Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

Pembuatan Rancangan Pembelajaran yang Sesuai Untuk Siswa

Dosen Pengampu: Drs. Humuntal Banjarnahor, M.Pd

OLEH :

Nama : Tia Alpianingsih

NIM : 4161111074

Kelas : Pendidikan Matematika Reguler C 2016

Program : S-1 Pendidikan Matematika

Matkul : Pengembangan Program Pembelajaran Matematika (P3M)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018

Rekayasa Ide | 0
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas project ini. Project ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah Persamaan
Diferensial. Yang dibahas dalam project ini adalah materi mengenai Lembar Kerja Siswa
untuk Materi Persamaan Garis Lurus.

Didalam pengerjaan project ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa terima kasih
kepada :

1. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si sebagai Ketua Jurusan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. Zul Amry, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Humuntal Banjarnahor, M.Pd sebagi Dosen Pengampu mata kuliah
Pengembangan Program Pembelajaran Matematika (P3M)
5. bapak /ibu dosen jurusan matematika
6. teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah secara langsung dan
tidak langsung
7. orang tua yang selalu memberikan dana kepada penulis.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan,17 November 2018

Tia Alpianingsih

4161111074

Rekayasa Ide | 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I (PENDAHULUAN).......................................................................................................3

A. Latar Belakang...................................................................................................................3

B. Tujuan................................................................................................................................3

C. Manfaat..............................................................................................................................4

BAB II ( PEMBAHASAN)........................................................................................................5

A. Landasan Teori..................................................................................................................5

B. Pengembangan Ide.............................................................................................................7

BAB III (PENUTUP).................................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................................9

B. Saran..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................Error! Bookmark not defined.

Rekayasa Ide | 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
perencanaan yang dilakukan guru sebagai pendidik di sekolah. Skemp (1971: 114)
menyatakan bahwa guru perlu menganalisis konsep materi dan merencanakan
pembelajaran secara hati-hati sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Saran
pembuatan perencanaan pembelajaran oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas juga ada dalam PP nomor 19 tahun 2005 yang dipertegas melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 yang
berkaitan dengan standar proses, yang mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat
mengembangkan perencanaan pembelajaran. Perencanaanpembelajaran yang dilakukan
sehingga dapat memungkinkan guru dan siswa melakukan proses pembelajaran disebut
sebagai perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang disusun seharusnya memberikan pengalaman


belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa
dengan guru, siswa dengan lingkungan dan siswa dengan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Lebih dari itu, rancangan kegiatan pembelajaran
yang tertuang dalam RPP seharusnya menggunakan metode yang bervariasi disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yang mengakomodasi siswa untuk
terjadinya proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Akan tetapi kegiatan penyusunan
perangkat pembelajaran tersebut bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Sutherland
(2007: 78) menyatakan kegiatan perancangan pembelajaran sesuai kurikulum
membutuhkan berbagai ketrampilan yang berbeda dari sekedar ketrampilan mengajar di
dalam kelas.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembutan Rekayasa Ide ini adalah untuk membantu kita
sebagai calon guru mengenai bagaimana pembuatan rancangan pembelajaran yang sesuai
untuk siswa, hal apa yang nantinya akan mendukung proses belajar mengajar dalam kelas.
Selain itu, pembuatan Rekayasa Ide ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Program Pembelajaran Matematika (P3M).

Rekayasa Ide | 3
C. Manfaat
Untuk membantu menambah wawasan mahasiswa khususnya mahasiswa
pendidikan dalam hal membuat rancangan pembelajaran siswa yang digunakan untuk
memberikan materi kepada peserta didik.

Rekayasa Ide | 4
BAB II

PEMBAHASAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau lessons plan merupakan aktivitas


pribadi seorang guru pada suatu pembelajaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu
dan bertujuan untuk mengoptimalkan belajar siswa (Marsh, 1996). Selain itu, rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu panduan berurutan sehingga guru dapat
mencapai tujuan pembelajaran (Partin, 2009).

A. Landasan Teori
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran didasarkan oleh Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 20 yang berbunyi “perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”. Selain itu, pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
(BSNP, 2007) bahwa wajib dilakukannya penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
oleh setiap guru dan mengenai unsur-unsur minimal yang harus ada di dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Langkah-langkah pengembangan RPP yaitu sebagai berikut:
1. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Yaitu dengan
mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang tertuang dalam
silabus.
2. Merumuskan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran merupakan penggambaran
proses dan hasil belajar yang diharapkan untuk dicapai oleh siswa sesuai dengan
kompetensi dasar.
3. Mengidentifikasikan materi ajar.
Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran yang terdapat pada
silabus.
4. Menentukan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran bertujuan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa mencapai kompetensi dasar atau indikator yang telah disusun
pada waktu pengembangan silabus. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan
dengan situasi dan kondisi siswa, serta karakteristik dari setiap indikator, dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

Rekayasa Ide | 5
5. Merumuskan kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga kegiatan yaitu:
a. Kegiatan awal
Hal-hal yang dilakukan guru dalam kegiatan awal menurut Depdiknas (2008)
berupa:
1) Orientasi, yaitu bertujuan untuk memusatkan perhatian siswa pada materi
yang akan dibelajarkan.
2) Apersepsi, yaitu memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang
akan diajarkan.
3) Motivasi, yaitu guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi ajar
yang akan di pelajari.
4) Pemberian acuan, yaitu berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari dan
berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
5) Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

b. Kegiatan inti

Depdiknas (2008) menerangkan bahwa kegiatan inti merupakan kegiatan


pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan inti
merupakan uraian dari kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam silabus.

c. Kegiatan akhir

Kegiatan akhir merupakan kegiatan penutup yang dilakukan untuk mengakhiri


aktivitas pembelajaran (Depdiknas, 2008).

6. Menentukan sumber belajar.


Penentuan sumber belajar dilakukan berdasarkan pada standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, materi ajar, dan kegiatan pembelajaran.
7. Menyusun penilaian hasil belajar.

Rekayasa Ide | 6
Kesalahan yang sering dilakukan guru dalam penyusunan RPP adalah kurang
mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang seharusnya adadalam ekplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi tersebut.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa (Depdiknas, 2008: 13). Lembaran-lembaran tugas yang harus
dikerjakan siswa memuat suatu permasalahan yang harus diselesaikan dalam suatu
diskusi. Madsen dan Baker (1993: 264) menyatakan bahwa dengan siswa
mengerjakan tugas (LKS), siswa akan tertarik dalam menyelesaikan masalah, dan
terlibat dalam diskusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Siswa yang tidak
menemukan jawaban benar maka ingin mengetahui bagaimana dan mengapa mereka
membuat kesalahan.
Tugas-tugas dalam LKS yang menanamkan suatu konsep,prinsip, ataupun dalam
menyelesaikan masalah disusun dengan disertai pertunjuk ataupun langkah-langkah
pengerjaan tugas tersebut. Depdiknas (2008: 13) menyatakan bahwa LKS berisi
petunjuk, dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang mana tugas
dalam lembar kegiatan tersebut harus jelas KD yang akan dicapainya. Madsen dan Baker
(1993: 264) menyatakan bahwa memilih tugas yang mencerminkan pembelajaran
dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum memerlukan perencanaan
cermat dan identifikasi tugas utama yang mendorong siswa untuk mengembangkan dan
ide-ide dan konsep. Oleh karena itu, dalam menyiapkan LKS guru harus cermat dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga tercapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Berbagai hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan LKS sehingga sebuah
KD dapat dikuasai oleh siswa, diantaranya tentang tahapan berfikir siswa dalam
memahami hal yang masih abstrak dalam pikiran siswa.

B. Pengembangan Ide
Dalam penyusunan RPP dapat dilakukan dengan penelitian tindakan sekolah
(school action research), yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerjasama antara
peneliti dan guru, dalam meningkatkan kemampuan guru agar menjadi lebih baik dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

Rekayasa Ide | 7
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh guru dalam menyusun RPP. Selanjutnya peneliti memberikan alternatif atauusaha
guna meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penelitian tindakan
sekolah, menurut Sudarsono (1999: 2) yakni:
1) Rencana: Tindakan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkankompetensi guru
dalam menyusun RPP secara lengkap. Solusinya yaitu dengan melakukan:
a. wawancara dengan guru dengan menyiapkan lembar wawancara
b. diskusi dalam suasana yang menyenangkan, dan
c. memberikan bimbingandalam menyusun RPP secara lengkap.
2) Pelaksanaan: Apa yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun RPP yang lengkap yaitu dengan memberikan
bimbingan berkelanjutan pada gurusekolah binaan.
3) Observasi: Peneliti melakukan pengamatan terhadap RPP yang telah dibuat untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan gurudalam menyusunRPP dengan lengkap,
hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilaksanakan oleh guru dalammencapai
sasaran. Selain itu juga penelitimencatat hal-hal yang terjadi dalam pertemuan dan
wawancara yang akan digunakan untuk analisis dan komentar kemudian.
4) Refleksi: Peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari
tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil dari refleksi ini, peneliti bersama
guru melaksanakan revisi atau perbaikan terhadap RPP yang telah disusunagar
sesuai dengan rencana awal yang mungkin saja masih bisa sesuai dengan yang
peneliti inginkan.

Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal


sampai akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur atau bersiklus
sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto dkk.
Prosedur ini mencakup tahap-tahap:

a. perencanaan,
b. pelaksanaan,
c. pengamatan, dan
d. refleksi.

Rekayasa Ide | 8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melakukan pembuatan rekayasa ide ini, terutama dengan menggunakan
referensi beberapa jurnal, kita akan lebih memahami mengenai perangkat pembelajaran
yang akan dikembangkan. Seperti bagaimana pembuatan RPP, metode apa yang sesuai
untuk digunakan, dan media atau alat apa yang dapat digunakan untuk membantu dalam
proses pembelajaran. Dimana dalam hal ini akan memberikan kita inspirasi ataupun ide
lainnya untuk mengembangkan algoritma tersebut.

B. Saran
Dalam hal melakukan pembuatan rekayasa ide ini sangatlah dianjurkan bagi kita
semua terutama bagi kita seorang mahasiswa agar lebih banyak dalam hal membaca baik
itu berupa buku, ebook, jurnal, literature dan sebagainya. Hal ini tentunya akan membantu
menambah wawasan mahasiswa untuk mendapatkan referensi yang lebih lagi. Dengan
menggunakan jurnal sebagai referensi, ini diharapkan dapat membantu kita untuk lebih
mudah memahami pa yang mau dikembangkan.

Rekayasa Ide | 9
DAFTAR PUSTAKA

Maolana, Asep Dimyadi. 2018. Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Melalui In House Training. Jurnal Pendidikan Tambusai.
Vol. 2. No. 5. Hal: 953-969

Kusuma, Anggun Badu. 2017. Deskripsi Kesalahan Pembuatan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran Ditinjau Dari Tingkat Rasa Percaya Diri Mahasiswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika. Vol. 3. No. 2. Hal: 106-116

Utami, Niken Wahyu. 2012. Permasalahan Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Matematika. Prosiding

Warih, Kanti. 2017. Analisis Kualitas Perancangan RPP dengan Menggunakan Kerangka
Kerja ELPSA pada Focused Group Discussion di Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal
Didaktik Matematika. Vol. 4. No. 1. Hal: 25-34

Rekayasa Ide | 10

Anda mungkin juga menyukai