Anda di halaman 1dari 3

TARI CILINAYA

A. Sejarah Tari Cilinaya


Tari Cilinaya ini pada awalnya diciptakan untuk dipentaskan oleh Sekaa Gong Patra
Kencana Singapadu. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Dibia. yaitu salah satu seorang maestro
tari tradisional Bali di tahun 1986. Gagasan lahimya tarian ini tetinspirasi dari ornamen cili. Cili
sendiri merupakan salah satu ornamen khas didalam busana para penari Tari Cili berupa sehelai
kain panjang yang pada bagian ujungnya lancip dengan motif yang berwarna -warni. Cili juga
terdapat pada lamak bali yang digunakan tatkala ada upacara adat atau agama. Cili yang menjadi bagian
busana para penari melambangkan sebuah keceriaan dan kegembiraan melaui pesan utama dan
tarian ini. Selain melambangkan keceriaan dan kegembiraan, Cili juga merupakan lambang
kecantikan.
Dalam Tari Cilinaya ini menampilkan sekelompok gadis cantik yang melenggok dengan
lemah gemulai. Tarian ini menggambarkan keceriaan dimasa muda para gadis. Berbeda dengan
banyak tari lainnya yang lebih menonjolkan detik mata yang tajam, tarian ini dibawakan secara
riang gembira dan penuh dengan senyuman. Tarian ini juga menonjolkan sisi keagungan gerakan
dari para penarinya

B. Tata busana Tari Cilinaya


Setiap tari Bali memiliki tata busana yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
maupun karakter tari tersebut. Berikut adalah tata busana pada tari cilinaya:
1. Gelungan.
2. Kain bawah atau rok.
3. Angkin.
4. Lamak.
5. Tutup dada.
6. Badong.
7. Ampok-ampok.
8. Oncer.
9. Gelang kana.

C. Gamelan musik Tari Cilinaya


Dewasa ini suatu tari tidak dapat terlepas dari musik tari yang dapat mempertegas
karakter suatu tari atau mempertegas suasana yang diinginkan oleh seorang koreografer.
Seperangkat instrumen musik tari di Bali disebut gamelan. Setiap gamelan dapat memberi
suasana yang berbeda-beda, dan suasana dapat dibentuk bukan hanya dari vaktor gamelan
melainkan komposisi lagu tari tersebut. Cilinaya adalah tarian yang ditarikan dengan alunan
suara gamelan gong kebyar. Berikut adalah instrumentasi gamelan gong kebyar yang digunakan
dalam tari cilinaya.
1. Satu pasang kendang (tidak menggunakan panggul)
2. Satu atau dua tungguh ugal/giying (sesuai kebutuhan)
3. Empat tungguh pemade
4. Empat tungguh kantil
5. Dua tungguh penyahcah
6. Dua tungguh jublag
7. Dua tungguh jegog
8. Satu atau dua Gong (lanang-wadon,sesuai kebutuhan)
9. Satu kempul
10. Satu tungguh reyong
11. Satu kajar
12. Satu kecek

D. FUNGSI TARI
Tarian ini berfungsi sebagai hiburan

E. ANALISIS TARI
1. Wiraga:
 Ciri khas tarian ini adalah gerakannya yang gemulai karena tarian ini memang
mengisahkan tentang keceriaan dan kegembiraan, selain itu juga
melambangkan kecantikan
 Gerakannya banyak didominasi oleh gerakan pinggul
 Gerakannya juga sesuai dengan tempo dan alunan musiknya.
2. Wirama:
 Pada bagian pembukanya musiknya mengagetkan sehingga penonton akan
terkejut. Tetapi dengan efek tersebut, penonton akan fokus menonton tarian
tersebut.
 Selain menggunakan musik gamelan, juga diiringi oleh nyanyian-nyanyian
untuk lebih memberikan nuansa lembut pada tariannya, juga untuk lebih
memperjelas kisah dari tarian tersebut.
3. Wirasa:
 Kesan yang diberikan oleh tarian ini adalah keceriaan dan kegembiraan, hal
ini dikarenakan sepanjang tarian ini kita akan diberikan senyuman dari
penarinya.
 Penari harus dengan penuh semangat menarikan tarian ini, tetapi juga tetap
menonjolkan sisi lembut dari tarian ini.
 Selain itu, busana yang digunakan juga sesuai dan menonjolkan kecantikan si
penari. Contohnya adalah busana lamak pada bagian depan penari yang
memberikan kesan dari cili itu sendiri, yaitu kesan kecantikan.

Anda mungkin juga menyukai