meluas.
102
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Ficus lyrata (biola cantik)


Nama Ilmiah : Ficus lyrata.
Nama lokal : Biola cantik (Indonesia),
Familia : Moraceae
Asal : Afrika Barat

Klasifikasi kasar dan sedikit mengelupas, warna kecoklatan.


Kingdom : Plantae Daun membulat telur terbalik, cenderung lebar
Phylum : Magnoliophyta dan kaku dan tidak mudah berguguran dengan
Classis : Magnoliopsida panjang 30 cm dan lebar 6 cm, kedudukan daun
Ordo : Urticales berhadapan atau tersebar, terdapat stipula. Bunga
Familia : Moraceae dalam perbungaan rasemus, spika, umbela atau
Genus : Ficus bongkol, atau dalam reseptakel yang membentuk
Species : Ficus lyrataWarb. piala, bunga uniseksual, empat helai sepal, tidak
memiliki petal. Buah drupa sering tersusun
Deskripsi Tumbuhan menjadi buah majemuk, reseptakel, berdaging.
Ficus lyrata atau biola cantik adalah pohon
evergreen (hijau sepanjang tahun) dengan Manfaat dan Kegunaan
bentuk mahkota pohon yang meluas. Pohon Secara ekonomi pohon ini sering dijadikan
ini dapat mencapai 20 - 30 m. Biasanya pohon tanaman hias yang ukurannya lebih kecil
yang tumbuh tinggi dapat tumbang oleh angin daripada tumbuhan yang ada di alam dan
kencang sehingga diperlukan pemangkasan. dijadikan tumbuhan dalam ruangan. Pohon ini
Pohon ini sering digunakan sebagai pohon memerlukan habitat alami yang sedikit berangin
ornamental di taman atau pinggir jalan juga karena sifatnya yang mudah tumbang apabila
sering digunakan sebagai tanaman hias dalam terkena anging kencang. Untuk kepentingan
pot yang disimpan di dalam ruangan. estetika pohon ini memiliki daun yang berbentuk
seperti biola sehingga pohon ini dinamakan biola
Habitus berbentuk pohon dengan tinggi sekitar cantik.
20 - 30 m. Batang terkulai, besar, permukaan
103
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Filicium decipiens (kerai payung)


Nama ilmiah : Filicium decipiens (Wight & Arn.) Thwaites
Nama lokal : Kerai Payung (Indonesia), Ki Sabun (Sunda)
Famili : Sapindaceae
Asal : Asia tropis dan Afrika

pada pangkalnya sedikit melekat. Mahkota 5,


lebih kecil daripada kelopak, bulat telur lebar,
putih. Tonjolan dasar bunga sempurna, oranye,
berambut serupa vilt putih. Benang sari 5, dalam
bunga betina tidak sempurna, pada bunga betina
bentuk bola, beruang 2. 1 bakal biji per ruang.
Tangkai putik pendek, membengkok. Buah batu
bulat memanjang, panjang lk 1 cm, dan daging
buah tipis dan berdinding tipis, dan inti beruang
1 - 2.

Klasifikasi Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi kayu dari jenis ini digunakan
Kingdom : Plantae
sebagai kayu bakar karena banyak cabang yang
Phylum : Magnoliophyta
dapat dibuat arang. Bentuknya yang membentuk
Classis : Magnoliopsida
paying membuat jenis ini banyak ditemukan
Ordo : Sapindales
ditanam sebagai tanaman pinggir jalan karena
Familia : Sapindaceae
memiliki kemampuan meredam kebisingan
Genus : Filicium
dan pemecah angin. Tanaman ini memiliki
Species : Filicium decipiens (Wight & Arn.)
daya reduksi yang tinggi terhadap timbal yang
Thwaites
merupakan emisi dari kendaraan bermotor,
sehingga baik digunakan sebagai pohon penyerap
Deskripsi Tumbuhan polusi. Sebagai fungsi estetika, pohon hias
Filicium decipiens memiliki bentuk tajuk bulat dari Sailan. Kerai payung banyak ditemukan
atau semiglobular sehingga membentuk seperti di pinggir jalan, halaman kantor dan sekolah
payung. Tanaman ini memiliki cabang yang sebagai pohon peneduh. Bentuk tanaman ini
banyak dengan tinggi bebas cabang yang rendah, cukup menarik dengan daun yang rimbun
bahkan ada yang hanya beberapa centimeter sehingga memiliki fungsi estetika untuk ditanam
saja di atas permukaan tanah Cabang tumbuh di tanam, halaman rumah atau sebagai pagar
menyudut tajam ke arah atas menjadikan bentuk alam.
tanaman ini cukup indah. Berbunga pada bulan
Juni - September. Tumbuh baik di ketinggian
1 - 1100 mdpl.

Habitus berbentuk pohon, tinggi sampai 25 m.


Batang berwarna abu-abu kecoklatan dengan
kulit batang retak-retak tidak teratur dan pada
umumnya arah retakan vertical. Dalam retakan
tersebut, batang terlihat sedikit kemerahan.
Daun majemuk dengan anak daun 10 - 24,
bentuk lanset-garis, dengan ujung melekuk ke
dalam, panjang 6 - 16,5 cm, dari atas dengan
bintik damar. Bunga dalam malai di ketiak.
Kelopak 5, bulat telur, cekung, panjang lk 2 mm,
104
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Gliricidia sepium (Cebreng(gamal)


Nama Ilmiah : Gliricidia sepium(Jacq.) Walp.
Nama lokal : Cebreng (Sunda), Gamal, liriksidia (Indonesia), Sirida (Jawa), BungaJepun (Malaysia), Nicaraguan
coffee shade, glirisidia, st Vincent plum (Inggris)
Famili : Fabaceae
Asal : El Salvdor, Guatemal, Honduras, Mexico, Nicargua, Panma, USA
Synonim : Galedu papungam Blanco, Glirici dialambii Fernald, Glirici diamaculata (Kunth) Walp., Lonchocarpus
rosea (Mill.) DC., Lonchocarpus sepium (Jacq.) DC.,Millettialu zonensis A.Gray, Robinia maculate
Kunth, Robinia roseaMill., Robinia sepiumJacq., Robinia variegate Schltdl.

aksiler, kelopak bunga berbentuk lonceng, daun


mahkota berwarna putih kemerah-jambuan atau
ungu, yang akan berubah menjadi kekuningan
mendekati pangkal bunganya. Buah polong,
pipih, tangkai buah kecil, kulit buah dewasa
terpuntir ketika terbuka. Satu buah mengandung
4 - 10 biji, biji berbentuk jorong, panjangnya
sekitar 10 mm, mengkilap, dan berwarna
merah kecoklatan. G. sepium memiliki bunga
hermafrodit. Xylocopafimbriata merupakan
serangga yang berperan dalam persilangan
spesies ini. Waktu berbunga dan produksi benih
dapat diprediksi dan seragam dalam populasi.
Di banyak tempat G. sepiumeksotis, berbunga
dan dapat terjadi setiap saat sepanjang tahun jika
tidak terjadi musim kemarau; bunga bertahan
untuk jangka waktu yang bervariasi tergantung
pada kondisi iklim, tetapi kebanyakan hanya 24
- 48 jam. Polong matang sekitar 35 dan 60 hari.
Ketika matang polong pecah eksplosif; dan benih
dikeluarkan untuk jarak 25 m. Fenomena ini
membuat penyebarannya yang cepat, terutama
di kondisi yang kurang memadai. Angin pun
berperan dalam penyebaran spesies ini.
Klasifikasi G. sepium secara alami tumbuh dalam tipe
Kingdom : Plantae
vegetasi suksesi awal dan menengah di tempat
Divisi : Magnoliophyta
terganggu seperti pasir pantai bukit pasir, tepi
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales sungai, dataran banjir dan tanah kosong. Baik
Famili : Fabaceae tumbuh pada lereng curam (40% gradien). Suhu
Genus : Gliricidia di bawah 15oC menyebabkan daun gugur dan
Spesies : Gliricidiasepium pertumbuhan yang buruk. Habitat G. sepium
adalah pada ketinggian : 0 - 1200 (1 600) m,
Deskripsi Tumbuhan suhu tahunan rata-rata: 15-30 o C, curah hujan
Batang tunggal atau bercabang, jarang yang tahunan rata-rata : 600 - 3500 mm Jenistanah :
menyemak, tinggi sampai 15 m. Batang tegak, pasirmurni, aluvial. Berbagai macam tanah yang
halus, kulit beralur, diameter hingga 30 cm, bersifat asam (pH 4,5 - 6,2); baik tumbuh pada
dengan atau tanpa cabang di dekat pangkal tanah yang bersalinitas rendah (Vertisols) tetapi
tersebut. Kulit batang coklat keabu-abuan dengan tidak akan mentolerir tanah yang sangat asam.
alur-alur kecil pada batang yang telah tua. Daun
majemuk menyirip, panjang 19 - 30 cm, terdiri 7 Manfaat dan Kegunaan
- 17 helai daun dengan posisi saling berhadapan Secara ekonomi jenis ini dapat dimanfaatkan
kecuali di bagian ujung ibu tangkai, berbentuk sebagai bahan baku makanan, bunga dapat
jorong atau lanset. Perbungaan majemuk digoreng dan dimakan. Pakan : Daun G. sepium
105
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Secara ekologi jenis ini sering dipergunakan


sebagai tanaman pengendalian erosi : Tanaman
pagar di perkotaan, pemangkasan daun
berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma
dan mengendalikan erosi juga telah terbukti
untuk mengurangi timbulnya penyakit pada
tanaman kacang tanah. Sifat naungan untuk
tanaman tahunan (teh, kopi dan kakao). Merawat
tumbuhan yang tumbuh dibawah naungan
spesies ini. Tekstur daunnya (kanopinya)
yang lembut membuat fungsi pohon sebagai
peneduh. Akan tumbuh tunas dengan cepat
kaya protein dan sangat mudah dicerna, dan walaupun dilakukan pemangkasan secara
rendah serat dan tannin. Terjadi peningkatan berulang. Jenis ini juga baik dipergunakan
produksi hewan (baik susu dan daging) ketika G. sebagai tanaman reklamasi pada lahan gundul
sepium digunakan sebagai suplemen. Kambing atau tanah yang penuh dengan Imperata
dengan pakan G. sepium bertambah berat cylindrical karena kemampuan kompetisi yang
badan. Namun, non-ruminansia yang diberi G. tinggi. Kemampuannya sebagai tanaman perintis
sepium menunjukkan tanda-tanda keracunan. sering dipergunakan sebagai tanaman perbaiki
Persepsi palatabilitas sangat bervariasi di seluruh tanah dimana daunnya dapat dipergunakan
dunia. Penggunaannya sebagai pakan terbatas sebagai pupuk hijau, G. sepium meningkatkan
di Indonesia dan India karena hewan tidak bahan organic tanah; membantu dalam daur
suka memakannya. Di beberapa daerah, seperti ulang nutrisi tanah karena menghasilkan
Kolombia dan Sri Lanka, tidak ada kendala banyak sersah. Meningkatkan aerasi tanah dan
palatabilitas dan merupakan pakan untuk musim menurunkan suhu tanah. Tahan kekeringan dan
kemarau. sebagai spesies yang mampu berperan dalam
konservasi air karena pada musim kemarau
Manfaat dan Kegunaan menggugurkan sebagian besar daunnya, sehingga
Secara ekologi jenis ini dipergunakan sebagai mengurangi kehilangan air melalui transpirasi.
pakan pemeliharaan lebah : (Apis spp) dan bahan
baku biomassa untuk kayu bakar dan arang. Pada beberapa negara seperti Afrika Barat dan
Kayu terbakar perlahan-lahan dengan sedikit India, jenis ini dipergunakan sebagai penghalang
asap, Nilai kalori dari pohon 5 tahun adalah 4550 atau pagar hidup di sekitar padang rumput
kkal / kg. Kayu : Gliricidia memiliki gubal (kayu ternak dan untuk sebagai pembata. Pertumbuhan
bagian luar) coklat terang dan gelap heartwood yang cepat, kemudahan penyebaran, kemampuan
coklat, keras, bertekstur kasar dengan butiran memperbaiki nitrogen dan kanopi cahaya
tidak teratur, sangat tahan lama dan tahan rayap. membuatnya ideal dimanfaatkan dalam
Kayu digunakan untuk bantalan rel kereta api, kehidupan keseharian. Spesies ini digunakan
alat pertanian, furniture, konstruksi rumah dan sebagai tanaman pendukung lada hitam, vanili
sebagai pagar rumah. Daun, biji atau bubuk kulit dan ubi. Adaptasi morfologi yang dari G. sepium
beracun bagi manusia bila dicampur dengan adalah selalu berbunga pada awal musim hujan
nasi atau jagung dan terfermentasi. G. sepium di Venezuela sehingga sering dipergunakan
diaplikasikan sebagai rodentisida dan pestisida sebagai indikator cuaca.
umum. Sebagai bahan pengobatan : ekstraknya
sebagai anti jamur. Sebagai obat penenang Daftar Pustaka :
http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-2406
dan supuratif. Madre de kakao merupakan http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Gliricidia_
obat tradisional untuk alopecia, bisul, memar, sepium.pdf
luka bakar, pilek, batuk, kelemahan, demam, http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=583
patah tulang, gangren, sakit kepala, gatal, biang
keringat, rematik, tumor kulit, bisul, urtikaria
dan luka.
106
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Gmelina arborea (melina(jati putih)


Nama Ilmiah : Gmelina arborea Roxb.
Nama lokal : Melina (Indonesia), Jati Putih (Sunda)
Famili : Lamiaceae
Asal : Asia Tenggara

meruncing, tulang daun sekunder menyirip,


tulang tersier tangga, pada pangkalnya terdapat
sepasang kelenjar. Buah berdaging, panjang
20-35 mm, kulit mengkilat, mesokarp lunak,
agak manis. Biji keras seperti batu, panjang
16 - 25 mm, permukaan licin, satu ujung bulat,
ujung lain runcing. Terdiri dari 4 ruang, jarang
dijumpai 5 ruang. Sedikitnya satu ruang berisi
benih, jarang dalam satu buah terdiri dari dua biji
batu. Ukuran benih meningkat menurut ukuran
biji, yaitu panjang 6 - 9 mm. Berat 1.000 butir biji
batu sekitar 400 gr.

Klasifikasi Manfaat dan Kegunaan


Kingdom : Plantae Manfaat ekonomi terlihat dari semua bagian
Phylum : Magnoliophyta pohon dapat dimanfaatkan untuk dijual, mulai
Classis : Magnoliopsida dari gelondongan, cabang, bahkan ranting.
Ordo : Lamiales Kayunya dapat dijual untuk digunakan sebagai
Familia : Lamiaceae bahan pulp, venier, kayu lapis, papan partikel,
Genus : Gmelina dan bahan bangunan, serta moulding. Kayunya
Species : Gmelina arborea Roxb. cukup baik bila digunakan untuk bahan
konstruksi ringan seperti bingkai jendela, mebel
Deskripsi Tumbuhan dan bahan kerajinan. Secara ekologi tumbuhan
Gmelina arborea memiliki sistem percabangan ini dapat dijadikan tumbuhan pemecah angin.
simpodial. Pohon Jati Putih tumbuh baik pada
ketinggian 90-900 mdpl. Berbunga dan berbuah
setiap tahun. Di sebaran alami beriklim musim,
mulai berbunga pada musim kemarau ketika
pohon menggugurkan daun. Di luar sebaran
alami beriklim musim, periode pembungaan dan
pembuahan tidak jelas, bunga dan buah terlihat
kira-kira sepanjang tahun. Buah masak terjadi
1,5 bulan setelah pembungaan sekitar bulan
April - Juli.

Habitus berbentuk pohon dan dapat mencapai


ukuran besar, tidak berbanir, tidak berduri,
bercabang banyak hingga membentuk tajuk besar
yang rimbun, mencapai tinggi 30 m, diameter
100 cm dengan batang bebas cabang 15 m. Bila
sudah tua akan mengelupas berkeping-keping,
sehingga bagian bawahnya terlihat cerah. Batang
bulat, memiliki warna coklat keputih-putihan.
Daun tunggal, berbentuk jantung; ujung
107
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Gnetum gnemon (melinjo(tangkil)


Nama ilmiah : Gnetum gnemon L..
Sinonim : Gnemon ovalifolia (Poir.) Kuntze, Gnetum acutatum Miq., G. ovalifolium Poir.
Nama Lokal : Melinjo (jawa), Tangkil (sunda)
Famili : Gnetaceae

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-


tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur,
tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang
air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat
tumbuh dari ketinggian 0 - 1.200 m dpl. Melinjo
dapat ditemukan di daerah yang kering
sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang,
melinjo tidak memerlukan tanah yang
bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo
dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang
luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo
sangat mudah untuk ditemukan di berbagai
Klasifikasi daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan
Kingdom : Plantae ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki
Divisi : Gnetophyta kadar garam yang tinggi.
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya
Famili : Gnetaceae dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di
Genus : Gnetum beberapa daerah tumbuhan melinjo
Spesies : GnetumgnemonL. ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun
rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara
langsung.
Deskripsi Tumbuhan
Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji
terbuka, berbentuk pohon  yang berumah Manfaat dan Kegunaan
dua (dioecious, ada individu jantan dan Melinjo jarang dibudidayakan secara
betina). Bijinya tidak terbungkus daging intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan
tetapi terbungkus kulit luar.  Batangnya papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun
kokoh dan bias dimanfaatkan sebagai mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa)
bahan bangunan. Daunnya tunggal digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya
berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina)
tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil)
bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang maupun yang sudah masak dijadikan juga
dianggap sebagai buah sebenarnya sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan
adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang baku emping. Kulitnya bisa dijadikan abon kulit
berdaging. melinjo..

Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai Daftar Pustaka :


100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
I. Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
menghasilkan melinjo sebanyak 80 - 100 Kg, Bila Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
tidak dipangkas bias mencapai ketinggian 25 m Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
dari permukaan tanah. Tanaman melinjo dapat University Press.
http://tinyurl.com/ovygght
diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau http://tinyurl.com/mzaaehb
vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan http://tinyurl.com/mzaaehb
dan stek).
108
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Hibiscus tilliaceus (Waru laut)


Nama Ilmiah : Hibiscus tilliaceus.
Nama lokal : Warulaut (Indonesia, Sunda).
Famili : Malvaceae
Asal : Asia Tenggara, Australia, Maladewa.

dan akhirnya berubah menjadi kemerahan.


Buah berbentuk seperti telur, berparuh pendek,
panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna,
membuka dengan 5 katup.

Manfaat dan Kegunaan


Daun waru laut sering digunakan sebagai
bungkus masakan tradisional, terkadang
digunakan seperti piring. Daunnya juga sering
digunakan untuk pakan ternak. Selain itu, di
Indonesia, daun waru laut digunakan untuk
memfermentasi tempe karena terdapat jamur
Rhizopusoligosporus di bagian permukaan
Klasifikasi bawah daun. Tumbuhan ini sering di kawasan
Kingdom : Plantae pantai maupun pinggiran sungai atau estuaria
Filum : Magnoliophyta sehingga berperan penting dalam mencegah
Kelas : Magnoliopsida terjadinya erosi maupun abrasi. Pohon ini sering
Ordo : Malvales digunakan sebagai pohon ornamental karena
Famili : Malvaceae memiliki bentuk daun seperti jantung dengan
Genus : Hibiscus mahkota pohon yang padat.
Spesies : Hibiscus tilliaceusL.

Deskripsi Tumbuhan
Hibiscus tiliaceus merupakan pohon evergreen
(hijau sepanjang tahun) yang berasal dari Pasifik
dan India. Pohon ini banyak tumbuh di area
pantai, estuari, mangrove, dan lahan basah.
Pohon ini dapat mencapai tinggi 8 - 10 m. Batang
cenderung pendek, permukaan batang halus
dengan sedikit mengelupas, berwarna abu-abu
sampai coklat muda. Daun bertangkai, bentuk
jantung lingkaran lebar atau membulat telur,
tidak berlekuk, diameter sampai 19 cm, bertulang
daun menjari, sebagian dari tulang daun utama
dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah
pada pangkal, sisi bawah berambut abu-abu
rapat. Bunga berdiri sendiri atau dalam tandan
sebanyak 2 - 5 kuntum. Daun kelopak tambahan
sampai lebih dari setengahnya melekat. Kelopak
panjang 2,5 cm, beraturan bercangap 5. Daun
mahkota berbentuk kipas, berkuku pendek
dan lebar, panjang 5 - 7,5 cm, berwarna kuning
dengan bercakungu pada bagian pangkal, oranye,
109
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Khaya anthotheca (mahoni uganda)


Nama ilmiah : Khaya anthotheca.
Nama lokal : Mahoni Uganda (Indonesia)
Familia : Meliaceae
Asal : Afrika

Ditinjau dari habitus Khaya anthotheca


merupakan pohon besar dengan tinggi mencapai
60 m dengan diameter mencapai 120 cm,
meskipun pada rekam jejak podon ini ada yang
diameternya mencapai 500 cm. Batang silindris,
kulitnya cukup halus namun mengelupas pada
pohon yang besar, berwarna coklat keabu-abuan,
kulit dalam berwarna merah muda kecoklatan
dengan garis-garis keputihan, meneteskan getah,
ranting halus. Daun majemuk menyirip genap
dengan 2 - 7 pasang daun di tiap ibu tangkai
cabang, tersusun spiral, namun berkerumun
di ujung cabang, daun muda di ujung cabang
kadang berwarna kemerahan. Bunga uniseksual,
malai, harum manis dan berwarna putih, panjang
mencapai 40 cm. Bunga jantan dan betina ada
pada pohon yang sama (monoecious) dan hampir
Klasifikasi serupa.Sepal 4 lembar dengan panjang 0,2 - 0,4
Kingdom : Plantae mm, gamosepalous, imbricate. Petal 4 lembar
Phylum : Magnoliophyta dengan panjang 3,5 - 4 mm, gamopetalous,
Classis : Magnoliopsida valvate. Stamen 8, menyatu membentuk tabung
Ordo : Sapindales dengan panjang 3 - 5 mm, epipetal. Ovarium
Familia : Meliaceae superior. Tumbuhan ini biasa berbung pada
Genus : Khaya bulan Februari hingga Maret. Buah berwarna
Species : Khaya anthotheca (Welw.) C.DC. coklat krem, berbentuk oval, kering, berkayu,
diameter 4 - 6 cm, buah matang pecah menjadi
Deskripsi Tumbuhan 4 - 5 bagian. Bijinya tersusun di kolom tengah,
Khaya anthotheca merupakan pohon tropis yang berwarna coklat muda dan dikelilingi sayap tipis
hijau sepanjang tahun. Pohon ini merupakan dengan panjang 1,5 - 3 cm. Tumbuhan ini biasa
pohon yang sangat besar dengan tinggi mencapai berbuah pada bulan Juli sampai Agustus.
60 m. Batangnya silindris dan tumbuh cukup
cepat di alam. Batangnya yang bulat dapat Manfaat dan Kegunaan
mencapai ketinggian yang cukup tinggi sebelum Batang pohon Khaya anthotheca banyak
akhirnya bercabang. Mahkota pohon berbentuk digunakan sebagai bahan furnitur. Kayunya
bulat atau sedikit lonjong dengan percabangan memiliki kualitas baik, resisten terhadap rayap
yang banyak. Pohon ini sering ditemukan di dan jamur, dan tahan lama. Selain itu, kulit
hutan hujan dataran rendah dan pinggiran sungai kayunya sering digunakan untuk mengobati
pada ketinggian rendah hingga sedang mencapai flu dengan cara direbus. Di alam, larva dari
1500 m di atas permukaan laut, di wilayah kupu-kupu Charaxes brutus natalensis hidup
dengan curah hujan 600 - 1600 mm per tahun. dan memakan daun Khaya anthotheca. pohon
Di Afrika, pohon ini dieksploitasi berlebihan ini juga dikenal mampu memecah angin. Secara
sehingga IUCN mengkategorikan spesies ini estetika pohon ini digunakan di area lansekap
sebagai spesies rentan kepunahan sehingga perlu karena mahkota pohon yang rimbun dan padat
dikonservasi. sehingga menjadi peneduh serta kemampuannya
memecah angin.
110
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Lagerstroemia speciosa (bungur)


Nama Ilmiah : Lagerstroemia speciosa.
Nama lokal : Bungur (Indonesia, Sunda)
Familia : Meliaceae
Asal : Asia Tenggara

pendek, membulat telur sampai elips, berwarna


hijau tua, tepi daun rata. Bunga bertangkai putik
sama, panjang 10 - 50 cm, muncul di ujung atau
dalam ketiak daun yang tinggi. Kelopak sisi luar
berambut, tabung berbentuk seperti lonceng,
berwana putih, merah muda, hingga ungu muda.
Tumbuhan ini biasa berbunga pada bulan Juli
sampai Oktober, namun dapat juga ditemukan
berbunga sepanjang tahun. Buah berbentuk bulat
sampai bulat memanjang, berparuh, panjang 2 -
3,5 cm, ketika matang pecah menjadi 3 - 7 ruang.
Biji cukup besar.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae Manfaat dan Kegunaan
Phylum : Magnoliophyta Secara ekonomi biji tumbuhan ini beracun dan
Classis : Magnoliopsida dapat dipakai untuk racun ikan dan serangga.
Ordo : Sapindales Daun yang dikeringkan juga dapat digunakan
Familia : Meliaceae untuk anti serangga. Jenis tumbuhan ini resisten
Genus : Lagerstroemia terhadap api sehingga mampu dipergunakan
Species : Lagerstroemia speciosa(L.) Pers. untuk menahan kebakaran lahan. Secara
estetika Pohon ini seringkali digunakan sebagai
Deskripsi Tumbuhan tumbuhan lansekap karena pada saat berbunga,
Lagerstroemia speciosa merupakan pohon
tumbuhan ini seringkali menggugurkan daunnya
deciduous (menggugurkan daun di kondi yang
sehingga mahkota pohon terlihat berwarna putih,
tidak menguntungkan). Pohon ini biasanya
merah muda, hingga ungu karena bunganya
tumbuh pada ukuran kecil sampai sedang dengan
mendominasi.
tinggi 10 - 45 m. Batang pohon biasanya tumbuh
sedikit lurus sampai membengkok. Cabang
pertama biasanya muncul pada ketinggian sekitar
18 m. Batang biasanya memiliki diameter 100
- 150 cm. Tumbuhan ini seringkali ditemukan
di dataran rendah sampai sedang pada habitat
yang terbuka, hutan sekunder, padang rumput,
dan pinggiran sungai. Tumbuhan ini biasanya
tumbuh pada wilayah dengan curah hujan
tahunan 1200 - 2400 mm per tahun dengan
temperatur 25 - 28° C.

Habitus berupa pohon dengan tinggi 10 - 45 m


dan diameter batang 100 - 150 cm. Batang lurus
sampai membengkok. Permukaan batang halus
atau ada kelupasan kecil, berwarna kecoklatan,
bagian dalam kulit batang berserabut, berwarna
abu-abu hingga kuning. Daun bertangkai
111
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Leucaena lecocephala (lamtoro(petai cina)


Nama ilmiah : Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Nama lokal : Indonesian (lamtoro, petaicina, or petaiselong), Javanese (pethet, lamtoro), Malay (petaibelalang),
Sundanese (peuteuysélong), English (leucaena, Jumpy-bean, wild tamarind, lead tree, white
popinac, white leadtree, horse tamarind), Thai (phakkratin), Chamorro (tangan-tangan), Hindi
(subabūl)
Famili : Fabaceae
Asal : Colombia, Costa Rica, El Salvador, Guatemala, Honduras, Mexico, Nicaragua, Panama, Spain, US
Synonim : Acacia frondosa Willd. Acacia glauca (L.) Willd. Acacia leucocephala (Lam.) Leucaena glabra Benth.
Leucaena glauca Benth. Leucaena leucocephala subsp. Leucocephala.

yang kering atau basah, tergantung tingkat


kompetisi vegetasinya. Leucaena tumbuh baik
pada tanah yang memiliki pH > 5, dan memiliki
toleransi yang rendah pada tanah yang bebas
Al. Tumbuhan ini tumbuh prima pada tanah
coralline, pada tipe tanah calcareous lain, pada
tanah bergaram (saline soils) dan tanah basa
hingga mencapai pH 8. Leucaena tidak dapat
tumbuh pada tanah asam yang memiliki pH
tanah < 4.5 atau pada kondisi tergenang.

Manfaat dan Kegunaan


Petai cina merupakan pohon dengan banyak
kegunaan. Di Asia Tenggara, pohon ini dapat
Klasifikasi berfungsi sebagai kayu bakar, makanan ternak,
Kingdom : Plantae peneduh dan pupuk hijau. Di kawasan tropis
Divisi : Magnoliophyta di dataran-dataran rendah, Petai cina ditanam
Kelas : Magnoliopsida sebagai tanaman pengikat nitrogen. Selain itu,
Ordo : Fabales penanaman tanaman ini juga mencegah tanah
Famili : Fabaceae dari bahaya erosi. Polong, biji dan daunnya
Genus : Leucaena dapat dijadikan makanan namun sangat
Spesies : Leucaenaleucocephala riskan karena mengandung racun, namun di
Indonesia, terdapat makanan ‘tempe lamtoro’
Deskripsi Tumbuhan dari fermentasi bijinya. Bijinya dapat dijadikan
Semak atau pohon yang tingginya dapat tambahan untuk coffe. Di daerah tropis memiliki
mencapai 18 m, kulit batang keabuan dengan daya palatabilitas yang tinggi, namun beracun
lentisel yang jelas. Daun majemuk menyirip untuk hewan non ruminansia karena racun
ganda dengan 4 - 9 pasang daun pada setiap mimosanya dan kandungan tannin yang tinggi.
ibu tangkai, panjang kelompok daun di tiap Memiliki nilai ornamental, seringdijadikan
ibu tangkai bervariasi hingga mencapai 35 cm, pohon hias di taman atau pinggir jalan.
terdapat 11 - 22 pasang anak daun di tiap tangkai
anak daun, ujung daun runcing. Perbungaan Daftar Pustaka :
majemuk, terkumpul dalam kepala bunga agroforety
berbentuk bola dengan garis tengah 2 - 5 cm, http://www.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/
berwarna putih, kelopak daun berukuran sekitar Leucaena_leucocephala.htm
2.5 mm, sedangkan daun mahkotanya berukuran http://en.wikipedia.org/wiki/Leucaena_leucocephala
sekitar 5 mm. Buah kering polong panjang http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=928
14 - 26 cm dan lebar 1.5 - 2 cm. Tiap buah
mengandung 18 - 22 biji, panjang biji 6 - 10 mm,
dan berwarna coklat.
Nama spesifiknya ‘leucocephala’ berasal dari
kata ‘leu’, yang berarti putih dan ‘cephala’ berarti
kepala, ditujukan terhadap bunganya.

Leucaena dapat tumbuh mulai dari dataran


rendah hingga ketinggian 1000 m dpl. Leucaena
umumnya membutuhkan curah hujan tahunan
sebesar 650 - 1500 mm, namun dapat tumbuh
pada tempat-tempat dengan kondisi lingkungan
112
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Litsea resinosa (Huru Minyak)


Nama Ilmiah : Litsea resinosa Blume.
Sinonim : Litseamonticola Gamble, Malapoennaresinosa (Blume) Kuntze, Tetrantheraresinosa (Blume) Nees
Nama lokal : Huru Minyak, Medang Bedaka
Famili : Lauraceae

hutan hujan tropis lembab dengan curah hujan


rata-rata 750 - 2.000 mm per tahun. Biasanya
ditemukan pada ketinggian 200 – 2.400 mdpl.

Manfaat dan Kegunaan


Tumbuhan ini memperlihatkan kadar aktivitas
antioksidan yang sangat tinggi pada helaian
daun. Belum ada informasi mengenai pengolahan
tumbuhan ini sebagai tanaman obat.

Daftar Pustaka :
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
University Press.
http://tinyurl.com/nks2hby
http://tinyurl.com/p94egke
http://tinyurl.com/pmvmez2

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Litsea
Spesies : Litsea resinosa Blume

Deskripsi Tumbuhan
Tumbuhan ini merupakan pohon yang dapat
tumbuh hingga ketinggian 25 meter. Memiliki
daun pelindung pada bunga yang tersusun
dalam lingkaran mengitari dasar bunga dengan
panjang 1 - 2 cm. Daun berbentuk elips sampai
elips oblong, ujung daun akuminatus (jarang
yang bertoreh) dan memiliki rambut halus pada
permukaan bawah. Tumbuhan ini berada pada
113
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Magnolia champaca (Cempaka wangi)


Nama ilmiah : Magnolia champaca.
Nama lokal : Cempaka wangi (Indonesia), Campaka koneng (Sunda).
Famili : Magnoliaceae
Asal : India

Habitus pohon Magnolia champaca merupakan


pohon dengan tinggi mencapai 33 m dan
diameter 2 - 3 m. Batang lurus, silindris,
diameter mencapai 200 cm. Kulit kayu berwarna
abu-abu cerah, halus, dengan tebal sekitar 2
cm. Daun melanset dan kadang ditemukan
membulat telur, kadang membulat telur, dengan
panjang 13 - 25 cm dan lebar 5 sampai 9 cm,
ujung daun melancip, permukaan daun licin
dan di bagian atas sedikit mengkilap. Bunga
cempaka berukuran besar, aksilar, tunggal
dan jarang tumbuh majemuk, tepal berjumlah
6 sampai 21, berwarna kuning pucat sampai
Klasifikasi oranye, mengeluarkan harum. Tumbuhan
Kingdom : Plantae ini mulai berbuah saat masih muda, periode
Phylum : Magnoliophyta pembuahan biasanya padainterval 2 - 3 tahun.
Cllassis : Magnoliopsida Buah berkumpul pada satu ranting, satu ranting
Ordo : Urticales buah terdiri dari 3 sampai 20 buah. Buah
Familia : Magnoliaceae berbentuk oval sampai elips, panjang 7,5 - 15 cm,
Genus : Magnolia memiliki duri halus di permukaan kulitnya, saat
Species : Magnolia champaca (L.) Baill. ex matang buah terbelah menjadi dua bagian dan
Pierre menyebarkan biji yang menggantung di funikel.
Setiap buah memiliki 2 - 6 biji yang berwarna
Deskripsi Tumbuhan kemerahan.
Magnolia champaca merupakan pohon yang
hijau sepanjang tahun (evergreen). Batang Manfaat dan Kegunaan
pohon M. Champaca biasanya tumbuh mencapai Secara ekonomi batang pohon ini memiliki
tinggi 18 sampai 21 m dengan bentuk mahkota kualitas baik untuk digunakan sebagai bahan
pohon yang melancip yang terbentuk dari pembuatan furnitur, karya pahatan, dan
percabangan yang cenderung naik. Pohon ini bahkan pembuatan kapal. Bunga cempaka juga
biasanya tumbuh dengan ketinggian sedang menghasilkan minyak yang digunakan untuk
dengan tinggi mencapai 33 m atau lebih dan membuat parfum dan bahan pewarna tekstil.
diameter 2,4 sampai 3,7 m. Tumbuhan ini Tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai
biasanya tumbuh pada tanah berkualitas baik bahan obat herbal, di antaranya bagian bunga
dengan drainase yang baik dan lembap. Pada dan buahnya yang dapat digunakan untuk
habitat aslinya, M. champaca tumbuh pada area mengobati dispepsia, demam, dan penyakit
dengan suhu sekitar 0 - 47,5° dengan curah hujan ginjal. Minyak bijinya juga dapat digunakan
tahunan sekitar 2250 sampai 5500 mm atau sebagai bahan anti bakteri. Pohon ini merupakan
lebih. Pohon ini tersebar pada wilayah dataran habitat dan sumber makanan dari ulat sutra.
rendah hingga hutan hujan dataran tinggi dengan Untuk kegunaan estetika tumbuhan ini memiliki
ketinggian 600 - 2100 meter di atas permukaan bunga yang cukup besar sehingga dapat berfungsi
laut. Tumbuhan ini sangat sensitif terhadap api, sebagai tanaman hias yang ditanam di taman
namun resisten terhadap beku. yang cukup besar. Selain itu, bunga cempaka
juga mengeluarkan aroma yang harum sehingga
memiliki efek menenangkan.
114
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Mangifera indica (Mangga)


Nama Ilmiah : Mangifera indica L.
Nama lokal : Mangga (Indonesia), Buah (Sunda).
Famili : Anacardiaceae
Asal : Perbatasan India dan Burma, Asia Selatan.

Klasifikasi dan percabangan tiga dimensi yang dapat


Kingdom : Plantae menyeimbangkan pohon tersebut. Perbungaan
Phylum : Magnoliophyta tumbuhan ini adalah terminalia. Sifat-sifat ini
Classis : Magnoliopsida merupakan arsitektur pohon model Leeuwenberg
Ordo : Sapindales dan apabila tumbuhan ini ternaungi oleh
Familia : Anacardiaceae tumbuhan lain maka model arsitektur berubah
Genus : Mangifera menjadi model arsitektur Scarrone.
Species : Mangifera indica L.
Habitus termasuk kelompok arboreus, yaitu
Deskripsi Tumbuhan tumbuhan berkayu dan memiliki tinggi 8 - 30 m.
Mangga umumnya tumbuh di daerah tropis. Batang tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-
Tumbuhan ini tumbuh dengan baik di ketinggian daun lebat membentuk tajuk berbentuk kubah,
0 - 1200 m di atas permukaan laut. Pertumbuhan oval atau memanjang, dengan diameter sampai
vegetatifnya seperti daun, batang dan akar 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan
tumbuh pada musim hujan, dan musim kemarau banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas
untuk pertumbuhan bunga dan buahnya. tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang
Tumbuhan ini mulai berbuah setelah 8 - 10 sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua
tahun. Umumnya akan berbuah pada bulan Mei sampai hampir hitam. Daun bertangkai bentuk
- Juni dan buahnya masak pada bulan September lanset memanjang, dengan ujung runcing, pada
- Oktober. Mangga tumbuh dengan baik pada kedua belah sisi tulang daun tengah dengan
tanah relatif kering yang memiliki pH di antara 12 - 25 tulang daun samping; yang muda
5,5 - 7,5. Pohon Mangifera indica tumbuh dengan menggantung lemas, ungu tua. Bunga berkelamin
cabang simpodial dan ortotropik. Percabangan campuran berumah 1. Malai panjang 6 - 40 cm,
selanjutnya adalah percabangan simpodial kerapkali berambut rapat, anak tangkai 2 - 4 mm.
Bunga kerapkali berbilangan 5. Daun kelopak
115
Species Pohon di Taman Kota Bandung

bentuk, besar dan warnanya, bentuk bola sampai


ellipsoid, dengan pangkal yang miring, panjang
4 - 25 cm. daging buah kuning atau oranye,
berserabut atau tidak. Biji batu berdinding tebal.

Manfaat dan Kegunaan


Secara ekonomi daging buahnya dapat digunakan
sebagai bahan pangan baik dikonsumsi secara
langsung maupun olahan, karena mengandung
vitamin A dan C. Biji mangga dapat dijadikan
pakan ternak atau unggas, sedangkan bunganya
mengandung 15% tanin yang dapat dijadikan
obat diare, disentri kronis, selesema dan uretritis
kronis. Kayu mangga cukup kuat, keras dan
mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk
penggunaan di luar. Kayu dapat dijadikan arang
yang baik. Kulit pohon mangga dapat digunakan
untuk mengobati reumatik dan difteri. Daun
mangga mengandung senyawa organik taraksero
l – 3 beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis
dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan
menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat
menurunkan gejala hiperglisemia. Getah dari
batangnya dapat dioleskan di kulit kaki yang
kasar. Bentuk pohon yang rindang dengan daun
yang rapat menjadikan pohon manga memiliki
bulat telur memanjang, panjang 2 - 3 mm. Daun kemampuan menyerap karbon, pelestari air
mahkota bulat telur memanjang, gundul, putih, tanah pada akarnya, penahan angin, penghasil
kemudan kerapkali keunguan, dengan 3 tulang zat organik dan oksigen, serta mencegah erosi.
daun kuning atau ungu, panjang 3 - 5 mm. Secara estetika, beberapa jenis pohon mangga
Benang sari lk sama panjang dengan mahkota; dipergunakan sebagai ornament hidup sebuah
staminodi sangat pendek, seperti benang sari kota, hal tersebut didasarkan bukan karena
tertancap pada tonjolan dasar bunga. Tonjolan bentuknya yang indah namun karena menjadi
berbentuk bantal. Buah sangat berubah-ubah ikon.
116
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Manilkara kauki (Sawo Kecik)


Nama ilmiah : Manilkara kauki (L.) Dubard.
Nama lokal : Sawo Kecik (Indonesia)
Famili : Sapotaceae
Asal : India

sisi atas hijau tua, sisi bawah kelabu atau kelabu


coklat. Bunga satu persatu atau 3 dalam ketiak
dari daun muda, menggantung, berkelamin 2.
Kelopak dalam 2 karangan tiga-tiga, bulat telur
runcing, panjang lk 6 cm, seperti halnya tangkai
bunga berambut “vilt”. Tabung mahkota pendek,
taju terletak dalam 2 karangan, bentuk garis
sampai bentuk lanset, 12 yang luar agak lebar dan
berdiri, 6 yang dalam (sebenarnya taju mahkota)
agak sempit dan tegak. Benang sari 6, tertancap
pada leher, berseling dengan staminodia yang
pada ujungnya bergigi, memanjang. Bakal buah
Klasifikasi beruang 1 - 6. Tangkai putik tidak atau agak
Kingdom : Plantae menjulang di luar bunga. Buah bentuk telur
Phylum : Magnoliophyta serupa ellips, panjang 3 cm, beruang 2. Biji 1 - 6,
Classis : Magnoliopsida mengkilat, coklat muda, agak pipih. Akar bertipe
Ordo : Ebenales tunggang, berwarna coklat, dan perakarannya
Familia : Sapotaceae cukup kuat.
Genus : Manilkara
Species : Manilkara kauki (L.) Dubard Manfaat dan Kegunaan
Secara ekonomi buah sawo kecik tidak memiliki
Deskripsi Tumbuhan nilai jual yang tinggi, biasanya hanya menjadi
Manilkara kauki dijuluki sebagai pohon konsumsi lokal. Kayunya dapat digunakan
Prosperous, Providential dan Progressive untuk bahan konstruksi, furniture, kerajinan
(Kemakmuran, Keberuntungan dan Kemajuan). patung dan peralatan music seperti rebana
Tanaman ini memiliki arsitektur pohon dengan dan badan biola. Biji buah sawo kecik ini pun
Model Aubreville, yaitu batang monopodial bisa dimanfaatkan untuk bermain bola bekel
dengan pertumbuhan tahap demi tahap ataupun sebagai biji permainan congklak. Pohon
bersamaan dengan pertumbuhan cabang-cabang sawo kecik mampu tumbuh di daerah bertanah
yang ritmik, cabang-cabangnya simpodial kurang subur bahkan mampu berfungsi sebagai
yang bersifat terminal, perkembangan cabang pohon perintis dan tanaman pemulih areal-areal
plagiotropik dan terkenal dengan istilah yang kurang subur dan kritis. Pohon ini sering
percabangan Terminalia atau model Pagoda. ditanam sebagai pohon peneduh dan pohon
Pohon ini berbuah pada bulan Juni-Oktober hias karena mempunyai arsitektur yang baik dan
setiap tahunnya. Sawo kecik tumbuh subur di sebagai pohon ornament yang biasa ditanam di
daerah pesisir (pantai) yang beriklim kering dekat kuil atau istana.
hingga daerah dengan ketinggian sekitar 500
mdpl.

Habitus berupa pohon, tinggi 15 - 20 m. Batang


berkayu, keras, berbentuk bulat, berwarna coklat
kotor, tipe percabangannya adalah monopodial.
Daun berkelopak pada ujung ranting, bulat
telur terbalik, panjang 5 - 12 cm, serupa kulit,
117
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Maniltoa grandiflora (bunga Saputangan)


Nama Ilmiah : Maniltoa grandiflora (A. Gray) Scheff..
Sinonim : Cynometra grandiflora A.Gray
Nama lokal : Kembang Sapu Tangan (Sunda), Bunga Sapu Tangan (Indonesia)
Famili : Fabaceae

kecil. Jenis akarnya termasuk akar tunggang,


dan berwarna putih kecoklatan. Tumbuhan ini
dapat tumbuh diatas ketinggian 300 - 1.500 mdpl.
Beberapa catatan di jawa ditemukan hingga
ketinggian 1.800 mdpl.

Manfaat dan Kegunaan


Tumbuhan ini memiliki manfaat untuk obat
gangguan pencernaan. Daun buah dan kulit
batang mengandung tanin, sedangkan daunnya
mengandung saponin, flavonoid dan polifenol.

Daftar Pustaka :
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967. Flora of Java,
Klasifikasi Vol III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Kingdom : Plantae Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Divisi : Magnoliophyta Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
University Press.
Kelas : Magnoliopsida
http://tinyurl.com/o4ltyxn
Ordo : Fabales http://tinyurl.com/qe85lm6
Famili : Fabaceae http://tinyurl.com/lo2d8s6
Genus : Maniltoa
Spesies : Maniltoagrandiflora(A. Gray)
Scheff.

Deskripsi Tumbuhan
Tanaman yang termasuk kedalam family
Fabaceae ini merupakan tanaman pohon yang
dapat digunakan sebagai tanaman taman dan
peneduh. Hidup di daerah tropis dan daun
mudanya menjuntai kebawah merupakan
nilai tambah keindahan tanaman ini. Pohon
ini berupa pohon dengan tinggi 5 - 15 meter.
Batang tegak, bulat, percabangan simpodial dan
berwarna coklat. Daun majemuk, pertulangan
daun menyirip, lonjong. Tepi rata, ujung dan
pangkal daun runcing. Panjang daun mencapai
7 sampai 14 cm dengan lebar 3 - 8 cm dan
memiliki tangkai antara 1 - 1,5 cm. Memiliki
bunga berbentuk malai dan terletak di ketiak
daun dan ujung cabang pohon. Bentuk tangkai
bunga bulat memiliki panjang 1 - 2 cm. kelopak
bunga berbentuk cawan, seludang bunga lonjong,
mahkota bunga lepas dan berwarna kuning. Buah
tanaman ini termasuk kedalam buah polong. Biji
berbentuk ginjal berwarna hitam dan berukuran
118
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Melaleuca leucadendron (Kayu putih)


Nama ilmiah : Melaleuca leucadendra (L.) L.
Nama lokal : Kayu putih (Indonesia), Gelam (Sunda)
Famili : Myrtaceae
Asal : Australia

panjang. Tabung kelopak bentuk lonceng, tinggi 5


- 7 mm, sedikit di atas bakal buah diperpanjang;
tepi kelopak melekat menjadi cawan, yang
disebut tutup kelopak rontok sebelum mekar;
tutup kelopak lk sama tingginya dengan tabung,
meruncing. Daun mahkota melekat kuat,
rontok bersama dengan tutup kelopak. Benang
sari berlingkaran banyak, putih. Bakal buah
tenggelam, dengan ujung datar; ruang 3 - 6.
Kepala putik kecil. Buah berbentuk lonceng,
tinggi 6 - 7 mm, dengan tepi atas menonjol ke
luar, cukup lebar; katup buah pendek, muncul
Klasifikasi ke luar tabung kelopak; biji halus, sangat ringan
Kingdom : Plantae seperti sekam, berwarna kuning. Akar tunggang,
Phylum : Magnoliophyta coklat muda.
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales Manfaat dan Kegunaan
Familia : Myrtaceae Secara ekonomi tanaman ini biasa digunakan
Genus : Melaleuca untuk bahan pembuatan minyak kayu putih,
Species : Melaleuca leucadendra (L.) L. karena mengandung minyak atsiri. Minyak kayu
putih yang dihasilkan oleh pohon ini berkhasiat
Deskripsi Tumbuhan sebagai obat luar maupun obat dalam. Kayunya
Melaleuca leucadendra merupakan tanaman memiliki kelas II dan kelas awet III yang berguna
yang dapat menghasilkan minyak kayu putih untuk kayu bangunan, lantai, papan, bantalan,
yang berkhasiat sebagai obat, insektisida dan tiang listrik dan telepon, kayu perkapalan, arang
wangi-wangian. Tanaman ini tumbuh baik dan pal. Secara ekologi pohon kayu putih dapat
ketinggian 0 - 1000 mdpl tetapi tumbuh optimal digunakan untuk konservasi lahan kritis karena
pada ketinggian 400 mdpl dan berbunga mulai pohon ini dapat tumbuh di tanah tandus, tanah
bulan Maret dan masa berbuah lebat pada bulan panas, dan dapat bertunas kembali meskipun
September. telah terjadi kebakaran. Jenis tanaman ini
mempunyai daur biologis yang panjang, cepat
Habitus berupa pohon, tinggi 10 - 25 cm. Batang tumbuh, dapat tumbuh baik pada tanah yang
berkayu, kulit batang mudah mengelupas, berdrainase baik maupun jelek dengan kadar
bercabang banyak, penampang bulat, putih garam tinggi maupun asam. Bentuk dan warna
kotor. Warna kulit coklat kuning sampai abu kulit batang pada pohon kayu putih memiliki
kecoklatan, mengelupas dalam helaian, oleh keunikan tersendiri, sehingga pohon ini dapat
karenanya batang menjadi putih. Ranting ditanam di taman-tama untuk menambah nilai
pada ujung bersegi, kearah bawah bulat. Daun estetika tanaman tersebut.
bertangkai, bulat telur memanjang sampai bentuk
lanset, 10 - 22 kali 3 - 9 cm, dengan pangkal
sedikit demi sedikit menghilang, dan ujung
runcing, berbintik merah, serupa kulit. Bunga
berbentuk payung kecil, di ketiak, bertangkai,
berbunga 5 - 8; anak tangkai langsing dan cukup
119
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Melia azzadirach (Mindi kecil)


Nama ilmiah : Melia azedarach.
Nama lokal : Mindi kecil (Indonesia), Mindi (Sunda)
Familia : Meliaceae
Asal : Asia Tenggara

m. Batang memiliki diameter 30 - 60 cm, dan


memiliki bentuk mahkota pohon yang menyebar
dengan cabang yang jarang. Jenis ini tumbuh
pada tempat-tempat dengan rata-rata suhu
maksimum dan minimum per tahun, berturut-
turut 39°C dan -5°C. Umumnya tumbuhan
ini tumbuh dari ketinggian 0 - 1200 m di atas
permukaan laut. Melia azedarach dapat tumbuh
pada tanah-tanah berkadar garam, tanah dengan
pH basa kuat, tapi tidak terlalu asam. Jenis ini
juga tumbuh pada tanah-tanah miskin, tanah
marjinal, tanah miring, dan tanah berbatu atau
pada tebing curam berbatu.

Habitus berbentuk pohon atau perdu dengan


tinggi 2 - 30 m. Batang berbentuk silindris, tegak,
tidak berbanir, permukaan halus, berwarna
coklat keabuan. Daun menyirip tiga, panjang
20 - 60 cm, bentuk memanjang sampai elips.
Bunga muncul dari ketiak daun, panjang 10 - 20
cm, bentuk seperti bintang. Daun mahkota 5
helai, berwarna ungu pucat. Bunga mengeluarkan
aroma yang wangi. Buah relatif kecil, keras,
panjang 1,5 cm, bulat, tidak membuka, saat
matang berwarna coklat kekuningan dan setiap
memiliki biji satu.

Manfaat dan Kegunaan


Klasifikasi Secara ekonomi biji tumbuhan ini beracun dan
Kingdom : Plantae dapat dipakai untuk racun ikan dan serangga.
Phylum : Magnoliophyta Daun yang dikeringkan juga dapat digunakan
Classis : Magnoliopsida untuk anti serangga sehingga berpotensi menjadi
Ordo : Sapindales biopestisida. Melia azedarach merupakan
Familia : Meliaceae tumbuhan yang memiliki adaptasi tinggi dan
Genus : Melia toleran dengan berbagai kondisi lingkungan yang
Species : Melia azedarachL. beragam. Di Afrika, jenis tumbuhan ini ditanam
sebagai pohon pelindung yang toleran terhadap
Deskripsi Tumbuhan kekeringan. Fungsi estetika dari jenis pohon ini
Melia azedarach merupakan pohon deciduous sering juga disebut umbrella tree karena bentuk
(menggugurkan daunnya ketika kondisi tidak mahkotanya seperti payung. Pohon ini seringkali
menguntungkan) dengan tinggi mencapai 45 ditanam di taman besar karena aroma bunganya
harum.
120
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Mimusops elengi (tanjung)


Nama ilmiah : Mimusops elengi L.
Nama lokal : Tanjung (Indonesia), Tanjung (Sunda)
Famili : Sapotaceae
Asal : India, Srilankadan Burma

seperti konstruksi modular, batang dengan


pertumbuhan tinggi kontinu. Pohon tanjung
tumbuh baik hingga ketinggian 1000 mdpl dan
dapat tumbuh pada tanah berpasir dan di dataran
rendah yang terbuka. Pohon tanjung akan
berbuah pada bulan April -Mei, menggugurkan
daun pada bulan Juni - Agustus, bersemi pada
saat hujan pertama di musim penghujan, sekitar
September - Oktober, berdaun lebat antara
Desember - Januari, berbunga antara Februari -
Maret, dan kembali berbuah

Habitus berbentuk pohon, tinggi sampai 25


m. Bentuk daun panjang bulat telur-bulat
memanjang, panjang 9 - 16 cm, yang termuda
berambut coklat, segera gundul. Bunga tunggal
atau dua dalam ketiak daun, menggantung,
berkelamin 2, berbau enak. Kelopak dalam 2
karangan empat, perlahan-lahan menyempit,
panjang lk 1 cm, seperti halnya tangkai
bunga berambut coklat muda. Mahkota sama
panjangnya dengan kelopak, putih kotor, dengan
tabung lebar yang pendek dan sedikit banyak
terletak dalam 2 karangan (berturut-turut dari
8 dan 16), taju bentuk lanset, (karangan dari 8
adalah taju mahkota sesungguhnya). Benang
Klasifikasi sari 8, tertancap dalam leher yang berambut,
Kingdom : Plantae berseling dengan staminodia yang ujungnya
Phylum : Magnoliophyta bergigi, pipih. Tangkai putik tidak atau hamper
Classis : Magnoliopsida tidak dapat menjulang di luar bunga. Buah
Ordo : Ericales memanjang, panjang 2 - 3 cm, merah oranye,
Familia : Sapotaceae dengan kelopak yang tidak rontok. biji satu,
Genus : Mimusops sisanya pipih, hitam coklat, dalam daging buah
Species : Mimusops elengi L. yang berwarna muda.

Deskripsi Tumbuhan Manfaat dan Kegunaan


Mimusops elengi memiliki arsitektur pohon Bunganya yang wangi mudah rontok dan
dengan model Stone, yaitu batang bercabang, dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan
poliaksial atau pohon dengan beberapa aksis pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Meskipun
yang berbeda, dengan aksis vegetatif yang tidak tidak dimanfaatkan secara ekonomi, buah
ekuivalen dengan bentuk homogen, semuanya Tanjung dapat dimakan. Secara ekologi buah
orthotropik, percabangan monopodial dengan tanjung banyak dimakan oleh burung sehingga
perbungaan terminal, terletak pada bagian penyebaran bibitnya mudah menyebar karena
peri-peri tajuk, cabang simpodial nampak bantuan burung yang memakan buahnya dan
121
Species Pohon di Taman Kota Bandung

menjatuhkannya di tempat yang lain. Pohon digunakan sebagai tapal obat sakit kepala.
ini juga tidak mudah rusak oleh pencemaran Daun yang dirajang, dicampur sedikit serutan
udara. Pohon tanjung sebagai pohon berdaun kayu secang dan dilinting dengan daun pisang,
hijau dan berdaun lebat merupakan pohon digunakan sebagai rokok untuk mengobati
yang sangat baik untuk meredam suara dan sariawan mulut. Akarnya yang dicampur dengan
debu. Tanaman tanjung memiliki ketahanan cuka dapat digunakan untuk mengobati sakit
yang tinggi terhadap pencemaran debu semen tenggorokan.
dan kemampuan yang tinggi dalam menyerap
debu semen. Tanaman dapat digunakan untuk Secara estetika bentuk pohon tanjung menarik,
mengurangi bau. Tanaman dapat menyerap bau luas keteduhan mencapai 125 meter persegi.
secara langsung atau tanaman akan menahan Bunganya dapat diambil dan dimanfaatkan
gerakan angin yang bergerak dari sumber bau. untuk dibuat hiasan dan pengharum ruangan.
Akan lebih baik lagi hasilnya, jika tanaman yang Disisi lain keistimewaan dari tanaman ini adalah
ditanam dapat mengeluarkan bau harum yang bentuk tajuknya yang indah, perpaduan bentuk
dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dan warna daunnya yang hijau mengkilat dan
dengan bau harum. buahnya yang masak berwarna merah atau
merah jingga sehingga jenis tanaman ini sangat
Kayu pohon Tanjung bersifat padat, berat dan bagus untuk komponen taman sekaligus untuk
keras dan dapat digunakan sebagai bahan tanaman peneduh.
dalam pembuatan perahu, tangkai tombak,
dan tangkai perkakas lain, lemari dan furnitur,
serta tiang rumah. Kayu tanjung juga dapat
digunakan sebagai bahan ukiran, patung,
penutup lantai, jembatan dan bantalan rel kereta
api. Selain kayunya, air rebusan pepagannya
dapat digunakan sebagai obat penguat dan obat
demam. Rebusan pepagan beserta bunganya
digunakan untuk mengatasi murus yang
disertai demam. Daun segar yang digerus halus
122
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Muntingia calabura (kersen)


Nama ilmiah : Muntingia calabura L.
Nama lokal : Kersen (Indonesia), Kersen (sunda)
Famili : Muntingiaceae
Asal : Amerika Latin seperti Meksiko Selatan

bunga 1 - 3 menjadi satu di ketiak daun, mahkota


lonjong, tepi rata, bulat telur terbalik, gundul,
putih, panjang 8 - 11 mm, tonjolan dasar bunga
bentuk cawan, benang sari panjang lebih kurang
5 cm, kuning, putik kecil, berlekuk 5 - 6, putih.
Buah buni, bulat, berdiameter lebih kurang
Klasifikasi 1 cm, merah. Biji berbetuk bulat, kecil, putih
Kingdom : Plantae kekuningan, tiap buah memiliki ratusan biji.
Phylum : Magnoliophyta Akar tunggang, putih kecoklatan.
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales Manfaat dan Kegunaan
Familia : Muntingiaceae Manfaat ekonomi dari buah kersen dapat
Genus : Muntingia dijadikan selai dan panganan manisan dan
Species : Muntingia calabura L. bentuk lainnya. Kayu kersen lunak dan mudah
kering, sangat berguna sebagai kayu bakar.
Deskripsi Tumbuhan Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan
Muntingia calabura atau yang dikenal dengan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Daunnya
nama kersen di Indonesia adalah sebuah tanaman dapat dijadikan semacam teh dan berkhasiat
yang hijau abadi dan terus menerus berbunga sebagai obat batuk dan peluruh dahak, buah
dan berbuah sepanjang tahun. Tumbuhan ini yang telah matang untuk obat sakit kuning.
sangat cepat tumbuh dan tingginya mencapai Ditinjau dari manfaat ekologi bunga kersen
7,5 - 12 m, dengan batang menyebar dan cabang disenangi lebah dan kupu-kupu, sedangkan
hampir horizontal. Pohon kersen dapat tumbuh burung-burung pemakan buah, seperti kelompok
baik pada ketinggian sampai 1000 mdpl. Cabang- merbah dan burung cabe, sering mengunjungi
cabang pada pohon ini mendatar, menggantung pohon ini di waktu siang untuk memakan buah
di ujungnya; membentuk naungan yang rindang. atau sari buahnya yang manis. Di waktu hari
gelap, berganti aneka jenis kelelawar pemakan
Habitus berbentuk pohon, tahunan, tinggi 2 - 10 buah yang datang dengan tujuan yang sama.
m, berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, Biji kersen tidak tercerna oleh burung dan
cabang berambut halus, coklat keputih-putihan. kelelawar, karena itu kedua kelompok hewan ini
Batang berwarna coklat keputih-putihan, batang sekaligus berfungsi sebagai pemencar bijinya.
berkayu (lignosus), silindris, permukaan batang Pohon kersen umumnya berguna sebagai pohon
berbulu halus, percabangan simpodial. Daun peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini awalnya
tunggal, berseling, bulat telur bentuk lanset, sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan,
panjang 6 - 10 cm, ujung dan pangkal runcing, selokan, atau muncul di tengah retakan tembok
bergerigi, berbulu, pertulangan menyirip, hijau, lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan
mudah layu. Bunga tunggal, berkelamin ganda, cepat, biasanya dibiarkan saja membesar sebagai
pohon naungan.
123
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Nephelium lappaceum (rambutan)


Nama ilmiah : Nephelium lappaceum L.
Nama lokal : Rambutan (Indonesia)
Famili : Sapindaceae
Asal : Asia Tenggara

putik dengan kepala putik yang melengkung


melingkar. Buah bentuk bola sampai ellipsoid
lebar, tanpa duri temple 3 - 5 cm panjangnya,
merah atau kuning. Dinding buah tebal. Biji
berbetuk ellipsoid, dengan selubung biji yang
berair, putih seperti gelas dan kulit biji yang tipis
dan berkayu.

Manfaat dan Kegunaan


Buah N. lappaceum L. dapat menjadi bahan baku
makanan, umumnya dijual untuk dimakan segar
atau diolah kembali untuk dijadikan keripik,
Klasifikasi asinan, manisan atau buah kaleng. Batang kayu
Kingdom : Plantae cocok untuk bahan bangunan. Selain bahan
Phylum : Magnoliophyta pangan, kulit buahnya dapat menangani disentri
Classis : Magnoliopsida dan demam. Kulit kayunya digunakan untuk
Ordo : Sapindales mengatasi sariawan. Daunnya untuk menangani
Familia : Sapindaceae diare dan menggelapkan rambut. Akarnya untuk
Genus : Nephelium menangani demam. Bijinya digunakan untuk
Species : Nephelium lappaceum L. mengobati kencing manis. Ditinjau dari manfaat
ekologi bunga N. lappaceum L. merupakan
Deskripsi Tumbuhan jenis yang termasuk disukai oleh hewan
Tumbuh baik pada daerah dataran rendah tropis penyerbuk seperti Trigona, lebah kecil tanpa
lembab, pada ketinggian dari permukaan air laut sengat berukuran sebesar lalat. Bunga rambutan
hingga 600 mdpl. Berbunga pada bulan Oktober juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah
- November dan berbuah pada bulan Desember peliharaan. Ditinjau dari aspek estetika pohon
-Maret. rambutan dapat ditanam di taman-taman karena
memiliki daun yang rimbun dan bunga yang
Habitus berbentuk pohon, tinggi 15 - 25 m. unik sehingga dapat menarik serangga dan
Batang berkayu, berbentu silindris, permukaan burung pollinator untuk datang.
batang kasar, berwarna coklat dengan bercak-
bercak putih, percabangan simpodial. Daun
majemuk menyirip. Anak daun 4 - 6 (-8), elliptis-
memanjang sampai memanjang, dengan ujung
yang meruncing pendek, kerapkali mongering
dan rontok dari bawah tidak atau hampir tidak
hijau biru. Bunga dalam malai yang berbentuk
tandan berambut, warna karat, terkumpul
menjadi malai di ujung, berkelamin 1, berumah
2. Kelopak bentuk cawan, bercangap 4 - 5,
panjang lk 1,5 mm. tonjolan dasar bunga kecil,
segi 5, gundul. Benang sari 5 - 8. Bakal buah
bentuk jantung terbalik, beruang 2 - 3. Tangkai
124
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Parkia speciosa (pete)


Nama ilmiah : Parkia speciosa Hassk.
Namalokal : Filipino (u’pang); Indonesian (pete, petai papan, peuteuy); Javanese (petai gede ,pete ,segobang,
petai pare); Malay (chou dou, petai, petah, patai, patag , nyiring , cong dou); Thai (sator, sataw,
sator dan, sator kow, to dan, to khao); English (bitter bean, twisted cluster bean, stinker or stink
bean)
Famili : Fabaceae
Asal : Thailand, Malaysia, Sumatra (Indonesia), Borneo Island and Palawan (Philippines)
Synonim : Inga pyriformis Jungh., Mimosa pedunculata Hunter., Parkia harbesonii Elmer., Parkia macropoda
Miq.

tidak berarti, 4-10 kali 2-3 mm. Bunga dalam


bongkol yang menggantung, bertangkai
panjang, berbentuk penggada, berbilangan
lima, yang terbawah tak jelas kelaminnya deng
10 staminodia; yang tegah jantan, dengan 10
benang sari; yang tertinggi berkelamin 2, dengan
10 benang sari dan bakal buah. Kelopak bertaju
pendek, taju tidak sama. Daun makota pada
pangkalnya melekat dengan kelopak dan tabung
benang sari. Tangkai sari putih atau putih kuning,
bersatu sampai tinggi. Polongan menggantung,
di atas tanda bekas mahkota bertangkai, tanpa
ini panjang 35-40 cm, bentuk pita lengan pangkal
melembung, dalam keadaan tidak masak hijau
kemudian hitam. Biji banyak, oval. Ditanam
untuk hasil polongnya.

Robert Brown mendeskripsikan genus Parkia


pada tahun 1826. Dia menamakannya Mungo
Park, seorang Skotlandia yang membuat 2
perjalanan yang luar biasa dari eksplorasi ke
pedalaman Afrika Barat pada 1795-1797 dan
1805. Nama spesifik, ‘Speciosa’ berasal dari
bahasa Latin berarti indah, mencolok. Puncak
berbunga dan berbuah musim bertepatan
dengan periode antara Agustus dan Oktober.
Klasifikasi Pohon peliharaan memakan waktu hingga 7
Kingdom : Plantae tahun untuk matang. Parkia tersebar di hutan
Divisi : Magnoliophyta hujan dataran rendah dan kadang juga di hutan
Kelas : Magnoliopsida sekunder tinggi, pada tanah berpasir, liat dan
Ordo : Fabales tanah podsolik, juga di lokasi yang tergenang
Famili : Fabaceae air, di hutan rawa air tawar dan di tepi sungai.
Genus : Parkia untuk iklim tropis dataran rendah, pohon
Spesies : Parkia speciosa membutuhkan naungan ketika muda.

Deskripsi Tumbuhan Manfaat dan Kegunaan


Pohon dengan kulit yang kerap kali coklat merah; Manfaat dari jenis ini adalah sebagai bahan
tinggi 5-15 m. Daun menyirip rangkap, tangkai makanan, biji digunakan sebagai sayuran
dengan 1 kelenjar yang tenggelam. Sirip 15-20 memiliki rasa bawang putih dan bau yang
pasang. Anak daun per sirip 15-46 pasang, sangat kuat. Karena bau busuk dari biji hijau,
tegak, dengan pangkal bertelinga dan membulat, mereka kadang-kadang disebut sebagai
ujung mempunyai tulang daun runcing dan evil-smelling bean. Daun muda dan bagian
125
Species Pohon di Taman Kota Bandung

segar dari tangkai bunga juga dapat dimakan Selain manfaat dari buah dan kayu, jenis ini
mentah. Kayu mengandung serat yang banyak juga mengandung minyak atsiri cystine yang
sehingga potensial dipergunakan sebagai bahan diperoleh dari bijinya. Kandungan tersebut dapat
baku kertas. Kayu: Parkia menghasilkan kayu dimanfaatkan sebagai bahan obat hipoglikemik
yang ringan, kadang kayu dengan kepadatan (menurunkan kadar gula darah), dan digunakan
menengah-berat dengan 350-810 kg / m³ pada secara tradisional untuk mengobati sakit ginjal,
15% mc. Heartwood berwarna putih, kuning- kanker, diabetes, hepatalgia, edema, nefritis,
putih atau pucat kekuningan-coklat, dan pucat kolik, kolera dan sebagai obat cacing; juga
dan garis-garis gelap saat pohon tua;tekstur diterapkan secara eksternal untuk luka dan
cukup kasar dan tidak rata. Kayu beraroma bisul. Benih-benih tersebut juga dinilai sebagai
bawang putih tidak menyenangkan atau seperti karminatif. Sifat daun majemuk dan jarang dalam
bau bijinya ketika segar. Kayu Parkia digunakan setiap dahannya, menjadikan P. speciosa ditanam
secara lokal untuk konstruksi, pertukangan, sebagai pohon peneduh, seperti pada perkebunan
furniture dan pembuatan kabinet, cetakan, kopi dan pada lahan-lahan pembibitan.
interior, kotak dan peti, korek api, bakiak, sumpit
sekali pakai dan jala mengapung. Daftar Pustaka :
agroforety
http://www.hear.org/pier/species/parkia_speciosa.htm
126
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Persea americana (alpukat)


Nama ilmiah : Persea americana Mill.
Nama lokal : Apokatatauavokad (Indonesia), English (butter fruit, avocado, avocado-pear, alligator pear);
Filipino (avocado); French (avocat, avocatier, zaboka, zabelbok); Malay (apukado, avokado); Thai
(awokado); Trade name (medang);
Famili : Lauraceae
Asal : di Mexico dan Amerika Tengah. Antigua and Barbuda, Barbados, Cuba, Dominica, Dominican
Republic, Grenada, Guatemala, Honduras, Jamaica, Puerto Rico, St Lucia, St Vincent and the
Grenadines, Trinidad and Tobago, United States of America, Virgin Islands (US)
Synonim : Laurus persea L., Persea drimyfolia Cham. &Schltdl., Persea edulis Raf. [Illegitimate]., Persea
floccose Mez., Persea gigantean L.O.Williams., Persea gratissima C.F.Gaertn Persea gratissima var.
drimyfolia (Cham. &Schltdl.) Mez., Persea gratissima var. macrophylla Meisn. Persea gratissima
var. melanocarpa Phil., Persea gratissima var. oblonga Meisn. Persea gratissima var. praecox Nees.
Persea gratissima var. vulgaris Meisn. Persea leiogyna S.F. Blake., Persea nubigena L.O.Williams.,
Persea nubigena var. guatemalensis L.O.Williams., Persea paucitriplinervia Lundell S., Persea persea
(L.) Cockerell., Persea steyermarkii C.K.Allen.

Klasifikasi bulat telur sungsang, panjang daun 5 - 40 cm dan


Kingdom : Plantae lebar 3 - 15 cm, permukaan atas daun diselaputi
Divisi : Magnoliophyta lilin. Perbungaan berupa tongkol majemuk
Kelas : Magnoliopsida (malai) yang muncul di ujung cabang; bunga
Ordo : Laurales banci tersusun atas 3 daun mahkota, memiliki
Famili : Lauraceae bau harum; perhiasan bunga tersusun atas dua
Genus : Persea lingkaran. Buah besar berdaging dan berair,
Spesies : PerseaAmericana berbiji tunggal, permukaan buah halus, panjang
7 - 20 cm. Buah besar dan bulat, dilapisi dua
lapisan dan dua kotiledon besar yang melindungi
Deskripsi Tumbuhan
embrio kecil.
Pohon selalu hijau yang tingginya mencapai
20 m. Daun tunggal, tersusun spiral, tepi daun
Sebelum ada produksi missal untuk tujuan
rata; panjang tangkai daun 1.5 - 5 cm; daun
komersial di dataran-dataran rendah daerah
berbentuk elips hingga lanset, bulat telur hingga
tropis dan daerah semi arid beriklim dingin di
127
Species Pohon di Taman Kota Bandung

dunia ini, Alpukat telah tumbuh dan berevolusi Bunga alpukat banyak dimanfaatkan sebagai
di hutan-hutan hujan di daerah sub-tropis pakan dari ternak madu, madu yang dihasilkan
lembap dan daerah tropis dataran tinggi di dengan pohon ini berwarna gelap. Kayunya
Amerika Tengah. Keberhasilan jenis ini tumbuh digunakan sebagai pembangunan rumah,
pada berbagai tempat dengan iklim yang berbeda konstruksi, furniture, instrument music, patung,
tersebut disebabkan oleh sifat toleransinya pensil, gagang sapu, Sifat kayu rapuh dan rentan
yang tinggi terhadap berbagai tipe ekosistem. dari serangan rayap. Kandungan lemaknya yang
Tumbuhan Alpukat juga tumbuh dengan baik banyak dijadikan sebagai bahan kosmetik juga.
pada daerah dengan curah hujan paling sedikit Ekstrak daunnya dengan air menghasilkan essens
300 mm (ditambah irrigasi) dan paling banyak minyak (berwarna kuning-hijau). Sebagai bahan
2500 mm. Periode kritis terhadap pemenuhan obat, Alpukat diketahui dapat mencegah aktivitas
kebutuhan air terjadi pada masa berbunga dan kanker dari ekstrak daunnya. Buah Alpukat
berbuah hingga periode buah masak. Tanah yang belum matang merupakan racun dan
dengan pH 5.0 - 5.8 mendukung masa tumbuh bijinya yang jatuh dijadikan racun untuk tikus
dan berbuah tumbuhan ini. (disatukan dengan keju).

Daftar Pustaka :
Manfaat dan Kegunaan Agroforestry.
Alpukat telah dikenal sebagai bahan makanan http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=940
yang dimanfaatkan adalah bagian buahnya.
128
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Pinus merkusii (Pinus)


Nama ilmiah : Pinus merkusii Jungh. & de Vriese.
Nama lokal : Pinus (Indonesia), Tusam (Sunda)
Famili : Pinaceae
Asal : Asia Tenggara

dari sisik yang berupa selaput tipis panjangnya


sekitar 0,5 cm. Bunga jantan panjangnya sekitar
2 cm, pada pangkal tunas yang muda, tertumpuk
berbentuk bulir. Bunga betina terkumpul dalam
jumlah kecil pada ujung tunas yang muda,
silindris, dan sedikit berbangun telur, kerapkali
bengkok. Buah dengan kulit bersisik kerucut
buah dengan perisai ujung berbentuk jajaran
genjang, akhirnya merenggang; kerucut buah
panjangnya 7 - 10 cm. Biji buah pipih berbentuk
bulat telur, panjang 6 - 7 mm, pada tepi luar
dengan sayap besar, mudah lepas. Akar tunggang
(radix primaria).

Klasifikasi Manfaat dan Kegunaan


Kingdom : Plantae Pinus dikenal sebagai tanaman hutan industry,
Phylum : Spermatophyta batangnya dapat disadap untuk kemudian
Classis : Pinopsida diolah menjadi terpentin maupun gondorukem.
Ordo : Pinales Terpentin digunakan untuk bahan industri
Familia : Pinaceae parfum, obat-obatan dan desinfektan.
Genus : Pinus Sedangkan gondorukem merupakan bahan
Species : Pinus merkusii Jungh. & de Vriese untuk membuat sabun, resin dan cat. Kayu
pada tumbuhan ini juga dapat dimanfaatkan
Deskripsi Tumbuhan sebagai bahan konstruksi korek api, pulp, tiang
Pinus merkusii memiliki model arsitektur dengan listrik, sutra tiruan, kayu lapis, dan kertas serat
Model Rauh yaitu, batang monopodial dengan panjang. Selain itu bagian kulitnya dapat juga
pertumbuhan secara ritmik dan mengakibatkan dimanfaatkan sebagai bahan dan kemudian
perkembangan percabangan dimana secara abunya dipakai menjadi campuran pupuk karena
morfologi identik dengan batang, cabangnya kandungan kaliumnya yang tinggi. Buahnya
monopodial dan ortrotopik. Bunga selalu lateral. juga sudah diteliti untuk diolah menjadi bahan
Pohon pinus berbunga dan berbuah sepanjang pembuatan briket. Ditinjau dari manfaat ekologi
tahun, terutama pada bulan Juli - November. Pinus termasuk jenis yang kurang disukai, karena
Tumbuhan ini umumnya tumbuh di Sumatra sifat kemoallelopati yang dapat menyebabkan
Utara hingga ketinggian 2000 mdpl. matinya tumbuhan yang hidup disekitarnya.
Tumbuhan ini mempunyai sifat pioneer yaitu
Habitus berbentuk pohon, tinggi 20 - 40 dapat tumbuh baik pada tanah yang kurang
m. Batang berkayu berbentuk bulat (teres) subur seperti padang alang-alang. Secara estetika
dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Pinus memiliki bentuk pohon yang tegak dan
Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan menjulang tinggi, meski tidak terlalu sesuai
percabangan monopodial. Daun dalam berkas jenis ini banyak ditanam di taman-taman atau
dua. Berkas jarum ini (sebetulnya adalah tunas di pinggir jalan karena memiliki kemampuan
yang sangat pendek yang tidak pernah tumbuh) memecah angina dengan bau yang khas.
pada pangkalnya dikelilingi oleh suatu sarung
129
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Pithecellobium dulce (Asem Kranji)


Nama ilmiah : Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth.
Sinonim : Albiziadulcis (Roxb.) F.Muell.,Inga dulcis (Roxb.) Willd.,Mimosa dulcis Roxb.
Nama lokal : Asam landi, Asem londo, asam koranji, (Indonesia)
Famili : Fabaceae

mahkota bentuk corong, dari luar berambut.


Benang sari banyak, panjang lk 1 cm; tangkai sari
pada pangkal bersatu bulat cylindris, kerap kali
bengkok atau menggulung dalam 1 - 2 puntiran,
di antara biji kerap kali menyempit, panjang
6 - 12 cm, lebar lk 1 cm, menurut seluruh
panjangnya berkatup 2; sebelah dalam merah.
Biji 1 - 10, mengkilat, hitam dengan selubung
biji putih atau ros yang tidak sempurna. Maret -
November. Dari Amerika tropis, banyak menjadi
liar. Jenis tanaman ini dapat tumbuh pada
dataran rendah dekat pantai hingga ketinggian
1500 mdpl.

Manfaat dan Kegunaan


Polong dari Asam Keranji banyak dimanfaatk
sebagai bahan baku makanan, bubur polong
berasa manis dan asam, biasanya berwarna putih
Klasifikasi agak kemerah-merahan. Secara ekonomi jenis ini
Kingdom : Plantae merupakan tanaman yang bernilai tinggi, baik
Divisi : Magnoliophyta pada industry rumah tangga maupun industry
Kelas : Magnoliopsida besar. Bijinya dibuat untuk minuman manis
Ordo : Fabales (seperti es lemon) dan dimakan juga dengan cara
Famili : Fabaceae dibakar ataupun dimakan langsung. Akar dan
Genus : Pithecellobium kulit diambil untuk pengobatan diare; daging
Spesies : Pithecellobium dulce  buah diambil untuk menghentikan aliran darah
dalam kasus heamoptysis. Sari benih dihirupkan
Deskripsi Tumbuhan kedalam lubang hidung untuk mengobati sesak
Pohon, tinggi 5 - 15 m. Ranting menggantung. dada dan tumbukan biji digunakan untuk ulkus
Tangkai daun utama dan poros sirip dengan 1 internal. Daun, bila diterapkan sebagai plester,
kelenjar atau lebih, lagi pula berambut. Anak dapat menghilangkan rasa sakit di luka kelamin.
daun ellips atau bulat telur terbalik miring, Daftar Pustaka :
dengan ujung tumpul, 1,5 - 5 kali 1 - 2,5 cm. Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
Bunga beraturan, berbilangan lima. Bongkol III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
http://tinyurl.com/m4553he
berbunga 15 - 25, pada ujung ranting dalam http://tinyurl.com/kagrrv3
malai. Kelopak bergigi sampai berlekuk. Tabung http://tinyurl.com/nbg66zm
130
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Platycladus orientalis (Cemara kipas)


Nama ilmiah : Platycladus orientalis (L.) Franco
Synonym : Thuja orientalis L.
Nama lokal : Cemara kipas(Indonesia).
Famili : Cupressaceae
Asal : Kanada timur dan sebagian besar timur laut, utara, dan timur tengah Amerika Serikat

Klasifikasi tingkat kesuburan dan pH tanah. Namun Cemara


Kingdom : Plantae kipas lebih menyukai kondisi lingkungan yang
Phylum : Pinophyta lembap. Ia tumbuh secara alami di hutan basah
Classis : Pinopsida terutama di rawa-rawa dengan ketinggian 10 -
Ordo : Pinales 20 meter. Persebarannya di Indonesia meliputi
Familia : Cupressaceae hamper seluruh wilayah nusantara, seperti
Genus : Platycladus Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, Bali,
Species : Platycladus orientalis (L.) Franco Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Ambon dan
Irian Jaya. Tanaman ini banyak ditanam orang
Deskripsi Tumbuhan sebagai tanaman hias di pekarangan, di tepi-
Jenis ini di Indonesia dikenal dengan nama tepi jalan dan di taman kota, di daerah pantai
Cemara kipas, meskipun ada juga yang hingga daerah pegunungan sampai ketinggian
mengistilahkan Cemara kipas untuk jenis tempat 1500 m dpl. Model arsitektur pohonnya
tanaman cakar ayam. Tanaman ini dapat tumbuh adalah model Attims yaitu batang monopodial,
dengan baik pada semua jenis tanah, mulai tanah percabangan tidak ritmik (disebut cabang
berpasir hingga tanah berbatu dengan berbagai menerus) pada batang. Cabang monopodial dan
ortotropik.
131
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Habitus berbentuk pohon yang dapat mencapai penyakit selesma bronkial, enuresis, cystitis,
ketinggian lebih dari 5 meter. Batang tegak, psoriasis, karsinoma uterus, amenore dan
bulat, bercabang banyak, permukaan kasar, rematik. Kayunya secara komersial digunakan
dan berwarna coklat, arah tubuh tegak batang untuk membuat pagar, tiang, atau untuk
tegak lurus (erectus). Daun majemuk, pipih, membuat perahu (Ken, 2010 dalam Astuti
berseting, dan berwarna hijau tua. Cabang daun 2014). Daun cemara kipas berkhasiat sebagai
yang mengerucut kesamping, bersisik, dan obat demam, batuk dan mencret (Astuti, 2014).
membentuk kipas. Bunga tunggal, di ketiak daun, Tanaman cemara ini juga sering digunakan pada
berumah satu, bunga betina bentuk lonceng, di saat hari natal sebagai pohon natal.
dasar cabang, dan bunga jantan bentuk cawan
bercangap dua, di ujung cabang, dan berwarna Peranannya sebagai penghalang pergerakan
hijau. Buah kotak, bulat, keras, garis tengah 5 - 8 manusia dan hewan. Selain itu juga dapat
mm, dan berwarna coklat. Sedangkan, bijinya berfungsi mengarahkan pergerakan, pemecah
bulat, pipih, dan berwarna coklat. angin dan juga menghasilkan gas oksigen pada
waktu proses fotosintesis. Sebagai tanaman
Manfaat dan Kegunaan peneduh jalan. Daunnya dijadikan makanan
Daun dan akar cemara kipas mengandung rusa karena tekstur daunnya yang lembut. Jenis
saponin, di samping itu daunnya juga ini ditanam sebagai tanaman penghijauan dan
mengandung polifenol akar dan buahnya hiasan karena memiliki bentuk daun yang bagus
mengandung flavonoida, sedangkan akarnya seperti kipas. Bentuk cemara kipas yang sangat
juga mengandung tanin. Tanaman cemara artistic untuk penataan sebuah taman.
kipas merupakan tanaman yang pertama kali
Daftar Pustaka :
diidentifikasi sebagai obat kudis oleh suku Indian Astuti, Tri Dewi. CemaraKipas. Tersediadalamhttp://
asli di Kanada pada abad ke-16. Platycladus tridewiastuti1998.blogspot.com/2014/04/makalah-cemara-kipas.
orientalis juga digunakan untuk mengobati html
132
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Polyalthia longifolia (Glodogan tiang)


Nama ilmiah : Polyalthia longifolia (Sonn.) Thwaites
Nama lokal : Glodokan Tiang India (Indonesia), Ashoka (Inggris), Glodogan (Sunda)
Famili : Annonaceae
Asal : India dan Sri Langka, Asia Selatan.

Klasifikasi Habitus terna tahunan, membentuk bangun


Kingdom : Plantae kolumnar. Batangnya halus dan berwarna coklat
Phylum : Magnoliophyta keabu-abuan. Daun berbentuk oval membujur
Classis : Magnoliopsida sempit berbentuk tombak 11 - 22 cm x 2 - 4,5
Ordo : Magnoliales cm, berbentuk baji membulat ke pangkal, tepi
Familia : Annonaceae berombak. Bunga muncul selama bulan Maret
Genus : Polyalthia hingga April. Selama periode pendek yakni
Species : Polyalthia longifolia (Sonn.) selama 2 hingga 3 minggu. Bunga berbentuk
Thwaites bintang dengan warna hijau pucat. Bunga ini
muncul pada clusters dari ketiak seluruh cabang
Deskripsi Tumbuhan dan ranting. Setiap bunga terdiri dari kaliks
Polyalthia longifolia merupakan tumbuhan yang kecil, dan petals berwarna hijau yang
evergreen. Kenampakan pohon ini berupa panjang dan berjumlah 6 yang tersusun dalam
piramida simetris dengan cabang seperti dua lingkaran. Kepala sari warna jingga. Buah
pendulum dan daun lanset dengan tepi berbentuk membulat telur.
bergelombang. Pohon ini dapat tumbuh
hingga mencapai 30 kaki. Biasanya ditanam Manfaat dan Kegunaan
di ketinggian kurang dari 1200 m di atas Pada masyarakat tradisional, berbagai bagian
permukaan laut. dari glodogan tiang telah digunakan untuk
133
Species Pohon di Taman Kota Bandung

beberapa tujuan pengobatan seperti demam, Manfaat ekologi yang umum adalah fungsinya
penyakit kulit, diabetes, hipertensi, dan cacingan sebagai peredam suara pada jalur hijau
(Pal et al., 2011; Murthy et al., 2005). Daunnya jalan, penyerap polusi, dan sebagai tanaman
menunjukkan aktivitas anti-bakteri, anti-radikal penghijauan untuk jalan raya, dengan cara
dan sitotoksik terhadap sel kanker A549 (paru perawatan yang mudah tanaman ini dapat
karsinoma) (Sampath et al., 2013), aktivitas tumbuh bagus dengan daun yang hijau dan
antibisul (Malairajan et al., 2008), potensi anti- tidak mudah rontok walaupun terkena terik
inflamasi dan hepatoprotektif (Tanna et al., 2009), matahari sepanjang hari. Manfaat estetika adalah
agen antileishmanial (Pal et al., 2011; Misra et al., daunnya dapat dijadikan dekorasi ornamental
2010), dan antikataractogenesis (Sivashanmugam dan digunakan pada perayaan festival. Akar
et al., 2012). Bijinya menunjukkan aktivitas pada glodokan tiang ini cukup menembus ke
antioksidan (Njoku et al., 2001; Dasari et al., dalam, tidak dangkal, tetapi juga tidak menjalar
2011). Kulit batangnya menunjukkan aktivitas dengan ekstensif yang bisa mengganggu struktur
antimikroba yang signifikan (Rashid et al., seperti trotoar, jalan dan bangunan di dekatnya.
1996), menginduksi apoptosis sel pada leukemia Sehingga selain terdapat di hutan kota, pohon
K562 (Lin et al., 2011), dan anti-inflamasi dan ini biasa ditanam di sepanjang pinggiran jalan
sitotoksik (Chang et al., 2006). Ekstrak kulit sebagai peneduh jalan.
akarnya dalam 50% metanol menurunkan
tekanan darah normal dan hipertensi pada tikus
(Saleem et al., 2005).
Daftar Pustaka : Sivashanmugam AT, Chatterjee TK. (2012) Anticataractogenesis
Pal D, Bhattacharya S, Baidya P, De BK, Pandey JN, Biswas M. activity of Polyalthia longifolia leaves extracts against glucose-
(2011) Antileishmanial activity of Polyalthia longifolia leaf extract induced cataractogenesis using goat lenses in vitro. European
on the in vitro growth of leishmania donovani promastigotes. Global Journal of Experimental Biology, 2, 105-113.
Journal of Pharmacology, 5, 97-100.
Njoku UO, Joshua, Elijah P, Omeh, Obiageli V. (2001) Antioxidant
Murthy MM, Subramanyam M, Bindu MH, Annapurna J. (2005) properties of Polyalthia longifolia. New York Science Journal, 4,
Antimicrobial activity of clerodane diterpenoid from Polyalthia 83-87.
longifolia seeds. Fitoterapia, 76, 336-339.
Dasari VN, Rupachandra S, Dinesh MG, Chandrasekharam
Sampath M, Vasanthi M. (2013) Isolation, structural elucidation HR, Sidambaram R. (2011) Antioxidant activity of seed extracts
of flavonoids from Polyalthia longifolia (Sonn.) Thawaites and of Polyalthia longifolia. International Journal of Pharmacy and
evaluation of antibacterial, antioxidant and anticancer potential. Pharmaceutical Sciences, 3, 311-314.
International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences,
5, 336-341. Chang FR, Hwang TL, Yang YL, Li CE, Wu CC, Issa HH, Hsieh
WB, Wu YC. (2006) Anti-inflammatory and cytotoxic diterpenoids
Malairajan P, Gopalakrishnan G, Narasimham S, Veni JK. (2008) from formosan Polyalthia longifolia var. pendula. Planta Medica,
Evaluation of anti-ulcer activity of Polyalthia longifolis (Sonn.) 72, 1344-1347.
Thwaites in experimental analysis. Indian Journal of Pharmacology,
40, 126-128. Lin YH, Lee CC, Chang FR, Chang WH, Wu YC, Chang JG. (2011)
16-Hydroxycleroda-3,13-dien-15,16-olide regulates the expression of
Misra P, Sashidhara KV, Singh SP, Kumar A, Gupta R, Chaudhaery histone-modifying enzymes PRC2 complex and induces apoptosis in
SS, Gupta SS, Majumder HK, Saxena AK, Dube A. (2010) CML K562 cells. Life Sciences, 89, 886-895.
16-Hydroxycleroda-3,13 (14)Z-dien-15,16-olide from Polyalthia
longifolia: a safe and orally active antileishmanial agent. British Rashid MA, Hossain MA, Hasan CM, Reza MS. (1996)
Journal of Pharmacology, 159, 1143-1150. Antimicrobial diterpenoids from Polyalthia longifolia var. pendulla
(Annonaceae). Phytotherapy Research, 10, 79-81.
Tanna A, Nail R, Chandra S. (2009) Assessment of anti-
inflammatory and hepatoprotective potency of Polyalthia longifolia Saleem R, Ahmed M, Ahmed SI, Azeem M, Khan RA, Rassol
var. Pendula leaf in wistar albino rats. Journal of Natural Medicine, N, Saleem H, Noor F, Faizi S. (2005) Hypotensive activity and
63, 80-85. toxicology of constituents from root bark of Polyalthia longifolia var.
pendula. Phytotherapy Research, 19, 881-884.
134
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Pterocarpus indicus (Angsana)


Nama ilmiah : Pterocarpus indicus Willd.
Nama lokal : Indonesian (sena, linggod, sonokembang, angsana, angsena); Lao (Sino-Tibetan) ; Malay (sena,
angsana); English (narra, Malay paduak, pricky narra, red sandalwood, redwood, smooth narra);
Filipino (narra); French (amboine, santal rouge); Thai (praduu baan, pradoo, duu baan); Trade name
(amboyna, blanco’s narra, Burmese rosewood, Malay padauk, rosewood, Tenasserim mahogany,
Philippine mahogany);
Famili : Fabaceae
Asal : Cambodia, Malaysia, Myanmar, Papua New Guinea, Philippines, Singapore, Solomon Islands, United
States of America, Vietnam
Synonim : Lingoum rubrum Rumph., Lingoum saxatile Rumph. Lingoum wallichii Pierre. Pterocarpus blancoi
Merr. Pterocarpus carolinensis Kaneh. Pterocarpus casteelsi var. ealaensis Hauman., Pterocarpus
echinata Pers. Pterocarpus indica Willd., v Pterocarpus klemmei Merr. Pterocarpus obtusatus
Miq. Pterocarpus pallidus Blanco., Pterocarpus papuana F. Muell. Pterocarpus papuanus F.Muell.
Pterocarpus pubescens Merr. Pterocarpus vidalianus Rolfe. Pterocarpus wallichii Wigh & Arn.
Pterocarpus zollingeri Miq.

Daun berseling. Anak daun 5 - 13, bulat telur


memanjang, meruncing, tumpul, mengkilat
sekali, 4 - 10 kali 2,5 - 5 cm; anak tangkai lk 0,5
- 1,5 cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di
ketiak, sedikit atau tidak bercabang, berambut
coklat, berbunga banyak, panjang 7 - 11 cm;
anak tungkai 0,5 - 1,5 cm; bunga sangat harum.
Kelopak bentuk lonceng sampai bentuk tabung,
bergigi 5, tinggi lk 7 mm. Mahkota kuning
oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera
bentuk lingkaran atau bulat telur terbalik,
berlipat kuat melengkung kembali, garis tengah
lebih kurang 1 cm; lunas lebih pendek, bakal biji
2 - 6. Polongan bertangkai di atas sisa kelopak,
hamper bulat lingkaran, dengan paruh di
samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak
membuka, garis tengah lk 5 cm, pada sisi yang
lebar dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji
kebanyakan 1. Kerap kali ditanam,

Di Filipina, Kalimantan dan Semenanjung


Malaya berbunga pada bulan Februari - Mei,
kadang-kadang pada bulan Agustus - November,
sedangkan di Sulawesi, Maluku, Carolines,
Solomons, dan New Guinea, di bulan Juli -
Klasifikasi Desember, kadang-kadang pada bulan Februari
Kingdom : Plantae
- Mei. Lebah dari bermacam genus hinggap
Divisi : Magnoliophyta
di Narra menunjukkan serangga merupakan
Kelas : Magnoliopsida
faktor penyerbukan. Buah tampaknya matang
Ordo : Fabales
dalam waktu 4 - 6 bulan. Genus Pterocarpus
Famili : Fabaceae
terdiri dari 20 spesies yang tersebar di seluruh
Genus : Pterocarpus
daerah tropis. P. indicus memiliki berbagai
Spesies : Pterocarpus indicus
macam dari Myanmar selatan ke Filipina dan
di seluruh Kepulauan Melayu ke New Guinea
Deskripsi Tumbuhan dan Kepulauan Solomon.Terdapat morfologi
Pohon, tinggi 10 - 40 m. Ujung ranting berambut. yang cukup bervariasi bila dilihat dari seluruh
Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1 - 2 cm.
135
Species Pohon di Taman Kota Bandung

jangkauan, tetapi karena penyebaran yang luas, dengan kepadatan rata-rata mungkin 720 kg /
pohon-pohon yang ditanam di setiap wilayah m³. Warnanya kemerahan karena mengandung
yang berbeda cenderung seragam. Di Malaysia, tannin atau zat warna.
habitat alaminya adalah dengan laut dan
sepanjang sungai pasang surut dan sungai. Di Manfaat lain yang juga dipergunakan adalah
tempat lain (misalnya, Papua Nugini), berada getahnya yang merah digunakan untuk obat
di hutan-hutan pedalaman. Di Maluku, empat tradisional (pengobatan tumor), dan juga
varietas diakui secara lokal, yang menempati kanker. Daunnya menghambat pertumbuhan sel-
berbagai habitat dari pantai ke Sub-pegunungan sel Ehrlich ascites carcinoma pada tikus. Melayu
hutan dan rawa musiman. menerapkan kino (getah yang seperti karet)
untuk luka mulut, dan jus akarnya untuk sifilis.
Manfaat dan Kegunaan Di Jawa menerapkan daun muda untuk bisul,dan
Manfaat dari jenis tanaman ini adalah sebagai biang keringat. Di Kepulauan Carolyn, daun
bahan baku makanan dimana daun muda bubuk halus diterapkan untuk luka di vagina.
dan bunganya dimakan saat selama periode Kino, mengandung asam kinotannic, diberikan
berbunga. Sebagai pakan lebah karena bunganya dalam obat diare, sering dikombinasikan dengan
banyak dan merupakan sumber madu yang opium. Produk lainnya : ekstrak daun digunakan
baik. Kayu Pterocarpus sangat dihargai. Kayu sebagai shampo.
P. indicus ini cukup keras (0,52 berat jenis),
cukup berat, beraroma mawar yang lembut, Secara ekologi, pohon Pterocarpus ditanam
cukup dicat halus, memiliki cincin pertumbuhan sebagai pohon peneduh jalan, di Malaysia pohon
dengan warna mencolok, yang berarti sosok ini sudah ditanam sebagai pohon peneduh
yang baik untuk kayu. Perabotan berkelas selama kurang lebih 200 tahun yang lalu.
menggunakan bahan kayu spesies ini. Di Filipina, Bunganya sangat menarik, seluruh mahkota
merupakan pohon nasional dan kayu favorit menjadi seolah-olah dicat kuning. Di Singapura,
untuk pembuatan mebel halus, lemari, roda pohon tersebut banyak ditanam di taman kota;
gerobak, ukiran, konstruksi dan alat musik.
Daftar Pustaka :
Ada bau manis khas ketika mengolah kayu. worldagroforety.org
Semakin merah kayu, maka kayu semakin berat,
136
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Roystonea regia (palem raja)


Nama ilmiah : Roystonea regia (Kunth) O.F.Cook
Sinonim : Euterpejen manii C.H.Wright, E. ventricosa C.H.Wright, O.regius (Kunth) Spreng., O.regia Kunth,
R.elata (W.Bartram) F.Harper, R.floridana O.F.Cook, R. jenmanii (C.H.Wright) Burret
Nama lokal : Palem Raja (Indonesia), Cuban Royal Palm and Royal Palm (Inggris).
Famili : Arecaceae

Klasifikasi pedang. Pangkal daun berbentuk bundar. Bunga


Kingdom : Plantae berwarna putih dengan kepala sari merah muda.
Divisi : Magnoliophyta Buah berbentuk elips, panjang antara 8,9 - 15
Kelas : Liliopsida mm dan lebar 7 - 11mm berwarna hijau saat
Ordo : Arecales muda dan berwarna ungu kehitaman saat
Famili : Arecaceae matang.
Genus : Roystonea
Spesies : Roystonea regia (Kunth) O.F.Cook Manfaat dan Kegunaan
Roystonea regia telah ditanam di seluruh daerah
Deskripsi Tumbuhan tropis dan subtropics sebagai tanaman hias. Biji
Tumbuhan berbatang tegak dan tidak bercabang digunakan sebagai sumber minyak dan untuk
ini memiliki tinggi mencapai 20 sampai 30 pakan ternak. Daun digunakan untuk jerami
meter. Memiliki daun menyirip dengan panjang dan kayu untuk konstruksi. Akar digunakan
2 - 3 meter serta anak daun panjang seperti sebagai diuretic dan untuk alasan itu mereka
137
Species Pohon di Taman Kota Bandung

ditambahkan ketifey, minuman Haiti, warga D-004, adalah campuran dari asam lemak, yang
Kuba asal Haiti. Buah dari tanaman ini juga hingga saat ini sedang dipelajari sebagai bahan
digunakan sebagai pengobatan untuk diabetes. alternatif potensial untuk pengobatan BPH.
Serat diekstrak dari selubung daun R. regia telah
ditemukan sebanding dengan sisal dan serat Daftar Pustaka :
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
pisang, tetapi lebih rendah dalam kepadatan, III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
sehingga berpotensi menjadi sumber yang Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
berguna untuk digunakan dalam material Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
University Press.
komposit ringan. Sebuah kutipan menjelaskan http://tinyurl.com/neuclao
bahwa R. regia buah dikenal sebagai D-004 http://tinyurl.com/l4ph96k
yang memiliki kemampuan mengurangi hiper http://tinyurl.com/pxrypae
http://tinyurl.com/pkjj8hq
plasiaprostat jinak (BPH) pada hewan pengerat.
138
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Senna siamea (johar)


Nama ilmiah : Senna siamea (Lamk.) Irwin et Barneby
Nama lokal : Johar, bujuk, dulang (Indonesia), Kassod tree, yellow cassia, Thailand shower, iron wood, Siamese
senna, Robles (Filipino), Casse de Siam (French), Minjri, kassod (Hindi).
Famili : Fabales
Asal : Asia Selatan, India, and Sri Lanka
Synonim : Cassia siamea Lamk.,Cassia florida Vahl, Senna sumatrana Roxb., Cassia sumatrana Roxb. ex
Hornem., Chametistula gigantea (DC.) G. Don

Klasifikasi menjadi tidak beraturan dan menyebar dengan


Kingdom : Plantae cabang ranting merunduk. Tumbuhan ini
Divisi : Magnoliophyta berbuah mulai pada tahun ke 2 - 3. Sesekali
Kelas : Magnoliopsida berbunga sangat banyak disepanjang tahun.
Ordo : Fabales Tumbuh pada keadaan berbagai iklim namun
Famili : Fabaceae khususnya cocok pada dataran rendah dengan
Genus : Senna iklim moonsoon. Hanya akan tumbuh apabila
Spesies : Senna siameaLamk akar memiliki akses pada air tanah dan
maksimum berada di musim kering selama 4 - 8
bulan. Membutuhkan intensitas cahaya yang
Deskripsi Tumbuhan
tinggi.
Senna siamea adalah pohon berukuran sedang,
tumbuhan yang hijau sepanjang tahun dan tinggi
Tumbuh ini hidup pada pada ketinggian : 0 -
mencapai 18 meter. Batang pohon mencapai
1200 meter dpl dengan suhu rata-rata suhu 20
diameter 30 cm, berbatang pendek, tajuk selalu
- 31oC, curah hujan 400 - 2800 mm. Toleransi
padat dan membulat pada awalnya, kemudian
terhadap tanah yang berkadar garam.
139
Species Pohon di Taman Kota Bandung

sekitar 2 cm. Tangkai sari terpanjang sekitar 1


cm. Bakal buah dengan tangkai putik lk sama
panjangnya dengan benang sari yang terpanjang.
Polongan dengan katup yang tebal dan
sambungan buah yang sangat dipertebal, diantara
sambungan berbelok-belok, 15 - 30 kali 1,5 cm,
berkatup 2. Biji 20 - 30, panjang sekitar 1,5 kali
lebar. Dari Asia Tenggara, kerap kali ditanam dan
juga menjadi liar; 1 - 1000 m.

Manfaat dan Kegunaan


Sebagai bahan makanan, di Thailand buah muda
dan daun dimakan sebagai sayuran. Selama
persediaan memasak, cairannya diganti tiga
kali untuk mengeluarkan racun. Di Sri Lanka
bunga dan buah muda dipakai untuk makanan
kari. Sebagai pakan ternak, namun tanaman
ini memiliki produksi sekunder (alkaloid) pada
daun, bunga, dan buah polong sehingga bersifat
racun tinggi untuk hewan non ruminansia,
seperti babi dan unggas, sehingga untuk hewan
tersebut perlu dijauhkan dari tumbuhan ini.
Kandungan alkaloid yang tinggi menjadikan jenis
ini secara tradisional buahnya dipergunakan
untuk menghindari penyakit cacingan dan
mencegah kejang – kejang pada anak. Kayu dapat
sebagai laksatif (penguras perut) dan di Kamboja,
ekstraksinya dipakai untuk kudis. Di China
dipakai sebagai host plant untuk serangga kecil
(Lac insect)

Bentuk tanaman yang cukup rindang menjadikan


jenis ini dipergunakan sebagai pagar hidup dan
peneduh untuk mencegah erosi tanah. Jenis
ini juga umum dipergunakan sebagai tanaman
naungan di sepanjang jalan dan atau untuk
perkebunan seperti kopi, coklat atau punteh.
Senna siamea juga ditanam sebagai pemecah
angin. Pada beberapa daerah di Indonesia, jenis
ini diyakini dapat memperbaiki tanah, sehingga
dipergunakan secara ekstensif untuk rehabilitas
pada lahan yang terdegradasi, seperti revegetasi
pada lahan bekas tambang alumunium.

Secara estetika warna kuning dari bunganya


Habitus berbentuk pohon dengan tinggi 2 - 20 m.
sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar
Daun menyirip genap. Kelenjar poros daun tidak
hias. Di India dipakai sebagai host dari tanaman
ada atau satu diantara pasangan daun terbawah.
Santalum spp (tanaman parasit, namun dipakai
Anak daun oval sampai memanjang, kerap
sebagai tanaman beraroma).
kali melekuk kedalam, bagian atas gundul dan
mengkilat sedikit, bawah berambut halus, 3 - 7,5 Daftar Pustaka :
kali 1 - 2,5 cm. Daun penumpu cepat rontok, http://ecocrop.fao.org/ecocrop/srv/en/cropView?id=4299
sangat kecil tidak berarti. Kelopak berbagi 5 http://www.plantamor.com/index.php?plant=538
http://www.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Senna_siamea.
dalam. Daun mahkota kuning cerah, panjang pdf
140
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Spathodea campanulata (Kiacret)


Nama ilmiah : Spathodea campanulata P. Beauv.
Nama lokal : Pohon hujan (Indonesia), Ki acret (Sunda)
Famili : Bignoniaceae
Asal : Afrika.

jalan. Karena kuncup bunganya yang mampu


memuncratkan air, dalam bahasa Sunda ia
dikenal sebagai ki acret (“pohon muncrat”) dan
dalam bahasa Jawa disebut crut-crutan. Nama
“pohon hujan” juga terhubung dengan sifat ini,
karena orang merasa seperti turun hujan jika
berjalan di bawah pohon ini. Dalam bahasa
Inggris, ia dikenal dengan nama African tulip,
karena warna bunganya yang mirip bunga
tulip (Anonim, 2014). Pohon ini cepat tumbuh
dan batang kayunya tidak keras, namun rajin
berbunga.

Habitus berbentuk pohon, 7 - 23 m tingginya.


Batang pohonnya berwarna putih dan batang
kayunya tidak terlalu keras. Daun memiliki
panjang 15 - 45 cm; jumlah daun 9 - 19,
kebanyakan 11 - 13 tiap daun, bertepi rata, bulat
telur hingga bentuk memanjang, 5 - 13 kali 2,5
- 5 cm. Tandan rapat, terminal. Bunga dengan
kelopak menutup sebelum bunga mekar (kelopak
air), membengkok, kemudian membelah bentuk
upih, 4 - 7 cm panjangnya. Mahkota oranye
merah, setangkup tunggal, bentuk lonceng lebar,
tabung 5 - 6 cm panjangnya; taju 5; panjangnya
2,5 - 4 cm, dengan tepi berkeriting. Benang sari 4,
panjang dua. Buah kotak berbentuk lanset, tegak
atau sekurang-kurangnya tidak menggantung,
dengan katub bentuk perahu hampir mengayu
coklat tua, 15 - 20 cm panjang, sering hanya
pecah pada satu sisi; sekat tebal dan menyolok,
seperti gabus. Biji banyak, 2,5 kali 2 cm, bersayap
Klasifikasi seperti selaput.
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta Manfaat dan Kegunaan
Classis : Magnoliopsida Manfaat dari jenis ini adalah sebagai bahan
Ordo : Lamiales baku makanan dengan memanfaatkan benih
Familia : Bignoniaceae sebagai bahan sayur seperti yang dilakukan
Genus : Spathodea pada banyak negara Afrika. Kayu lunak, dengan
Species : Spathodea campanulata P. Beauv. warna kayu putih kecoklatan yang digunakan
untuk mengukir dan membuat drum. Buah
Deskripsi Tumbuhan pada bagian tengah keras dan mengandung
Pohon hujan (Spathodea campanulata) biasa racun untuk membunuh hewan. Sebagai bahan
ditanam sebagai pelindung di taman atau tepi baku obat, umumnya dipergunakan bagian kulit
141
Species Pohon di Taman Kota Bandung

batang, biji, bunga dan akar digunakan sebagai burung. Selain itu, tumbuhan ini ditanam di
obat untuk pencahar dan antiseptik,. Secara pinggir jalan karena memiliki kemampuan
ekologi jenis ini umum ditemukan pada taman- menyerap polusi dan menghasilkan oksigen (O2)
taman permukiman. Bunga dengan nektarnya (Anonim, 2014). Warna bunga yang mencolok
banyak dimanfaatkan oleh jenis burung Kolibri, dan bentuk yang indah menjadikan jenis ini
seperti Black-throated Mango (Anthracothorax banyak ditanam sebagai tanaman hias dan
nigricollis), Black Jacobin (Florisuga fusca), atau kadang bunga dipergunakan sebagai rangkaian
Gilded Hummingbird (Hylocharis chrysura). bunga hias.
Kayu dari pohon yang lembut dan digunakan
untuk bersarang oleh banyak lubang sarang Daftar Pustaka :
Anonim. 2014. Spathodea. Tersedia dalam http://en.wikipedia.org/
wiki/Spathodea
142
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Swietenia macrophyla (Mahoni honduras)


Nama ilmiah : Swietenia macrophyla
Nama lokal : Mahoni Honduras (Indonesia), Mahoni daun besar (Indonesia), (Sunda)
Famili : Meliaceae
Asal : Amerika Selatan dan Tengah

- 40 m dengan diameter 3 - 4 m; pada kondisi


yang menguntungkan, pohon ini bahkan dapat
mencapai 60 meter dan diameter 9 m. Batang
lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.
Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur
dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang
berwarna abu-abu dan halus ketika masih
muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan
mengelupas setelah tua. Bentuk daun majemuk
menyirip genap dengan panjang mencapai 60 cm,
daun 6 - 16 buah per ibu tangkai daun, melanset,
ujung daun meruncing, sedikit miring, hijau
Klasifikasi muda atau kemerahan pada daun, hijau tua dan
Kingdom : Plantae mengkilap pada daun tua, panjang mencapai 20
Phylum : Magnoliophyta cm. Bunga majemuk, mahkota silindris, putih
Classis : Magnoliopsida kehijauan hingga kuning kecoklatan. Benang
Ordo : Sapindales sari melekat pada mahkota, kepala sari putih,
Familia : Meliaceae kuning kecokelatan. Di Indonesia, Swietenia
Genus : Swietenia macrophyla berbunga pada bulan Juli sampai
Species : Swietenia macrophyla King. September. Tumbuhan berbunga setelah berumur
tujuh tahun. Buah berkayu dengan bentuk kapsul
Deskripsi Tumbuhan
Swietenia macrophyla yang sering juga disebut
sebagai mahoni berdaun besar merupakan
spesies pohon tropis yang berasal dari
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pohon
ini merupakan pohon semi-deciduous yang
menggugurkan daun pada saat persediaan air
tanah menurun. Di Jawa, pohon mahoni dapat
tumbuh di tanah yang miskin hara namun
tumbuh optimal pada tanah yang kering, fertil
dengan pH 6,5 - 7,5. Di Indonesia, pohon ini
tumbuh pada ketinggian 0 - 1500 m di atas
permukaan laut, pada area dengan suhu annual
sekitar 20 - 28° C, dengan rentang suhu terdingin
11 - 22° C dan suhu terhangat 22 - 30° C. Pohon
ini memiliki bentuk seperti payung sehingga
sering digunakan sebagai pohon peneduh badan
jalan. S. macrophyla dikenal sebagai penghasil
kayu dan banyak dikultivasi untuk digunakan
kayunya.

Habitus Swietenia macrophya merupakan


pohon, yang dapat mencapai tinggi hingga 30
143
Species Pohon di Taman Kota Bandung

kayu karena kualitas kayunya yang sangat


baik. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan
kontruksi, papan kayu, dan furnitur kualitas
tinggi. Selain itu, kayu mahoni juga sering
digunakan menjadi bingkai, bahan pelapis lantai,
bahan instrumen musik, dan ornamen lainnya.
Ekologi : Swietenia macrophyla ditemukan di
semua jenis hutan, dari pinggiran savana pinus
sampai hutan hujan, namun seringkali ditemukan
di hutan kayu keras campuran, pinggir sungai,
pada tanah aluvial dengan fertilitas yang
baik. Pohon ini biasanya tersebar atau dalam
bercuping 5, keras, panjang sekitar 12 - 15 cm, kelompok kecil, tetapi kepadatan tumbuhan ini
warna abu-abu coklat, permukaan halus. Bagian yang lebih dari 4 - 8 pohon/ha jarang ditemui.
luar buah mengeras, ketebalan 5 - 7 mm dan Di daerah tropis Amerika, itu adalah salah satu
bagian dalamnya lebih tipis. Di bagian tengah spesies pionir untuk menduduki kembali lahan
mengeras seperti kayu, berbentuk kolom dengan pertanian terdegradasi. Telah terbukti bahwa jati
5 sudut yang memanjang menuju ujung. Buah persaingan dengan S. macrophylla dalam berdiri
akan pecah mulai dari ujung atau pangkal pada campuran. Di Filipina, S. macrophylla dilaporkan
saat masak dan kering. Biji menempel pada sangat tegas dalam angin, tahan terhadap badai.
kolumela melalui sayapnya, meninggalkan bekas. Selain itu, kanopi pohon ini juga seringkali
yang nyata setelah benih terlepas. Umumnya menjadi kanopi teratas pada hutan hujan.
setiap buah terdapat 35 - 45 biji. Di Indonesia, Estetika : S. macrophyla seringkali digunakan
Swietenia macrophyla berbuah pada bulan sebagai salah satu pohon yang ditanam di pinggir
Desember sampai Januari. jalan karena memiliki bentuk pohon seperti
payung sehingga dapat meneduhkan jalan
sekaligus menghiasi jalan karena bentuknya yang
Manfaat dan Kegunaan
seperti payung.
Ekonomi : Swietenia macrophyla sangat cocok
untuk digunakan sebagai kultivasi produksi
144
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Syzygium aqueum (Jambu Air)


Nama ilmiah : Syzygium aqueum (Burm.F.) Alston
Sinonim : Eugenia aquea
Nama lokal : Jambu Air (Indonesia), Jambu Air (sunda)
Famili : Myrtaceae
Asal : Asia Tenggara

Klasifikasi mengakibatkan perkembangan percabangan


Kingdom : Plantae dimana secara morfologi identik dengan batang.
Phylum : Magnoliophyta Bunga selalu lateral. Pohon jambu air sudah
Classis : Magnoliopsida dapat dipetik buahnya dalam kurun waktu
Ordo : Myrtales pemeliharaan hingga pohon siap panen ialah tiga
Familia : Myrtaceae tahun. Berbunga sebanyak 2 kali dalam setahun
Genus : Syzygium (Juli dan September) dan buahnya masak pada
Species : Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston Agustus dan November. Tanaman ini tumbuh
baik di ketinggian mencapai 1000 mdpl.
Deskripsi Tumbuhan
Habitus berperawakan perdu atau pohon setinggi
Syzygium aqueum memiliki arsitektur tumbuhan
3 - 6 m. berbatang bengkok dan bercabang
dengan model Rauh yaitu, batang monopodial
rendah, terkadang gemangnya mencapai 50
dengan pertumbuhan secara ritmik dan
cm. Batang berkayu (lignosus), keras, kuat dan
145
Species Pohon di Taman Kota Bandung

di ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi


3 - 30 kuntum.. Buah bertipe buah buni, seperti
lonceng seperti buah pir yang melebar, dengan
lekuk atau alur-alur dangkal membujur di
sisinya; bermahkota kelopak yang melengkung
berdaging; besarnya sekitar 3,5 - 4,5 x 3,5 - 5,5
cm; di bagian luar mengkilap seperli lilin; merah,
kehijauan atau merah-hijau kecoklatan. Daging
buah putih, banyak berair, dengan bagian dalam
seperti spons, aromatic, manis atau asam manis.
Biji berbentuk ginjal, diameter ± 1,5 cm, putih
kecoklatan. Akar tunggang, putih kotor.

kasar, berwarna coklat muda berbercak coklat. Manfaat dan Kegunaan


Lepasnya kerak tipis berwarna coklat saat kulit Ekologi : Bunga-bunga pada tumbuhan jambu
batang mati. Daun tunggal tidak lengkap karena air dimanfaatkan oleh serangga pollinator
hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan untuk diambil nektarnya. Buah jambu air
helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun sering dimakan oleh ulat dan ulatnya akan
bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, dimakan burung, hal ini menunjukkan bahwa
bertangkai 0,5 - 1,5 cm. Helaian daun berbentuk tumbuhan jambu air menjadi produsen penting
jorong, 7 - 25 x 2,5 - 16 cm. Daun bertulang di ekosistemnya.
menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang Ekonomi : Buah ini umumnya dijual untuk
cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat- dimakan segar atau dijadikan sebagai salah
urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga
seperti perkamen (perkamenteus), permukaan dapat dijadikan asinan. Kayunya yang keras dan
daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan
tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul bangunan, asalkan tidak kena tanah. Baik pula
(obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut digunakan sebagai kayu bakar. Daun jambu
melainkan berlekuk.  Tangkai daun berbentuk air biasa digunakan sebagai pembungkus tape
silindris dan tidak menebal pada bagian ketan. Kulit batang berkhasiat sebagai obat sakit
pangkalnya. sariawan.
Estetika : Biasa dijadikan tanaman pekarangan
Bunga membentuk karangan bunga dalam untuk konsumsi keluarga dan tanaman peneduh
malai di ujung ranting (terminal) atau muncul karena daun-daunnya yang cukup rimbun.
146
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Syzygium cumini (duwet(jamblang)


Nama ilmiah : Syzygium cumini (L.) Skeels
Nama lokal : Duwet, Juwet (Indonesia). Jamblang (Sunda)
Famili : Myrtaceae
Asal : Burma, Ceylon, India, dan kepulauan Andaman

Klasifikasi Habitus berbentuk pohon, tinggi hingga 20 m


Kingdom : Plantae dan gemang mencapai 90 cm. Batang berkayu,
Phylum : Magnoliophyta diameter 10 - 30 cm, berwarna putih kotor.
Classis : Magnoliopsida Kadang-kadang berbatang bengkok. Bercabang
Ordo : Myrtales rendah dan bertajuk bulat atau tidak beraturan.
Familia : Myrtaceae Daunnya terletak berhadapan, bertangkai 1 - 3,5
Genus : Syzygium cm. Helaian daun bundar telur terbalik agak
Species : Syzygium cumini (L.) Skeels jorong sampai jorong lonjong, 5 - 25 x 2 - 10
cm, pangkalnya lebar berbentuk pasak atau
membundar, ujung tumpul atau agak melancip,
Deskripsi Tumbuhan
bertepi rata, menjangat tebal dengan tepi yang
Bentuk kanopi bulat dan sebagiannya berbentuk
tipis dan agak tembus pandang. Hijau tua berkilat
lonjong. Pohon Duwet merupakan tanaman
di sebelah atas. Daun yang muda berwarna
yang berbuah secara musiman atau tahunan.
merah jambu. Pertulangan menyirip. Karangan
Pohon Duwet berbunga pada bulan Juli - Agustus
bunga dalam malai atau malai rata, renggang,
dan berbuah pada bulan September - Oktober.
hingga tiga kali bercabang; umumnya muncul
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian
pada cabang-cabang yang tak berdaun. Bunga
1800 mdpl, akan tetapi pada ketinggian di atas
kecil, duduk rapat-rapat, 3 - 8 kuntum di tiap
600 mdpl, tanaman Duwet hanya dapat tumbuh
ujung tangkai, berbau harum. Kelopak berbentuk
tanpa berbuah.
147
Species Pohon di Taman Kota Bandung

lonceng melebar atau corong, tinggi 4 - 6 mm, penahan angin. Bunga-bunganya baik sebagai
kuning sampai keunguan. Mahkota bundar dan pakan lebah madu.
lepas-lepas, 3 mm, putih abu-abu. Buah buni, Ekonomi : Buah jamblang dapat dijual untuk
berbentuk lonceng sampai bulat telur, sering agak dimakan segar. Kayunya dapat digunakan untuk
bengkok, 1 - 5 cm, bermahkota cuping kelopak, bahan bangunan, meskipun tidak istimewa
dengan kulit tipis licin mengkilap, merah tua dan agak mudah pecah. Kayu ini cukup kuat,
sampai ungu kehitaman, kadang-kadang putih. tahan air dan serangan serangga. Lebih sering
Sering dalam gerombolan besar. Daging buah digunakan untuk kayu bakar. Kulit kayunya
putih, kuning kelabu sampai agak merah ungu, menghasilkan zat penyamak (tannin) dan
hampir tak berbau, dengan banyak sari buah, dimanfaatkan untuk mewarnai (ubar) jala.
sepat masam sampai masam manis. Biji lonjong, Daunnya digunakan sebagai pakan ternak. Kulit
sampai 3,5 cm. Buahnya ada yang tak berbiji, ada kayunya dapat digunakan sebagai pewarna.
juga yang berbiji dengan batas jumlah 5. Pengobatan : Tanaman ini dapat digunakan
sebagai obat unruk mengobati diare, sakit
Manfaat dan Kegunaan tenggorokan, dan susah buang air kecil.
Ekologi : Pohon jamblang sering ditanam Estetika : Pohon jamblang sering ditanam
sebagai pohon peneduh di perkebunan (misalnya sebagai pohon peneduh di pekarangan dan
untuk meneduhi tanaman kopi), atau sebagai perkebunan.
148
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Syzygium polyanthum (Salam)


Nama ilmiah : Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
Synonym : Eugenia polyantha
Nama lokal : Salam (Indonesia), Salam , Gowok (Sunda)
Famili : Myrtaceae
Asal : Indonesia

lanset, 5 - 16 x 2,5 - 7 cm, gundul, dengan 6 -


11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun
intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian,
berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.
Karangan bunga berupa malai dengan banyak
kuntum bunga, 2 - 8 cm, muncul di bawah
daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga
kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4;
kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar
4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5 - 3,5 mm;
benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam
4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak
Klasifikasi persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat
Kingdom Plantae atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota
Phylum Magnoliophyta keping kelopak, berwarna merah sampai ungu
Classis Magnoliopsida kehitaman apabila masak.
Ordo Myrtales
Familia Myrtaceae Manfaat dan Kegunaan
Genus Syzygium Ekologi : Tanaman ini baik untuk penyerapan
Species Syzygium polyanthum (Wight) karbon dan menghasilkan oksigen.
Walp Ekonomi : Daun salam digunakan sebagai
rempah pengharum masakan. Kayunya yang
Deskripsi Tumbuhan tergolong berkualitas menengah ini dapat
Salam berbunga dan berbuah hampir di dipergunakan sebagai bahan bangunan dan
sepanjang tahun. Pohon ini tumbuh baik mulai perabot rumah tangga. Kulit batang salam
dari tepi pantai hingga ketinggian 1000 mdpl. mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai
ubar (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala,
Habitus berbentuk pohon berukuran sedang, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit
mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. batang dan daun salam biasa digunakan sebagai
Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu- bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan
abu, memecah atau bersisik. Batang berkayu, sakit perut. Buah salam dimakan orang juga,
batang bulat, permukaan licin , pepagan (kulit meski hanya anak-anak yang menyukainya.
batang) berwarna coklat abu-abu, memecah Estetika : Tanaman ini biasa ditanam di
atau bersisik. Daun tunggal terletak berhadapan, pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai
dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun bumbu dapur.
berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau
149
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Syzygium polycephalum (Kupa)


Nama ilmiah : Syzygium polycephalum (Miq.) Merr. & Perry
Nama lokal : Gowok, Kupa, Kepa (Indonesia). Kupa, Kupa Beunyeur (Sunda).
Famili : Myrtaceae
Asal : Indonesia

Klasifikasi mahkota bunga putih, benang sari banyak. Buah


Kingdom : Plantae buni, bulat agak gepeng, bergaris tengah 2 - 3
Phylum : Magnoliophyta cm, menggerombol, kelopak tetap menempel
Classis : Magnoliopsida dibagian ujung, ungu, gelap dan mengkilat.
Ordo : Myrtales Daging buah putih atau agak merah ungu,
Familia : Myrtaceae banyak mengandung sari buah, berbiji gepeng
Genus : Syzygium dengan kulit putih atau merah ungu.
Species : Syzygium polycephalum (Miq.)
Merr. & Perry Manfaat dan Kegunaan
Ekologi : Pohon ini berguna untuk pemecah
Deskripsi Tumbuhan angin dan pencegah erosi.
Pohon ini banyak ditanam di kebun-kebun Ekonomi : Buahnya dapat dimakan segar atau
juga tumbuh di hutan-hutan sekunder pada dibuat rujak, rasanya asam. Sering kali buahnya
ketinggian 200 - 800 mdpl. juga dibuat jeli atau manisan. Pucuk-pucuk
mudanya dimakan sebagai sayuran. Kayunya
Habitus berbentuk pohon kecil sampai sedang, cukup keras memiliki warna  kemerahan,
tinggi 8 - 20 m dan gemang hingga sekitar 50 banyak digunakan sebagai bahan bangunan atau
cm. Batang : Berkayu, diameter batang sekitar 60 perabotan.
cm. Daun tunggal berhadapan, lonjong, 17 - 25 Estetika : Pohon yang rindang dan tidak
x 6 - 7 cm. Perbungaan memalai; bunga dengan menggugurkan daun cocok dijadikan sebagai
tanaman peneduh.
150
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Tamarindus indica (Asam Jawa)


Nama ilmiah : Tamarindus indica L.
Sinonim : Tamarindus occidentalis Gaertn.,Tamarindus officinalis Hook., Tamarindus umbrosa Salisb.
Nama lokal : Asam Jawa, Asam (Melayu), Asem (Jawa, Sunda), Celagi (Bali), Bakmee (Aceh)
Famili : Fabaceae

besar memanjang bulat telur terbalik, keriting,


panjang sekitar 1 cm; yang dua terbawah panjang
1 - 2 mm. Benang sari bersatu dengan tabung
kelopak. Polongan bertangkai, memanjang
sampai bentuk garis, tebal, diantara biji dengan
sekat, coklat suram, gundul, diantara biji kerap
kali menyempit, 3,5 - 20 kali 2,5 cm; dinding
luar rapuh; daging buah asam. Biji 1 - 12, coklat
mengkilat. Pohon asam dapat tumbuh baik
hingga ketinggian sekitar 1.000 m (kadang-
kadang hingga 1.500 m) dpl, pada tanah berpasir
atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim
Klasifikasi keringnya jelas dan cukup panjang.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Manfaat dan Kegunaan
Kelas : Magnoliopsida Daging buah merupakan bahan baku makanan
Ordo : Fabales favorit untuk membuat kari yang sangat populer
Famili : Fabaceae di India. Buah dipasarkan keseluruh dunia
Genus : Tamarindus dan digunakan untuk saus, sirup dan makanan
Spesies : Tamarindus indica olahan. Biji asam jawa juga dimakan setelah
direndam dalam air mendidih dan dikelupas kulit
Deskripsi Tumbuhan bijinya. Tepung dari biji dapat dibuat menjadi
Pohon, tinggi 15 - 25 m. Daun berseling, kue dan roti. Dedaunan memiliki nilai pakan
menyirip genap, panjang 5 - 13 cm. Anak daun yang tinggi, Daunnya jarang dipangkas karena
berhadapan, 10 - 15 pasang, memanjang sampai mempengaruhi hasil buah.
bentuk garis, sii bawah hijau biru, gundul, 1 - 2,5
Daftar Pustaka :
kali 0,5 - 1 cm. Tandan bunga hamper duduk, Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
panjang 2 - 166 cm; anak tangkai 1 - 1,5 cm. III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Daun penumpu cepat rontok. Tabung mahkota http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_jawa
http://tinyurl.com/m6kddtv
hijau, tinggi lk 0,5 cm; taju memanjang, runcing, http://tinyurl.com/myb7ajw
kuning, panjang 1 cm. Ketiga daun mahkota yang http://tinyurl.com/qfr2cvl
151
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Tectona grandis (jati)


Nama ilmiah : Tectona grandis L.f.
Sinonim : Tectona theca Lour., Theka grandis (L.f.) Lam.
Nama lokal : Jati (Indonesia), Teak (Inggris)
Famili : Verbenaceae

Klasifikasi mereka dari jenis yang berbeda. Pohon jati


Kingdom : Plantae (Tectonagrandis sp.) dapat tumbuh meraksasa
Divisi : Magnoliophyta selama ratusan tahun dengan ketinggian 40 - 45
Kelas : Magnoliopsida meter dan diameter 1,8 - 2,4 meter. Namun,
Ordo : Lamiales pohon jati rata-rata mencapai ketinggian 9 - 11
Famili : Lamiaceae meter, dengan diameter 0,9 - 1,5 meter. Bunga
Genus : Tectona majemuk terletak dalam malai besar, 40 cm ×
Spesies : TectonagrandisL.f. 40 cm atau lebih besar, berisi ratusan kuntum
bunga tersusun dalam anak paying menggar
pudan terletak di ujung ranting; jauh di puncak
Deskripsi Tumbuhan
tajuk pohon. Taju mahkota 6 - 7 buah, keputih-
Pohon besar dengan batang yang bulat lurus,
putihan, 8 mm. Berumah satu. Buah berbentuk
tinggi total mencapai 40 m. Batang bebas
bulat agak gepeng, 0,5 - 2,5 cm, berambut kasar
cabang (clear bole) dapat mencapai 18 - 20 m.
dengan inti tebal, berbiji 2 - 4, tetapi umumnya
Pada hutan-hutan alam yang tidak terkelola
hanya satu yang tumbuh.
ada pula individu jati yang berbatang bengkok-
bengkok. Kulit batang coklat kuning keabu-
Jati paling banyak tersebar di Asia. Selain di
abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur
keempat Negara asal jati dan Indonesia, jati
memanjang batang. Dan seringkali masyarakat
dikembangkan sebagai hutan tanaman di Sri
Indonesia salah mengartikan jati dengan
langka (sejak 1680), Tiongkok (awal abad ke-19),
tanaman jabon (Antocephaluscadamba) padahal
152
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Bangladesh (1871), Vietnam (awal abad ke-20), batang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
dan Malaysia (1909). Iklim yang cocok adalah melapisi dinding rumah. Selain itu, cabang dan
yang memiliki musim kering yang nyata, namun ranting jati merupakan sumber bahan bakar yang
tidak terlalu panjang, dengan curah hujan antara digunakan oleh masyarakat desa. Fungsi non-
1.200-3.000 mm per tahun dan dengan intensitas ekonomis dari tumbuhan Jati ini berupa tajuk
cahaya yang cukup tinggi sepanjang tahun. yang dapat menyerap dan menguraikan zat-zat
Ketinggian tempat yang optimal adalah antara 0 pencemar dan cahaya berlebih. Dedaunan pada
– 700 m dpl; meski jati bisa tumbuh hingga 1.300 tajuk pohon Jati ini melakukan proses fotosintesis
m dpl. Tanah yang sesuai adalah yang agak basa, yang menyerap karbondioksida dari udara dan
dengan pH antara 6 - 8, sarang (memiliki aerasi melepaskan kembali oksigen dan uap air keudara
yang baik), mengandung cukup banyak kapur serta dapat membantu menjaga kestabilan iklim.
(Ca, calcium) dan fosfor (P). Jati tidak tahan
tergenang air. Daftar Pustaka :
Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Manfaat dan Kegunaan Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
Daun Jati dapat dimanfaatkan secara tradisional University Press.
di Jawa sebagai pembungkus, termasuk http://tinyurl.com/lx8vtcy
pembungkus makanan. Hama pohon Jati sering http://tinyurl.com/nou5ldz
http://tinyurl.com/l78ocvv
dimanfaatkan sebagai bahan makanan orang http://tinyurl.com/lb6g9zl
desa seperti belalang jati dan ulat jati. Kulit
153
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Terminalia catappa (Ketapang)


Nama ilmiah : Terminalia catappa L.
Nama lokal : Ketapang (Indonesia), Katapang (Sunda)
Famili : Combretaceae
Asal : Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Klasifikasi dan bulan kering hingga 6 bulan. Ketapang


Kingdom : Plantae menggugurkan daun hingga dua kali setahun,
Phylum : Magnoliophyta sehingga tumbuhan ini bisa tahan menghadapi
Classis : Magnoliopsida bulan-bulan yang kering. Buahnya yang memiliki
Ordo : Myrtales lapisan gabus dapat terapung-apung di air
Familia : Combretaceae sungai dan laut hingga berbulan-bulan, sebelum
Genus : Terminalia tumbuh di tempat yang cocok. Buahnya juga
Species : Terminalia catappa L. disebarkan oleh kelelawar (Satura, 2012). Model
arsitektur pohon adalah model Aubréville dengan
Batang monopodial dengan pertumbuhan tahap
Deskripsi Tumbuhan
demi tahap bersamaan dengan pertumbuhan
Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia
cabang-cabang yang ritmik. Cabang-cabangnya
Tenggara, khususnya Indonesia kecuali di
simpodial yang bersifat terminal. Perkembangan
Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang
cabang plagiotropik. Terkenal dengan istilah
didapati di alam. Pohon ini biasa ditanam di
percabangan terminalia/model Pagoda.
Australia bagian utara dan Polinesia; demikian
pula di India, Pakistan, Afrika Timur dan Afrika
Habitus berbentuk pohon kerap kali dengan taju
Barat, Amerika Tengah, serta Amerika Selatan.
yang jelas bertingkat (pohon), tinggi 10 - 35 m.
Pohon ini cocok dengan iklim pesisir dan dataran
Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang
rendah hingga ketinggian sekitar 400 m dpl.
keras dan kuat. Arah tumbuh batang yang
Curah hujan antara 1.000 - 3.500 mm pertahun,
154
Species Pohon di Taman Kota Bandung

bertaju 5, berbentuk piring atau lonceng, pada


bunga bawah panjang 4 - 8 mm, putih. Benang
sari dalam 2 lingkaran lima-lima, pada yang
berkelamin 2 dan bunga jantan muncul keluar
jauh, pada bunga betina dan tidak berkelamin
lebih pendek dan steril. Tangkai putik, sangat
pendek atau tidak ada. Buah batu bersegi 2,5 - 7
kali 4 - 5,5 cm, kerap kali merah tua.

Manfaat dan Kegunaan


Ekologi : Sebagai peneduh dan menyejukkan
udara, serta mempunyai aroma yang harum.
Selain itu tumbuhan ini dapat menyerap karbon
dan menghsilkan oksigen melalui proses
fotosintesisnya serta dapat mencegah erosi.
Ketapang sering terdapat di taman-taman dan
tepi jalan karena memiliki cabang dan tajuk
yang khas. Cabangnya mendatar dan tajuknya
bertingkat-tingkat mirip struktur pagoda.
Juga daunnya besar sehingga mudah untuk
pembersihan lingkungan (Satura, 2012).
Ekonomi : Ketapang merupakan tumbuhan
multiguna. Pepagan dan daunnya, kadang-
kadang juga akar dan buah mudanya dipakai
secara local untuk penyamakan kulit dan
member warna hitam, dipakai untuk mencelup
kapas dan rotan dan sebagai tinta. Kayunya
berkualitas baik dan digunakan untuk konstruksi
rumah dan kapal. Kayunya rentan terhadap
rayap. Bijinya enak dimakan, dan mengandung
minyak yang tidak berbau, mirip minyak
almond. Minyaknya dipakai sebagai pengganti
minyak almond yang sebenarnya untuk
meredakan radang rongga perut, dan dimasak
dengan daun, dalam menyembuhkan lepra,
kudis dan penyakit kulit yang lain. Daunnya
tegak lurus (erectus), yaitu memiliki arah lurus digunakan untuk rematik pada sendi. Tanin
keatas. Percabangan monopodial karena batang dari pepagan dan daunnya digunakan sebagai
pokoknya selalu tampak lebih jelas maksudnya astringen pada disentri dan sariawan. Juga
lebih besar dan lebih panjang dari pada cabang- sebagai diuretik dan kardiotonik dan dipakai
cabangnya. Sedangkan untuk arah tumbuh sebagai obat luar pada erupsi kulit. Di Filipina
cabangnya, Terminaliacatappa memiliki cabang rebusan daunnya dipakai sebagai vermifuge.
yang mendatar (horizontalis), yaitu antara cabang Penggunaan ketapang sebagai bahan pewarna
dan batang pokok memebentuk sudut 90o. Daun celup dan penyamak sangat terbatas. Kandungan
tersebar, sebagian besar terkumpul di ujung taninnya rendah, dan pewarna sintetis banyak
ranting, bulat telur terbalik oval, seperti kulit, tersedia dan lebih mudah dipakai (Satura, 2012).
dekat sebelum rontok merah, panjang 15 - 31 Estetika : Pohonnya ditanam di jalan raya dan
cm, dengan pangkal yang membulat bentuk kebun sebagai naungan karena perawakannya
jantung, pada pangkal di bawah pada kedua sisi yang cocok, seperti pagoda sehingga dapat
dari ibu tulang daun dengan kelenjar. Bunga dijadikan tanaman penghias.
bulir dibagian bawah dengan bunga berkelamin Daftar Pustaka :
dua atau bunga betina dan di atas denga bunga Satura, Pitrianthy. 2012. Terminaliacatappa (Ketapang). Tersedia
jantan atau bunga tidak berkelamin. Tepi kelopak dalam http://pitrianthysatura.blogspot.com/2012/11/blog-post.html
155
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Tetranthera angulata (Huru madang)


Nama ilmiah : Tetranthera angulata (Blume) Nees
Nama lokal : Hurukuning, hurumanggah, wurukunyit, hurumadang(Indonesia); hurukoneng, hurumedang,
hurumadang, hurumanggah, huruminyak (Sunda); hurumanggah, hurumadang, wurukunyit (Jawa),
Kalangkala (Kalimantan)
Famili : Lauraceae
Asal : Indonesia, Jawa-Kalimantan
Synonim : LitseaangulataBlume

Klasifikasi tumbuh di hutan hujan campuran pada


Kingdom : Plantae ketinggian tempat sampai 1.800 m dpl.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida Manfaat dan Kegunaan
Ordo : Laurales Digunakan sebagai obat rematik dengan
Famili : Lauraceae menggunakan daun dan buahnya (sunda)
Genus : Tetranthera Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan
Spesies : Tetrantheraangulata menggunakan biji buah kalang kala secara
tradisional sebagai obat bisul. Pohon ini masih
Deskripsi Tumbuhan tergolong liar dan belum dibudidayakan.
Pohon berukuran kecil sampai sedang, tinggi Kandungan metabolit sekunder yang terdapat
antara 18 - 24 m, dan diameternya mencapai 55 pada ekstrak methanol biji kalangkala
cm. Batang lurus atau bengkok, permukaannya (Terantheraangulata) adalah alkaloid dan tanin.
halus dan berwarna keabu-abuan, dan kulit
Daftar Pustaka :
dalamnya berwarna kekuningan. Daun memiliki http://apps.cs.ipb.ac.id/ipbiotics/user/organism/detail/detail_
tata daun alternate, ukuran 10 - 35 cm x 4 - 11,5 organisme_obat.php?id=806
cm, berbentuk acute atau acuminate, permukaan ThePlantlist.org
Ariyani, D., Mustikasari, K. 2010.SKRINING FITOKIMIA
atas glabrous sampai agak berbulu. Buah EKSTRAK METANOL BIJI KALANGKALA (Litseaangulata).
berbentuk ovoid sampai oblong, ukuran diameter SainsdanTerapan Kimia, Vol.4, No. 2 (Juli 2010), 131-136
buah 2 - 2,5 cm. Huruma dan gumumnya
156
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Thevetia neriifolia (ginje(ki Hujan)


Nama ilmiah : Thevetia neriifolia Juss. ex Steud.
Nama lokal : Ginje / Ki Hujan (Sunda)
Famili : Apocynaceae

ibu tulang daun menonjol, permukaan atas


berwarna hijau agak mengkilap dan bagian
bawah berwarna lebih muda, panjang 8 - 15 cm
dengan lebar 0.6 - 1,8 cm. Bunga majemuk dalam
karangan bunga yang mekar tidak berbarengan,
berbentuk seperti terompet, di ujung ranting
atau ketiak daun, berwarna kuning. Buah
batu berbentuk segitiga lebar, berwarna hijau
mengilap, berwarna hitam saat masak, bergetah,
diameter sekitar 5 cm. Biji satu dan besar
berwarna abu-abu. Daun yang kering bisa diisap
seperti rokok. Getahnya yang seperti air susu
digunakan penduduk untuk meracun ikan. Jenis
ini kerap ditemukan di daerah padang rumput
dan sekitar aliran sungai.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae Manfaat dan Kegunaan
Divisi : Magnoliophyta Tanaman ini merupakan tanaman ornamental di
Kelas : Equisetopsida taman dan kebun. Selain itu tumbuhan ini dapat
Ordo : Gentianales mengobati  cantengan (radang sebelah kuku)
Famili : Apocynaceae ataupun kelainan kulit bagi pengobatan luar.
Genus : Thevetia
Daftar Pustaka :
Spesies : ThevetianeriifoliaJuss. exSteud. Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967.Flora of Java, Vol
III.Wolter-Noordhoff NV. Groningen.
Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of
Deskripsi Tumbuhan Flowering Plant.The New York Botanical Garden, Columbia
Tanaman yang berasal dari Amerika tropis dan University Press.
dipelihara sebagai tanaman hias di taman atau http://tinyurl.com/ofcftu9
http://tinyurl.com/padb92w
pinggir jalan ini didatangkan ke Indonesia dari
India Barat. Ginje termasuk tanaman beracun
karena mengandung glikosida jantung yang
memiliki efek seperti digitalis (obat penguat
jantung). Menurut kepustakaan, tanaman ini di
Pulau Oahu penyebab keracunan berfrekuensi
tinggi yang serius pada manusia. Perdu atau
pohon kecil, tinggi 2 - 5 m, bercabang banyak,
mengandung getah berwarna putih seperti
susu yang sangat beracun, berbau tidak enak.
Batang bulat, berwarna hijau keabu-abuan
dengan tonjolan-tonjolan bekas ranting dan
daun yang telah gugur. Daun tunggal, bertangkai
sangat pendek, berkumpul, terutama di ujung
ranting. Helaian daun bentuk lanset dengan
ujung runcing dan pangkal agak membengkok,
157
Species Pohon di Taman Kota Bandung

Toona chinensis (suren(ki beureum)


Nama ilmiah : Toona sinensis
Nama lokal : Suren (Indonesia), ki beureum (Sunda).
Famili : Meliaceae
Asal : Tiongkok

majemuk yang membentuk rangkaian bunga


dalam sebuah tandan dengan panjang 57,5 - 88
cm. Tandan bunga muncul dari ujung tangkai
daun, dengan jumlah lebih dari 402 satuan
bunga. Ukuran bunga suren sangat kecil, sebesar
satu bulir padi. Bunga suren merupakan bunga
lengkap dengan 5 helai kelopak dengan panjang
1,4 mm dan lebar 1,2 mm. Warna kelopak putih
susu hingga merah muda. Tangkai sari 5 helai
mengelilingi kepala putik. Buah suren tersusun
seperti malai yang panjangnya dapat mencapai
1 m, setiap malai terdiri dari 100 buah. Buah
berupa kapsul lonjong dan terdiri dari 5 ruang,
setiap ruang terdiri dari 6 - 9 benih. Benih suren
Klasifikasi bersayap padasalah satu ujungnya. Panjang
Kingdom : Plantae benih 3 - 6 mm, lebarnya 2 - 4 mm dan berwarna
Phylum : Magnoliophyta coklat. Pohon suren berbunga dan berbuah pada
Cllassis : Magnoliopsida bulan Desember-Februari atau April-September,
Ordo : Sapindales ketika buah masak dapat ditandai dengan
Familia : Meliaceae gugurnya daun.
Genus : Toona
Species : Toona sinensis (Juss.) M.Roem. Manfaat dan Kegunaan
Ekologi : Pohon ini menarik banyak serangga
Deskripsi Tumbuhan polinator.
Toona sinensis merupakan pohon deciduous Ekonomi : Suren dikultivasi karena tunasnya
(menggugurkan daunnya pada kondisi yang dapat dimakan. Di Tiongkok, daun muda segar
kurang menguntungkan). Tinggi pohon ini dapat dan tunasnya sering digunakan sebagai sayuran
mencapai 20 m dan tingkat pertumbuhannya aromatik yang digunakan sebagai bahan tumisan.
sangat cepat. Tumbuhan ini dapat tumbuh Selain itu, rebusan kulit kayunya juga dapat
pada kegiatan 100 sampai 2900 meter di atas digunakan untuk mengobati diare, disentri
permukaan laut. kronis, perut kembung, leukorrhoea, dan
gonorrhea. Pada beberapa literatur, dijelaskan
Habitus berbentuk pohon dengan tinggi bahwa kayunya dibakar di kuil atau candi karena
mencapai 40 m dan diameter mencapai 150 cm. mengeluarkan aroma yang khas.
Batang : Kulit batang berwarna abu-abu hingga Estetika : Suren banyak dikultivasi di
coklat gelap, mengelupas, kulit batang dalam Amerika untuk digunakan sebagai tumbuhan
berwarna merah muda sampai merah, berserat. lansekap. Pohon ini dikenal memiliki batang
Daun majemuk melanset dengan jumlah daun yang berwarna sedikit merah muda. Daunnya
per ibu tangkai 8 - 20 pasang. Daun memiliki memiliki tonasi warna dari kemerahan, merah
panjang 32 - 120 cm, petiol panjang 5,5 - 20 muda, hingga menjadi hijau pada daun yang
cm, permukaan licin atau berambut halus, tua dan berubah menjadi keemasan ketika akan
tulang daun berwarna kemerahan dan licin atau menggugurkan daunnya, sehingga pohon ini
berambut halus. Bunga suren termasuk bunga sangat atraktif.
Climb a tree, a moony tree, virginal and suggestive
As a twilight spire – climb a tree, and you own it.

Climb on in wonderment, at first, dreaming


transfigurations

Or angel-ornaments in the boughs.


Climb a tree, and you win it: its dowry passes to
you.

~Colin Tan~
159

Bab 4
160
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Pedoman teknis pemeliharaan pohon ini berisi • kulit yang tidak terpotong atau rusak
ketentuan teknis dalam hal pemeliharaan pohon • cabang yang merata berjarak sepanjang dan
serta lampiran-lampiran sebagai pelengkapnya. sekitar batang
Pedoman teknis ini akan meliputi beberapa sub • cabang yang tidak terbelah atau rusak
bab yaitu : • berdaun rimbun dan berwarna hijau tua
• tidak berpenyakit atau serangga berbahaya
4.1 Pemilihan bibit • bola akar yang aman dibungkus karung goni
4.2 Penanganan, transportasi dan • tidak ada akar yang tumbuh di bawah wadah
penyimpanan bibit pohon • tidak ada akar melingkar di dalam atau atas
4.3 Penanaman pohon wadah
4.4 Pemeliharaan setelah ditanam • tidak ada gulma yang tumbuh diwadah atau
4.4.1 pemupukan dari akar bola
4.4.2 penyiraman • tanah yang berada pada bola akar berada
4.4.3 pemangkasan dalam keadaan lembap
4.4.4 penilaian pohon/pemeriksaan •
pohon 4.2 Penanganan, transportasi dan
4.4.5 perkiraan umur pohon
penyimpanan bibit pohon
Tajuk pohon, batang dan akar harus
4.1 Pemeliharaan bibit pohon mendapatkan penanganan yang baik ketika
Pemilihan bibit pohon menjadi faktor yang akan dipindahkan ke tempat penanaman.
menentukan bagaimana komposisi dari RTH Untuk itu tajuk pohon sebaiknya diberikan
yang akan dibentuk. Karena fungsinya yang perlakuan (dibungkus). Demikian pula halnya
multi-dimensi, RTH mensyaratkan keamanan dengan bagian akar,dapat dibungkus dengan
dan kenyamanan karena menjadi ruang yang menggunakan karung. Pastikan bahwa daerah
dimanfaatkan untuk beraktivitas. Untuk itu, di sekeliling akar ada dalam keadaan lembap.
pemilihan bibit pohon menjadi bagian penting Namun perlu dihindarkan merendam akar
dari pemeliharaan pohon. karena dapat menambah berat serta meluruhkan
bola akar. Pada saat memindahkan bibit pohon,
Sebuah bibit pohon yang baik untuk penanaman perlu diperhatikan, bagian yang dipegang adalah
mensyaratkan memiliki karakteristik sebagai bagian bola akarnya.
berikut : Untuk pengangkutan dalam jarak yang dekat,
• memiliki batang yang kuat dan lurus dapat dilakukan dengan gerobak atau forklift.

Pemindahan pohon untuk jarak dekat


161
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Sedangkan untuk jarak yang relatif jauh, (bungkus). Posisi bibit disarankan dalam keadaan
Pengangkutan bibit dilakukan dengan horisontal untuk menghindari hilangnya
menggunakan kendaraan bak tertutup kelembaban tanaman (moisture loss). Selain itu
sehingga bibit terhindar dari terpaan angin dan juga menjaga agar tajuk pohon secara umum
panas matahari. Untuk transportasi dengan tidak mengalami kerusakan akibat kontak yang
menggunakan kendaraan bak terbuka, bibit terjadi dengan angin.
pohon yang dibawa harus diberikan perlakuan

Pemindahan pohon untuk jarak jauh

Selama masa penyimpanan, bibit pohon harus


mendapatkan perlakuan yang sesuai. Bagian
akar harus terbungkus untuk menjaga agar akar
tidak kehilangan kelembaban dan unsur haranya.
Bahan dari karung goni merupakan bahan yang
baik untuk digunakan karena selain menahan
tanah juga memberikan sistem pertukaran nutrisi
yang dibutuhkan. Pengikatan karung goni dapat
dilakukan dengan menggunakan kawat agar
terikat kuat. Bahan lain yang dapat digunakan
adalah pot dari kayu atau tanah liat yang diberi
lubang pada bagian bawahnya

Pemeliharaan dan penyimpanan bibit pohon


yang tidak segera ditanam
162
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

4.3. Penanaman pohon l) Prediksi konflik yang mungkin muncul


apabila pohon mencapai ukuran dewasa
4.3.1. Evaluasi lokasi penanaman (menghalangi lampu stopan, rambu LL, jarak
Evaluasi kondisi dan situasi lokasi penanaman pandang pengendara, dsb.)
merupakan langkah pertama dalam menentukan m) Potensi permasalahan yang disebabkan hama
lokasi penanaman. Dengan demikian kondisi n) Kebutuhan yang mungkin diperlukan dalam
pohon yang ditanam akan terpelihara dengan pemeliharaan
baik. Kesalahan pemilihan lokasi dapat
menyebabkan pertumbuhan bibit pohon yang Media tanah untuk lokasi penanaman pada
tidak optimal, mengalami tekanan (stress) dan ruang terbuka hijau berbeda dengan penanaman
bahkan kerusakan pada tanaman. Poin-poin pada pot, namun lahan merupakan lokasi yang
berikut ini dapat dijadikan paduan dalam akan dijadikan media tanam. Berbedanya kondisi
mengkaji kesesuaian lokasi penanaman biogeofisik dari suatu lahan akan menyebabkan
a) Kondisi iklim dan cuaca ( suhu ekstrim, kualitas tanah sebagai media tanam perlu diolah
kelembaban, angin dsb) terlebih dahulu. Tanah yang baik sebagai media
b) Kondisi pencahayaan (terbuka atau ada tanam adalah tanah yang gembur mengandung
naungan) cukup unsur hara. Untuk menghasilkan media
c) Analisis kondisi tanah (khususnya pH, N, tanam yang baik maka tanah harus digemburkan
P and K, Ca, Mg), tekstur tanah (clay, loam dengan menggunakan cangkul hingga kedalaman
atau sandy), , densitas tanah (padat atau pertumbuhan akar dan ditambahkan pupuk
gembur), salinitas, pencemaran dan polusi organik/kompos secukupnya. Penanaman dapat
d) Luas daerah pertumbuhan akar dan volume dilakukan setelah tanah dibiarkan selama 3–5
tanah untuk pertumbuhan hari.
e) Keberadaan utilitas baik yang ada di bawah
dan atas tanah (Mis. Kabel tilpon, kabel Pada proses penanaman harus diperhatikan hal-
listrik, saluran air, dsb.) hal sebagai berikut:
f) Keberadaan saluran air dan kondisi drainase a) Tanaman penghijauan di perkotaan
setempat (bisa dilakukan uji dengan akan tumbuh optimal apabila disediakan
menggali lubang di tanah sedalam 40-50 permukaan tumbuh yang kontinyu, tidak
cm kemudian diisi air, apabila air menyerap berupa lubang tanam yang individual
ke dalam tanah sampai habis dalam kurun (maksudnya: satu lubang untuk setiap satu
waktu 1 - 2 jam, berarti drainasenya baik; batang pohon). Penggunaan mulsa berupa
menyerap dalam 12-24 jam, drainase cukup kompos sangat dianjurkan dan diberikan
baik; menyerap dalam > 24 jam, drainasenya pada awal penanaman. Namun harus pula
buruk. diperhatkan aspek estetika dari penggunaan
g) Kedalaman water table (bisa dilakukan uji kompos untuk mulsa.
sebagai berikut: menggali lubang di tanah b) Ukuran lubang tanaman minimal 21/2 kali
sedalam 50-60 cm, tunggu 2 -3 jam untuk diameter “bungbun” dengan kedalaman
melihat keluar atau tidaknya air dan mengisi tidak melebihi tinggi “bungbun”. Apabila
lubang tanah. Kalau keluar air berarti tanaman ditanam terlalu dalam, maka proses
permukaan water table-nya dangkal respirasi dari akar akan terganggu dan dapat
h) Keberadaan lapisan keras di dalam tanah menyebabkan tanaman mengalami stress.
yang dapat menganggu penyerapan air Biasanya sebagian besar akar akan berada
i) Aktivitas manusia di sekitar lokasi pada kedalaman 30 – 50 cm dan tumbuh
penanaman melebar 2 – 3 kali lebar tajuk. Jadi, yang
j) Kesesuaian ukuran (diameter tinggi), bentuk perlu diperhatikan adalah lingkungan untuk
(tajuk), warna (daun, bunga), karakteristik pertumbuhan akar harus cukup lebar dan
daun (gugur di waktu tertentu) dengan tidak terlalu dalam. Lebih baik menanam
situasi lokasi terlalu tinggi daripada terlalu dalam. Bagian
k) Prediksi gangguan yang mungkin terjadi dasar lubang tanaman digemburkan untuk
selama pertumbuhan (pembangunan mempermudah akar menembus setelah
gedung, galian kabel, dsb) dan pertimbangan keluar dari bagian tanah pembungkusnya.
jarak ke gedung terdekat c) bibit tanaman harus memiliki percabangan
dan perakaran yang sehat
163
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Butir-butir berikut dapat digunakan untuk


melakukan proses penanaman bibit pohon
penghijauan:
a) Pengangkutan bibit dilakukan dengan
menggunakan kendaraan bak tertutup
sehingga bibit terhindar dari terpaan angin
dan panas matahari/kendaraan terbuka
dengan bibit pohon yang diberi perlakuan
(bungkus). Posisi bibit disarankan dalam
keadaan horisontal untuk menghindari
hilangnya kelembaban tanaman (moisture
loss)

bibit pohon dengan cabang yang


banyak rawan mengalami kematian

d) besarnya diameter lubang tanam sama


dengan lingkaran tajuk terluar tanaman
dengan kedalaman setebal bola akar
ditambah 10 cm;
e) masukan tanah di sekeliling bola akar,
dengan ketentuan tanah yang berasal dari
bawah, dikembalikan ke bagian bawah
lubang tanam, dan tanah yang berasal dari
bagian atas lubang tanam diurugkan di
bagian atas; b) Tanaman disiram terlebih dahulu sebelum
f) agar pohon yang diangkut ke lokasi penanaman
baru ditanam tidak c) Apabila penanaman tidak dilakukan segera,
bergoyang, diperlukan bibit diletakkan di tempat teduh dan disiram
alat penahan (kayu 2 kali/hari
pemancang/ ajir)
ditancapkan di seputar
pohon, dengan ujung
diikat pada batang
pohon. Tali pengikat
batang pohon tidak
boleh merusak batang
pohon. Tali karet dan
atau webbing sangat dianjurkan;
g) tanaman disiram secukupnya.

4.3.2. Penanaman
Untuk menjamin pertumbuhan pohon
penghijauan yang baik dan sehat mutlak
diperlukan teknik penanaman dan pemeliharaan
yang baik. Untuk itu diperlukan adanya suatu
pentunjuk teknis yang dapat dijadikan acuan
secara seragam oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam program penghojauan Kota Bandung.
Petunjuk teknis tersebut perlu memuat beberapa
hal seperti berikut ini.
164
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

d) Pengangkatan dan pemindahan bibit


dilakukan dengan memegang bagian
bungkus (bungbun), bukan dengan cara
memegang bagian batang
e) Lubang dibuat 2 - 3 kali lebih besar daripada
ukuran bungbun (bungkus) bibit; tidak lebih
dalam daripada tinggi bungbun

f) Bagian tepi dari lubang tanaman


digemburkan untuk mempermudah akar
menembus bagian tersebut k) Menggunakan ajir dan menggunakan
g) Bibit ditanam tidak terlalu dalam (leher akar mulsa di sekeliling bibit yang baru ditanam
tidak terkubur) . Leher akar yang terkubur (ketebalan mulsa 5 – 8 cm; membentang
terlalu dalam dapat menyebabkan kerusakan 15 – 20 cm dari batang semai pohon yang
akar dalam jangka waktu yang dalam ditanam). Tali pengikat batang pohon
tidak boleh merusak batang pohon. Tali
karet dan atau webbing sangat dianjurkan.
Pemberian mulsa harus dilakukan secara
proporsional sebab jika terlalu berlebih dapat
menyebabkan kerusakan pada akar

h) Tanah dari lubang tanam diganti dengan


tanah yang lebih subur
i) Pemberian pupuk pada saat bibit ditanam
(catatan: tidak ada keuntungan jangka
pendek yang diperoleh dari penggunaan
perangsang akar dan/atau pupuk pada saat
tanam)
j) Bungkus bola akar dibuka terlebih dahulu

Pemberian mulsa dengan kadar yang sesuai


165
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

l) Patokan lamanya pemeliharaan tanaman:


6 bulan untuk setiap 2,5 cm; apabila bibit
yang ditanam berdiameter 5 cm, maka
pemeliharaan intensif dilakukan selama 12
bulan (1 tahun).

Pemeliharaan setelah penanaman


1) Pemupukan
Prinsip dasar pemupukan adalah mensuplai
hara tambahan yang dibutuhkan sehingga
tanaman tidak kekurangan makanan. Pupuk
yang diberikan pada tanaman dapat berupa
pupuk organik maupun pupuk anorganik
(misalnya NPK atau urea). Pupuk yang
digunakan untuk pohon-pohon taman
biasanya pupuk majemuk NPK. Pemupukan
dilakukan di akhir tahun pertama setelah
tanam; dilakukan minimal 2 kali dalam
setahun (awal dan akhir musim hujan); pada
tanah berpasir dilakukan 3 kali setahun.
Pemupukan pada awal penanaman sebisa
Pemberian mulsa berlebih
mungkin dihindarkan.

2) Penyiraman
Penyiraman tanaman dimaksudkan sebagai
upaya menyeimbangkan kebutuhan air
dalam tanah untuk kebutuhan tanaman,
membantu mengatur kelembaban tanah
akibat laju evapotranspirasi, serta berfungsi
melarutkan garam-garam mineral dan
terutama sebagai unsur utama pada proses
fotosintesis.

Waktu penyiraman pada dasarnya dapat


dilakukan kapan saja saat dibutuhkan, waktu
Penggunaan material pengikat ajir yang salah penyiraman yang terbaik adalah pada pagi atau
menyebabkan kerusakan pada batang
sore hari. Penyiraman siang hari hendaknya
langsung pada per-mukaan tanah, tidak pada
permukaan daun tanaman. Untuk daerah dengan
kelembaban tinggi pe-nyiraman pada pagi hari
lebih baik daripada sore hari, untuk menghindari
penyakit yang disebabkan oleh cendawan
Penetrasi air siraman sedalam 15-20 cm ke dalam
tanah, dapat menjadi indikasi bahwa siraman air
sudah dinyatakan cukup.

Apabila tidak ada hujan, semai pohon yang baru


ditanam, disiram 3 kali/minggu, khususnya
dalam 3 bulan pertama untuk merangsang
pertumbuhan akar; kelembaban dipantau
Penggunaan material yang benar memelihara sepanjang tahun.
kondisi batang bibit pohon
166
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Patokan banyaknya air untuk menyiram: 8 – 12


liter untuk setiap pohon berdiamater 2,5 cm.
Penyiraman tidak langsung mengenai pohon, tapi
di bagian permukaan tanah.

3) Pemangkasan Tujuan pemangkasan tanaman adalah


Alasan utama untuk pemangkasan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman
hias dan pohon peneduh termasuk sesuai yang diin-ginkan serta menjaga
keselamatan, kesehatan, dan estetika. keamanan dan kesehatan tanaman. Waktu
Selain itu, pemangkasan dapat digunakan pemangkasan yang tepat adalah setelah
untuk merangsang produksi buah dan masa pertumbuhan generatif tanaman
mening-katkan nilai kayu. Pemangkasan (setelah selesai masa pembungaan) dan
untuk keamanan (Gbr. 1A) melibatkan sebelum pemberian pupuk. Pemangkasan
pemangkasan cabang yang bisa jatuh dilakukan sebelum tanaman penghijauan
dan menyebabkan cedera atau kerusakan ditanam di lokasi. Pada tahun pertama tidak
properti, pemangkasan cabang yang meng- dilakukan pemangkasan. Penyiangan gulma
ganggu dengan garis terlihat di jalan-jalan dilakukan secara rutin. Ajir dicabut setelah
atau jalan masuk, dan menghilangkan tanaman tampak “ajeg” ( biasanya setelah
cabang yang tum-buh ke baris utilitas. tahun pertama). Pemangkasan dilakukan
pada tahun kedua setelah tanam, dilakukan
Pemangkasan Keselamatan bisa sebagian pada cabang yang tumbuh di batang bagian
besar dihindari dengan hati-hati memilih bawah.
spesies yang akan tidak tumbuh di luar
ruang yang tersedia bagi mereka, dan Pemangkasan tanaman dapat dilakukan dengan
memiliki karakteristik kekuatan dan bentuk tujuan:
yang cocok untuk situs. a) Pemangkasan untuk kesehatan pohon:
Pemangkasan untuk tujuan ini dilakukan
Pemangkasan untuk kesehatan (Gambar 1B) pada cabang, dahan dan ranting yang retak,
melibatkan menghapus sakit atau serangga- patah, mati atau berpenyakit.
penuh kayu, penipisan tersebut mahkota
untuk meningkatkan aliran udara dan redu b) Pemangkasan untuk keamanan penggunaan
taman:
1) Pemangkasan dengan tujuan ini
167
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

dilakukan pada cabang, dahan dan diperlukan ruang terbebas dari juntaian
ranting, yang dapat mengancam ranting dan dahan pohon sekitar 4,5-5
keamanan penggunaan taman. meter dari permukaan tanah.
2) Di daerah pejalan kaki diperlukan ruang
terbebas dari juntaian ranting dan dahan d) Pemangkasan untuk tujuan estetis:
pohon sekitar 2,5 meter dari permukaan Pemangkasan dengan tujuan ini adalah
tanah. untuk menghasilkan penampilan tanaman
3) Batang atau dahan yang menyentuh lebih baik atau lebih indah. Dengan
kabel telepon dan listrik perlu memperhatikan jenis dan kerapatan daun,
dipangkas, kerena disamping dapat maka pemangkasan dapat menghasilkan
korsleting/kebakaran, juga gesekan yang tanaman dengan bentuk tajuk spiral,
intensif dapat mengganggu kesehatan silindris, kubus, bulat, piramidal dan lain
pohon. sebagainya.

c) Pemangkasan untuk keamanan pengguna Berbagai teknik pemangkasan pada pohon


jalan: Teknik pemangkasan pada daerah yang dilewati
1) Pemangkasan dengan tujuan ini utilitas.
dilakukan pada cabang, dahan dan
ranting, yang dapat menghalangi Pada prinsipnya, pemangkasan di daerah yang
pandangan pengguna jalan. dilewati utilitas adalah melewatkan jaringan
2) Untuk jalan dilalui kendaraan di daerah utilitas (dalam hal ini terutama jaringan listrik
permukiman diperlukan ruang terbebas dan telepon) tanpa harus menghilangkan
dari juntaian ranting dan dahan pohon keberadaan pohon. Dengan demikian
sekitar 3,5 meter dari permukaan tanah. pertimbangan yang dilakukan
3) Untuk jalan umum dilalui kendaraan

Range area steril utilitas pada komplek perumahan


168
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Teknik pemangkasan yang dilakukan pada Alat yang digunakan untuk melakukan
daerah-daerah yang dilewati utilitas umum harus pemangkasan sangat beragam dan dapat
memerhatikan beberapa hal : dijumpai di toko-toko material lokal.
1. Pemangkasan dilakukan pada daerah batang/ Pemangkasan pohon pada daerah yang masih
cabang. Pemangkasan pada daerah-daerah dapat dijangkau manusia dapat dilakukan
pucuk berpotensi menimbulkan kerusakan/ dengan menggunakan tali panjat(kernmantel).
kematian pohon dalam jangka waktu yang Sedangkan untuk daerah yang rawan injak/tidak
panjang terjangkau oleh manusia dapat dibantu dengan
2. Pemangkasan tetap memperhatikan estetika menggunakan crane.
pohon

Beberapa teknik pemangkasan yang dapat


dilakukan sebagai berikut :
1. U shape (bentuk U / menyerupai huruf U)
dan atau V shape (menyerupai huruf V).
Pemangkasan ini mereduksi bagian kanopi
pohon sehingga utilitas dapat dilewatkan
pada pohon tanpa menghilangkan bagian
kanopi atas secara berlebihan.

Alat untuk memangkas dahan/cabang pohon


2. L shape (menyerupai huruf L) : yaitu
pemangkasan pohon dimana bagian yang
dipangkas hampir setengah dari bagian
kanopi pohon namun disisakan sedikit pada
bagian bawah

3. Pemangkasan lebih dari setengah tajuk


pohon

) pemangkasan pada daerah terjangkau manusia


169
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

2. Cabang yang lemah biasanya memiliki


bentuk V (V-shape) ; sudut yang terbentuk
antara cabang dan batang utama berkisar
dari 0o hingga 30o.

Pemangkasan pada daerah yang


tidak terjangkau manusia
Percabangan lemah

Teknik pemangkasan pada cabang


Pada dasarnya, pohon akan melakukan kompetisi
untuk mendapatkan sinar matahari yang
dibutuhkan untuk melakukan metabolisme.
Untuk itu pertumbuhan cabang akan terjadi
tidak hanya pada cabang utama, namun juga
cabang lainnya. Dengan demikian, perlu
diperhatikan dalam proses pemangkasan,cabang
yang dipangkas adalah batang yang sub-dominan
(berpotensi menyaingi cabang utama) sementara
itu cabang utama yang dominan dibiarkan.
Teknik pemangkasan pada cabang perlu Percabangan kuat
diketahui mengingat terdapat potensi bahaya
pada target (misalnya cabang yang lemah
(bentuk V), retakan dll), batang/cabang diserang
oleh hama, kerusakan, batang mati dll. Selain
itu, terdapat pula potensi pertumbuhan tunas
baru sehingga proses pemangkasan harus
diperhatikan.

Membedakan percabangan yang kuat dan lemah


Percabangan yang kuat dan lemah setidaknya
dapat dibedakan dari dua hal : bentuk
percabangan dan sudut yang terbentuk antara
cabang dan batang utama pohon. Karakteristik
cabang kuat dan lemah adalah sebagai berikut :
1. Cabang yang kuat biasanya berbentuk huruf
U (U-shape) ; sudut yang terbentuk antara
cabang dan batang utama > 30o
170
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Memangkas bagian cabang yang mati


Setiap kali ada bagian dari cabang yang mati,
maka cabang akan segera membentuk semacam
cincin untuk melindungi bagian lainnya dari
risiko serangan mikroba.Zona ini adalah zona
resisten mikroba dikarenakan mengandung
semacam senyawa kimia. Bagian yang mati dapat
dihilangkan/dipangkas dengan memerhatikan
keberadaan zona cincin yang terbentuk .
Pemangkasan pada batang utama yang mati

Memangkas cabang berukuran besar


Cabang berukuran besar akan mendatangkan
kesulitan jika penanganannya tidak sesuai.
Terlebih ukurannya yang besar akan menyulitkan
apabila ditangani dengan tangan manusia. Untuk
itu, ada teknik yang dapat digunakan untuk
mempermudah penanganan bagi cabang yang
berukuran besar. Setidaknya dibutuhkan 3 posisi
pemotongan yang terpisah untuk mencegah
terjadinya pengelupasan pada kulit kayu
percabangan. Pemotongan pertama dilakukan
pada bagian bawah cabang dengan jarak sekira
30 cm dari batang utama dan sejauh mungkin
menghindari friksi alat potong dengan berat
cabang. Pemotongan kedua dilakukan dari bagian
atas cabang sejauh beberapa sentimeter dari dari
posisi pemotongan pertama. Pemotongan kedua
ini dimaksudkan untuk memberi gaya berat pada
cabang sehingga terpotong tanpa menyebabkan
koyaknya kulit cabang. Potongan tersisa dari dua
potongan sebelumnya selanjutnya dibersihkan
dengan pemotongan ketiga.

Pemangkasan bagian cabang yang mati


171
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Pemotongan pada batang pohon yang


besar dilakukan dengan 3 kali potongan

Cara pemangkasan pada jenis pohon palem


172
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Pemangkasan semak harus menyisakan bagian bawah semak yang lebih besar dibandingkan atas

4.4.4 Penilaian pohon dengan mengukur diameter kanopi


terbesar (AB = r1) dan diameter kanopi
Pada dasarnya kegiatan ini dilakukan untuk 90o dari kanopi pertama (CD = r2).
memperoleh data keadaan setiap pohon Luas kanopi kemudian diukur dengan
pelindung jalan. Idealnya semua pohon rumus luas elips :
pelindung diamati secara rinci, tetapi karena
berbagai keterbatasan maka dapat dilakukan Luas = II * r1 *r2
pemilihan lokasi tertentu sebagai cuplikan
(sample) dari seluruh populasi. Penentuan II (pi) =3.14 , r1 dan r2 adalah jari-
cuplikan dapat dilakukan dengan beberapa cara, jari (setengah diameter). Jika bentuk
diantaranya : berdasarkan luasan area, jumlah kanopi pohon tersebut simetris,
pohon, cluster, sebaran jenis pohon, stratifikasi dapatmenggunakan data satu diameter
jalan, ataubesarnya risiko kecelakaan yang saja, dan dilakukan penghitungan
disebabkan oleh pohon pelindung. Di jalan- menggunakan rumus luas lingkaran :
jalan yang terpilih sebagai lokasi pengamatan
dilakukan pendataan fisiologis pohon pelindung Luas = (II *r*r)
jalan (complete enumeration).
b. Diameter Batang
1. Ukuran Pohon Diamater batang diukur pada ketinggian
Pengukuran ukuran pohon dilakukan 130 cm dengan menggunakan alat
dengan mengukur luas kanopi, diameter ukur (meteran fleksibel). Mula-
batang, dan tinggi pohon. mula lingkaran batang diukur untuk
mendapatkan keliling lingkaran (X).
a. Luas Kanopi Pohon Diameter batang adalah : o = X/3.14
Pengukuran luas kanopi pohon diduga

Jika ditemukan batang yang memiliki diameter Jika pada ketinggian 130 cm atau kurang
lebih kecil pada ketinggian di bawah 130 cm, ditemukan percabangan, maka diameter diukur
maka diameter yang lebih kecil itu yang diukur 20 cm di bawah percabangan

Pengukuran Diameter Batang Khusus


173
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

c. Tinggi Pohon 2. Kesehatan Pohon


Tinggi pohon ditentukan dengan prinsip Kesehatan pohon dievaluasi melalui
membentuk sudut 45o dari sebuah pengamatan 7 (tujuh) tanda bahaya utama
segitiga. Prinsip ini dapat diaplikasikan berikut,
secara sederhana dengan bantuan
sebatang tongkat.. 1. Miring
 Pohon yang tumbuh miring dapat
Prosedur : menjadi petunjuk masalah.
a. Gunakan tongkat (pada ganbar adalah garis
BC) yang panjangnya sama dengan jarak  Periksa apakah ada tanah yang retak
dari mata hingga ke jari pada saat tangan dan akar terekspos di sekitar dasar
dibentang ke depan. pohon.

b. Pegang tongkat dengan jempol dan jari  Tanda-tanda itu menunjukkan


telunjuk dengan tangan dibentang ke depan. bahwa pohon itu belum terlalu lama
Pegang tongkat pada posisi vertikal. menjadi miring dan berpotensi
untuk rubuh.
c. Berdiri pada posisi tertentu (titik A), yaitu
posisi yang dari mata Anda terlihat bagian
atas tongkat sama dengan pucuk pohon,
dan bagian dasar tongkat sama dengan
pangkal pohon. Cukup gerakkan mata untuk
mengukur kedua posisi tersebut.

d. Jika posisi titik A sudah didapat, maka jarak


dari titik Anda berdiri ke pangkal pohon
(AD) sama dengan tinggi pohon tersebut
(DE).

Batang yang
mulai miring

Prinsip pengukuran tinggi pohon


174
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

2. Berbatang majemuk 4. Kantung Busuk


 Batang majemuk dapat mudah  Kantung-kantung busuk adalah
patah jika tidak menempel dengan indikator terjadinya pembusukan
kuat. karena serangan jamur.
 Batang yang berputar atau retak  Jika kantung ini berukuran besar,
sangat potensial untuk rubuh. ada kemungkinan serangan berat
sudah terjadi pada bagian dalam
batang.
 Terkadang basah atau ada semacam
getah yang menetes

Kantung Busuk

Batang majemuk

3. Cabang Lemah
 Cabang yang membentuk V lebih
mudah patah dibanding dengan
bentuk U. 5. Retakan Pada Batang dan Cabang
 Cabang-cabang yang berputar,  Retakan yang dalam dan besar
retak, atau tumbuh dari satu titik adalah indikator kelemahan pada
yang sama biasanya rapuh dan struktur pohon
mudah patah.  Retakan yang tampak dari luar
sering hanya merupakan tanda
retakan yang lebih besar (belah) di
bagian dalam

Bekas
retakan

Belahan
Cabang V
175
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

6. Cabang Menggantung 4.4.5 Memperkirakan usia pohon


 Cabang-cabang yang sudah patah
tetapi masih menggantung di Mengetahui usia pohon merupakan salah
pohon potensial untuk jatuh dan satu bagian penting dalam pemeliharaan
membahayakan. pohon. Dengan mengetahui usia pohon,dapat
 Beberapa species tanaman diprediksi berapa banyak penyulaman yang
mempunyai cabang atau bagian harus dilakukan. Sekaligus mencegah potensi
pohon lain yang sudah lepas tetapi bahya yang mungkin muncul jika pohon
masih menggantung lama di pohon telah mendekati usia maksimalnya. Dalam
induknya. Misalnya pelepah daun memperkirakan usia pohon, setidaknya ada 2
Palem Raja. pendekatan yang dapat digunakan :
1. Teknik destruktif
2. Teknik Wawancara
Bagian
yang masih 1. Teknik Destruktif
menempel Teknik destruktif untuk mengetahui usia pohon
dikenal dengan nama dendrokronologi,yaitu
sebuah cabang ilmu yang merupakan derivat
dari dendrologi. Dendrokronologi merupakan
metode penghitungan umur pohon berdasarkan
perhitungan lingkaran tahun secara akurat. Pola
lingkaran pohon tahunan-berbeda setiap tahun,
Cabang menggantung tergantung pada kondisi pertumbuhan pada
waktu itu. Musim, nutrisi dan kadar gangguan
menjadi faktor yang perlu diperhitungkan dalam
metode ini.Dendrokronologi menggunakan
variasi ketebalan cincin pertumbuhan tahunan
pada pohon hidup ser-takayu tua sampai
saat ini benda-benda kayu dan bangunan,
7. Cabang dan Ranting Mati dengan menghitung pohon cincin kembali
 Setiap cabang yang sudah mati dari hadir pada pohon-pohon yang sangat tua
berpotensi menimbulkan bahaya dan kemudian secara berturut tumpang tindih
terutama yang diameternya lebih kayu bahkan lebih tua jauh kembali melalui
dari 5 cm. waktu. Pengambilan sampling dari batang
 Cabang-cabang mati yang tidak pohon diperlukan untuk melihat lingkaran
dibuang dapat mempercepat tahun. Sampling dapat dilakukan dengan 2 cara
kematian seluruh pohon : menggergaji batang dan boring (mengebor)
bagian batang.

Cabang dan ranting mati


176
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Proses pengambilan contoh lingkaran tahun dengan teknik destruktif

Perangkat lunak (software) 6. Verify for Windows


Berbagai software dapat digunakan untuk
membantu memperkirakan usia pohon 2. Teknik wawancara
berdasarkan lingkaran tahun, diantaranya dapat Teknik wawancara merupakan teknik yang dapat
diunduh pada web The Ultimate Tree-Ring Web diaplikasikan dalam menentukan usia pohon.
Pages (http://web.utk.edu/~grissino/software. Wawancara dilakukan pada penduduk yang
htm#winden) : bermukim di sekitar lokasi pohon yang disurvey
baik dengan menggunakan metode terstruktur,
Beberapa program yang dapat diunduh semi struktur ataupun tidak terstruktur. Adapun
diantaranya : butir-butir pertanyaan yang dapat diajukan
1. ARSTAN for Windows adalah sebagai berikut :
2. COREM: Windows Remote Control for 1. Telah berapa lama responden bertempat
COFECHA tinggal di lokasi survey
3. CORINA: Crossdating Program from 2. Prosedur penanaman (apakah telah sesuai
Cornell prosedur ataukah belum)
4. DENDROCLIM 2002 3. Pemeliharaan (dalam hal ini intensitas
5. dplR: Dendrochronology Program Library in pemupukan, pemangkasan dan penyiraman)
R 4. Gangguan yang terjadi pada pohon target
6. LignoStation and LignoVision 5. Perkiraan usia pohon-pohon lain di
7. Precon 5.1 sekitarnya
8. WinDENDRO
9. FHX2: Fire History software Dengan demikian informasi mengenai usia
pohon dapat diperoleh tanpa harus melakukan
Program populer lain yang dapat digunakan : kontak fisik dengan pohon.
1. OpenRWL
2. Medir
3. Convert5
4. CoRing
5. Verify5 for DOS
177

Bab 5
178
Istilah & Definisi

Istilah dan Definisi


• Elemen lansekap, adalah segala sesuatu yang • Kawasan perkotaan, adalah wilayah yang
berwujud benda, suara, warna dan suasana mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
yang merupakan pembentuk lansekap, dengan susunan fungsi kawasan sebagai
baik yang bersifat alamiah maupun buatan tempat pemukiman perkotaan, pemusatan
manusia. Elemen lansekap yang berupa benda dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
terdiri dari dua unsur yaitu benda hidup pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
dan benda mati; sedangkan yang dimaksud
dengan benda hidup ialah tanaman, dan yang
dimaksud dengan benda mati adalah tanah, • Koefisien Dasar Bangunan (KDB), adalah
pasir, batu, dan elemen-elemen lainnya yang angka persentase perbandingan antara
berbentuk padat maupun cair. luas seluruh lantai dasar bangunan gedung
dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai sesuai rencana
• Garis sempadan, adalah garis batas luar tata ruang dan rencana tata bangunan dan
pengaman untuk mendirikan bangunan dan lingkungan.
atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu
sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala
jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki • Koefisien Daerah Hijau (KDH), adalah
tanggul, tepi situ/rawa, tepi waduk, tepi mata angka persentase perbandingan antara
air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik, luas seluruh ruang terbuka di luar
pipa gas. bangunan gedung yang diperuntukkan bagi
pertamanan/penghijauan dan luas tanah
perpetakan/daerah perencanan yang dikuasai
• Hutan kota, adalah suatu hamparan
sesuai rencana tata ruang dan rencana tata
lahan yang bertumbuhan pohon-pohon
bangunan dan lingkungan.
yang kompak dan rapat di dalam wilayah
perkotaan baik pada tanah negara maupun
tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota
• Lansekap jalan, adalah wajah dari karakter
oleh pejabat yang berwenang.
lahan atau tapak yang terbentuk pada
lingkungan jalan, baik yang terbentuk dari
elemen lansekap alamiah seperti bentuk
• Jalur hijau, adalah jalur penempatan
topografi lahan yang mempunyai panorama
tanaman serta elemen lansekap lainnya yang
yang indah, maupun yang terbentuk dari
terletak di dalam ruang milik jalan (RUMIJA)
elemen lansekap buatan manusia yang
maupun di dalam ruang pengawasan jalan
disesuaikan dengan kondisi lahannya.
(RUWASJA). Sering disebut jalur hijau
Lansekap jalan ini mempunyai ciri-ciri khas
karena dominasi elemen lansekapnya adalah
karena harus disesuaikan dengan persyaratan
tanaman yang pada umumnya berwarna
geometrik jalan dan diperuntukkan terutama
hijau.
bagi kenyamanan pemakai jalan serta
diusahakan untuk menciptakan lingkungan
• Kawasan, adalah kesatuan geografis yang jalan yang indah, nyaman dan memenuhi
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan fungsi keamanan.
aspek fungsional serta mempunyai fungsi
utama tertentu.
179
Istilah & Definisi

• Penutup tanah, adalah semua jenis dan hanya diperuntukkan bagi median,
tumbuhan yang difungsikan sebagai penutup perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan,
tanah. saluran tepi jalan, trotoar, lorong, ambang
pengaman, timbunan, dan galian gorong-
gorong perlengkapan jalan dan bangunan
• Peran masyarakat, adalah berbagai kegiatan pelengkap lainnya
masyarakat, yang timbul atas kehendak dan
keinginan sendiri di tengah masyarakat
sesuai dengan hak dan kewajiban dalam • Ruang milik jalan (rumija), ruang di
penyelenggaraan penataan ruang. sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar
dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh
penyelenggara jalan sesuai dengan peraturan
• Perdu, adalah tumbuhan berkayu dengan perundang-undangan yang berlaku dan
percabangan mulai dari pangkal batang dan diperuntukan bagi daerah manfaat jalan, dan
memiliki lebih dari satu batang utama. pelebaran jalan maupun penambahan jalur
lalu lintas dikemudian hari serta kebutuhan
ruangan untuk pengamanan jalan
• Pohon, adalah semua tumbuhan berbatang
pokok tunggal berkayu keras.
• Ruang pengawasan jalan (ruwasja), ruang
di sepanjang jalan di luar ruang milik jalan
yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu
• Pohon kecil, adalah pohon yang memiliki
yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan
ketinggian sampai dengan 7 meter.
dan diperuntukan bagi pandangan bebas
pengemudi dan pengaman konstruksi jalan
• Pohon sedang, adalah pohon yang memiliki
ketinggian dewasa 7-12 meter.
• Ruang terbuka hijau (RTH), adalah area
memanjang/jalur dan atau mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,
• Pohon besar, adalah pohon yang memiliki
tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
ketinggian dewasa lebih dari 12 meter.
tanaman secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam.

• Ruang terbuka, adalah ruang-ruang dalam


kota atau wilayah yang lebih luas baik
• Ruang terbuka non hijau (open space),
dalam bentuk area/kawasan maupun dalam adalah ruang terbuka di wilayah perkotaan
bentuk area memanjang/jalur dimana dalam yang tidak termasuk dalam kategori RTH,
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang berupa lahan yang diperkeras maupun yang
pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang berupa badan air.
terbuka terdiri atas ruang terbuka hijau dan
ruang terbuka non hijau.
• Ruang terbuka hijau privat, adalah
RTH milik institusi tertentu atau orang
• Ruang manfaat jalan (rumaja), sepanjang perseorangan yang pemanfaatannya untuk
jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kalangan terbatas antara lain berupa
kedalaman ruang bebas tertentu yang kebun atau halaman rumah/gedung milik
ditetapkan oleh penyelenggara jalan masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.
180
Istilah & Definisi

• Ruang terbuka hijau publik, adalah RTH • Tanaman penutup tanah, adalah jenis
yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah tanaman penutup permukaan tanah yang
daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk bersifat selain mencegah erosi tanah juga
kepentingan masyarakat secara umum. dapat menyuburkan tanah yang kekurangan
unsur hara. Biasanya merupakan tanaman
antara bagi tanah yang kurang subur sebelum
• Sabuk hijau (greenbelt), adalah RTH yang penanaman tanaman yang tetap (permanen).
memiliki tujuan utama untuk membatasi
perkembangan suatu penggunaan lahan atau
membatasi aktivitas satu dengan aktivitas • Tanggul, adalah bangunan pengendali sungai
lainnya agar tidak saling mengganggu. yang dibangun dengan persyaratan teknis
tertentu untuk melindungi daerah sekitar
sungai terhadap limpasan air sungai.
• Saluran udara tegangan tinggi (SUTT),
saluran tenaga listrik yang menggunakan
kawat telanjang (penghantar) di udara • Vegetasi/tumbuhan, adalah keseluruhan
bertegangan di atas 35 KV sampai dengan 245 tetumbuhan dari suatu kawasan baik yang
KV sesuai standar di bidang ketenagalistrikan berasal dari kawasan itu atau didatangkan
dari luar, meliputi pohon, perdu, semak, dan
rumput.
• Saluran udara tegangan ekstra tinggi
(SUTET), saluran tenaga listrik yang
menggunakan kawat telanjang (penghantar) • Wilayah, adalah kesatuan geografis beserta
di udara bertegangan di atas 245 KV sesuai segenap unsur terkait padanya, yang batas
standar di bidang ketenagalistrikan dan sistemnya ditentukan berdasarkan
kondisi geografis.

• Semak, adalah tumbuhan berbatang hijau


serta tidak berkayu disebut sebagai herbaseus.

• Tajuk, adalah bentuk alami dari struktur


percabangan dan diameter tajuk.

• Taman kota, adalah lahan terbuka yang


berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana
kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain
pada tingkat kota.

• Taman lingkungan, adalah lahan terbuka


yang berfungsi sosial dan estetik sebagai
sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau
kegiatan lain pada tingkat lingkungan.
Bab 6
182
Daftar Pustaka & Website

Daftar Pustaka
Asikin. S., M. Thamrin. 2009. Pengendalian Hama Walang Sangit (Leptocorisa oratorius
F) Di Tingkat Petani Lahan Lebak Kalimantan Selatan. Balai Penelitian Pertanian
Lahan Rawa (Balittra)

Backer, CA and Bakkuinzen v/d Brink RC Jr. 1967. Flora of Java, Vol III. Wolter-Noordhoff
NV. Groningen.

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plant. The New


York Botanical Garden, Columbia University Press.

Chang FR, Hwang TL, Yang YL, Li CE, Wu CC, Issa HH, Hsieh WB, Wu YC. (2006) Anti-
inflammatory and cytotoxic diterpenoids from formosan Polyalthia longifolia var.
pendula. Planta Medica, 72, 1344-1347.

Dadang, D. Prijono. 2008. Insektisida Nabati : Prinsip, Pemanfaatan dan Pengembangan.


Departemen Proteksi Tanaman. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Dasari VN, Rupachandra S, Dinesh MG, Chandrasekharam HR, Sidambaram R. (2011)


Antioxidant activity of seed extracts of Polyalthia longifolia. International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 3, 311-314.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Pedoman Pelibatan


Masyarakat dan Swasta dalam Pemanfaatan Ruang Perkotaan, 2003.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Tanaman


Lansekap Jalan, 1995.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pedoman Perencanaan Median Jalan,


2004.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, RTH sebagai Unsur
Utama Pembentuk Kota Taman, 2006.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Pedoman Kriteria


Teknis Kawasan Budidaya, 2007.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Pedoman Penyediaan


dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, 2008.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Penataan Ruang Nasional


Ditjen Penataan Ruang. Draft Pedoman Pelibatan Masyarakat dan Swasta dalam
Pemanfaatan Ruang Perkotaan. 2003

Departemen Kehutanan, Peraturan Menteri Kehutanan No 3/Menhut-II/2009 tentang


Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kehutanan, 2009.
183
Daftar Pustaka & Website

Departemen Dalam Negeri, Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1/2007 tentang Pedoman
Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan, 2007.

Departemen Dalam Negeri, Peraturan Menteri Dalam Negeri No 9/2009 tentang Pedoman
Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah,
2009.

Dines T Nicholas & Brown D Kyle, Landscape Architect’s Portable Hand Book, McGraw-
Hill,New York, 2001.

Emerton, L., J. Bishop and L. Thomas. 2006. Sustainable Financing of Protected Areas : A
Global Review of Challenges and Options. Best Practice Protected Areas Guidelines
Serries Number 13. The World Conservation Union (IUCN). Gland, Switzerland. 97
pp.

Elevitch, Craig R.; Harley I. Manner (April 2006). Aleurites moluccana (kukui) (PDF). The
Traditional Tree Initiative. hlm. 10.

Fakuara, Y. dkk. 1996. Studi Toleransi Tanaman Peneduh Jalan dan Kemampuan Mengurangi
Polusi Udara. Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Universitas Trisakti No. 2 Bulan
Juli 1996. Jakarta.

Florido, H.B. dan Fe F. Cortiguerra. 1999. Natural Dies. Volume 11 No.1.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2: 1174-1177. Yay. Sarana Wana Jaya,
Jakarta.

Ismayadi S dan Endro S, Pembangunan dan Pengelolaan Hutan Kota – Makalah Ilmiah
Smeinar Kon-servasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, 2006.

Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian Lab. Perencanaan Lanskap, Ruang Terbuka
Hijau Wilayah Perkotaan – Makalah Lokakarya Pengembangan SIstem RTH di
Perkotaan – Departemen Pekerjaan Umum, 2008.

Kusminingrum, Nanny. 2008. Potensi Tanaman Dalam Menyerap Co2 Dan Co Untuk
Mengurangi Dampak Pemanasan Global. Jurnal Permukiman Vol. 3 No. 2 Juli 2008.
Pusat Litbang Jalan dan Jembatan. Bandung.

Kementerian Lingkungan Hidup, Pedoman Umum Penanaman Jalur Hijau Jalan,


Jakarta,2004.

Lin YH, Lee CC, Chang FR, Chang WH, Wu YC, Chang JG. (2011) 16-Hydroxycleroda-
3,13-dien-15,16-olide regulates the expression of histone-modifying enzymes PRC2
complex and induces apoptosis in CML K562 cells. Life Sciences, 89, 886-895.

Malairajan P, Gopalakrishnan G, Narasimham S, Veni JK. (2008) Evaluation of anti-ulcer


activity of Polyalthia longifolis (Sonn.) Thwaites in experimental analysis. Indian
Journal of Pharmacology, 40, 126-128.
184
Daftar Pustaka & Website

Misra P, Sashidhara KV, Singh SP, Kumar A, Gupta R, Chaudhaery SS, Gupta SS, Majumder
HK, Saxena AK, Dube A. (2010) 16-Hydroxycleroda-3,13 (14)Z-dien-15,16-olide
from Polyalthia longifolia: a safe and orally active antileishmanial agent. British
Journal of Pharmacology, 159, 1143-1150.

Munandar, A., Rahmanta, F. 2005. Studi Fenologi dan Determinasi Arsitektur Pohon Hias.
Jurnal Lanskap Indonesia, Vol 1/1/2005

Murthy MM, Subramanyam M, Bindu MH, Annapurna J. (2005) Antimicrobial activity of


clerodane diterpenoid from Polyalthia longifolia seeds. Fitoterapia, 76, 336-339.

Manan, S., 1976. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai, dalam Dahlan,
EN,

Njoku UO, Joshua, Elijah P, Omeh, Obiageli V. (2001) Antioxidant properties of Polyalthia
longifolia. New York Science Journal, 4, 83-87.

Onrizal. 2008. Dendrologi. Departemen Kehutanan USU. Medan

Pal D, Bhattacharya S, Baidya P, De BK, Pandey JN, Biswas M. (2011) Antileishmanial


activity of Polyalthia longifolia leaf extract on the in vitro growth of leishmania
donovani promastigotes. Global Journal of Pharmacology, 5, 97-100.

Pemerintah Kota Bandung, Draft Rancangan Peraturan Daerah Kota Bandung, tentang
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Pemerintah Kota Bandung, Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, Pengkajian
Pola Penghijauan di Kota Bandung, 2003.

Pemerintah Kota Bandung, Kantor Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung, Evaluasi
Kegiatan Penghijauan Kota Bandung, 2006.

Pemerintah Kota Bandung, Dinas Pertamanan Kota Bandung, Evaluasi Penghijauan Kota
Bandung, 2009.

PROSEA. 2002. Plant Resources of South-East Asia 12 Medicinal and Poisonous Plants 2.
PROSEA. Bogor. Indonesia.

Ramdhani, Deri. 2006. Studi  Hubungan Keanekaragaman Burung


Dengan  Lansekap Taman Kota Bandung.Skripsi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran.

Rashid MA, Hossain MA, Hasan CM, Reza MS. (1996) Antimicrobial diterpenoids from
Polyalthia longifolia var. pendulla (Annonaceae). Phytotherapy Research, 10, 79-81.

Ruchyat Deni, Infrastruktur Data Spasial Nasional Dalam Pelaksanaan Penataan Ruang,
Makalah dalam Rapat Koordinasi Infrastruktur Data Spasial Nasional, 2007.
185
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Rismawati. 2011. Cerbera odollam Gaertn. Direktorat Pembenihan Tanaman Hutan.


Makassar, Sulawesi Selatan.

Saleem R, Ahmed M, Ahmed SI, Azeem M, Khan RA, Rassol N, Saleem H, Noor F, Faizi
S. (2005) Hypotensive activity and toxicology of constituents from root bark of
Polyalthia longifolia var. pendula. Phytotherapy Research, 19, 881-884.

Sampath M, Vasanthi M. (2013) Isolation, structural elucidation of flavonoids from


Polyalthia longifolia (Sonn.)

Sivashanmugam AT, Chatterjee TK. (2012) Anticataractogenesis activity of Polyalthia


longifolia leaves extracts against glucose-induced cataractogenesis using goat lenses
in vitro. European Journal of Experimental Biology, 2, 105-113.

Siemonsma, J.S.. 1999. Aleurites moluccana (L.) Willd. Record from Proseabase. de
Guzman, C.C. and Siemonsma, J.S. (Editors). PROSEA (Plant Resources of South-
East Asia) Foundation , Bogor, Indonesia.

Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, Untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Hal. 263.CRAF Agrofores Tree Database: Aleurites moluccana.

Tampubolon, W. 2011.Informasi Singkat Benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan No.


122.

Thawaites and evaluation of antibacterial, antioxidant and anticancer potential. International


Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5, 336-341.

Tanna A, Nail R, Chandra S. (2009) Assessment of anti-inflammatory and hepatoprotective


potency of Polyalthia longifolia var. Pendula leaf in wistar albino rats. Journal of
Natural Medicine, 63, 80-85.

Utami, S. 2011. Bioaktivitas Insektisida Nabati Bintaro (Cerbera odollam Gaertn.) Sebagai
Pengendali Hama Pteroma plagiophleps Hampson Dan Spodoptera litura.Tesis.
Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-
buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.

Wirjodarmodjo, H., 1959. Pohon-Pohon Terpenting di Indonesia. Pengumuman No. 71 Seri


1. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan. Bogor.
186
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pohon Kota Bandung

Websites
Anonim, 2014. kota bandung. Tersedia dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung

Anonim. 2014. Kenari. Tersedia dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Kenari

Anonim. 2014. Spathodea. Tersedia dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Spathodea

Astuti, Tri Dewi. Cemara Kipas. Tersedia dalam http://tridewiastuti1998.blogspot.


com/2014/04/makalah-cemara-kipas.html

Anjeli, Abu. 2010. Agathis alba (Lam.) Foxw. Tersedia dalam http://abuanjeli.wordpress.
com/2010/07/12/a021/.

Alamendah. 2014. Ganitri atau Jenitri Pohon Air Mata Dewa Siwa. Tersedia dalam http://
alamendah.org/2014/10/03/ganitri-atau-jenitri-pohon-air-mata-dewa-siwa/.

File:COLLECTIE TROPENMUSEUM. 2013. Het IJzerman Park bij de Technische Hogeschool


in Bandoeng , Gezin met kinderen en kinderwagen wandelt in het Molukkenpark Bandoeng
http://commons.wikimedia.org/.

http://www.plantamor.com/index.

Kammi. 2010. Diversitas dan Model Arsitektur Pohon di Hulu DAS Tondano Kabupaten
Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Tersedia dalam http://kammidaerahminahasa.blogspot.
com/2010/05/diversitas-dan-model-arsitektur-pohon.html.

Nurdini, Mugi. 2014. Laporan taman kota. Tersedia dalam https://www.academia.


edu/9207417/Laporan_Taman_Kota.

Orwa C. , Mutua A., Kindt R., Jamnadass R., dan Simons A. 2009. Agroforestree Database: a
tree reference and selection guide version 4.0. ICRAF. Bogor. http://www.world agro forestry.
org/.

Ruang terbuka hijau bandung. 2014. Taman kota bandung. Tersedia dalam. https://sites.
google.com/site/tamanbandung/taman-kota-bandung.

Satura, Pitrianthy. 2012. Terminalia catappa (Ketapang). Tersedia dalam http://


pitrianthysatura.blogspot.com/2012/11/blog-post.html.
Pekerjaan
Belanja Jasa Konsultansi
Perencanaan Penyusunan Analisis
Keanekaragaman Hayati Pohon
Di Taman Kota Bandung

Anda mungkin juga menyukai